Anda di halaman 1dari 8

َ َّ

‫الح ْم ُد هللِ ال ِذ ْي ِب ِن ْع َم ِت ِه ت ِت ُّم‬ َ ،ِ‫ا ْل َح ْم ُد هلل‬,َ ‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬ keadaan apa pun, kondisi apa pun,
َ َ َّ
‫ َو ُ"ه َو ال ِذ ْي ن ْ"م د ُح‬،‫ات‬ ‫و‬ َ ‫ض َوال َّس" َم‬ َ ‫ َو ُه َو َّالذ ْي َخ َل َ"ق اَأْل ْر‬،‫الصال َحات‬ َّ kitasenantiasa imtitsal mematuhi terhadap apa yang
ِ ِ ِ ِ
َّ َ ُ ‫ْ َ ْ َّ َّ مْل‬ َ َّ َ َ َّ ََْ diperintahkan oleh Allah. Baik perintah ini al wajibat yang
‫ َو ُ"ه َو ال ِذ ْي‬،‫ات‬ ِ ‫ارك‬ " ‫ات ا َب‬ ِ ‫"ات ِفي ج ِم "ي ِ"ع الت ِحي‬ ِ ‫ات الط ِّي "ب‬ ِ ‫عل "ي ِ"ه ِبالص"لو‬ memang harus kita lakukan maupun perintah yang
‫َ َّ َ َ َ َ ْ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ْ مْل َ ْ ُ ْ َ َأ ْ َ ُ َأ ْ اَل‬
‫ ش "هد ن‬،‫فض "ل ب ِنى آدم ِب""ال ِعل ِم والع "م ِل على ج ِمي""ع ِا خلوق" ات‬ bersifat anjuran yang disebut al mandubat hal-hal yang
ً َّ َ ُ َ َ َ َّ ‫َ َ اَّل ُ َ ْ َ ُ اَل َ ْ َ َ ُ َ َأ ْ َ ُ َأ‬ dianjurkan.
‫ و ش" " "هد ن س" " " ِّيدنا محمدا ﷺ‬،‫الل ""ه و " "ح" ده ش" " " ِريك "ل ""ه‬ " ‫ِإ "ل ""ه ِإ‬
َ ْ َ َ ْ َْ َ ُ َ
َ ‫الن‬ َ َ ْ ‫َّ ْ َ َّ َ َ ْ َأ‬
َ ‫اع امْل ُ ْع "ج‬ Kita tinggalkan segala yang dilarang di dalam agama kita
‫ات‬ ِ ‫ج‬ " ‫ل‬ِ ِ ‫ي‬ ‫ب‬" ‫س‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫ي‬
‫ِ ِإ‬ ‫اد‬ "
‫ه‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ه‬
" ‫و‬ ، ‫ات‬ِ ِ ‫ز‬ ‫ال ِذي من عل "ي ِ"ه "ن"و‬
ْ ‫ َو َع َلى "آل ه َوَأ‬ ‫ص" ِّل َو َس" ِّل ْم َع َلى َس"يد َنا ُم َح َّمد ﷺ‬
baik larangan itu yang berupa al muharramat yang
ُ
‫ص" َح ِاب ِه ا ْو ِلى‬ َ ‫َا َّلل ُه َّم َف‬
ِِ ٍ ِ ِّ memang harus kita tinggalkan maupun larangan yang
َْ ‫ُأ‬ َ َ
َ ‫ف َيا ُّأي َها ْال‬,‫بعد‬ َ ‫ْال َخ ْي َرات َو ْال َك َر‬
‫ ْو ِص" ْي ِن ْي نف ِس ْي‬،‫اض ُر ْون‬ ِ ‫ح‬ ‫أما‬ ، ‫ات‬
ِ ‫ام‬ ِ bersifat anjuran, sebaiknya kita tinggalkan disebut
َْ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ َّ َ
‫ بس""م هللا ال""رحمن‬،‫ال ت َ"ع"الى ِفى ِكت ِ"اب ِ"ه ال "ك ِر ْي ِم‬ ‫ "ق‬،‫هللا‬ ِ ‫و ِاياكم ِبت "ق وى‬ sebagai al makruhat. Kesadaran untuk mematuhi apa
ٰ ُْ ََ ُ ٰ ْ َ َ َّ ُ َّ َٓ
‫اس ِانا خلقنك ْم ِّم ْن ذ " "ك " ٍر َّوانثى‬ ‫"اد ال" " " َّ"ر ْح ٰم ِن ٰيا ُّي َ"ه" " ا الن‬ ُ " "‫ال" " ""رحيم َوع َ"ب‬ yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang
ِ ini menjadi modal atau kapital yang paling berharga untuk
ُ ٰ ْ َ ّٰ ْ ُ َْ ُ َ َ َ َ ۤ َ َ َّ ً ْ ُ ُ ْ ُ ٰ ْ َ َ َ
‫"ارف ْوا ۚ ِا َّن ا " "ك َر َمك ْم ِعن" َ"د الل ِه اتقىك ْم‬ "‫وجعلنكم ش" "عوبا وقبا ِٕىل ِلتع‬ mendapatkan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di
َ َ ّٰ
‫ِۗا َّن الله َع ِل ْي ٌم خ ِب ْي ٌر‬ akhirat.

