SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma IV Gizi
OLEH :
P00313017043
i
HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
SKRIPSI
Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping,
ii
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI SKRIPSI
SKRIPSI
Oleh :
Mengetahui :
Ketuan Jurusan Gizi Poltekkes Kendari Ketuan Program Studi D.IV Gizi
Sri Yunanci V.G. SST.,MPH Dr. Sultan Akbar Toruntju. SKM. M.Kes
NIP. 19691006 199203 2002 NIP. 19641231 200003 1006
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun
NIM : P00313017043
Yang Menyatakan
iv
HALAMAN PERYATAAN PERSETUJUAN KARYA ILMIAH
Sebagai civitas Poltekkes Kemenkes Kendari, saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Menyatakan bahwa setuju untuk memberikan kepada Poltekkes Kemenkes Kendari Hak
Bebas Royaliti Non Esekutif atas Skripsi saya yang berjudul :
Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Terjadinya Kekurangan Energi
Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Kab. Koalaka
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royaliti Non Esekutif
ini Poltekkes Kemenkes Kendari berhak menyimpan, mengalihmedia / formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan
skripsi saya selama tetap mencamtumkan nama saya sebagai penulis / pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta.
Di buat di Kendari
Pada Tanggal 23 Mei 2022
v
RINGKASAN
TITO DENNYLSON S
Latar belakang : Ibu hamil rentan mengalami masalah gizi diantaranya yaitu
Kekurangan Energi Kronik (KEK). Ibu hamil yang mengalami risiko KEK akan
menimbulkan beberapa permasalahan, baik pada ibu maupun janin. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya Kekurangan
Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Toari Kab. Kolaka.
Metode : Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study.
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil di wilayah Kecamatan Toari Kabupaten
Kolaka sebanyak 222 orang dan sampel yang digunakan adalah 40 orang. Pengambilan
sampel menggunakan teknik Purposive sampling. Data usia, status jarak kehamilan dan
paritas diperoleh dengan melihat hasil kuesioner yang telah dijawab oleh ibu hamil
sebagai responden, data penyakit infeksi diperoleh dari data rekam medik yang ada di
Puskesmas Toari, dan data tingkat pengetahuan ibu hamil KEK diolah dengan cara
menjumlahkan skor jawaban responden kemudian dibagi dengan total skor pertanyaan
dan dikalikan 100% kemudian dibandingkan dengan kriteria objektif. Data dianalisis
dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan uji Chi square.
Hasil : Status ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas Toari sebagian besar
memiliki usia tidak rentan terkena KEK (64,0%), Tidak mengalami penyakit infeksi
(88,0%). Status kehamilan tidak beresiko (52,0%). Tingkat pengetahuan baik (76,0%).
Status paritas baik (96,0%). Hasil uji statistik pada variabel hubungan antara usia
dengan KEK (p value 0.128), penyakit infeksi dengan KEK (p value 0.902) jarak
kehamilan dengan KEK (p value 0.251), tingkat pengetahuan dengan KEK (p value
0.023), paritas dengan KEK (p value 0.433).
Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian kekurangan
energi kronik (KEK). Tidak ada hubungan antara usia, penyakit infeksi, jarak kehamilan
dan paritas dengan kejadian kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil diwilayah
kerja Puskesmas Toari. Penelitian ini menyarankan bagi ibu hamil di Kecamatan Toari
untuk tetap memperhatikan asupan zat gizi dan juga jarak kehamilan.
Kata Kunci : Ibu Hamil, KEK, Usia, Jarak Kehamilan, Paritas, Penyakit Infeksi,
Tingkat Pengetahuan
vi
FACTORS RELATED TO CHRONIC ENERGY DEFICIENCY (KEK) IN
PREGNANT WOMEN IN THE WORKING AREA OF TOARI HEALTH CENTER,
KOLAKA REGENCY
ABSTRACT
TITO DENNYLSON S
Under the Supervisor of Masrif and Imanuddin
vii
BIODATA
A. Identitas
2. NIM : P00313017043
5. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
6. Agama : Islam
Kabupaten Kolaka
8. E-mail : titodennylsonsutrisno@gmail.com
viii
KATA PENGANTAR
Tiada kata patut diucapkan penulis selain kata syukur kepada Allah SWT yang
telah limpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Skripsi yang berjudul “Faktor-
Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Kekurangan Energi Kronik (Kek)
Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Kab. Kolaka” ini dapat
terselesaikan.
ix
sehingga semua halangan dan rintangan dalam menjalani pendidikan maupun
dalam penyelesaian penyusunan proposal ini dapat terselesaikan dengan baik.
11. Rekan-rekan mahasiswa program D-IV Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kendari
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih telah memberikan
semangat dan dukungannya.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaannya, oleh
karena itu, saran dan masukan yang sifatnya konstruktif sangatlah penulis harapkan
untuk membantu perbaikan selanjutnya.
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
xi
G. Defimisi Oprasional ......................................................................... 22
H. Jadwal Penelitian ............................................................................. 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 42
A. HASIL ........................................................................................... 27
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................... 27
a. Wilayah Kerja Puskesmas Dengan Batas-batas Wilayah 27
b. Ketenagaan ...................................................................... 28
c. Program Promosi Kesehatan ........................................... 29
2. Karakteristik Sampel .............................................................. 29
a. Usia ................................................................................. 29
3. Analisis Univariat................................................................... 30
a. Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Gizi KEK ............. 30
b. Distribusi Ibu Hamil Menurut Usia ................................ 30
c. Distribusi Ibu Hamil Menurut Penyakit Infeksi .............. 31
d. Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Jarak Kehamilan .. 32
e. Distribusi Ibu Hamil Menurut Tingkat Pengetahuan ...... 32
f. Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Paritas .................. 33
4. Analisis Bivariat ..................................................................... 33
a. Hubungan Antara Usia Dengan KEK pada Ibu Hamil ... 33
b. Hubungan Antara Penyakit Infeksi dengan Ibu Hamil ... 34
c. Hubungan Antara Status Jarak Kehamilan dengan
KEK Ibu Hamil .............................................................. 35
d. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan KEK
Ibu Hamil ........................................................................ 36
e. Hubungan Antara Paritas Dengan KEK pada Ibu
Hamil ............................................................................... 37
B. PEMBAHASAN ........................................................................... 38
1. Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu
Hamil ...................................................................................... 38
a. Hubungan Usia Dengan Terjadinya Kekurangan
Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil ............................ 39
b. Hubungan Penyakit Infeksi Dengan Terjadinya
Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil ....... 40
c. Hubungan Jarak Kehamilan Dengan Terjadinya
Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil ....... 41
d. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Terjadinya
Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil ....... 43
e. Hubungan Paritas Dengan Terjadinya Kekurangan
Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil ............................ 44
xii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 47
B. Saran .............................................................................................. 48
LAMPIRAN ............................................................................................... 53
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan
energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan
saat hamil dapat menyebabkan terjadinya defisiensi zat gizi dan janin tumbuh
tidak sempurna. Salah satu masalah gizi yaitu defisiensi zat gizi dan sebagai
akan menimbulkan beberapa permasalahan, baik pada ibu maupun janin. KEK
pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu antara lain:
anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan
janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian
neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intrapartum (mati dalam
kandungan), lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). (Riskesdas, 2018)
melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (Sumiaty, 2016).
