Anda di halaman 1dari 6

PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA

LEMBAGA DAKWAH NAHDLATUL ULAMA


LDNU KABUPATEN KEDIRI
Sekertariat: Jl. Imam Bonjol 38 Kediri 64122
==============================================================================

DOSA YANG PALING BESAR


SETELAH SYIRIK DAN KUFUR

َ ََْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ً َََ ًَ َ ْ ْ َْ ْ ‫اَلْ َح‬


ُ‫ان‬ُ‫ ُوالصلاةُ ُوالسلامُ ُالأتم ه‬،‫ان‬ ٍ ‫ك‬ ‫م‬ ُ ‫ا‬‫ل‬ ‫ه‬ ‫ب‬ُ ‫ا‬ ‫د‬‫ب‬‫أ‬‫و‬ ُ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫ز‬ ‫أ‬ ُ ُ
‫د‬
‫ه‬ ‫و‬ ‫ج‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ال‬ ُ ُ
‫لل‬
‫ه‬ ُ ‫د‬
ُ ‫م‬
ُْ‫ن ُتَب َعه ُم‬ ْ َ َ
ُْ ‫حب ُه ُ َو َم‬ َ َ َ َ َْ َ ََ َ َ َ َ َ ََ َ َ ْ َْ
‫ه‬ ‫ ُوعلى ُآ هل هُه ُوص ه ه‬،‫ ُعلى ُس هي هدنا ُمحم ٍُد ُس هي هُد ُول هُد ُعدنان‬،‫ان‬ ‫الأكمل ه‬
ً َ َ َ َ َ َ َ َ ْ ََ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َْ َ ْ
ُ‫ن ُس هيدنا ُمحمدا‬ ُ ‫ ُوأشهدُ ُأ‬،‫ك ُله‬ ُ ‫له ُ هإلا ُاللُ ُوحدهُ ُلا ُش هري‬ ُ ‫ن ُلا ُ هإ‬ ُ ‫ ُ ُأشهدُ ُأ‬،‫ان‬ ٍ ‫به هإحس‬
َ َْ َ َ َ ْ ََ َْ
.ُ‫يُبعده‬ ُ ‫ُلاُن هب‬،‫عبدهُُورسوله‬
ُْ‫ي‬ َْ ْ َْ َ ْ َ َْ ْ ََْ ْ ْ ْ َ َْ ََ
ُ ‫ل ُ هف‬ ُ‫ي ُالق هدي هُر ُالقائه ه‬ ُ ‫لل ُالع هل ه‬
ُ‫ي ُبهتقوى ُا ه‬ ُ ‫ ُف هإنهي ُأو هصيك ُم ُونف هس‬،‫أما ُبعد‬
َ َ َ َ ْ ْ َْ ْ ََ َ ْ
ُ َ ُ‫ب‬
ُ‫الل‬ ُ َ ‫يها ُ َوغ هض‬ ‫ل ُمؤ همنًا ُمتَ َع هم ًدا ُف َج َزاؤهُ ُ َج َهنَمُ ُخا هل ًدا ُ هف‬ ُ ‫ن ُيقت‬ ُ ‫ُوم‬:‫ك هُم ُ هك َتابه هُه‬
ُ ‫مح‬
ً َ ً َ َ َ َ َ ََ ََََ َْ َ
)39ُ:‫علي هُهُولعنهُُوأع ُدُلهُُعذاباُع هظيماُ(النساء‬

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada
diri khatib pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas
keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara
melaksanakan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari seluruh yang
diharamkan.

Kaum Muslimin yang berbahagia,


Dosa yang paling besar secara mutlak adalah syirik. Yaitu menyembah
selain Allah, atau menyembah Allah dan menyembah selain Allah
sekaligus. Begitu juga kufur, seperti tidak meyakini adanya tuhan,
melecehkan Allah, melecehkan Nabi, membuang mushaf al-Qur’an ke
tempat sampah dengan sengaja dan lain sebagainya.

