Anda di halaman 1dari 25

Laporan Pendahuluan Anemia Ringan

diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi dan


Keluarga Berencana

Dosen Pengampu : Tita Rudini Yassin,M.Kes

Disusun Oleh :

Adinia Selsa Setiawan (200550001)

AKADEMI KEBIDANAN JEMBER

JL. Pangandaran no.42, Plinggan, Antirogo, Kec. Subersari,


Kabupaten Jember, Jawa Timur 68125
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah Berjudul :

Laporan Pendahuluan Anemia Ringan

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi dan Keluarga
Berencana
Telah diketahui dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

Tita Rudini Yassin,M.Kes.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Laporan Pendahuluan
Gangguan menstruasi” Dalam penyusunan makalah ini, saya mengucapkan terimakasih
sedalam-dalamnya kepada:

1. Nurul Aini,M.Kes selaku Direktur akademi kebidanan Jember.

2. Sultanah Zahariah, M. Keb selaku PJMK Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi dan
Keluarga Berencana

3. Tita Rudini Yassin,M.Kes. selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Kesehatan


Reproduksi dan Keluarga Berencana

4. Semua dosen dan staf Akademi kebidanan jember.

5. Orang tua yang senantiasa selalu mendoakan dan mendukung kami.

Semua pihak yang berkontribusi dalam penyusunan makalah yang berjudul “Laporan
Pendahuluan Gangguan menstruasi”. Saya menyadari bahwa penyelesaian makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam segi pembahasan, penulisan dan penyusuna. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritk dan saran dari dosen pembimbing mata kuliah
Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana. untuk menyempurkan makalah ini.

Jember,20 Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Contents
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................2

KATA PENGANTAR............................................................................................3

DAFTAR IS..........................................................................................................I4

Bab 1 Pendahuluan...................................................................................................6

1.1 Latar belakang ................................................................................................... 6

1.2 Tujuan ................................................................................................................ 7

1.2.1 Tujuan Umum ................................................................................. 7

1.2.2 Tujuan Khusus ................................................................................ 7

1.3.1 Sasaran ........................................................................................... 7

1.3.2 Tempat Praktek ............................................................................... 7

1.3.3 Waktu Pelaksanaan ......................................................................... 7

1.4 Manfaat .............................................................................................................. 7

1.4.1 Bagi Institusi................................................................................... 7

1.4.2 Bagi Lahan ..................................................................................... 7

1.4.3 Bagi Pasien ..................................................................................... 8

Bab 2 Tinjauan Pustaka............................................................................................8

2.1 Pengertian Anemia............................................................................................ 8

2.2 Sasaran Anemia ................................................................................................ 9

2.3 Faktor-Faktor Anemia .................................................................................... 10

2.4 Komponen Anemia ......................................................................................... 11

2.5 Hak-Hak Kesehatan Reproduksi.................................................................... 11

2.6 Manajemen Varney......................................................................................... 12


2.7.1 Pengkajian data subyektif dan obyektif ......................................... 12

2.7.2 Interpretasi data ............................................................................ 20

2.7.3 Diagnosa potensial .................................................................................. 20

2.7.4 Antisipasi penanganan segera :...................................................... 21

2.7.5 Intervensi ...................................................................................... 21

2.7.6 Implementasi ................................................................................ 22

2.7.7 Evaluasi ........................................................................................ 23

Daftar Pustaka........................................................................................................25
Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar belakang


Anemia merupakan salah satu penyakit gangguan gizi yang masih sering
ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia (Rasmaliah,2004). Anemia dapat
didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana kadar haemoglobin (Hb) dalam darah kurang
dari normal, yang berbeda untuk setiap kelompok umur dan jenis kelamin. Anemia kurang
besi adalah salah satu bentuk gangguan gizi yang merupakan masalah kesehatan masyarakat
yang penting di seluruh dunia, terutama di negara berkembang termasuk Indonesia.
Konsumsi zat besi dari makanan sering lebih rendah dari dua pertiga kecukupan konsumsi zat
besi yang dianjurkan, dan susunan menu makanan yang dikonsumsi tergolong pada tipe
makanan yang rendah absorbsi zat besinya (Rasmaliah,2004).

