Anda di halaman 1dari 89

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA

KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOARI KAB. KOLAKA

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma IV Gizi

OLEH :

TITO DENNYLSON SUTRISNO

P00313017043

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
PRODI D-IV GIZI
2022

i
HALAMAN PENGESAHAN

TUGAS AKHIR
SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA


KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOARI KAB. KOLAKA

Yang diajukan oleh :


TITO DENNYLSON SUTRISNO
NIM.P00313017043

Telah disetujui oleh :

Pembimbing Utama,

Masrif, SKM., M. Kes Tanggal .............................................


NIP. 197308181995031002

Pembimbing Pendamping,

Imanuddin, SP,, M. Kes Tanggal .............................................


NIP. 196704061988031001

ii
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI SKRIPSI

SKRIPSI

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA


KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOARI KAB. KOLAKA

Oleh :

TITO DENNYLSON SUTRISNO


P00313017043

Telah diuji dan disetujui pada tanggal 23 Mei 2022

TIM DEWAN PENGUJI

1. Masrif, SKM., M. Kes Ketua dewan penguji…………..

2. Imanuddin, SP,, M. Kes Sekretarias penguji…………….

3. Dr. Suriana Koro, SP., M.Kes Anggota penguji………………..

4. Kameriah Gani, SKM., M.Kes Anggota penguji………………..

5. Hasan, S.Gz., MPH Anggota penguji………………..

Mengetahui :

Ketuan Jurusan Gizi Poltekkes Kendari Ketuan Program Studi D.IV Gizi

Sri Yunanci V.G. SST.,MPH Dr. Sultan Akbar Toruntju. SKM. M.Kes
NIP. 19691006 199203 2002 NIP. 19641231 200003 1006

iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun

yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Tito Dennylson Sutrisno

NIM : P00313017043

Tanggal : 23 Mei 2022

Yang Menyatakan

(Tito Dennylson Sutrisno)

iv
HALAMAN PERYATAAN PERSETUJUAN KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai civitas Poltekkes Kemenkes Kendari, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Tito Dennylson Sutrisno


NIM : P00313017043
Program Studi / jurusan : Diploma IV / Gizi
Judul Skripsi : Faktor-Faktor Yang Brthubungan Dengan Terjadinya
Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Toari Kab. Koalaka

Menyatakan bahwa setuju untuk memberikan kepada Poltekkes Kemenkes Kendari Hak
Bebas Royaliti Non Esekutif atas Skripsi saya yang berjudul :
Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Terjadinya Kekurangan Energi
Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Kab. Koalaka
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royaliti Non Esekutif
ini Poltekkes Kemenkes Kendari berhak menyimpan, mengalihmedia / formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan
skripsi saya selama tetap mencamtumkan nama saya sebagai penulis / pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Di buat di Kendari
Pada Tanggal 23 Mei 2022

(Tito Dennylson Sutrisno)

v
RINGKASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA


KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOARI KAB. KOLAKA

TITO DENNYLSON S

Dibawah Bimbingan Masrif dan Imanuddin

Latar belakang : Ibu hamil rentan mengalami masalah gizi diantaranya yaitu
Kekurangan Energi Kronik (KEK). Ibu hamil yang mengalami risiko KEK akan
menimbulkan beberapa permasalahan, baik pada ibu maupun janin. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya Kekurangan
Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Toari Kab. Kolaka.
Metode : Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study.
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil di wilayah Kecamatan Toari Kabupaten
Kolaka sebanyak 222 orang dan sampel yang digunakan adalah 40 orang. Pengambilan
sampel menggunakan teknik Purposive sampling. Data usia, status jarak kehamilan dan
paritas diperoleh dengan melihat hasil kuesioner yang telah dijawab oleh ibu hamil
sebagai responden, data penyakit infeksi diperoleh dari data rekam medik yang ada di
Puskesmas Toari, dan data tingkat pengetahuan ibu hamil KEK diolah dengan cara
menjumlahkan skor jawaban responden kemudian dibagi dengan total skor pertanyaan
dan dikalikan 100% kemudian dibandingkan dengan kriteria objektif. Data dianalisis
dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan uji Chi square.
Hasil : Status ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas Toari sebagian besar
memiliki usia tidak rentan terkena KEK (64,0%), Tidak mengalami penyakit infeksi
(88,0%). Status kehamilan tidak beresiko (52,0%). Tingkat pengetahuan baik (76,0%).
Status paritas baik (96,0%). Hasil uji statistik pada variabel hubungan antara usia
dengan KEK (p value 0.128), penyakit infeksi dengan KEK (p value 0.902) jarak
kehamilan dengan KEK (p value 0.251), tingkat pengetahuan dengan KEK (p value
0.023), paritas dengan KEK (p value 0.433).
Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian kekurangan
energi kronik (KEK). Tidak ada hubungan antara usia, penyakit infeksi, jarak kehamilan
dan paritas dengan kejadian kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil diwilayah
kerja Puskesmas Toari. Penelitian ini menyarankan bagi ibu hamil di Kecamatan Toari
untuk tetap memperhatikan asupan zat gizi dan juga jarak kehamilan.
Kata Kunci : Ibu Hamil, KEK, Usia, Jarak Kehamilan, Paritas, Penyakit Infeksi,
Tingkat Pengetahuan

vi
FACTORS RELATED TO CHRONIC ENERGY DEFICIENCY (KEK) IN
PREGNANT WOMEN IN THE WORKING AREA OF TOARI HEALTH CENTER,
KOLAKA REGENCY

ABSTRACT

TITO DENNYLSON S
Under the Supervisor of Masrif and Imanuddin

Background: Pregnant women are vulnerable to nutritional problems including


Chronic Energy Deficiency (KEK). Pregnant women who are at risk of KEK will cause
several problems, both for the mother and the fetus. The purpose of this study was to
determine the factors associated with the occurrence of Chronic Energy Deficiency
(KEK) in pregnant women in the working area of Toari Public Health Center, Kolaka
Regency.
Methods: This type of research is descriptive analytic with a cross sectional study
design. The population in this study were 222 pregnant women in the Toari District,
Kolaka Regency and the sample used was 40 people. Sampling using purposive
sampling technique. Data on age, gestational distance status and parity were obtained
by looking at the results of questionnaires that were answered by pregnant, infectious
disease data obtained from medical record data at the Toari Health Center, and data on
the level of knowledge of pregnant women with KEK were processed by adding up the
respondents' answer scores. then divided by the total score of the question and
multiplied by 100% then compared with the objective criteria. Data were analyzed
using frequency distribution table and Chi square test.
Results: The status of pregnant women with KEK in the working area of the Toari
Health Center is mostly not susceptible to KEK (64.0%), not experiencing infectious
diseases (88.0%). Pregnancy status is not at risk (52.0%). The level of knowledge is
good (76.0%). Good parity status (96.0%). The results of statistical tests on the
relationship variables between age and KEK (p value 0.128), infectious diseases with
KEK (p value 0.902), pregnancy distance with KEK (p value 0.251), knowledge level
with KEK (p value 0.023), parity with KEK (p value 0.433).
Conclusion: There is a relationship between the level of knowledge with the incidence
of chronic energy deficiency (KEK). There is no relationship between age, infectious
disease, pregnancy distance and parity with the incidence of chronic energy deficiency
(KEK) in pregnant women in the working area of the Toari Health Center. This study
suggests pregnant women in Toari District to pay attention to nutrient intake and also
the distance between pregnancies.
Keywords: Pregnant Women, KEK, Age, Pregnancy Distance, Parity, Infectious
Diseases, Knowledge Level

vii
BIODATA

A. Identitas

1. Nama : Tito Dennylson Sutrisno

2. NIM : P00313017043

3. Tempat Tanggal Lahir : Wowoli, 02 Maret 1999

4. Anak Ke : Pertama dari 2 Bersaudara

5. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

6. Agama : Islam

7. Alamat : Desa Wowoli. Kecamatan Toari

Kabupaten Kolaka

8. E-mail : titodennylsonsutrisno@gmail.com

B. Latar Belakang Pendidikan

1. Tamat SDN 1 Wowoli : Tahun 2011

2. Tamat SMPN 2 Toari : Tahun 2014

3. Tamat SMAN 1 Watubangga : Tahun 2017

4. D,IV Gizi Poltekkes Kemenkes Kendari : Tahun 2022

viii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Tiada kata patut diucapkan penulis selain kata syukur kepada Allah SWT yang
telah limpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Skripsi yang berjudul “Faktor-
Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Kekurangan Energi Kronik (Kek)
Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Kab. Kolaka” ini dapat
terselesaikan.

Proses penyusunan Skripsi ini telah melewati perjalanan panjang dalam


penyusunannya yang tertentunya tidak terlepas dari bantuan moril dan materil pihak
lain. Karena itu sudah sepatutnya penulis dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Teguh Fathurrahman, SKM., MPPM, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kendari


2. Ibu Sri Yunanci V. Gobel, SST, MPH, selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes
Kendari
3. Bapak Masrif, SKM., M.Kes, selaku Pembimbing I, yang dengan rendah hati dan
keikhlasan dalam membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusuna
Proposal ini.
4. Bapak Imanuddin, SP., M.Kes, selaku Pembimbing II, yang bersedia memberikan
bimbingan dalam penyusunan Proposal ini.
5. Ibu Dr. Suriana Koro, SP., M.Kes, selaku Penguji I dalam penyusunan Proposal ini
6. Ibu Kameriah Gani, SKM., M.Kes, selaku Penguji II dalam penyusunan Proposal
ini
7. Bapak Hasan, S.Gz., MPH, selaku Penguji III dalam penyusunan Proposal ini.
8. Bapak Teguh Fathurrahman, SKM., MPPM, selaku dosen mata kuliah Proposal
yang telah banyak memberikan nasihat dan masukan kepada penulis dalam
menyusun Proposal ini.
9. Dosen dan staf Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kendari yang telah banyak
memberikan wawasan keilmuan kepada penulis.
10. Ucapan terima kasih teristimewa, penulis persembahan kepada Ayah saya Bambang
Edy Kiswoto,Ibu saya Suryati, AMG dan Adikku Tita Adhelyan Soetrisno yang
tersayang yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis ,

ix
sehingga semua halangan dan rintangan dalam menjalani pendidikan maupun
dalam penyelesaian penyusunan proposal ini dapat terselesaikan dengan baik.
11. Rekan-rekan mahasiswa program D-IV Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kendari
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih telah memberikan
semangat dan dukungannya.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaannya, oleh
karena itu, saran dan masukan yang sifatnya konstruktif sangatlah penulis harapkan
untuk membantu perbaikan selanjutnya.