1
Seseorang yang mati dalam keadaan musyrik atau kafir, maka ia tidak
akan mendapatkan pengampunan dosa kelak di akhirat. Adapun
seseorang yang mati dalam keadaan Muslim, sebesar apapun dosa yang
pernah ia perbuat, maka di akhirat keadaannya di bawah kehendak Allah.
Jika Allah berkehendak, dosa-dosanya diampuni. Dan jika Allah
berkehendak, dosa-dosanya tidak diampuni. Jika dosa-dosanya diampuni,
ia akan langsung dimasukkan ke dalam surga. Dan jika dosa-dosanya
tidak diampuni, maka ia dimasukkan terlebih dahulu ke dalam neraka dan
pada akhirnya ia akan dimasukkan ke dalam surga.

ْ ْ َ ْ َ َ ََ َ
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
ََ َ ْ ْ ْ ََ ََ ْ َ َ َ َ َ ََْ َ َ
ُ‫الل ُفق هُد‬
ُ‫ك ُبه ه‬
ُ ‫ن ُيش هر‬
ُ ‫ن ُيشاءُ ُوم‬
ُ ‫ك ُلهم‬
ُ ‫ون ُذل ه‬
ُ ‫ك ُبه هُه ُويغ هفرُ ُما ُد‬
ُ ‫ن ُيشر‬
ُ ‫الل ُلا ُيغ هفرُ ُأ‬
ُ ُ‫ن‬ ُ ‫إه‬
)84ُ:‫يماُ(النساء‬ ً ‫افتَ َرىُإ ْث ًماُ َعظ‬
ْ
‫ه‬ ‫ه‬
Maknanya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan
Dia mengampuni dosa-dosa di bawah syirik bagi siapa yang Dia
kehendaki. Barangsiapa berbuat syirik kepada Allah, maka sungguh dia
telah berbuat dosa yang besar” (QS an-Nisa’: 48)

Jadi dosa syirik tidak akan diampuni oleh Allah jika seseorang
membawanya sampai mati. Adapun jika seseorang berbuat syirik kepada
Allah lalu ia bertobat dari kemusyrikannya dan masuk ke dalam agama
Islam dengan membaca dua kalimat syahadat, maka keislamannya
menggugurkan dan menghapus syirik dan kufur yang ia lakukan
sebelumnya.

Hadirin yang berbahagia,


Para ulama sepakat menyatakan bahwa satu tingkat di bawah dosa syirik
dan kufur adalah membunuh. Yakni membunuh jiwa yang diharamkan
oleh Allah untuk dibunuh kecuali dengan hak (alasan yang dibenarkan
oleh syariat). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyerupakan dosa
membunuh seorang Muslim tanpa hak dengan kekufuran. Baginda Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ْ ْ
ُ )‫هسبَابُُالم ْس هل هُمُفس ْوقُُ َوقهتَالهُُكفرُُ(رواهُالبخاري‬

2
Maknanya: “Mencaci maki seorang Muslim adalah dosa besar dan
membunuhnya menyerupai kekufuran” (HR al-Bukhari)

Sabda Nabi “wa qitaluhu kufrun” bukan berarti bahwa membunuh


seorang Muslim adalah kekufuran yang mengeluarkan pelakunya dari
Islam. Melainkan maksudnya bahwa memerangi dan membunuh seorang
Muslim adalah dosa besar yang menyerupai kekufuran. Karena ketika
seorang Muslim mengetahui hak seorang Muslim atas Muslim lainnya
dan mengetahui kemuliaannya menurut Allah, kemudian membunuhnya,
maka seakan ia menutup mata dari hak tersebut, seakan hak tersebut
tidak ada.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Sesungguhnya kemuliaan seorang Muslim menurut Allah begitu agung.
Marilah kita simak penegasan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
ketika bertanya kepada para sahabat pada haji Wada’ di hari raya ‘Idul

