BAB I
PENDAHULUAN
janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-
komplikasi baik ibu maupun janin. Persalinan dikatakan normal bila tidak
tahun 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359
per 100.000 kelahiran hidup, angka ini sedikit menurun jika dibandingkan
dengan SDKI tahun 1991, yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup. Tetapi
per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 112 per 100.000 kelahiran hidup,
Kematian ibu (AKI) menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2015. Mengacu dari kondisi saat ini, potensi untuk mencapai target SDGs
2
ke-5 untuk menurunkan AKI adalah off tra ck, artinya diperlukan kerja
menjadi 90,88 % pada tahun 2013. Angka ini sudah mencapai target
MDGs pada tahun 2015 sebesar 90%, namun belum tentu persalinan
2014 sebesar 88,68%, dimana angka ini belum dapat memenuhi target
kesehatan pada provinsi NTT sebesar 74,08 % (Ditjen Bina Gizi dan KIA,
berdasarkan sumber Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemenkes RI 2015 dalam
Bina Kesehatan Ibu pada tahun 2010 membuktikan bahwa kematian ibu
manajemen kebidanan.
normal.
4
Puskesmas Sikumana
Puskesmas Sikumana
Sikumana
1.4 MANFAAT
selanjutnya.
Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORI: berisi tentang (1) Konsep Dasar Persalinan, (2)
BAB III TINJAUAN KASUS: berisi tentang (1) Pengkajian, (2) Analisa
DAFTAR PUSTAKA
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2002)
rahim ibu melalui jalan lahir (baik jalan lahir lunak maupun kasar),
dengan tenaga ibu sendiri (tidak ada intervensi dari luar) (Widia,
2015).
7
yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui berbagai upaya yang terintegrasi
alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang manfaat intervensi tersebut
bahaya yang mungkin terjadi selama masa nifas pada ibu dan
bayinya
8
bila ganglion ini di geser dan ditekan, akan timbul kontraksi uterus.
5. Induksi partus
2) Penyebab
1. Kala I persalinan
darah (bloody show). Lendir yang bersama darah ini berasal dari
(Widia, 2015):
sangat lambat.
menjadi 4 cm.
akan tetapi fase laten, fase aktif, dan fase deselerrasi terjadi
11
2. Kala II
2-3 x/ menit lamanya 20-90 detik. His sempurna dan efektif bila
(Widia, 2015).
3. Kala III
Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri agak
4. Kala IV
wanita dan paritasnya. Sebagai contoh, pada masa hamil serviks ibu
13
Asri,dkk. 2012).
2) Kontraksi uterus
3) Blood Show
Asri,dkk. 2012).
saluran cerna.
b) Tenaga mengejan
2. Passage (panggul)
1) Dua Os Coxae:
(a) Os Ischium:
superior
corpus
osis pubis
(b) Os pubis
sebagian acetabulum.
osis ischii
(c) Os sacrum
(d) Os illium
ligamentum inguinale
2) Os coccygis
os coccygeus
17
2) Cavum pelvis
cm
10-15 cm
sebelah lateral
sacrotuberosum
c. Bidang panggul
1) PAP
11,5
promontorium 12,5 cm
13,5 cm
ileopetineasinistra 12,5 cm
Batasnya adalah
obturatorium
ketiga
12,75 cm
b) Diameter tranversa
ke 4-5)
c) Batas-batas
(d) Os sacrum
d) Diameter penting
20
kiri 10,5 cm
ke 4-5; 4,5- 5 cm
persalinan
ke 4-5)
c) Batas-batas:
(d) Os sacrum
d) Diameter penting
10,5 cm
21
c) Diameter PBP
9,5 cm
sacrococcygealis 11,5 cm
kanan-kiri 11 cm
22
subpubicus 6 cm.
3. Passanger
(incomplete breech)
23
b. Sikap janin
c. Posisi janin
scapula
panjang
Kepala janin
1) Os occipitale (belakang)
24
3) Os temporale, 2 buah
c. Waktu lahir tulang ini tipis, lunak dan hanya dihubungkan dengan
kegunaan:
a) Sutura sagitalis
b) Sutura lambdoidea
c) Sutura coronalis
d) Sutura frontalis
bregma.
Fontanellae
Kegunaan fontanella:
dalam panggul
yang cepat
a. Occiput:
b. Fontanel posterior
c. Vertex
dan sutura coronalis dan sebelah bawah oleh glabella dan margo
orbitalis
kiri
c. Diameter occipitofrontalis
27
bila kepala masuk panggul dalam sikap militer/ antara fleksi dan
ekstensi.