Kendari, 12 Juli 2022

Penulis

x
DAFTAR ISI

Halaman

PROPOSAL PENELITIAN TIM PEMBIMBING ................................. i


HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ORISINALITAS ...................................... iv
HALAMAN PERYATAAN PERSETUJUAN KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ................................................. v
RINGKASAN .............................................................................................. vi
ABSTRACT .................................................................................................. vii
BIODATA.................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................ vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
E. Keasilian Penelitian ......................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 10
A. Telaah Pustaka ............................................................................... 10
B. Kerangka Teori dan Konsep........................................................... 16
1. Teori ....................................................................................... 16
2. Konsep ................................................................................... 17
C. Hipotesis ........................................................................................ 17

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 18


A. Rancangan Penelitian ...................................................................... 18
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ........................................................ 18
C. Populasi Dan Sampel ....................................................................... 18
D. Variabel Penelitian .......................................................................... 20
E. Jenis Dan Cara Pengumpulan Data ................................................. 20
F. Pengolahan Data Analisis Data ....................................................... 21

xi
G. Defimisi Oprasional ......................................................................... 22
H. Jadwal Penelitian ............................................................................. 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 42

A. HASIL ........................................................................................... 27
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................... 27
a. Wilayah Kerja Puskesmas Dengan Batas-batas Wilayah 27
b. Ketenagaan ...................................................................... 28
c. Program Promosi Kesehatan ........................................... 29
2. Karakteristik Sampel .............................................................. 29
a. Usia ................................................................................. 29
3. Analisis Univariat................................................................... 30
a. Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Gizi KEK ............. 30
b. Distribusi Ibu Hamil Menurut Usia ................................ 30
c. Distribusi Ibu Hamil Menurut Penyakit Infeksi .............. 31
d. Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Jarak Kehamilan .. 32
e. Distribusi Ibu Hamil Menurut Tingkat Pengetahuan ...... 32
f. Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Paritas .................. 33
4. Analisis Bivariat ..................................................................... 33
a. Hubungan Antara Usia Dengan KEK pada Ibu Hamil ... 33
b. Hubungan Antara Penyakit Infeksi dengan Ibu Hamil ... 34
c. Hubungan Antara Status Jarak Kehamilan dengan
KEK Ibu Hamil .............................................................. 35
d. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan KEK
Ibu Hamil ........................................................................ 36
e. Hubungan Antara Paritas Dengan KEK pada Ibu
Hamil ............................................................................... 37
B. PEMBAHASAN ........................................................................... 38
1. Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu
Hamil ...................................................................................... 38
a. Hubungan Usia Dengan Terjadinya Kekurangan
Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil ............................ 39
b. Hubungan Penyakit Infeksi Dengan Terjadinya
Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil ....... 40
c. Hubungan Jarak Kehamilan Dengan Terjadinya
Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil ....... 41
d. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Terjadinya
Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil ....... 43
e. Hubungan Paritas Dengan Terjadinya Kekurangan
Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil ............................ 44

xii
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................... 47
B. Saran .............................................................................................. 48

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 49

LAMPIRAN ............................................................................................... 53

xiii
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Keaslian Penelitian .............................................................. 7


2. Jadwal Penelitian ................................................................. 26
3. Luas Daerah Untuk Wilayah Kerja Puskesmas Toari ......... 28
4. Keadaan Tenaga Kerja Kesehatan dan Tata Usaha pada
Puskesmas Toari .................................................................. 28
5. Indikator Kinerja Program Promosi Kesehatan di Wilyah
Kerja Puskesmas Toari ........................................................ 29
6. Distribusi Sampel Ibu Hamil Di Puskesmas Toari .............. 30
7. Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Gizi (KEK) ............... 31
8. Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Usia ............................... 31
9. Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Penyakit Infeksi ............ 32
10. Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Jarak Kehamilan ....... 32
11. Distribusi Ibu Hamil Menurut Tingkat Pengetahuan........... 32
12. Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Paritas ....................... 33
13. Hubungan Usia dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK)
Pada Ibu Hamil .................................................................... 34
14. Hubungan Penyakit Infeksi dengan Kekurangan Energi Kronik
(KEK) pada Ibu Hamil......................................................... 35
15. Hubungan Status Jarak Kehamilan dengan Kekurangan Energi
Kronik (KEK) pada Ibu Hamil ............................................ 36
16. Hubunngan Tingkat Pengetahuan dengan Kekurangan Energi
Kronik (KEK) pada Ibu Hamil ............................................ 37
17. Hubungan Paritas dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK)
Pada Ibu Hamil .................................................................... 38

xiv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Kerangka Teori .................................................................... 17


2. Kerangka Konsep ................................................................. 18

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Kuesioner Penelitian ........................................................... 54


2. Master Tabel Penelitian ....................................................... 57
3. Hasil analisis SPSS .............................................................. 59
4. Surat-surat Penelitian ........................................................... 66
5. Dokumentasi Penelitian ....................................................... 71

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu,

kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan

energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan

janin, pertambahan besarnya organ kandungan, serta perubahan komposisi dan

metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan

saat hamil dapat menyebabkan terjadinya defisiensi zat gizi dan janin tumbuh

tidak sempurna. Salah satu masalah gizi yaitu defisiensi zat gizi dan sebagai

akibatnya adalah Kekurangan Energi Kronik (KEK). (Saraswati, 2003).

Ibu hamil yang mengalami risiko KEK (Kekurangan Energi Kronik)

akan menimbulkan beberapa permasalahan, baik pada ibu maupun janin. KEK

pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu antara lain:

anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan

serangan penyakit infeksi. Sedangkan pengaruh KEK terhadap proses persalinan

dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya

(prematur), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi

cenderung meningkat. KEK ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan

janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian

neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intrapartum (mati dalam

kandungan), lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). (Riskesdas, 2018)

Ibu Hamil yang mengalami KEK memiliki risiko 4 kali untuk

melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (Sumiaty, 2016).

1
Prevalensi ibu hamil KEK mengalami kenaikan selama krisis ekonomi yaitu

mencapai 24,9%. Meski mengalami penurunan yang cukup signifikan dengan

adanya perbaikan ekonomi Indonesia pasca krisis, sampai dengan saat ini

prevalensi ibu hamil KEK masih cukup tinggi yaitu 24,2% (Novita, 2021).

Di Indonesia hasil Riset Kesehatan Dasar (2013) prevalensi risiko KEK

wanita hamil umur 15–49 tahun, secara nasional sebanyak 24,2 persen.

Kemudian pada tahun 2018 prevalensi risiko KEK wanita hamil umur 15–49

tahun, secara nasional sebanyak 17,3 persen. prevalensi risiko KEK wanita

hamil umur 15–49 tahun tertinggi berada di provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu

36,8 persen, sedangkan prevalensi risiko KEK wanita hamil umur 15–49 tahun

terendah di provinsi Kalimantan Utara 1,7 persen. (Riskesdas, 2018) Untuk

wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara tingkat prevalensi Kurang Energi Kronis

(KEK) pada ibu hamil di tahun 2017 yaitu sebesar 28%. (Riskesdas, 2018)

Berdasarkan data yang di peroleh dari profil Puskesmas Toari kabupaten

Kolaka tahun 2016 jumlah ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis

pada umur 15 – 49 tahun sebanyak 6 kasus, pada tahun 2017 meningkat

sebanyak 27 kasus, pada tahun 2018 meningkat 33 kasus, pada tahun 2019 turun

menjadi 31 kasus, dan pada tahun 2020 kembali meningkat sebanyak 34 kasus

KEK pada ibu hamil, di mana jika di bandingkan setiap tahunnya, mengalami

fluktuasi peningkatan dan penurunan.

Faktor–faktor yang mempengaruhi terjadinya KEK pada ibu hamil

diantaranya adalah usia, penyakit infeksi, jarak kehamilan, tingkat pengetahuan,

dan paritas (Mochtar, 2005). Secara umum penyebab kekurangan gizi pada ibu

hamil karena konsumsi makanan yang tidak memenuhi syarat pemenuhan gizi.

2
Tingkat pengetahuan yang rendah menyebabkan ibu tidak mengerti cara

pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil selama kehamilannya (Depkes RI,

2002).

Melahirkan anak pada usia ibu yang muda atau terlalu tua

mengakibatkan kualitas janin atau anak yang rendah dan juga akan merugikan

kesehatan ibu (Hani, 2018). Selain itu, penyakit infeksi juga dapat bertindak

sebagai awal terjadinya kurang gizi sebagai akibat menurunya nafsu makan,

adanya gangguan penyerapan dalam saluran pencernaan atau peningkatan

kebutuhan zat gizi oleh adanya penyakit (Fitrianingtyas dkk., 2018).

Paritas adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat

hidup (viable). Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang ibu.

Paritas merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya KEK pada ibu hamil.

Biasanya ibu dengan paritas lebih dari lima kali memiliki kemungkinan besar

untuk melahirkan bayi BBLR (Saraswati, 2003).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya

Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas

Toari Kab. Kolaka.

3
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berdasarkan latar belakang proposal penelitian ini adalah:

1. Apakah ada hubungan antara Usia dengan terjadinya KEK pada ibu hamil di

wilayah kerja Puskesmas Toari kab. Kolaka?

2. Apakah ada hubungan penyakit Infeksi dengan terjadinya KEK pada ibu

hamil di wilayah kerja Puskesmas Toari kab. Kolaka?

3. Apakah ada hubungan antara status Jarak Kehamilan dengan terjadinya KEK

pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Toari kab. Kolaka?

4. Apakah ada hubungan tingkat Pengetahuan Gizi dengan terjadinya KEK

pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Toari kab. Kolaka?

5. Apakah ada hubungan Paritas dengan terjadinya KEK pada ibu hamil di

wilayah kerja Puskesmas Toari Kab. Kolaka?

C. Tujuan Penelitian

1.Tujuan Umum

a. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya

Kekurangan Energi Kronik (KEK) di wilayah kerja Puskesmas Toari Kab.

Kolaka.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah kerja

Puskesmas Toari kab. Kolaka.

b. Mengetahui gambaran usia ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Toari

kab. Kolaka.

c. Mengetahui gambaran penyakit infeksi ibu hamil di wilayah kerja

Puskesmas Toari kab. Kolaka.

4
d. Mengetahui gambaran jarak kehamilan ibu hamil di wilayah kerja

Puskesmas Toari kab. Kolaka.

e. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil di wilayah kerja

Puskesmas Toari kab. Kolaka.

f. Mengetahui gambaran kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah kerja

Puskesmas Toari kab. Kolaka.

g. Untuk mengetahui hubungan antara usia dengan terjadinya KEK pada ibu

hamil di wilayah kerja Puskesmas Toari kab. Kolaka

h. Untuk mengetahui hubungan penyakit infeksi dengan terjadinya KEK

pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Toari kab. Kolaka

i. Untuk mengetahui hubungan antara status jarak kehamilan dengan

terjadinya KEK pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Toari kab.

Kolaka

j. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan terjadinya KEK

pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Toari kab. Kolaka

k. Untuk mengetahui hubungan Paritas dengan terjadinya KEK pada ibu

hamil di wilayah kerja Puskes mas Toari kab. Kolaka.

5
D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Memberikan pengetahuan dan pengalaman langsung dalam penelitian

mengenai beberapa faktor yang berhubungan terjadinya Kekurangan energi

kronis (KEK) Pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Toari kab. Kolaka.

2. Bagi Institusi

Menambah formasi hasil penelitian yang selanjutnya dapat digunakan

sebagai acuan bagi peneliti lain.

3. Bagi Petugas Kesehatan

Sebagai referensi untuk dapat memberikan informasi atau masukan bagi

petugas kesehatan yang terkait dengan program penanggulangan penyakit

tidak menular.

6
E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.
Keaslian Penelitian
Desain
No Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan
penelitian
1 Laila Rahmi Faktor- Cross Terdapat Variabel Judul, teknik
(2016) Faktor secitional hubungan terikat pengambilan
Yang dengan antara (Kekuranga sampel,
Berhubung teknik pendapatan n Energi tempat,
an Dengan consecutive Keluarga, Kronik), jumlah
Kekuranga sampling umur, Paritas Variabel sampel,
n Energi dengan KEK bebas (Usia, sumber data,
Kronik pada ibu Paritas)
(Kek) Pada hamil di
Ibu Hamil Puskesmas
Di Belimbing
Puskesmas Padang,
Belimbing
Padang
2 Uwu Hani, Gambaran Cross Dari 72 ibu Variabel Variabel
Luluk Rosida Umur dan secitional hamil yang pada bebas
(2018) Paritas mengalami penelitian (pendapatan
pada KEK terdapat ini adalah keluarga),
Kejadian 6 orang umur, lokasi,
KEK (8,3%) yang paritas dan sampel,
berusia <20 kejadian jumlah
tahun/>35 KEK pada sampel dan
tahun atau ibu hamil. sumber data.
masuk dalam
kategori usia
beresiko
tinggi, dan

7
sebanyak 66
orang
(91,7%)
yang berusia
20-35 tahun
atau dalam
kategori tidak
beresiko
3 Rizky Faktor- Analitik, Ada Variabel Judul, tempat
Swastika Faktor dengan hubungan terikat penelitian,
Renjani yang menggunak antara jumlah
(2015) Berhubung an penyakit sampel dan
an dengan pendekatan infeksi sumber data
Kejadian Case dengan
Kekuranga Control terjadinya
n Energi KEK pada
Kronis ibu hamil
(KEK) (OR = 2,56).
pada Ibu yaitu 75%,
Hamil di
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Krueng
Barona
Jaya
Kabupaten
Aceh
4 Fidyah Besar Quasi Dari 31 Variabel Judul, tempat
Aminin Pengaruh eksperiment responden terikat, penelitian,
(2014) Kekuranga dengan ibu hamil di teknik jumlah
n Energi menggunak Puskesmas pengambila sampel dan

8
Kronis an teknik Kota n sampel sumber data
(Kek) purposive Tanjungpinan
Dengan sampling g tahun 2014
Kejadian sebagian
Anemia besar
Pada Ibu (58,1%) KEK
Hamil dan sebagian
kecil (41,9%)
yang tidak
KEK.
5 Anastasia P. Hubungan Cross Ada Variabel Desain
G. Goni, Antara secitional hubungan terikat penelitian,
Joice M. Umur, pengetahuan (Kekuranga Judul, tempat
Laoh dan Gravida, ibu hamil n Energi penelitian,
Damajanty Dan Status dengan status Kronik) jumlah
H. C (2013) Bekerja gizi sampel dan
Terhadap (p=0,000 sumber data
Resiko <0,05), dan
Kurang ada hubungan
Energi sikap
Kronis ibu hamil
(KEK) dengan status
Dan gizi selama
Anemia kehamilan
Pada Ibu (p=0,003
Hamil <0,05).

