1
Poltekkes Kemenkes Malang, Indonesia
susantipratamaningtyas@yahoo.com
Abstrak
Persalinan kala II memanjang merupakan fase terakhir dari suatu partus yang macet dan berlangsung
terlalu lama dengan proses normal pada kala II yaitu berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam
pada multigravida. Kala II memanjang dapat menyebabkan dehidrasi, infeksi, kelelahan ibu serta
asfiksia dan IUFD pada janin. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kejadian kala II memanjang
diantaranya usia, paritas, jarak kehamilan, janin besar dan letak janin. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kala II memanjang. Desain yang digunakan adalah
cross sectional, teknik sampling yang digunakan menggunakan simple random sampling dengan
jumlah sampel sebanyak 49 responden. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian
menunjukkan adanya hubungan antara variabel usia, paritas, jarak kehamilan, berat janin, dan letak
janin. Berdasarkan hasil penelitian ini, hendaknya melakukan identifikasi terhadap faktor lain yang
mempengaruhi kala II memanjang.
Kata kunci: Kala II Memanjang, Jarak Kehamilan, Berat Janin, Letak Janin
Abstract
The second stage elongated labor is the phase of a stucked labor and lasts too on the normal process
was 2 hours in primigravida and 1 hour at multigravida. The second stage elongated labor cause
dehydration, infection, fatigue and IUFD maternal and fetal asphyxia. Many factors affected the
incidence including age, parity, spacing of pregnancy, the fetus is large and the location of the fetus.
The purpose of this study was to determine the factors associated with the second stage elongated
labor. This design was a cross sectional study. Total sample was 49 respondents determined by simple
random sampling. The data were analyzed by chi-square test used error level α 5% . The result of
statistical test showed that X2 price was 3,841 which means there was a relations between the
variables of age, parity, spacing of pregnancy, fetal weight, and fetus location on second stage
elongated labor. Based on these results, it should be identifying the other factors that affecting the
second stage elongated labor.
Keywords: Second Stage Elongated, Distance Pregnancy, Fetal weight and location of Fetus
lama. Faktor lain yang terjadi pada kala II dependen kala II memanjang dan variabel
memanjang yaitu usia dan paritas (padila, independen meliputi: usia, paritas, jarak
2014). Janin besar dan malpresentasi atau kehamilan, berat janin yang dilahirkan dan
malposisi juga dapat menyebabkan letak janin. Analisis data dilakukan secara
kelambatan persalinan (Myles, 2009). univariat dan bivariat dengan uji chi-
Persalinan kala II memanjang dapat square. Penelitian ini telah mendapatkan
menyebabkan hasil akhir yang kurang ethical clearance dari Komisi Etik
baik. Lamanya persalinan yang terjadi Poltekkes Kemenkes Malang.
pada kala II merupakan fase tersulit dari
suatu persalinan, sehingga apabila HASIL PENELITIAN
berlangsung terlalu lama akan Tabel 1 Karakteristik Responden
menyebabkaninfeksi, kelelahan ibu serta Kategori f %
asfiksia dan kematian janin dalam Usia
Tidak berisiko (20-35 tahun) 37 76
kandungan atau IUFD (Intra Uterin Fetal Berisiko (< 20 dan > 35 tahun) 12 24
Death) (Mochtar, 2011). Komplikasi pada Paritas
partus lama yaitu infeksi intrapartum, Primipara 26 53
Multipara 22 45
ruptur uteri, kaput suksedaneum, cidera Grandemulti 1 2
otot-otot panggul, moulage kepala janin, Jarak Kehamilan
dan kematian janin (Prawirohardjo, 2014). < 10 tahun 43 88
>10 tahun 6 12
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Berat Janin
faktor yang mempengaruhi kejadian < 4000 gram 47 96
persalinan kala II memanjang di RS Aura >4000 gram 2 4
Letak Janin
Syifa Kabupaten Kediri. Normal 38 78
Tidak Normal 11 22
METODE PENELITIAN Sumber: Data Rekam medik RS Aura Syifa Kabupaten
Kediri Periode 1 Januari – 31 Desember 2017
Penelitian ini menggunakan
pendekatan retrospektif yang dilaksanakan
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa
pada tanggal 16 Mei–20 Mei 2018. Jumlah
sebagian besar responden termasuk dalam
sampel dalam penelitian ini sebanyak 49
kategori usia tidak beresiko (20-35 tahun)
responden ibu bersalin yang mengalami
(76%), primipara (53%), jarak kehamilan
kejadian kala II memanjang. Teknik
<10 tahun (88%), berat janin < 4000 gram,
pengambilan sampel pada penelitian ini
dan letak janin normal (78%).
