Anda di halaman 1dari 10

Khutbah 1

ِّ َ َّ َ َ َ َ َّ َ َ َّ َ َّ َّ َ ْ ْ َ
‫ل محمدُ سي هُد‬ ُ ‫ والصَلةُ والسَلمُ ع‬،‫ان‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫الد‬ ُ
‫ك‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫ه ه‬ ‫ال‬ ُ
‫لل‬ ‫د‬
ُ ‫م‬ ‫الح‬
َ َّ ِّ َ ََ ْ ََ ْ َ َ ََ َ َ ََْ ََ
ُ ‫ل م ُر الزم ه‬
‫ان‬ ُ ‫ل هآل هُه وصح هب هُه وت هاب هعي هُه ع‬ ُ ‫ وع‬،‫ول هُد عدنان‬،
َ َّ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َّ َ َّ ْ َ َ ْ َ َ
ُ ‫ك لهُ المنـزهُ ع ر‬
‫ن‬ ُ ‫شي‬ُ‫ّل ر‬ ُ ُ‫ّل للاُ وحده‬ ُ ‫له هإ‬
ُ ‫ّل هإ‬ ُ ‫ن‬ ُ ‫وأشهدُ أ‬
ً َّ َ َ َ ِّ َ َّ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ َ َّ ْ ْ
‫ن سيدنا محمدا‬ ُ ‫ وأشهدُ أ‬،‫ان‬ ‫ان ُوالمك ْ ه‬ُ ‫ال هجس همي هُة وال هجه هُة والزم ه‬
َ َ ْ َ َّ َ َ ْ َ َ ْ َّ ُ ْ َ َ ْ َ
ُ ‫ هعب‬،‫آن أما بعد‬
‫اد‬ ُ ‫ان خلق ُه القر‬ ُ ‫يك‬ ُ ‫عبدهُ ورسولهُ ال هذ‬
َْ َّ َ َ َْ ْ َ َ ْ ُ ْ ْ ُ ِّ َ ٰ ْ َّ
ُ ‫ الق هائ ه‬،‫ان‬
‫ل‬ ‫للا المن ه‬ ُ‫س هبتق ُوى ه‬ ُ ّ ‫م ونف ه‬ ُ ‫إن أو هصيك‬ ُ ّ ‫ ف‬،‫الرحم رن‬
ْ‫ن‬ َ َ َ َ ً ْ َ َّ َ َ َ ْ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ ْ َ
ُ ‫وم‬# ُ‫ال ذرةُ خ ْيا يره‬ ُ ‫ل همثق‬ ُ ‫ن يعم‬ ُ ‫فم‬: ‫آن‬ ُ ‫ف هكت هاب هُه القر ه‬ ُّ ‫ه‬
َُ‫شا َيره‬ ًّ َ ُ‫ال َذ َّرة‬ َُ ‫ل م ْث َق‬
‫ه‬ ُْ ‫َي ْع َم‬

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa


ta’ala,
Pada hari yang mulia ini, khatib mengajak jamaah sekalian
untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah
subhanahuُwaُta’ala.ُBertakwaُkepadaُAllahُyaituُadalah
dengan menjalankan perintahnya, dan juga menjauhi
larangannya. Dengan ketakwaan yang kita laksanakan di
dunia, semoga kelak menjadi perisai yang melindungi kita dari
api neraka di akhirat.

Jamaah yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala


Allah memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa berbuat
baik hari demi hari, waktu demi waktu dan masa hingga masa.
Allah dan rasul-Nya juga memerintahkan kita semua agar
menjadikan dunia ini sebagai ladang amal ibadah yang akan
kita siapkan untuk kehidupan kita selanjutnya di akhirat nanti.
Sejatinya kita hanyalah singgah di dunia untuk bersiap-siap
menjalankan kehidupan di akhirat.

Terkaitُhalُtersebut,ُIbnuُMas’udُpernahُmenceritakan,ُsuatuُ
hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidur di atas tikar.
Ketika bangun, tikar itu memberikan bekas pada rusuk Nabi.
Laluُkamiُberkata,ُ“WahaiُRasulullah,ُbolehkahُkamiُ
membuatkanُuntukmuُkasur?”ُBeliauُmenjawab,ُ“Apaُ
kepentinganku terhadap dunia ini! Aku di dunia ini hanyalah
seperti orang yang menaiki kendaraan yang sedang berteduh
sebentar di bawah sebuah pohon, kemudian akan pergi
meninggalkannya.”

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,


Berbicara tentang kebaikan, tidaklah elok bagi kita untuk
merendahkan suatu kebaikan meski pun itu kecil, ringan, atau
sedikit. Semua kebaikan yang kita terima seyogyanya kita
hargai dan syukuri. Semua kebaikan yang ada di sekitar kita,
patut kita apresiasi. Setiap orang yang melakukan kebaikan,
siapa pun orangnya, patut kita ucapkan terima kasih padanya.
Jangan sampai hati dan lisan kita merendahkan dan
menganggap remeh suatu kebaikan.

Hal ini sebagaimana pernah disebutkan oleh Rasulullah


shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah hadis yang
diriwayatkanُolehُAbuُDzarُradhiyallahuُ‘anhu:
َّ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ
‫اّلل صل للا عليه‬
ُ‫ل ه‬ ُ ‫ال رسو‬ُ ‫ق‬: ‫ال‬ُ ‫رض للا عنه ق‬ ُ ّ ُ‫ن ذر‬ ُّ ‫ن أه‬
ُ ‫ُع‬
َ َ َ ََْ ْ َ ْ ََ ً ْ َ ْ ْ َ ْ َ َّ َ ْ َ َ
ُ ‫ق أخ‬
‫اك‬ ُ ‫ن تل‬
ُ ‫ ول ُو أ‬،‫ف شيئا‬ ُ ‫ن المعرو ه‬ ُ ‫ن هم‬ُ ‫ل تح هقر‬
ُ : "‫وسلم‬
ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ
ُ‫أخرجهُ مس هلم‬." ُ‫ هبوجهُ طلق‬.

Artinya:ُDariُAbuُDzarُradhiyallahuُ‘anhu,ُiaُberkata,ُNabiُ
shallallahuُ‘alaihiُwaُsallamُbersabda,ُ“Sungguhُjanganlahُ
kamu memandang rendah suatu kebaikan pun, meski kamu
sekedar bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri-seri.”
(Hadis riwayat Imam Muslim)

Dalam riwayat lain disebutkan:


َ َ ْ ْ ً َّ َ
ُ‫ه‬
‫الحبل‬ ُ ‫ط هص‬
‫لة‬ ُ ّ ‫أن تع‬ ُ ‫ ولو‬، ‫شيئا‬ ُ ‫رن من المعروف‬ ُ ‫حق‬‫ه‬ ‫ ال ت‬،
َ َ ْ َّ َ ْ ْ
‫ف إنا ُء‬
ُ ّ ‫دلوك‬
ُ ‫غ من‬ُ ‫فر‬ ‫ر‬ ‫أن ت‬
ُ ‫ ولو‬، ‫عل‬ ُ ‫عط هشس ُع الن ه‬
ُ ّ ‫أن ت‬ ُ ‫ولو‬
َّ ْ َ َّ ِّ َ ْ
‫اس يؤذيهم‬ ُ ‫ن طريق الن ر‬ ُ ‫الس ُء هم‬
ّ ‫ح‬ ُ ّ ‫أن تن‬ ُ ‫ ولو‬، ‫المستسق‬
ُّ ،
ْ َ ْ
‫أن تلقُ أخاك‬
ُ ‫ ول ُو‬، ‫أخاك ووجهك إليه منطلق‬ُ ُ‫أن تلق‬
ُ ‫ولو‬
ْ ْ
‫ف األرض‬ ُ ّ ‫س الوحشان‬َ
ُ ‫أن تؤ هن‬ ُ َ ُ‫فتسل‬
ُ ‫ ولو‬، ‫م عليه‬

“Sungguhُjanganُkamuُhinaُsedikitُpunُkebaikan,ُmeskipunُ
engkau hanya diberi seutas tali, meskipun engkau hanya diberi
sendal yang putus talinya, meskipun sekedar menuangkan air
dari embermu ke dalam bejana orang yang sedang mencari
air, meskipun hanya sekedar wajah yang berseri-seri ketika
berbicara dengan saudaramu, meskipun hanya menjinakkan
hewanُyangُbuas.”

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati Allah subhanahu wa


ta’ala,
Dari hadits di atas terdapat suatu pelajaran bahwa tidak
seyogyanya kita menghina dan menganggap remeh suatu
kebaikan, baik itu banyak maupun sedikit, baik itu besar
maupunُkecil.ُAllahُsubhanahuُwaُta’alaُdalamُAl-Quran
pernah menyinggung orang-orang munafik yang menghina
kebaikan berupa sedekah yang dikeluarkan oleh para sahabat
Nabi. Dalam Al-Quran surah At-Taubah ayat 79 Allah
subhanahuُwaُta’alaُberfirman:
َ َ َّ َ ْ ْ َ َ ِّ َّ ْ َ ْ َ َ َّ
ُ ‫ف الصدق ه‬
‫ات‬ ُّ ‫ي ه‬
ُ ْ ‫ن المؤ هم هن‬
ُ ‫ي هم‬
ُ ْ ‫طو هع‬ ُ ‫ون الم‬
ُ ‫ين يل همز‬ُ ‫ال هذ‬
َّ َ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َّ َ َ َ َ َّ َ
ُ ‫مُۙ س هخ ُر‬
‫اّلل‬ ُ ‫ون همنه‬
ُ ‫م فيسخر‬ ُ ‫ّل جهده‬ ُ ‫ون هإ‬
ُ ‫ّل ي هجد‬
ُ ‫ين‬ُ ‫وال هذ‬
َ ََ ْ ََ ْ ْ
‫يم‬
ُ ‫م عذابُ أ هل‬ ُ ‫م وله‬ ُ ‫همنه‬

Artinya:ُ“(Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang


mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan
sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh
(untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka
orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan
membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab
yangُpedih.”ُ(QuranُsurahُAt-Taubah ayat 79).

Terkait ayat di atas, Syekh Wahbah al-Zuhaili menyebutkan


sebab diturunkannya ayat ini dalam karyanya, al-Tafsir al-
Munir: Yaitu tatkala Rasulullah shallallahuُ‘alaihiُwaُsallamُ
berkhotbah di hadapan para sahabat dan menganjurkan
mereka untuk bersedekah, para sahabat pun berbondong-
bondong untuk bersedekah.

‘Abdurrahmanُibnُ‘AufُdatangُbersedekahُpadaُRasulullahُ
sebanyakُ4ُribuُdirham.ُ‘Abdurrahmanُberkata,ُ“Akuُmemilikiُ
8 ribu dirham, 4 ribu aku simpan untuk keperluanku dan
keluargaku,ُsedangkanُ4ُribuُlagiُakuُinfakkanُdiُjalanُAllah.”ُ
Rasulُmenjawab,ُ“SemogaُAllahُmemberkahi harta yang
engkauُsedekahkanُdanُhartaُyangُengkauُsimpan.”ُAllahُpunُ
mengabulkanُdoaُRasulullahُshallallahuُ‘alaihiُwaُsallamُtadi.ُ
Hartaُyangُdisimpanُolehُistrinyaُ‘Abdurrahmanُibnُ‘Aufُ
makin bertambah jumlahnya hingga 80 ribu dirham.

Selanjutnya datang Umar untuk bersedekah sebagaimana


‘Abdurrahmanُibnُ‘Auf.ُSelanjutnyaُdatangُpulaُ‘Ashimُibnُ
‘Adiyُal-Anshariُbersedekahُ70ُwasaqُkurma.ُ‘Utsmanُpunُ
datang dengan sedekah yang begitu besar. Di sisi lain, Abu
‘Aqilُdatangُuntukُbersedekahُhanyaُdenganُsatuُsha’ُdariُ
kurma.ُAbuُ‘Aqilُmenyebutkan,ُ“Malamُkemarinُakuُ
mempekerjakan diriku kepada seseorang untuk mengairi
kebunُkurmanya,ُakuُmendapatُduaُsha’ُkurma,ُsatuُsha’ُakuُ
berikanُuntukُkeluargaku,ُsatuُsha’ُakuُinfakkanُdiُjalanُ
Allah.”ُRasulullahُshallallahuُ‘alaihiُwaُsallamُpunُ
memerintahkanُAbuُ‘Aqilُuntukُmeletakkanُkurmaُituُdiُ
tempat harta sedekah.

Melihat fenomena ini, orang-orang munafik pun menanggapi


denganُcelaan.ُMerekaُberkata,ُ“Merekaُ(orang-orang yang
bersedekah itu) tidaklah datang kepada Rasulullah melainkan
hanya ingin dilihat dan didengar saja kebaikannya. Sedangkan
Abuُ‘Aqil,ُdiaُbersedekahُhanyaُsupayaُnamanyaُdisebutُdiُ
tengah orang-orang besar, padahal Allah tidak butuh sedekah
darinya”.ُUjarُorang-orang munafik itu dengan nada
menghina.

Dengan adanya sikap dari orang-orang munafik itulah akhirnya


Allahُsubhanahuُwaُta’alaُmenurunkanُayatُini.ُSeorangُahliُ
tafsir Indonesia, Prof. Quraish Shihab menyebutkan tentang
efek dari sikap orang-orang munafik itu dalam tafsiran ayat ini,
beliau menyebutkan:

“(Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela


orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela
dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk
disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-
orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas
penghinaanُmerekaُitu,ُdanُuntukُmerekaُazabُyangُpedih.”

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati Allah subhanahu wa


ta’ala,
Sungguh kita berlindung kepada Allah dari sifat sombong, iri
dan dengki atas kebaikan-kebaikan yang telah dikerjakan
orang-orang di sekeliling kita. Sebagai orang muslim yang
bijak, sudah sepatutnya kita menjadi termotivasi dan
mendukung semua kebaikan yang ada di sekitar kita. Sebab,
setiap amalan baik sekecil apa pun akan dihisab oleh Allah,
begituُpunُamalanُburuk.ُAllahُsubhanahuُwaُta’alaُ
berfirman dalam surah al-Zalzalah ayat 7 dan 8:

ًّ َ ُ‫ال َذ َّرة‬
َُ‫شا َيره‬ َُ ‫ل م ْث َق‬ ُْ ‫ َو َم‬# ‫ال َذ َّرةُ َخ ْ ًيا َي َرُه‬
ُْ ‫ن َي ْع َم‬ َُ ‫ل م ْث َق‬ ُْ ‫َف َم‬
ُْ ‫ن َي ْع َم‬
‫ه‬ ْ ‫ه‬

Artinya:ُ“Siapaُpunُyangُmengerjakanُkebaikanُseberatُ
dzarrah-pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. # Dan
siapa pun yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah-pun,
niscaya dia akan melihat (balasan)-nyaُpula.”ُ(Al-Quran surah
al-Zalzalah ayat 7 dan 8).

Terkait ayat ini Prof. Quraish Shihab menyebutkan,


“Kemudian,ُsiapaُpunُberbuatُsuatuُkebaikan,ُwalaupunُ
hanya sebesar butir debu, ia akan melihatnya dalam lembaran
catatan amal perbuatan (shahîfah) dan mendapatkan
balasannya. Dan siapa pun yang berbuat suatu kejahatan
walaupun sebesar butir debu, ia akan melihatnya juga dan
mendapatkan balasannya. Tuhan tidak akan berbuat zalim
kepadaُsiapaُpun.”

Semoga kita dijadikan seorang hamba yang mampu berbuat


baik kepada siapa pun. Kita mampu untuk mengapresiasi
suatu kebaikan apa pun bentuknya, baik besar maupun kecil.
‫‪Kita tidak pernah merendahkan suatu kebaikan, atau‬‬
‫‪menganggapnya remeh. Namun kita termotivasi untuk‬‬
‫‪mendukung kebaikan tersebut, bahkan memotivasi orang lain‬‬
‫‪untuk berbuat baik.‬‬

‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ ُ ْ ْ ْ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َّ ُ‬ ‫َ َ َ‬


‫م هبما هفي هُه‬‫ن و هإياك ُ‬‫م ونفع ه ّ ُ‬
‫آن الع هظي ه ُ‬ ‫ف القر ه ُ‬ ‫م ه ُّ‬‫ل ولك ُ‬
‫ك للا ه ّ ُ‬ ‫بار ُ‬
‫للاَ‬ ‫ْ َْ َ َ َ ْ َْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ َ ْ ْ‬
‫ل هذا فأستغ هفرُ ُ‬ ‫م ‪.‬أقولُ قو ه ّ ُ‬ ‫ن آي هُة و هذك رُر الح هكي ه ُ‬ ‫هم ُ‬
‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ‬ ‫َ ْ َ َّ‬
‫م‬
‫م هإنهُ ه ُو الغفورُ الر هحي ُ‬ ‫ظي ُ‬
‫الع هُ‬

‫‪Khutbah 2‬‬
‫َ َ َّ‬ ‫ْ َ ْ َّ َ ْ َ ْ َّ َّ ْ َ ْ َّ َ ْ َ ْ‬
‫ّل للاُ‬ ‫أن آل إل ُه هإ ُ‬ ‫ّلل ‪.‬أشهدُ ُ‬ ‫م الحمدُ ه هُ‬ ‫ّلل ث ُ‬
‫ّلل والحمدُ ه هُ‬ ‫الحمدُ ه هُ‬
‫ْ‬ ‫َ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َّ َ ِّ َ َ َ َّ ً َ‬
‫أن سيدنا محمدا عبدهُ‬ ‫يك له‪ ،‬وأشهدُ ُ‬ ‫ش ُ‬ ‫ر‬ ‫وحدهُ ُ‬
‫ّل‬
‫َ َ ْ ُ َّ ْ َ َ ي َ َ َّ َّ َ ِّ َ َ ْ َ َ َ ِّ َ‬
‫ل ن هبينا‬ ‫مع ُ‬ ‫ل وسل ُ‬ ‫مص ُ‬ ‫ن بعدهُ ‪.‬الله ُ‬ ‫ّل ن ه ّ ُ‬ ‫ي ُ‬ ‫ورسولهُ ال هذ ُ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َّ َ َ َ‬
‫ل يو ه ُم‬ ‫م هب هإحسانُ هإ ُ‬ ‫ن ت هبعه ُ‬ ‫ل أ هل هُه وأصح هاب هُه وم ُ‬ ‫محمدُ وع ُ‬
‫الق َي َام هُة‬
‫ه‬
‫ََ ْ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ُْ ْ ُ ْ َ َ ْ ْ َ ْ‬ ‫َ َّ َ ْ َ َ َ ُّ َ َّ‬
‫از‬
‫للا فق ُد ف ُ‬ ‫س هبتقوى هُ‬ ‫م ونف ه ّ ُ‬ ‫أما بعد‪ ،‬فيا أيها الناسُ أو هصيك ُ‬
‫َّ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ‬ ‫ََ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َّ ْ َ َ َ‬
‫نع ُ‬
‫ل‬ ‫للا ومَل هئكتهُ يصلُو ُ‬ ‫ن ُ‬ ‫ال ‪ :‬هإ ُ‬
‫ال للاُ تع ُ‬ ‫ن ‪.‬فق ُ‬ ‫المتقو َُ‬
‫مَّ‬ ‫َّ ِّ ٰ ُّ َّ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ ْ ً َ َّ‬
‫ن آمنوا صلوا علي هُه وسلموا تس هليما ‪.‬الله ُ‬ ‫الن ه ّن‪ ،‬يُأ يها ال هذي ُ‬
‫اغ هف ُرْ‬‫َّ ْ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ ِّ َ َ َ ِّ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ ِّ َ َ‬
‫ل سيدنا محمدُ ‪.‬الله ُ‬
‫م‬ ‫ل أ هُ‬
‫ل سيدنا محمدُ وع ُ‬ ‫لع ُ‬ ‫صُ‬
‫مْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َْ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َْ ْ ْ َ َْ‬ ‫ْ ْ ْ َ َْ ْ َ‬
‫ياء همنه ُ‬ ‫ات‪ ،‬األح هُ‬ ‫س هلم ه‬ ‫ي والم ُ‬ ‫ات والمس هل هم ْ ُ‬ ‫ي والمؤ همن ه ُ‬ ‫هللمؤ هم هن ْ ُ‬
‫لَ‬ ‫ْ َ َ َّ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ ْ َ ْ َ َّ ْ َ َ َ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َْ َ‬
‫ن والزل رز ُ‬ ‫اء والقرو ُ‬ ‫م ادف ُع عنا البال ُء والوب ُ‬ ‫ات ‪.‬الله ُ‬ ‫والمو ه ُ‬
‫َْ َ َ َ ْ َ ْ َ َْ َ َ َ َ َ َ َْ َ َ َ َ َ َ ْ ََ َ‬
‫ن بل هدنا‬ ‫نع ُ‬ ‫ن ما ظه ُر همنها وما بط ُ‬ ‫ي وا هلمح ُ‬ ‫ن وسو ُء ا هلف ر ُ‬ ‫وا هلمح ُ‬
‫بَّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َْ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ي عامةُ يا ر ُ‬ ‫ان المس هل هم ْ ُ‬ ‫وني هسيا خآصةُ وس هائ رُر البُلد ه ُ‬ ‫هْإند َ ه‬
‫ا َلعال هم ْْ َُ‬
‫ي‬
‫َ ْ َْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ َّ َ َ ْ َ َّ َ ًّ َ ْ ْ َ ِّ َ َ َ َ َ ْ‬
‫اطَلُ وارزقنا‬ ‫ه‬ ‫لب‬ ‫اط ُ‬ ‫ه‬ ‫ق حقا وارزقنا اتباعهُ وأ ررنا الب‬ ‫م أ ررنا الح ُ‬ ‫الله ُ‬
‫ابَ‬ ‫ُّ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ َ َ َّ َ‬
‫آلخرهُة حسنةُ و هقنا عذ ُ‬ ‫فا ه‬ ‫ف الدنيا حسنةُ و ه ُ‬ ‫نا ه ُ‬ ‫اج هتنابهُ ‪.‬ربنا هآت ُ‬
‫يَ‬ ‫ْ‬ ‫َّ َ َ ْ َ ْ ٰ َ ِّ ْ ٰ َ‬
‫ب العل هم ْ ُ‬ ‫ّلل ر ُ‬ ‫ار ‪.‬والحمدُ ه هُ‬ ‫الن رُ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َّ َ َ ْ‬ ‫َ َ‬
‫نَ‬
‫تاء هذي القر ُ‬ ‫ان و هإي هُ‬ ‫ل وا هإلحس ه ُ‬ ‫للا يأمرُ هبالعد ه ُ‬ ‫ن ُ‬ ‫للا‪ ،‬هإ ُ‬ ‫اد ه‬ ‫عب ُ‬
‫مْ‬ ‫َ ْ ْ َ َ ْ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ َّ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ََْ َ َ ْ َ‬
‫م لعلك ُ‬ ‫غ ي هعظك ُ‬ ‫شاء والمنك رُر والب رّ ُ‬ ‫ن الفح هُ‬ ‫ه ع رُ‬ ‫وين ُ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ َ َْ َْ ُُْْ َ ْ ُ ْ َ‬ ‫َ َ َّ ْ َ َ ْ ُ‬
‫ل هنع هم هُه‬ ‫م يذكركم‪ ،‬واشكروهُ ع ُ‬ ‫للا الع هظي ُ‬ ‫تذكرون‪ ،‬واذكروا ُ‬
‫للا َأ ْك َيُْ‬ ‫َ ُْْ ََ ْ‬
‫ي رُزدكم‪ ،‬ول هذكرُ هُ‬

Anda mungkin juga menyukai