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Status KEK

Status gizi merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk

ibu hamil. Gizi ibu hamil merupakan nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang

banyak untuk pemenuhan gizi ibu sendiri dan perkembangan janin yang

dikandungnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam porsi yang dimakan

tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan

yang dikonsumsi (Goni dkk, 2017).

Status gizi ibu hamil merupakan salah satu indikator dalam mengukur status

gizi masyarakat. Jika asupan gizi untuk ibu hamil dari makanan tidak seimbang

dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi defisiensi zat gizi. Kehamilan

menyebabkan meningkatnya metabolisme energi. Karena itu, kebutuhan energi dan

zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi

tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan

besarnya organ kandungan, serta perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu.

Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat

menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna (Suhaeti dkk., 2018).

Status gizi ibu hamil dapat diketahui dengan mengukur ukuran lingkar

lengan atas (LILA), bila kurang dari 23,5 cm maka ibu hamil tersebut termasuk

kurang energi kronis (KEK), sehingga ibu hamil tersebut dapat berisiko melahirkan

bayi berat lahir rendah (BBLR) (Putri, 2018).

Salah satu masalah gizi yang dihadapi di Indonesia adalah masalah gizi pada

masa kehamilan. Gizi pada masa kehamilan adalah salah satu faktor penting yang

10
mempengaruhi perkembangan embrio dan janin serta status kesehatan ibu hamil.

Kehamilan merupakan tahapan yang berkesinambungan, sehingga defisiensi pada

suatu periode akan memberikan dampak secara berbeda pada outcome kehamilan

(Azizah, 2017).

Kebutuhan wanita hamil akan meningkat dari biasanya dimana pertukaran

dari hampir semua bahan itu terjadi sangat aktif terutama pada trimester III. Karena

peningkatan jumlah konsumsi, makan perlu ditambah terutama konsumsi pangan

sumber energy untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Maka kurang

mengkonsumsi kalori akan menyebabkan malnutrisi atau biasa disebut Kurang

Energi Kronis (Aminin, 2014). Ibu hamil KEK dapat mengganggu tumbuh

kembang janin, yaitu pertumbuhan fisik (stunting), otak, dan metabolisme yang

menyebabkan penyakit tidak menular di usia dewasa (Setiyowati, 2019).

Kehamilan trimester I adalah masa paling rawan pada janin karena terjadi

proses pembentukan organ penting seperti syaraf pusat, jantung dan pendengaran

yang akan disempurnakan di trimester berikutnya. Apabila ibu hamil trimester I

kurang nutrisi, maka di trimester II dan trimester III organ janin semakin membesar

tidak akan bisa terbentuk dengan sempurna (Mulyana, 2015).

Status gizi seseorang ditentukan oleh kualitas dan kuantitas asupan makanan

yang cukup dan mengandung zat-zat gizi yang diperlukan untuk tumbuh,

berkembang, dan berfungsinya organ tubuh secara normal. Kepercayaan

(keyakinan), ide, dan konsep ibu hamil yang memantang makanan selama hamil

dapat menyebabkan kekurangan protein, mineral zat besi, dan kalsium.Hal tersebut

dapat menyebabkan terjadinya KEK (Mulyana, 2015).

11
Status gizi ibu hamil sangat penting untuk tercapainya kesejahteraan ibu dan

janin. Seorang ibu yang sehat akan menghasilkan anak yang sehat. Status gizi ibu

menjadi faktor penentu utama kualitas sumber daya manusia, terutama sejak 1000

hari pertama kehidupan, pada masa kehamilan sampai usia bayi 2 tahun. Ibu yang

mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi yang kekurangan gizi

(Ningrum, 2018).

Gangguan gizi pada ibu hamil yang paling sering terjadi adalah Kurang

Energi Kronis (KEK). KEK pada ibu hamil merupakan suatu keadaan ibu

kurangnya asupan protein dan energi pada masa kehamilan yang dapat

mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu dan janin. Ibu hamil yang

berisiko mengalami KEK dapat dilihat dari pengukuran lingkar lengan atas (LILA)

dengan nilai kurang dari 23,5 cm (Teguh, 2019).

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu

kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan

energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan

janin, pertambahan besar organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme

tubuh ibu. Bila status gizi ibu kurang maka ibu hamil akan mengalami masalah gizi

seperti Kekurangan Energi Kronis (KEK) (Nugraha, 2019).

Ibu hamil dengan masalah gizi dan kesehatan berdampak terhadap

kesehatan, keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi yang dilahirkan. Kondisi

ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK), berisiko menurunkan

kekuatan otot yang membantu proses persalinan sehingga dapat mengakibatkan

terjadinya partus lama dan perdarahan pasca salin, bahkan kematian ibu. Risiko

pada bayi dapat mengakibatkan terjadi kematian janin (keguguran), prematur, lahir

12
cacat, Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) bahkan kematian bayi. Ibu hamil KEK

dapat mengganggu tumbuh kembang janin, yaitu pertumbuhan fisik (stunting), otak

dan metabolisme yang menyebabkan penyakit tidak menular di usia dewasa (Hani,

2018).

Kurang Energi Kronis (KEK) merupakan keadaan dimana ibu menderita

kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan

timbulnya gangguan kesehatan pada ibu sehingga kebutuhan ibu hamil akan zat gizi

yang semakin meningkat tidak terpenuhi (Nisa, 2018).

Seorang dikatakan menderita resiko KEK bilamana Lingkar Lengan Atas

(LILA) <23,5 cm. Bila ibu mengalami kekurangan gizi saat hamil akan

menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya. Antara

lain anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak akan mengalami pertambahan

secara normal. Selain dari gizi, faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap

jalannya kehamilan adalah keadaan sosial ekonomi, jarak hamil yang terlalu

berdekatan, hamil pada usia remaja, penggunaan alkohol dan kafein serta merokok

(Sjahriani, 2017).

KEK pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu

antara lain adalah : berat badan ibu tidak bertambah secara normal, Anemia,

pendarahan, dan terkena penyakit infeksi. Sedangkan Pengaruh KEK terhadap

proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sebelum waktunya (prematur),

persalinan sulit dan lama, pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan

operasi cenderung meningkat (Rizkah, 2017).

Pengaruh KEK terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan

sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur), pendarahan setelah

13
persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat. KEK ibu hamil

dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran,

abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi,

asfiksia intrapartum (mati dalam kandungan), lahir dengan Berat Badan Lahir

Rendah ( Rahmi. 2016).

B. Faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian KEK pada ibu hamail

1. Hubungan Usia dengan Kejadian KEK Pada Ibu Hamil

Salah satu faktor pendorong para ibu hamil diusia muda adalah karena

ibu menikah di umur yang terlalu muda, sehingga pada saat ibu memasuki masa

kehamilan, kondisi alat reproduksinya secara biologis belum siap dan secara

psikis juga belum matang, karena dalam masa pertumbuhan tubuh menbutuhkan

asupan nutrisi dalam jumlah banyak, sehingga kebutuhan tubuh ibu dan

kebutuhan janin tidak seimbang bahkan terjadi kekurangan gizi, begitu juga

halnya pada ibu yang hamil pada usia tua, tubuh membutuhkan energi lebih

banyak karena sistem tubuh yang mulai lemah (Renjani, 2017). Melahirkan anak

pada usia ibu yang muda atau terlalu tua mengakibatkan kualitas janin atau anak

yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Karena pada ibu yang

terlalu muda (kurang dari 20 tahun) dapat terjadi kompetisi makanan antara janin

dan ibunya sendiri yang masih dalam masa pertumbuhan dan adanya perubahan

hormonal yang terjadi selama kehamilan. Sehingga usia yang paling baik adalah

lebih dari 20 tahun dan kurang dari 35 tahun (Hani, 2018).

2. Hubungan Penyakit Infeksi dengan Kejadian KEK Pada Ibu Hamil

Penyakit infeksi dapat bertindak sebagai pemula terjadinya kurang gizi

sebagai akibat menurunya nafsu makan, adanya gangguan penyerapan dalam

14
saluran pencernaan atau peningkatan kebutuhan zat gizi oleh adanya penyakit

(Fitrianingtyas dkk., 2018). Pengaruh penyakit infeksi dengan KEK tergantung

dari besarnya dampak yang ditimbulkan, jika infeksi masih akut dan derajat

infeksinya masih rendah tidak terlalu berpengaruh terhadap status gizi ibu hamil.

Sebaliknya jika infeksi sudah kronis dan berlangsung lama akan dapat

mempengaruhi status gizi ibu. Dalam penelitian ini, infeksi masih rendah jadi

tidak terlalu berpengaruh terhadap status gizi ibu hamil (Renjani, 2017).

3. Hubungan Jarak Kehamilan dengan Kejadian KEK Pada Ibu Hamil

Apabila keluarga dapat mengatur jarak antara kehamilan lebih dari 2

tahun maka anak akan memiliki probabilitas hidup lebih tinggi dan kondisi

anaknya lebih sehat dibanding anak dengan jarak kehamilan dibawah 2 tahun.

Jarak kehamilan dan melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas

janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak

memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuh-nya sendiri (ibu memerlukan

energi yang cukup untuk memulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya)

(Renjani, 2017). Kehamilan berulang dalam waktu singkat akan menguras

lemak, protein, glukosa, vitamin, mineral, dan asam folat sehingga ATP

menurun yang menyebabkan penurunan proses metabolisme tubuh, lalu tubuh

melakukan proses katabolisme sehingga cadangan makanan dalam tubuh

digunakan dan menyebabkan tubuh kekurangan energi (Nugraha, 2019).

4. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kejadian KEK Pada Ibu Hamil

Kurangnya pengetahuan ibu hamil akan makanan yang bergizi bagi diri

maupun bayinya, serta kurangnya asupan nutrisi yang diperlukan saat masa

kehamilan menjadi salah satu faktor penyebab KEK (Sjahriani, 2017). Tingkat

15
pengetahuan yang rendah menyebabkan ibu tidak mengerti cara pemenuhan

nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil selama kehamilannya. Kebutuhan gizi selama

kehamilan akan meningkat perhari, meskipun semua orang Indonesia sudah

mengetahui manfaat gizi bagi ibu hamil namun sampai saat ini masih banyak ibu

hamil yang mengalami masalah gizi (Goni, 2013). Pengetahuan yang dimiliki

oleh seorang ibu akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan dan juga

akan berpengaruh pada perilakunya. Ibu dengan pengetahuan gizi yang baik

kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup pada bayinya hal ini lebih

penting lagi apabila ibu memasuki masa ngidam, yang biasanya perut enggan

dimasuki makanan apapun yang bergizi, karena rasa mual yang dirasakan, justru

akan memilih makanan dengan rasa segar dan asam. Walaupun dalam kondisi

yang demikian apabila seorang ibu memiliki pengetahuan yang baik maka ibu

tersebut akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan gizinya dan juga bayinya

(Fitrianingtyas, 2018)

5. Hubungan Paritas dengan Kejadian KEK pada Ibu Hamil

Paritas merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya KEK pada ibu

hamil. paritas adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat

hidup (viable). Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang ibu.

