Anda di halaman 1dari 10

https://stikes-nhm.e-journal.

id/OBJ/index

Article
Asuhan Kebidanan Pada Ny.D Di Wilayah Puskesmas Sebengkok Tarakan
Ruly Prapitasari
Universitas Borneo Tarakan, Indonesia

SUBMISSION TRACK A B S T R A C T

Recieved: March 02, 2021


Asuhan Kebidanan Komprehensif adalah asuhan yang
Final Revision: March 13, 2021
diberikan secara berkesinambungan kepada ibu selama
Available Online: March 28, 2021
kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir (BBL).
Asuhan ini dilaksanakan dengan pendekatan manajemen
KEYWORDS Varney dan pendokumentasian melalui metode SOAP.
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Komprehensif dimulai
Asuhan, Puskesmas, Ibu Hamil,
pada November-Januari 2020 di Puskesmas Sebengkok
Persalinan
Kota Tarakan dengan Ny.D sebagai responden untuk
CORRESPONDENCE pelaksanaan asuhan. Berdasarkan asuhan yang
diberikan, masalah yang terjadi baik dalam kehamilan,
Phone: xxxxxxxxxxx persalinan, nifas, dan bayi baru lahir dapat teratasi. Ibu
E-mail: ruli32342@gmail.com dan bayi dalam kondisi normal dan asuhan yang diberikan
sudah sesuai dengan teori asuhan kebidanan. Asuhan
kebidanan secara komprehensif telah didokumentasikan
dalam bentuk SOAP dengan menggunakan manajemen
varney. Asuhan kehamilan telah dilakukan kunjungan
sebanyak 5 kali dan hasil pemeriksaan semua dalam
batas normal. Pada tanggal 28 Desember 2019 Ny.D
dengan usia kehamilan 42 minggu datang ke Puskesmas
untuk memeriksakan kehamilannya. Kemudian ibu
dirujukke Klinik Pratama Carsa Tarakan untuk segera
melakukan USG. Hasil USG bahwa ibu haus kebali ke
Klinik Carsa pada tanggal 01 Januari 2020 untuk
mendapatkan tindakan dengan indikasi serotinus. Asuhan
nifas dilakukan sebanyak 3 kali dan asuhan bayi baru lahir
dilakukan sebanyk 3 kali. Hasil pemeriksaan nifas dan
bayi baru lahir dalam keadaan normal dan tidak terjadi
kesenjangan antara teori dan praktik.

I. INTRODUCTION kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi


baru lahir. Asuhan kebidanan ini
Asuhan kebidanan komprehensif
dilakukan agar dapat mengetahui hal-hal
merupakan suatu pemeriksaan yang
apa saja yang terjadi pada seorang
diberikan secara lengkap dengan
wanita semenjak hamil, bersalin, nifas
adanya pemeriksaan sederhana dan
sampai dengan bayi yang dilahirkannya
konseling asuhan kebidanan yang
serta melatih dalam pengkajian,
mencakup pemeriksaan secara berkala
menegakkan diagnosa secara tepat,
diantaranya asuhan kebidanan

Attribution-NonCommercial 4.0 International. Some rights


reserved
RULY PRAPITASARI / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 2(2021)