1
Prevalensi ibu hamil KEK mengalami kenaikan selama krisis ekonomi yaitu
adanya perbaikan ekonomi Indonesia pasca krisis, sampai dengan saat ini
prevalensi ibu hamil KEK masih cukup tinggi yaitu 24,2% (Novita, 2021).
wanita hamil umur 15–49 tahun, secara nasional sebanyak 24,2 persen.
Kemudian pada tahun 2018 prevalensi risiko KEK wanita hamil umur 15–49
tahun, secara nasional sebanyak 17,3 persen. prevalensi risiko KEK wanita
hamil umur 15–49 tahun tertinggi berada di provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu
36,8 persen, sedangkan prevalensi risiko KEK wanita hamil umur 15–49 tahun
(KEK) pada ibu hamil di tahun 2017 yaitu sebesar 28%. (Riskesdas, 2018)
Kolaka tahun 2016 jumlah ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis
sebanyak 27 kasus, pada tahun 2018 meningkat 33 kasus, pada tahun 2019 turun
menjadi 31 kasus, dan pada tahun 2020 kembali meningkat sebanyak 34 kasus
KEK pada ibu hamil, di mana jika di bandingkan setiap tahunnya, mengalami
dan paritas (Mochtar, 2005). Secara umum penyebab kekurangan gizi pada ibu
hamil karena konsumsi makanan yang tidak memenuhi syarat pemenuhan gizi.
2
Tingkat pengetahuan yang rendah menyebabkan ibu tidak mengerti cara
pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil selama kehamilannya (Depkes RI,
2002).
Melahirkan anak pada usia ibu yang muda atau terlalu tua
mengakibatkan kualitas janin atau anak yang rendah dan juga akan merugikan
kesehatan ibu (Hani, 2018). Selain itu, penyakit infeksi juga dapat bertindak
sebagai awal terjadinya kurang gizi sebagai akibat menurunya nafsu makan,
Paritas adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat
hidup (viable). Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang ibu.
Paritas merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya KEK pada ibu hamil.
Biasanya ibu dengan paritas lebih dari lima kali memiliki kemungkinan besar
Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas
3
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan antara Usia dengan terjadinya KEK pada ibu hamil di
2. Apakah ada hubungan penyakit Infeksi dengan terjadinya KEK pada ibu
3. Apakah ada hubungan antara status Jarak Kehamilan dengan terjadinya KEK
5. Apakah ada hubungan Paritas dengan terjadinya KEK pada ibu hamil di
C. Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
Kolaka.
2. Tujuan Khusus
kab. Kolaka.
4
d. Mengetahui gambaran jarak kehamilan ibu hamil di wilayah kerja
g. Untuk mengetahui hubungan antara usia dengan terjadinya KEK pada ibu
terjadinya KEK pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Toari kab.
Kolaka
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
kronis (KEK) Pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Toari kab. Kolaka.
2. Bagi Institusi
tidak menular.
6
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.
Keaslian Penelitian
Desain
No Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan
penelitian
1 Laila Rahmi Faktor- Cross Terdapat Variabel Judul, teknik
(2016) Faktor secitional hubungan terikat pengambilan
Yang dengan antara (Kekuranga sampel,
Berhubung teknik pendapatan n Energi tempat,
an Dengan consecutive Keluarga, Kronik), jumlah
Kekuranga sampling umur, Paritas Variabel sampel,
n Energi dengan KEK bebas (Usia, sumber data,
Kronik pada ibu Paritas)
(Kek) Pada hamil di
Ibu Hamil Puskesmas
Di Belimbing
Puskesmas Padang,
Belimbing
Padang
2 Uwu Hani, Gambaran Cross Dari 72 ibu Variabel Variabel
Luluk Rosida Umur dan secitional hamil yang pada bebas
(2018) Paritas mengalami penelitian (pendapatan
pada KEK terdapat ini adalah keluarga),
Kejadian 6 orang umur, lokasi,
KEK (8,3%) yang paritas dan sampel,
berusia <20 kejadian jumlah
tahun/>35 KEK pada sampel dan
tahun atau ibu hamil. sumber data.
masuk dalam
kategori usia
beresiko
tinggi, dan
7
sebanyak 66
orang
(91,7%)
yang berusia
20-35 tahun
atau dalam
kategori tidak
beresiko
3 Rizky Faktor- Analitik, Ada Variabel Judul, tempat
Swastika Faktor dengan hubungan terikat penelitian,
Renjani yang menggunak antara jumlah
(2015) Berhubung an penyakit sampel dan
an dengan pendekatan infeksi sumber data
Kejadian Case dengan
Kekuranga Control terjadinya
n Energi KEK pada
Kronis ibu hamil
(KEK) (OR = 2,56).
pada Ibu yaitu 75%,
Hamil di
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Krueng
Barona
Jaya
Kabupaten
Aceh
4 Fidyah Besar Quasi Dari 31 Variabel Judul, tempat
Aminin Pengaruh eksperiment responden terikat, penelitian,
(2014) Kekuranga dengan ibu hamil di teknik jumlah
n Energi menggunak Puskesmas pengambila sampel dan
8
Kronis an teknik Kota n sampel sumber data
(Kek) purposive Tanjungpinan
Dengan sampling g tahun 2014
Kejadian sebagian
Anemia besar
Pada Ibu (58,1%) KEK
Hamil dan sebagian
kecil (41,9%)
yang tidak
KEK.
5 Anastasia P. Hubungan Cross Ada Variabel Desain
G. Goni, Antara secitional hubungan terikat penelitian,
Joice M. Umur, pengetahuan (Kekuranga Judul, tempat
Laoh dan Gravida, ibu hamil n Energi penelitian,
Damajanty Dan Status dengan status Kronik) jumlah
H. C (2013) Bekerja gizi sampel dan
Terhadap (p=0,000 sumber data
Resiko <0,05), dan
Kurang ada hubungan
Energi sikap
Kronis ibu hamil
(KEK) dengan status
Dan gizi selama
Anemia kehamilan
Pada Ibu (p=0,003
Hamil <0,05).
