Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN

PADA KEHAMILAN DENGAN RISIKO TINGGI JARAK KURANG DARI 2 TAHUN,


PERSALINAN, NIFAS, NEONATUS, DAN KELUARGA BERENCANA
DI PUSKESMAS BANGKALAN

PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR

Oleh:
Milla Octaviana

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA


JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN BANGKALAN
2020
METODE
ASUHAN
TINJAUAN KEBIDANAN
PUSTAKA KOMPREHENSIF
BAB 2 BAB 4

BAB 1 BAB 3
PENDAHULUAN KONSEP DASAR
MANAJEMEN
ASUHAN
KEBIDANAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
JUSTIFIKASI/ FAKTA
INTRODUKSI
Presentase Kehamilan Risiko Tinggi
Jarak kehamilan terlalu dekat adalah jarak
dengan Jarak Kehamilan di antara kehamilan satu dengan kehamilan
Indonesia 2016 berikutnya < 2 tahun (Amelia, 2018).
36%

40%
KRONOLOGI
35%
Penyebab : Risiko/Dampak :
30% ContinuIty  Kegagalan penggunaan
anemia,
25% Of Care alkon (Amelia, 2018)
plasenta previa, dan
15%  Kesehatan fisik & kondisi
20%
perdarahan,KPD
rahim ibu (Faradila, 2016). (Prawirohardjo, 2014)
15%
SOLUSI
10%  ANC Terpadu, Penggunaan Buku KIA, P4K (Kemenkes. 2015),
KSPR (Rochjati, 2011), Rujukan segera (Purboningsih, 2014)
5%
 60 langkah APN, IMD & ASI Ekslusif (Kemenkes. 2015)
0%  KF1-KF3 dan KN1-KN3 (Kemenkes. 2015)
< 3 Tahun < 24 Bulan  Konseling MKJP, pelayanan KB/safari KB dan evaluasi ibu
(Kemenkes RI, 2014).
(Sumber : Amelia, 2018).
1. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil
trimester III dengan risiko tinggi (jarak kehamilan
kurang dari 2 tahun).
2. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin
dan bayi baru lahir dengan risiko tinggi (jarak
Memberikan asuhan kebidanan secara kehamilan kurang dari 2 tahun).
berkesinambungan (continuity of care) 3. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas
pada ibu dengan kehamilan risiko tinggi risiko tinggi (jarak kehamilan kurang dari 2
mulai dari periode kehamilan, persalinan, tahun).
4. Melakukan asuhan kebidanan pada neonatus.
nifas, neonatus sampai pelayanan
5. Melakukan asuhan kebidanan pada calon
kontrasepsi. akseptor KB.

TUJUAN
MANFAAT
Manfaat Bagi Mahasiswa
Menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan, serta bahan
dalam penerapan asuhan kebidanan dalam batas continuity of care
terhadap ibu hamil dengan risiko tinggi jarak kehamilan terlalu
dekat, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan pelayanan kontrasepsi.

Manfaat Bagi Lahan


Sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
ibu dan anak, memberikan asuhan pada ibu hamil dengan faktor
risiko jarak kehamilan terlalu dekat, bersalin, nifas, bayi baru lahir,
dan pelayanan kontrasepsi secara continuity of care serta dapat
mengurangi morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi di Indonesia.

Manfaat Bagi Pasien


Mendapatkan asuhan secara continuity of care. Ibu mendapatkan
pengetahuan, mengetahui kondisinya serta mampu melakukan
perawatan pada dirinya dan bayi secara mandiri dan dibawah
pengawasan tenaga kesehatan.
BAB 2 Kehamilan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kehamilan
Suatu proses yang diawali dengan penyatuan spermatozoa dengan ovum (fertilisasi) dan dilanjutkan dengan
implantasi hingga lahirnya bayi, yang lamanya sekitar 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan (Widatiningsih, 2017).
2. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil
3. Kehamilan Risiko Tinggi dengan
Jarak Kehamilan <2 Tahun
a. Pengertian Kehamilan risiko
tinggi 4. Pelayanan Antenatal
Kehamilan yang disertai dengan Terpadu (10T)
kondisi tertentu, sehingga
memberikan tingkat kesakitan dan
kematian perinatal yang tinggi
(Maryunani, 2016).
5. Kunjungan Pemeriksaan
b. Penentuan Jarak Kehamilan
Antenatal
c. Faktor yang Mendasari Penentuan
Jarak Kehamilan pada Pasangan Usia
Subur (PUS)
d. Komplikasi yang Dapat Terjadi pada
Kehamilan <2 Tahun
Perdarahan Pervaginam (plasenta previa,solusio
plasenta ) Anemia,KPD (Amelia, 2018).
Persalinan
1. Pengertian Persalinan
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung selama 18 jam produk konsepsi dikeluarkan sebagai
akibat kontaksi teratur, progresif, sering dan kuat yang nampaknya tidak saling berhubungan bekerja
dalam keharmonisan untuk melahirkan bayi (Walyani, 2016).