Jamaah shalat jum’at rahimakumullah, Kaum Muslimin yang berbahagia, Dalam Surah Al-

Pada kesempatan yang penuh berka ini marilah kita Hujurat, Ayat 13, Allah SWT berfirman:
ُ َ ْ ‫َأ ْ ُ ْ َّ َأ‬
memantapkan kembali kualitas ketakwaan kita kepada ‫ِإ َّن ك َر َمك ْم ِعن َد الل ِه تقاك ْم‬
Allah Swt. dengan senantiasa menjalankan apa yang
Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara
telah diperintahkan oleh Allah, dan meninggalkan segala
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa.” Dalam
hal yang dilarang oleh Allah. Dalam situasi apa pun,

1
ayat di atas terdapat 3 (tiga) kata kunci. Pertama “mulia”, Sidang Jum’ah rahimakumullah, melalui khutbah ini,
kedua “Allah”, dan ketiga “takwa”. Ayat ini mengandung saya ingin mengajukan pertanyaan apakah orang mulia di
maksud bahwa mulia tidaknya seseorang sesungguhnya sisi Allah itu sekaligus orang yang dimuliakan di dunia ini?
bergantung pada ketakwaannya kepada Allah SWT dan Dengan kalimat lain, apakah orang-orang mulia karena
bukan kepada hal-hal yang bersifat duniawi. Dengan kata ketakwaannya kepada Allah selalu dimuliakan juga oleh
lain, yang disebut orang mulia sesunguhnya adalah masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya? Jawabnya,
mereka yang senantiasa berbuat kemuliaan berupa “tidak selalu” karena secara faktual ada beberapa orang
ketakwaaan. Definisi ini bersifat teologis karena mulia di sisi Allah keberadaannya diremehkan oleh
bersumber pada keyakinan akan kebenaran firman Allah masyarakat disebabkan tidak memiliki latar belakang
SWT di dalam Al-Qur’an. Berdasar pada pandangan tertentu yang bersifat duniawi seperti jabatan penting,
teologis tersebut, kita bisa membedakan antara orang kekayaan melimpah, nasab tinggi, dan lain sebagainya.
mulia dengan orang yang dimuliakan. Orang mulia adalah Tentu saja ada banyak orang mulia di sisi Allah yang juga
mereka yang dimuliakan Allah karena senantiasa berbuat dihormati dalam masyarakat karena memiliki kriteria-
kemuliaan dengan melaksanakan hal-hal yang kriteria tertentu yang berlaku di masyarakat seperti
diperintahkan Allah SWT, dan meninggalkan apa yang tersebut di atas.
dilarang-Nya. Sedangkan orang yang dimuliakan adalah Sidang Jum’ah rahimakumullah, Salah satu contoh
mereka yang secara sosiologis dihormati masyarakat orang mulia di sisi Allah tetapi tidak dihormati oleh
karena memiliki latar belakang tertentu seperti: jabatan, masyarakat adalah Uwais Al-Qarni - seorang pemuda
keturunan, kekayaan, keilmuan atau keahlian, dan miskin penduduk desa Qaran di Yaman. Dia menjalani
sebagainya. kehidupan yang sulit bersama ibunya yang seorang
janda. Ia pernah menderita penyakit kusta. Pakaiannya