Lingkar kepala
a. Moulage
dilalui
b. Caput succadeneum
c. Cepalhematoma
panjang ibu
kali.
2) Plasenta
3) Air ketuban
4. Psychologic
1) Engagement
Masuknya kepala:
promontorium.
2) Desent
rongga panggul, akibat: tekanan langsung dari his dari daerah fundus
3) Flexion
4) Internal rotation
ekstraksi.
jalan lahir
kepala
terendah
32
anteroposterior
5) Extension
Dengan kontraksi perut yang benar dan adekuat kepala makin turun
6) External rotation
dilahirkan lebih dahulu dan diikuti dada, perut, bokong, dan seluruh
tungkai.
sebenarnya
7) Ekspulsi
A. Kala I
kesanggupannya
pada bayi baru lahir, suhu rungan 25oC dn semua pintu serta
partograf
aktif
d. Sungsang
e. Kehamilan ganda
f. Hipertensi
g. Persalinan lama
10) Isi dan letakkan partograf di samping tempat tidur atau di dekat
pasien
- Kecepatan
pembukaan
serviks ≤ 1 cm/
jam
- Serviks tidak
dipenuhi bagian
bawah janin
Nilai adakah
perdarahan
Curiga asupan
dekstrosa IV bila
perlu
sempurna
esensial.
DTT
kacamata
mengontaminasi spuit
bimbingan meneran
janin baik
39
untuk meneran
mengeringkan bayi
bokong ibu
18) Pakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
lahirnya kepala
20) Periksa lilitan tali pusat dan lakukan tindakan yang sesuai
(a) Jika lilitan pusat terlalu ketat, klem tali pusat di dua titik
kontraksi
pubis.
belakang
megap?
MEMBERSIHKAN VERNIKS.
perut ibu
berkontraksi baik
serebrovaskuler.
mungkin) . dari sisi luar klem penjepit, dorong isi tali pusat
(b) Ikat tali pusat dengan benang DTT/ steril pada satu
simpul kunci
0,5%
33) Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan kering dan
dari vulva
35) Letakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu,
inversio uteri.
atas.
tekanan dorso-kranial.
plasenta
penuh
k. Menilai perdarahan
utuh
aktif
jam)
bayi.
prdarahan pervaginam
tubuh normal
57) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
kering
meliputi:
persalinan:
istmus uteri.
48
(SBR).
(3) Sebagian dari isi rahim keluar dari segmen atas dan
segemen bawah.
lingkaran bandle.
49
berkurang
cm diameter
tipis
skletal.
51
setelah persalinan
melebihi 0,5-10C.
persalinan
1) Poliuria
gijnjal.
postpartum.
sekelilingnya
terhadap pemeriksaan
pemberi perawatan
j. Merasa diawasi
yang sesuai.
1) Data subjektif
agama, pendidikan)
b) Keluhan utama
sekarang)
2) Data objektif
bersalin
SPR)
(a) TFU
Gunakan jarum detik yang ada pada jam dinding atau jam
(c) DJJ
120 dan > 160 kali. Bila demikian baringkan ibu ke sisi kiri
(d) Presentasi
bokong
sebaliknya
adalah bokong.
memasuki PAP
memasuki PAP
ketuban
d) Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan dalam.
tindakan:
59
menggunakan partograf
terendah janin
g. Langkah 7: Evaluasi
1. Menggunakan partograf
kelahiran
61
dicatatat.
4. Kondisi ibu dan bayi yang harus dinilai dan dicatat secara
seksama, yaitu:
c. Nadi
d. Pembukaan serviks
e. Penurunan
1) Nama, umur
b. Kondisi janin:
1) DJJ
c. Kemajuan perslainan
1) Pembukaan serviks
e. Kontraksi uterus
1) Oksitosin
g. Kondisi ibu
1) DJJ
mekonium
dapat dipisahkan
64
c. Kemajuan persalinan
1) Pembukaan serviks
d. Kontraksi uterus
1) Oksitosin
waktunya
Mencakup:
5) Upaya rujukan
kala IV.
8. Dukungan persalinan
selama persalinan
tumit.
67
ketegangan otot.
a) Transduksi
b) Transmisi
neurotransmitter.
c) Modulasi
d) Persepsi
muda
4) Intensitas nyeri
menjadi:
5) Penatalaksanaan nyeri
bagian tubuh.
dilatasi servikal.