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ibu hamil. Gizi ibu hamil merupakan nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang
banyak untuk pemenuhan gizi ibu sendiri dan perkembangan janin yang
dikandungnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam porsi yang dimakan
tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan
Status gizi ibu hamil merupakan salah satu indikator dalam mengukur status
gizi masyarakat. Jika asupan gizi untuk ibu hamil dari makanan tidak seimbang
dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi defisiensi zat gizi. Kehamilan
zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi
besarnya organ kandungan, serta perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu.
Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat
Status gizi ibu hamil dapat diketahui dengan mengukur ukuran lingkar
lengan atas (LILA), bila kurang dari 23,5 cm maka ibu hamil tersebut termasuk
kurang energi kronis (KEK), sehingga ibu hamil tersebut dapat berisiko melahirkan
Salah satu masalah gizi yang dihadapi di Indonesia adalah masalah gizi pada
masa kehamilan. Gizi pada masa kehamilan adalah salah satu faktor penting yang
10
mempengaruhi perkembangan embrio dan janin serta status kesehatan ibu hamil.
suatu periode akan memberikan dampak secara berbeda pada outcome kehamilan
(Azizah, 2017).
dari hampir semua bahan itu terjadi sangat aktif terutama pada trimester III. Karena
sumber energy untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Maka kurang
Energi Kronis (Aminin, 2014). Ibu hamil KEK dapat mengganggu tumbuh
kembang janin, yaitu pertumbuhan fisik (stunting), otak, dan metabolisme yang
Kehamilan trimester I adalah masa paling rawan pada janin karena terjadi
proses pembentukan organ penting seperti syaraf pusat, jantung dan pendengaran
kurang nutrisi, maka di trimester II dan trimester III organ janin semakin membesar
Status gizi seseorang ditentukan oleh kualitas dan kuantitas asupan makanan
yang cukup dan mengandung zat-zat gizi yang diperlukan untuk tumbuh,
(keyakinan), ide, dan konsep ibu hamil yang memantang makanan selama hamil
dapat menyebabkan kekurangan protein, mineral zat besi, dan kalsium.Hal tersebut
11
Status gizi ibu hamil sangat penting untuk tercapainya kesejahteraan ibu dan
janin. Seorang ibu yang sehat akan menghasilkan anak yang sehat. Status gizi ibu
menjadi faktor penentu utama kualitas sumber daya manusia, terutama sejak 1000
hari pertama kehidupan, pada masa kehamilan sampai usia bayi 2 tahun. Ibu yang
(Ningrum, 2018).
Gangguan gizi pada ibu hamil yang paling sering terjadi adalah Kurang
Energi Kronis (KEK). KEK pada ibu hamil merupakan suatu keadaan ibu
kurangnya asupan protein dan energi pada masa kehamilan yang dapat
mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu dan janin. Ibu hamil yang
berisiko mengalami KEK dapat dilihat dari pengukuran lingkar lengan atas (LILA)
kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan
energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
tubuh ibu. Bila status gizi ibu kurang maka ibu hamil akan mengalami masalah gizi
kesehatan, keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi yang dilahirkan. Kondisi
terjadinya partus lama dan perdarahan pasca salin, bahkan kematian ibu. Risiko
pada bayi dapat mengakibatkan terjadi kematian janin (keguguran), prematur, lahir
12
cacat, Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) bahkan kematian bayi. Ibu hamil KEK
dapat mengganggu tumbuh kembang janin, yaitu pertumbuhan fisik (stunting), otak
dan metabolisme yang menyebabkan penyakit tidak menular di usia dewasa (Hani,
2018).
timbulnya gangguan kesehatan pada ibu sehingga kebutuhan ibu hamil akan zat gizi
(LILA) <23,5 cm. Bila ibu mengalami kekurangan gizi saat hamil akan
menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya. Antara
lain anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak akan mengalami pertambahan
secara normal. Selain dari gizi, faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap
jalannya kehamilan adalah keadaan sosial ekonomi, jarak hamil yang terlalu
berdekatan, hamil pada usia remaja, penggunaan alkohol dan kafein serta merokok
(Sjahriani, 2017).
KEK pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu
antara lain adalah : berat badan ibu tidak bertambah secara normal, Anemia,
persalinan sulit dan lama, pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan
13
persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat. KEK ibu hamil
abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi,
asfiksia intrapartum (mati dalam kandungan), lahir dengan Berat Badan Lahir
Salah satu faktor pendorong para ibu hamil diusia muda adalah karena
ibu menikah di umur yang terlalu muda, sehingga pada saat ibu memasuki masa
kehamilan, kondisi alat reproduksinya secara biologis belum siap dan secara
psikis juga belum matang, karena dalam masa pertumbuhan tubuh menbutuhkan
asupan nutrisi dalam jumlah banyak, sehingga kebutuhan tubuh ibu dan
kebutuhan janin tidak seimbang bahkan terjadi kekurangan gizi, begitu juga
halnya pada ibu yang hamil pada usia tua, tubuh membutuhkan energi lebih
banyak karena sistem tubuh yang mulai lemah (Renjani, 2017). Melahirkan anak
pada usia ibu yang muda atau terlalu tua mengakibatkan kualitas janin atau anak
yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Karena pada ibu yang
terlalu muda (kurang dari 20 tahun) dapat terjadi kompetisi makanan antara janin
dan ibunya sendiri yang masih dalam masa pertumbuhan dan adanya perubahan
hormonal yang terjadi selama kehamilan. Sehingga usia yang paling baik adalah
14
saluran pencernaan atau peningkatan kebutuhan zat gizi oleh adanya penyakit
dari besarnya dampak yang ditimbulkan, jika infeksi masih akut dan derajat
infeksinya masih rendah tidak terlalu berpengaruh terhadap status gizi ibu hamil.
Sebaliknya jika infeksi sudah kronis dan berlangsung lama akan dapat
mempengaruhi status gizi ibu. Dalam penelitian ini, infeksi masih rendah jadi
tidak terlalu berpengaruh terhadap status gizi ibu hamil (Renjani, 2017).
tahun maka anak akan memiliki probabilitas hidup lebih tinggi dan kondisi
anaknya lebih sehat dibanding anak dengan jarak kehamilan dibawah 2 tahun.