2
hanya ada dua helai. Uwais Al-Qarni bekerja hanya sebagaimana diceritakan Rasulullah SAW adalah
sebagai penggembala hewan ternak dengan upah tak baktinya kepada sang ibu yang luar biasa. Sejak kecil
seberapa. Dengan keadaan Uwais yang seperti itu ia Uwais Al-Qarni selalu taat dan hormat kepada ibunya.
sering ditertawakan, diolok-olok, dihina, dan dituduh Ketika sang ibu telah tua dan lumpuh, bakti Uwais kepada
mencuri ini mencuri itu. Tetapi semua perlakuan sang ibu semakin bertambah. Suatu hari sebenarnya ia
masyarakat seperti itu ia terima dengan sabar. Ketika sangat rindu untuk bertemu Rasulullah SAW, namun ia
pada suatu hari ada seseorang yang bermaksud selalu mengurungkan niatnya karena tak tega
memberikan sedekah berupa dua helai pakaian, Uwais meninggalkan sang ibu sendirian di rumah tanpa ada
Al-Qarni menolaknya. Kepada orang tersebut, Uwais Al- yang merawatnya. Ketika pada suatu hari ia melihat
Qarni mengatakan: “Saya khawatir kalau pakaian ini saya ibunya cukup sehat, ia mendekat padanya untuk
terima, nanti orang-orang mengintrogasi saya dari mana menyampaikan isi hatinya, yakni ingin bertemu atau
saya mendapatkan pakaian ini. Mereka pasti tidak sowan kepada Rasululullah SAW di Madinah. Uwais Al-
percaya dengan jawaban saya. Mereka akan menuduh Qarni memohon ijin kepada ibunya agar diperkenankan.
saya kalau pakaian ini saya dapat kalau tidak dengan Sang Ibu sangat terharu dengan keinginan Uwais untuk
membujuk ya mencuri”. bertemu Rasululllah SAW. Sang ibu menjawab: “Pergilah
Sidang Jum’ah rahimakumullah, Sungguhpun Uwais wahai anakku! Temuilah Nabi Muhammad SAW di
Al-Qarni hidup dalam kemiskinan, ia menjalani rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau
kehidupannya dengan penuh ketakwaan. Bahkan kembali pulang”. Akhirnya berangkatlah Uwais Al-Qarni
ketakwaannya diakui oleh Rasulullah SAW meskipun ke Madinah yang jaraknya dari Yaman sekitar 400
diantara mereka belum pernah saling bertemu. Hal yang kilometer. Tibalah Uwais Al-Qarni di kota Madinah dan
sangat menonjol dari ketakwaan Uwais Al-Qarni segera menuju rumah Nabi Muhammad SAW. Diketuknya

