Anda di halaman 1dari 17

 

PERBEDAAN STATUS GRAVIDA, USIA IBU, JARAK KEHAMILAN DAN IMT TERHADAP KEJADIAN PRE-EKLAMPSI DI PONED UPT PUSKESMAS CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN 2020

SKRIPSI

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


KEBIDANAN
STIKES MITRA RIA HUSADA
IMAS FARIDA
TAHUN 2020 NIM:19502078
BAB I
LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

PERTANYAAN PENELITIAN

TUJUAN PENELITIAN

MANFAAT PENELITIAN

RUANG LINGKUP
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

 Pengertian
 Etiologi
 Patofisiologi
 Gejala
 Faktor Penyebab
 Penatalaksanaan
 Komplikasi

Kerangka Teori Mengacu pada teori Cunningham, et.al


tahun 2010
Kegagalan invasi sel tropoblas untuk memaksimalkan modifikasi arteri spiralis
uterus

Iskemia placenta relatif

Iskemia Inflamasi Intravaskuler Umum

Disfungsi Endhotelial

Vasokonstriksi arteRIAlis pada organ tubuh

PRE EKLAMPSIA

Kardiovaskul Hematologi ginjal System syaraf Hati


er

Determinan Lain Pre Eklampsia

Riwayat penyakit
terdahulu Resiko lain:
Resiko yang 1. Pendidikan
1. Riwayat pre
Resiko yang berhubungan
eklampsia 2. Penghasilan
berhubungan dengan dengan kehamilan
2. Riwayat 1. Kehamilan 3. ANC
Pasangan:
1. Primigravida hipertensi kembar 4. IMT
2. Usia ibu 3. Riwayat penyakit 2. Molahidatidosa 5. Jarak
3. Donor oocyte jantung 3. Hidropa fetalis kehamilan
4. Riwayat ginjal 6. Anemia Berat
5. Riwayat penyakit
diabetes
BAB III KERANGKA KONSEP
Terdiri dari 3 Variabel terikat
variabel bebas

Status gravida
Usia Ibu Kejadian Pre
Jarak Kehamilan eklampsia
IMT
DEFINISI OPERASIONAL
Cara Skala
No Variabel Definisi Alat Ukur Ukur Hasil Ukur Ukur
Variable Dependen
1 Pre Keadaan Rekam medic Melihat 0. 0:Ya, pre Nominal
Eklampsia hipertensi dengan rekam eklampsia
tekanan darah ≥ medis 1. 1:Tidak pre
140/90 mmHg tekanan eklampsia
disertai dengan darah dan
proteinuria dan protein
usia kehamilan ibu
diatas 20 minggu
Variabel Independen
1 Status Jumlah kehamilan Rekam Medik Melihat 0. 0:Beresiko Ordinal
Gravida yang dialami ibu rekam (Primigravida
yang dilihat dari medik dan
rekam medis jumlah grandemultigrav
kehamilan ida)
1. 1:Tidak beresiko
(multigravida)
2.
2 Usia Umur responden Rekam Medik Melihat 0. 0:Beresiko (Usia Ordinal
dihitung dari rekam <20 tahun dan
tanggal lahir medik >35 tahun)
sampai penelitian usia ibu 1. 1:Tidak beresiko
dilakukan (dalam (Usia 20-35
tahun) tahun)
2.
3 Jarak Selang waktu Rekam Melihat 0:Beresiko Ordinal
Kehamilan antara Medik rekam (Jarak <2tahun
persalinan medik dan >5tahun )
sebelumnya jarak 1:Tidak
dengan kehamila Beresiko
kehamilan n ibu (Jarak 2-5
dihitung dari tahun)
tanggal lahir 0.
anak 1.
sebelumnya
hingga HPHT
(Haid Pertama
Haid Terakhir)
yang dinyatakan
dalam tahun
Ordinal
4 Indeks Rumus Rekam Melihat 0: IMT
Massa matematis yang Medik rekam beresiko(≥25,1)
Tubuh dinyatakan medik 1: IMT
(IMT) sebagai berat BB dan normal(18,5-
badan (dalam TB 25)
kilogram) dibagi
dengan kuadrat
tinggi badan
(dalam
meter)
HIPOTESA