َْ َ ْ َ ََ َ ََ َ َ َ َ ْ َ ََ ْ َ ً َ ْ َ ْ َ َْ َ ْ َ ْ َ َ ََ
Adha:
ُُ‫ُألا ُأيُ ُبل ٍُد ُتعلمُونه‬:‫ال‬ ُ ‫ ُق‬،‫ُألا ُشهرنا ُهُذا‬:‫ ُقالوا‬،‫ألا ُأيُ ُشه ٍُر ُتعلمونهُ ُأعظمُ ُحرمة‬
ََ ْ َ ً َ ْ َ ْ َ َْ َ ْ َ َْ َ ََ َ َ َ َ ََ ََ ْ َ ً َ ْ َ ْ َ
ُ‫ُألا‬:‫ُقالوا‬،‫ُألاُأيُ ُيومٍُُتعلمونهُُأعظمُُحرمة‬:‫ال‬ ُ ‫ُق‬،‫ُألا ُبلدناُهُذا‬:‫ُقالوا‬،‫أعظمُُحرمة‬
ُ‫اءك ُْم‬ َ ‫ك ُ َو َت َعالَى ُقَ ُْد ُ َح َر َُم ُ َعلَيْك ُْم ُ هد َم‬ َ َ‫الل ُ َتب‬
َُ ‫ار‬ َُ ُ ‫ن‬
َ َ
ُ ‫ ُف هإ‬:ُ ‫ال ُﷺ‬
َ َ َ
ُ ‫ ُق‬،‫يَ ْومنَا ُهُذا‬
ُْ‫ي‬ َ ْ ََ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ََ ْ َ َ ََْ
ُ ‫ي ُبل هدك ُم ُهُذا ُفه‬ ُ ‫وأموالك ُم ُوأع ُراضك ُم ُ هإلا ُبهح هقها ُكحرم هُة ُيو همك ُم ُهُذا ُفه‬
َ ْ َ
)‫شه هرك ُْمُهُذاُ(رواهُالبخاري‬
Maknanya: “Tahukah kalian bulan apa yang kalian tahu paling besar
keagungannya?” Para sahabat menjawab: “Iya, bulan kita sekarang ini.”
Nabi bertanya: “Tahukah kalian negeri yang kalian tahu paling agung
kemuliaannya?” Para sahabat menjawab: “Iya, negeri tempat kita berada
sekarang ini.” Nabi bertanya: “Tahukah kalian hari yang paling agung
kemuliaannya?” Para sahabat menjawab: “Iya, hari yang kita berada
sekarang ini.” Lalu Nabi shallallau ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh
Allah ta’ala telah mengharamkan bagi kalian darah, harta dan harga diri
kalian kecuali dengan hak, seperti keagungan dan kehormatan hari kalian
ini, di negeri kalian ini, di bulan kalian ini.” (HR al-Bukhari)

3
ْ َ َ َ َ َ َ ْ ْ ََ ْ ْ
)‫كلُُالمس هل هُمُعلىُالمس هل هُمُحرامُُدمهُُومالهُُو هعرضهُُ(رواهُالبخاريُومسلم‬
Maknanya: “Setiap Muslim atas Muslim lainnya haram darah, harta dan
harga dirinya.” (HR al-Bukhari dan Muslim)

Demikian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan dan


mewanti-wanti. Jika demikian halnya, mengapa sebagian orang di masa
ini membunuh seorang Muslim seakan itu perkara yang yang biasa,
merampas hartanya seakan itu perkara mubah baginya, dan menodai
harga diri saudaranya sesama Muslim seakan ia tidak punya nilai
kemuliaan sama sekali?. Ingatlah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa

ْ َ َْ
sallam menegaskan:
ْ َ َْ ْ َ ْ َ َ
)‫لُمس هل ٍُمُ(رواهُمسلم‬
ٍُ ‫لُرج‬
ُ‫نُقت ه‬ ُ‫ل َز َوالُُالدنياُأهونُُ هعن ُدُا ه‬
ُ ‫للُ هم‬
Maknanya: “Sungguh hancurnya dunia lebih ringan menurut Allah
daripada membunuh seorang Muslim” (HR Muslim)