3
pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Tak ada menceritakannya kepada Umar bin Khattab RA dan Ali
jawaban dari Rasulullah SAW. Ia hanya mendapat bin Abi Thalib RA:
َ َ َّ َ ٌ ََ َ َ ٌ ْ َ ‫َ َ ْ َ ُ َ َ ْ ُ ْ َ ُ ٌ ُ َ ُ َ ُ ُأ‬
jawaban dari istri beliau Aisyah RA yang mengatakan ‫ "ف" َد َعا الله "ل" ُ"ه‬, ‫"اض‬ "‫س "ك" ان ِ"ب" ِ"ه ب "ي‬ ‫س " "يقدم عليكم ر "ج" ل ي "ق" ال "ل""ه وي‬
Rasulullah SAW sedang berada di medan perang dan
ُ‫وه َف ْل َي ْس َت ْغف ْر َله‬ َّ ُ َ َ ْ ‫َ َأ‬
ُ ‫ َف َم ْن َلق َي ُه م ْن ُك ْم َف ُم ُر‬، ‫الل ُه‬
belum diketahui kapan beliau kembali. Uwais Al-Qarni ِ ِ ِ ‫ف ذهبه‬
teringat pesan ibunya untuk segera pulang. Maka “Kelak akan datang seorang laki-laki bernama Uwais. Ia
segeralah ia pulang ke Yaman meski dengan hati yang memiliki belang putih. Ia berdoa agar Allah
hampa karena gagal bertemu Rasulullah SAW yang menghilangkan belang itu, maka Allah menghilangkannya
sangat dirindukannya. Namun sebelum pulang, Uwais Al- (kecuali di lengannya). Barang siapa diantara kalian
Qarni sempat menitipkan salam untuk Rasulullah SAW bertemu dia, maka termuilah dia dan mintalah padanya
lewat Aisyah RA. Ketika Rasulullah SAW pulang ke untuk memintakan ampunan kepada Allah.”
rumah, Aisyah RA memberitahukan tentang kedatangan Pesan tersebut akhirnya benar-benar dilaksanakan oleh
seorang laki-laki tak dikenalnya beberapa waktu Ali bin Abi Thalib RA dan Umar bin Khattab RA ketika
sebelumnya. Rasulullah SAW menjelaskan kepada Rasulullah SAW telah wafat. Kepada Uwais Al-Qarni,
Aisyah bahwa laki-laki itu bernama Uwais Al-Qarni meski kedua sahabat besar Rasulullah SAW tersebut
beliau belum pernah bertemu secara langsung. Ia adalah mengatakan:
anak yang sangat taat kepada ibunya. Ia tak populer di ‫ُك َأ ْن تَ ْس َتغْ ِف ُر لَنَا‬ ِ َ ‫ي ا ُأويْس ِإ َّن رس‬
َ ‫ص لَّى اهللُ َعلي ه َو َس لَّم ََأم َرنَ ا َأ ْن نَ ْس َأل‬
َ ‫ول اهلل‬ َُ َ َ
kalangan penduduk bumi karena miskin sekali, tetapi ia
“Hai Uwais sesungguhnya Rasulullah SAW telah
sangat terkernal di kalangan penduduk langit. Sedemikian
memerintahkan kami agar engkau memintakan ampunan
istimewa Uwais Al-Qarni hingga Rasulullah SAW
kepada Allah agar dosa-dosa kami diampuni-Nya.”

4
Mendengar apa yang dikatakan Ali bin Abi Thalib dan baik dari pada kita. Bisa jadi kita membutuhkan
Umar bin Khattab RA tersebut, Uwais Al-Qarni hanya bisa pertolongannya di akherat kelak berupa syafaat karena
menangis, tetapi kemudian memberikan jawaban bisa jadi orang-orang mulia di sisi Allah seperti Uwais Al-Qarni
orang yang dimaksudkan Rasulullah SAW itu bukan dapat memberikan syafaat kepada orang-orang tertentu.
dirinya. Tetapi Ali bin Abi Thalib RA terus mendesak agar Disebutkan dalam beberapa riwayat bahwa Uwais Al-
ia mau mendoakan bagi Umar bin Khattab RA dan Ali bin Qani kelak ketika memasuki pintu surga diberhentikan
Abi Thalib RA karena sangat menyakini bahwa dialah langkah kakinya oleh Allah SWT. Allah menghendaki agar
orang yang dimaksudkan Rasulullah SAW. Akhirnya Uwais Al-Qarni berhenti sebentar untuk memberikan
Uwais Al-Qarni bersedia memenuhi permintaan tersebut syafaat terlebih dahulu kepada orang-orang dari kabilah
dengan memanjatkan doa ampunan kepada Allah bagi Rabiah dan Mudhar yang membutuhkan pertolongannya.
keduanya. Sidang Jum’ah rahimakumullah, Dari kisah Sidang Jum’ah rahimakumullah, Semoga kita semua
Uwais Al-Qarni di atas, ada beberapa hal yang dapat kita dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari kisah
petik sebagai pelajaran berharga. Pertama, orang mulia Uwais Al-Qarni. Barangkali di sekitar kita, ada orang-
karena ketakwaannya kepada Allah SWT akan tetap orang yang keadaannya mirip dengan Uwais Al-Qarni
mulia dan taat kepada-Nya meski seperti apapun kondisi meski tidak sama persis, yakni tidak populer di
sosial ekonominya. Ia akan tetap sabar dan istiqamah masyarakat karena status sosialnya yang rendah. Orang
menjadi hamba-Nya yang saleh tanpa terpengaruh oleh seperti ini bisa jadi sangat poluler di kalangan penduduk
hal-hal duniawi seperti tidak dihormati oleh masyarakat langit jika terbukti memang selalu hidup dalam ketakwaan
karena miskin. Kedua, janganlah kita memandang yang tinggi kepada Allah SWT dan selalu istiqamah
seseorang dari sisi duniawinya, lalu merendahkannya dalam kebaikan-kebaikannya. Tidak selayaknya kita
karena bisa jadi ia memiliki sisi ukhrawi yang jauh lebih meremehkan orang seperti ini.