Jarak kehamilan dan melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas
janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak
lemak, protein, glukosa, vitamin, mineral, dan asam folat sehingga ATP
Kurangnya pengetahuan ibu hamil akan makanan yang bergizi bagi diri
maupun bayinya, serta kurangnya asupan nutrisi yang diperlukan saat masa
kehamilan menjadi salah satu faktor penyebab KEK (Sjahriani, 2017). Tingkat
15
pengetahuan yang rendah menyebabkan ibu tidak mengerti cara pemenuhan
nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil selama kehamilannya. Kebutuhan gizi selama
mengetahui manfaat gizi bagi ibu hamil namun sampai saat ini masih banyak ibu
hamil yang mengalami masalah gizi (Goni, 2013). Pengetahuan yang dimiliki
oleh seorang ibu akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan dan juga
akan berpengaruh pada perilakunya. Ibu dengan pengetahuan gizi yang baik
kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup pada bayinya hal ini lebih
penting lagi apabila ibu memasuki masa ngidam, yang biasanya perut enggan
dimasuki makanan apapun yang bergizi, karena rasa mual yang dirasakan, justru
akan memilih makanan dengan rasa segar dan asam. Walaupun dalam kondisi
yang demikian apabila seorang ibu memiliki pengetahuan yang baik maka ibu
tersebut akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan gizinya dan juga bayinya
(Fitrianingtyas, 2018)
Paritas merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya KEK pada ibu
hamil. paritas adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat
hidup (viable). Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang ibu.
Biasanya ibu dengan paritas lebih dari lima kali memiliki kemungkinan besar
untuk melahirkan bayi BBLR (Hani, 2018). Paritas yang termasuk dalam faktor
resiko tinggi dalam kehamilan adalah grademultipara, dimana hal ini dapat
janin hidup, bukan jumlah janin yang dilahirkan. Paritas yang tinggi akan
16
berdampak pada timbulnya berbagai masalah kesehatan baik bagi ibu maupun
C. Kerangka Teori
17
D. Kerangka Konsep
Usia
Penyakit infeksi
Tingkat pengetahuan
Paritas
Keterangan :
Variabel terikat.
E. Hipotesis
a. Ada hubungan antara usia dengan terjadinya KEK pada ibu hamil di wilayah
b. Ada hubungan penyakit infeksi dengan terjadinya KEK pada ibu hamil di
c. Ada hubungan antara status jarak kehamilan dengan terjadinya KEK pada ibu
d. Ada hubungan tingkat pengetahuan dengan terjadinya KEK pada ibu hamil di
e. Ada hubungan Paritas dengan terjadinya KEK pada ibu hamil di wilayah kerja
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
sectional study
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2022 di Wilayah Kerja
1. Populasi
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berdomisili di daerah
Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka. Adapun kriteria sampel pada penelitian ini
yaitu :
Kriteria Inklusi
Kriterian inklusi adalah kriteria atau ciri ciri yang perlu di penuhi oleh
setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai samapel. Kriterian inklusi
19
- Status lengkap (data ibu hamil tentang penyakit kronik, riwayat pendarahan,
- Ibu hamil dengan usia kehamilan Trimester pertama sampai ketiga yang
Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah kriteria atau ciri-ciri anggota populasi yang tidak
dapat diambil sebagai sampel. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :
4. Besar sampel
𝑁. 𝑍 2 . p. q
n=
𝑑 2 (N − 1) +. 𝑍 2 p. q
Keterangan : N = Populasi
n = Jumlah sampel
20
p = Perkiraan proporsi (prevalensi) variabel dependen
pada populasi (50%)
q = 1 – p (1 – 0,5)
𝑁. 𝑍 2 . p. q
n=
𝑑 2 (N − 1) +. 𝑍 2 p. q
222 x 0,96
n =
5,38
213,12
n =
5,38
21
D. Variabel Penelitian
a. Data primer
1. Data ibu hamil KEK diproleh dengan cara melihat data yang ada dan
melakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) pada ibu hamil yang di
jadikan sampel.
2. Data usia ibu hamil KEK diperoleh dengan cara melakukan wawancara
mengunakan kuesioner
3. Data status jarak kehamilan pada ibu hamil KEK diperoleh dengan cara
melakukan wawancara mengunakan kuesioner
4. Data tingkat pengetahuan ibu hamil KEK diperoleh dengan cara
melakukan wawancara mengunakan kuesioner
5. Data paritas ibu hamil KEK diperoleh dengan cara melakukan wawancara
mengunakan kuesioner
b. Data sekunder
Data sekunder meliputi profil/gambaran umum wilayah kerja Puskesmas
Toari yang terdiri dari data riwayat penyakit infeksi yang diperoleh dari data
rekam medik di Puskesmas Toari, letak geografis, sarana dan prasarana dapat
di peroleh dari hasil dokumentasi di Puskesmas Toari.
1. Pengolahan data
b. Data usia didapatkan dengan cara melihat hasil kuesioner yang telah
c. Data penyakit infeksi diperoleh dari data rekam medik yang ada di
Puskesmas Toari
22
d. Data status jarak kehamilan diperoleh dari kuesioner yang telah dijawab
oleh ibu hamil sebagai responden dan di lakukan analisis jarak kehamilan
e. Data tingkat pengetahuan ibu hamil KEK diolah dengan cara menjumlahkan
skor jawaban responden kemudian dibagi dengan total skor pertanyaan dan
f. Data paritas di peritas dengan cara melihat hasil kuesioner yang telah
dijawab oleh ibu hamil sebagai responden dan dilihat keadaan melahirkan
anak baik hidup ataupun mati, tetapi bukan aborsi , tanpa melihat jumlah
anaknya
2. Analisis Data
a. Analisis univariat
frekuensi tiap variabel yang diteliti, baik variabel dependen maupun variabel
b. Analisis bivariat
bebas dengan terikat mengunakan analisis statistik non parametrik uji chi
square, interpretasi hasil uji hipotesis diterima jika nila P < 0,05.
3. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan setelah semua data yang diteliti benar-benar telah
23
G. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
1. Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil merupakan suatu keadaan
kekurangan asupan makanan bergizi dalam waktu yang cukup lama. Kekurngan
Energi Kronik dapat dilihat melalui pengukuran Lingkar Lengan Atas (LLA)
Kriteria objektif :
(Riskesdas, 2018)
2. Usia
Kriteria objektif :
b. Beresiko : jika usia ibu hamil (< 20 tahun dan > 35 tahun)
(Novita, 2021)
3. Penyakit infeksi
Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan
parasit
Kriteria objektif :
24
4. Jarak kehamilan
Kriteria objektif :
5. Tingkat pengetahuan
2. Pengatahuan ibu kurang apabila jawaban < 60% dari total scor
(Sumiaty, 2016)
6. Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang hidup atau jumlah kehamilan yang
menghasilkan janin hidup yang mampu hidup diluar Rahim pada ibu hamil KEK
Kriteria objektif :
(BKKBN, 2014)
25
7. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian ini di mulai dari minggu ke-1 bulan Januari 2022 s.d
bulan Februari 2022. Jadwal penelitian dapat di lihat dalam tabel 2 berikut.