menggunakan probality sampling dengan
jenis teknik sampling simple random
sampling.
Jenis data yang dikumpulkan adalah
data sekunder yang dilakukan dengan
menggunakan lembar dokumentasi yang
dibuat oleh peneliti. Peneliti mengambil
data rekam medik ibu bersalin yang
mengalami kala II memanjang pada 1
Januari–31 Desember 2017 di RS Aura
Syifa Kabupaten Kediri. Variabel
Tabel 2 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi menjadi ibu dan menerima kehamilannya.
Kejadian Persalinan Kala II Memanjang Usia kurang dari 20 tahun rahim dan
Kategori
panggul belum mencapai orang dewasa.
Usia 12,76
Tidak berisiko (20-35 tahun)
Akibatnya apabila ibu hamil kurang dari
Berisiko (< 20 dan > 35 tahun) 20 tahun maka ibu akan mengalami
Paritas 22,14 persalinan lama atau macet. Hal ini
Primipara
Multipara
disebabkan karena ukuran bayi lebih besar
Grandemulti sehingga tidak bisa melewati panggul.
Jarak Kehamilan 27,92 Sedangkan usia ibu yang lebih dari 35
< 10 tahun
>10 tahun
tahun kesehatan ibu sudah mulai menurun
Berat Janin 41,32 dan jalan lahir yang kaku.
< 4000 gram Hasil penelitian ini sesuai dengan
>4000 gram
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Letak Janin 14,86
Normal Pamingki Ritno, dkk yang berjudul “Faktor
Tidak Normal yang berhubungan dengan kejadian lama
Sumber: Data Rekam medik RS Aura Syifa Kabupaten
persalinan kala II di RSB Permata Hati
Kediri Periode 1 Januari – 31 Desember 2017
Metro Tahun 2015”. Penelitian ini
menggunakan rancangan cross secsional
Hasil analisis menunjukkan ada hubungan
dengan pendekatan waktu retrospektif,
usia, paritas, jarak kehamilan, berat janin
sampel 400 responden, teknik simple
yang dilahirkan dan letak janin dengan
random sampling dan uji chi-square. Hasil
kejadian kala II memanjang.
yang diperoleh yaitu usia ibu bersalin pada
usia reproduksi sehat (20-35 tahun)
DISKUSI
Usia Ibu Bersalin Dengan Kejadian Kala II sebanyak 301 orang (83%) dengan lama
Memanjang kala II sejumlah 60 responden (17%) dan
Hasil penelitian yang dilakukan pada ibu usia reproduksi tidak sehat sebanyak
tanggal 16 Mei 2018 – 20 Mei 2018 di RS 23 orang (59%) dengan lama kala II
Aura Syifa Kabupaten Kediri, dari 49 sejumlah 16 orang (59%). Hasil analisa
sampel ibu bersalin yang mengalami kala Chi-square didapatkan nilai p-value 0,00 <
II memanjang usia ibu yang dikatakan α 0,05 serta OR = 3,490. Sehingga dapat
berisiko sebanyak 12 orang (24%). disimpulkan bahwa terdapat hubungan
Sedangkan usia ibu bersalin yang tidak antara umur dengan kejadian persalinan
berisiko sebanyak 37 orang (76%). lama kala II di RSB Permata Hati Kota
Berdasarkan analisis yang dilakukan, Metro.
