Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

DINAS KESEHATAN KOTA PONTIANAK


UPT PUSKESMAS KAMPUNG BANGKA
Jl. Ya’m Sabran Tanjung Hulu Pontianak Timur Kode Pos 78237

KERANGKA ACUAN KUNJUNGAN RUMAH EDUKASI KELUARGA


UNTUK PERAWATAN DAN BEROBAT TERATUR PADA
ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA ( ODGJ )
WILAYAH UPT PUSKESMAS KAMPUNG BANGKA
TAHUN 2023
Nomor : / PTH / I / 2023

I. LATAR BELAKANG
Kesehatan dan kesejahteraan jiwa merupakan hal penting untuk diperhatikan
dan diupayakan oleh berbagai pihak, terutamna oleh para tenaga professional di
bidang kesehatan kota hingga tingkat puskesmas.
Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kualitas pelayanan bagi
paien jiwa di Puskesmas, maka pelayanan kesehatan mental atau jiwa yang
menyeluruh menjadi salah satu syarat untuk menjamin tercapainya kebutuhan
pasien gangguan jiwa.
Keberhasilan pelayanan terhadap pasien dengan gangguan jiwa sangat
ditentukan oleh pendamping terhadap pasien, keluarga dan masyarakat dan
lintas sector terkait melalui kegiatan kunjungan rumah dan edukasi terhadap
keluarga. Kunjungan rumah pasien jiwa adalah mengunjungi tempat tinggal
pasien jiwa dan bertemu dengan keluarga untuk mendapatkan berbagai
informasi penting yang diperlukan dalam rangka membantu paien dalam proses
penyembuhan, serta melakukan penyuluhan / edukasi kesehatan fisik / mental /
social kepada keluarga terkait dengan kebutuhan pasien selama menjalani
perawatan kesehatan dan dukungan keluarga dalam pengobatan pasien.
Kunjungan rumah merupakan alternative yang baik untuk dilakukan sebagai
salah satu upaya membantu proses perubahan respon yang lebih adaptif.
Sampai saat ini, 2 tenaga kesehatan terlatih telah melakukan skrining dan
pelayanan kesehatan / pengobatan kepada 30 Orang Dengan gangguan Jiwa
(ODGJ) di wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung Bangka Namun belum
berjalan secara maksimal, karena kurangnya dukungan , pengawasan dan
pengetahuan dari keluarga, masyarakat dan lintas sektor. Oleh karena itu, perlu
dilakukan kunjungan rumah, pendampingan pasien ODGJ dan keluarga dengan
melibatkan lintas sektor terkait dalam hal ini tokoh masyarakat / tokoh agama.
A. DASAR HUKUM
1. Peraturan presiden Nomor : 75 Tahun 2015 tentang rencana Aksi Nasional
Hak Asasi manusia
2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2015 Tentang Hak
Asasi manusia
3. Peraturan Daerah Pontianak : Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah
4. Peraturan Walikota Pontianak Nomor : 66 Tahun 2016 tentang kedudukan,
struktur organisasi, tugas pokok, fungsi, uraian tugas dan tata kerja Dinas
Kesehatan Kota Pontianak

B. Gambaran Umum
Sehat adalah keadaan sejahtera, fisik, mental dan sosial dan tidak sekedar
terbebas dari keadaan cacat dan kematian.Definisi sehat ini berlaku bagi
perorangan maupun penduduk ( masyarakat ). Derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh 4 faktor yang saling berinteraksi yaitu, lingkungan , prilaku,
keturunan dan pelayanan kesehatan. Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi
mental sejahtera yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagai
bagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang, dengan memperhatikan semua
segi kehidupan manusia dengan ciri menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya,
mampu menghadapi tekanan hidup yang wajar, mampu bekerja produktif dan
memenuhi kehidupan hidupnya, dapat berperan serta dalam lingkungan hidup,
menerima dengan baik apa yang ada pada dirinya merasa nyaman bersama
orang lain. Jadi kesehatan jiwa ( mental ) merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kesehatan secara keseluruhan. Gangguan Jiwa merupakan
salah satu masalah kesehatan utama, meskipun gangguan Jiwa tidak dianggap
sebagai gangguan yang menyebabkan kematian secara langsung, namun
beratnya gangguan dalam arti ketidakmampuan secara individu maupun
kelompok akan menghambat pembangunankarena mereka tidak produktif dan
tidak efisien.