Biasanya ibu dengan paritas lebih dari lima kali memiliki kemungkinan besar

untuk melahirkan bayi BBLR (Hani, 2018). Paritas yang termasuk dalam faktor

resiko tinggi dalam kehamilan adalah grademultipara, dimana hal ini dapat

menimbulkan keadaan mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada

kehamilan yang dihadapi. Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan

janin hidup, bukan jumlah janin yang dilahirkan. Paritas yang tinggi akan

16
berdampak pada timbulnya berbagai masalah kesehatan baik bagi ibu maupun

bayi yang dilahirkan (Renjani, 2017).

C. Kerangka Teori

Faktor-faktor yang ber hubungan


terjadinya KEK pada ibu hamil :
1. Faktor langsung
a. Asupan makanan
b. Penyakit infeksi
c. Pola konsumsi makanan
2. Faktor tidak langsung
a. Sosial ekonomi
b. Pendapatan keluarga
c. Pekerjaan ibu (aktivitas
fisik)
d. Pendidikan ibu
e. Pengetahuan ibu
f. Faktor biologis
1. Usia ibu
2. Jarak kehamilan
3. Faktor prilaku Kebutuhan gizi pada Ibu
hamil

Pola konsumsi pangan

Kekurangan energi kronis


Berdasarkan LILA

Gambar. 1. Kerangka Teori


Sumber Modifikasi Teori Dari Supariasa (2002), Khomsah & Anwar (2004), Arisman (2004).
Notoadmodjo (2007), Lukman (2008)

17
D. Kerangka Konsep

Usia

Penyakit infeksi

Status jarak kehamilan KEK pada ibu hamil

Tingkat pengetahuan

Paritas

Keterangan :

Variabel : Variabel bebas.

Variabel terikat.

E. Hipotesis

a. Ada hubungan antara usia dengan terjadinya KEK pada ibu hamil di wilayah

kerja Puskesmas Toari kab. Kolaka

b. Ada hubungan penyakit infeksi dengan terjadinya KEK pada ibu hamil di

wilayah kerja Puskesmas Toari kab. Kolaka

c. Ada hubungan antara status jarak kehamilan dengan terjadinya KEK pada ibu

hamil di wilayah kerja Puskesmas Toari kab. Kolaka

d. Ada hubungan tingkat pengetahuan dengan terjadinya KEK pada ibu hamil di

wilayah kerja Puskesmas Toari kab. Kolaka

e. Ada hubungan Paritas dengan terjadinya KEK pada ibu hamil di wilayah kerja

Puskesmas Toari kab. Kolaka.

18
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian Deskriptif analitik dengan desain cross-

sectional study

B. Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2022 di Wilayah Kerja

Puskesmas Toari Kab. Kolaka

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini sebanyak 222 ibu hamil di daerah

Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berdomisili di daerah

Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka. Adapun kriteria sampel pada penelitian ini

yaitu :

a. Kriteria Inklusi dan eksklusi

 Kriteria Inklusi

Kriterian inklusi adalah kriteria atau ciri ciri yang perlu di penuhi oleh

setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai samapel. Kriterian inklusi

dalam penelitian ini adalah :

- Kehamilan ke dua atau lebih

- Bersedia menjadi responden

19
- Status lengkap (data ibu hamil tentang penyakit kronik, riwayat pendarahan,

kunjungan ibu hamil, pemberian tablet besi, LLA, hemoglobin)

- Ibu hamil dengan usia kehamilan Trimester pertama sampai ketiga yang

masuk ke dalam wilayah kerja Puskesmas Toari Kabupaten Kolaka

 Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah kriteria atau ciri-ciri anggota populasi yang tidak

dapat diambil sebagai sampel. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

- Ibu hamil yang mempunyai penyakit kronik ( TBC, Malaria )

- Ibu hamil yang mempunyai riwayat pendarahan

- Tidak bersedia menjadi responden

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik yang digunakan pada pengambilan sampel ini mengunakan

teknik Purposive sampling. Purposive sampling adalah pemilihan sampel

berdasarkan pada suatu karakteristik tertentu dalam suatu populasi yang

memiliki hubungan dominan sehingga dapat digunkan untuk mencapai tujuan

penelitian, dan dari 222 ibu hamil diperoleh sebanyak 40 sampel.

4. Besar sampel

Besar sampel yang digunakan adalah 40 sampel ibu hamil. Untuk

menghitung jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Lameshow

1997 sebagai berikut :

𝑁. 𝑍 2 . p. q
n=
𝑑 2 (N − 1) +. 𝑍 2 p. q

Keterangan : N = Populasi

n = Jumlah sampel

20
p = Perkiraan proporsi (prevalensi) variabel dependen
pada populasi (50%)

q = 1 – p (1 – 0,5)

d = Delta, presisi absolute atau margine of eror yang


diinginkan di kedua sisi proporsi

Z12α/2 = Z tabel, biasanya apabila Alfa = 5 %, maka nilai Z

tablenya sekitar 1.96 dapat dibulatkan menjadi 2

Sehingga besar sampel yang diperlukan sebagai berikut:

𝑁. 𝑍 2 . p. q
n=
𝑑 2 (N − 1) +. 𝑍 2 p. q

222 (1,96)² . 0,5)(0,5)


𝑛=
(0,05)2 (222 − 1) + (1,96)² . (0,5). (,05)

222 3,84 x 0,05 x 0,25


𝑛=
(0,02 x 221) + (0,96)

222 x 0,96
n =
5,38

213,12
n =
5,38

= 39,61 Dibulatkan menjadi 40 sampel

21
D. Variabel Penelitian

1. Variabel terikat : KEK pada ibu hamil

Variabel bebas : usia, penyakit infeksi, status jarak kehamilan, tingkat

pengetahuan dan paritas

E. Jenis dan cara pengumpulan

a. Data primer

1. Data ibu hamil KEK diproleh dengan cara melihat data yang ada dan
melakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) pada ibu hamil yang di
jadikan sampel.
2. Data usia ibu hamil KEK diperoleh dengan cara melakukan wawancara
mengunakan kuesioner
3. Data status jarak kehamilan pada ibu hamil KEK diperoleh dengan cara
melakukan wawancara mengunakan kuesioner
4. Data tingkat pengetahuan ibu hamil KEK diperoleh dengan cara
melakukan wawancara mengunakan kuesioner
5. Data paritas ibu hamil KEK diperoleh dengan cara melakukan wawancara
mengunakan kuesioner
b. Data sekunder
Data sekunder meliputi profil/gambaran umum wilayah kerja Puskesmas
Toari yang terdiri dari data riwayat penyakit infeksi yang diperoleh dari data
rekam medik di Puskesmas Toari, letak geografis, sarana dan prasarana dapat
di peroleh dari hasil dokumentasi di Puskesmas Toari.

F. Pengolahan data, Analisis data dan Penyajian data

1. Pengolahan data

b. Data usia didapatkan dengan cara melihat hasil kuesioner yang telah

dijawab oleh ibu hamil sebagai responden

c. Data penyakit infeksi diperoleh dari data rekam medik yang ada di

Puskesmas Toari

22
d. Data status jarak kehamilan diperoleh dari kuesioner yang telah dijawab

oleh ibu hamil sebagai responden dan di lakukan analisis jarak kehamilan

pertama dan selanjutnya

e. Data tingkat pengetahuan ibu hamil KEK diolah dengan cara menjumlahkan

skor jawaban responden kemudian dibagi dengan total skor pertanyaan dan

dikalikan 100% kemudian dibandingkan dengan kriteria objektif

f. Data paritas di peritas dengan cara melihat hasil kuesioner yang telah

dijawab oleh ibu hamil sebagai responden dan dilihat keadaan melahirkan

anak baik hidup ataupun mati, tetapi bukan aborsi , tanpa melihat jumlah

anaknya

2. Analisis Data

a. Analisis univariat

Analisis univariat yang digunakan untuk melihat gambaran distribusi

frekuensi tiap variabel yang diteliti, baik variabel dependen maupun variabel

independen dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi sehingga

menghasilkan distribusi dan persentase setiap variabel

b. Analisis bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan hubungan variabel

bebas dengan terikat mengunakan analisis statistik non parametrik uji chi

square, interpretasi hasil uji hipotesis diterima jika nila P < 0,05.

3. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan setelah semua data yang diteliti benar-benar telah

selesai dan siap untuk disajikan.

23
G. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil merupakan suatu keadaan

dimana buruknya status gizi seseorang yang disebabkan karena adanya

kekurangan asupan makanan bergizi dalam waktu yang cukup lama. Kekurngan

Energi Kronik dapat dilihat melalui pengukuran Lingkar Lengan Atas (LLA)

Kriteria objektif :

a. Tidak KEK : apabila hasil pengukuran LLA ≥ 23,5 cm

b. KEK : apabila hasil pengukuran LLA < 23,5 cm

(Riskesdas, 2018)

2. Usia

Usia ibu hamil ketika dilakukan pemeriksaan

Kriteria objektif :

a. Tidak beresiko : jika usia ibu hamil (≥ 20 tahun dan ≤ 35 tahun)

b. Beresiko : jika usia ibu hamil (< 20 tahun dan > 35 tahun)

(Novita, 2021)

3. Penyakit infeksi

Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan

parasit

Kriteria objektif :

a. Ada : jika ibu mengalami infeksi penyakit sebelumnya (ISPA,

Tuberkulosis, Diare dll) (Sumiaty, 2016)

b. Tidak ada : jika ibu tidak terkena penyakit infeksi sebelumnya

(ISPA, Tuberkulosis, Diare dll) (Sumiaty, 2016)

24
4. Jarak kehamilan

Jarak kehamilan adalah rentang waktu antara persalinan dengan

kehamilan berikutnya. (BKKBN, 2014)

Kriteria objektif :

a. Beresiko : jika jarak kehamilan (< 2 Tahun)

b. Tidak beresiko : jika jarak kehamilan (> 2 Tahun)

5. Tingkat pengetahuan

Tingkat pengetahuan adalah pengetahuan yang di miliki ibu tentang hal-

hal yang berhubungan dengan kejadian kekurangan energy kronik (KEK),

dengan kriteria objektif :

1. Pengetahuan cukup apabila jawaban ≥ 60% dari total skor

2. Pengatahuan ibu kurang apabila jawaban < 60% dari total scor

(Sumiaty, 2016)

6. Paritas

Paritas adalah jumlah anak yang hidup atau jumlah kehamilan yang

menghasilkan janin hidup yang mampu hidup diluar Rahim pada ibu hamil KEK

di wilayah kerja Pusekesmas Toari, Kab. Kolaka tahun 2020.

Kriteria objektif :

c. Baik : jika melahirkan ≤ dari 3 kali

d. Buruk : jika melahirkan ≥ dari 3 kali

(BKKBN, 2014)

25
7. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian ini di mulai dari minggu ke-1 bulan Januari 2022 s.d

bulan Februari 2022. Jadwal penelitian dapat di lihat dalam tabel 2 berikut.

Tabel 2.
Jadwal Penelitian
Minggu
No Nama Kegiatan
2 3 4 5 6 7 8
1. Pembutan ethical
Clearance
2 Mengecek kelengkapan
data sampel penelitian
3 Codding data

4 Entry data

5 Cleaning data

6 Analisis data

26
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Wilayah Kerja Puskesmas Dengan Batas Batas Wilayah

Puskesmas Toari mempunyai wilayah kerja di Kecamatan Toari

yang meliputi 10 desa dengan luas wilayah 85,50 km2. Kondisi geografis

berupa dataran rendah dan suhu 23 – 31°C yang merupakan tegalan dan

pekarangan sehingga mudah dijangkau dengan kendaraan mobil atau pun

motor sampai ke dusun. Secara geografis, batas wilayah kerja Puskesmas

Toari yaitu :

a. Sebelah Utara : Kecamatan Watubangga

b. Sebelah Selatan : Kabupaten Bombana

c. Sebelah Timur : Kecamatan Watubangga

d. Sebelah Barat : Teluk Bone

Luas gedung puskesmas induk sebesar 225 m2 pada lahan seluas

7500 m2, dibangun pada tahun 2007 luas bangunan pustu Toari sebesar 80

m2 dengan kondisi bangunan rusak sedang, pada lahan 1900 m2 dan luas

gedung Pustu Wowoli sebesar 117 m2 pada lahan seluas 1900 m2 dalam

kondisi baik, Karena Keterbatasan ruangan yang terdapat pada gedung

puskesmas induk menyebabkan beberapa kegiatan pelayanan masih belum

dapat dilakukan secara optimal.