1. Terdapat perbedaan antara status gravida


terhadap kejadian pre eklampsia
2. Terdapat perbedaan antara usia ibu
terhadap kejadian pre eklampsia
3. Terdapat perbedaan antara jarak kehamilan
terhadap kejadian pre eklampsia
4. Terdapat perbedaan antara Indeks Masa
Tubuh terhadap kejadian pre eklampsia
METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu


Penelitian
Populasi dan sampel
Desain Penelitian:
penelitian

Analisa Data:
• Univariate Pengumpulan data dan
pengolahan data
• Bivariate
BAB V HASIL PENELITIAN
Analisis Univariate
Distribusi Frekuensi Kejadian Pre-Eklampsi, status gravida, usia ibu, jarak kehamilan
dan IMT di Poned UPT Puskesmas Cilawu Kabupaten Garut Tahun 2020
NO Variabel Frekuensi Presentase

1 Kejadian Pre Eklampsia


Pre Eklampsia 40 50
Tidak Pre Eklampsia 40 50
Total 80 100
2 Status Gravida
Beresiko 33 41,2
Tidak Beresiko 47 58,8
Total 80 100
3 Usia Ibu
Beresiko 32 40
Tidak Beresiko 48 60
Total 80 100
4 Jarak Kehamilan
Beresiko 39 48,8
Tidak Beresiko 41 51,2
Total 80 100
5 IMT
Beresiko 44 55
Tidak Beresiko 36 45
Total 80 100
Analisis Bivariate
Pre eklampsia Tidak 95% CI
No Variabel eklampsia Nilai p OR
F % F % P T
r i
e d

1 Status 23 57,5 9 22,5 0,001 5,167 1,949-13,700


a
e k
k
l e
a k
m l
V p a

gravida Berseriko
a s m
r i N p 9
N  
i a s i 5
o a  i l %
b a a
e i C
l O I
p   R
F F %      
%

Tidak 17 42,5 31 77,5 1 S

 
B
t
a
t
u
2 5

e
9
3
2
7
,
5
0 5
2
,
5
,
0
0
1
1
,
1
6
7
,
9
4
9

Beresiko
s r -
s 1
g e 3
r r ,
a i 7
v k 0
i o 0

Total 40 100 40 100


  d
a
1 4 3 7      
7 2 1 7
T
, ,
i
5 5
d

2 Usia ibu
a
k

B
e
r

Beresiko 22 55 10 25 0,012 3,667 1,420 – 9,470


e
s
i
k
o

T 4 1 4 1      
o 0 0 0 0
t 0 0
a
l

2 U
  s

Tidak
B i
a e
r

18 45 30 75
i e 2 5 1 2
0,012 3,667 1,420 – 9,470 b s 2 5 0 5
u i

Beresiko
k
o
 

     
T
i

Total 40 100 40 100


d
a
k

B1 4 3 7
e 8 5 0 5
r

3 Jarak
e
s
i
k
o

kehamilan Beresiko 26 65 13 32,5 0,007 3,857 1,526 – 9,750


      T
o
t 1 1
a 4 4
0 0
l 0 0
0 0

3 J
  a
B r
a e
k r 3
e 2 6 1 2
0,007 3,857 1,526 – 9,750 k s 6 5 3 ,

Tidak
e i 5
h k
a o

14 35 27 67,5
  m
i
      l
a

Beresiko
T n
i
d
a
k
6
B1 3 2 7

Total 40 100 40 100


e 4 5 7 ,
r 5
e
s
i
k
o

4 IMT       T
o
t
a
l
4 1
0
4
0
0
0
1
0
0

Beresiko 28 70 16 40 0,013 3,500 1,386 – 8,835


4 I
  M
B T
e
r
e 2 7 1 4
0,013 3,500 1,386 – 8,835
s 8 0 6 0
i
k
o
 

     
T

Tidak
i
d
a
k

12 30 24 60
B1 3 2 6
e 2 0 4 0

Beresiko
r
e
s
i
k
o

      T 4 1 1 1
o 0 0 0 0

Total 40 100 10 100


t 0 0
a
l
BAB VI PEMBAHASAN
KEJADIAN PRE EKLAMPSIA
 Responden ibu hamil atau ibu bersalin yang mengalami pre
eklampsia di Poned UPT Puskesmas Cilawu sebanyak 40 orang dan
yang tidak mengalami pre eklampsia 40 orang.