Tabel 2.
Jadwal Penelitian
Minggu
No Nama Kegiatan
2 3 4 5 6 7 8
1. Pembutan ethical
Clearance
2 Mengecek kelengkapan
data sampel penelitian
3 Codding data
4 Entry data
5 Cleaning data
6 Analisis data
26
BAB IV
A. HASIL
yang meliputi 10 desa dengan luas wilayah 85,50 km2. Kondisi geografis
berupa dataran rendah dan suhu 23 – 31°C yang merupakan tegalan dan
Toari yaitu :
7500 m2, dibangun pada tahun 2007 luas bangunan pustu Toari sebesar 80
m2 dengan kondisi bangunan rusak sedang, pada lahan 1900 m2 dan luas
gedung Pustu Wowoli sebesar 117 m2 pada lahan seluas 1900 m2 dalam
27
Keadaan luas daerah menurut Kelurahan/Desa untuk wilayah kerja
Tabel 3.
Luas Daerah Menurut Kelurahan/Desa untuk wilayah kerja
Puskesmas Toari
Persentase terhadap
Desa/Kelurahan Luas (KM²)
Luas Kecamatan
Toari 29,14 24,41
Lakito 25,13 21,05
Ranomentaa 5,82 4,88
Wowoli 14,00 11,73
Anawua 5,58 4,67
Ranojaya 10,19 8,54
Horongkuli 7,16 6,00
Wonuaraya 4,47 3,74
Rahabite 10,61 8,89
Ranosangia 7,26 6,08
Total 119,3 100,0
Sumber : Profil Puskesmas Toari, 2021
b. Ketenagaan
Puskesmas Toari tahun 2021, dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini :
Tabel 4.
Keadaan Tenaga Kerja Kesehatan dan Tata Usaha pada Puskesmas Toari
Jumlah
No Jenis Ketenagaan PNS NSI ISIP PHTT TKS
(orang)
1 Dokter 4 1 3
2 Ners 4 2 2
3 Apoteker 1 1
4 Kesmas 3 3
5 Perawat 18 6 10 2
6 Bidan 22 7 9 6
7 Sanitarian 1 1
8 Nutrisionis 2 2
9 Asisten Apoteker 2 1 1
10 Analis Kesehatan 1 1
11 Perawat Gigi 2 1 1
12 Tenaga penunjang 3 2 1
Sumber : Profil Puskesmas Toari, 2021
28
c. Program Promosi Kesehatan
Tabel 5.
Indikator Kinerja Program Promosi Kesehatan di Wilyah Kerja
Puskesmas Toari
No Indikator Kinerja Target Capaian
Prsentasi Rumah Tangga Berprilaku
1 60% 28%
Hidup Bersih Dan Sehat
2 Presentasi Desa Siaga Aktif 80% 100%
Presentasi Sekolah Yang
3 72% 44,5%
Mempromosikan Kesehatan
4 Presentasi Posyandu Aktif 50% 70%
Sumber : Profil Puskesmas Toari, 2021
29
2. Karakteristik Sampel
a. Usia
Tabel 6.
Distribusi Sampel Ibu Hamil Di Puskesmas Toari
Ibu Hamil
Usia
(n) (%)
15 1 2,5
16 1 2,5
18 5 12,5
19 2 5
20 8 20
21 4 10
22 1 2,5
25 3 7,5
27 4 10
28 2 5
29 2 5
30 1 2,5
32 2 5
33 1 2,5
36 1 2,5
37 1 2,5
39 1 2,5
Jumlah 40 100
Sumber : Data Penelitian Tahun 2021
atau (20%).
30
3. Analisis Univariat
Tabel 7.
Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Gizi (KEK)
Ibu Hamil
Status Gizi
(n) (%)
TIDAK KEK 15 37,5
KEK 25 62,5
Total 40 100
Sumber : Data Penelitian Tahun 2021
ibu hamil berada pada kisaran usia 20 sampai 35 tahun. Distribusi ibu
Tabel 8.
Distribusi Ibu Hamil berdasarkan Usia
Ibu Hamil
Kelompok Usia
(n) (%)
Tidak Beresiko ≥ 20 - ≤ 35 28 70
Beresiko < 20 - > 35 12 30
Total 40 100.0
30% ibu hamil termasuk dalam kategori beresiko yaitu berusia dibawah 20
31
c. Distribusi Ibu Hamil Menurut Penyakit Infeksi
(1orang), SIV (1 orang), dan HEP (3 orang). Distribusi ibu hamil berdasar
Tabel 9.
Distribusi Ibu Hamil Menurut Penyakit Infeksi
Ibu Hamil
Status Penyakit Infeksi
(n) (%)
Tidak Terinfeksi 35 87,5
Terinfeksi 5 12,5
Total 40 100.0
Sumber : Data Penelitian Tahun 2021
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa terdapat sebesar 12,5% ibu
Jarak kehamilan dari sejumlah ibu hamil yang ada cukup bervariasi,
dengan jarak kehamilan paling dekat 1 tahun dan jarak paling jauh 5 tahun.
berikut ini :
Tabel 10.
Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Jarak Kehamilan
Ibu Hamil
Status jarak kehamilan (n) (%)
Beresiko (≤ 2 tahun) 22 55
Tidak Beresiko (> 2 tahun) 18 45
Jumlah 40 100
Sumber : Data Penelitian Tahun 2021
32
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa ibu hamil yang
memiliki jarak kehamilan yang rentan beresiko terkena KEK sebesar 55%,
11 brikut ini :
Tabel 11.
Distribusi Ibu Hamil Menurut Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil
Tingkat Pengetahuan
(n) (%)
Kurang 15 37,5
Baik 25 62,5
Total 40 100
Sumber : Data Penelitian Tahun 2021
f. Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Paritas
Distribusi ibu hamil menurut status paritas dapat dilihat pada tabel 12
dibawah ini.
Tabel 12.
Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Paritas
Ibu Hamil
Status Paritas
(n) (%)
Baik (melahirkan < 3 kali) 39 97,5
Buruk (melahirkan ≥ 3 kali) 1 2,5
Total 40 100
Sumber : Data Penelitian Tahun 2021
33
Berdasarkan tabel diatas menunujakan bahwa jumlah janin lahir
4. Analisis Bivariat
Hubungan antara usia dengan KEK pada ibu hamil dapat dilihat
Tabel 13.