7. Tanda Bahaya dalam Persalinan 2. Faktor- Faktor dalam Persalinan

6. Komplikasi yang dapat


Terjadi pada Jarak
Kehamilan <2 Tahun pada 3.Tahapan Persalinan
Persalinan Contents Here
KPD, dan Atonia uteri
(Purwanti,2014)

5. Kebutuhan Dasar Ibu


Bersalin pada Setiap Kala
4. Partograf
dalam Persalinan
Bayi Baru Lahir
1.Pengertian Bayi Baru Lahir
2.Ciri – Ciri Bayi Baru Lahir
3.Dampak Jarak Kehamilan <2 Tahun
pada Bayi Baru Lahir
• Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan
Bayi Lahir Prematur (Amelia,2018).
4.Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
MASA
NIFAS Tahapan Masa Nifas

Pengertian Masa Nifas


Peurperium atau masa
postpartum adalah masa Deteksi Dini Komplikasi Masa
sejak bayi dilahirkan dan
plasenta keluar lepas dari Nifas
rahim sampai 6 minggu
berikutnya disertai pulihnya
kembali organ – organ yang Komplikasi yang Dapat Terjadi Pada Jarak
berkaitan dengan Kehamilan <2 Tahun pada Masa Nifas
kandungan yang mengalami Perdarahan Postpartum (Mahakam, 2017), Infeksi masa nifas
perubahan seperti (Amelia, 2018).
perlukaan dan lain
sebagainya yang berkaitan
saat melahirkan (Asih, Standart Kunjungan Masa Nifas
2016).
(KF1-KF3)
Neonatus
Pengertian Neonatus
01 Masa bayi setelah lahir sampai dengan 4 minggu (28
hari) sesudah kelahiran (Marmi, 2015).

02 Klasifikasi Neonatus

03 Tanda Bahaya pada


Neonatus

04 Jadwal dan Penatalaksanaan


setiap Kunjungan Neonatus
Keluarga Berencana
1. Pengertian Keluarga Berencana
Keluarga Berencana merupakan metode
mencegah atau menghindari terjadinya
kehamilan sebagai akibat dari pertemuan sel
telur yang matang dengan sel sperma (Rini,
Kumala, 2017).
KB pasca plasenta merupakan upaya
pencegahan kehamilan dengan menggunakan
alat dan obat kontrasepsi segera setelah
melahirkan sampai dengan 42 hari/ 6 minggu
setelah melahirkan (BKKBN, 2017).

2. Jenis Metode Kontrasepsi Jangka


Panjang (MKJP)
BAB 3 Asuhan Kebidanan Kehamilan
KONSEP DASAR
MANAJEMEN
dengan Risiko Tinggi Jarak <2
ASUHAN KEBIDANAN Tahun Riwayat Kehamilan Sekarang
Pada Program Perencanaan
Persalinan, dan Pencegahan
Biodata Komplikasi (P4K) (Kemenkes,2015)
 Umur (Rochjati,2011) dg kehamilan jarak <2 tahun
 Pendidikan (Dwi,2018) berdasarkan KSPR :
DATA SUBJEKTIF
 Penolong persalinan: bidan/dokter
 Tempat Persalinan: Polindes, PKM,
Keluhan Utama : Kehamilan RS (Rochjati,2011).
trimester III dengan jarak kehamilan
<2 tahun yaitu pusing dan adanya
kontraksi yang sering terjadi karena Riwayat Kontrasepsi
ibu hamil dalam kondisi pemberian Kegagalan dalam penggunaan
ASI pada anak sebelumnya sehingga alat kontrasepsi (Diasanti, 2014)
memicu pelepasan hormon oksitosin
yang mengakibatkan kontraksi pada
uterus (Anna,2014).