antisipasi masalah yang mungkin terjadi, Asuhan Kebidanan secara Komprehensif


menentukan tindakan segera, sejak masa kehamilan, persalinan, nifas,
melakukan perencanaan dan tindakan dan bayi baru lahir kepada Ny. D di
sesuai kebutuhan ibu, serta melakukan Puskesmas Sebengkok Kota Tarakan
evaluasi terhadap tindakan yang
dilakukan. Tujuan asuhan komprehensif II. METHODS
adalah untuk menurunkan Angka 2.1 Kehamilan
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Kehamilan didefinisikan sebagai
Bayi (AKB) supaya kesehatan ibu dan fertilisasi atau penyatuan dari
bayi terus meningkat dengan cara spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
memberikan asuhan kebidanan secara dengan nidasi atau implantasi. Bila
berkala mulai dari masa kehamilan, dihitung dari saat fertilisasi hingga
bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB. lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu
Pelayanan kebidanan komprehensif atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
yaitu melakukan pemeriksaan mulai dari menurut kalender internasional.
kehamilan, persalinan, nifas, serta Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,
kunjungan BBL. Cakupan pelayanan dimana trimester kesatu berlangsung
kebidanan komprehensif di kota Tarakan dalam 12 minggu, trimester kedua 15
berjumlah 4.280 ibu hamil dari jumlah minggu (minggu ke-13 hingga ke-27),
keseluruhan ibu hamil yaitu 5.272 ibu dan trimester ketiga 13 minggu (minggu
hamil. Hal ini dapat dikatakan bahwa ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo,
cakupan ibu hamil yang mendapatkan 2016).
asuhan kebidanan secara komprehensif
kota Tarakan sudah cukup baik namun Kehamilan adalah proses dan mulainya
masih perlu penerapan pelayanan ovulasi sampai partus yaitu kira-kira 40
asuhan secara komprehensif. minggu atau yang biasa disebut
AKI (Angka Kematian Ibu) pada tahun kehamilan matur (cukup bulan) lebih dari
2019 berdasarkan data di Puskesmas 42 minggu disebut postmatur dan
Sebengkok yaitu terjadi 1 kasus dan kehamilan antara 28 minggu sampai 36
AKB (Angka Kematian Bayi) pada tahun minggu disebut kehamilan premature
2019 sebanyak 3 bayi meninggal karena (Prawirohardjo, 2010).
asfiksia. Sebagai salah satu bentuk
pelaksanaan dalam menjalankan Kehamilan merupakan mata rantai yang
program MPS (Making Pregnancy Safer) bersinambung dan terdiri dari ovulasi,
untuk menurunkan AKI dan AKB, peran migrasi, spermatozoa dan ovum,
bidan dalam melakukan asuhan konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
kebidanan pro-aktif adalah dengan (implantasi) pada uterus, pembentukan
melakukan Continuity Of Care (COC) plasenta, dan tumbuh kembang hasil
terutama dalam peningkatan cakupan konsepsi sampai aterm (Manuaba,
ante natalcare (ANC) yaitu dengan 2012).
asuhan kebidanan komprehensif yang
merupakan asuhan atau tindakan yang 2.2 Fisiologi Kehamilan
dilakukan secara berkelanjutan (WHO Perubahan sel telur oleh sperma biasa
2015). Berdasarkan latar belakang maka terjadi dibagian yang mengembang dari
dilakukan pengujian dan observasi ibu tuba pallopi. Sekitar sel telur banyak
hamil secara komprehensif mulai dari berkumpul sperma yang mengeluarkan
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, ragi untuk mencairkan zat yang
nifas hingga perencanaan program melindungi ovum kemudian pada tempat
kontrasepsi sehingga dapat melakukan yang paling mudah dimasuki, masuklah

2
RULY PRAPITASARI / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 2(2021)

satu sel mani dan kemudian bersatu Kebersihan harus dijaga pada masa
dengan sel telur. Peristiwa ini disebut hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua
pembuahan (konsepsi). Ovarium yang kali sehari karena ibu hamil cenderung
telah dibuahi ini segera membela diri untuk mengeluarkan banyak keringat,
sambil bergerak oleh rambut getar tuba menjaga kebersihan diri terutama lipatan
menuju ruang rahim kemudian melekat kulit (ketiak, bawah payudara, daerah
pada mukosa rahim untuk selanjutnya genetalia) dengan cara dibersihkan
bersarang diruang rahim. Peristiwa ini dengan air dan keringkan. Kebersihan
disebut nidasi (implementasi) dari gigi dan mulut perlu mendapatkan
pembuahan sampai nidasi diperlukan perhatian karena seringkali mudah
waktu kira-kira 6-7 jam. Untuk menyuplai terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu
darah dan zat-zat makanan bagi janin yang kekurangan kalsium. Rasa mual
dan plasenta. Jadi dapat dikatakan selama masa hamil dapat
bahwa setiap kehamilan harus ada mengakibatkan perburukan hygiene
ovarium (sel telur), spermatozoa (sel mulut dan dapat menimbulkan karies
mani), pembuahan (konsepsi), nidasi gigi.
dan plasenta.
4) Eliminasi
2.3 Kebutuhan Pada Ibu Hamil Keluhan yang sering muncul pada ibu
a. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil hamil berkaitan dengan eliminasi adalah
1) Oksigen konstipasi dan sering buang air kecil.
Oksigen merupakan kebutuhan utama Konstipasi terjadi karena adanya
kebutuhan fisik sehingga, untuk pengaruh hormone progesterone yang
mencegah terjadinya ganguan mempunyai efek rileks terhadap otot
pernapasan pada ibu hamil dapat polos, salah satunya otot usus. Tindakan
melakukan latihan nafas melalui senam pencegahan yang dapat dilakukan
hamil, tidur dengan bantal yang lebih adalah dengan mengkonsumsi makanan
tinggi, makan tidak terlalu banyak. tinggi serat dan banyak minum air putih
terutama kitika lambung dalam keadaan
2) Nutrisi kosong. Jika ibu telah mengalami
Ibu yang sedang hamil bersangkutan dorongan maka segeralah untuk buang
dengan pertumbuhan yaitu pertumbuhan air besar agar tidak terjadi konstipasi.
fetus yang ada didalam kandungan dan Sering buang air kecil merupakan
pertumbuhan berbagai organ ibu, keluhan yang umum yang dirasakan
pendukung proses kehamilan seperti oleh ibu hamil, terutama pada trimester I
adneksa, mammae, dll. Kenaikan berat dan III.
badan selama hamil rata-rata 9-12 kg.
Pada saat hamil, ibu harus 5) Mobilisasi
mengkonsumsi makanan yang Ibu hamil harus mengetahui bagaimana
mengandung nilai gizi tinggi meskipun caranya memperlakukan diri dengan
tidak berarti makanan yang mahal. Gizi baik dan kiat berdiri, duduk dan
pada waktu hamil harus di tingkatkan mengangkat tanpa menjadi tegang.
hingga 300 kalori per hari, ibu hamil Sikap tubuh yang baik diinstruksikan
harus mengkonsumsi makanan yang kepada wanita hamil karena diperlukan
mengandung karbohidrat, asam folat, untuk membentuk aktivitas sehari-hari
protein, kalsium, zat besi, vitamin dan yang aman dan nyaman selama
minum air untuk memenuhi kecukupan kehamilan. Karena sikap tubuh yang
cairan. kurang baik dapat menyebabkan sakit
pinggang (Varney, 2008).
3) Personal hygiene