27
Keadaan luas daerah menurut Kelurahan/Desa untuk wilayah kerja

Puskesmas Toari, disajikan dalam bentuk tabel 3 dibawah ini :

Tabel 3.
Luas Daerah Menurut Kelurahan/Desa untuk wilayah kerja
Puskesmas Toari

Persentase terhadap
Desa/Kelurahan Luas (KM²)
Luas Kecamatan
Toari 29,14 24,41
Lakito 25,13 21,05
Ranomentaa 5,82 4,88
Wowoli 14,00 11,73
Anawua 5,58 4,67
Ranojaya 10,19 8,54
Horongkuli 7,16 6,00
Wonuaraya 4,47 3,74
Rahabite 10,61 8,89
Ranosangia 7,26 6,08
Total 119,3 100,0
Sumber : Profil Puskesmas Toari, 2021
b. Ketenagaan

Berikut disajikan gambaran keadaan tenaga kesehatan yang ada di

Puskesmas Toari tahun 2021, dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini :

Tabel 4.
Keadaan Tenaga Kerja Kesehatan dan Tata Usaha pada Puskesmas Toari

Jumlah
No Jenis Ketenagaan PNS NSI ISIP PHTT TKS
(orang)
1 Dokter 4 1 3
2 Ners 4 2 2
3 Apoteker 1 1
4 Kesmas 3 3
5 Perawat 18 6 10 2
6 Bidan 22 7 9 6
7 Sanitarian 1 1
8 Nutrisionis 2 2
9 Asisten Apoteker 2 1 1
10 Analis Kesehatan 1 1
11 Perawat Gigi 2 1 1
12 Tenaga penunjang 3 2 1
Sumber : Profil Puskesmas Toari, 2021

28
c. Program Promosi Kesehatan

Berikut kinerja program promosi keehatan yang ada diwilayah

kerja Puskesmas Toari dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini :

Tabel 5.
Indikator Kinerja Program Promosi Kesehatan di Wilyah Kerja
Puskesmas Toari
No Indikator Kinerja Target Capaian
Prsentasi Rumah Tangga Berprilaku
1 60% 28%
Hidup Bersih Dan Sehat
2 Presentasi Desa Siaga Aktif 80% 100%
Presentasi Sekolah Yang
3 72% 44,5%
Mempromosikan Kesehatan
4 Presentasi Posyandu Aktif 50% 70%
Sumber : Profil Puskesmas Toari, 2021

29
2. Karakteristik Sampel

a. Usia

Usia sampel ibu hamil berkisar 15 tahun sampai 39 tahun, dengan

persentasi terbesar (20%) umur 20 tahun. Distribusi ibu hamil berdasarkan

umur disajikan pada tabel 6 berikut ini.

Tabel 6.
Distribusi Sampel Ibu Hamil Di Puskesmas Toari
Ibu Hamil
Usia
(n) (%)
15 1 2,5
16 1 2,5
18 5 12,5
19 2 5
20 8 20
21 4 10
22 1 2,5
25 3 7,5
27 4 10
28 2 5
29 2 5
30 1 2,5
32 2 5
33 1 2,5
36 1 2,5
37 1 2,5
39 1 2,5
Jumlah 40 100
Sumber : Data Penelitian Tahun 2021

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa tingkat umur

responden yang terbanyak adalah umur 20 tahun sebanyak 8 responden

atau (20%).

30
3. Analisis Univariat

a. Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Gizi KEK

Berdasarkan Dari sejumlah ibu hamil dalam penelitian ini,

sebagian besar mengalami KEK. Distribusi ibu hamil berdasarkan status

gizi disajikan pada tabel 7 berikut.

Tabel 7.
Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Gizi (KEK)
Ibu Hamil
Status Gizi
(n) (%)
TIDAK KEK 15 37,5
KEK 25 62,5
Total 40 100
Sumber : Data Penelitian Tahun 2021

b. Distribusi Ibu Hamil Menurut Usia

Usia sampel sampel ibu hamil sangat bervariasi dengan kisaran 15

tahun sampai 39 tahun. Berdasarkan kelompok usia, sebagian besar (70%)

ibu hamil berada pada kisaran usia 20 sampai 35 tahun. Distribusi ibu

hamil berdasarkan kelompok umur disajikan pada tabel. 8 brikut ini.

Tabel 8.
Distribusi Ibu Hamil berdasarkan Usia
Ibu Hamil
Kelompok Usia
(n) (%)
Tidak Beresiko ≥ 20 - ≤ 35 28 70
Beresiko < 20 - > 35 12 30
Total 40 100.0

Sumber : Data Penelitian Tahun 2021

Berdasarkan tabel 8 diatas menunjukan bahwa terdapat sebesar

30% ibu hamil termasuk dalam kategori beresiko yaitu berusia dibawah 20

tahun dan di atas 35 tahun.

31
c. Distribusi Ibu Hamil Menurut Penyakit Infeksi

Penyakit infeksi yang dialami oleh ibu hamil meliputi HIV

(1orang), SIV (1 orang), dan HEP (3 orang). Distribusi ibu hamil berdasar

penyakit infeksi disajikan pada tabel 9 sebagai berikut :

Tabel 9.
Distribusi Ibu Hamil Menurut Penyakit Infeksi
Ibu Hamil
Status Penyakit Infeksi
(n) (%)
Tidak Terinfeksi 35 87,5
Terinfeksi 5 12,5
Total 40 100.0
Sumber : Data Penelitian Tahun 2021
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa terdapat sebesar 12,5% ibu

hamil mengalami penyakit infeksi.

d. Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Jarak Kehamilan

Jarak kehamilan dari sejumlah ibu hamil yang ada cukup bervariasi,

dengan jarak kehamilan paling dekat 1 tahun dan jarak paling jauh 5 tahun.

Distribusi ibu hamil berdasarkan jarak kehamilan disajikan pada tabel 10

berikut ini :

Tabel 10.
Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Jarak Kehamilan

Ibu Hamil
Status jarak kehamilan (n) (%)
Beresiko (≤ 2 tahun) 22 55
Tidak Beresiko (> 2 tahun) 18 45
Jumlah 40 100
Sumber : Data Penelitian Tahun 2021

32
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa ibu hamil yang

memiliki jarak kehamilan yang rentan beresiko terkena KEK sebesar 55%,

selebihnya untuk yang tidak beresiko sebesar 45%.

e. Distribusi Ibu hamil Menurut Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan gizi ibu hamil sebagian besar (62,5%)

termasuk dalam kategori baik, selebihnya (37,5%) dalam kategori kurang.

Distribusi ibu hamil berdasarkan tingkat pengetahuan disajikan pada tabel

11 brikut ini :

Tabel 11.
Distribusi Ibu Hamil Menurut Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil
Tingkat Pengetahuan
(n) (%)
Kurang 15 37,5
Baik 25 62,5
Total 40 100
Sumber : Data Penelitian Tahun 2021
f. Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Paritas

Jumlah paritas dari sejumlah ibu hamil cukup bervariasi, dari

terendah yaitu 1 lahir hidup hingga tertinggi yaitu 4 jumlah kelahiran.

Distribusi ibu hamil menurut status paritas dapat dilihat pada tabel 12

dibawah ini.

Tabel 12.
Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Paritas
Ibu Hamil
Status Paritas
(n) (%)
Baik (melahirkan < 3 kali) 39 97,5
Buruk (melahirkan ≥ 3 kali) 1 2,5
Total 40 100
Sumber : Data Penelitian Tahun 2021

33
Berdasarkan tabel diatas menunujakan bahwa jumlah janin lahir

hidup yaitu sebesar 97,5%.

4. Analisis Bivariat

a. Hubungan Antara Usia dengan KEK Pada Ibu Hamil

Hubungan antara usia dengan KEK pada ibu hamil dapat dilihat

pada tabel 13 berikut.

Tabel 13.
Hubungan Usia dengan Kekurangan Energi Kronik (Kek) Pada Ibu
Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Kab. Kolaka
Usia Kekurangan Energi Kronik Total Nilai
(KEK) Pvalue
KEK Tidak KEK
n % n % n %
Beresiko 9 36.0 3 20.0 12 30.0 0.128
Tidak Beresiko 16 64.0 12 80.0 28 70.0

Total 25 100 15 100 40 100

Pada tabel 13 menunjukkan bahwa ibu hamil KEK sebagian besar

(64,0%) memiliki usia tidak retan terkena KEK. Demikian dengan ibu

hamil yang tidak KEK, sebagian besar (80,0%) memiliki usia tidak rentan

terkena KEK. Berdasarkan uji Chi Square diperoleh nilai Pvalue = 0.128

lebih besar dari α = 0,05 sehingga hipotesis Ho ditolak, berarti tidak ada

hubungan usia dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil

di wilayah kerja puskesmas Toari Kab. Kolaka.

34
b. Hubungan Antara Penyakit Infeksi dengan KEK Ibu Hamil

Hubungan antara penyakit infeksi dengan KEK pada ibu hamil

dapat dilihat pada tabel 14 berikut.

Tabel 14.
Hubungan Penyakit Infeksi dengan Kekurangan Energi Kronik (Kek)
Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Kab. Kolaka

Penyakit Kekurangan Energi Kronik Total Nilai


Infeksi (KEK) Pvalue
KEK Tidak KEK
n % n % n %
Tidak Ada 22 88.0 13 86.7 35 87.5 0.902
Ada 3 12.0 2 13.3 5 12.5
Total 25 100 15 100 40 100

Pada tabel 14 menunjukkan bahwa ibu hamil KEK sebagian besar

(88,0%) tidak mengalami penyakit infeksi. Demikian pada ibu hamil yang

tidak KEK sebagian besar (86,7%) tidak mengalami penyakit infeksi.

Berdasarkan uji Chi Square diperoleh nilai Pvalue = 0,902 lebih besar dari α

= 0,05 sehingga hipotesis Ho ditolak, berarti tidak ada hubungan Penyakit

Infeksi dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di

wilayah kerja puskesmas Toari Kab. Kolaka.

35
c. Hubungan Antara Status Jarak Kehamilan dengan KEK Ibu Hamil

Hubungan antara status jarak kehamilan dengan KEK pada ibu

hamil dapat dilihat pada tabel 15 berikut.

Tabel 15.
Hubungan Status Jarak Kehamilan dengan Kekurangan Energi
Kronik (Kek) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari
Kab. Kolaka

Status Jarak Kekurangan Energi Kronik Total Nilai


Kehamilan (KEK) Pvalue
KEK Tidak KEK
n % n % n %
Beresiko 12 48.0 10 66.7 22 55.0 0.251
Tidak Beresiko 13 52.0 5 33.3 18 45.0
Total 25 100 15 100 40 100

Pada tabel 15 menunjukkan bahwa ibu hamil dengan status KEK,

sebagian besar (52,0%) dengan status kehamilan tidak beresiko. Sedangkan

ibu hamil yang tidak KEK, sebagian besar (66,7%) dengan status

kehamilan yang beresiko. Berdasarkan uji Chi Square diperoleh nilai Pvalue

= 0,251 lebih besar dari α = 0,05 sehingga hipotesis Ho ditolak, berarti

tidak ada hubungan Status Jarak kehamilan dengan Kekurangan Energi

Kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Toari Kab.

Kolaka.

36
d. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan KEK ibu Hamil

Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan KEK pada ibu hamil

dapat dilihat pada tabel 16 berikut.