Hubungan Usia dengan Kekurangan Energi Kronik (Kek) Pada Ibu
Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Kab. Kolaka
Usia Kekurangan Energi Kronik Total Nilai
(KEK) Pvalue
KEK Tidak KEK
n % n % n %
Beresiko 9 36.0 3 20.0 12 30.0 0.128
Tidak Beresiko 16 64.0 12 80.0 28 70.0
(64,0%) memiliki usia tidak retan terkena KEK. Demikian dengan ibu
hamil yang tidak KEK, sebagian besar (80,0%) memiliki usia tidak rentan
terkena KEK. Berdasarkan uji Chi Square diperoleh nilai Pvalue = 0.128
lebih besar dari α = 0,05 sehingga hipotesis Ho ditolak, berarti tidak ada
hubungan usia dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil
34
b. Hubungan Antara Penyakit Infeksi dengan KEK Ibu Hamil
Tabel 14.
Hubungan Penyakit Infeksi dengan Kekurangan Energi Kronik (Kek)
Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Kab. Kolaka
(88,0%) tidak mengalami penyakit infeksi. Demikian pada ibu hamil yang
Berdasarkan uji Chi Square diperoleh nilai Pvalue = 0,902 lebih besar dari α
35
c. Hubungan Antara Status Jarak Kehamilan dengan KEK Ibu Hamil
Tabel 15.
Hubungan Status Jarak Kehamilan dengan Kekurangan Energi
Kronik (Kek) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari
Kab. Kolaka
ibu hamil yang tidak KEK, sebagian besar (66,7%) dengan status
kehamilan yang beresiko. Berdasarkan uji Chi Square diperoleh nilai Pvalue
Kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Toari Kab.
Kolaka.
36
d. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan KEK ibu Hamil
Tabel 16.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kekurangan Energi Kronik
(KEK) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Kab.
Kolaka
hamil yang tidak KEK sebagian besar (60,0%) dengan tingkat pengetahuan
kurang. Berdasarkan uji Chi Square diperoleh nilai Pvalue = 0,023 lebih
37
e. Hubungan Antara Pariatas Dengan KEK Ibu Hamil
Hubungan antara paritas dengan KEK pada ibu hamil dapat dilihat
Tabel 17.
Hubungan Pariatas dengan Kekurangan Energi Kronik (Kek) Pada
Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Kab. Kolaka
Sebagian besar (96,0%) dengan status paritas baik. Demikian pula ibu
hamil yang tidak KEK sebagian besar (100.0%) dengan status paritas baik.
Berdasarkan uji Chi Square diperoleh nilai Pvalue = 0,433 lebih besar dari α
dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja
38
B. Pembahasan
kurang gizi pada masa kehamilan yang disebabkan oleh asupan gizi yang
dan zat gizi lainnya selama kehamilan meningkat. Peningkatan energi ini
asupan nutrisi yang dikonsumsi selama hamil, asupan nutrisi yang bergizi
dan seimbang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil. Jika status gizi ibu
melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal.
tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil. Seorang
dari malnutrisi pada masa anak- anak hingga kehamilan diusia muda.
39
Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai risiko kematian ibu
pada masa perinatal atau risiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
(BBLR). Pada keadaan ini banyak ibu yang meninggal karena perdarahan,
berkaitan dengan kekurangan energi kronis. Ibu hamil yang menderita gizi
lebih besar oleh karena itu kurang gizi pada ibu hamil harus dihindari
perhatian khusus.
Umur ibu hamil digolongkan menjadi dua yaitu berisiko dan tidak
tinggi jika mengalami kehamilan. yaitu umur terlalu muda (<20 tahun) dan
terlalu tua (>35 tahun). Umur tidak berisiko maksudnya umur ibu yang
2018)
KEK diperoleh sebanyak 11 orang atau 27,5% dan yang tidak rentan
40
terkena resiko kek sebanyak 29 oranga atau 72,5%. Kehamilan di usia
muda terjadi karena pernikahan dilakukan pada usia muda. Djamilah dan
usia muda adalah ibu muda tidak tahu atau tidak memahami masalah
kehamilan. Ibu tidak memahami kebutuhan gizi bagi ibu hamil. Kondisi ini
dapat menyebabkan anak yang dilahirkan menjadi kurang gizi yaitu bayi
bidang pendidikan dan lapangan kerja bagi kaum wanita. Wanita yang
2015).
Adapun ibu hamil yang berusia lebih dari 35 tahun memiliki organ
melalui plasenta. Oleh karena itu wanita yang hamil pada usia lebih dari
41
gangguan penyerapan dalam saluran pencernaan atau peningkatan
kebutuhan zat gizi oleh adanya penyakit. penyakit infeksi dengan keadaan
akibat. Penyakit infeksi dapat memperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi
dengan masalah gizi antara lain diare, tuberkulosis, campak dan batuk
sebanyak 5 orang dari 40 orang atau 12,5% dari sampel yang diteliti,
Hepatitis.
usus seperti cacing gelang dan cacing pita bersaing dengan tubuh dalam
sangat erat antara interaksi (bakteri, virus dan parasite) dengan malnutrisi
atau dalam rahim mulai sejak konsepsi atau pembuahan sampai permulaan
42
karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama
kehamilan.
jarak kehamilan yang didapat dari penelitian yang diteliti terdapat sebayak
40 sampel ibu hamil, yang pertama sebanyak 4 orang atau 10%, hamil
kedua sebanyak 28 orang atau 70%, hamil ketiga sebanyak 3 orang atau
7,5%, hamil keempat sebanyak 4 orang atau 10%, dan hamil kelima
sebanyak 1 orang atau 2,5%, dapat diketahui bahwa status jarak kehamilan
yang tertinggi berada pada jarak hamil kedua yaitu sebanyak 28 orang atau
70%.
pendidikan, paritas, dan pekerjaan ibu dengan status gizi ibu hamil
pendidikan dan paritas ibu dengan status gizi ibu hamil trimester III. Ada
hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu dengan status gizi ibu
43
diatasi dengan pemberian tablet besi, akan tetapi pada keadaan gizi kurang
vitamin dan zat besi.(12) Ibu hamil dengan kadar Fe rendah memiliki
oksigen akan menurun dan ATP yang dihasilkan lebih sedikit. Ibu hamil
dan bayi membutuhkan ATP atau energi yang tinggi untuk proses
masalah yang masih terjadi sampai saat ini. Kekurangan energi kronik
pada ibu hamil dapat berdampak bagi kesehatan ibu selama kehamilan,
2021)
44
baik selama kehamilan. Asupan nutrisi pada ibu hamil sebaiknya harus
bahwa separuh dari penyebab terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
adalah status gizi ibu, termasuk tinggi badan ibu, berat badan ibu sebelum
(Sulistyoningsih, 2011).