َُ‫اللُ َعلَيْ ُهُ َولَ َعنَهُُ َوأَ َع ُد‬


Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman:
َ َ ً َ ََ َ َ ْ ْ َْ ْ ََ
‫ه‬ ُ َ ُ‫ب‬
ُ َ ‫يهاُ َوغ هض‬‫لُمؤ همنًاُمتَ َع هم ًداُف َج َزاؤهُُجهنمُُخا هلداُ هف‬
ُ ‫نُيقت‬ ُ ‫وم‬
)39ُ:‫يماُ(النساء‬ ً ‫لَهُُ َع َذابًاُ َعظ‬
‫ه‬
Maknanya: “Dan barangsiapa membunuh seorang Mukmin dengan
sengaja, maka balasannya ialah neraka Jahannam, lama ia di dalamnya
dan Allah murka kepadanya, dan melaknatnya serta menyediakan adzab
yang besar baginya” (QS an-Nisa’: 93)

Ayat di atas menegaskan bahwa Allah murka kepada orang yang


membunuh seorang Mukmin, melaknatnya dan menyediakan baginya
siksa yang berat. Karena besarnya dosa tersebut, maka siksanya di
neraka sungguh berat dan lama. Hal ini jika ia tidak meyakini kehalalan
dosa membunuh, juga tidak membunuhnya karena imannya. Sedangkan
jika ia membunuh seorang Muslim karena meyakini kehalalan dosa
membunuh atau ia membunuhnya karena yang dibunuh itu beriman dan
hal itulah yang mendorongnya untuk membunuhnya, maka pelaku
pembunuhan tersebut telah kafir, keluar dari Islam, kekal di neraka
Jahannam dan tidak pernah keluar dari neraka selama-lamanya. Na’udzu
billahi min dzalik.

4
Hadirin rahimakumullah,
Di antara tanda-tanda kiamat adalah banyaknya pembunuhan dan
pembantaian. Imam al-Bukhari dalam Shahih al-Bukhari meriwayatkan
dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Baginda Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ْ َ َ ‫الزلَازلُ ُ َو َيتَ َُق‬ ْ ََ ْ ْ َ َ َ ُ ُ‫لَا ُ َتق ْوم‬
ُ‫الز َمانُ ُ َوتكث َُر‬
َ ُ‫ب‬ُ َ ‫ار‬ ‫ه‬
َ ُ ‫كث َُر‬ ‫ت‬ ‫و‬ ُ ‫م‬
ُ ‫ل‬ ‫ع‬
‫ه‬ ‫ال‬ ُ ُ
‫ض‬ ‫قب‬ ‫ي‬ ُ ‫ى‬ َ‫اعةُ ُ َحت‬
َ ‫الس‬
َْْ َْْ َ َ ْ َ َ ْ ََ َ ْ
)‫ال هفتنُُويكث ُرُالهرجُُوه ُوُالقتلُُالقتلُُ(رواهُالبخاري‬
Maknanya: “Kiamat tidak akan tiba hingga ilmu diangkat oleh Allah,
banyak terjadi gempa, waktu berjalan semakin cepat, banyak terjadi
fitnah dan banyak terjadi al-harj, yaitu pembunuhan dan pembantaian”
(HR al-Bukhari)

Terbukti kita sekarang ini berada di sebuah masa yang banyak sekali
terjadi pembunuhan dan pembantaian. Darah kaum Muslimin
ditumpahkan seakan mereka adalah domba-domba di hari raya ‘Idul
Adha. Tidak hanya di Indonesia, namun juga di berbagai belahan dunia
lainnya. Hasbunallahu wa ni’mal wakil.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini.
Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.
ْ َ ْ َْ َ َ ْ َْ ْ َ ْ ََ ْ َ َْ ْ ََ َ ْ َْ ْ َ
ُ .ُ‫ُ هإنهُُه ُوُالغفورُُالر هحيم‬،‫ُفاستغ هفروه‬،‫يُولكم‬
ُ ‫اللُ هل‬
ُ ُُ‫لُهُذاُوأستغ هفر‬
ُ ‫أقولُُقو ه‬

