I. LATAR BELAKANG
Kesehatan dan kesejahteraan jiwa merupakan hal penting untuk diperhatikan
dan diupayakan oleh berbagai pihak, terutamna oleh para tenaga professional di
bidang kesehatan kota hingga tingkat puskesmas.
Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kualitas pelayanan bagi
paien jiwa di Puskesmas, maka pelayanan kesehatan mental atau jiwa yang
menyeluruh menjadi salah satu syarat untuk menjamin tercapainya kebutuhan
pasien gangguan jiwa.
Keberhasilan pelayanan terhadap pasien dengan gangguan jiwa sangat
ditentukan oleh pendamping terhadap pasien, keluarga dan masyarakat dan
lintas sector terkait melalui kegiatan kunjungan rumah dan edukasi terhadap
keluarga. Kunjungan rumah pasien jiwa adalah mengunjungi tempat tinggal
pasien jiwa dan bertemu dengan keluarga untuk mendapatkan berbagai
informasi penting yang diperlukan dalam rangka membantu paien dalam proses
penyembuhan, serta melakukan penyuluhan / edukasi kesehatan fisik / mental /
social kepada keluarga terkait dengan kebutuhan pasien selama menjalani
perawatan kesehatan dan dukungan keluarga dalam pengobatan pasien.
Kunjungan rumah merupakan alternative yang baik untuk dilakukan sebagai
salah satu upaya membantu proses perubahan respon yang lebih adaptif.
Sampai saat ini, 2 tenaga kesehatan terlatih telah melakukan skrining dan
pelayanan kesehatan / pengobatan kepada 30 Orang Dengan gangguan Jiwa
(ODGJ) di wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung Bangka Namun belum
berjalan secara maksimal, karena kurangnya dukungan , pengawasan dan
pengetahuan dari keluarga, masyarakat dan lintas sektor. Oleh karena itu, perlu
dilakukan kunjungan rumah, pendampingan pasien ODGJ dan keluarga dengan
melibatkan lintas sektor terkait dalam hal ini tokoh masyarakat / tokoh agama.
A. DASAR HUKUM
1. Peraturan presiden Nomor : 75 Tahun 2015 tentang rencana Aksi Nasional
Hak Asasi manusia
2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2015 Tentang Hak
Asasi manusia
3. Peraturan Daerah Pontianak : Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah
4. Peraturan Walikota Pontianak Nomor : 66 Tahun 2016 tentang kedudukan,
struktur organisasi, tugas pokok, fungsi, uraian tugas dan tata kerja Dinas
Kesehatan Kota Pontianak
B. Gambaran Umum
Sehat adalah keadaan sejahtera, fisik, mental dan sosial dan tidak sekedar
terbebas dari keadaan cacat dan kematian.Definisi sehat ini berlaku bagi
perorangan maupun penduduk ( masyarakat ). Derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh 4 faktor yang saling berinteraksi yaitu, lingkungan , prilaku,
keturunan dan pelayanan kesehatan. Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi
mental sejahtera yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagai
bagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang, dengan memperhatikan semua
segi kehidupan manusia dengan ciri menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya,
mampu menghadapi tekanan hidup yang wajar, mampu bekerja produktif dan
memenuhi kehidupan hidupnya, dapat berperan serta dalam lingkungan hidup,
menerima dengan baik apa yang ada pada dirinya merasa nyaman bersama
orang lain. Jadi kesehatan jiwa ( mental ) merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kesehatan secara keseluruhan. Gangguan Jiwa merupakan
salah satu masalah kesehatan utama, meskipun gangguan Jiwa tidak dianggap
sebagai gangguan yang menyebabkan kematian secara langsung, namun
beratnya gangguan dalam arti ketidakmampuan secara individu maupun
kelompok akan menghambat pembangunankarena mereka tidak produktif dan
tidak efisien.
C. TUJUAN
Tujuan Kegiatan ini adalah :
1. Keluarga dan masyarakat (baik lingkungan sekitar sekitar ataupun lintas
sector terkait) memiliki pengetahuan dalam memperlakukan pasien dan
dapat menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien.
