id/OBJ/index
Article
Asuhan Kebidanan Pada Ny.D Di Wilayah Puskesmas Sebengkok Tarakan
Ruly Prapitasari
Universitas Borneo Tarakan, Indonesia
SUBMISSION TRACK A B S T R A C T
2
RULY PRAPITASARI / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 2(2021)
satu sel mani dan kemudian bersatu Kebersihan harus dijaga pada masa
dengan sel telur. Peristiwa ini disebut hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua
pembuahan (konsepsi). Ovarium yang kali sehari karena ibu hamil cenderung
telah dibuahi ini segera membela diri untuk mengeluarkan banyak keringat,
sambil bergerak oleh rambut getar tuba menjaga kebersihan diri terutama lipatan
menuju ruang rahim kemudian melekat kulit (ketiak, bawah payudara, daerah
pada mukosa rahim untuk selanjutnya genetalia) dengan cara dibersihkan
bersarang diruang rahim. Peristiwa ini dengan air dan keringkan. Kebersihan
disebut nidasi (implementasi) dari gigi dan mulut perlu mendapatkan
pembuahan sampai nidasi diperlukan perhatian karena seringkali mudah
waktu kira-kira 6-7 jam. Untuk menyuplai terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu
darah dan zat-zat makanan bagi janin yang kekurangan kalsium. Rasa mual
dan plasenta. Jadi dapat dikatakan selama masa hamil dapat
bahwa setiap kehamilan harus ada mengakibatkan perburukan hygiene
ovarium (sel telur), spermatozoa (sel mulut dan dapat menimbulkan karies
mani), pembuahan (konsepsi), nidasi gigi.
dan plasenta.
4) Eliminasi
2.3 Kebutuhan Pada Ibu Hamil Keluhan yang sering muncul pada ibu
a. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil hamil berkaitan dengan eliminasi adalah
1) Oksigen konstipasi dan sering buang air kecil.
Oksigen merupakan kebutuhan utama Konstipasi terjadi karena adanya
kebutuhan fisik sehingga, untuk pengaruh hormone progesterone yang
mencegah terjadinya ganguan mempunyai efek rileks terhadap otot
pernapasan pada ibu hamil dapat polos, salah satunya otot usus. Tindakan
melakukan latihan nafas melalui senam pencegahan yang dapat dilakukan
hamil, tidur dengan bantal yang lebih adalah dengan mengkonsumsi makanan
tinggi, makan tidak terlalu banyak. tinggi serat dan banyak minum air putih
terutama kitika lambung dalam keadaan
2) Nutrisi kosong. Jika ibu telah mengalami
Ibu yang sedang hamil bersangkutan dorongan maka segeralah untuk buang
dengan pertumbuhan yaitu pertumbuhan air besar agar tidak terjadi konstipasi.
fetus yang ada didalam kandungan dan Sering buang air kecil merupakan
pertumbuhan berbagai organ ibu, keluhan yang umum yang dirasakan
pendukung proses kehamilan seperti oleh ibu hamil, terutama pada trimester I
adneksa, mammae, dll. Kenaikan berat dan III.
badan selama hamil rata-rata 9-12 kg.
Pada saat hamil, ibu harus 5) Mobilisasi
mengkonsumsi makanan yang Ibu hamil harus mengetahui bagaimana
mengandung nilai gizi tinggi meskipun caranya memperlakukan diri dengan
tidak berarti makanan yang mahal. Gizi baik dan kiat berdiri, duduk dan
pada waktu hamil harus di tingkatkan mengangkat tanpa menjadi tegang.
hingga 300 kalori per hari, ibu hamil Sikap tubuh yang baik diinstruksikan
harus mengkonsumsi makanan yang kepada wanita hamil karena diperlukan
mengandung karbohidrat, asam folat, untuk membentuk aktivitas sehari-hari
protein, kalsium, zat besi, vitamin dan yang aman dan nyaman selama
minum air untuk memenuhi kecukupan kehamilan. Karena sikap tubuh yang
cairan. kurang baik dapat menyebabkan sakit
pinggang (Varney, 2008).
3) Personal hygiene
3
RULY PRAPITASARI / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 2(2021)
6) Kebutuhan istirahat
Wanita hamil harus mengurangi semua e. Konstipasi
kegiatan yang melelahkan. Wanita hamil Konstipasi diduga akibat penurunan
juga harus menghindari posisi duduk, peristaltic yang disebabkan relaksasi
berdiri dalam waktu yang sangat lama. otot polos pada usus besar ketika terjadi
Ibu hamil harus mempertimbangkan pola peningkatan jumlah progesterone.
istirahat dan tidur yang mendukung Pergeseran dan tekanan pada usus
kesehatan sendiri, maupun kesehatan akibat pembesaran uterus atau bagian
bayinya. Kebiasaan tidur larut malam presentasi juga dapat menurunkan
dan kegiatan-kegiatan malam hari harus motilitas pada saluran gastrointestinal
dipertimbangkan dan kalau mungkin sehingga menyebabkan konsitipasi.
dikurangi hingga seminimal mungkin.