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rawan kekurangan gizi, karena
terjadi peningkatan kebutuhan gizi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin yang
dikandung. Kebutuhan gizi meningkat selama kehamilan untuk pertumbuhan janin, plasenta,
pertambahan volume darah, mammae yang membesar dan metabolisme basal yang
meningkat (Fatimah, 2011).

Kekurangan gizi pada ibu hamil mempunyai dampak yang cukup besar
terhadap proses pertumbuhan janin dan anak yang akan dilahirkan. Bila ibu hamil mengalami
kurang gizi maka akibat yang akan ditimbulkan antara lain: keguguran, bayi lahir mati,
kematian neonatal, cacat bawaan, anemia, dan bayi lahir dengan BBLR (Lubis, 2003).

Anemia gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya jumlah asupan zat
besi tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan meningkat, kekurangan darah, pola
makan tidak baik, status sosial ekonomi, penyakit infeksi, pengetahuan yang rendah tentang
zat besi (Puji dan Esse, 2010). Kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet tambah
darah juga mempengaruhi terjadinya anemia, terdapat faktor yang turut mempengaruhi
konsumsi suplemen atau tablet besi yang antara lain adalah bentuk tablet, warna, rasa, dan
efek samping (Wijianto, 2004).
1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


Mahasiswa mampu memberikan Asuhan Kesehatan Anemia Ringan terhadap
remaja dengan dengan asuhan maximal perawatan untuk mencapai kesehatan
reproduksi yang baik.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan Pengertian Anemia
2. Mahasiswa mampu memahami dan Menjelaskan Sasaran Anemia
3. Mahasiswa Mengetahui Ruang Lingkup Anemia
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Faktor-Faktor Anemia
5. Mahasiswa mampu Memahami dan Menjelaskan Komponen Anemia
6. Mahasiswa mampu Memahami dan Menjelaskan Hak-Hak Reproduksi
7. Mahasiswa Mampu Membuat Manajemen Varney
1.3 Ruang Lingkup

1.3.1 Sasaran
Sasaran dari penulisan laporan ini adalah seluruh pasien wanita ditempat PMB
Bidan A

1.3.2 Tempat Praktek


Tempat praktek dari penulisan laporan ini adalah PMB Bidan A

1.3.3 Waktu Pelaksanaan


Waktu pelaksaan praktek dari penulisan laporan ini adalah mulai tanggal 20
Maret 2022

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Institusi


Asuhan Anemia dapat meningkatkan mutu kualitas institusi Akademi
Kebidanan Jember. Penyusunan Asuhan Anemia ini juga akan memperkaya
kepustakaan pada institusi Akademi Kebidanan Jember

1.4.2 Bagi Lahan


Sebagai acuan untuk dapat meningkatkan pelayanan kebidanan termasuk pada
Anemia ringan. sesuai Standart Pelayanan Minimal Asuhan Kebidanan.
1.4.3 Bagi Pasien
Klien mendapat Asuhan Kebidanan Kesehatan Reproduksi sesuai Standart
Pelayanan Minimal Asuhan Kesehatan Reproduksi.

Bab 2 Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian Anemia


Anemia merupakan salah satu kelainan darah yang umum terjadi ketika kadar
sel darah merah dalam tubuh menjadi terlalu rendah. Hal ini dapat menyebabkan
masalah kesehatan karena sel darah merah mengandung hemoglobin, yang membawa
oksigen ke jaringan tubuh. Anemia dapat menyebabkan berbagai komplikasi,
termasuk kelelahan dan stress pada organ tubuh. Anemia sebenarnya adalah sebuah
tanda dari proses penyakit bukan penyakit itu sendiri (Proverawati, A, 2011).
Anemia sering disebut kurang darah yaitu keadaan dimana kadar hemoglobin
dalam darah kurang dari normal (<12gr/dL) yang berakibat pada daya tahan tubuh,
kemampuan dan konsentrasi belajar, kebugaran tubuh, menghambat tumbuh kembang
dan akan membahayakan kehamilan nanti (Kemenkes RI, 2010).
Anemia merupakan kondisi dimana kadar hemoglobin seseorang kurang dari
10gr/dL, sedangkan angka idealnya untuk ibu dewasa berdasarkan standar WHO
adalah 12gr/dL. Artinya, seorang ibu dewasa yang sedang hamil maupun tidak akan
didiagnosis mengalami anemia jika kadar hemoglobinnya di bawah 12gr/dL. Akan
tetapi, munculnya gejala bersifat individual, bisa jadi orang yang memiliki
hemoglobin 10gr/dL masih dapat beraktifitas secara normal dan energik, sedangkan
yang lain tampak letih dan lesu (Fatonah, S, 2016).