C. TUJUAN
Tujuan Kegiatan ini adalah :
1. Keluarga dan masyarakat (baik lingkungan sekitar sekitar ataupun lintas
sector terkait) memiliki pengetahuan dalam memperlakukan pasien dan
dapat menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien.
Masyarakat di wilayah bina UPT Puskesmas Kampung Bangka
D. Strategi Pencapain Keluaran

output
No Rincian Metode Pelaksaan Tahapan
Satuan Volume
Kunjungan rumah edukasi keluarga Menjelaskan Tujuan
untuk perawatan dan berobat teratur
1 pada orang dengan gangguan jiwa 1 Kegiatan kunjungan rumah
edukasi keluarga
(ODGJ)
Petugas menjelaskan kepada
Kunjungan rumah edukasi keluarga keluarga pasien dan pasien
- untuk perawatan dan berobat teratur 2 apa yang akan dilakukan dan
pada orang dengan gangguan jiwa meminta persetujuan
(ODGJ) tindakan
Petugas melakukan
pengukuran tekanan darah
- Jaldin 2 12 Swakelola 3
serta pemantauan obat2
pasien
Petugas memberikan
- Penggandaan 1550 1 Swakelola 4 penyuluhan tentang
kesehatan jiwa

E. Kurun Waktu Pencapaian


Pelaksanaan kegiatan dilakukan mulai pada bulan Februari 2023

F. Biaya Yang Diperlukan


Biaya yang di perlukan untuk pencapaian kegiatan ini adalah sebesar Rp.
1.695.000,-
Output Harga
Rincian Jumlah Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des
Satuan Rincian Satuan

Kunjungan rumah edukasi


keluarga untuk perawatan dan
berobat teratur pada orang 2.865.000
dengan gangguan jiwa
(ODGJ)

- Jaldin Orang/hari 2 or x Hr x 12 lokasi x 1 kali 100.000 2.400.000 400.000 400.000 400.000 400.000 400.000 400.000

- Penggandaan Lembar/ tahun 1550 or x Hr x 1 kali x 1 kali 300 465.000 465.000

Kepala Bidang Pontianak, Januari 2023


Kepala UPT Puskesmas Tanjung Hulu

Dayang Yuliyani,SKM.M.PH Eko Budi Santoso,SKM,MP.H


NIP.19720209 199202 2 002 NIP.19810907 200501 1008
Kepala Dinas Kesehatan
Kota Pontianak

dr. Saptiko,M.Med.PH
NIP. 19661113 199603 1 003
Angka morbiditas skizloprenia di Kalimantan Barat khususnya Kota Pontianak
cendrung mengalami peningkatan, berdasarkan data yang ada di Dinas
Kesehatan Kota Pontianak pada Tahun 2016 jumlah gangguan Psikotik
sebanyak 864 kunjungan dan kasus skizoprenia sebanyak 1.872 kunjungan.
Diwilayah Puskesmas Tanjung Hulu pada saat ini tahun 2019 terdapat 32 pasien,
di tahun 2020 terdapat 43 pasien dan di tahun 2021 terdapat 43 pasien
gangguan jiwa dengan status rawat jalan yang masih harus rutin melakukan
konsultasi dengan psikiater di RS Jiwa Alianyang .Untuk itulah kami melakukan
kegiatan Kesehatan Jiwa dengan melakukan pendampingan dan sweeping
penderita gangguan Jiwa dan Napza diwilayah bina Puskesmas Kampung
Bangka, agar penderita dengan gangguan jiwa segera mendapatkan
penanganan dan perawatan untuk memperoleh pengobatan dan
kesembuhannya.
Tujuan Umum
Tercapainya penurunan angka penderita gangguan kesehatan jiwa. Dan
Napza.Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit
gangguan jiwa dimasyarakat , sehingga dapat dibuat perencanaan dalam
pencegahan, penanggulangan maupun pengobatan disemua jenjang pelayanan.
Tujuan Khusus
1. Meningkatakan derajat kesehatan jiwa masyarakat di wilayah binaan
Puskesmas Tanjung Hulu
2. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat
terhadap Kesehatan Jiwa.
3. Meningkatkan upaya untuk mencegah gangguan jiwa terdeteksi dan
tertanggulanginya masalah kesehatan jiwa secara komprehensip

