1
Seseorang yang mati dalam keadaan musyrik atau kafir, maka ia tidak
akan mendapatkan pengampunan dosa kelak di akhirat. Adapun
seseorang yang mati dalam keadaan Muslim, sebesar apapun dosa yang
pernah ia perbuat, maka di akhirat keadaannya di bawah kehendak Allah.
Jika Allah berkehendak, dosa-dosanya diampuni. Dan jika Allah
berkehendak, dosa-dosanya tidak diampuni. Jika dosa-dosanya diampuni,
ia akan langsung dimasukkan ke dalam surga. Dan jika dosa-dosanya
tidak diampuni, maka ia dimasukkan terlebih dahulu ke dalam neraka dan
pada akhirnya ia akan dimasukkan ke dalam surga.
ْ ْ َ ْ َ َ ََ َ
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
ََ َ ْ ْ ْ ََ ََ ْ َ َ َ َ َ ََْ َ َ
ُالل ُفق هُد
ُك ُبه ه
ُ ن ُيش هر
ُ ن ُيشاءُ ُوم
ُ ك ُلهم
ُ ون ُذل ه
ُ ك ُبه هُه ُويغ هفرُ ُما ُد
ُ ن ُيشر
ُ الل ُلا ُيغ هفرُ ُأ
ُ ُن ُ إه
)84ُ:يماُ(النساء ً افتَ َرىُإ ْث ًماُ َعظ
ْ
ه ه
Maknanya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan
Dia mengampuni dosa-dosa di bawah syirik bagi siapa yang Dia
kehendaki. Barangsiapa berbuat syirik kepada Allah, maka sungguh dia
telah berbuat dosa yang besar” (QS an-Nisa’: 48)
Jadi dosa syirik tidak akan diampuni oleh Allah jika seseorang
membawanya sampai mati. Adapun jika seseorang berbuat syirik kepada
Allah lalu ia bertobat dari kemusyrikannya dan masuk ke dalam agama
Islam dengan membaca dua kalimat syahadat, maka keislamannya
menggugurkan dan menghapus syirik dan kufur yang ia lakukan
sebelumnya.
2
Maknanya: “Mencaci maki seorang Muslim adalah dosa besar dan
membunuhnya menyerupai kekufuran” (HR al-Bukhari)
َْ َ ْ َ ََ َ ََ َ َ َ َ ْ َ ََ ْ َ ً َ ْ َ ْ َ َْ َ ْ َ ْ َ َ ََ
Adha:
ُُُألا ُأيُ ُبل ٍُد ُتعلمُونه:ال ُ ُق،ُألا ُشهرنا ُهُذا: ُقالوا،ألا ُأيُ ُشه ٍُر ُتعلمونهُ ُأعظمُ ُحرمة
ََ ْ َ ً َ ْ َ ْ َ َْ َ ْ َ َْ َ ََ َ َ َ َ ََ ََ ْ َ ً َ ْ َ ْ َ
ُُألا:ُقالوا،ُألاُأيُ ُيومٍُُتعلمونهُُأعظمُُحرمة:ال ُ ُق،ُألا ُبلدناُهُذا:ُقالوا،أعظمُُحرمة
ُاءك ُْم َ ك ُ َو َت َعالَى ُقَ ُْد ُ َح َر َُم ُ َعلَيْك ُْم ُ هد َم َ َالل ُ َتب
َُ ار َُ ُ ن
َ َ
ُ ُف هإ:ُ ال ُﷺ
َ َ َ
ُ ُق،يَ ْومنَا ُهُذا
ُْي َ ْ ََ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ََ ْ َ َ ََْ
ُ ي ُبل هدك ُم ُهُذا ُفه ُ وأموالك ُم ُوأع ُراضك ُم ُ هإلا ُبهح هقها ُكحرم هُة ُيو همك ُم ُهُذا ُفه
َ ْ َ
)شه هرك ُْمُهُذاُ(رواهُالبخاري
Maknanya: “Tahukah kalian bulan apa yang kalian tahu paling besar
keagungannya?” Para sahabat menjawab: “Iya, bulan kita sekarang ini.”
Nabi bertanya: “Tahukah kalian negeri yang kalian tahu paling agung
kemuliaannya?” Para sahabat menjawab: “Iya, negeri tempat kita berada
sekarang ini.” Nabi bertanya: “Tahukah kalian hari yang paling agung
kemuliaannya?” Para sahabat menjawab: “Iya, hari yang kita berada
sekarang ini.” Lalu Nabi shallallau ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh
Allah ta’ala telah mengharamkan bagi kalian darah, harta dan harga diri
kalian kecuali dengan hak, seperti keagungan dan kehormatan hari kalian
ini, di negeri kalian ini, di bulan kalian ini.” (HR al-Bukhari)
3
ْ َ َ َ َ َ َ ْ ْ ََ ْ ْ
)كلُُالمس هل هُمُعلىُالمس هل هُمُحرامُُدمهُُومالهُُو هعرضهُُ(رواهُالبخاريُومسلم
Maknanya: “Setiap Muslim atas Muslim lainnya haram darah, harta dan
harga dirinya.” (HR al-Bukhari dan Muslim)
ْ َ َْ
sallam menegaskan:
ْ َ َْ ْ َ ْ َ َ
)لُمس هل ٍُمُ(رواهُمسلم
ٍُ لُرج
ُنُقت ه ُل َز َوالُُالدنياُأهونُُ هعن ُدُا ه
ُ للُ هم
Maknanya: “Sungguh hancurnya dunia lebih ringan menurut Allah
daripada membunuh seorang Muslim” (HR Muslim)
4
Hadirin rahimakumullah,
Di antara tanda-tanda kiamat adalah banyaknya pembunuhan dan
pembantaian. Imam al-Bukhari dalam Shahih al-Bukhari meriwayatkan
dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Baginda Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ْ َ َ الزلَازلُ ُ َو َيتَ َُق ْ ََ ْ ْ َ َ َ ُ ُلَا ُ َتق ْوم
ُالز َمانُ ُ َوتكث َُر
َ ُبُ َ ار ه
َ ُ كث َُر ت و ُ م
ُ ل ع
ه ال ُ ُ
ض قب ي ُ ى َاعةُ ُ َحت
َ الس
َْْ َْْ َ َ ْ َ َ ْ ََ َ ْ
)ال هفتنُُويكث ُرُالهرجُُوه ُوُالقتلُُالقتلُُ(رواهُالبخاري
Maknanya: “Kiamat tidak akan tiba hingga ilmu diangkat oleh Allah,
banyak terjadi gempa, waktu berjalan semakin cepat, banyak terjadi
fitnah dan banyak terjadi al-harj, yaitu pembunuhan dan pembantaian”
(HR al-Bukhari)
Terbukti kita sekarang ini berada di sebuah masa yang banyak sekali
terjadi pembunuhan dan pembantaian. Darah kaum Muslimin
ditumpahkan seakan mereka adalah domba-domba di hari raya ‘Idul
Adha. Tidak hanya di Indonesia, namun juga di berbagai belahan dunia
lainnya. Hasbunallahu wa ni’mal wakil.
5
Khutbah II
6