2.2 Sasaran Anemia


Menurut Arisman (2009), seseorang dikatakan anemia bila kadar hemoglobin sebagai
berikut :

Batasan anemia menurut Manuaba (2007) dalam Salmariantity (2012) berdasarkan


pemeriksaan hemoglobin adalah :
1. Tidak anemia : Hb 11,00 gr/dL
2. Anemia ringan : Hb 9,00 gr/dL-10,00 gr/dL
3. Anemia sedang : Hb 7,00 gr/dL-8,00 gr/dL
4. Anemia berat : Hb < 7,00 gr/dL

Anemia ringan dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala, karena


jumlah sel darah merah yang rendah menyebabkan berkurangnya pengiriman oksigen
ke setiap jaringan dalam tubuh. Anemia ringan biasanya tidak menimbulkan gejala
apapun, tetapi anemia secara perlahan terus-menerus (kronis), tubuh dapat beradaptasi
dan mengimbangi perubahan, dalam hal ini mungkin tidak ada gejala.apapun sampai
anemia menjadi lebih berat.
Menurut Proverawati, A (2011) gejala anemia diantaranya :
1) Kelelahan
2) Penurunan energi
3) Kelemahan
4) Sesak nafas
5) Tampak pucat

2.3 Faktor-Faktor Anemia


Menurut Proverawati, A (2011) banyak kondisi medis yang dapat menyebabkan
anemia. Penyebab umum dari anemia adalah :

a) Anemia dari pendarahan aktif


Kehilangan darah melalui perdarahan menstruasi berat atau luka dapat menyebabkan
anemia. Ulkus gastrointestinal atau kanker seperti kanker usus besar mungkin secara
perlahan dapat menyebabkan anemia. Kehilangan darah akut dari perdarahan internal
(dampak dari ulkus peptikum) atau perdarahan eksternal (seperti trauma) dapat
menyebabkan anemia dalam kurun waktu yang sangat singkat. Jenis anemia ini bisa
mengakibatkan gejala parah dan konsekuensi berat jika tidak segera ditangani.

b) Anemia defisiensi besi


Kebutuhan besi pada sumsum tulang untuk membuat sel-sel darah merah. Iron
memainkan peranan penting dalam struktur yang tepat dari molekul hemoglobin. Jika
asupan besi terbatas atau tidak memadai karena asupan diet yang buruk, anemia dapat
terjadi sebagai hasilnya. Hal ini disebut anemia kekurangan zat besi.

c) Anemia penyakit kronis


Setiap kondisi medis jangka panjang dapat menyebabkan anemia. Mekanisme yang
tepat dari proses ini tidak diketahui, tetapi berlangsung lama dan kondisi medis yang
berkelanjutan seperti infeksi kronis atau kanker dapat menyebabkan anemia.

d) Anemia yang berhubungan dengan penyakit ginjal


Ginjal mengeluarkan hormon yang disebut eritropoietin yang membantu tulang untuk
membuat sel darah merah. Pada orang dengan penyakit ginjal kronis (jangka panjang),
produksi hormon ini berkurang, hal ini dapat menyebabkan anemia.

e) Anemia yang berhubungan dengan kehamilan


Peningkatan kadar cairan plasma selama kehamilan mengencerkan darah
(hemodilusi), yang dapat tercermin sebagai anemia.

f) Anemia yang berkaitan dengan gizi buruk


Banyak vitamin dan mineral diperlukan untuk membuat sel-sel darah merah. Selain
zat besi, vitamin B12 dan folat diperlukan untuk produksi hemoglobin yang tepat.
Kekurangan dalam salah satu dapat menyebabkan anemia karena kurangnya produksi
sel darah merah.