Tabel 16.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kekurangan Energi Kronik
(KEK) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Kab.
Kolaka

Tingkat Kekurangan Energi Kronik Total Nilai


Pengeta (KEK) Pvalue
huan KEK Tidak KEK
n % n % n %
Kurang 6 24.0 9 60.0 15 37.5 0.023
Baik 19 76.0 6 40.0 25 62.5
Total 25 100 15 100 40 100

Pada tabel 16 menunjukkan bahwa ibu hamil dengan status KEK,

sebagian besar (76,0%) dengan tingkat pengetahuan baik. Sedangkan ibu

hamil yang tidak KEK sebagian besar (60,0%) dengan tingkat pengetahuan

kurang. Berdasarkan uji Chi Square diperoleh nilai Pvalue = 0,023 lebih

kecil dari α = 0,05 sehingga hipotesis Ho diterima, berarti ada hubungan

Tingkat Pengetahuan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu

hamil di wilayah kerja puskesmas Toari Kab. Kolaka.

37
e. Hubungan Antara Pariatas Dengan KEK Ibu Hamil

Hubungan antara paritas dengan KEK pada ibu hamil dapat dilihat

pada tabel 17 berikut.

Tabel 17.
Hubungan Pariatas dengan Kekurangan Energi Kronik (Kek) Pada
Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Kab. Kolaka

Paritas Kekurangan Energi Kronik Total Nilai


(KEK) Pvalue
KEK Tidak KEK
n % n % n %
Baik 24 96.0 15 100.0 39 97.5 0.433
Buruk 1 4.0 0 0.0 1 2.5
Total 25 100 15 100 40 100

Pada tabel 17 menunjukkan bahwa ibu hamil dengan status KEK.

Sebagian besar (96,0%) dengan status paritas baik. Demikian pula ibu

hamil yang tidak KEK sebagian besar (100.0%) dengan status paritas baik.

Berdasarkan uji Chi Square diperoleh nilai Pvalue = 0,433 lebih besar dari α

= 0,05 sehingga hipotesis Ho ditolak, berarti tidak ada hubungan Pariatas

dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja

puskesmas Toari Kab. Kolaka

38
B. Pembahasan

1. Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil

Kekurangan energin kronik (KEK) merupakan salah satu masalah

kurang gizi pada masa kehamilan yang disebabkan oleh asupan gizi yang

tidak seimbang sehingga menyebabkan kekurangan energi dalam waktu

yang cukup lama. Kurangnya energi pada masa kehamilan dapat

menyebabkan perkembangan embrio dan janin serta kesehatan ibu hamil

terganggu. Asupan gizi yang dikonsumsi oleh ibu hamil sangat

mempengaruhi tumbuh kembang janin yang dapat memeliki resiko

melahirkan berat badan lahir rendah (BBLR). Kehamilan dapat

menyebabkan peningkatan metabolisme tubuh sehingga kebutuhan energy

dan zat gizi lainnya selama kehamilan meningkat. Peningkatan energi ini

dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhandan perkembangan

janin, pertambahan besarnya organ kandungan, serta perubahan komposisi

dan metabolisme tubuh ibu hamil.

Energi yang dihasilkan oleh ibu hamil tentunya tergantung dari

asupan nutrisi yang dikonsumsi selama hamil, asupan nutrisi yang bergizi

dan seimbang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil. Jika status gizi ibu

sebelum dan selama hamil normal maka kemungkinan besar akan

melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal.

Sehingga dapat disimpulkan kualitas bayi yang dilahirkan sangat

tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil. Seorang

wanita dapat mengalami malnutrisi karena beberapa keadaan yang dimulai

dari malnutrisi pada masa anak- anak hingga kehamilan diusia muda.

39
Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai risiko kematian ibu

pada masa perinatal atau risiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah

(BBLR). Pada keadaan ini banyak ibu yang meninggal karena perdarahan,

sehingga akan meningkatkan angka kematian ibu dan anak. Organisasi

kesehatan dunia (WHO) melaporkan bahwa prevalensi KEK pada

kehamilan secara global 35-75% dimana secara bermakna tinggi pada

trimester ketiga dibandingkan dengan trimester pertama dan kedua

kehamilan. WHO juga mencatat 40% kematian ibu di negara berkembang

berkaitan dengan kekurangan energi kronis. Ibu hamil yang menderita gizi

kurang seperti kurang energi kronis mempunyai resiko kesakitan yang

lebih besar oleh karena itu kurang gizi pada ibu hamil harus dihindari

sehingga ibu hamil merupakan kelompok sasaran yang perlu mendapat

perhatian khusus.

a. Hubungan Usia Dengan Terjadinya Kekurangan Energi Kronik

(KEK) Pada Ibu Hamil.

Umur ibu hamil digolongkan menjadi dua yaitu berisiko dan tidak

berisiko. Umur berisiko maksudnya umur ibu hamil mempunyai risiko

tinggi jika mengalami kehamilan. yaitu umur terlalu muda (<20 tahun) dan

terlalu tua (>35 tahun). Umur tidak berisiko maksudnya umur ibu yang

dianjurkan untuk mengalami kehamilan yaitu usia 20-35 tahun (Ernawati,

2018)

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di wilayah kerja

Puskesmas Toari Kabupaten Kolaka yang mudah rentan terkena resiko

KEK diperoleh sebanyak 11 orang atau 27,5% dan yang tidak rentan

40
terkena resiko kek sebanyak 29 oranga atau 72,5%. Kehamilan di usia

muda terjadi karena pernikahan dilakukan pada usia muda. Djamilah dan

Kartikawati (2014) menyatakan bahwa dampak signifikan dari pernikahan

usia muda adalah ibu muda tidak tahu atau tidak memahami masalah

kehamilan. Ibu tidak memahami kebutuhan gizi bagi ibu hamil. Kondisi ini

dapat menyebabkan anak yang dilahirkan menjadi kurang gizi yaitu bayi

lahir dengan berat badan yang rendah (BBLR).

Sementara saat ini kehamilan di usia 35 tahun atau lebih cenderung

meningkat. Kondisi ini kemungkinan disebabkan semakin berkembangnya

bidang pendidikan dan lapangan kerja bagi kaum wanita. Wanita yang

berpendikan tinggi berupaya mencari kerja untuk mengaktualisasikan diri.

Akhirnya banyak wanita yang terlambat untuk berkeluarga (Pantoh dkk,

2015).

Adapun ibu hamil yang berusia lebih dari 35 tahun memiliki organ

tubuh yang fungsinya semakin melemah. Pengaruh proses penuaan juga

mulai muncul. Kondisi ini ditandai adanya penyakit hipertensi dan

diabetes mellitus yang dapat menghambat masuknya makanan bagi janin

melalui plasenta. Oleh karena itu wanita yang hamil pada usia lebih dari

35 tahun memerlukan energi yang besar untuk mendukung kehamilannya

(Yana dkk, 2016)

b. Hubungan Penyakit Infeksi Dengan Terjadinya Kekurangan Energi

Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil.

Penyakit infeksi Penyakit infeksi dapat bertindak sebagai pemula

terjadinya kurang gizi sebagai akibat menurunya nafsu makan, adanya

41
gangguan penyerapan dalam saluran pencernaan atau peningkatan

kebutuhan zat gizi oleh adanya penyakit. penyakit infeksi dengan keadaan

gizi kurang merupakan hubungan timbalbalik, yaitu hubungan sebab

akibat. Penyakit infeksi dapat memperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi

yang jelek dapat mempermudah infeksi. Penyakit yang umumnya terkait

dengan masalah gizi antara lain diare, tuberkulosis, campak dan batuk

rejan (Supariasa, 2002).

Untuk diwilayah kerja Puskesmas Toari Kabupaten Kolaka dalam

penelitian ini ditemukan ibu hamil yang menderita penyakit infeksi

sebanyak 5 orang dari 40 orang atau 12,5% dari sampel yang diteliti,

sampel yang menderita penyakit infeksi berupa Sifilis,HIV/AIDS dan

Hepatitis.

Infeksi dapat menyebabkan merosotnya nafsu makan atau

menimbulkan kesulitan menelan dan mencerna makanan. Parasite dalam

usus seperti cacing gelang dan cacing pita bersaing dengan tubuh dalam

memperoleh makanan dan dengan demikian menghalangi zat gizi kedalam

arus darah. Keadaan demikian membantu terjadinya kurang gizi. Supariasa

(2001) dalam Ningrum (2010), menyatakan bahwa ada hubungan yang

sangat erat antara interaksi (bakteri, virus dan parasite) dengan malnutrisi

c. Hubungan Status Jarak Kehamilan Dengan Terjadinya Kekurangan

Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil.

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin

atau dalam rahim mulai sejak konsepsi atau pembuahan sampai permulaan

persalinan. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi,

42
karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama

kehamilan.

Diwilayah kerja Puskesmas Toari Kabupaten Kolaka untuk status

jarak kehamilan yang didapat dari penelitian yang diteliti terdapat sebayak

40 sampel ibu hamil, yang pertama sebanyak 4 orang atau 10%, hamil

kedua sebanyak 28 orang atau 70%, hamil ketiga sebanyak 3 orang atau

7,5%, hamil keempat sebanyak 4 orang atau 10%, dan hamil kelima

sebanyak 1 orang atau 2,5%, dapat diketahui bahwa status jarak kehamilan

yang tertinggi berada pada jarak hamil kedua yaitu sebanyak 28 orang atau

70%.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bunga

Widita Kartika Sari dari Semarang tahun 2011 tentang hubungan

pendidikan, paritas, dan pekerjaan ibu dengan status gizi ibu hamil

trimester III di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang.Penelitian ini juga

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara

pendidikan dan paritas ibu dengan status gizi ibu hamil trimester III. Ada

hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu dengan status gizi ibu

hamil trimester III.

Dalam penelitiannya membahas tentang kebutuhan ibu hamil

terhadap energi, vitamin maupun mineral meningkat sesuai dengan

perubahan fisiologis ibu dimana terjadi proses hemodelusi yang

menyebabkan terjadinya peningkatan volume darah dan mempengaruhi

konsentrasi hemoglobin darah. Pada keadaan normal hal tersebut dapat

43
diatasi dengan pemberian tablet besi, akan tetapi pada keadaan gizi kurang

bukan saja membutuhkan suplemen energi juga membutuhkan suplemen

vitamin dan zat besi.(12) Ibu hamil dengan kadar Fe rendah memiliki

peluang 23 kali untuk menderita risiko KEK. Apabila asupan Fe menurunn

akan menyebabkan hemoglobin juga akan menurun sehingga ikatan

oksigen akan menurun dan ATP yang dihasilkan lebih sedikit. Ibu hamil

dan bayi membutuhkan ATP atau energi yang tinggi untuk proses

metabolisme maupun untuk pertumbuhan, apabila tidak tersedia maka

tubuh akan menggunakan cadangan makanan melalui proses katabolisme

dan apabila berlangsung lama akan menyebabkan risiko KEK.

d. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Terjadinya Kekurangan

Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil.

Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil merupakan

masalah yang masih terjadi sampai saat ini. Kekurangan energi kronik

pada ibu hamil dapat berdampak bagi kesehatan ibu selama kehamilan,

persalinan dan kondisi kesehatan anak yang akan dilahirkan. (Diningsih,

2021)

Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam

namun banyak terjadi kasus Kekurangan Energi Kronik (KEK). Hal

tersebut disebabkan oleh ketidakseimbangan asupan zat gizi sehingga

dapat mengakibatkan ketidaksempurnan pertumbuhan tubuh baik fisik

maupun mental (Chinue, 2009).

Salah satu faktor yang menyebabkan ibu hamil mengalami KEK

adalah kurangnya pengetahuan ibu hamil dalam menentukan nutrisi yang

44
baik selama kehamilan. Asupan nutrisi pada ibu hamil sebaiknya harus

mengandung energi, protein, vitamin, mineral, asam folat, zat besi,

kalsium dimana hal itu sangat dibutuhkan dalam proses perkembangan

janin. Status gizi selama kehamilan sangat berpengaruh terhadap proses

kelahiran bayinya nanti. Ibu dengan kurang gizi dapat meningkatkan

terjadinya resiko keguguran, kematian perinatal (kematian janin usia

gestasi 22 minggu sampai usia 1 minggu pascalahir) dan neonatal (bayi

usia 0-28 hari). Beberapa penelitian yang dilakukan di Negara berkembang

bahwa separuh dari penyebab terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)

adalah status gizi ibu, termasuk tinggi badan ibu, berat badan ibu sebelum

kehamilan dan penambahan berat badan selama kehamilannya

(Sulistyoningsih, 2011).