G. Penerima Manfaat

A. PENGORGANISASIAN DAN TATA HUBUNGAN


A. Pengorganisasian

Kepala Puskesmas Kampung


Lurah/ LS
Bangka

Koordinator
Program Jiwa Kader RW/RT

B. Tata Hubungan dan alur pelaporan


1. Tata Hubungan kerja
- Kepala Puskesmas bertugas melaksanakan kerjasama lintas sektoral
dengan Kelurahan untuk menghimbau masyarakat agar melaporkan
jika ada masyarakat disekitar yang mengalami gangguan jiwa.
- Lurah dan Lintas sektor bertugas menyampaikan dan mengkoordinir
untuk menggerakkan RT dan RW untuk melaporkan jika ada
masyarakat diwilayahnya yang mengalami gangguan jiwa.
- RW / RT melaporkan kepuskesmas atau kader jiwa jika ada
masyarakatnya yang mengalami gannguan jiwa.
- Kader jiwa melaporkan ke Koordinator jiwa jika ditemukan penderita
gangguan jiwa diwilayahnya.
- Koordinator program jiwa bersama kader melakukan sosialisasi
kesehatan jiwa di masyarakat.
2. Pelaporan
Pelaporan hasil pelaksanaan dikerjakan oleh koordinator Program. Hasil
dari kegiatan tersebut untuk selanjutnya dilaporkan ke Kepala Puskesmas
kemudian dilanjutkan ke Dinas Kesehatan Kota Pontianak.

B. TATA NILAI
1. Orientasi pelayanan
2. Integritas
3. Komitmen
4. Disiplin
5. Kerjasama

C. TUJUAN
Tujuan Umum
Tercapainya penurunan angka penderita gangguan kesehatan jiwa. Dan
Napza.Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit
gangguan jiwa dimasyarakat , sehingga dapat dibuat perencanaan dalam
pencegahan, penanggulangan maupun pengobatan disemua jenjang pelayanan.

Tujuan Khusus
1. Meningkatakan derajat kesehatan jiwa masyarakat di wilayah binaan
Puskesmas Tanjung Hulu
2. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat
terhadap Kesehatan Jiwa.
3. Meningkatkan upaya untuk mencegah gangguan jiwa terdeteksi dan
tertanggulanginya masalah kesehatan jiwa secara komprehensip.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No KegiatanPokok RincianKegiatan
1 Program Kesehatan Sweeping dan Pendampingan penderita jiwa dan
Jiwa dan Napza Napza diwilayah bina UPT Puskesmas Kampung
Bangka

E. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


Koordinator program kesehatan jiwa dan Napza mengunjungi penderita
gangguan jiwa yang ada di wilayah binaan UPT Puskesmas Kampung Bangka,
dan melakukan anamesa kepada keluarga dan memantau kepatuhan penderita
dalam meminum obat.

F. SASARAN
Masyarakat di wilayah bina Puskesmas Kampung Bangka

G. JADWAL KEGIATAN

No Kegiatan Tahun 2023


Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agst Sep Okt Nop Des

1 Sweeping/ 1 1 6 2
penemuan dan
Pendampingan
kasus gangguan
jiwa

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN


PELAPORAN
Koordinator kesehatan jiwadan Napza membuat laporan hasil kegiatan dan
mengirimkan laporan ke Dinas Kesehatan Kota.