didapatkan hasil bahwa hampir seluruh Dengan demikian dari teori yang
responden paling banyak ibu melahirkan diuraikan diatas hasil penelitian yang telah
dengan kala II memanjang berusia 20 – 35 dilakukan di RS Aura Syifa Kabupaten
tahun. Kediri kebanyakan ibu melahirkan dengan
Teori yang dikemukakan oleh Padila usia reproduktif yaitu 20 – 35 tahun dan
(2014) menyatakan bahwa usia reproduktif masih banyak ibu yang melahirkan dengan
bagi seorang wanita yaitu 21 – 35 tahun usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35
dimana organ – organ reproduksi yang tahun yang dapat menyebabkan risiko pada
dimiliki sudah sempurna siap untuk saat kehamilan dan persalinan. Selain
faktor usia terdapat faktor lain seperti responden (38,5 %), multipara sejumlah
paritas, jarak kehamilan, besar janin saat 103 orang (59,2%), dan grandemulti
dilahirkan dan letak janin yang dapat sejumlah 4 orang (2,3 %). Perhitungan
mempengaruhi kejadian kala II dengan uji statistika product moment r
memanjang. hitung > r tabel (0,328 > 0,148) dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan paritas
Paritas Dengan Kejadian Kala II dengan lama persalinan kala II.
Memanjang Dengan demikian dari teori yang
Hasil penelitian yang dilakukan pada diuraikan diatas hasil penelitian yang telah
tanggal 16 Mei 2018 – 20 Mei 2018 di RS dilakukan di RS Aura Syifa Kabupaten
Aura Syifa Kabupaten Kediri, dari 49 Kediri kebanyakan ibu melahirkan dengan
sampel ibu bersalin yang mengalami kala primipara yang mengalami kejadian kala II
II memanjang sebagian besar adalah ibu memanjang karena peregangan otot rahim
primipara sebanyak 26 orang (53%), ibu yang dapat mengalami gangguan elastisitas
multipara sebanyak 22 orang (45%) dan dapat mengakibatkan uterus tidak
sedangkan sebagian kecil adalah ibu berkontraksi sempurna sehingga
melahirkan dengan grandemulti sejumlah 1 menyebabkan his tidak berkontraksi secara
orang (2%). efisien dan dapat menyebabkan hipoksia
Teori yang dikemukakan pada ibu pada janin. Kala II memanjang juga dapat
hamil terdapat peregangan otot-otot rahim menyebabkan kejadian perdarahan
selama 9 bulan, akibat peregangan postpartum, laserasi perineum dan
tersebut, otot-otot rahim dapat mengalami meningkatkan kejadian penggunakan
gangguan elastisitas dan dapat vakum ekstrasi dan SC.
mengakibatkan uterus tidak berkontraksi
sempurna (Padila, 2014). Ibu yang Jarak Kehamilan Dengan Kejadian Kala II
melahirkan anak 4 kali atau lebih akan Memanjang
mengalami pengendoran pada dinding Hasil penelitian pada tanggal 16 Mei
perut dan dapat menyebabkan bahaya 2018 – 20 Mei 2018 di RS Aura Syifa
diantaranya kelainan letak, persalinan lama Kabupaten Kediri, dari 49 sampel ibu
dan perdarahan pasca bersalin (Rochjati, bersalin yang mengalami kala II
2011). memanjang sebagian besar adalah ibu
Hasil penelitian ini sesuai dengan dengan jarak kehamilan kurang dari 10
hasil penelitian yang dilakukan oleh tahun dari anak sebelumnya sebanyak 43
Hermia dan Hikmah yang berjudul orang (88%) sedangkan sebagian kecil
“Hubungan Paritas Dengan Lama adalah ibu dengan jarak kehamilan lebih
Persalinan Kala II di Puskesmas Tegalrejo dari 10 tahun sejumlah 6 orang (12%).
