E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
ABSTRAK
ABSTRACT
Routine hematology is one of the laboratory tests in pregnancy to detect the health
of pregnant women early. This study aims to analyze routine hematology as early
detection of the health of pregnant women. The study used a cross-sectional design. A
total of 56 pregnant women were used as samples. Blood samples were taken from the
cubital vein and then analyzed using the Hematology Analyzer Sysmex-X-100.
Parameters measured included WBC (white blood cell), RBC (Red Blood Cell), HGB
(Hemoglobin), HCT (Hematocrit), PLT (Platelet), Lymposit, and Neutrophil. The data
obtained were analyzed descriptively. The results of the study found that most pregnant
women had high WBC values, normal RBC values, normal HGB values, normal HCT
values, normal PLT values, normal LYM values, and high NEUT values. In conclusion,
pregnant women show leukocytosis and neutrophilia.
20
Volume 13 Nomor 01 Juni 2022 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
darah wanita hamil akan mengalami janinnya hingga kini masih terbatas tetapi,
peningkatan volume serum dibandingkan ibu hamil merupakan kelompok yang
komponen sel darah sehingga memiliki risiko lebih tinggi (rentan)
menyebabkan hemodilusi atau terkena COVID-19(Schwartz., 2020).
pengenceran darah. Tekanan diafragma Kasus SARS dan MERS yang pernah
akibat dorongan dari rahim yang semakin mewabah di dunia, diketahui bahwa ibu
membesar saat kehamilan dapat hamil telah terbukti memiliki risiko
menyebabkan ibu hamil menjadi sesak kematian yang tinggi, keguguran spontan,
dan bernapas lebih dalam sekitar 20-25% kelahiran prematur, dan intrauterine
(Manuaba, 2010). growth restriction. Angka kematian ibu
Ibu hamil rentan mengalami pada kasus SARS dan MERS sebanyak
komplikasi yang mengarah pada kematian 25% dan 40% dengan riwayat komplikasi
ibu dan bayi. Hal ini masih menjadi ketuban pecah dini, kelahiran prematur,
masalah utama di Indonesia hingga saat takikardia janin, dan gawat pada janin
ini. Bahkan, salah satu indikator dalam (Karami et al., 2020). Infeksi COVID-19
mengukur status kesehatan ibu dalam sangat memungkinkan peningkatan risiko
suatu wilayah adalah dengan mengukur keguguran dan kematian janin pada ibu
AKI (Angka Kematian Ibu) (Kemenkes hamil (Luo dan Yin, 2020; Rasmussen et
RI, 2015). Risiko ini diperparah dengan al., 2020).
pandemi COVID-19 yang melanda Kondisi tersebut memerlukan
banyak negara termasuk Indonesia. antisipasi sedini mungkin untuk
Pandemi COVID-19 menghindari komplikasi saat kehamilan
menyebabkan konsekuensi yang serius hingga waktu persalinan dan mengurangi
bagi ibu hamil (Breslin et al.,2020; Liang risiko kematian. Antisipasi tersebut dapat
dan Acharya, 2020 ; Dashraath et al., dilakukan melalui pemeriksaan
2020). Hal ini karena kehamilan hematologi sehingga dapat diketahui
menyebabkan penurunan imunitas akibat kondisi kesehatan ibu hamil. Pemeriksaan
perubahan fisiologi sehingga hematologi merupakan pemeriksaan
mengakibatkan ibu hamil lebih rentan analitik yang harus dilakukan untuk ibu
terhadap infeksi virus (Pradana et al., hamil, bersalin dan nifas. Penelitian ini
2020). Walaupun penularan COVID-19 bertujuan untuk menganalisis hematologi
melalui darah atau plasenta dari ibu ke rutin sebagai deteksi dini kesehatan ibu
21
Volume 13 Nomor 01 Juni 2022 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
22
Volume 13 Nomor 01 Juni 2022 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
WBC RBC
40 34 60 50
30 22 40
20
20
10 6
0 0
0 0
Rendah Normal Tinggi Rendah Normal Tinggi
HGB HCT
40 40 36
33
30 30
20 20
20 20
10 3 10
0
0 0
Rendah Normal Tinggi Rendah Normal Tinggi
PLT LYM
54 56
60 60
40 40
20 20
1 1 0 0
0 0
Rendah Normal Tinggi Rendah Normal Tinggi
NEUT
40 34
22
20
0
0
Rendah Normal Tinggi
23
Volume 13 Nomor 01 Juni 2022 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
menemukan 71 ibu hamil dari 202 ibu Hasil penelitian menunjukkan bahwa,
hamil mengalami leukositosis dengan walaupun mayoritas ibu hamil berusia 21-
kadar leukosit di atas 12x103/µL dan 29 tahun yakni sebanyak 40 orang, namun
memiliki hubungan dengan kejadian usia kehamilan mayoritas berusia 37-39
ketuban pecah dini. Fikriya (2016) juga minggu yaitu 35 (62%) (Tabel 1). Kondisi
menemukan adanya leukositosis pada ibu ini diduga menjadi faktor pemicu
hamil dengan ketuban pecah dini. terjadinya leukositosis. Usia kehamilan
Leukositosis pada ibu hamil dapat 37-39 minggu atau telah memasuki
pecah). Selain itu, perubahan adaptasi (Kemenkes RI, 2015). Hal ini terlihat dari
terhadap pertumbuhan dan perkembangan kadar yang rendah pada komponen
janin membuat ibu hamil seringkali hematologi rutin, yaitu parameter RBC
mengalami mual muntah sebagai respon sebanyak 6 orang, HGB sebanyak 20
fisiologis kenaikan kadar leukosit pada orang, HCT sebanyak 20 orang, dan PLT
ibu hamil. Kadar leukosit yang tinggi juga sebanyak 1 orang, namun tidak ditemukan
dapat disebabkan oleh stres fisiologis kadar yang rendah pada parameter LYM
yang diinduksi oleh kehamilan dan dapat dan NEUT(Gambar 1). Kehamilan pada
menyebabkan kadar leukosit meningkat usia ideal serta ditunjang dengan
berkisar antara 5-15x103/µL (Maizah, kepatuhan konsumsi tablet Fe (zat besi),
2018). akan memberikan profil kesehatan yang
Usia ibu hamil di atas 30 tahun lebih baik bagi ibu hamil (Oktaviani et al.,
2016).
24
Volume 13 Nomor 01 Juni 2022 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
25
Volume 13 Nomor 01 Juni 2022 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
26
Volume 13 Nomor 01 Juni 2022 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
27
Volume 13 Nomor 01 Juni 2022 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
28
Volume 13 Nomor 01 Juni 2022 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
29