I. PEMBIAYAAN
Tahun 2022 di anggarkan dibeban bok:
a. Pendampingan penderita gangguan jiwa = Rp. 8.000.000,00
b. Sweeping / penemuan kasusu gangguan jiwa = Rp. 1.200.000,00

J. PENUTUP
Demikianlah Laporan kegiatan ini dibuat untuk dapat menjadi panduan
pelaksanaan kegiatan program kesehatan jiwa dan Napza di wilayah UPT
Puskesmas Kampung Bangka Kota Pontianak

Kepala UPT Puskesmas Kampung Bangka Pontianak, Juni 2023


Kota Pontianak Koordinator Jiwa

Eko Budi Santoso,SKM.M.PH Yuni Verawaty, A.Md,Kep


Nip.19810907 200501 1 008 Nip. 19800416 200003 2 001
KERANGKA ACUAN KEGIATAN KESEHATAN JIWA
WILAYAH UPK PUSKESMAS TANJUNG HULU
TAHUN 2019

K. PENDAHULUAN
Sehat adalah keadaan sejahtera, fisik, mental dan sosial dan tidak sekedar
terbebas dari keadaan cacat dan kematian.Definisi sehat ini berlaku bagi
perorangan maupun penduduk ( masyarakat ). Derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh 4 faktor yang saling berinteraksi yaitu, lingkungan , prilaku,
keturunan dan pelayanan kesehatan. Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi
mental sejahtera yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagai
bagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang, dengan memperhatikan semua
segi kehidupan manusia dengan ciri menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya,
mampu menghadapi tekanan hidup yang wajar, mampu bekerja produktif dan
memenuhi kehidupan hidupnya, dapat berperan serta dalam lingkungan hidup,
menerima dengan baik apa yang ada pada dirinya merasa nyaman bersama
orang lain. Jadi kesehatan jiwa ( mental ) merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kesehatan secara keseluruhan. Gangguan Jiwa merupakan
salah satu masalah kesehatan utama, meskipun gangguan Jiwa tidak dianggap
sebagai gangguan yang menyebabkan kematian secara langsung, namun
beratnya gangguan dalam arti ketidakmampuan secara individu maupun
kelompok akan menghambat pembangunankarena mereka tidak produktif dan
tidak efisien.

L. LATAR BELAKANG
Angka morbiditas skizloprenia di Kalimantan Barat khususnya Kota
Pontianak cendrung mengalami peningkatan, berdasarkan data yang ada
di Dinas Kesehatan Kota Pontianak pada Tahun 2016 jumlah gangguan Psikotik
sebanyak 864 kunjungan dan kasus skizoprenia sebanyak 1.872 kunjungan.
Diwilayah UPK Puskesmas Tanjung Hulu pada saat ini tahun 2017 terdapat 16
pasien gangguan jiwa, dan di tahun 2018 terdapat 17 pasien dengan status
rawat jalan yang masih harus rutin melakukan konsultasi dengan psikiater di RS
Jiwa Alianyang .Untuk itulah kami melakukan kegiatan Kesehatan Jiwa dengan
melakukan pendampingan dan sweeping penderita gangguan Jiwa diwilayah
bina UPK Puskesmas Tanjung Hulu, agar penderita dengan gangguan jiwa
segera mendapatkan penanganan dan perawatan untuk memperoleh
pengobatan dan kesembuhannya.

M. DASAR HUKUM
5. Peraturan presiden Nomor : 75 Tahun 2015 tentang rencana Aksi Nasional
Hak Asasi manusia
6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2015 Tentang Hak
Asasi manusia
7. Peraturan Daerah Pontianak : Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah
8. Peraturan Walikota Pontianak Nomor : 66 Tahun 2016 tentang kedudukan,
struktur organisasi, tugas pokok, fungsi, uraian tugas dan tata kerja Dinas
Kesehatan Kota Pontianak

