Islam di Filipina

Islam masuk ke wilayah Filipina selatan, khususnya kepulauan sulu dan Mindanao
tahun 1380 antara 14 dan abad ke - 12. Islam pertama kali disebarkan seorang
tabib dan ulama arab bernama Karimul Makhdum dan Raja Baguinda, seorang
pangeran dari Minangkabau. Islam kemudian tersebar ke pulau lanou dan bagian
zambonaga serta daerah pantai lainnya.

Sejarah masuknya Islam di Filipina tidak dapat dilepaskan dari kondisi

sosiocultural wilayah tersebut sebelum kedatangan Islam. Sebelum kedatangan
islam, Filipina adalah sebuah wilayah yang di kuasai oleh kerajaan - kerajaan.
Islam dapat masuk dan diterima dengan baik oleh penduduk setempat setidaknya
kerena ajaran islam dapat mengakomodasi berbagai tradisi yang telah mereka
lakukan selama ini.

Menurut catatan sejarah, Raja Baguinda adalah seorang pangeran dari

minangkabau (Sumatra Barat). Ia tiba di kepulauan sulu sepuluh tahun setelah
berhasil mendakwah islam di kepulauan Zambonaga dan Basilan. Atas hasil kerja
kerasnya juga, akhirnya kebangsawan Manguindanao, raja terkenal dari
Manguindanao memeluk islam. Dari sinilah awal peradaban islam di wilayah ini
mulai dirintis. Proses islamisasi di Filipina pada masa awal adalah melalui tiga hal,
yaitu perdagangan, perkawinan, politik.

Perkembangan saat ini Filipina merupakan salah satu Negara yang terdapat di Asia
Tenggara yang mayoritas penduduknya beragama katolik. Islam menjadi agama
minoritas meskipun islam menjadi minoritas, terdapat wilayah yang menjadikan
islam mayoritas yaitu di Filipina bagian selatan.

Agama di Filipina ditandai dengan mayoritas orang menganut kepercayaan

Kristen, sekitar 92% penduduknya adalah Kristen, sekitar 81% menganut katolik
Roma sementara sekitar 11% denosiasi - denosiasi Kristen protestan. Menurut
survei agama nasional, sekitar 5.6% penduduk Filipina adalah muslim, menjadikan
islam agama terbesar kedua di Negara tersebut. Namun, komisi muslim Filipina
nasional mempersengketakan dan mengklam pengikutnya berjumlah sekitar 11%
dari total populasi.