2.4 Komponen Anemia Ringan


Menurut Depkes (2009), cara mencegah dan mengobati anemia adalah
a. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi.
a) Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi.
b) Bahan makanan hewani : daging, ikan, ayam, hati dan telur
c) Bahan makanan nabati : sayuran berwarna hijau tua, kacangkacangan, dan tempe.
Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C sangat
bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus. Bahan makanan
tersebut, antara lain daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk dan
nanas.

b. Menambah asupan zat besi ke dalam tubuh dengan minum tablet tambah darah
(TTD).
c. Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia, seperti
kecacingan, malaria, TB paru.

2.5 Hak-Hak Kesehatan Reproduksi


Berdasarkan hasil Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan,
disepakati hal-hal reproduksi yang bertujuan untuk mewujudkan kesehatan bagi
individu secara utuh, baik kesehatan rohani dan jasmani, meliputi (Rahayu
Atikah.2017)
a. Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi,
b. Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi,
c. Hak kebebasan berfikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi,
d. Hak dilindungi dan kematian karena kehamilan,
e. Hak untuk menentukan jumlah dan jarak kehamilan,
f. Hak atas kebebasan dan keamanan yang berkaitan dengan kehidupan
reproduksinya,
g. Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk
perlindungan dari pelecehan, perkosaan, kekerasan, penyiksaan seksual,
h. Hak mendapatkan manfaat kemajuan ilmu penetahuan yang berkaitan dengan
kesehatan reproduksi,
i. Hak atas pelayanan dan kehidupan reproduksinya,
j. Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga,
k. Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam berkeluarga dan
kehidupan kesehatan reproduksi,
l. Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik yang berkaitan
dengan kesehatan reproduksi.