 Preeklampsia suatu sindrom khas kehamilan berupa penurunan


perfusi organ akibat vasospasme dan pengaktifan endotel. Kriteria
minimum preeklampsia yaitu tekanan darah ≥140/90 mmHg yang
terjadi setelah kehamilan 20 minggu dan proteinuria dimana
terdapat 300 mg atau lebih protein urin per 24 jam atau 30 mg/dL
(1+ pada dipstick) dalam sampel urin acak ( F. Chuninngham et al)

 Quedarusman et al pre eklampsia :masalah kesehatan yang


terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu kehamilan yang ditandai
dengan adanya hipertensi dan protein urinaria.

 RikaAndriyani Preeklampsia :penyakit dengan tanda-tanda


hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan
pre-eklampsia bisa terjadi karena beberapa faktor resiko antara lain
primigravida, janin besar, kehamilan dengan janin lebih satu
PERBEDAAN STATUS GRAVIDA TERHADAP KEJADIAN PRE EKLAMPSI

 uji Chi-square (p-value =0,003), dengan menggunakan alfa sebesar 0,05


maka nilai p-value atau sig. < 0,05. Artinya H 0 ditolak, sehingga terdapat
Perbedaan Status Gravida terhadap kejadian Pre Eklampsi

 Windaryani et al., di RSKDIA Siti Fatimah Makasar pada tahun 2013.Hasil uji
statistik dengan chi square di nilai P value= 0,023 sehingga terdapat
hubungan antara primigravida dengan angka kejadian preeklamsia

 Harumi didapatkan ρ-value = 0,027 (ρ-value < 0,05) yang artinya H1


diterima sehingga terdapat hubungan antara primigravida dengan kejadian
preeklampsia

 sesuai juga dengan teori imunologis. Teori tersebut berkaitan erat dengan
primigravida yaitu primigravida mempunyai resiko lebih besar terjadinya
pre eklampsia dibandingkan dengan multigravida tidak beresiko ( F.
Chunningham et, al)

 Pada grandemultigravida yang mengalami preeklampsia sebesar 15,00%


disebabkan karena terlalu sering rahim teregang saat kehamilan dan terjadi
penurunan angiotensin, renin dan aldosteron sehingga dijumpai oedema,
hipertensi dan proteinuria Quedarusman et, al
Perbedaan Usia Ibu Terhadap Kejadian Pre Eklampsi

 hasil uji Chi-square (nilai p-value =0,012), m’gunakan alfa sebesar 0,05
maka nilai p-value atau sig. < 0,05. Artinya H0 ditolak, sehingga terdapat
Perbedaan Usia Ibu terhadap kejadian Pre Eklampsi.

 sesuai dengan teori iskemik plasenta dan radikal bebas yang


berhubungan dengan usia ibu terhadap kejadian pre eklampsia. Teori
tersebut berhubungan dengan organ dan jaringan. Pada usia <20 tahun,
organ dan jaringan reproduksi belum matang dan pada usia >35 tahun,
organ dan jaringan mengalamai degenerasi ( prawirohardjo, 2013)

 Meisita Hasil pengujian korelasi Chi Square didapatkan p value=


0,006,sehingga terdapat hubungan signifikan antara usia ibu dengan
kejadian pre eklampsia

 Usia ibu ideal untuk melahirkan adalah usia 20-35 tahun. Usia ibu <20
tahun dipengaruhi oleh imaturitas biologis, kehamilan tidak
diinginkan,asuhan antenatal inadekuat dan kecukupan nutrisi yang
buruk. Usia >35 tahun berhubungan dengan kerusakan sel endothel
pembuluh darah karena proses penuaan. Sehingga kelompok wanita
pada usia tersebut lebih dominan terjadi pre eklampsi(Depkes RI, 2010)
Perbedaan Jarak Kehamilan Terhadap Kejadian Pre Eklampsi

hasil uji Chi-square(nilai p-value=0,007)menggunakan alfa 0,05 maka


nilai p-value atau sig. < 0,05,Artinya H0 ditolak, sehingga terdapat
perbedaan Jarak Kehamilan terhadap kejadian Pre Eklampsi.