Tidur malam sekitar 8 jam/ istirahat/ tidur f. Hemoroid
siang ± 1 jam (Varney, 2008). Hemoroid sering didahului pleh
konstipasi. Oleh karena itu semua
2.4 Ketidaknyamanan Pada penyebab konstipasi berpotensi
Kehamilan menyebabkan hemoroid. Progesterone
a. Mual dan muntah (Nausea) juga dapat menyebakan relaksasi
Nausea dengan atau tanpa disertai dinding dan usus besar. Selain itu
muntah-muntah ditafsirkan keliru pembesaran uterus mengakibatkan
sebagai morning sickness tetapi paling peningkatan tekanan, secara spesifik
sering terjadi pada siang atau sore hari juga secara umum pada vena hemoroid.
atau bahkan sepanjang hari. Nausea Cara penanganan ibu dengan hemoroid
merupakan masalah yang umum dialami yaitu hindari konstipasi, pencegahan
oleh lebih dari sebagian hingga tiga merupakan cara penanganan yang
perempat wanita hamil. Mual dan paling efektif, hindari mengejan saat
muntah biasanya timbul pada bulan defekasi, mandi berendam dengan air
kedua dan hilang setelah bulan ketiga. hangat tidak hanya member
kenyamanan tetapi juga meningkatkan
b. Keletihan sirkulasi.
Keletihan dialami pada trimester
pertama yang disebabkan peningkatan g. Keram Tungkai
progesterone dan akan hilang pada akhir Keram tungkai disebabkan uterus yang
trimester pertama. membesar member tekanan baik pada
pembuluh darah panggul sehingga
c. Nyeri punggung bagian atas menggangu sirkulasi atau pada saraf
Nyeri punggung bagian atas terjadi pada sementara. Saraf ini melewati foramen
awal trimester pertama akibat dari obturator dalam perjalanan menuju
peningkata ukuran payudara. Cara untuk ekstremitas bagian bawah. Cara
mengurangi rasa nyeri ialah dengan mengatasi keram pada tungkai adalah
menggunakan bra yang berukuran minta ibu meluruskan kaki yang keram
sesuai dengan payudara. dan menekan tumitnya.
4
RULY PRAPITASARI / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 2(2021)
5
RULY PRAPITASARI / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 2(2021)
6
RULY PRAPITASARI / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 2(2021)
7
RULY PRAPITASARI / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 2(2021)
8
RULY PRAPITASARI / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 2(2021)
Asuhan kebidanan antenatal care pada Asuhan kebidanan postnatal care pada
Ny.D telah dilaksanakan sesuai dengan Ny.D telah dilaksanakan sesuai dengan
prosedur asuhan kebidanan pada prosedur asuhan kebidanan pada ibu
kehamilan. Masa hamil klien berjalan nifas. Pada masa nifas tidak terjadi
dengan normal, meskipun tanggal perdarahan dan infeksi yang ditandai
persalinan Ny.D tidak sesuai dengan dengan tidak ada keluar lochea yang
tafsiran persalinan yang dihitung berlebihan dan tidak berbau. Ny.D telah
menurut hari pertama haid terakhir. melakukan mobilisasi setelah melahirkan
Penambahan berat badan ibu selama dengan cepat, yakni dengan miring
hamil pun telah memenuhi standarisasi kanan, miring kiri, bangun dari tempat
ibu hamil fisiologis. tidur dan pergi ke kamar mandi sendiri.
REFERENCES
Ambarwati, Retna,E. (2009). Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta :
Nuhamedika
Arief. (2009). Buku Saku Asuhan Neonatus dan Bayi. Jakarta : EGC
Dinas Kesehatan RI. (2010). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Kementerian
Kesehatan RI.
Doenges. (2011). Panduan Belajar Asuhan Kebidanan I. Yogyakarta : Deepublish
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2009). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
Hidayati. (2015). Panduan Belajar Asuhan Kebidanan I. Yogyakarta : Deepublish
JNPK-KR. (2010). Asuhan Persalinan Normal . Jakarta : Jaringan NasionalPelatihan
Klinik-Kesehatan Reproduksi, Perkumpulan Obstetri GinekologiIndonesia
(JNPK-KR/POGI), dan JHPIEGO Corporation.
Kenzie, Gomez. (2010). Buku Saku Asuhan Neonatus dan Bayi. Jakarta : EGC
Kementerian Kesehatan RI. (2012). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta :
Kementerian Kesehatan RI.
Manuaba, Ida A.C, Manuaba Ida B.G.F, Manuaba Ida B.G. (2010). Pengantar Kuliah
Obstetri. Jakarta : EGC.
Marmi, Rahardjo Kukuh. (2012). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Muslihatun,W N. (2010). Buku Saku Asuhan Neonatus dan Bayi. Jakarta : EGC
Pratami. (2014). Buku Saku Kebidanan. Jakarta : EGC.
9
RULY PRAPITASARI / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 2(2021)
10