Dari penelitian yang telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmaa

Toari Kabupaten Kolaka terdapat di peroleh tingkat pengetahuan yang

masih kurang sebesar 15 orang atau 37,5% dan untuk pengetahuan yang

baik sebesar 25 orang atau 62,5%, dapat disimpulkan bahwa pengetahun

pada ibu hamil untuk kekurangan energi kronik (KEK) cukup baik sebesar

62,5% dari sampel yang diperoleh. Hal ini sejalan dengan penelitian

Kartikasari (2013) yang menyatakan pendidikan baik belum tentu

memiliki gizi baik, karena pendidikan tidak diperoleh dari pendidikan

formal tetapi dapat diperoleh juga dari pendidikan informal seperti

perkumpulan ibu-ibu, posyandu yang membahas masalah gizi dan

keaktifan mengikuti penyuluhan yang berhubungan dengan perbaikan gizi,

45
serta media lain seperti majalah, televisi dan radio sehingga menambah

pengetahuan ibu.

e. Hubungan Paritas Dengan Terjadinya Kekurangan Energi Kronik

(KEK) Pada Ibu Hamil.

Setiap kehamilan merupakan proses alamiah, bila tidak dikelola

dengan baik akan memberikan komplikasi pada ibu dan janin dalam

keadaan sehat dan aman. Penyebab tingginya kasus kesakitan dan

kematian ibu di banyak negara berkembang yang terjadi selama proses

kehamilan, persalinan dan nifas sebenarnya dapat dicegah. Melalui upaya

pencegahan yang efektif sudah banyak negara berkembang dan hampir

semua Negara maju, berhasil menurunkan angka kesakitan dan kematian

ibu ke tingkat yang sangat rendah (Marmi, 2011:12).

Untuk diwilayah kerja Puskesmas Toari Kabupaten Kolaka data

yang diperoleh dari hasil penelitian sebanyak 40 sampel ibu hamil, untuk

jumlah paritas yang didapatkan menunjukan bahwa jumlah janin lahir

hidup lebih banyak dibandingkan dengan janin lahir mati, dimana pada

janin lahir hidup yaitu sebesar 39 orang atau 97,5%, dan untuk janin lahir

mati yaitu sebesar 1 orang atau 2,5%. Hal ini sejalan dengan penelitan

Sumini dengan penelitian faktor – faktor yang mempengaruhi KEK antara

lain jumlah energi yang dikonsumsi, jarak kelahiran, usia ibu hamil,

paritas, penyakit infeksi, beban kerja, pengetahuan ibu tentang gizi,

pendapatan keluarga dan pantangan makanan.

Menurut Waryana (2010), salah satu keadaan yang dapat

meningkatkan resiko angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi adalah

46
dari keadaan gizi ibu. Bila keadaan gizi ibu normal pada masa sebelum

dan sesudah hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi sehat, cukup

bulan dengan BB normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan

sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil.

Banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi khususnya gizi kurang

seperti KEK (Kekurangan Energi Kronik). Dampak yang terjadi bila ibu

mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah,

baik pada ibu maupun janin. Gizi kurang pada ibu hamil dapat

menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain anemia,

perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan terkena

penyakit infeksi. Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat

mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya

(prematur), perdarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi

semakin meningkat. Ibu dengan kondisi kurang gizi kronis pada masa

hamil sering melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan kematian

yang tinggi (Agria, dkk, 2012). Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat

mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan

keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan,

anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir

dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).

47
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Prevalensi kejadian kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil di

wilayah kerja puskesmas toari sebesar 18% ibu hamil yang mengalami kek,

dan 82% ibu hamil yang tidak mengalami kek.

2. Usia ibu hamil KEK di Puskesmas Toari, sebagian besar (70%) dalam kategori

tidak beresiko.

3. Ibu hamil KEK di Puskesmas Toari, sebagian besar (87,5%) tidak menderita

penyakit infeksi.

4. Jarak kehaimilan ibu hamil KEK, sebagian besar (55%) dalam kategori tidak

beresiko.

5. Tingkat pengetahuan Gizi ibu hamil KEK, sebagian besar (62,5%) dalam

kategori baik.

6. Jumlah anak (paritas) ibu hamil KEK, sebagian besar (97,5%) dalam kategori

baik.

7. Tidak ada hubungan antara usia dengan keadian kekurangan energi kronik

(KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Toari.

8. Tidak ada hubungan antara penyakit infeksi dengan kejadian kekurangan

energi kronik (KEK) pada ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas Toari.

9. Tidak ada hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian kekurangan

energi kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Toari.

10. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian kekurangan energi

kronik (KEK) pada ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas Toari.

48
11. Tidak ada hubungan antara paritas dengan kejadian kekurangan energi kronik

(KEK) pada ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas Toari.

B. SARAN

1. Bagi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Toari Kabupaten Kolaka dapat

mempertahan pemahaman apa yang di maksud dengan Kekurangan Energi

Kronik (KEK).

2. Bagi pemerintah khususnya pihakj Puskesmas Toari Kabupaten Kolaka agar

dapat dijadikan sebagai dasar untuk meningkatkan sosialisasi tentang

pecegahan Kekurangan Energi Kronik (KEK).

3. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat melanjutkan penelitian yang relevan

dengan penelitian ini dengan mengkaji variabel lain yang berhubungan

Kekurangan Energi Kronik (KEK) seperti kepatuhan, dukungan keluarga dan

peran tenaga kesehatan.

49
DAFTAR PUSTAKA

Aminin, F., Atika W dan Ria P.L. (2014). Pengaruh Kekurangan Energi Kronis (Kek)
Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan. Vol.5(2). Hal :
167-168.
Azizah, A dan Merryana A. (2017) Tingkat Kecukupan Energi Protein Pada Ibu Hamil
Trimester Pertama Dan Kejadian Kekurangan Energi Kronik. Media Gizi
Indonesia. Vol. 12(1). Hal: 21-22.
Diningsih, R. F., Puji A. W dan Erika L. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan
Tentang Gizi Terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik (Kek) Pada Ibu
Hamil, Binawan Student Journal (BSJ), Vol. 3(3).
Ernawati A. (2018). Hubungan Usia Dan Status Pekerjaan Ibu Dengan Kejadian
Kurang Energi Kronis Pada Ibu Hamil, jurnal Litbang, Vol. 14(1).

Fitrianingtyas, I., Fenti, D. P dan Wina, R. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan


Dengan Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas
Warung Jambu Kota Bogor. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol.6(2). Hal: 7
Fitrianingtyas, I., Fenti D. P dan Wina R. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Kurang Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas
Warung Jambu Kota Bogor, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 6(2).
Goni, A.P.G., Joice, M. L dan Damajanty, H. C.P. (2013). Hubungan Pengetahuan Dan
Sikap Ibu Hamil Dengan Status Gizi Selama Kehamilan Di Puskesmas Bahu
Kota Manado. Ejurnal Keperawatan. Vol. 1(1). Hal: 1-2.
Hani, U dan Luluk R. (2018). Gambaran Umur dan Paritas pada Kejadian KEK.
Journal of Health Studies. Vol.2 (1). Hal: 103-104.
Harismayanti dan Sabirin, B. S. (2021). Analisis Kekurangan Energi Kronik pada Ibu
Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Biru, The Indonesian Journal of
Health Promotion, Vol. 4(2).
Mulyana, R.S., Hesty, W dan Yuliasti, E.P. (2015). Gambaran Status Gizi Ibu Hamil
Trimester I. Kesehatan Ibu dan Anak. Vol. 8(2). Hal:57-58.
Ningrum, E.W dan Etika, D.C. (2018). Status Gizi Pra Hamil Berpengaruh Terhadap
Berat Dan Panjang Badan Bayi Lahir. Medisains: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu
Kesehatan. Vol: 16(2). Hal: 89-90.
Nisa, L.S., Christyana S dan Sri U. (2018). Penyebab Kejadian Kekurangan Energi
Kronis Pada Ibu Hamil Risiko Tinggi Dan Pemanfaatan Antenatal Care Di
Wilayah Kerja Puskesmas Jelbuk Jember. Jurnal Administrasi Kesehatan
Indonesia. Vol. 6(2). Hal: 136-137.
Novita., Elfira, S.F dan Lia, I. (2021). Hubungan Paritas dengan Kekurangan Energi
Kronik pada Ibu Hamil di Puskesmas Danau Indah. Jurnal Antara Kebidanan.
Vol. 4(2), Hal:48

50
Nugraha, R.N., Jansen. L. L dan Listyawati N. (2019). Hubungan Jarak Kehamilan Dan
Jumlah Paritas Dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (Kek) Pada Ibu
Hamil Di Kota Kupang. Cendana Medical Journal. Vol. 17(2). Hal:273.

Putri, A.R dan Al M. (2018). Hubungan Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil Dengan Berat
Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara
Dan Rumah Sakit Tk Iv Im.07.01 Lhokseumawe Tahun 2015. Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh. Hal:1-3.

Pontoh, V. Y. Y., Tendean, H. M. M., Suparman, E. (2015). Profil Persalinan pada


Usia 35 Tahun di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal e-Clinic
(eCI), Vol. 3(3).

Rahmi, L. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekurangan Energi


Kronik (Kek) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Belimbing Padang. Jurnal
Kesehatan Medika Saintika. Vol.8(1). Hal: 35-36.

Renjani, R.S dan Misra. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar. Journal of Healthcare
Technology and Medicine. Vol. 3(2). Hal: 261-268.
Rizkah, Z dan Trias M. (2017). Hubungan Antara Umur, Gravida, Dan Status Bekerja
Terhadap Resiko Kurang Energi Kronis (KEK) Dan Anemia Pada Ibu Hamil.
Amerta Nutr. Hal: 73-74.
Setiyowati, N dan Yuliana, N.S.U. (2019). Pengaruh PMT Biskuit Sandwich Terhadap
Ibu Hamil Kurang Energi Kronis di Puskesmas Bantarbolang Kabupaten
Pemalang. Jurnal Gizi. Vol. 8(1). Hal: 1-2.
Sjahriani T. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekurangan Energi
Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas
Kutabumi Desa Kutabumi Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang
Tahun 2014. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan. Vol. 4(3). Hal: 144-145.
Suhaeti., Abdul, H. L dan Eka, P.H.B. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Lalundu
Kabupaten Donggala. Jurnal Unismuh. Hal: 686-687.
Sumiaty dan Sri, R. (2016). Kurang Energi Kronis (KEK) Ibu Hamil Dengan Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR). Jurnal Husada Mahakam. Vol. 4(3), Hal: 162
Teguh, N.A., Ayu, H., Putu, R.A.D dan Putu A. (2019). Faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian kurang energi kronis (kek) pada ibu hamil di wilayah
kerja upt Puskesmas I Pekutatan, Jembrana, Bali. Intisari Sains Medis. Vol.
10(3). Hal: 506-507.

51
Nugraha, R. N., Jansen, L. L dan Listyawati N. (2019). Hubungan Jarak Kehamilan
Dan Jumlah Paritas Dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (Kek) Pada Ibu
Hamil Di Kota Kupang, Jurnal Cendana Medical Journal, Vol.7 (2).

Sumini. (2018). Hubungan Paritas dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK)
pada Ibu Hamil Di BPM Ny. “A” Desa Gombang Kecamatan Slahung
Kabupaten Ponorogo. Jurnal Delima Harapan, Vol. 9(8).

Yana. Musafaah., Yulidasari, F., (2016). Hubungan antara usia Ibu pada Saat Hamil
dan Status Anemia dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).Studi
observasional di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura. Jurnal Publikasi
Kesehatan masyarakat Indonesia, Vol.3(1), 20-25.