3
RULY PRAPITASARI / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 2(2021)

6) Kebutuhan istirahat
Wanita hamil harus mengurangi semua e. Konstipasi
kegiatan yang melelahkan. Wanita hamil Konstipasi diduga akibat penurunan
juga harus menghindari posisi duduk, peristaltic yang disebabkan relaksasi
berdiri dalam waktu yang sangat lama. otot polos pada usus besar ketika terjadi
Ibu hamil harus mempertimbangkan pola peningkatan jumlah progesterone.
istirahat dan tidur yang mendukung Pergeseran dan tekanan pada usus
kesehatan sendiri, maupun kesehatan akibat pembesaran uterus atau bagian
bayinya. Kebiasaan tidur larut malam presentasi juga dapat menurunkan
dan kegiatan-kegiatan malam hari harus motilitas pada saluran gastrointestinal
dipertimbangkan dan kalau mungkin sehingga menyebabkan konsitipasi.
dikurangi hingga seminimal mungkin.
Tidur malam sekitar 8 jam/ istirahat/ tidur f. Hemoroid
siang ± 1 jam (Varney, 2008). Hemoroid sering didahului pleh
konstipasi. Oleh karena itu semua
2.4 Ketidaknyamanan Pada penyebab konstipasi berpotensi
Kehamilan menyebabkan hemoroid. Progesterone
a. Mual dan muntah (Nausea) juga dapat menyebakan relaksasi
Nausea dengan atau tanpa disertai dinding dan usus besar. Selain itu
muntah-muntah ditafsirkan keliru pembesaran uterus mengakibatkan
sebagai morning sickness tetapi paling peningkatan tekanan, secara spesifik
sering terjadi pada siang atau sore hari juga secara umum pada vena hemoroid.
atau bahkan sepanjang hari. Nausea Cara penanganan ibu dengan hemoroid
merupakan masalah yang umum dialami yaitu hindari konstipasi, pencegahan
oleh lebih dari sebagian hingga tiga merupakan cara penanganan yang
perempat wanita hamil. Mual dan paling efektif, hindari mengejan saat
muntah biasanya timbul pada bulan defekasi, mandi berendam dengan air
kedua dan hilang setelah bulan ketiga. hangat tidak hanya member
kenyamanan tetapi juga meningkatkan
b. Keletihan sirkulasi.
Keletihan dialami pada trimester
pertama yang disebabkan peningkatan g. Keram Tungkai
progesterone dan akan hilang pada akhir Keram tungkai disebabkan uterus yang
trimester pertama. membesar member tekanan baik pada
pembuluh darah panggul sehingga
c. Nyeri punggung bagian atas menggangu sirkulasi atau pada saraf
Nyeri punggung bagian atas terjadi pada sementara. Saraf ini melewati foramen
awal trimester pertama akibat dari obturator dalam perjalanan menuju
peningkata ukuran payudara. Cara untuk ekstremitas bagian bawah. Cara
mengurangi rasa nyeri ialah dengan mengatasi keram pada tungkai adalah
menggunakan bra yang berukuran minta ibu meluruskan kaki yang keram
sesuai dengan payudara. dan menekan tumitnya.