5
‫‪Khutbah II‬‬

‫َ‬ ‫ْ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ‬ ‫َْ‬


‫ي ُ َوأ َس هلمُ ُ َعلى ُ َس هي هدنا ُم َح َم ٍُد ُالمص َطفى‪َ ُ ،‬و َعلى ُآ هل هُهُ‬ ‫لل ُ َوكفى‪َ ُ ،‬وأ َص هل ُْ‬ ‫ال َح ْمدُ ُ هُ‬
‫َ ْ َ َ َ ْ َ َ ََ ْ َ َ َ َ َ َ‬ ‫ََ ْ َ َ ْ َْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ‬
‫ن ُس هيدناُ‬ ‫ك ُله‪ُ ،‬وأشهدُ ُأ ُ‬ ‫له ُإهلا ُاللُ ُوحدهُ ُلا ُش هري ُ‬ ‫ن ُلا ُ هإ ُ‬‫ل ُالوفا‪ُ.‬أشهدُ ُأ ُ‬ ‫وأصحابه هُه ُأه هُ‬
‫َ‬
‫م َح َم ًداُع ُبْدهُُ َو َرس ْولهُ‪ُ .‬‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ََ َْ ََ َ َ ْ ْ ْ َ ْ ْ ْ ََْ ْ َْ‬
‫ي ُالع هظي هُمُ‬ ‫لل ُالع هل ه ُ‬ ‫ي ُبهتقوى ُا هُ‬ ‫ُأما ُبعد‪ُ ،‬فيا ُأيها ُالمس هلمون‪ُ ،‬أو هصيك ُم ُونف هس ُ‬ ‫ُ‬
‫ْ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬
‫السلامهُ ُ َعلى ُن هب هي هُه ُالك هريْ هُمُ‬ ‫الل ُأ َم َرك ُْم ُبهأم ٍُر ُ َع هظيْ ٍم‪ُ ،‬أ َم َرك ُْم ُبهالصلا هُة ُو‬ ‫ن ُ َُ‬ ‫َواعلم ْوا ُأ ُ‬
‫ْ‬ ‫ََ‬ ‫َ َ َ َ‬ ‫ََ َ َ ََ َ َ َ َ َ َ َ َ‬
‫ين ُآمنوا ُصلوا ُعلي هُهُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ون ُ َعلى ُالنَ هب هي‪ُ ،‬يا ُأيها ُال هذ ُ‬
‫َ‬ ‫الل ُوملائهكتهُ ُيصل ُ‬ ‫نُ ُ‬ ‫فقا ُل‪ ُ :‬هإ ُ‬
‫تَُ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ َ َ َ َ َ‬ ‫َْ ً َ َ َ ََ َ َ َ َ َ ََ‬
‫آلُس هي هدناُمحم ٍُدُكماُصلي ُ‬ ‫لُعلىُس هي هدناُمحم ٍُدُوعلىُ هُ‬ ‫َو َس هلمواُتس هليما‪ُ،‬اللُه ُمُص هُ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َْ َْ ََ ْ َ‬ ‫َ َ َ َ َْ َْ َ َ َ‬
‫ك ُ َعلى ُ َس هي هدنا ُم َح َم ٍُد ُ َو َعلى ُ هُ‬
‫آلُ‬ ‫ار ُ‬‫ه‬ ‫ب‬‫و‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫م‬ ‫ي‬ ‫ه‬
‫على ُس هي هدنا ُ هإبرا هه ُي ُم ُوعل ه ه ه ه ه‬
‫ا‬‫ر‬ ‫ب‬ ‫إ‬ ‫ُ‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫د‬ ‫ي‬ ‫س‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫آل‬ ‫ُ‬ ‫ى‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ َ َ َ َْ َ َ َ َ َ َْ َْ َ َ َ‬ ‫َ‬