masih kurang sebesar 15 orang atau 37,5% dan untuk pengetahuan yang
pada ibu hamil untuk kekurangan energi kronik (KEK) cukup baik sebesar
62,5% dari sampel yang diperoleh. Hal ini sejalan dengan penelitian
45
serta media lain seperti majalah, televisi dan radio sehingga menambah
pengetahuan ibu.
dengan baik akan memberikan komplikasi pada ibu dan janin dalam
yang diperoleh dari hasil penelitian sebanyak 40 sampel ibu hamil, untuk
hidup lebih banyak dibandingkan dengan janin lahir mati, dimana pada
janin lahir hidup yaitu sebesar 39 orang atau 97,5%, dan untuk janin lahir
mati yaitu sebesar 1 orang atau 2,5%. Hal ini sejalan dengan penelitan
lain jumlah energi yang dikonsumsi, jarak kelahiran, usia ibu hamil,
meningkatkan resiko angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi adalah
46
dari keadaan gizi ibu. Bila keadaan gizi ibu normal pada masa sebelum
dan sesudah hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi sehat, cukup
bulan dengan BB normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan
sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil.
Banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi khususnya gizi kurang
seperti KEK (Kekurangan Energi Kronik). Dampak yang terjadi bila ibu
baik pada ibu maupun janin. Gizi kurang pada ibu hamil dapat
perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan terkena
semakin meningkat. Ibu dengan kondisi kurang gizi kronis pada masa
hamil sering melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan kematian
yang tinggi (Agria, dkk, 2012). Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat
anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
wilayah kerja puskesmas toari sebesar 18% ibu hamil yang mengalami kek,
2. Usia ibu hamil KEK di Puskesmas Toari, sebagian besar (70%) dalam kategori
tidak beresiko.
3. Ibu hamil KEK di Puskesmas Toari, sebagian besar (87,5%) tidak menderita
penyakit infeksi.
4. Jarak kehaimilan ibu hamil KEK, sebagian besar (55%) dalam kategori tidak
beresiko.
5. Tingkat pengetahuan Gizi ibu hamil KEK, sebagian besar (62,5%) dalam
kategori baik.
6. Jumlah anak (paritas) ibu hamil KEK, sebagian besar (97,5%) dalam kategori
baik.
7. Tidak ada hubungan antara usia dengan keadian kekurangan energi kronik
energi kronik (KEK) pada ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas Toari.
energi kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Toari.
10. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian kekurangan energi
48
11. Tidak ada hubungan antara paritas dengan kejadian kekurangan energi kronik
B. SARAN
1. Bagi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Toari Kabupaten Kolaka dapat
Kronik (KEK).
49
DAFTAR PUSTAKA
Aminin, F., Atika W dan Ria P.L. (2014). Pengaruh Kekurangan Energi Kronis (Kek)
Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan. Vol.5(2). Hal :
167-168.
Azizah, A dan Merryana A. (2017) Tingkat Kecukupan Energi Protein Pada Ibu Hamil
Trimester Pertama Dan Kejadian Kekurangan Energi Kronik. Media Gizi
Indonesia. Vol. 12(1). Hal: 21-22.
Diningsih, R. F., Puji A. W dan Erika L. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan
Tentang Gizi Terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik (Kek) Pada Ibu
Hamil, Binawan Student Journal (BSJ), Vol. 3(3).
Ernawati A. (2018). Hubungan Usia Dan Status Pekerjaan Ibu Dengan Kejadian
Kurang Energi Kronis Pada Ibu Hamil, jurnal Litbang, Vol. 14(1).
50
Nugraha, R.N., Jansen. L. L dan Listyawati N. (2019). Hubungan Jarak Kehamilan Dan
Jumlah Paritas Dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (Kek) Pada Ibu
Hamil Di Kota Kupang. Cendana Medical Journal. Vol. 17(2). Hal:273.
Putri, A.R dan Al M. (2018). Hubungan Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil Dengan Berat
Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara
Dan Rumah Sakit Tk Iv Im.07.01 Lhokseumawe Tahun 2015. Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh. Hal:1-3.
Renjani, R.S dan Misra. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar. Journal of Healthcare
Technology and Medicine. Vol. 3(2). Hal: 261-268.
Rizkah, Z dan Trias M. (2017). Hubungan Antara Umur, Gravida, Dan Status Bekerja
Terhadap Resiko Kurang Energi Kronis (KEK) Dan Anemia Pada Ibu Hamil.
Amerta Nutr. Hal: 73-74.
Setiyowati, N dan Yuliana, N.S.U. (2019). Pengaruh PMT Biskuit Sandwich Terhadap
Ibu Hamil Kurang Energi Kronis di Puskesmas Bantarbolang Kabupaten
Pemalang. Jurnal Gizi. Vol. 8(1). Hal: 1-2.
Sjahriani T. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekurangan Energi
Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas
Kutabumi Desa Kutabumi Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang
Tahun 2014. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan. Vol. 4(3). Hal: 144-145.
Suhaeti., Abdul, H. L dan Eka, P.H.B. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Lalundu
Kabupaten Donggala. Jurnal Unismuh. Hal: 686-687.
Sumiaty dan Sri, R. (2016). Kurang Energi Kronis (KEK) Ibu Hamil Dengan Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR). Jurnal Husada Mahakam. Vol. 4(3), Hal: 162
Teguh, N.A., Ayu, H., Putu, R.A.D dan Putu A. (2019). Faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian kurang energi kronis (kek) pada ibu hamil di wilayah
kerja upt Puskesmas I Pekutatan, Jembrana, Bali. Intisari Sains Medis. Vol.
10(3). Hal: 506-507.
51
Nugraha, R. N., Jansen, L. L dan Listyawati N. (2019). Hubungan Jarak Kehamilan
Dan Jumlah Paritas Dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (Kek) Pada Ibu
Hamil Di Kota Kupang, Jurnal Cendana Medical Journal, Vol.7 (2).
Sumini. (2018). Hubungan Paritas dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK)
pada Ibu Hamil Di BPM Ny. “A” Desa Gombang Kecamatan Slahung
Kabupaten Ponorogo. Jurnal Delima Harapan, Vol. 9(8).
Yana. Musafaah., Yulidasari, F., (2016). Hubungan antara usia Ibu pada Saat Hamil
dan Status Anemia dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).Studi
observasional di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura. Jurnal Publikasi
Kesehatan masyarakat Indonesia, Vol.3(1), 20-25.