2.6 Manajemen Varney

2.7.1 Pengkajian data subyektif dan obyektif


a. Data subyektif
1) Menanyakan identitas yang meliputi: :
a) Nama
Mengetahui nama klien dan suami berguna untuk memperlancar
komunikasi dalam asuhan sehingga tidak terlihat kaku dan lebih
akrab serta tidak salah dalam melakukan pendataaan. data.
b) Umur
Umur perlu diketahui guna megetahui apakah klien dalam
kehamilan yang beresiko atau tidak. Usia dibawah 16 tahun dan
diatas 35 tahun merupakan umur-umur yang beresiko tinggi untuk
hamil, umur yang baik untuk kehamilan maupun persalinan adalah
19-25 tahun. (Walyani, 2015)
c) Agama
Tanyakan pilihan agama klien dan berbagai praktek terkait agama
yang harus diobservasi.
d) Suku/bangsa
Ras, etnis, dan keturunan harus diidentifikasi dalam rangka
memberikan perawatan yang peka budaya kepada klien.
e) Pendidikan
Tanyakan pendidikan terakhir tujuan Informasi ini membantu
memahami klien sebagai individu dan memberi gambaran
kemampuan baca tulis.
f) Pekerjaan
Mengetahui pekerjaan klien adalah penting untuk mengetahui
status ekonomi klien
g) Alamat Bekerja
Alamat bekerja klien perlu diketahui juga sebagai pelengkap
identitas diri klien
h) Alamat Rumah
Alamat rumah klien perlu diketahui bidan untuk lebih
memudahkan saat pertolongan persalinan dan untuk mengetahui
jarak rumah dengan tempat rujukan.
i) No.RMK (Nomor Rekam Medik)
Nomor rekam medik biasanya digunakan di Rumah Sakit,
Puskesmas, atau Klinik.
j) Telepon
Pada poin ini Romauli (2011) berpendapat bahwa telepon perlu
ditanyakan bila ada, untuk memudahkan komunikasi.
2) Menanyakan Alasan Kunjunngan
Romauli (2011) menuliskan apakah alasan kunjungan ini karena ada
keluhan
3) Menanyakan Keluhan Utama
Menurut Walyani (2015) keluhan utama adalah alasan kenapa klien datang
ke tempat bidan. Hal ini disebut tanda atau gejala. Dituliskan sesuai dengan
yang diungkapkan oleh klien serta tanyakan juga sejak kapan hal tersebut
dikeluhkan oleh pasien.
4) Menanyakan Riwayat Menstruasi
Menurut Walyani (2015) yang perlu ditanyakan tentang riwayat menstruasi
adalah sebagai berikut:
a) Menarche (usia pertama datang haid)
Usia wanita pertama haid bervariasi, antara 12-16 tahun. Hal ini dapat
dipengaruhi oleh keturunan, keadaan gizi, bangsa, lingkungan, iklim dan
keadaan umum.
b) Siklus
21-40 hari. Hanya 15% wanita yang memiliki siklus 28 hari. Riwayat
haid lama >8 hari merupakan penapisan pemakain AKDR pelepas
tembaga dan progestin
c) Lamanya
Lamanya haid yang normal adalah ±7 hari. Apabila sudah mencapai 15
hari berarti sudah abnormal dan kemungkinan adanya gangguan
ataupun penyakit yang mempengaruhinya.
d) Banyaknya
Normalnya yaitu 2 kali ganti pembalut dalam sehari. Apabila darahnya
terlalu berlebih, itu berarti telah menunjukkan gejala kelainan banyaknya
darah haid.
e) Disminorhoe (Nyeri Haid)
Nyeri haid perlu ditanyakan untuk mengetahui apakah klien menderita
atau tidak di tiap haidnya. Nyeri haid juga menjadi tanda bahwa
kontraksi uterus klien begitu hebat sehingga menimbulkan nyeri haid.
5) Riwayat Obstetri
a) jumlah anak perlu ditanyakan karena berguna dalam konseling
pemilihan kontrasepsi.
b) Cara persalinan perlu diketahui karena dalam penapisan klien untuk
metode tubektomi diperlukan riwayat operasi abdomen /panggul yang
pernah dilakukan karena kemungkinan terjadi perlekatan masih tinggi.
c) Umur anak perlu diketahui karena dapat menentukan syarat mutlak
untuk kontrasepsi mantap
d) Menyusui / tidak diperlukan dalam pemilihan alat kontrasepsi yang
akan dipilih, apabila klien menyusui dan kurang dari 6 minggu
pascapersalinan maka pil kombonasi adalah metode pilihan terakhir.
e) Riwayat KB terdahulu diketahui untuk melihat status reproduksinya
Macam-macam KB
(1) Suntik
(2) Pil
(3) AKDR
(4) Implan