 Wulandari semakin ideal jarak kehamilan pada ibu hamil maka


semakin tidak mengalami kejadian preeklamsi dan sebaliknya.

 Reza Kartika Dewi ibu dengan jarak kehamilan >5 tahun berpeluang
mengalami pre eklampsia 2,802 lebih besar dibandingkan ibu dengan
jarak kehamilan 2-5 tahun.

 R.Maharani Jarak kehamilan >5tahun beresiko terjadinya pre


eklampsi dikarenakan terjadinya proses degenerative atau
melemahnya kekuatan fungsi-fungsi otot uterus dan otot panggul yang
sangat berpengaruh pada proses persalinan apabila terjadi kehamilan
lagi

 S.Tolinggi dkk Jarak kehamilan kurang dari dua tahun atau diatas
lima tahun beresiko terjadinya pre eklampsia yaitu sebesar 2,008 kali.
Perbedaan Indeks Masa Tubuh (IMT) Terhadap Kejadian Pre
Eklampsi
 hasil uji Chi-square (p-value=0,013),menggunakan alfa sebesar 0,05 maka nilai
p-value atau sig. < 0,05. Artinya H0 ditolak, sehingga terdapat perbedaan IMT
( Indeks Masa Tubuh) terhadap kejadian Pre Eklampsi.

 sesuai dengan teori radikal bebas semakin bertambah berat badan semakin
peroksida lemak meningkat, sedangkan antioksidan dalam kehamilan menurun,
sehingga terjadi dominasi kadar oksidan peroksida lemak yang tinggi
( Prawirohardjo,2013)

 Ibu hamil dengan IMT beresiko ( over weight) dua kali lebih beresiko mengalami
pre eklampsia dibandingkan dengan ibu hamil yang memiliki IMT normal. Pada
ibu hamil yang mengalami overweight dapat terjadi pre eklampsia melalui
mekanisme hiperleptinemia, sindroma metabolic, reaksi inflamasi, serta
peningkatan stress oksidatif yang berujung pada kerusakan dan disfungsi
endotel.16

 Quedarusman dkk kelompok IMT beresiko, empat kali lebih besar untuk
menderita pre eklampsia dibandingkan dengan kelompok IMT normal,
sedangkan kelompok IMT obesitas beresiko lima kali lebih besar untuk
menderita pre eklampsia dibandingkan dengan kelompok IMT normal.

 C. Adriyani Ibu hamil overweight dua kali lebih beresiko mengalami pre
eklampsia dibandingkan ibu hamil yang memiliki berat badan normal.40
BAB VII KESIMPULAN
& SARAN
1. Kejadian pre eklampsia pada ibu hamil atau ibu bersalin yang
berkunjung ke Poned UPT Puskesmas Cilawu terdapat 50% dari
80 responden.
2. Terdapat perbedaan status gravida terhadap kejadian pre
eklampsi, status gravida primi dan multigravida beresiko 4,6
kali lebih besar beresiko mengalami terjadinya pre eklampsia.
3. Terdapat perbedaan usia ibu terhadap kejadian pre eklampsi,
usia ibu <20 tahun dan > 35 tahun 3,6 kali lebih besar beresiko
mengalami terjadinya pre eklampsia.
4. Terdapat perbedaan jarak kehamilan terhadap kejadian pre
eklampsi dimana jarak kehamilan <2 tahun dan > 5tahun 3,8
kali lebih besar beresiko mengalami terjadinya pre eklampsia.
5. Terdapat perbedaan IMT ( indeks Masa Tubuh) terhadap
kejadian pre eklampsia, Indeks Masa Tubuh Beresiko 3,5 kali
lebih besar beresiko mengalami terjadinya pre eklampsia.

Anda mungkin juga menyukai