‫يُْ‬ ‫َ‬
‫آل ُس هي هدنا ُ هإبرا ههيم‪ُ ،‬فه ُ‬ ‫َ‬ ‫ت ُعلى ُس هي هدنا ُ هإبرا ههي ُم ُوعلى ُ هُ‬ ‫َس هي هدنا ُمحم ٍُد ُكما ُبارك ُ‬
‫ْ ْ‬ ‫َْ َ َْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ ْ ْ ْ َْ ْ‬
‫نُ‬‫ات ُوالمؤ هم هنيْ َُ‬ ‫ن ُ َوالم ْس هل َم ه ُ‬ ‫ك ُح هميدُ ُم هجيدُ‪ُ .‬اللُه ُم ُاغ هف ُر ُلهلمس هل همي ُ‬ ‫ن ُ هإن ُ‬ ‫العال همي ُ‬
‫َْ ْ َ َ ََْ َ َ َْ َ َ َ ْ‬ ‫ْ ْ َ َْ ْ‬ ‫َْ ْ‬ ‫ْ ْ‬
‫اءَُ‬
‫اء ُوالوب ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫اء ُوالغل ُ‬ ‫ات‪ُ ،‬امهلل ُادف ُع ُعنا ُالبل ُ‬ ‫َ‬
‫ات ُالأحيا هُء ُ همنه ُم ُوالأمو ه‬
‫َ‬ ‫َوالمؤ همنَ ه ُ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َْ ْ ْ ََ‬ ‫ْ ْ‬ ‫َ َْ ْ َ َ ْ ْ َ‬
‫ف ُالمختَ هلف ُة ُ َوالش َدائه َُد ُ َوال هم َح َن‪َ ُ ،‬ما ُظ َه َُر ُ همن َهاُ‬ ‫ي ُ َوالسيو ُ‬ ‫اء ُ َوالمنك َُر ُ َوالبَغ َُ‬ ‫والفحش ُ‬
‫َ‬ ‫ْ ْ َْ َ ًَ َ َ َ‬ ‫ََ ََ َ ْ ََ َ َ َ َ َ ً َ ْ ْ‬
‫ل ُش ْي ٍُءُ‬ ‫كُ َعلى ُك هُ‬ ‫ن ُعامة‪ ُ ،‬هإن ُ‬ ‫ان ُالمس هل همي ُ‬ ‫ن ُبل َد هُ‬ ‫ن ُبل هدنا ُهذا ُخاص ُة ُو هم ُ‬ ‫وما ُبطن‪ ُ ،‬هم ُ‬
‫َ‬
‫ق هديْرُ ُ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َْ َْ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫َْ ْ َ ْ ْ‬ ‫َ َ َْ‬ ‫َ‬
‫نُ‬‫ب ُوينهى ُع هُ‬ ‫ان ُو هإيتا هُء ُ هذي ُالقر ُ‬ ‫َ‬
‫الل ُيأمرُ ُبهالعد هُل ُوالإحس هُ‬ ‫إن ُ ُ‬ ‫لل‪ُ ُ ،‬‬ ‫اد ُا ه‬‫هعبَ ُ‬
‫َ ْ‬ ‫ْ َََ ْ ََ َ ْ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ْ َ‬ ‫َ ْ َ‬
‫الل ُال َع هظيْ َُمُ‬ ‫ن‪ُ .‬فاذكروا ُ ُ‬ ‫الفحشا هُء ُ َوالمنك هُر ُ َوالبَغ هي‪ُ ،‬يَ هعظك ُم ُلعلك ُم ُتذكرو ُ‬
‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ ْ‬ ‫ْ‬
‫للُأكبرُ‪.‬‬ ‫يَذك ْرك ُْمُ َول هذكرُُا هُ‬

‫‪Ustadz Nur Rohmad, Pemateri/Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa‬‬


‫‪Timur dan Ketua Bidangُ Peribadatanُ & Hukum, Pengurus Daerah Dewan‬‬
‫‪Masjid Indonesia Kab. Mojokerto‬‬

‫‪6‬‬

Anda mungkin juga menyukai