Lama pemakaian KB diketahui untuk melihat apakah klien drop-out
dalam pemakaian kontrasepsi dan alasan nya dapat dilihat dalam
keluhan.
Keluhan-keluhan selama pemakaian alat kontrasepsi: IUD dengan
tembaga
(1) Perdarahan menstruasi yang lebih banyak
(2) Perdarahan vaginal yang tidak teratur atau hebat
(3) Kram akibat menstruasi
(4) Menambah kram atau sakit akibat menstruasi
IUD dengan progestin: Amenorrhea atau perdarahan menstruasi/ bercak
yang ringan
7) Pola Kebiasaan Sehari-Hari
Menurut Walyani (2015) dalam pola kebiasaan sehari-hari yang perlu dikaji
diantaranya:
a) Pola Nutrisi: jenis makanan, porsi, frekuensi
b) Kebiasaan Merokok/Minuman Keras/Obat Terlarang Hal ini perlu
ditanyakan karena ketiga kebiasaan tersebut secara langsung dapat
mempengaruhi kesehatanreproduksi
c) Pola Eliminasi
Yang dikaji adalah pola BAB (Buang Air Besar) dan BAK (Buang Air
Kecil), poin yang perlu ditanyakan yaitu frekuensi, warna, dan
masalah dalam pola eliminasi.
d) Pola Seksual
Perhatikan ketika sebelum dan setelah selesai coitus agar tidak
terinfeksi
e) Personal Hygiene
Poin penting yang perlu dikaji adalah frekuensi mandi, ganti celana
dalam karena jika tubuh lembab dan personal hygen jelek akan
membuat organ reproduksi mudah terinfeksi
f) Pola Istirahat dan Tidur
Yang perlu dikaji adalah lama waktu untuk tidur siang dan tidur
malam.
g) Pola Aktivitas
Tanyakan bagaimana aktivitas klien.
9) Menanyakan Riwayat Kesehatan
Menurut Walyani (2015) dalam riwayat kesehatan yang perlu dikaji yaitu:
a) Riwayat Kesehatan
Tanyakan kepada klien penyakit apa yang pernah diderita klien dan
yang sedang diderita klien. Hal ini diperlukan untuk menentukan
bagaimana asuhan berikutnya.
b) Riwayat Kesehatan Keluarga
Tanyakan pada klien apakah mempunyai keluarga yang saat ini sedang
menderita penyakit menular. Apabila klien mempunyai keluarga yang
menderita penyakit menular sebaiknya bidan menyarankan kepada
klien untuk menghindari secara langsung atau tidak langsung
bersentuhan fisik atau mendekati keluarga tersebut untuk sementara
waktu agar tidak menular. Tanyakan juga kepada klien apakah
mempunyai penyakit keturunan. Hal ini diperlukan untuk mendiagnosa
apakah pasien memiliki resiko penyakit reproduksi turunan yang
kemungkinan akan menderita penyakit tersebut atau tidak.
10) Riwayat Sosial Ekonomi
a) Status Perkawinan : Kawin/Tidak
b) Kawin ....kali
c) Umur istri
d) Umur suami
e) Lama perkawinan
(untuk mengetahui apakah klien mempunyai pasangan sek lain)
Penapisan untuk Kontrasepsi AKDR jenis tembaga dan progestin.
Pada kesehatan reproduksi banyaknya pasangan berhubungan sex
sangat mempengaruhi kesehatan reproduksi karena jika bergontagan
ganti pasangan sex rentang terkena infeksi menular sexsual.
11) Keadaan psikososial
Poin yang perlu di tanyakan adalah sebagai berikut
a) Respon ibu dan keluarga : mendukung atau tidak mendukung dalam
pemakaian KB
b) Persepsi ibu terhadap respon keluarga tentang KB
c) Pengambil keputusan dalam keluarga
12) Kebiasaan hidup sehat : perlu di ketahui apakah pasien memiliki gaya
hidup yang tidak sehat misalnya merokok karena dapat mengakibatkan
kangker contohnya kangker pada organ reproduksi
13) Riwayat Perekonomian
a) Pekerjaan suami
b) Penghasilan suami
c) Pekerjaan istri
d) Penghasilan istri
e) Jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan
Pekerjaan :untuk menentukan status sosial ekonomi sebagai dasar
dalam untuk menentukan anjuran /pengobatan yang akan di berikan.
Penghasilan : untuk menentukan status sosial ekonomi sebagai dasar
dalam menentukan anjuran /pengobatan yang akan di berikan
14) Persetujuan suami
Memastikan bahwa suami menyetujui pilihan akseptor (Informe Consent)
15) Pola Sexsualitas
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan Umum

