Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM

P1A0 PARTUS MATURUS DENGAN SC ATAS INDIKASI IMPENDING


EKLAMSI POD 0 DI RUANG NIFAS RSUD AL-IHSAN PROV JAWA
BARAT

Tugas Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners Stase
Keperawatan Maternitas

DI SUSUN OLEH :
YOPI LISDAWATI
P17320121513

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG
PROGRAM PROFESI NERS
2022

ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM


P1A0 PARTUS MATURUS DENGAN SC ATAS INDIKASI IMPENDING
EKLAMSI POD 0 DI RUANG NIFAS RSUD AL-IHSAN PROV JAWA
BARAT
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
IDENTITAS ISTRI SUAMI
Nama Ny. A Tn. R
Umur 18 tahun 24 tahun
Suku bangsa Sunda Sunda
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan IRT Wiraswasta
No. Register 00-8191** -
Tanggal masuk RS 26 Mei 2022 -
Hari / Tanggal pengkajian 27 Mei 2022 -
Waktu / jam pengkajian 10.00 WIB -
Golongan darah - -
Diagnosa medis P1A0 Partus Maturus
Dengan Sc Atas Indikasi
-
Impending Eklamsi POD
0
Nomor telepon - 081313577***
Status perkawinan Kawin Kawin
Alamat rumah Tonjong RT.02 RW.01 Tonjong RT.02 RW.01
Mekarlaksana, Kabupaten Mekarlaksana, Kabupaten
Bandung, Ciparay Bandung, Ciparay

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama (here and now) : pasien mengatakan nyeri dibagian luka
operasi.
2. Riwayat kesehatan sekarang:
Pasien mengatakan datang dengan kehamilan 36-37 minggu ke IGD pada
tanggal 26 Mei 2022 karena mengeluh pusing dari jam 12.00 WIB, adanya mual
dan muntah, Gerakan janin aktif, pandangan buram (-), mules (-), keluar air-air
dari jalan lahir (-) flek darah (-), Kejang (-). Riwayat asma sejak kelas 6 SD dan
terkahir kambuh sebelum hamil. Riwayat darah tinggi sejak masuk kehamilan
trismtr 3.
Saat dikaji Pasien mengatakan nyeri dibagian perut luka operasi, nyeri
bertambah bila banyak gerak dan saat batuk, berkurang saat istirahat atau tidak
banyak gerak nyeri dirasakan hanya dibagian luka operasinya saja dan tidak
menyebar ke daerah lain, nyeri terasa seperti di sayat-sayat, skala nyeri yang
dirasakan adalah 6 dari 0-10. Pasien mengatakan nyeri dirasakan terus menerus
dengan durasi 1-2menit.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan mempunyai Riwayat Hipertensi semenjak kehamilan di
trisemster 3. DM, Hepatitis, dll disangkal. Riwayat operasi Pasien belum pernah
dioperasi dan Pasien belum pernah dirawat sebelumnya.
4. Riwayat kesehatan keluarga (fokus pada penyakit genetik & menular):
Pasien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit darah
tinggi, gula, hepatitis, HIV, dll.
5. Riwayat kesehatan ginekologi dan obstetri.

a. Riwayat ginekologi
1) Riwayat menstruasi / haid
- Menarche : 13 tahun
- Siklus haid : 28-30 hari
- Keluhan selama haid : nyeri haid hari pertama saja
2) Riwayat perkawinan
Status pernikahan : Kawin
ISTRI SUAMI
Umur waktu menikah 18 Tahun 23 tahun
Lama pernikahan 1 tahun 1 tahun
Pernikahan yang ke 1 1

3) Riwayat Keluarga Berencana (KB)


- Jenis kontrasepsi yang digunakan : Belum pernah
- Lamanya :-
- Alasan dilepas :-
- Dukungan keluarga :-
- Rencana kontrasepsi sesudah melahirkan : IUD
b. Riwayat Obstetri
1) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Kehamilan Persalinan Nifas


ANC
(kali) Tempat/ L/P,
Pe Peny Lak
No Tahun Umur / Jenis Penolon H/M Penyulit
nyulit ulit tasi
temp g , BB
at
1 Anak pertama