Riwayat Psikologi, Spiritual,


Riwayat Kehamilan, Persalinan
dan Kultural
dan Nifas Lalu:
Ibu harus membagi perhatian
Usia anak terkecil <2 tahun
untuk anak sebelumnya
(Kumalasari,2015)
Asuhan Kebidanan Kehamilan dengan
Risiko Tinggi Jarak <2 Tahun
a. Pemeriksaan Fisik
DATA • Muka : pucat pada ibu dengan anemia (Amelia, 2018).
OBJEKTIF • Mata : Pada ibu hamil dengan jarak kehamilan terlalu
dekat sering dijumpai konjungtiva pucat jika ia
mengalami anemia (Amelia, 2018).
• Genetalia : komplikasi yang dapat terjadi seperti
plasenta previa adalah terdapat perdarahan awal
berupa bercak (Prawirohardjo, 2014).

b. Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Darah
Komplikasi yang dapat terjadi pada jarak kehamilan < 2 tahun
adalah anemia (Amelia, 2018) dengan kadar Hb <11 gr%
(WHO,2017).
• Pemeriksaan USG
Letak implantasi plasenta dapat diketahui melalui pemeriksaan
ultrasonografi pada faktor risiko plasenta previa (Prawirohardjo,
2010).
• KSPR : 6 (tanpa faktor risiko lain) (Rocjati,2011)
ANALISA
Dx: G… P… A… P… I… A… H… UK … minggu
dengan risiko tinggi jarak kehamilan <2 tahun
Janin tunggal, hidup, intrauteri, letak kepala

Masalah: Ketidaknyamanan
dikarenakan sering adanya
kontraksi ketika memberikan
ASI pada anak sebelumnya
(Anna, 2014)

Dx Potensial :
Pada Ibu : Anemia, Perdarahan
Pervaginam (Plasenta previa, solusio
plasenta) (Amelia, 2018).
Pada Janin : BBLR dan Bayi lahir prematur
(Faradila, 2016).
PENATALAKSANAA
a.
N
Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu dan
bayi
b. Memberitahu ibu faktor risiko terjadinya jarak kehamilan terlalu dekat yaitu <2 tahun
dapat menyebabkan terjadinya perdarahan pervaginam, anemia, dan ketuban pecah
dini dan terjadinya kelahiran premature/ kurang bulan, ataupun BBLR. Maka untuk
menghindari komplikasi yang dapat terjadi ibu harus melakukan pemeriksaan
kehamilan secara rutin, selain itu konseling makanan bergizi untuk mencegah
anemia (Amelia, 2018).
c. Memberikan HE tentang :
1) Keluhan yang dirasakan ibu seperti seringnya kontraksi akibat dari menyusui anak
sebelumnya, ketidaknyamanan pada trimester III dan cara mengatasinya
2) Tanda bahaya ibu hamil trimester III
3) Menjaga pola aktivitas sehari-hari : nutrisi, pola istirahat, personal hygine, dan
tanda bahaya kehamilan trimester III serta persiapan tanda tanda persalinan.
d. Memberikan konseling KB pascasalin (MKJP)
e. Memberikan terapi oral sesuai kebutuhan ibu yaitu tablet Fe 1 x 1 tab (@60mg) serta
menjelaskan cara minumnya..
f. Menganjurkan ibu melakukan persiapan persalinan (penempelan stiker P4K).
g. Menganjurkan ibu kontrol ulang
Asuhan Kebidanan Persalinan
S O A P
Tgl/Jam : TTV, tanda gejala Dx aktual: Memberitahu hasil pemeriksaan
Keluhan utama, kala II, DJJ, His, VT G…P…A…P…I…A...H... Apabila hasil baik dalam keadaan normal dilanjutkan penatalaksanaan
Pola kebiasaan UK… minggu persalinan a.Memberikan dukungan emosional kepada ibu
sehari-hari kala I fase laten / aktif b.Membantu pengaturan posisi
Kala dengan jarak kehamilan c.Memberikan cairan dan nutrisi
I <2 tahun d.Memantau kemajuan persalinan menggunakan partograf
Janin hidup, intrauterine, e.Menyiapkan peralatan dan bahan persalinan (Nurasiah, 2014).
presentasi belakang
kepala