3) Persiapan persalinan
bayi
obat-obatan esensial
bayinya.
keluarga
a) Dukungan emosional
dan kelahiran.
b) Mengatur posisi
d) Kamar mandi
pascapersalinan.
e) Pencegahan infeksi
lahir.
b) Perdarahan pervaginam
g) Ikterus
h) Anemia berat
l) Gawat janin
o) Presentasi majemuk
p) Kehamilan gemeli
r) Syok
bayi
d. Lahirnya janin
a. Bahagia
(1) Cemas dan takut kalau terjadi bahaya atas dirinya saat
e. Pencegahan infeksi
persalinan.
melahirkan bayinya.
kepada mereka.
diperlakukan.
mencegah dehidrasi.
bayinya.
jam, atau lebih sering jika ibu merasa ingin berkemih atau jika
b. Diagnosis pasti
(2) Fase II: fase peneranan, mulai dari timbulnya kekuatan untuk
(3) Fase III: fase perineal, mulai sejak crowning kepala janin
d. Kontraksi
(1) Sangat kuat dengan durasi 60-70 detik, 2-3 menit sekali
dengan ketat.
belakang berkurang
h. Ligamentum rotundum
menjadi pendek
(2) Waktu kontraksi SBR dan serviks diregang oleh isi rahim
serviks
menjadi terbuka.
berbentuk segitiga atau seperti buah pear atau alpukat dan fundus
D. Asuhan kala IV
1) Evaluasi uterus
periksa daerah perineum, vagina dan vulva. Setelah bayi lahir, maka
lecet.
3) Pemantauan kala IV
(f) Pendokumentasian
4) Pemantauan kala IV
(a) Vitasl sign: tekanan darah nrmal < 140/90 mmHg; bila TD < 90/60
ataupun infeksi
(c) Nadi
(d) Pernapasan
(e) Tonus uteri danfinggi fundus uteri, kontraksi tidak baik maka
dibawah pusat.
(g) Kandung kencing, jika penuh maka uterus tidak berkontraksi baik.
(a) Demam
(e) Pusing
(h) Nyeri panggul atau abdomen yang lebih dari kram uterus biasa.
a. Keluhan klien
A. Data subjektif
2) Keluhan utama
sekarang)
wanita tersebut.
anak
gangguan
prostaglandin.
a) Penyakit
persalinan.
B. Pemeriksaan fisik
a) Tinggi badan
dapat dilakukan.
b) Berat badan
pervaginam.
c) Tekanan darah
risiko HPP.
d) Nadi
e) Refleks
g) Pemeriksaan paru
90
h) Pemeriksaan jantung
i) Pemeriksaan abdomen
uteri.
k) Pemeriksaan kebidanan
limfa bengkak.
colostru.
(b) Palpasi
rongga panggul.
(c) Auskultasi
Untuk mengetahui:
usus.
93
l) Pemeriksaan dalam
HPHT.
n) Pemeriksaan laboratorium
2010).
(Ummi, 2010).
segera
lain sedua dengan kondisi klien. Ada kemungkinan, data yang kita
berkaitan, tetapi dilihat juga dari apa yang akan diperkirakan terjadi
rencana asuhan yang sudah dibuat pada langkah ke-5 secara aman
dan efisien. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh bidan atau anggota tim
kesehatan yang lain. Jika bidan tidak melakukan sendiri, bidan tetap
(2010):
diagnosis.
BAB III
METODE PENELITIAN
(Notoatmodjo, 2010).
97
dalam penelitian yang berbentuk kerangka atau alur peneliti, mulai dari
Sampel 1 orang
Informed concent
Wawancara, observasi,
dan pemberian asuhan
Analisa data
Hasil
Gambar 3.1 kerangka kerja penelitian studi kasus pada ibu bersalin
1. Data primer
2. Data sekunder
pemeriksaan.
situasi tertentu.
Agustus 2017.
BAB IV
TINJAUAN KASUS
No. RM :-
I. Pengkajian
A. Data subjektif
1) Biodata
05.00 wita, sudah keluar lendir dan darah sejak pukul 06.00
lahir.