5
‫ُ‬ ‫ََ‬ ‫ْ َ‬ ‫ُْ‬ ‫َُ‬ ‫"ار َك ُ‬
‫لك " " ِر ْي ِم َونف َع ِن ْي َوِإ َّياك ْم ِب َ" "م " " ا ِف ْ"ي" " " ِ"ه ِم َن‬
‫هللا ِل ْي َولك ْم ِفي ال " "ق " " ْر ِآن ا " "‬ ‫َ"ب" " " َ‬
‫ْ ُ اَل َ َّ‬ ‫ّ‬ ‫ََ‬ ‫ّْ ْ‬ ‫ْ‬
‫"ات َوال " " " ِ"ذك ِر ال َح ِك ْي ِم َوتق َّب َل ِم ِني َو ِمنك ْم ِت َو "ت " " ُ"ه ِإ ن ُه ُ "ه" " َو ال َّس " " " ِم ْي ُع‬ ‫ا َ"‬
‫آلي " " ِ‬
‫الغ ُف ْو ُر َّ‬ ‫ْ َ ْ ُ َ َأ ُ ْ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ َّ ُ ُ َ َ‬
‫الر ِح ْيم‬ ‫الع ِليم و قول قو ِلي هذا فأستغ ِفر هللا الع ِظيم ِإ نه هو‬

‫‪6‬‬
‫اْل اَل َ ً‬ ‫َّ‬ ‫َْ‬ ‫َْ‬ ‫َْ‬ ‫ض َع َّنا َم َع ُه ْم ب َر ْح َم "ت" " َ‬ ‫التابع ْي َن َل ُه ْم ب ِا ْح َس" " "ان ِا َ"ل" " َ‬ ‫َّ‬
‫ال َح ْ"م" ُد ِهللِ‪ ‬ال َح ْ"م" ُد هللِ‪ ،‬ال َح ْ"م" ُد هللِ ال ِذ ْى َج َع" َ"ل ا ِ ْس" " َم ط ِر ْي " "ق ا َس" " ِو ًّيا‪،‬‬ ‫"ك َ"ي" ""ا‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫"ىي ْوم ال" " " ّ"د ْين َو ْار َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َأ ْ َأ ْ َ َ َ َّ‬ ‫َ ً‬ ‫َ َْ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َأ ْر َح َ‬
‫َو َو َ "ع َد ِلل ُمت َم ِّس " ِك ْين ِ"ب ِ"ه َو َي ْن َ "ه ْون الف َس " َاد َمك "ان"ا َع ِل ًّيا‪ .‬ش " َه ُد ن ال ِا "ل"ه ِاال‬ ‫اح ِم ْين‬‫ِ‬ ‫َّ‬
‫الر‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫ُ َ ْ َ ُ اَل َ ْ َ َ ُ َ َ َ َ َ ْ ُ َ َ ْ ٌ َّ َ ً َأ‬
‫ام" ا َو ْح َس " " ُن "ن " ِ"د ًّيا‪.‬‬ ‫هللا و "ح" ده ش " " ِريك "ل ""ه‪ ،‬ش " "هادة من "ه" و خ "ي ""ر مق "‬ ‫َ ُ َّ ْ ْ ْ ُ ْؤ ْ َ َ ْ ُْؤ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ‬
‫ات اال ْحي " ُ"آء ِم ْن ُه ْم‬ ‫"ات واملس " ِل ِمين واملس " ِلم ِ‬ ‫اللهم اغ ِ "ف ر ِلل "م ِم ِنين وامل ِم "ن ِ‬
‫ف بامْل َ َ"ك" " ارم ِك َب" " ً‬ ‫ُ‬ ‫َ َأ ْ َ ُ َأ َّ َ َ َ ُ َ َّ ً َ ْ ُ ُ َ َ ُ ْ ُ ُ مْل ُ َّ‬
‫"ارا‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫"‬ ‫"‬ ‫"‬‫ص‬ ‫و ش" " "هد ن س" " " ِّيدنا محمدا عب" ""ده ورس" " "وله ا ِ‬
‫ت‬ ‫َ‬ ‫ْ ُْ‬ ‫ّ‬ ‫َ َأ‬ ‫َ ْ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ َأ‬ ‫َْ َْ َ‬
‫الله َّم ِ "ع " َّز اِإل ْس " "ال َم َوامل ْس " " ِل ِم ْين َو ِذ َّل ال ِش " " ْر َك َواملش " " ِر ِك ْين‬ ‫ات‬ ‫واال "م " و ِ‬
‫َ َ‬ ‫َ َ ًّ َ َّ ُ َّ َ َ ِّ َ َ ِّ ْ َ َ َ َ ُ َ َّ َ َ َ َ ْ‬
‫ص" ِادق ال َو ْ"ع ِد َو "ك ان‬ ‫وص ِبيا‪ .‬اللهم فصل وس"لم على س" ِّي ِدنا محم ٍد "ك ان‬ ‫َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ ُ َ ّ َّ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ ّ ْ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ‬
‫خ ذ َل‬ ‫اخ ذل من " "‬ ‫وانص" "ر ِعب""ادك املو ِح ِدية وانص" "ر من نص" "ر ال " ِ"دين و " "‬
‫َ ْ ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ‬ ‫َّ‬ ‫َر ُس " ْو ًال َنب ًّيا‪َ ،‬و َع َلى "آل ه َو َ‬
‫ص " ْح ِب ِه ال ِذ ْي َن ُي ْح ِس "ن ْون ِإ ْس "ال َم ُه ْم َول ْم َيف َع "ل ْ"وا‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫اعل َك ِل َما ِت َك َلى َي ْو َم ال" ِّ"د ْين‪ُ .‬‬ ‫ْاملُ ْسلم ْي َن َو َد ّم ْر َأ ْع َد َاء ّ‬
‫الله َّم ْاد "ف ْع‬ ‫ِ‬ ‫ِإ‬ ‫ِ‬
‫الد ْين َو ْ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫َ‬ ‫َ َ ُ‬ ‫اس ا َّت ُ" "ق " وا َ‬ ‫َ ًْئ َ ًّ َأ َّ َ ْ ُ َّ‬
‫هللا َ"م" " ا ا ْس" " "تط ْعت ْم َو َس" " " ِار ُع ْوا ِإ لى‬ ‫ِ‬ ‫ُ‬ ‫الن‬ ‫ش" " "ي ا ف ِريا‪ ،‬ما ب "ع" ""د‪،‬‬ ‫َ‬ ‫ْ َْ ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ َّ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َّ َ‬
‫الزال ِز َل َوا ِمل َح َن َو ُس ْو َء ا ِلفتن ِة َوا ِمل َح َن َ"م ا ظ َ"ه َر ِم ْن َ"ه ا‬ ‫عنا البالء والوباء و‬
‫َََ‬ ‫َ ْ َ َ ّ ْ َ مَل ْ َ َ ْ َ ُ ْ َأ َّ َ َأ َ َ ُ ْ َأ ْ َ َ َأ ْ َ ْ‬
‫مغ ِفر ِة ر ِب العا ِ ين‪ .‬واعلموا ن هللا مركم ِ"ب م ٍر ب"د ِفي ِ"ه ِبنف ِس" ِه وثـنى‬ ‫ْ ُ ْ َ ْ ُ ْ ْ َ َّ ً‬ ‫َّ ً‬ ‫َ َ ْ‬ ‫َ‬
‫عآمة‬ ‫ص "ة َو َس "اِئ ِر الب "ل"د ِان املس " ِل ِمين‬ ‫َو َ "م ا َبط َن َع ْن َب "ل ِ"دنا ِان ُدو ِن ْي ِس " َّيا خآ‬
‫َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ُّ ْ َ َ َ َّ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫لى الن ِبى ي ""آ‬ ‫ِب َمآل ِئ ك ِت" ِ"ه ِبق ْد ِس " ِه و "ق ال تع ""الى ِإ ن هللا ومآلِئ كت""ه يص "لون ع‬ ‫ًَ َ‬ ‫ْ‬ ‫ًَ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َّ ْ َ مَل َ َ‬
‫آلخ َر ِة َح َس " "نة َو ِق "ن ""ا‬ ‫لع ""ا ِ ْين‪َ .‬ر َّب "ن ""ا آ ِتن" ""ا ِفى ال" " ُّ"دن َيا َح َس " "نة َو ِفى ا ِ" "‬
‫"ي ""ا رب ا "‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ص " ُّل ْوا َع َل ْ"ي ِ"ه َو َس " ِّل ُم ْوا َت ْس " ِل ْي ًما‪ُ .‬‬ ‫َا ُّي َ "ه ا َّالذ ْي َن َآم ُ"ن ْ"وا َ‬
‫ص " ِ ّل َعلى َس " ِّي ِدنا‬ ‫الله َّم َ‬
‫ِ‬ ‫َ ََ ُ َ‬ ‫ْ َ َ ْ ََ َ‬ ‫َ ََ َ َْ ُ َ‬ ‫َ َ َ َّ‬
‫اب الن ِار‪َ .‬ر َّب "ن"ا ظل ْمن""ا انف َس "نا َواإن ل ْم تغ ِ "ف ْر لن""ا َوت ْر َح ْمن""ا لن "ك ْون َّن‬ ‫"ع ذ‬
‫َ َْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫ُ َ‬ ‫ُ َ َّ َ َّ‬
‫هللا َعل ْي" " " ِ"ه َو َس" " " " ِل ْم َو َعلى ِآل َس" " " " ِّي ِدنا ُم َح َّم ٍد َو َعلى ان ِبيآِئ َك‬ ‫ص" " " "لى‬ ‫محم ٍد‬ ‫َ ْ َ‬
‫اس ِر ْي َن‪.‬‬ ‫ِمن الخ ِ‬
‫َأ‬ ‫لخ َل َ "ف " ِاء َّ‬ ‫َ ُ ُ َ َ َ َ ْ ُ َ َّ ْ َ َ ْ َ ّ ُ َّ َ ْ ُ‬
‫الرا ِش " " ِد ْي َن ِبى‬ ‫ورس " " ِلك ومآلِئ "ك " ِة امل "ق" ر ِبين وارض اللهم ع ِن ا‬

‫"اب ِعي‬ ‫"‬ ‫"‬ ‫"‬‫ت‬


‫َّ َ َ َ َّ ْ َ َ َ‬
‫"‬ ‫و‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ع‬ ‫اب‬ ‫الت‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫اب‬ ‫ح‬ ‫"‬ ‫"‬ ‫"‬ ‫"‬ ‫ص‬ ‫ال‬ ‫ة‬ ‫َب ْ"ك" " " ر َو ُع َ"م" " " ر َو ُع ْث َ"م" " " ان َو َعلى َو َع ْن َبق َّ‬
‫ي‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬

‫‪7‬‬
‫ْ‬ ‫ُْ‬
‫"اء ِذى ال "ق ْر َبى َو َينهَى‬ ‫ت‬
‫"‬
‫َ َْ‬
‫ي‬ ‫و‬ ‫ان‬ ‫"‬ ‫س‬ ‫هللا َي" ْأ ُم ُر ُك ْم ب ْال َ "ع ْ"دل َو ْا ْح َ‬
‫"اد هللا َّن َ‬ ‫ع َ "ب َ‬
‫ِ ِإ ِ‬ ‫ِ ِإل‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِإ‬ ‫ِ‬
‫َعن ْال َف ْح َش" " "آء َوامْل ُ ْن َ" "ك " ر َو ْال َب ْغي‪َ ،‬يع ُظ ُك ْم َل َع َّل ُك ْم َت" " َ"ذ َّك ُر ْو َن َو ْاذ ُ" "ك " ُروا َ‬
‫هللا‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ض" " " ِل ِه‬‫لى ن َع "م" " ه َ"ي" ""ز ْد ُك ْم َوا ْس" " "َئ ُل ْو ُه م ْن َف ْ‬
‫َ‬ ‫لعظ ْي َم َ"ي" " ْ"ذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش" " " ُك ُر ْو ُه َ‬
‫ع‬ ‫ْا َ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫َأ ْ‬ ‫ُ ْ ُ ْ ََ ْ‬
‫هللا ك َب ْر‬‫يع ِطكم ول ِذك ُر ِ‬

‫‪8‬‬

Anda mungkin juga menyukai