52
LAMPIRAN
53
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
A. Karakeristik Responden
54
6. Menurut ibu makanan apa yang mengandung sumber karbohidrat ?
a. Keju
b. Singkong
c. Ayam
d. Pisang
7. Berapa kali ibu mengkonsumsinya dalam sehari ?
a. 1 kali sehari
b. 2 kali sehari
c. 3 kali sehari
d. 4 kali sehari
8. Menurut ibu apa fungsi dari KH (karbo hidrat) ?
a. Sengai sumber zat pengatur
b. Sebagi sumber zat tenaga
c. Sebagai sumber zat penmbangun
d. Lanya, sebutkan….
9. ,emurut ibu makanan apa yang mengandung vitamin dan mineral ?
a. Nasi
b. Wortel dan bayam
c. Ikan dan tempe
d. Lainya, sebutkan….
10. Berapakali ibu mengkonsumsinya dalam sehari ?
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 3 kali
d. 4 kali
11. Menurut ibu makanan apa yang mengandung zat besi (Fe) ?
a. Sayuran yang berwarna hijau tua (Ya/Tidak)
b. Sayuran/ buah yang berwarna orange/ merah (Ya/Tidak)
c. Hati sapi/ daging/ ikan/ ayam (Ya/Tidak)
d. Tidak tahu
12. Apakah ibu memiliki pantangan makanan selama kehamilan (Ya/Tidak)
Sebutkan….
13. Menurut ibu yang dimaksud ibu hamil kek adalah ?
a. Ibu hamil dengan Bb yang kurang (Ya/Tidak)
b. Ibu hamil yang kurus (Ya/Tidak)
c. Ibu hamil dengan LILA kurang dari 23,5 cm (Ya/Tidak)
d. Lainya, sebutkan….
55
14. Menurut ibu bagai mana menangani ibu hamil yang KEK ?
a. Mengkonsumsi makanan lebih banyak dari sebelum hamil (Ya/Tidak)
b. Makan sumber protein dan KH lebih banyak (Ya/Tidak)
c. Lainya, sebutkan
d. Tidak tahu
15. Menurut ibu apa dampak apabila ibu hamil mengalami kekurangan energy
kronis (KEK)
a. Berat badan lahir rendah (Ya/Tidak)
b. Anemia pada bayi baru lahit (Ya/Tidak)
c. Pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat (Ya/Tidak)
d. Pendaharan pada ibu saat persalinan (Ya/Tidak)
56
Lampiran 2
57
23 Ny. KRA 21 Wonuaraya 51 23 I 85 4
24 Ny. RMR 20 Ranomentaa 49 23 I 80 1
25 Ny ERNI 30 Ranosangia 47 23 I 70 1
26 Ny. SI 18 Ranosangia 40 21,5 SIF I 30 1
27 Ny. RSN 37 Toari 45 22 HIV/AIDS I 40 1
28 Ny. RSM 32 Anawua 42 21 HEP I 40 1
29 Ny. HRS 27 Lakito 46 34 HEP I 30 1
30 Ny. STR 25 Toari 45 23 HEP I 50 1
31 Ny. AR 20 Ranomentaa 48 22 I 40 3
32 Ny. HRN 22 Toari 40 22,5 I 40 4
33 Ny. IR 20 Ranosangia 44 23 I 50 3
34 Ny. WR 18 Lakito 46 19 I 55 3
35 Ny. ER 25 Lakito 45 23 I 45 3
36 Ny. HNR 25 Anawua 43 23 I 45 1
37 Ny. SPNI 36 Ranojaya 49 23,5 I 50 1
38 Ny. ER 28 Wowoli 39 23,5 I 55 1
39 Ny. MRW 18 Wowoli 40 23 I 50 1
40 Ny. MU 27 Lakito 43 24 I 50 2
58
Lampiran 3
1. Analisi Univariat
Usia
Penyakit Infrksi
59
Status Jarak Kehamilan
Tingkat Pengetahuan
Pariatas
60
2. Analisis Bivariat
usia Total
≤ 20 ≥ 20 - ≤ 35 ≥ 35
Count 8 16 1 25
KEK
32.0% 64.0% 4.0% 100.0
% within Ibu_hamil_KEK
%
Ibu_hamil_KEK
Count 1 12 2 15
Tidak KEK
6.7% 80.0% 13.3% 100.0
% within Ibu_hamil_KEK
%
Count 9 28 3 40
Total
22.5% 70.0% 7.5% 100.0
% within Ibu_hamil_KEK
%
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 40
a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 1.13.
61
b. Ibu hamil KEK * Penyakit infeksi
Crosstab
Penyakit_infeksi Total
Count 22 3 25
KEK
% within Ibu_hamil_KEK 88.0% 12.0% 100.0%
Ibu_hamil_K
EK
Count 13 2 15
Tidak KEK
% within Ibu_hamil_KEK 86.7% 13.3% 100.0%
Count 35 5 40
Total
% within Ibu_hamil_KEK 87.5% 12.5% 100.0%
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 40
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.88.
62
c. Ibu hamil KEK * status jarak kehamilan
Crosstab
status_jarak_kehamilan Total
Count 12 13 25
KEK
% within Ibu_hamil_KEK 48.0% 52.0% 100.0%
Ibu_hamil_KE
K
Count 10 5 15
Tidak KEK
% within Ibu_hamil_KEK 66.7% 33.3% 100.0%
Count 22 18 40
Total
% within Ibu_hamil_KEK 55.0% 45.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
N of Valid Cases 40
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.75.
63
d. Ibu hamil KEK * Tingkat Pengetahuan
Crosstab
Tingkat_Pengetahuan Total
Kurang Baik
Count 6 19 25
KEK
% within Ibu_hamil_KEK 24.0% 76.0% 100.0%
Ibu_hamil_KE
K
Count 9 6 15
Tidak KEK
% within Ibu_hamil_KEK 60.0% 40.0% 100.0%
Count 15 25 40
Total
% within Ibu_hamil_KEK 37.5% 62.5% 100.0%
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 40
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.63.
64
e. Ibu hamil KEK * pariatas
Crosstab
pariatas Total
Baik Buruk
Count 24 1 25
KEK
% within Ibu_hamil_KEK 96.0% 4.0% 100.0%
Ibu_hamil_KEK
Count 15 0 15
Tidak KEK
% within Ibu_hamil_KEK 100.0% 0.0% 100.0%
Count 39 1 40
Total
% within Ibu_hamil_KEK 97.5% 2.5% 100.0%
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 40
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .38.
65
Lampiran 4
66
67
68
69
70
71
Lampiran 5
DOKUMENTASI PENELITIAN
Pengukuran LILA
Pembagian Kuesioner
72
Edukasi Tanya Jawab Sekaligus Penilaian Kuesioner
73