103
3) Riwayat haid:
a) Menarche : 16 tahun
b) Lama : 3 hari
f) HPHT : 20-11-2016
4) Tanda-tanda persalinan
a) Kontraksi : Baik,
b) Frekuensi : 3 x 10 menit
5) Pengeluaran pervaginam
b) Jumlah : sedikit
c) Warna : merah
c) HPHT : 20-11-2016,
TP : 27-08-2017,
UK : 39 minggu
d) Imunsasi : TT 1: √ TT2: √
selama kehamilannya.
10) Riwayat KB
b) Lamanya :-
c) Efek samping :-
d) Alasan berhenti :-
ibu
d) Lama nikah :-
e) Kehamilan direncanakan : ya
106
bersama berunding
Z. Yohannes
daging (kadang-kadang)
a) BAB :
b) BAK :
a) TM I : tidak melakukan
b) TM II : tidak melakukan
B. Data obyektif
1) Pemeriksaan umum
b) Kesadaran : composmentis
c) Tanda vital :
S : 36,1 0C,
N : 92 kali/ menit,
d) BB : 65 kg,
e) Lila : 24 cm
a) Inspeksi:
(e) Mulut dan gigi : bersih, mukosa bibir kering, tidak ada
caries
b) Palpasi
(a) Leopold I :
(b) Leopold II :
(punggung).
melenting (kepala)
(d) Leopold IV :
teratur
c) Auskultasi
d) Pemeriksaan dalam:
Tanggal: 20-08-2017
Oleh: bidan
e) Pemeriksan penunjang:
(a) Darah:
Hb : tidak dilakukan
(b) Urine
kepala, keadaan ibu sebanyak 8 kali, ibu mengatakan merasa nyeri pada
dan janin baik, inpartu pinggang menjalar ke perut bagian bawah sejak pukul
kala I fase aktif. 05.00 wita, dan sudah keluar lendir dan darah sejak pukul
HPHT: 20-11-2016
S : 36,10C
N : 92 kali/ menit
1. Inspeksi:
caries
2. Palpasi
melenting
melenting
(divergen) 2/5
e) Mc. Donald: 28 cm
4. Pemeriksaan dalam:
Tanggal : 20-08-2017
Hasil VT: v/v tidak ada kelainan, portio tebal lunak, ø 4-5 cm,
Masalah: DS:
bagian bawah
DO:
Perdarahan postpartum
Tidak ada
V. Perencanaan
Tanggal: 20-08-2017
Dx:
presentasi kepala, keadaan ibu dan janin baik, inpartu kala I fase
aktif.
kemajuan persalinan
115
pencegahan infeksi
proses persalinan
R/ tidur miring kiri dapat mengurangi tekanan pada vena cava dan
atau suami
lahir
116
b. Posisi merangkak
c. Berjongkok/ berdiri
menolong persalinan
proses persalinan
R/ observasi teratur dapat menilai kondisi ibu dan bayi dan dapat
dalam peralinan
117
Masalah:
untuk janin.
VI. Pelaksanaan
Tanggal: 20-08-2017
Dx:
118
presentasi kepala, keadaan ibu dan janin baik, inpartu kala I fase
aktif
janin baik, pembukaan serviks 4-5 cm, beberapa jam lagi akan
melahirkan.
disampaikan
diberikan
nyaman
persalinan
lengkap
setengah duduk
SAFF I:
b. Dopler/ funanduscope
c. Betadine
d. Air DTT
e. Baki steril
f. Clorin spray
h. Obat-obatan esensial
i. Jam
SAFF II:
b. PI:
c) Air bersih
d) Air DTT
f) Sepatu booth
tekanan darah tiap 4 jam; suhu tiap 2 jam; nadi dan DJJ setiap 30
menit
Masalah:
bawah ibu.
VII. Evaluasi
Tanggal : 20-08-2017
presentasi kepala, keadaan ibu dan janin baik, inpartu kala I fase aktif dengan
bawah dan merasa ada dorongan untuk meneran, seperti ingin BAB, keluar
persalinan kala II
P:
R/ tidur miring kiri dapat mengurangi tekanan pada vena cava dan
I:
M/ ibu mengerti dan bersedia untuk tidak cemas. Ibu lebih tenang
123
Evaluasi
Tanggal: 20-08-2017
Dx:
pres-kep, keadaan ibu dan janin baik, inpartu kala I fase aktif
S:
seperti ingin BAB, keluar lendir banyak dan darah dari jalan
VT: v/v tidak ada kelainan, portio tidak teraba, ø lengkap (10
A:
124
Inpartu kala II
P:
Pastikan perlengkapan :
a. Siap diri
b. Siap keluarga
d. Menolong persalinan
I:
2. Memakai celemek
dan bersih
janin baik meminta ibu untuk meneran saat ada his, apabila
14. Saat kepala janin sudah tampak pada vulva dengan diameter
perut ibu
15. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong
ibu
dangkal
19. Memeriksa ada lilitan tali pusat di leher dan jika ada ambil
secara spontan
belakang
23. Setelah bahu lahir geser tangan bawah ke arah perineum ibu
25. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka kepala dan bagian
27. Dalam waktu 1 menit pasca salin, jepit tali pusat dengan klem
klem pertama
28. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit
29. Mengikat tali pusat dengan benang DTT pada satu sisi
30. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang
wita.