Baik :tidak meringis kesakitan, penampilan rapi,komonikasi


dapat merespon, tidak pucat
Cukup :pasien dapat merespon, wajah pucat, penampilan rapi
Kurang : pasien kurang baik (dapat merespon pembicaraan,
wajah pucat, penampilan kurang baju robek
kecelakaan
b) Kesadaran
(1) Composmentis, yaitu kondisi seseorang yang sadar
sepenuhnya, baik terhadap dirinya maupun terhadap
lingkungannya dan dapat menjawab pertanyaan yang
ditanyakan pemeriksa dengan baik.
(2)Apatis, yaitu kondisi seseorang yang tampak segan dan acuh
tak acuh terhadap lingkungannya.
(3)Delirium, yaitu kondisi seseorang yang mengalami kekacauan
gerakan, siklus tidur bangun yang terganggu dan tampak
gaduh gelisah, kacau, disorientasi serta meronta-ronta
(3) Somnolen yaitu kondisi seseorang yang mengantuk namun
masih dapat sadar bila dirangsang, tetapi bila rangsang
berhenti akan tertidur kembali.
(4) Sopor, yaitu kondisi seseorang yang mengantuk yang dalam,
namun masih dapat dibangunkan dengan rangsang yang kuat,
misalnya rangsang nyeri, tetapi tidak terbangun sempurna dan
tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik.
(5) Semi-coma yaitu penurunan kesadaran yang tidak
memberikan respons terhadap pertanyaan, tidak dapat
dibangunkan sama sekali, respons terhadap rangsang nyeri
hanya sedikit, tetapi refleks kornea dan pupil masih baik.
(6) Coma, yaitu penurunan kesadaran yang sangat dalam,
memberikan respons terhadap pertanyaan, tidak ada gerakan,
dan tidak ada respons terhadap rangsang nyeri.
c) Keadaan emosional
(a) Stabil :keadaan di mana seseorang dapat menyesuaikan diri.
Sehingga apabila orang tersebut mendapat rangsangan
emosional dapat menyesuaikan diri tidak menunjukkan
ketegangan atau gangguan emosi
(b) Cemas : perasaan gugup atau gelisah

d) Tanda-Tanda Vital
(1) Tekanan Darah
tekanan darah yang normal adalah 110/80 mmHg sampai
140/90 mmHg.
(2) Nadi
Normal denyutnadiorang dewasa 60-100/menit
(3) Pernafasan
untuk mengetahui fungsi sistem pernafasan. Normalnya 16-20
kali/menit.
(4) Suhu
suhu badan normal adalah 36,5c sampai 37,5 c. Bila suhu lebih
dari 37,5c kemungkinan ada infeksi.
2) Pemeriksaan Fisik
a) Muka
Yang perludikaji adalah ada/tidaknya pucat,cloasma.
b) Mata
Ada/tidaknya anemi dan ikterus.anemimerupakan
salahsatupenapisan klien tubektomi. Ikterus merupakan salah satu
penapisan klien metode hormonal (pil, progestin, pil
kombinasi,suntikan dan susuk)
c) Dada
Ada /tidak pembesaran payudara. Hiperpikmentasi pada puting dan
areola mammae sebagai pengaruh dari peningkatan hormon
estrogen dan progestron dalam kehamilan. Adakah benjolan yang
mengarah ke tumor . ada atau tidak nyeri payudara
d) Abdoment
Pemeriksaan perut perlu inspeksi pembesaran perut (bila
pembesaran perut itu berlebihan kemungkinan asites, tumor, ileus,
dan lain-lain), pigmentasi di linea alba, nampaklah gerakan anak
atau kontraksi rahim, adakah striae gravidarum atau luka bekas
operasi.
e) Pemeriksaan Genitalia dan anus
(1) Hygen pada vulva dan vagina.ada/tidak varises, oedem,
hematoma, peradangan (vulvitis,vaginitis,kolpitis,
bartholinistis), kondilom akuminata, kista vagina,fistula
obstetri,gonorhoe, syphilis.
(2) Melakukan pemeriksaan dalam
(3) inspekulo
f) Ekstremitas
Ada atau tidaknya nyeri hebat pada betis, paha,tungkai bengkak
(odema) dan ikterus merupakan salah satu penapisan klien
metode hormonal (pil, progestin, pil kombinasi,suntikan dan susuk)
g) Pemeriksaan Penunjang
(1) Pada pemeriksaan darah yang diperiksa adalah golongan darah,
kadar haemoglobin

2.7.2 Interpretasi data


Diagnosa :
PAPAH dengan (Untuk kasus kespro)

P =Paritas, hamil anak ke berapa


A= Aterm , apakah persalinan sebelumnya di lahirkan cukup bulan
P =Prematur, apakah persalinan sebelumya di lahirkan prematur
A= Abortus , apakah pernah mengalami abortus
H= Hidup , berpa jumlah anak yang hidup