Masyarakat di wilayah bina UPT Puskesmas Kampung Bangka
D. Strategi Pencapain Keluaran
output
No Rincian Metode Pelaksaan Tahapan
Satuan Volume
Kunjungan rumah edukasi keluarga Menjelaskan Tujuan
untuk perawatan dan berobat teratur
1 pada orang dengan gangguan jiwa 1 Kegiatan kunjungan rumah
edukasi keluarga
(ODGJ)
Petugas menjelaskan kepada
Kunjungan rumah edukasi keluarga keluarga pasien dan pasien
- untuk perawatan dan berobat teratur 2 apa yang akan dilakukan dan
pada orang dengan gangguan jiwa meminta persetujuan
(ODGJ) tindakan
Petugas melakukan
pengukuran tekanan darah
- Jaldin 2 12 Swakelola 3
serta pemantauan obat2
pasien
Petugas memberikan
- Penggandaan 1550 1 Swakelola 4 penyuluhan tentang
kesehatan jiwa
- Jaldin Orang/hari 2 or x Hr x 12 lokasi x 1 kali 100.000 2.400.000 400.000 400.000 400.000 400.000 400.000 400.000
dr. Saptiko,M.Med.PH
NIP. 19661113 199603 1 003
Angka morbiditas skizloprenia di Kalimantan Barat khususnya Kota Pontianak
cendrung mengalami peningkatan, berdasarkan data yang ada di Dinas
Kesehatan Kota Pontianak pada Tahun 2016 jumlah gangguan Psikotik
sebanyak 864 kunjungan dan kasus skizoprenia sebanyak 1.872 kunjungan.
Diwilayah Puskesmas Tanjung Hulu pada saat ini tahun 2019 terdapat 32 pasien,
di tahun 2020 terdapat 43 pasien dan di tahun 2021 terdapat 43 pasien
gangguan jiwa dengan status rawat jalan yang masih harus rutin melakukan
konsultasi dengan psikiater di RS Jiwa Alianyang .Untuk itulah kami melakukan
kegiatan Kesehatan Jiwa dengan melakukan pendampingan dan sweeping
penderita gangguan Jiwa dan Napza diwilayah bina Puskesmas Kampung
Bangka, agar penderita dengan gangguan jiwa segera mendapatkan
penanganan dan perawatan untuk memperoleh pengobatan dan
kesembuhannya.
Tujuan Umum
Tercapainya penurunan angka penderita gangguan kesehatan jiwa. Dan
Napza.Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit
gangguan jiwa dimasyarakat , sehingga dapat dibuat perencanaan dalam
pencegahan, penanggulangan maupun pengobatan disemua jenjang pelayanan.
Tujuan Khusus
1. Meningkatakan derajat kesehatan jiwa masyarakat di wilayah binaan
Puskesmas Tanjung Hulu
2. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat
terhadap Kesehatan Jiwa.
3. Meningkatkan upaya untuk mencegah gangguan jiwa terdeteksi dan
tertanggulanginya masalah kesehatan jiwa secara komprehensip
G. Penerima Manfaat
Koordinator
Program Jiwa Kader RW/RT
B. TATA NILAI
1. Orientasi pelayanan
2. Integritas
3. Komitmen
4. Disiplin
5. Kerjasama
C. TUJUAN
Tujuan Umum
Tercapainya penurunan angka penderita gangguan kesehatan jiwa. Dan
Napza.Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit
gangguan jiwa dimasyarakat , sehingga dapat dibuat perencanaan dalam
pencegahan, penanggulangan maupun pengobatan disemua jenjang pelayanan.
Tujuan Khusus
1. Meningkatakan derajat kesehatan jiwa masyarakat di wilayah binaan
Puskesmas Tanjung Hulu
2. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat
terhadap Kesehatan Jiwa.
3. Meningkatkan upaya untuk mencegah gangguan jiwa terdeteksi dan
tertanggulanginya masalah kesehatan jiwa secara komprehensip.