Kala III
I:
kontraksinya baik
32. Dalam waktu satu menit setelah bayi lahir. Suntik oksitosin 10
33. Memindah klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva
34. Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu tepi
pusat
129
kranial)
sebanyak ± 15 kali)
Kala IV
A: inpartu kala IV
menimbulkan perdarahan
42. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit pada dada ibu
perdarahan pervaginam
48. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15’
ibu
Hasil observasi pada 15 menit jam pertama dan tiap 30 menit jam
kedua yaitu:
N: 88 x/menit S: 36,20C
BAB/BAK: 1/-
N: 88 x/menit S: 36,20C
BAB/BAK: -/1
N: 88 x/menit S: 36,20C
BAB/BAK: -/-
N: 76 x/menit S: 36,20C
BAB/BAK: -/-
N: 76 x/menit S: 37,10C
BAB/BAK: -/-
N: 76 x/menit S: 37,10C
BAB/BAK: -/-
BB: 3200 gram, PB: 48 cm, LK: 30 cm, LD: 32 cm, LP: 31
cm.
pemasangan infuse.
20tpm.
Tgl
CATATAN PERKEMBANGAN
Jam
O:
pemeriksaan umum
TTV:
S: 37,10C
N: 72 x/ menit
RR: 19 x/ menit
Pemeriksaan fisik:
Mata:
Dada:
Abdomen
P:
Amoxilin = 1x 500 mg
Paracetamol= 1x 500 mg
Vit. A= 1x 200.000 IU
Vit. C= 1x 50 mg
18.00 wita S: ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah dan terasa nyeri
O: pemeriksaan umum
TTV:
S: 37,10C
N: 80 x/ menit
RR: 18 x/ menit
Pemeriksaan fisik:
Mata:
Dada:
137
Abdomen
P:
Amoxilin = 1x 500 mg
Paracetamol= 1x 500 mg
Vit. C= 1x 50 mg
21.35 wita
Ibu mengatakan infuse tidak jalan lancar.
23.00 wita Memberitahukan pada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu.
20tpm.
TTV:
S: 36,80C
N: 82 x/ menit
RR: 19 x/ menit
Pemeriksaan fisik:
139
Mata:
Dada:
Abdomen
P:
Amoxilin = 1x 500 mg
140
Paracetamol= 1x 500 mg
O: pemeriksaan umum
TTV:
S: 36,40C
N: 76 x/ menit
RR: 19 x/ menit
Pemeriksaan fisik:
Mata:
Dada:
Abdomen
P:
Amoxilin = 1x 500 mg
Paracetamol= 1x 500 mg
Vit. C= 1x 50 mg
142
13.00 wita Melayani nifedipine 5mg per oral sesuai saran dokter.