Tgl/Jam : TTV, tanda gejala Dx aktual : Sesuai 60 Langkah APN


Keluhan utama kala II, DJJ, His, G…P…A…P…I...A...H.. (JNPK-KR,2017)
pada tanda gejala VT UK… minggu persalinan
Kala kala II kala II dengan jarak
II kehamilan <2 tahun
Janin hidup, intrauterin,
presentasi belakang
kepala
Tgl/Jam : Inspeksi (tali pusat, Dx aktual : Sesuai 60 Langkah APN
Perlu dikaji pengeluaran P…A…P…I…A...H... (JNPK-KR,2017)
Kala
keluhannya darah) Persalinan Kala III Penatalaksanaan Perdarahan
III Palpasi (TFU, UC) Dx Potensial :
Perdarahan
Next..
S O A P
Tgl/Jam : Uterus, Kontraksi Dx aktual: 1. Memeriksa penyebab perdarahan apabila setelah dilakukan massage selama 15
Keluhan utama : uterus, TFU, P…A…P…I...A...H detik tidak ada kontraksi untuk memastikan perdarahan akibat dari abdomen
Pada kasus perdarahan, ... Persalinan Kala (atonia uteri) atau jalan lahir. Komplikasi yang dapat terjadi pada jarak
jarak<2 tahun kandung kemih. IV kehamilan <2 tahun adalah perdarahan akibat atonia uteri. Sehingga perlu
keluhan yg dapat dilakukan penatalaksanaan atonia uteri:
terjadi ibu lemas Dx Potensial : a. Mengosongkan kandung kemih
dan mengeluh Atonia Uteri b. Membersihkan / eksplorasi bekuan darah dan/atau selaput ketuban dari vagina
banyak keluar (Purwanti,2014). dan ostium serviks.
darah dari jalan c. Melakukan Kompresi Bimanual Interna (KBI) selama 5 menit. Bila
lahir perdarahan berhenti pertahankan KBI selama 1-2 menit. Keluarkan tangan
Kala
dari vagina. Dilanjutkan evaluasi kala IV
IV d. Melakukan Kompresi Bimanual Eksterna (KBE) dan mengajarkan keluarga
melakukan KBE
e. Menyuntikkan Methyl Ergometrin 0,2 mg I.M bila perdarahan tidak berhenti
dan tidak ada kontraindikasi. Dilanjutkan memasang infus NaCL 0,9% /RL
dan 20 IU oksitosin 40 tpm.
f. Mengevaluasi pengeluaran darah. Apabila perdarahan berkurang atau berhenti
lanjutkan evaluasi kala IV.
g. Memasang kondom kateter jika masih terjadi perdarahan dan rujuk ke RS
2. Apabila perdarahan bukan akibat atonia uteri, dilakukan penatalaksanaan 60
langkah APN (JNPK-KR,2017).
Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
1. DATA SUBJEKTIF : Riwayat Persalinan
2. DATA OBJEKTIF
a. Keadaan Umum : Menangis kuat, bergerak aktif (JNPK-KR,2017)
Risiko jarak kehamilan<2 tahun terjadi BBLR dengan tangisan bayi lemah dan gerak
kurang aktif (Prawirohardjo,2014)
b. TTV & Antropometri
c. Pemeriksaan Fisik & Refleks
Pada BBLR hasil refleks moro dan rooting lemah

3. ANALISA
Dx : Bayi Baru Lahir cukup bulan (Marmi,2015)
Dx Potensial : BBLR atau Bayi lahir prematur (Amelia, 2018)
4. PENATALAKSANAAN
a. Bila BBLR atau Bayi Prematur dilakukan penatalaksanaan sesuai
kondisi bayi (metode kanguru ,infant, inkubaor)
b. Mencegah kehilangan panas
c. Merawat tali pusat
d. Melaksanakan IMD
e. Memberikan profilaksis salep mata
f. Pemberian vitamin K1
g. Pemberian imunisasi HB0
Asuhan Kebidanan Masa Nifas
KF 1 (6 jam-3 hari) KF 2 (4–28 hari) KF 3 (29-42 hari)
Keluhan utama, riwayat psikososial, kultural, Sesuai Keluhan
S spiritual, dan pola aktivitas sehari-hari .
 Pemeriksaan Umum: Kesadaran, K/U, dan TTV
O  Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi) (sesuai keluhan/ jenis pemeriksan yg dibutuhkan)

Dx aktual : P…A…P…I…A…H Postpartum hari ke …


A Dx Potensial : Perdarahan Postpartum dan Infeksi Masa Nifas
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan
2. Menjelaskan penyebab keluhan 2. Menilai apakah ada tanda infeksi:demam, 2. Menanyakan apakah ibu terdapat
3. Menganjurkan mobilisasi dini perdarahan abnormal kesulitan yang ibu atau bayinya alami
4. Menganjurkan ibu memenuhi nutrisi 3. Memberikan HE ttg: 3. Memberikan konseling tentang jenis-
5. Rooming in Nutrisi, istirahat, cara perawatan payudara, jenis kontrasepsi yang tepat bagi ibu
6. Memberikan HE ttg: ASI Ekslusif. pascasalin.
Cara memeriksa kontraksi dan masase Pada Kasus Jarak terlalu dekat dan terjadi
uterus, pentingnya pemberian ASI, cara infeksi masa nifas dilakukan
menyusui yang benar, cara perawatan tali penatalaksanaan sesuai kondisi
P pusat, cara menjaga bayi tetap hangat,
cara perawatan BBL
7. Memberikan Kapsul Vit A 2x1 tab
@200.000 IU dan cara minum
8. Menganjurkan ibu kontrol ulang
Pada Kasus Jarak terlalu dekat dan terjadi
perdarahan postpartum maupun infeksi masa
nifas dilakukan penatalaksanaan sesuai
kondisi
Asuhan Kebidanan Neonatus
KN 1 (6 jam-2 hari) KN 2 (3–7 hari) KN 3 (8-28 hari)
Keluhan utama/alasan kunjungan, kebutuhan sehari-hari
S
 Pemeriksaan Umum:, K/U, dan TTV
O  Pemeriksaan Fisik & Pemeriksaan Refleks (tindak lanjut pada pemeriksaan fisik BBL)