Yogyakarta tahun 2011”. Populasi Ibu dengan persalinan ini akan
penelitian seluruh ibu bersalin di menghadapi persalinan yang pertama lagi
Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta tahun karena perineum kaku dan umur ibu juga
2011 yang berjumlah 348 orang dengan bertambah tua sehingga ada kemungkinan
menggunakan teknik random sampling, timbul masalah pada kehamilannya,
desain penelitian adalah korelasional. Hasil misalnya kaki bengkak dan preeklampsi.
yang diperoleh primipara sejumlah 67 Salah satu bahaya pada jarak ini adalah
persalinan dapat berjalan tidak lancar berkenaan dengan rute pelahiran pada
(Rochjati, 2011). presentase bokong. Hal ini dapat
Pada jurnal “Influence Of dipengaruhi oleh gizi, hipertensi dan
Interpregnancy Interval On Birth Timing” diabetes (Padilla, 2014).
yang diteliti oleh Dafranco, dkk tahun Hasil penelitian ini sesuai dengan
2014 menyatakan bahwa jarak kehamilan hasil penelitian yang dilakukan oleh Imas
yang tidak memadai yaitu < 2 tahun atau > cahyaning, dkk yang berjudul “Hubungan
10 tahun dari jarak kehamilan sebelumnya Antara Berat Badan Bayi Lahir dan Paritas
dapat meningkatkan risiko prematur dan Dengan Kejadian Kala II Lama di RSUD
mempengaruhi waktu persalinan sehingga Dr. R. Goeteng Taroenadibrata
menyebabkan persalinan lama. Purbalingga Tahun 2011”. Teknik
Dengan demikian dari teori yang pengambilan sampel menggunakan
diuraikan diatas hasil penelitian yang telah sampling jenuh sebanyak 138 orang
dilakukan di RS Aura Syifa Kabupaten sedangkan kelompok control menggunakan
Kediri sebagian besar jarak kehamilan < 10 teknik simple random sampling, uji chi-
tahun dari jarak kehamilan sebelumnya. suare. Hasil penelitian ini didapatkan
Pada penelitian ini dapat diasumsikan berat bayi lahir normal (2500-4000 gram)
bahwa ibu melahirkan dengan jarak berjumlah sebanyak 23 responden (50%)
kehamilan > 10 tahun juga mempunyai sedangkan berat badan bayi yang tidak
resiko untuk mengalami kala II memanjang normal (>4000 gram) yaitu 41 responden
hal ini disebabkan karena faktor-faktor lain (89,1%). Perhitungan nilai p-value adalah
yang lebih dapat menyebabkan kala II 0,000 (p-value < 0,05) dapat disimpulkan
memanjang diantaranya adalah usia ibu adanya hubungan antara berat badan lahir
yang terlalu muda atau terlalu tua, paritas, dengan kejadian kala II lama.
berat janin yang dilahirkan, dan kelainan Pada jurnal “Effect Of Prolonged
letak. Second Stage Of Labor On Maternal And
Neonatal Outcomes” tahun 2011 ibu
Berat Janin Lahir Dengan Kala II bersalin dengan bayi besar perkiraan 4500
Memanjang – 5000 gram merupakan salah satu faktor
Hasil penelitian pada tanggal 16 Mei penyebab ibu mengalami diabetes sehingga
2018 – 20 Mei 2018 di RS Aura Syifa dapat menyebabkan persalinan kala II
Kabupaten Kediri, dari 49 sampel ibu memanjang.
bersalin yang mengalami kala II Dengan demikian dari teori yang
memanjang sebagian berat bayi lahir < diuraikan diatas hasil penelitian yang telah
4000 gram sebanyak 47 orang (96%) dilakukan di RS Aura Syifa Kabupaten
sedangkan sebagian kecil adalah berat bayi Kediri sebagian besar berat janin lahir <
lahir > 4000 gram sejumlah 2 orang (4%). 4000 gram sebanyak 47 responden. Pada
Ukuran janin yang dilahirkan penelitian ini dapat diasumsikan bahwa ibu
pervaginam memastikan keadekutan melahirkan dengan kejadian berat janin <
panggul panggul ibu. Kejadian ini menjadi 4000 gram juga mempunyai resiko untuk
dasar untuk mengantisipasi kemungkinan mengalami kala II memanjang hal ini
komplikasi jika dibanding dengan janin disebabkan karena faktor-faktor lain yang
dan penting untuk mengambil keputusan lebih dapat menyebabkan kala II