F. SASARAN
Masyarakat di wilayah bina Puskesmas Kampung Bangka
G. JADWAL KEGIATAN
1 Sweeping/ 1 1 6 2
penemuan dan
Pendampingan
kasus gangguan
jiwa
I. PEMBIAYAAN
Tahun 2022 di anggarkan dibeban bok:
a. Pendampingan penderita gangguan jiwa = Rp. 8.000.000,00
b. Sweeping / penemuan kasusu gangguan jiwa = Rp. 1.200.000,00
J. PENUTUP
Demikianlah Laporan kegiatan ini dibuat untuk dapat menjadi panduan
pelaksanaan kegiatan program kesehatan jiwa dan Napza di wilayah UPT
Puskesmas Kampung Bangka Kota Pontianak
K. PENDAHULUAN
Sehat adalah keadaan sejahtera, fisik, mental dan sosial dan tidak sekedar
terbebas dari keadaan cacat dan kematian.Definisi sehat ini berlaku bagi
perorangan maupun penduduk ( masyarakat ). Derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh 4 faktor yang saling berinteraksi yaitu, lingkungan , prilaku,
keturunan dan pelayanan kesehatan. Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi
mental sejahtera yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagai
bagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang, dengan memperhatikan semua
segi kehidupan manusia dengan ciri menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya,
mampu menghadapi tekanan hidup yang wajar, mampu bekerja produktif dan
memenuhi kehidupan hidupnya, dapat berperan serta dalam lingkungan hidup,
menerima dengan baik apa yang ada pada dirinya merasa nyaman bersama
orang lain. Jadi kesehatan jiwa ( mental ) merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kesehatan secara keseluruhan. Gangguan Jiwa merupakan
salah satu masalah kesehatan utama, meskipun gangguan Jiwa tidak dianggap
sebagai gangguan yang menyebabkan kematian secara langsung, namun
beratnya gangguan dalam arti ketidakmampuan secara individu maupun
kelompok akan menghambat pembangunankarena mereka tidak produktif dan
tidak efisien.
L. LATAR BELAKANG
Angka morbiditas skizloprenia di Kalimantan Barat khususnya Kota
Pontianak cendrung mengalami peningkatan, berdasarkan data yang ada
di Dinas Kesehatan Kota Pontianak pada Tahun 2016 jumlah gangguan Psikotik
sebanyak 864 kunjungan dan kasus skizoprenia sebanyak 1.872 kunjungan.
Diwilayah UPK Puskesmas Tanjung Hulu pada saat ini tahun 2017 terdapat 16
pasien gangguan jiwa, dan di tahun 2018 terdapat 17 pasien dengan status
rawat jalan yang masih harus rutin melakukan konsultasi dengan psikiater di RS
Jiwa Alianyang .Untuk itulah kami melakukan kegiatan Kesehatan Jiwa dengan
melakukan pendampingan dan sweeping penderita gangguan Jiwa diwilayah
bina UPK Puskesmas Tanjung Hulu, agar penderita dengan gangguan jiwa
segera mendapatkan penanganan dan perawatan untuk memperoleh
pengobatan dan kesembuhannya.
M. DASAR HUKUM
5. Peraturan presiden Nomor : 75 Tahun 2015 tentang rencana Aksi Nasional
Hak Asasi manusia
6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2015 Tentang Hak
Asasi manusia
7. Peraturan Daerah Pontianak : Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah
8. Peraturan Walikota Pontianak Nomor : 66 Tahun 2016 tentang kedudukan,
struktur organisasi, tugas pokok, fungsi, uraian tugas dan tata kerja Dinas
Kesehatan Kota Pontianak
Koordinator
Program Jiwa Kader RW/RT
O. TATA NILAI
6. Orientasi pelayanan
7. Integritas
8. Komitmen
9. Disiplin
10. Kerjasama
P. TUJUAN
Tujuan Umum
Tercapainya penurunan angka penderita gangguan kesehatan jiwa.
Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit gangguan jiwa
dimasyarakat , sehingga dapat dibuat perencanaan dalam pencegahan,
penanggulangan maupun pengobatan disemua jenjang pelayanan.
Tujuan Khusus
4. Meningkatakan derajat kesehatan jiwa masyarakat di wilayah binaan UPK
Puskesmas Tanjung Hulu
5. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat
terhadap Kesehatan Jiwa.
6. Meningkatkan upaya untuk mencegah gangguan jiwa terdeteksi dan
tertanggulanginya masalah kesehatan jiwa secara komprehensip.
S. SASARAN
Masyarakat di wilayah bina UPK Puskesmas Tanjung Hulu
T. JADWAL KEGIATAN
1 Sweeping/ 4 4 4 4 4
penemuan
kasus gangguan
jiwa
4 4 4 4 4
V. PEMBIAYAAN
Tahun 2019 di anggarkan dibeban bok:
a. Pendampingan penderita gangguan jiwa = Rp. 8.000.000,00
b. Sweeping / penemuan kasusu gangguan jiwa = Rp. 1.200.000,00
W. PENUTUP
Demikianlah Laporan kegiatan ini dibuat untuk dapat menjadi panduan
pelaksanaan kegiatan program kesehatan jiwa di wilayah UPK Puskesmas
Tanjung Hulu Kota Pontianak