d. Peningkatan frekuensi berkemih h. Nyeri ulu hati


Peningkatan frekuensi berkemih sering Nyeri ulu hati merupakan merupakan
terjadi pada dua kesempatan yang ketidaknyamanan yang mulai timbul
berbeda selama periode kehamilan. menjelang akhir trimester kedua dan
Pada trimester pertama terjadi akibat bertahan hingga trimester ketiga. Isi
peningkatan berat pada fundus uterus lambung bersifat asam karna sifat
sehingga menekan kandung kemih ibu. hidroklorida yang terdapa didalam

4
RULY PRAPITASARI / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 2(2021)

lambung akibat perubahan tempat dan


penekanan oleh uterus yang membesar. Pada pemeriksaan antenatal ini, penulis
dapat menggambarkan secara rinci
2.5 Standar Asuhan Kebidanan mengenai perubahan-perubahan yang
Standar pelayanan antenatal dialami ibu selama kehamilan ini.
berdasarkan 24 standar asuhan Adapun informasi yang di dapatkan yaitu
pelayanan kebidanan terdiri atas klien dengan status gizi baik dilihat dari
identifikasi ibu hamil, pemeriksaan dan penambahan berat badan klien selama
pemantauan antenatal, palpasi hamil. Kenaikan berat badan yang
abdominal, pengelolaan anemia pada dialami Ny.D adalah 11 kg yaitu dari
kehamilan, pengelolaan dini hipertensi berat badan sebelum hamil 71 kg
pada kehamilan dan persiapan menjadi 82 kg. Hal ini sesuai dengan
persalinan. Standard pertambahan berat badan ibu
hamil yang normal adalah sekitar 9-12
Dalam melaksanakan pelayanan ANC, kg (Kementrian Kesehatan RI,2010).
ada 10 standar pelayanan yang harus Hasil pemeriksan tanda-tanda vital Ny. D
dilakukan oleh bidan atau tenaga seperti tekanan darah, nadi, suhu,
kesehatan yang dikenal dengan 10 T. pernafasan dalam batas normal. Pada
Pelayanan atau asuhan standar minimal pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ)
10 T adalah sebagai berikut : Ny. D juga normal yaitu setitar 120-
a) Timbang berat badan dan ukur tinggi 160/menit. Kemudian, pada
badan pemeriksaan penunjang yang telah
b) Pemeriksaan tekanan darah dilakukan Ny. D yaitu Hb : 11,5 g/dl,
c) Pengukuran lingkar lengan atas protein urine : negative, glukosa urine :
d) Ukur Tinggi Fundus Uteri negative, HbSAG : non-reaktif, sifilis:
e) Penentuan letak janin dan DJJ non-reaktif dan VCT : non-reaktif. Hasil
f) Imunisasi TT pemeriksaan tersebut menunjukkan
g) Pemberian tablet Fe bahwa kondisi Ny. D dalam keadaan
h) Tes Laboratorium baik.
i) Temu wicara
j) Tata laksana kasus (buku KIA). Palpasi abdomen dengan perasat
leopold pada klien pada kunjungan
(ANC) I didapatkan hasil pada Leopold I
tinggi fundus uteri sesuai dengan usia
III. RESULT DAN DISCUSSION kehamilan yaitu 29 cm, teraba bagian
3.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan lunak, tidak bulat dan tidak melenting
Pada pemeriksaan antenatal, telah (bokong janin) di bagian fundus. Leopold
dilakukan pemeriksaan dan hasil II teraba bagian keras, memanjang
wawancara pada klien sebanyak 5 kali. seperti papan (punggung janin) di bagian
Pada kehamilan ini klien telah sebelah kiri perut ibu dan teraba bagian-
melakukan pemeriksaan kehamilan pada bagian kecil janin di sebelah kanan perut
Trimester III sebanyak 5 kali kunjungan. ibu. Leopold III pada bagian bawah
Kunjungan pertama pada usia kehamilan uterus (segmen bawah rahim) teraba
35 minggu 6 hari, kunjungan kedua pada bagian keras, bulat dan melenting
usia kehamilan 38 minggu 1 hari, (kepala janin) dan Leopold IV bagian
kunjungan ketiga pada usia kehamilan terendah janin sudah masuk PAP
39 minggu 1 hari, kunjungan keempat (Divergen).
pada usia kehamilan 40 minggu 2 hari,
dan kunjungan kelima pada usia Pada kunjungan (ANC) II didapatkan
kehamilan 42 minggu. hasil pada Leopold I tinggi fundus uteri