Masalah aktual adalah sebuah peristiwa atau hal yang benar benar terjadi pada
masa kini.
tergantung dari keluhan atau penyulit/ komplikasi ibu contoh

Keuhan/penyulit/komplikasi Masalah aktual

Anemia Ringan
1. Lemas dan cepat lelah
2. Sakit kepala dan pusing
3. Sering mengantuk
4. Kulit terlihat pucat atau kekuningan

2.7.3 Diagnosa potensial


Bidan mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan
rangakaian masalah dan diagnosa yang sudah di identifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan sambil
mengamati klien bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa atau
masalah potensial benar-benar terjadi.
Contoh diagnosa potensial dari kasus berikut :
Keuhan/penyulit/komplikasi Diagnosa Potensial

Anemia Ringan Anemia sedang

2.7.4 Antisipasi penanganan segera :


Tahap ini dilakukan oleh bidan dengan melakukan identifikasi dan
menetapkan beberapa kebutuhan setelah diagnosis dan masalah ditegakkan.
Kegiatan bidan pada tahap ini adalah konsultasi, kolaborasi dan melakukan
rujukan. (Hidayat, 2016)
Contoh Antisipasi Penaganan Segera
Keuhan/penyulit/komplikasi Antisipasi Penaganan Segera
Anemia Ringan Pemberian tablet Fe

2.7.5 Intervensi
Intervensi perencana adalah segala tindakan yang dikerjakan oleh tenaga
kesehatan yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk
mencapai luaran (outcome) yang diharapkan. Pengklasifikasian rencana
dilakukan berdasarkan analisis kesehatan (similiarity analysis) dan penilaian
klinis (clinical judgement). Rencana keperawatan yang bersifat multikategori
contoh intervensi :
Keuhan Gangguan Intervensi
Menstruasi
Anemia ringan 1. Memberitahu ibu untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dan hidrasi dengan minum air putih
lebih banyak, mengonsumsi makanan
dengangizi seimbang, makan secara teratur,
mengonsumsi makanan tambahanseperti
biskuit di antara jam makan pokok,
mengonsumsi buah dan sayuran
2. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi
makanan yang tinggi zat besi untuk
meningkatkan kadar Hb

3. Memberitahu ibu untuk mengatur pola


istirahat, tidur pada malam hari 7-8 jam dan
tidur siang minimal 1 jam serta mengurangi
aktivitas yang berat

4. Memberitahu ibu untuk mengonsumsi tablet


Fe

2.7.6 Implementasi
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk membantu
klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang
lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. (Hidayat,
2016)
Contoh implementasi :
Keluhan Implementasi
Anemia ringan 1. Mengingatkan ibu untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi dan hidrasi dengan minum
air putih lebih banyak, mengonsumsi
makanan dengan gizi seimbang, makan
secara teratur, mengonsumsi makanan
tambahan seperti biskuit di antara jam
makan pokok, mengonsumsi buah dan
sayuran

2. Mengingatkan ibu untuk mengonsumsi


makanan yang tinggi zat besi untuk
meningkatkan kadar Hb

3. Mengingatkan ibu untuk mengatur pola


istirahat, tidur pada malam hari 7-8 jam dan
tidur siang minimal 1 jam serta mengurangi
aktivitas yang berat

4. Memberikan ibu tablet Fe 90 tablet

2.7.7 Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan tahapan terakhir dari proses keperawatan
untuk mengukur respons pasien terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan
pasien ke arah pencapaian tujuan.
Contoh evaluasi :
Keuhan Gangguan Evaluasi
Menstruasi
Anemia ringan 1. Pasien mengerti untuk mengatur pola
makan, memakan banyak sayuran dan buah-
buahan, mengurangi makanan yang manis
danmengurangi konsumsi karbohidrat seperti
nasi,

2. Pasien mengerti dan mau mengonsumsi


makanan yang tinggi zat besi untuk
meningkat kadar Hb

3. Pasien bersedia untuk mengatur pola


istirahat, istirahat secara teratur,

4. Pasien bersedia meminum tablet fe


Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai