“Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang ُ َْ ْ َ ْ ُ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ ُ ُ َّ َ َ ْ َ ُ َ ُ ر
شكِ ال ي،بل أرجو أن يخ ِرج اَّلل ِمن أصال ِب ِهم من يعبد اَّلل وحده
kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka ً َ
tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka ِب ِه ش ْيئا
tidak akan melahirkan keturunan selain anak-anak yang berbuat maksiat “Bahkan aku berharap Allah akan mengeluarkan dari tulang sulbi mereka
lagi sangat kafir’.” keturunan yang akan menyembah Allah semata, tidak disekutukanNya
dengan apa pun"
Setelah Nabi Nuh ‘alaihis salâm berdoa seperti itu, terjadilah banjir besar
yang sangat dahsyat dan menewaskan sebagian besar kaumnya yang Sidang Jum’ah rahimakumullah,
menolak beriman kepada Allah SWT.
Jika kita bandingkan doa Nabi Nuh dengan doa Nabi Muhammad SAW
Sidang Jum’ah rahimakumullah, tersebut, maka setidaknya ada dua perbedaan yang jelas:
Barangkali kita tidak pernah berpikir bahwa doa Nabi Nuh ‘alaihis salâm di Pertama, Nabi Nuh seperti telah putus asa dalam berdakwah kepada
atas ternyata bermasalah di hadapan Allah SWT ketika di akherat nanti. umatnya karena sebagian besar dari mereka menolak dan tidak mau
Pertanyaannya kemudian, mengapa doa Nabi Nuh itu bermasalah? beriman kepada Allah SWT. Mereka bahkan menganggap Nabi Nuh orang
gila.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, mari kita bandingkan doa Nabi Nuh di
atas dengan doa Nabi Muhammad SAW ketika beliau berdakwah di Thaif. Dengan penolakan seperti itu, Nabi Nuh seperti tidak lagi memiliki
Saat itu orang-orang Thaif tidak menyambut beliau dengan baik. Malahan kesabaran dan harapan bahwa mereka dan anak-anak turun mereka suatu
mereka melempari Nabi Muhammad dengan kotoran manusia, kotoran ketika akan beriman kepada Allah.
hewan dan batu yang melukai kepala beliau hingga berdarah.
Hal seperti ini, tidak terjadi pada Nabi Muhammad SAW yang secara jelas
Melihat keadaan Nabi Muhammad SAW yang seperti itu, kemudian tetap memiliki kesabaran dan harapan bahwa suatu ketika anak turun
datanglah malaikat Jibril ‘alaihissalam memberi tahu bahwa malaikat orang-orang Thaif akan beriman dan mengikuti jejak beliau.
penjaga bukit siap diperintah jika beliau ingin menimpakan bukit tersebut
Kedua, Doa Nabi Nuh yang memohon kepada Allah SWT untuk
kepada orang-orang Thaif
ُت َأ ْن ُأ ْطب َق َع َل ْيهم
َ ْ ْ َ ْ َ
ئش نإ ،ت ئش ا يمف
َ َ َ َ َ ُ َّ َ ُ َ
ك ذ ِل، فقال،يا محمد
membinasakan umatnya agar lenyap dari muka bumi ini, sebenarnya doa
ِ ِ ِ ِ ِ ِ َ negatif. Doa seperti itu sangat berbeda dengan doa yang dipanjatkan Nabi
يَ األ ْخ َش َب ْر Muhammad SAW.
“Wahai muhammad, terserah kepada engkau, jika engkau mnghendaki aku Beliau justru memohon kepada Allah SWT agar orang-orang Thaif yang
menghimpitkan kedua bukit itu kepada mereka” menentang beliau tetap diberi hak hidup dan diberi keturunan. Nabi
Muhammad SAW memohon kepada Allah kelak di kemudian hari anak turun
Tetapi, bagaimana jawaban Nabi Muhammad atas tawaran dari malaikat
orang-orang Thaif mau beriman dan mengikuti jejak beliau.
tersebut? Nabi Muhammad menjawab dengan berdoa:
Kertas A4
Silahkan bergabung dengan kami di Grup Telegram, Wa, atau Facebook untuk
mendapatkan materi terbaru dari KHUTBAHSINGKAT.com
Klik JOIN NOW
PERHATIAN! Kami mengijinkan pengunjung mengambil teks khutbah ini dengan syarat
tetap mencantumkan nama penulis dan sumber. Apabila ingin menguploud ulang
(repost) agar menambahkan backlink di awal paragraf.