5
RULY PRAPITASARI / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 2(2021)

sesuai dengan usia kehamilan yaitu 31 kencang-kencang merupakan


cm, teraba bagian lunak, tidak bulat dan ketidaknyaman pada kehamilan
tidak melenting (bokong janin) di bagian Trimester III dan itu merupakan hal yang
fundus. Leopold II teraba bagian keras, fisiologis dan penulis memberikan
memanjang seperti papan (punggung pendidikan kesehatan tentang
janin) di kiri perut ibu dan teraba bagian- ketidaknyamanan pada kahamilan
bagian kecil janin di sebelah kanan perut Trimester III dan tanda-tanda awal
ibu. Pada Leopold III didapatkan pada persalinan.
bagian bawah uterus (SBR) teraba
bagian keras, bulat dan melenting 3.2 Asuhan kebidanan Persalinan
(kepala janin) dan pada Leopold IV Pada tanggal 05 Januari 2020 hasil
bagian terendah janin sudah masuk PAP anamnese didapatkan sudah keluar
(Divergen). lendir bercampur Darah pada pukul
08.50 Wita Belum keluar air ketuban,
Pada kunjungan (ANC) III didapatkan mules yang sering dan kuat sejak pukul
hasil pada Leopold I tinggi fundus uteri 09.00 Wita. Ibu mengatakan pergerakan
sesuai dengan usia kehamilan yaitu 32 janinnya semakin aktif. Hasil
cm, teraba bagian lunak, tidak bulat dan pemeriksaan fisik dalam dalam batas
tidak melenting (bokong janin) di bagian Normal. Kemudian penulis melakukan
fundus. Leopold II teraba bagian keras, pemeriksaan dalam pada pukul 09.05
memanjang seperti papan (punggung dengan hasil Vulva vagina tidak ada
janin) di bagian sebelah kiri perut ibu kelainan, porsio lunak, pembukaan 7 cm,
dan teraba bagian-bagian kecil janin di selaput ketuban utuh, presentasi kepala
sebelah kanan perut ibu. Pada Leopold Penurunan hodge III posisi UUK.
III didapatkan pada bagian uterus (SBR)
teraba bagian keras, bulat dan melenting Berdasarkan hasil pemeriksaan diatas
dan sebagian tidak dapat digoyangkan Ny.D sudah masuk masa Inpartu tanda
terhadap panggul dan pada Leopold IV Inpartu diantaranya adalah adanya rasa
bagian terendah janin sudah masuk PAP sakit oleh adanya his yang datang lebih
(Divergen). kuat, sering dan teratur. Keluar lendir
bercampur darah (show) yang lebih
Dalam proses kehamilan terjadi banyak karena robekan-robekan kecil
perubahan sistem dalam tubuh ibu yang pada serviks, kadang-kadang ketuban
semuanya membutuhkan suatu pecah sendirinya, pada pemeriksaan
adaptasi, baik fisik maupun psikologis. dalam serviks mendatar dan pembukaan
Dalam proses adaptasi tersebut tidak telah ada.
jarang ibu akan mengalami
ketidaknyaman yang meskipun hal itu Pada pukul 11.00 Wita Ny.D
adalah fisiologis namun tetap perlu mengatakan sakit semakin kuat, serta
diberikan suatu pencegahan dan ada dorongan ingin meneran. Inspeksi
perawatan. Nyeri pinggang dan perut didapatkan hasil terjadi tekanan pada
terasa kencang-kencang merupakan anus, perineum menonjol, vulva
salah satu ketidaknyamanan pada membuka. Penulis melakukan
kehamilan di Trimester III (Sulistyowati, pemeriksaan dalam VT 10 cm, ketuban
2009). Hal inilah yang dirasakan oleh jernih, presentasi Belakang kepala.
klien. Ny.D yaitu merasakan nyeri pada Hodge IV dan His 4x dalam 10 menit 50
pinggang dan perut terasa kencang- detik. Faktor pendukung dalam proses
kencang selama kehamilannya di persalinan yaitu dengan adanya power,
Trimester III ini. Penulis menjelaskan pasanger, dan passage ketiga faktor
bahwa nyeri pinggang dan perut terasa