N. PENGORGANISASIAN DAN TATA HUBUNGAN


C. Pengorganisasian

Kepala Puskesmas Tanjung Hulu Lurah/ LS

Koordinator
Program Jiwa Kader RW/RT

D. Tata Hubungan dan alur pelaporan


3. Tata Hubungan kerja
- Kepala Puskesmas bertugas melaksanakan kerjasama lintas sektoral
dengan Kelurahan untuk menghimbau masyarakat agar melaporkan
jika ada masyarakat disekitar yang mengalami gangguan jiwa.
- Lurah dan Lintas sektor bertugas menyampaikan dan mengkoordinir
untuk menggerakkan RT dan RW untuk melaporkan jika ada
masyarakat diwilayahnya yang mengalami gangguan jiwa.
- RW / RT melaporkan kepuskesmas atau kader jiwa jika ada
masyarakatnya yang mengalami gannguan jiwa.
- Kader jiwa melaporkan ke Koordinator jiwa jika ditemukan penderita
gangguan jiwa diwilayahnya.
- Koordinator program jiwa bersama kader melakukan sosialisasi
kesehatan jiwa di masyarakat.
4. Pelaporan
Pelaporan hasil pelaksanaan dikerjakan oleh koordinator Program. Hasil
dari kegiatan tersebut untuk selanjutnya dilaporkan ke Kepala Puskesmas
kemudian dilanjutkan ke Dinas Kesehatan Kota Pontianak.

O. TATA NILAI
6. Orientasi pelayanan
7. Integritas
8. Komitmen
9. Disiplin
10. Kerjasama

P. TUJUAN
Tujuan Umum
Tercapainya penurunan angka penderita gangguan kesehatan jiwa.
Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit gangguan jiwa
dimasyarakat , sehingga dapat dibuat perencanaan dalam pencegahan,
penanggulangan maupun pengobatan disemua jenjang pelayanan.

Tujuan Khusus
4. Meningkatakan derajat kesehatan jiwa masyarakat di wilayah binaan UPK
Puskesmas Tanjung Hulu
5. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat
terhadap Kesehatan Jiwa.
6. Meningkatkan upaya untuk mencegah gangguan jiwa terdeteksi dan
tertanggulanginya masalah kesehatan jiwa secara komprehensip.

Q. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No KegiatanPokok RincianKegiatan
1 Program Kesehatan Sweeping penderita jiwa diwilayah bina UPK
Jiwa Puskesmas Tanjung Hulu

R. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


Koordinator program kesehatan jiwa bersama kader mengunjungi penderita
gangguan jiwa yang ada di wilayah binaan UPK Puskesmas Tanjung Hulu, dan
melakukan anamesa kepada keluarga dan memantau kepatuhan penderita
dalam meminum obat.

S. SASARAN
Masyarakat di wilayah bina UPK Puskesmas Tanjung Hulu

T. JADWAL KEGIATAN

No Kegiatan Tahun 2019


Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agst Sep Okt Nop Des

1 Sweeping/ 4 4 4 4 4
penemuan
kasus gangguan
jiwa
4 4 4 4 4

U. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN


PELAPORAN
Koordinator kesehatan jiwa membuat laporan hasil kegiatan dan
mengirimkan laporan ke Dinas Kesehatan Kota.

V. PEMBIAYAAN
Tahun 2019 di anggarkan dibeban bok:
a. Pendampingan penderita gangguan jiwa = Rp. 8.000.000,00
b. Sweeping / penemuan kasusu gangguan jiwa = Rp. 1.200.000,00

W. PENUTUP
Demikianlah Laporan kegiatan ini dibuat untuk dapat menjadi panduan
pelaksanaan kegiatan program kesehatan jiwa di wilayah UPK Puskesmas
Tanjung Hulu Kota Pontianak

Kepala UPK Puskesmas Tanjung Hulu Pontianak, 8 Januari 2019


Kota Pontianak Koordinator Jiwa

Eko Budi Santoso,SKM.M.PH Yuni Verawaty, A.Md,Kep


Nip.19810907 200501 1 008 Nip. 19800416 200003 2 001

Anda mungkin juga menyukai