2) Riwayat kehamilan sekarang


- P: 1, A: 0
- HPHT : 09 September 2021
- Taksiran persalinan : 16 Juni 2022
- Tanggal persalinan : 27 Mei 2022 (08.35)
- Siklus haid : 28-30 hari
- Tanda bahaya atau penyulit : impending eklamasi
- ANC : di Bidan dengan Frekuensi : >10 x
- Obat yang dikonsumsi (termasuk jamu) : vitamin saja
- Imunisasi TT 1 : Ya, TT2 : Tidak
- Kekhawatiran khusus : pasien mengatakan ada kekhawatiran
khusus karena bayinya lahir tidak sesuai tafsiran persalinan.
Namun pasien diberikan semangat terus oleh keluarga dan
suaminya agar tidak khawatir sekali.
- Respon ibu dan keluarga terhadap kelahiran : Pasien dan keluarga
sangat senang dengan kelahiran bayi karena baru anak pertama
- Komplikasi kehamilan: impending eklamsi
- Perdarahan : tidak ada
- Preeklampsia : ada
- Eklampsia : tidak ada
- PMS : tidak ada

3) Riwayat persalinan
- Jenis persalinan : Buatan VE/FE/SC : SC, Anjuran: dokter
kandungan
- Masa gestasi : 36– 37mgg
- Penolong persalinan : Dokter kandungan
- Lama persalinan:
Kala I : Pasien mengatakan tidak mules
Kala II : Dilakukan sectio caesaria pada 27 Mei 2022 dimulai pukul
08.15 WIB dan selesai pukul 08.53, lama operasi 38 menit. Bayi lahir
pukul 08.35 WIB jenis kelamin perempuan dengan BB 2110 gr PB :
45 cm
Kala III : Pukul 08.40 WIB lahir plasenta Keadaan plasenta: tidak
terkaji
Kala IV: tidak terkaji
- Komplikasi persalinan: impending eklamsi
- Keadaan ketuban: tidak terkaji
- Perdarahan : ± 200 cc

C. Pola Aktivitas Sehari-hari


Jenis Sebelum Sekarang
Makan
- Frekuensi 3x/ hari 3x/ hari , 3x snack
- Jenis Nasi +Lauk+Sayur Nasi+Lauk+Sayur+buah
- Porsi 1 porsi 1 porsi
- Keluhan Tidak ada Tidak ada
- Makanan yang dipantang, Tidak ada Tidak ada
alasan Tidak ada Tidak ada
- Alergi Ikan Laut Tidak ada
- Suplemen Vitamin saat hamil Tidak ada
Minum
- Jenis Air Mineral Air Mineral
- Jumlah 8-9 gelas 7-8 gelas
Eliminasi
- BAB: frekuensi, warna, BAB 1x /hari, Belum BAB semenjak
konsistensi warna khas feses, di RS dan melahirkan
bau khas feses,
konsistensi padat.
- BAK: Frekuensi, warna, bau
BAK >8x perhari, BAK 3-4x/hari warna
warna kuning jernih, kuning jernih, bauk has
bau khas urine, urine
Istirahat dan Tidur
- Malam 20.00-03.00 21.00-05.00
- Siang 12.30-14.30 13.00-14.00
- Keluhan Tidak ada Tidak ada
- Yang mempermudah tidur Makan Tidak ada
- Yang mempermudah bangun alarm pagi Tidak ada

Personal hygiene
- Mandi 2x / hari 1x / hari, diseka
- Ganti pakaian dalam 2x /hari 2x /hari
- Jenis pakaian Macm-macam Katun
- Perawatan gigi 2x perhari 2x perhari
- Perawatan payudara 2x perhari Belum pernah semenjak
melahirkan
- Vulva hygiene 2x perhari 2x perhari
Pola aktivitas / kebiasaan hidup
- Pengetahuan hub sek pasca Tidak ada Tidak ada
Melahirkan
- Keluhan Tidak ada Nyeri luka operasi
- Kebiasaan merokok Tidak merokok Tidak merokok
- Beban pekerjaan IRT IRT
- Adat istiadat Sunda Sunda
- Minuman beralkohol Tidak Tidak
D. Pemeriksaan Fisik
1. Ibu