6
RULY PRAPITASARI / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 2(2021)

utama ini sangat mendukung jalannya menjaga kehangatan, bersihkan jalan


persalinan. nafas, keringkan dan jaga kehangatan,
potong dan ikat tali pusat tanpa
Setelah dilihat adanya tanda gejala kala membubuhi apapun, lakukan inisiasi
II maka ibu dianjurkan untuk mengambil menyusui dini dengan cara kontak kulit
posisi nyaman, mengajarkan teknik- bayi dengan ibu, beri saleb mata
teknik yang baik, dan menolong dengan erittromisin 0,5% pada kedua mata,
mengunakan 60 langkah APN. Hal ini suntikan vitamin K 1 mg/0,5% cc
dapat terjadi karena adanya faktor yaitu intramuscular disepertiga paha bagian
keadaan ibu lemas sehingga kekuatan luar sebelah kiri anterolateral setelah
meneran ibu kurang, Tindakan yang inisiasi menyusui dini.
dilakukan yaitu menambah tenaga ibu
dengan cara menganjurkan pendamping Pada asuhan kebidanan bayi baru lahir
pada saat proses persalinan penulis melakukan kunjungan 3 kali yaitu
memberikan minum untuk memperbaiki pada usia 6 jam, neonatus 3 hari dan
keadaan umum ibu dan memberikan neonatus 8 hari. Hal ini sesuai dengan
semangat agar ibu memiliki semangat teori yaitu kunjungan neonatus pertama (
untuk meneran. Ibu dipimpin meneran KN1) dilakukan pada usia neonatus 6
sampai kepala bayi keluar lahir, pada jam-48 jam,kunjungan neonatus ke-2
saat kepala bayi lahir tidak terdapat (KN2) dilakukan pada usia neonatus 3-7
lilitan tali pusat biarkan kepala bayi hari dan kunjungan neonatus ke-3 (KN3)
melakukan putaran paksi luar kemudian dilakukan pada usia neonatus 8-28 hari.
curam kebawah untuk melahirkan bahu Pada pemeriksaan KN1 dilakukan
depan dan tarik keatas untuk melahirkan pemeriksaan fisik dan bayi dimandikan
bahu belakang lanjutkan dengan pada usia bayi 6 jam. Hal ini sesuai
sanggah susur untuk melahirkan seluruh degan teori yaitu memandikan bayi baru
tubuh bayi. Langsung dilakukan lahir minimal dilakukan setelah 6 jam
penilaian sepintas pada bayi diantaranya untuk meningkatkan bonding antara ibu
bayi segera menangis, kulit kemerahan, dan bayi, kontak kulit, membantu
gerakan aktif. Setelah itu bayi langsung regulasi tubuh bayi, menurunkan resiko
diletakkan diatas perut ibu untuk infeksi, meningkatkan keberhasilan
dilakukan IMD ( inisiasi menyusui dini). menyusui, menjaga gula darah pada
Hal ini sesuai dengan teori dalam 60 bayi tetap stabil.
langkah persalinan normal dimana bayi
yang baru lahir langsung dilakukan IMD. Pada saat kunjungan neonatus (KN1)
Waktu diperlukan Ny.D mulai dari bayi ada BAK 2 kali dan BAB 1 kali.
pembukaan lengkap sampai lahirnya Pada saat kunjungan (KN2) ibu
bayi yaitu 20 menit. mengatakan Bayi BAB ± 4x/Hari dan
3.3 Asuhan Kebidanan Bayi Baru BAK 7x/Hari. hal ini sesuai dengan teori
Lahir yaitu proses pengeluaran defekasi dan
Bayi Ny. D lahir cukup bulan 39 minggu urin terjadi 24 jam pertama setelah lahir,
1 hari, lahir spontan pukul 11.20 Wita konsistensinya agak lembek, berwarna
tidak ada ditemukan adanya masalah hitam, selain itu diperiksa juga urin yang
menangis spontan, kuat, tonus otot normalnya berwarna kuning.
positif, warna kulit kemerahan, jenis
kelamin perempuan, Berat badan 2800 Pada kunjungan neonatus ke-2 (KN2)
gram, panjang badan 49 cm, Lingkar ibu mengatakan bayi menyusu dengan
kepala 32 cm,lingkar dada 32 cm,lingkar kuat dan kebutuhan cairan bayi
perut 30 cm, anus ada dan tidak ada terpenuhi. Hal ini sesuai dengan teori
cacat bawaan. Pada bayi baru lahir yaitu yaitu kebutuhan minum hari pertama 60