52
LAMPIRAN

53
Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

A. Karakeristik Responden

Suami Responden (Ibu hamil)


Nama Nama
Umur Umur
Pekerjaan Pekerjaan
Pendapatan perbulan Pendapatan perbulan
Jumlah anak Kehamilan ke
Pendidikan Pendidikan

B. Pengetahuan gizi ibu hamil


1. Menurut pengetahuan ibu, porsi (ukuran/banyak makanan bagi ibu hamil) ?
a. Sama sebelum hamil
b. Lebih banyak dari ibu hamil
c. Lainya, sebutkan…….
d. Tidak tahu
2. Menurut ibu, apakah manfaat makanan bagi ibu hamil ?
a. Perubahan janin (Ya/Tidak)
b. Menambah berat badan ibu (Ya/Tidak)
c. Persiapan menyusui (Ya/Tidak)
d. Agar kebutuhan air cukup (Ya/Tidak)
3. Menurut ibu makanan apa yang mengandung protein (nabati dan hewani) ?
a. Ikan dan tempe
b. Jagung dan wortel
c. Bayam dan kangkung
d. Lainya, sebutkan….
4. Brapa kali ibu mengkonsumsi sumber protein (hewani) ?
a. Satu kali seminggu
b. Dua kali semunggu
c. Setiap hari
d. Laninya, sebutkan….
5. Menurut ibu apa fungsi dari protein ?
a. Sebagai sumber zat pembangun
b. Sebagai zat pengatur
c. Sebagai sumber tenaga
d. Lanya, sebutakan….

54
6. Menurut ibu makanan apa yang mengandung sumber karbohidrat ?
a. Keju
b. Singkong
c. Ayam
d. Pisang
7. Berapa kali ibu mengkonsumsinya dalam sehari ?
a. 1 kali sehari
b. 2 kali sehari
c. 3 kali sehari
d. 4 kali sehari
8. Menurut ibu apa fungsi dari KH (karbo hidrat) ?
a. Sengai sumber zat pengatur
b. Sebagi sumber zat tenaga
c. Sebagai sumber zat penmbangun
d. Lanya, sebutkan….
9. ,emurut ibu makanan apa yang mengandung vitamin dan mineral ?
a. Nasi
b. Wortel dan bayam
c. Ikan dan tempe
d. Lainya, sebutkan….
10. Berapakali ibu mengkonsumsinya dalam sehari ?
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 3 kali
d. 4 kali
11. Menurut ibu makanan apa yang mengandung zat besi (Fe) ?
a. Sayuran yang berwarna hijau tua (Ya/Tidak)
b. Sayuran/ buah yang berwarna orange/ merah (Ya/Tidak)
c. Hati sapi/ daging/ ikan/ ayam (Ya/Tidak)
d. Tidak tahu
12. Apakah ibu memiliki pantangan makanan selama kehamilan (Ya/Tidak)
Sebutkan….
13. Menurut ibu yang dimaksud ibu hamil kek adalah ?
a. Ibu hamil dengan Bb yang kurang (Ya/Tidak)
b. Ibu hamil yang kurus (Ya/Tidak)
c. Ibu hamil dengan LILA kurang dari 23,5 cm (Ya/Tidak)
d. Lainya, sebutkan….

55
14. Menurut ibu bagai mana menangani ibu hamil yang KEK ?
a. Mengkonsumsi makanan lebih banyak dari sebelum hamil (Ya/Tidak)
b. Makan sumber protein dan KH lebih banyak (Ya/Tidak)
c. Lainya, sebutkan
d. Tidak tahu
15. Menurut ibu apa dampak apabila ibu hamil mengalami kekurangan energy
kronis (KEK)
a. Berat badan lahir rendah (Ya/Tidak)
b. Anemia pada bayi baru lahit (Ya/Tidak)
c. Pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat (Ya/Tidak)
d. Pendaharan pada ibu saat persalinan (Ya/Tidak)

56
Lampiran 2

MASTER TABEL PENELITIAN

Penyakit Tingkat Jarak


No Nama Usia Alamat BB Ukuran Lila Paritas
Infeksi Pengetahuan Kehamilan
1 Ny. RA 29 Ranomentaa 49 21,5 III 70 3
2 Ny. MRN 27 Toari 47 22 III 70 3
3 Ny. TK 28 Toari 45 22,5 III 80 2
4 Ny. CSI 20 Wowoli 46 22,3 III 85 1
5 Ny. IDH SL 15 Anawua 45 21 I 70 1
6 Ny. HSA 39 Toari 45 23 III 80 5
7 Ny. ST NRH 20 Wowoli 40 22,2 I 80 2
8 Ny. SI 21 Wowoli 45 22 I 80 1
9 Ny. FRWT 33 Wowoli 45 22 IV 80 1
10 Ny. RF 20 Wonuaraya 45 23 I 70 1
11 Ny. UM 19 Ranomentaa 40 22 I 75 1
12 Ny. RSM 32 Wonuaraya 50 23 I 85 1
13 Ny. RSKW 20 Anawua 48 22 I 90 2
14 Ny. MRW 29 Wowoli 48 22 I 70 4
15 Ny. FR 20 Wonuaraya 53 22,5 I 75 3
16 Ny. NPR 21 Wonuaraya 40 22 I 75 1
17 Ny. RNR 19 Ranojaya 44 22 I 75 1
18 Ny. MWT 21 Toari 48 22 I 80 1
19 Ny. HSL 27 Toari 48 22 I 85 2
20 Ny. NVT 18 Lakito 45 21,5 I 90 1
21 Ny. WND 16 Ranomentaa 40 20 I 70 2
22 Ny. USH 18 Wowoli 45 21 I 75 4

57
23 Ny. KRA 21 Wonuaraya 51 23 I 85 4
24 Ny. RMR 20 Ranomentaa 49 23 I 80 1
25 Ny ERNI 30 Ranosangia 47 23 I 70 1
26 Ny. SI 18 Ranosangia 40 21,5 SIF I 30 1
27 Ny. RSN 37 Toari 45 22 HIV/AIDS I 40 1
28 Ny. RSM 32 Anawua 42 21 HEP I 40 1
29 Ny. HRS 27 Lakito 46 34 HEP I 30 1
30 Ny. STR 25 Toari 45 23 HEP I 50 1
31 Ny. AR 20 Ranomentaa 48 22 I 40 3
32 Ny. HRN 22 Toari 40 22,5 I 40 4
33 Ny. IR 20 Ranosangia 44 23 I 50 3
34 Ny. WR 18 Lakito 46 19 I 55 3
35 Ny. ER 25 Lakito 45 23 I 45 3
36 Ny. HNR 25 Anawua 43 23 I 45 1
37 Ny. SPNI 36 Ranojaya 49 23,5 I 50 1
38 Ny. ER 28 Wowoli 39 23,5 I 55 1
39 Ny. MRW 18 Wowoli 40 23 I 50 1
40 Ny. MU 27 Lakito 43 24 I 50 2

Keterangan : BB : Berat Badan


HIV/AIDS : Human Immunodeficiency Virus
SIF : Sifilis
HEP : Hepatitis

58
Lampiran 3

HASIL ANALISIS SPSS

1. Analisi Univariat

Ibu Hamil KEK

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

KEK 25 62.5 62.5 62.5

Valid Tidak KEK 15 37.5 37.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

≤ 20 9 22.5 22.5 22.5

≥ 20 - ≤ 35 28 70.0 70.0 92.5


Valid
≥ 35 3 7.5 7.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Penyakit Infrksi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Tidak Ada 35 87.5 87.5 87.5

Valid Ada 5 12.5 12.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

59
Status Jarak Kehamilan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Beresiko 22 55.0 55.0 55.0

Valid Tidak Beresiko 18 45.0 45.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Tingkat Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Kurang 15 37.5 37.5 37.5

Valid Baik 25 62.5 62.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Pariatas

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Baik 39 97.5 97.5 97.5

Valid Buruk 1 2.5 2.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

60
2. Analisis Bivariat

a. Ibu hamil KEK * usia


Crosstab

usia Total

≤ 20 ≥ 20 - ≤ 35 ≥ 35

Count 8 16 1 25

KEK
32.0% 64.0% 4.0% 100.0
% within Ibu_hamil_KEK
%
Ibu_hamil_KEK
Count 1 12 2 15

Tidak KEK
6.7% 80.0% 13.3% 100.0
% within Ibu_hamil_KEK
%

Count 9 28 3 40

Total
22.5% 70.0% 7.5% 100.0
% within Ibu_hamil_KEK
%

Chi-Square Tests

Value Df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 4.106a 2 .128

Likelihood Ratio 4.584 2 .101

Linear-by-Linear Association 3.959 1 .047

N of Valid Cases 40

a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 1.13.

61
b. Ibu hamil KEK * Penyakit infeksi
Crosstab

Penyakit_infeksi Total

Tidak Ada Ada

Count 22 3 25
KEK
% within Ibu_hamil_KEK 88.0% 12.0% 100.0%
Ibu_hamil_K
EK
Count 13 2 15
Tidak KEK
% within Ibu_hamil_KEK 86.7% 13.3% 100.0%

Count 35 5 40
Total
% within Ibu_hamil_KEK 87.5% 12.5% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. Exact Sig. (1-


sided) (2-sided) sided)

Pearson Chi-Square .015a 1 .902

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .015 1 .902

Fisher's Exact Test 1.000 .631

Linear-by-Linear .015 1 .903


Association

N of Valid Cases 40

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.88.

b. Computed only for a 2x2 table

62
c. Ibu hamil KEK * status jarak kehamilan
Crosstab

status_jarak_kehamilan Total

Beresiko Tidak Beresiko

Count 12 13 25
KEK
% within Ibu_hamil_KEK 48.0% 52.0% 100.0%
Ibu_hamil_KE
K
Count 10 5 15
Tidak KEK
% within Ibu_hamil_KEK 66.7% 33.3% 100.0%

Count 22 18 40
Total
% within Ibu_hamil_KEK 55.0% 45.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 1.320a 1 .251

Continuity Correctionb .673 1 .412

Likelihood Ratio 1.338 1 .247

Fisher's Exact Test .332 .207

Linear-by-Linear 1.287 1 .257


Association

N of Valid Cases 40

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.75.

b. Computed only for a 2x2 table

63
d. Ibu hamil KEK * Tingkat Pengetahuan
Crosstab

Tingkat_Pengetahuan Total

Kurang Baik

Count 6 19 25
KEK
% within Ibu_hamil_KEK 24.0% 76.0% 100.0%
Ibu_hamil_KE
K
Count 9 6 15
Tidak KEK
% within Ibu_hamil_KEK 60.0% 40.0% 100.0%

Count 15 25 40
Total
% within Ibu_hamil_KEK 37.5% 62.5% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig.


sided) sided) (1-sided)

Pearson Chi-Square 5.184a 1 .023

Continuity Correctionb 3.762 1 .052

Likelihood Ratio 5.181 1 .023

Fisher's Exact Test .042 .026

Linear-by-Linear 5.054 1 .025


Association

N of Valid Cases 40

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.63.

b. Computed only for a 2x2 table

64
e. Ibu hamil KEK * pariatas
Crosstab

pariatas Total

Baik Buruk

Count 24 1 25
KEK
% within Ibu_hamil_KEK 96.0% 4.0% 100.0%
Ibu_hamil_KEK
Count 15 0 15
Tidak KEK
% within Ibu_hamil_KEK 100.0% 0.0% 100.0%

Count 39 1 40
Total
% within Ibu_hamil_KEK 97.5% 2.5% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig.


sided) sided) (1-sided)

Pearson Chi-Square .615a 1 .433

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .955 1 .328

Fisher's Exact Test 1.000 .625

Linear-by-Linear Association .600 1 .439

N of Valid Cases 40

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .38.

b. Computed only for a 2x2 table

65
Lampiran 4

66
67
68
69
70
71
Lampiran 5
DOKUMENTASI PENELITIAN

Pengukuran LILA

Pembagian Kuesioner

72
Edukasi Tanya Jawab Sekaligus Penilaian Kuesioner

Proses Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hamil

73

Anda mungkin juga menyukai