1. Keadaan Umum
Keadaan umum : Pasien tampak lemah
Kesadaran: Compos Mentis dengan hasil GCS : E4, V5, M6
2. Tanda-tanda vital
TD: 174/104 mmHg N: 101 x/mnt R: 20 x/mnt S: 36.5oC
3. Antropometri
TB: 152 cm BB sekarang: 70 Kg BB sebelum hamil: 54 Kg IMT: 23,5
4 Kepala
- Rambut: Tampak berwarna hitam, tidak ada ketombe, ada rambut rontok dan tidak
ada nyeri tekan
- Cloasma gravidarum: Tidak ada
Mata :
- Penglihatan : Pasien mampu melihat jelas, Pasien mengatakan tidak ada gangguan
penglihatan
- Konjunctiva : tidak tampak anemis
- Kelopak mata : Tidak ada pembengkakan pada palpebra
- Sclera : Tidak tampak ikterik
- Gerakan bola mata: Pasien mampu menggerakan bola mata mengikuti tangan
pemeriksa bergerak kekiri dan kekanan
- Reaksi pupil terhadap cahaya : pupil tampak mengecil saat terkena reflek cahaya
Telinga :
- Kebersihan: Telinga Pasien tampak ada suremen telinga, tampa simetris antara
kanan dan kiri, tidak ada nyeri tekan pada telinga.
- Fungsi pendengaran : Pasien mampu mendengar detakan bunyi jam pemeriksa
Hidung :
- Kebersihan: Hidung tampak bersih tidak tampak ada kotoran, lubang hidung Pasien
ada dua dan tampak simetris
- Fungsi penciuman: Pasien mampu mengenali atau mencium kayu putih ketika
Pasien tutup mata
Mulut :
- Bibir: mukosa Pasien tampak lembab
- Gusi: tidak ada perdarahan pada gusi
- Gigi : Pasien mengatakan di giginya ada karies
Leher :
- Pembesaran kelenjar tiroid: tidak ada
- Pembesaran kelenjar getah bening: tidak ada
5 Dada:
- Pergerakan nafas: simetris kanan dan kiri
- Bunyi nafas : vesikuler
- Bunyi jantung : Lupdup tidak ada suara gallop atau murmur
- Irama Jantung : teratur
Payudara:
- Tidak ada nyeri tekan
- Air susu ibu sedikit keluar
Indikator Kanan Kiri
Bentuk Simetris Simetris
Puting susu menonjol menonjol
Areola Hyperpigmentasi Hyperpigmentasi
Benjolan Tidak ada Tidak ada
Kolostrum Belum ada Belum ada
Kebersihan Tampak bersih Tampak bersih

6 Perut:
- Luka bekas operasi : ada pada abdomen bawah diatas simpisis pubis
- Panjang : + 20 cm
- Keadaan luka : terbalut kasa steril yang diperban dengan hypafix
- Striae: Nampak striae
- Penurunan TFU : tidak terkaji
- Posisi uterus : tidak terkaji
- Kontraksi uterus: tidak terkaji
- Diastasis rektus abdominis : tidak dapat dikaji pada pasien dengan post sc
REEDA
- (Redness : Tidak ada, Edema : Tidak ada, Ecchymosis : Tidak ada, Drainage :
tidak ada Approximation : tidak ada)

7 Ekstremitas
Indikator Kanan Kiri
Ekstremitas atas
Bentuk Simetris Simetris
Odema Tidak ada Tidak ada
Kuku jari Tampak bersih Tampak bersih
Ektremitas bawah
Bentuk Simetris Simetris
Odema ada ada
Kuku Tampak bersih Tampak bersih
jari
Varices Tidak ada Tidak ada
Refleks patela Positif Positif
Hommans Negatif Negatif
sign
8 Genetalia
- Vulva/Vagina : tidak tampak ada edema, terpasang kateter urine
- Lochea (jenis, bau, warna, jumlah): Rubra, Warna merah segar , bau amis,
- Perineum : utuh
- Anus : utuh
9 Data Psikologis
- Status emosi: Pasien merasa tenang karena bayinya sudah lahir dalam keadaan
sehat. Pasien dalam fase psikologi taking in yaitu fase dimana Pasien
ketergantungan dalam melakuakan aktivitas atau adanya orang yang menemani
dengan hal tersebut akan berlangsung dari hari pertama sampai hari kedua
setelah melahirkan.
- Pola Koping : Pasien mengatakan sangat senang dengan kehadiran anak
pertmanya yang akan melengkapi keluarga kecilnya
- Pola Komunikasi: Pasien dapat berkomunikasi dengan baik ketika ditanya oleh
perawat, komunikasi anatar keluarga juga terjalin dengan baik.
Konsep diri:
- Gambaran diri : Pasien mengatakan sekarang sudah bertambah peran menjadi
seorang ibu dan membuatnya sangat senang dengan peran barunya.
- Peran diri : Pasien mengatakan sebelumnya berperan menjadi istri suaminya,
dan sekarang bertambah peran menjadi seorang ibu dari anaknya
- Ideal diri : Pasien mengatakan ingin cepat pulang dan merawat bayinya
- Identitas diri : Pasien mengatakan ia adalah seorang istri yang beperan sebagai
dan statusnya sekarang lengkap menjadi seorang ibu
- Harga diri : Pasien mengatakan ingin cepat pulang dan merawat bayinya di
rumah
10 Data Sosial
- Dengan keluarga dan tetangga: Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga dan
suamiya yang bekerja sebagai wiraswasta, hubungan dengan anggota keluarga
dan tetangga sangat baik.
- Dengan tenaga kesehatan : hubungan Pasien dengan tenaga kesehatan tidak ada
masalah, Pasien mematuhi peraturan rumah sakit dan menerima saran dari tenaga
kesehatan dalam proses pemulihan kondisi Pasien.
- Dengan sesama pasien: pasien belum bisa mengobrol atau berbincang dengan
pasien lain karena masih harus bedrest dan menahan nyeri
11 Data Spiritual
- Keyakinan dan makna hidup : Pasien mengatakan keyakinanya pada Allah SWT
dan memaknai hidupnya sebagai suatu anugerah dari yang maha kuasa terlebih
diberikan titipan oleh Allah SWT dipercaya untuk merawat anaknya.
- Autoritas dan pembimbing : Pasien mengatakan dalam kegiatan sehari-hari
dibimbing oleh suami dan keluarga
- Pengalaman dan emosi : Pasien mengatakan emosinya stabil dan jarang marah
- Persahabatan dan Komunitas : Pasien mengatakan hubungan antar
pertemanannya cukup baik
- Ritual dan Ibadah: Pasien mengatakan saat dirumah selalu sholat 5 waktu tetapi
dirumah sakit pasien belum bisa beribadah
- Dorongan dan pertumbuhan : Pasien mengatakan yakin untuk merawat
bayinya dengan baik untuk kedepannya dengan bantuan ibunya dan
saudara-saudaranya
12 Data Penunjang
26 Mei 2022
Nama test Hasil Unit Nilai rujukan
Hematologi
Darah rutin
Haemoglobin 12,6 g/dl 12.0 – 16.0
Leukosit 10160 sel/uL 3800 – 10600
Eritrosit 4.60 juta/uL 3.6 – 5.8
Hematokrit 38,6 % 35 – 47
Trombosit 192000 sel/uL 1500000-440000
Golongan darah O
Rhesus Positif
Kimia Klinik
AST (SGOT) 17 u/L 10 – 31
ALT (SGPT) 7* u/L 9-36
Ureneum 16 mg/dL 10-50
Kreatinin 0,50 * mg/dL 0.7 – 1.13
Glukosa Darah Sewaktu 73 mg/dL 70 – 200
Urine
Urin Rutin
Kimia Urine
Warna urine kuning keruh Kuning
pH Urine 6,5 4,8 – 7,5
Berat jenis urine 1.015 1,002 – 1,025
Protein Urine Positif 2 * mg/dL Negatif
Glukosa urine Negatif mg/dL <30
Bilirubine urine Negatif mg/dL <0,5
Urobilinogen urine Negatif mg/dL <1
Nitrit Urine Negatif Negatif
Keton urine Negatif mg/dL <10
Leukosit Negatif /uL <7,4
Darah samar urin Positif 1 /uL <10
Mikroskopis Urine
Eritrosit 2-4 /lpk <1
Leukosit 3-6 /lpk 0-6
Calcium monohydrate Negatif /lpk
Calcium Dihydrate Negatif /lpk
Bakteri Negatif /lpk Negatif
Triple phosphate Negatif /lpk
Uric acid urine Negatif /lpk
Hyalin Negatif /lpk
Pathological urine Negatif /lpk
Sel epitel Positif 1 /lpk Positif
Non sel epitel Negatif /lpk
Jamur Negatif /lpk Negatif
Hasil Pemeriksaan Radiologi
- Tidak tampak TB paru aktif maupun Bronkhopneumonia
- Tidak tampak kardiomegali
13 Data Therapi
Nama obat Dosis Cara Pemberian
Cefriaxone 1 x 2gr Injeksi
Ketorolac 3x1 gr Injeksi
Dopamet 3 x 2 (250 mg) Oral
Amlodipine 3 x 1 (10 mg) Oral
2. Data Bayi
1. Identitas Bayi
- Nama bayi: By. Ny. A
- Jenis kelamin: Perempuan
- Tanggal Lahir / Jam Lahir: Jum’at, 27 Mei 2022/ 08:35
- Berat Badan (BB)/Panjang Badan (PB) : 2110 gr/ 45 cm

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


A. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Sectio Caesarea dengan Nyeri Akut
- Pasien mengatakan nyeri idndikasi impending eklamsi
pada luka operasi ↓

- Pasien mengatakan nyeri Luka post operasi

bertambah bila banyak ↓

gerak dan saat batuk Terputusnya inkonturitas


jaringan
- nyeri terasa seperti di

sayat-sayat
Merangasang pengeluaran
DO:
histamin dan prostagalandin
- Pasien tampak meringis

- Skala nyeri 6 (0-10)
Impuls ke pusat nyeri di otak
- TD: 174/104 mmHg
(thalamus)
- N: 101 x/mnt ↓
- R: 20 x/mnt Korteks otak : nyeri
- S: 36.5oC dipersepsikan

Nyeri akut
2 DS: - Sectio Caesarea dengan Risiko Infeksi
DO: idndikasi impending eklamsi

- Tampak luka post ↓

operasi terbalut verban Luka post operasi


dibagian perut bawah ↓
Jaringan terbuka
- Panjang luka operasi

±20 cm Proteksi kurang
- Terdapat luka terbuka ↓
pada abdomen (luka Invasi Bakteri
post SC) ↓
Risiko infeksi

B. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas


1. Nyeri akut b.d terputusnya inkontunitas jaringan ditandai dengan
adanya nyeri luka operasi dengan skala 6 dari 0-10 dan nyeri lebih berat
ketika banyak gerak dan batuk.
2. Resiko infeksi b.d faktor resiko : pembedahan (luka bekas operasi)
ditandai dengan adanya luka bekas operasi SC di perut bawah, panjang
luka operasi ± 20 cm
III. PERENCANAAN
NO DIAGNOSA PERENCANAAN
DX KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi :
berhubungan selama 2 ×24 jam diharapkan nyeri dapat 1. Obervasi tanda-tanda vital
dengan terputusnya berkurang, dengan kriteria hasil : 2. Observasi lokasi, kaarakteristik, durasi, frekuensi,
inkontunitas a. Skala nyeri berkurang dari 6 ke 4 (0- kualitas, intensitas nyeri
jaringan 10) 3. identifikasi skala nyeri
b. Meringis berkurang 4. identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
c. Tanda-tanda vital dalam batas normal: nyeri
- TD : 120/80mmHg Terapeutik
- Nadi : 60-80x/menit 5. berikan Teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
seperti Teknik nafas dalam
6. Bantu pasien untuk menahan nyeri menggunakan bantal
jika batuk
Edukasi :
7. Jelaskan pada Pasien dan keluarga Pasien tentang nyeri
dan penyebab nyeri
8. Ajarkan Teknik nonfarmakologi (latih nafas dalam)
untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
9. Kolaborasi dengan dokter dan tim medis dalam
pemberian analgetik
2 Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
berhubungan selama 2 ×24 jam diharapkan tidak 1. Monitor tanda gejala infeksi (REEDA)
dengan faktor terjadi infeksi selama perawatan, dengan Terapeutik
resiko : kriteria hasil : 2. Batasi jumlah pengunjung
pembedahan (luka a. Tidak adanya kemerahan 3. Berikan perawatan luka pada luka operasi
bekas operasi) b. Tidak adanya bengkak pada bekas 4. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
luka operasi dan lingkungan pasien
c. Tidak adanya pengeluaran cairan pada Edukasi
luka bekas operasi 5. Ajarkan pada Pasien dan keluarga Pasien tentang tanda
d. Suhu tubuh pasien dalam batas dan gejala infeksi
normal (36,0 – 37,5) 6. Anjurkan meningkatkan asupan yang mempercepat
proses penyembuhan luka
Kolaborasi
7. Kolaborasi dalam pemberian antibiotic
NO DX
TANGGAL PUKUL TINDAKAN KEPERAWATAN PARAF
DX KEPERAWATAN
1 Jumat 1 10.00 1. Memberikan obat analgetic yaitu
27 Mei ketorolac (3x1 gr)
2022 1,2 11.00 2. Mengobservasi TTV (Yopi IV. PELA
- E/ TD: 174/104 mmHg Lisdawati) KSAN
- N: 101 x/mnt AAN

- R: 20 x/mnt
S: 36.5oC
3. Mengobservasi lokasi, kaarakteristik,
1 11.10
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas (Yopi
nyeri Lisdawati)
E/ nyeri dirasakan di bagian perut
1 11.15
bekas operasi, hilang timbul, dan
berlangsung 1 menit jika nyeri
dirasakan
1 11.20 (Yopi
4. Mengidentifikasi skalanya nyeri
E/ skala nyeri Pasien 6 dari 0-10 Lisdawati)

5. Mengidentifikasi faktor yang


1 11.25
memperberat dan memperingan
nyeri
E/ faktor yg mempebar nyeri pada
pasien adalah jika sudah banyak
gerak dan memperingan jika
sedang istirahat atau tidak banyak (Yopi
gerak Lisdawati)
1 11.30
6. Memberikan teknik relaksasi nafas
dalam dan membantu pasien untuk
V. CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA
TANGGAL/JAM EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN
Senin 1 S:
30 Mei 2022 - Pasien mengatakan masih nyeri pada luka operasi
08.00 - nyeri dibagian perut luka operasi dan tidak menyebar kedaerah lain
- nyeri terasa seperti di sayat-sayat dan posisi miring kanan kiri dan
(Yopi Lisdawati)
duduk tidak terlalu sakit
- skala nyeri berkurang dari 6 menjadi 3 dari 0-10
- nyeri dirasakan hilang timbul .
O:
- Pasien sudah tidak tampak meringis
- Pasien sudah tidak takut untuk bergerak
- TD: 120/80 mmHg
- N: 88 x/mnt
- RR: 20 x/mnt
- S: 36,3o C
A : Nyeri teratasi Sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Observasi :
1. Observasi adanya nyeri tekan pada luka Post Operasi
2. Observasi adanya peningkatan skala nyeri
3. Observasi tanda-tanda vital
Terapeutik
4. Anjurkan Pasien untuk melakukan teknik relaksasi dan distraksi saat
nyeri
5. Bantu Pasien menemukan posisi yang nyaman
Kolaborasi
6. Kolaborasi dengan dokter dan tim medis dalam pemberian analgetik
Senin Resiko Infeksi S:-
30 Mei 2022 O: - keadaan luka bersih, terawat, tidak ada tanda-tanda infeksi (REEDA)
08.00 A : Infeksi tidak terjadi
P : Intervensi dilanjutkan
Observasi
1. Monitor tanda gejala infeksi (REEDA)
Terapeutik
(Yopi Lisdawati)
2. Batasi jumlah pengunjung
3. Berikan perawatan luka pada luka operasi
4. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
Edukasi
5. Ajarkan pada Pasien dan keluarga Pasien tentang tanda dan gejala infeksi
6. Anjurkan meningkatkan asupan yang mempercepat proses penyembuhan
luka
Kolaborasi
Kolaborasi dalam pemberian antibiotic

Anda mungkin juga menyukai