7
RULY PRAPITASARI / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 2(2021)

cc, selanjutnya ditambah 30 cc untuk menangani masalah-masalah yang


hari berikutnya. ASI ekslusif selama terjadi 6-8 jam post partum, dua minggu
diberikan 6 bulan tanpa makanan post partum, dan 6 minggu post partum.
tambahan, menyusui bayi sesering Kunjungan Nifas Ny D dilakukan
mungkin atau minimal tiap 2 jam. kunjungan 6 jam, 7 hari dan dua minggu.
Hasil Kunjungan 6 hari sampai 6
Berdasarkan asuhan yang diberikan minggu post partum tidak ditemukan
pada bayi Ny.D hasil pemeriksaan masalah atau komplikasi apapun, tidak
keseluruhan pada Bayi Ny.D ada kesejangan dengan teori.
menunjukan dalam kondisi baik dan
tidak ditemukan adanya komplikasi pada Kunjungan ke 1-6 jam post partum pada
bayi Ny.D, tidak tampak tanda-tanda Ny.D tinggi fundus 2 jari dibawah pusat,
infeksi atau tanda bahaya yang lainnya, kontraksi uterus Baik, konsistensi uterus
kebutuhan nutrisi, cairan,eliminasi, dan Baik, kandung kemih kosong,
kebersihan bayi terpenuhi serta tidak Pengeluaran lochea rubra, semua hasil
terdapat kesenjangan teori. pemantauan tidak ada kelainan tidak
terjadi perdarahan.
3.4 Asuhan Kebidanan Nifas
Pemeriksaan pertama Ny.D dilakukan Kunjungan 2 pada 7 hari post partum
pada 6 jam post partum, didapatkan adalah menilai adanya tanda-tanda
Hasil TD 112/76 mmHg TFU 2 jari demam, infeksi pada jahitan atau
bawah pusat, perdarahan ± 60 cc, perdarahan abnormal, memastikan ibu
kontrkasi uterus baik, teraba Bulat, mendapatkan makanan, cairan dan
keras, ibu masih merasakan mules. Hal istirahat, pastikan ibu menyusui dengan
ini bersifat fisiologis karena pada saat ini Baik. Hasil pemeriksaan pada Ny.D
Uterus secara berangur-angsur menjadi adalah Tinggi fundus ueteri 2 Jari Diatas
kecil ( involusi) sehingga akhirnya simpisis, kontraksi uterus Baik,
kembali seperti sebelum Hamil. konsistensi uterus baik, Pengeluaran
lochea sangulenta yang berwarna merah
Ny.D diberikan Vitamin A 200.000 unit kecoklatan, bau khas, konsistensi cair,
sebanyak 1 kapsul diminum segera ibu memakan makanan yang bergizi,
setelah melahirkan dan kapsul kedua tidak ada pantangan, ibu istirahat yang
diberikan dengan selang waktu minimal cukup, pengeluaran ASI lancar, ibu
24 jam. Pada Ny. D telah diberikan dan menyusui bayinya dengan Baik, dan
telah diminum. Tablet zat besi harus sesuai dengan kebutuhan Bayi. Dari
diminum untuk menambah zat gizi hasil pemantauan tidak ada kesejangan
setidaknya selama 40 hari pasca antara teori.
bersalin dan pemberian ASI karena Kunjungan 3 dua minggu post partum
mengandung semua bahan yang adalah menilai adanya tanda-tanda
diperlukan oleh bayi, mudah dicerna , demam, infeksi pada luka jahitan atau
memberikan perlindugan terhadap perdarahan abnormal, memastikan ibu
infeksi, selalu segar, bersih dan siap mendapat cukup makanan, cairan dan
diminum. Memberikan Ny.D Tablet istirahat, memastikan ibu menyusui
penambah darah (Fe) 60 mg 1x1 perhari dengan baik. Hasil pemeriksaan pada
dan dianjurkan untuk menyusui Bayi Ny. D adalah tinggi fundus uteri pada
dengan ASI ekslusif. dua minggu post partum sudah tidak
teraba lagi dn pengeluaran lochea
Kunjungan Masa nifas dilakukan untuk serosa, berwarna kekuningan ibu
menilai status ibu dan bayi baru lahir, memakan makanan yang bergizi, tidak
dan untuk mencegah , mendeteksi dan ada pantangan selama masa nifas dan

8
RULY PRAPITASARI / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 2(2021)

ibu istirahat yang cukup, pengeluaran


ASI lancar, ibu menyusui Bayinya Asuhan kebidanan intranatal care pada
dengan Baik dan sesuai dengan kala I, kala II. Kala III dan kala IV tidak
kebutuhan Bayi. Dari hasil pemantauan teridentifikasi faktor, resiko, penyilit, dan
tidak ada kesenjangan antara teori.. komplikasi persalinan. Asuhan
persalinan kebidanan dilakukan dengan
IV. CONCLUSION standar APN 60 langkah dengan
Dapat ditarik kesimpulan bahwa persalinan berjalan normal.
pentingnya melakukan asuhan
kebidanan secara komprehensif sebagai Asuhan kebidanan bayi baru lahir
deteksi dini untuk mengurangi faktor- dilakukan dengan standar 3 kali
faktor resiko yang dapat terjadi selama kunjungan yaitu bayi baru lahir, 6 jam
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, dan 3 hari selama pemantauan bayi baru
nifas, neonatus dan pelayanan lahir tidak teridentifikasi faktor, resiko,
kontrasepsi. penyuit, komplikasi dan bayi sehat.

Asuhan kebidanan antenatal care pada Asuhan kebidanan postnatal care pada
Ny.D telah dilaksanakan sesuai dengan Ny.D telah dilaksanakan sesuai dengan
prosedur asuhan kebidanan pada prosedur asuhan kebidanan pada ibu
kehamilan. Masa hamil klien berjalan nifas. Pada masa nifas tidak terjadi
dengan normal, meskipun tanggal perdarahan dan infeksi yang ditandai
persalinan Ny.D tidak sesuai dengan dengan tidak ada keluar lochea yang
tafsiran persalinan yang dihitung berlebihan dan tidak berbau. Ny.D telah
menurut hari pertama haid terakhir. melakukan mobilisasi setelah melahirkan
Penambahan berat badan ibu selama dengan cepat, yakni dengan miring
hamil pun telah memenuhi standarisasi kanan, miring kiri, bangun dari tempat
ibu hamil fisiologis. tidur dan pergi ke kamar mandi sendiri.

REFERENCES
Ambarwati, Retna,E. (2009). Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta :
Nuhamedika
Arief. (2009). Buku Saku Asuhan Neonatus dan Bayi. Jakarta : EGC
Dinas Kesehatan RI. (2010). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Kementerian
Kesehatan RI.
Doenges. (2011). Panduan Belajar Asuhan Kebidanan I. Yogyakarta : Deepublish
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2009). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
Hidayati. (2015). Panduan Belajar Asuhan Kebidanan I. Yogyakarta : Deepublish
JNPK-KR. (2010). Asuhan Persalinan Normal . Jakarta : Jaringan NasionalPelatihan
Klinik-Kesehatan Reproduksi, Perkumpulan Obstetri GinekologiIndonesia
(JNPK-KR/POGI), dan JHPIEGO Corporation.
Kenzie, Gomez. (2010). Buku Saku Asuhan Neonatus dan Bayi. Jakarta : EGC
Kementerian Kesehatan RI. (2012). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta :
Kementerian Kesehatan RI.
Manuaba, Ida A.C, Manuaba Ida B.G.F, Manuaba Ida B.G. (2010). Pengantar Kuliah
Obstetri. Jakarta : EGC.
Marmi, Rahardjo Kukuh. (2012). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Muslihatun,W N. (2010). Buku Saku Asuhan Neonatus dan Bayi. Jakarta : EGC
Pratami. (2014). Buku Saku Kebidanan. Jakarta : EGC.

9
RULY PRAPITASARI / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 2(2021)

Prawirohadjo, Sarwono. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohadjo, Sarwono. (2016). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Sulistyawati, Ari. (2011). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu Nifas.Yogyakarta : Andi
Offset.
Saifudin. (2010). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatus. Jakarta: PT Bina
Pustaka Sarwono Prawiharjo
Sinclair, Constance. (2010). Buku Saku Kebidanan. Jakarta : EGC.
World Health Organization. 2015.
Wirakusumah Firman F, dkk. 2015. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi
Ed. 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Walyani Elisabeth Siwi. 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press

10

Anda mungkin juga menyukai