O: pemeriksaan umum
TTV:
S: 36,80C
N: 82 x/ menit
RR: 19 x/ menit
Pemeriksaan fisik:
Mata:
Dada:
Abdomen
P:
Amoxilin = 1x 500 mg
Paracetamol= 1x 500 mg
Vit. C= 1x 50 mg
22-09-2017
Nifedipine 1x 5mg
06.00 wita
O: pemeriksaan umum
TTV:
S: 36,80C
N: 82 x/ menit
144
RR: 18 x/ menit
Pemeriksaan fisik:
Mata:
Dada:
Abdomen
P:
Amoxilin = 1x 500 mg
Paracetamol = 1x 500 mg
Vit. C= 1x 50 mg
Nifedipine 1x 5mg
O: pemeriksaan umum
TTV:
S: 36,80C
N: 80 x/ menit
RR: 18 x/ menit
Pemeriksaan fisik:
Mata:
Dada:
Abdomen
P:
Amoxilin = 1x 500 mg
Paracetamol= 1x 500 mg
Nifedipine 1x 5mg
Instruksi dokter:
seimbang
Amoxilin = 1x 500 mg
Paracetamol= 1x 500 mg
Vit. C= 1x 50 mg
Nifedipine = 1x 5mg
pada bayi
imunisasi
tanggal 25-08-2017
KUNJUNGAN RUMAH
Jam
Jam: 08.30 wita berwarna merah segar, BAB: 1 kali, BAK: 3 kali,
O: pemeriksaan umum
composmentis
TTV:
- TD:120/90 mmHg
- S: 360C
- RR: 20 x/ menit
- N: 80x/ menit
Pemeriksaan fisik:
Mata:
Dada:
banyak
Abdomen
ada varises
yang banyak
benar, yaitu:
(21.00-07.00 wita)
mencium bunga
pusat.
composmentis
TTV:
- TD:130/90 mmHg
- S: 36,40C
- RR: 18 x/ menit
- N: 79x/ menit
Pemeriksaan fisik:
Mata:
Dada:
banyak
Abdomen
ada varises
P:
yang banyak
benar, yaitu:
(21.00-07.00 wita)
mencium bunga
composmentis
TTV:
- TD:120/80 mmHg
- S: 37,20C
- RR: 18 x/ menit
- N: 74x/ menit
Pemeriksaan fisik:
Mata:
Dada:
banyak
Abdomen
ada varises
yang banyak
benar, yaitu:
(21.00-07.00 wita)
mencium bunga
BAB V
PEMBAHASAN
langkah varney:
1. Pengkajian data
157
A. Data subjektif
(a) Umur
20 tahun.
158
B. Pemeriksaan fisik
C. Pemeriksaan laboratorium
besi.
2. Analisa masalah
ada komplikasi pada ibu dan janin, pada persalinan normal ada
serviks 1-3 cm, sekitar 8 jam, dan fase aktif pembukaan serviks 4-10
post-partum.
bawah sejak pukul 05.00 wita, dan keluar lendir darah dari jalan lahir
pengeluaran lender dan darah dari jalan lahir, vulva dan vagina tidak
melahirkan lebih dari 4 dan jarak kehamilan yang dekat (< 2 tahun)
ada faktor risiko obstetri. Menurut yang dijelakan dalam buku Obstetri
dari tiga kali atau multipara mempunyai risiko 4 kali lebih besar
kurang dari tiga. Selain itu, beberapa kejadian patologis seperti pre-
partus lama, ini dikarenakan ibu yang lebih dari satu kali mengalami
penurunan (Ratih, 2010). Selain itu, jarak kehamilan terlalu dekat (< 2
4. Tindakan segera
risiko tinggi (jumlah skor 6-10), dan kehamilan risiko sangat tinggi
persalinan.
7 bulan (skor 4), sehingga jika dijumlahkan skor untuk kasus Ny. D.R
menit.
5. Perencanaan
terdiri dari:
165
1) Pencegahan infeksi
2) Penilaian awal
5) Pemberian ASI
6) Pencegahan perdarahan
8) Identifikasi bayi
9) Pemberian imunisasi
ketuban jernih dan dilakukan manajemen bayi baru lahir normal yaitu:
1) Jaga kehangatan
3) Keringkan
5) Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira-
8) Pemeriksaan
bernapas megap-megap
6. Pelaksanaan
melalui jalan lahir (baik jalan lahir lunak maupun kasar), dengan
tenaga ibu sendiri (tidak ada intervensi dari luar) (Widia, 2015).
mata antibiotik dan perawatan tali pusat yang kering, bersih, tidak
BAB VI
PENUTUP
VI.1. Kesimpulan
1. Pengkajian
vulva dan vagina dalam keadaan normal, portio teraba tebal dan
bagian terendah teraba kepala, dan kepala turun pada hodge II.
3. Masalah potensial
4. Tindakan Segera
5. Perencanaan
lengkap, bantu ibu untuk memilih posisi yang aman dan nyaman
penurunan kepala janin, dan tekanan darah ibu setiap 4 jam, suhu
ibu setiap 2 jam, serta nadi ibu dan denyut jantung janin setiap 30
menit.
6. Pelaksanaan
7. Evaluasi
2017 pukul 09.18 wita dengan berat lahir bayi 3200 gram, panjang
VI.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA