KABUPATEN TOLITOLI
BAB 1
PENDAHULUAN
beberapa tempat yang semula berada di pinggiran kota bergeser menjadi sebuah
daerah pusat kota atau bagian dari pusat kota. Tempat-tempat tersebut akan
menjadi strategis karena memiliki akses yang baik ke semua tempat di perkotaan,
hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh (Tarigan, 2006) bahwa suatu
lokasi menarik untuk di kunjungi atau tidak adalah karena tingkat aksesibilitas.
tepi sungai tersebut menjadi daerah limpasan air sungai yang meluap ketika
Keberadaan setiap sungai tidak sama pada setiap tempat, terkadang sungai
memberi manfaat yang besar bagi kehidupan atau memberi kerugian sebagai
contoh ketika air sungai meluap dan keluar dari badan sungai yang menyebabkan
banjir. Ketika kondisi ini terjadi pada lokasi yang bukan permukiman maka tidak
akan menimbulkan masalah, tetapi ketika hal ini terjadi pada permukiman maka
materi bahkan kerugian jiwa. Strategisnya tempat tersebut sangat dirasakan oleh
terkadang air sungai tersebut meluap dan merambat ke permukiman, di lokasi ini
terdapat daerah rawan limpasan luapan air sungai yang apabila ketika intensitas
hujan tinggi yang mengakibatkan debit air meningkat dan sungai meluap akan
berada sangat dekat dengan sungai dan akan terendam lebih dalam dibanding
daerah lain. Ketika terdampak luapan air sungai daerah ini mengalami banyak
Gambar. 1
Dampak luapan air sungai galumpang
Sumber: facebook Banjir yang terjadi di desa Galumpang 2022
bantaran sungai sudah sangat mengetahui kondisi daerah mereka yang menjadi
langganan luapan air sungai. Keberadaan air yang menggenangi permukiman ini
tidak kurang dari 1 x 24 jam akan segera surut, hanya saja pada saat air surut akan
terdapat sisa material yang tertinggal baerupa lumpur, tanaman dan, material lain
yang turut hanyut pada saaat banjir. Dengan kondisi ini terlihat beberapa
menjadi tidak terpakai dan menjadi sumber penyakit dan ketika terjadi luapan air
ketinggian air pada saat air sungai meluap. Akan tetapi seiring dengan berubahnya
ubahnya iklim dan intensitas hujan yang tinggi lantai hunian rumah-rumah
konstruksi panggung cepat atau lambat akan terendam juga oleh air. Akibatnya
masyarakat harus mengeluarkan biaya perawatan rumah yang cukup mahal karena
membutuhkan tiang pancang beton yang tinggi namun ini masih menjadi kendala
terhadap sebuah rumah tinggal karena tiang pancang beton tidak sesuai dan akan
sangat mahal hanya untuk sebuah pondasi rumah tinggal. Berdasarkan fakta
tersebut maka system panggung perlu disesuaikan dengan sistem sub struktur lain
agar dapat menanggapi meluapnya air di sungai galumpang dengan lebih baik
penggunaan sistem panggung. Yaitu seperti elevasi rumah akan tetap rendah saat
tidak terjadi banjir atau meluapnya air sungai, rumah dapat mengikuti ketinggian
air, lebih murah dibandingkan dengan sistem panggung dan tetap dapat
mempertahankan nilai lokal dari bangunan tersebut, maka dari itu sistem hibrida
permukiman ini sudah sangat mengetahui lingkungan tempat tinggal mereka yang
tidak dapat terhindari dari luapan air sungai galumpang. Keadaan ini membawa
pada rumusan masalah yang ada di kawasan permukiman bantaran sungai Desa
bantaran sungai.
dan RT 2.
Tabel 1
Adapun ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini antara lain lebih
menekankan pada aspek fungsional hunian tipe hibrida dengan sistem apung yang
Bantaran Sungai Desa Galumpang Kabupaten Tolitoli terdiri atas beberapa bab
yaitu:
BAB III : Metode penelitian, berisikan uraian jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian,populasi,sampel dan teknik pengambilan sampel,jenis dan sumber data,
teknik pengumpulan data instrumen penelitian(bahan dan alat),teknik analisis data
KAJIAN PUSTAKA
Sungai Galumpang
hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang
perdesaan.
jalur tanah pada kanan dan kiri sungai (antara sungai dan tanggul).
f. Sungai, Menurut Wikipedia Sungai adalah aliran air alami, biasanya
air tawar, mengalir menuju samudra, laut, danau atau sungai lain.
terhadap cuaca yang ekstrim dan iklim yang keberadaannya sangat penting
sebuah bentuk karakter budaya yang sangat dipengaruhi oleh budaya serta
lingkungan setempat.
buas, cuaca, suhu dan mempertahankan diri terhadap musuh. Ide awal
adalah ketika melihat bentukan alam berupa gue atau pohon yang dapat
sekitar.
2.1.3 Tinjauan Tentang Kawasan Perumahan dan Permukiman
dan menikmati atau memiliki rumah yang layak dalam lingkungan yang
lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu kesatuan perumahan
rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat dan
aman yang didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU)
a) Jalan
b) Pembuangan Limbah
d) Persampahan
a) Jalan
c) Drainase
2. Sarana :
a) Rumah Ibadah
3. Utilitas :
a) Jaringan Listrik
b) Jaringan Telepon
2.1.6 Sungai
pengertian Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa
jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai
A. Sempadan Sungai
yang hanya tergenang air pada musim hujan dan daerah sempadan
profil alur bawah, biasanya 1.0 m – 1.5 m diatas elevasi muka air
waktu ditetapkan.
2.1.7 Banjir
2002. Banjir dapat di definisikan sebagai aliran yang relatif tinggi dan
tidak tertampung lagi oleh air sungai atau saluran, sedangkan menurut
(Suripin, 2003) definisi banjir adalah suatu kondisi di mana air tidak
mengalami penjenuhan.
b) Pemanasan Global
tanah.
d) Keadaan geografis
kecil.
1. Arsitektur Amfibi
surut.
pada posisi atau tempat yang sama. Untuk dapat mengapung saat
banjir diperlukan konstruksi apung pada sub-strukturnya. Material
Tepian Air, 2013). Untuk landasan atau tempat berpijak pada tanah
dapat bergerak
secara vertikal
diperlukan
konstruksi
pemandu bangunan
bergerak secara
vertikal.
Gambar 1.4 Ilustrasi pengaplikasian material apung pada rumah amfibi
Sumber : Thriving with water : Developments in amphibious architecture in
north America
Vermeer
Gambar 1.5
Massbommel’s Amphibious Homes oleh Waterstudio and Dura Vermeer
Sumber : www.rumah.com
2.2.2 The Greenhouse That Grows Legs oleh Between Art and Technology
Studio
untuk Make it Right Foundation milik Brad Pitt di Lower Ninth WardNew
Orleans. Rumah 945 meter persegi ini menawarkan solusi untuk daerah
terbuat dari polystyrene foam dilapisi kaca yang diperkuan dengan serat
beton cukup ringan yang bisa berfungsi sebagai rakit ketika air meluap.
A. Kondisi Geografis
Sumber:google
Parigi Moutong
B. Kondisi Topografi
paling luas yaitu sebesar 192.748 hektar atau 47,24 persen yang tersebar
berjumlah paling kecil yaitu sebesar 16.887 hektar atau 4,14 persen.
ketinggian 0-100 meter dari permukaan laut seluas 105.963 hektar atau
C. Kondisi Klimatologi
Kabupaten Tolitoli yaitu musim Barat yang basah dan musim Utara yang
kering. Angin Barat bertiup antara bulan Oktober sampai bulan Maret
penghujan. Sedang Angin Utara bertiup antara bulan April sampai bulan
2020 terjadi pada Juni yaitu 727.30mm, sedangkan curah hujan terendah
terjadi pada bulan Maret dengan 24.6 mm, sementara itu kecepatan angin
berkisar antara 1.30 – 1.80 knot dan kecepatan angin tercepat terjadi pada
terhadap cuaca yang ekstrim dan iklim yang keberadaannya sangat penting
sebuah bentuk karakter budaya yang sangat dipengaruhi oleh budaya serta
lingkungan setempat.
dan menikmati atau memiliki rumah yang layak dalam lingkungan yang
lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu kesatuan perumahan
perdesaan.
rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat dan
aman yang didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU)
g) Jalan
h) Pembuangan Limbah
j) Persampahan
2.4.5 Sungai
pengertian Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa
jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai
2.4.6 Banjir
2002. Banjir dapat di definisikan sebagai aliran yang relatif tinggi dan
tidak tertampung lagi oleh air sungai atau saluran, sedangkan menurut
(Suripin, 2003) definisi banjir adalah suatu kondisi di mana air tidak
1. Arsitektur Amfibi
surut.
BAB 3
METODE PENELITIAN
pandangan umum bahwa daerah yang berhubungan langsung dengan air sungai
RT 2
RT 1
Gambar. 6 Peta Lokasi Desa Galumpang Kecamatan Dakopemean Kabupaten Tolitoli Sulawesi
Tengah