A Neonatus cukup bulan usia … hari

1.Menjaga bayi tetap hangat dan 1.Menilai penampilan bayi secara 1.Memotivasi ibu untuk tetap
kering umum memberikan ASI pada bayinya
2.Menilai penampilan bayi secara 2.Menjaga tali pusat dalam keadaan 2.Menganjurkan ibu untuk
umum bersih dan kering memberikan imunisasi pada
3.Memeriksa adanya cairan atau bau 3.Menjelaskan kepada ibu untuk tetap bayi sesuai jadwal
busuk pada tali pusat, menjaga tali menjaga kebersihan bayi 3.Menganjurkan ibu untuk control
P pusat tetap bersih dan kering 4.Menjelaskan tanda bahaya bayi ulang
4.Memandikan bayi kepada ibu atau keluarga
5.Memberikan KIE kepada ibu dan 5.Menjelaskan kepada ibu untuk tetap
keluarga tentang pemberian ASI memberikan ASI eksklusif sesering
Eksklusif, pencegahan hipotermi, mungkin
dan perawatan BBL di rumah
menggunakan buku KIA
DATA SUBJEKTIF : Alasan Kunjungan, Riwayat Menstruasi,
Kebiasaan sehari-hari, keadaan psikososial, spiritual, dan kultural

DATA OBJEKTIF

KB
ANALISA
a. Pemeriksaan Umum : Kesadaran,TD, Suhu,
antropometri (BB)
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium)

Dx : P…A…P…I…A…H… Akseptor KB…


PENATALAKSANAAN
a. Memberikan konseling umum jenis metode kontrasepsi yang cocok
pada ibu dengan risiko jarak kehamilan terlalu dekat yaitu Metode
kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
b. Membantu ibu dalam memilih metode yang tepat
c. Memberika konseling khusus
d. Melakukan penapisan KB
e. Memberikan informed concent
f. Menentukan waktu pemberian metode kontrasepsi yang dipilih ibu.
g. Melakukan tindakan pelayanan kontrasepsi sesuai dengan yang dipilih
ibu.
h. Memberikan HE tentang konseling pasca tindakan
i. Menginformasikan kapan ibu harus melakukan kunjungan ulang
BAB 4
METODE ASUHAN KEBIDANAN
KOMPREHENSIF

RANCANGAN /DESAIN
Melalui metode kualitatif pendekatan studi
kasus dengan memberikan asuhan kepada ibu
WAKTU
dengan kehamilan risiko tinggi kehamilan jarak 01 04 Juli 2019 - Maret 2020
<2 tahun secara continuity of care
.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Meliputi pengumpulan data primer melalui
SASARAN Anamnese untuk mendapatkan data subjektif.
Seorang ibu hamil dengan risiko tinggi jarak Dilakukan pemeriksaan fisik, laboratorium, data
kehamilan <2 tahun, bersalin, neonatus, nifas, 02 05 penunjang lainnya untuk mendapatkan data objektif
dan pelayanan keluarga berencana. seperti pemeriksaan Ultrasonografi (USG). Serta
dilakukan pengumpulan data sekunder melalui
dokumen/ catatan register ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas, Bidan Praktik, maupun Polindes.
.
TEMPAT ANALISIS
Di wilayah Puskesmas 03 06 Yaitu dengan menentukan diagnosa dan masalah.
Bangkalan, Kecamatan Diagnosa ditegakkan berdasarkan nomenklatur
Bangkalan, Kabupaten dalam manajemen asuhan kebidanan yang
Bangkalan, Provinsi Jawa Timur. diperoleh dari hasil interpretasi data dan masalah
. berdasarkan keluhan yang dianggap mengganggu
aktivitas ibu.
.
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN PRODI D3 KEBIDANAN BANGKALAN
JL. Soekarno Hatta No.32, Mlajah, Bangkalan, Jawa Timur

Allhamdulilah
Terimakasih, Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai