Anda di halaman 1dari 6

َ َ َ ُّ ُ ْ ََ ْ َ ََ َ ًَ ْ ُ َ َ َ ‫َأ‬

ُ‫الص اَل ة‬ َّ ‫ َو‬،‫ك ال َّديَّا ِن‬ ِ ِ‫هلل الْمل‬


َ
ِ ‫ الحم ُد‬،‫هلل‬
َْ
ِ ‫اَلْحم ُد‬, ‫بس م اهلل ال رحمن ال رحيم‬
َْ ‫ص ل َح ال َج َس ُد كل ُه َوِإ ذا ف َس َد ْت ف َس َد‬ ‫ال َوِإ َّن في الجس ِد مضغة ِإ ذا ص لحت‬
‫ص ْحبِ ِه َوتَابِ ِع ْي ِه َعلَى َم ِّر‬ ِِ ِ ِ ٍ َْ ‫ُ ُّ َأ‬
َ ‫ َو َعلَى ٰال ه َو‬،‫الس اَل ُم َعلَى ُم َح َّمد َس يِّد َولَ د َع ْدنَا َن‬ َّ ‫َو‬ )‫الج َس ُد كل ُه ال َو ِه َي القل ُب (رواه البخاري ومسلم‬
َ
‫ْج ْس ِميَّ ِة‬ِ ‫ك لَ هُ الْمنَ َّـزهُ َع ِن ال‬
ُ َ ْ‫َأش َه ُد َأ ْن اَّل ِإ ٰل هَ ِإاَّل اهللُ َو ْح َدهُ اَل َش ِري‬
ْ ‫ َو‬،‫ان‬ ِ ‫الزم‬
َ َّ
Maknanya: “Ingatlah sesungguhnya dalam jasad ada
‫َأن َس يِّ َدنَا ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ الَّ ِذ ْي‬
َّ ‫َأش َه ُد‬ْ ‫ َو‬،‫ان‬ ِ ‫ان والْم َك‬
َ َ ‫الز َم‬
ِ َّ ‫ْج َه ِة و‬
َ
ِ ‫وال‬
َ segumpal daging, jika ia baik maka baik pula seluruh
ِ ‫ص ْي ُكم و َن ْف ِسي بَِت ْق وى‬ ِ ِ
‫اهلل‬ َ َ ْ ‫ فَإنِّي ُْأو‬،‫الر ْح ٰم ِن‬ َّ ‫اد‬ َ َ‫ عب‬،‫ ََّأما َب ْع ُد‬ ‫َكا َن ُخلُ ُقهُ الْ ُق ْرآ َن‬ anggota badan dan jika ia rusak maka rusak pula seluruh
‫ ٰا ِخ ِذيْ َن َم ٓا‬،‫ت َّوعُُي ْو ۙ ٍن‬ ٍ ّ‫ اِ َّن الْمت َِّق ْين فِي ج ٰن‬:‫آن‬ ِ ‫ الْ َقاِئ ِل ِفي كِتَابِ ِه الْ ُق ر‬،‫َّان‬ ِ ‫المن‬
َ ْ َ ُ ْ َ anggota badan, ketahuilah, ia adalah hati” (HR al-Bukhari
‫نِْي ۗ َن‬ ‫ك ُم ْح ِس‬ َ ِ‫ل ٰذل‬
َ ‫ا ُن ْوا َق ْب‬ ‫ىه ْم َر ُّب ُه ْم ۗ اَِّن ُه ْم َك‬
ُ ‫ٰا ٰت‬ dan Muslim).  
Yang dapat merusak hati kita adalah penyakit-penyakit
Jamaah shalat jum’at rahimakumullah,
hati, di antaranya riya’, ‘ujub, sombong, hasad dan dengki.
Kenikmatan surga itu lebih utama, lebih lama, dan lebih
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
agung daripada kenikmatan dunia. Kenikmatan dunia tidak ً ْ َ َ ُ ُ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ ُ َ ََ
ada apa-apanya dibandingkan dengan kenikmatan surga. ِ ‫ ال تباغض وا وال تحاس دوا وال ت داب ُروا وكون وا ِعب اد‬ 
‫هللا ِإ خوان ا (رواه‬
Karenanya, pada kesempatan kali ini, saya berwasiat   )‫البخاري ومسلم‬
kepada pribadi saya sendiri dan kepada hadirin sekalian,
Maknanya: “Janganlah kalian saling membenci, saling
mari kita tingkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah
hasad, saling membelakangi dan jadilah hamba-hamba
Ta’ala. Karena takwa-lah yang menjadi bekal dan modal
Allah yang bersaudara.” (HR al-Bukhari dan Muslim).  
utama kita untuk meraih kebahagiaan yang abadi di
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Di antara penyakit
akhirat.  
hati adalah hasad dan saling membenci. Keduanya
Kaum Muslimin yang berbahagia, Dalam sebuah hadits,
menjadi malapetaka besar bagi kerukunan dan
Rasulullah bersabda:
ketenteraman hidup bermasyarakat. Dua penyakit hati

1
tersebut akan menjauhkan masyarakat dari sikap saling surga, yaitu hasad Iblis kepada Nabi Adam. Hasad juga
bekerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan.   Hasad merupakan maksiat pertama yang dilakukan di dunia, yaitu
yang diharamkan adalah berangan-angan hilangnya hasad Qabil kepada Habil yang berujung pembunuhan
kenikmatan dari seorang Muslim disertai usaha untuk Qabil terhadap Habil.
menghilangkan kenikamatan itu dengan ucapan atau Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Seringkali bahaya
perbuatan. Jika tidak disertai upaya menghilangkan hasad ini kembali menimpa diri pelakunya. Al-Hafizh Abu
kenikmatan itu maka bukanlah kemaksiatan. Nu’aim al-Ashbahani dalam kitab Hilyah al-Auliya’
Jadi, orang yang berangan-angan agar sebuah kenikmatan meriwayatkan bahwa pada zaman dahulu, ada seorang
hilang dari seorang Muslim karena orang itu memiliki harta raja yang memiliki penasehat yang selalu dekat
halal yang banyak, istri yang cantik atau anak banyak yang dengannya. Suatu ketika penasehat itu berkata
taat atau sifat-sifat yang terpuji; kemudian ia membenci hal kepadanya,
itu dan berangan-angan agar kenikmatan itu berpindah ‫سَأ ُت ُه‬ َ ‫َأ ْحسِ نْ ِإ َلى ال ُم ْحسِ نْ بِِإ ْح‬
َ ‫سا ِن ِه َفِإنَّ ال ُمسِ َئ‬
َ ‫س َت ْكفِ ْي ِه ِإ‬
kepada dirinya, lalu ia berusaha untuk menghilangkan “Wahai raja, balaslah kebaikan seseorang dengan
kenikmatan tersebut dengan berbagai cara, maka ia telah kebaikan. Namun jika ia berbuat keburukan, cukup
terjatuh ke dalam hasad yang diharamkan.   keburukannya yang akan membalasnya."
Hadirin jamaah shalat Jumat yang berbahagia, Jika kita Kata-kata bijak ini selalu mengawali pertemuanya dengan
ingin membersihkan hati kita dari penyakit hasad, maka raja.Raja sangat menyukai orang ini karena keahlian dan
kita harus melawan hawa nafsu. Melawan nafsu akan ucapannya yang penuh dengan kata-kata bijak. Tanpa
membantu seseorang melakukan perbuatan yang diridlai disadari, kedekatanya dengan raja  menuai iri dan dengki
Allah. Para wali Allah tidak meraih derajat kewalian kecuali dari orang sekitarnya, sehingga menyusun rencana untuk
dengan perjuangan melawan hawa nafsu. Dikisahkan membunuh si penasehat. 
bahwa hasad adalah maksiat pertama yang dilakukan di
2
Kemudian Orang yang iri ini pun berkata kepada sang raja, benar laporan si fulan kemarin. buktinya si penasehat
“Wahai raja, penasehatmu telah menyebarkan isu di langsung menutup hidung ketika aku mendekatinya,
masyarakat bahwa engkau memiliki bau mulut yang tidak Raja punya kesimpulan bahwa si Fulan benar
enak.” Raja pun bertanya, “Bagaimana aku bisa tahu hal perkataanya.
itu?” Orang yang iri itu berkata, “Jika penasehat itu Karena termakan hasutan orang yang iri itu, sang raja
menghadap Paduka untuk membicarakan sesuatu, ia pasti berkata kepada penasehat, “Menjauhlah!” Lalu sang raja
akan menutup hidungnya.”   Pergilah penghasut itu kepada menulis surat sebuah perintah dalam selembar kertas
penasehat untuk mengundangnya menghadiri jamuan kepada salah satu gubernurnya. Lalu Raja menyuruh  si
makan yang telah ia persiapkan. Ia membuat sup dan penasehat untuk mengantarkan, kemudian berkata kepada
menaruh bawang putih yang sangat banyak di dalamnya. penasehat itu, “Pergilah dan bawa surat ini kepada
Usai jamuan makanan itu sang penasehat langsung gubermur, biasanya imbalannya berupa uang seratus ribu.”
menuju istana raja. Dia tidak sempat untuk mencuci Dengan patuh Hakam berangkat  membawa surat dan
melutnya terlebih dahulu . hadiah pemberian Raja. Tiba-tiba di tengah jalan si Fulan
"Balaskan kebaikan seseorang dengan kebaikan. Namun menghadangnya “apa itu?”. Pertanyanya ketika melihat si
jika ia berbuat keburukan, cukup keburukannya yang akan penasehat membawa sesuatu 
membalasnya”. Ucap sang penasehat ketika mengawali “Hadiah dari raja dan aku diperintah mengantar suratnya”. 
pertemuan dengan raja jawabnya,
Untuk membuktikan kebenaran perkataan si Fulan, Raja “Berikan hadiah itu padaku, aku yang akan mengantarkan
mendekati si penasehat. Dan ketika raja mendekat, tiba- suratnya”. Si Fulan  menawarkan jasa karna menginginkan
tiba sang penasehat langsung menutup mulutnya ketika hadiah dari Raja. 
berbicara dengan sang raja. Raja berkata dalam hatinya, Kemudian sang penasehat memberikan surat itu. Dan
Surat itupun diantar oleh si Fulan kepada Gubenur sesuai
3
dengan alamat yang tertera. Setelah gubenur membaca “Apa yang kamu lakukan dengan surat itu?”. Tanya raja
surat dari sang Raja, Gubenur  tersebut mengatakan “isi pada si penasehat”
surat ini menyatakan bahwa aku harus memutong “Di jalan aku bertemu si Fulan  dia menawarkan jasa akan
kepalamu serta menguliti kulitmu” . lalu sang gubernur pun mengantarkan surat tuan”. Si penasehat menjawab.
memanggil beberapa algojo. Maka orang yang iri itu Rajapun teringat peristiwa kemarin “Kemarin si Fulan
berkata, “Bertakwalah kepada Allah wahai kaum, kalian mengatakan kepadaku bahwa engkau menyangka aku
menghukum orang yang salah, tanyakanlah kembali adalah orang yang bau mulut“.
kepada raja.” Gubernur berkata: “Kami tidak ada waktu “Maaf aku sama sekali tidak pernah punya dugaan seperti
untuk menanyakan kembali kepada raja.”   itu”. Kata si penasehat.
Hadirin jamaah shalat Jumat yang berbahagia, ternyata “Lantas mengapa engkau meletakkan tanganmu di hidung
isi surat itu berbunyi, “Jika datang orang yang membawa dan mulutmu, ketika aku mendekatimu?”. Kata Raja.
suratku ini maka potonglah kepalanya, lalu kelupaslah Si penasehat menjawab, kemarin si Fulan memberikan
kulitnya.” makanan yang beraroma bawang putih kepadaku, hamba
Lalu tanpa menunggu lama,perintah yang ada dalam surat takut tuan Raja mendengar bau mulut hamba. 
itupun Langsung dilaksanakan. Waktu pun berlalu. Raja berfikir, tergiang di benaknya kata-kata bijak yang
Beberapa hari kemudian sang penasehat datang kembali selalu diucapkan oleh Si penasehat.
menemui Sang Raja sebagaimana hari hari sebelumnya, "Kau benar wahai Si penasehat, kembalilah ketempatmu ,
Dia duduk dan mengucapkan kata-kata sebagaimana cukup bagimu, perlakuan jelek orang lain sebagai
biasanya. Rajapun heran melihat si penasehat  duduk pembalas orang itu”. Ucapan Raja meniru kata-kata Si
dalam keadaan sehat di hadapannya.   penasehat
“Baru kali ini perintahku tidak dilaksanakan oleh gubernur Lalu raja menghadiahi si pengawal itu dengan harta yang
”. Kata raja dalan hatinya.  melimpah.”  
4
‫‪Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Demikian khutbah‬‬ ‫ض اللّ ُه َّم َع ِن اْل ُخلَ َف ِاء‬ ‫لم َق َّربِْي َن َو ْار َ‬
‫ِئ ِ‬
‫ك َو َمآل َك ة اْ ُ‬ ‫ك َو ُر ُس لِ َ‬ ‫َو َعلَى اَنْبِيآِئ َ‬
‫‪singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini.‬‬
‫‪Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita‬‬
‫اش ِديْ َن َأبِى بَ ْك ٍر َوعُ َم ر َوعُثْ َم ان َو َعلِى َو َع ْن بَِقيَّ ِة َّ‬
‫الص َحابَِة َوالتَّابِ ِع ْي َن‬ ‫الر ِ‬‫َّ‬
‫وت ابِ ِعي التَّابِ ِعين لَهم بِِاحس ٍ ِ ِ‬
‫‪semua. Amin.‬‬ ‫ك يَ ا‬ ‫ض َعنَّا َم َع ُه ْم بَِر ْح َمتِ َ‬‫ان الَ َىي ْوم ال دِّيْ ِن َو ْار َ‬ ‫َْ ُْ ْ َ‬ ‫ََ‬
‫آن اْل َك ِريْ ِم و َن َفعنِي وِإيَّا ُكم بِم ا فِ ْي ِه ِمن اْآلي ِ‬
‫ب ار َك اهلل لِي ولَ ُكم فِي الْ ُق ر ِ‬ ‫الر ِ‬
‫ات‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ ْ َ ْ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ ُ ْ َ ْ‬ ‫اح ِم ْي َن‬ ‫َْأر َح َم َّ‬
‫ْح ِك ْي ِم َوَت َقبَّ َل ِمنِّي َو ِم ْن ُك ْم تِاَل َوتَ هُ ِإنَّهُ ُه َو َّ‬
‫الس ِم ْي ُع اْ َلعلِ ْي ُم َوَأ ُق ْو ُل‬ ‫َوال ِّذ ْك ِر ال َ‬ ‫ات اَالَ ْحيآءُ ِم ْن ُه ْم‬ ‫ات واْلمس لِ ِم ْين واْلمس لِم ِ‬
‫لمْؤ منَ َ ُ ْ َ َ ُ ْ َ‬
‫لله َّم ا ْغ ِفر لِلْمْؤ ِمنِْين واْ ِ ِ‬
‫ْ ُ ََ ُ‬ ‫اَ ُ‬
‫لم ْش ِركِ ْي َن‬ ‫لم ْس لِ ِم ْي َن َو َِأذ َّل ِّ‬ ‫ِ‬ ‫واْالَ ْم و ِ‬
‫الر ِح ْيم‬
‫الع ِظ ْي َم ِإنَّهُ ُه َو الغَ ُف ْو ُر َّ‬ ‫َقولِي ه َذا فَ ِ‬ ‫الش ْر َك َواْ ُ‬ ‫الله َّم َأع َّز اِْإل ْس الَ َم َواْ ُ‬‫ات ُ‬ ‫َ َ‬
‫أسَتغْف ُر اهللَ َ‬
‫ْ‬ ‫ْ َ‬
‫ص َر ال دِّيْ َن َوا ْخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫لم َو ِّحديَّةَ َوانْ ُ‬‫اد َك اْ ُ‬ ‫ص ْر عبَ َ‬ ‫َوانْ ُ‬
‫ُأس لِّ ُم َعلَى َس يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬
‫ُأص لِّ ْي َو َ‬
‫ِ‬
‫ْح ْم ُد هلل َو َك َفى‪َ ،‬و َ‬
‫ِ‬
‫ْح ْم ُد ِهلل‪   ,‬اَل َ‬
‫اَل َ‬ ‫اء الدِّيْ ِن َوا ْع ِل َكلِ َماتِ َ‬ ‫اْ ِ ِ‬
‫ك ِإلَى َي ْو َم الدِّيْ ِن‪ُ .‬‬
‫الله َّم ا ْدفَ ْع‬ ‫لم ْسلم ْي َن َو َد ِّم ْر َأ ْع َد َ‬ ‫ُ‬
‫َأص َحابِ ِه َْأه ِل ال َْوفَا‪َ .‬أ ْش َه ُد َأ ْن اَّل إلهَ ِإاَّل اهللُ َو ْح َدهُ‬ ‫ِِ‬
‫صطََفى‪َ ،‬و َعلَى آله َو ْ‬‫ال ُْم ْ‬ ‫لم َح َن َم ا ظَ َه َر ِم ْن َه ا‬ ‫لمحن وس وء اْ ِلف ْتنَ ِة واْ ِ‬
‫َ‬
‫ِ‬
‫الزالَ ِز َل َواْ َ َ َ ُ ْ َ‬ ‫اء َو َّ‬ ‫َعنَّا اْلبَالَ َء َواْ َلوبَ َ‬
‫ص ِّل َعلَى‬ ‫الله َّم َ‬
‫َأن َس يِّ َدنَا ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ ُ‬ ‫َأش َه ُد َّ‬
‫ك لَ هُ‪َ ،‬و ْ‬ ‫اَل َش ِريْ َ‬ ‫لم ْس لِ ِم ْي َن َّ‬ ‫ِ‬ ‫ِئ‬ ‫َو َم ا بَطَ َن َع ْن َبلَ ِدنَا اِنْ ُدونِْي ِس يَّا َّ‬
‫عآمةً يَ ا‬ ‫خآص ةً َو َس ا ِر اْ ُلب ْل َدان اْ ُ‬
‫َأص َحابِ ِه َو َس لِّ ْم تَ ْس لِ ْي ًما كِ ْثي ًرا ََّأما َب ْع ُد فَي اَ اَُّي َه ا‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫َس يِّدنَا ُم َح َّمد ِو َعلَى اَل ه َو ْ‬ ‫اب‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ب اْ َلعالَ ِم ْي َن‪َ .‬ر َّبنَا آتِناَ فِى ُّ‬
‫الد ْنيَا َح َس نَةً َوفى اْآلخ َرة َح َس نَةً َوقنَ ا َع َذ َ‬ ‫َر َّ‬
‫َأن اهللَ ََأم َر ُك ْم بِ َْأم ٍر‬‫َّاس اَِّت ُق وا اهللَ فِ ْي َم ا ََأم َر َوا ْنَت ُه ْوا َع َّما َن َهى َوا ْعلَ ُم ْوا َّ‬
‫الن ُ‬ ‫النَّا ِر‪َ .‬ر َّبنَ ا ظَلَ ْمنَ ا اَْن ُف َس نَا َواإ ْن لَ ْم َت ْغ ِف ْر لَنَ ا َوَت ْر َح ْمنَ ا لَنَ ُك ْونَ َّن ِم َن‬
‫ال تَع اَلَى ِإ َّن اهللَ َو َمآلِئ َكتَ هُ‬ ‫بَ َدَأ فِ ْي ِه بَِن ْف ِس ِه َوثَـنَى بِ َمآل ِئ َكتِ ِه بِ ُق ْد ِس ِه َوقَ َ‬ ‫اس ِريْ َن‪.‬‬‫اْل َخ ِ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫صلُّ ْوا َعلَْيه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسل ْي ًما‪ُ .‬‬
‫الله َّم‬ ‫آمُن ْوا َ‬ ‫لى النَّبِى يآ اَُّي َها الَّذيْ َن َ‬ ‫يُ َ ُّ‬
‫صل ْو َن َع َ‬ ‫ان َوِإ ْيتَ ِاء ِذى الْ ُق ْربَى َو َي ْن َهى َع ِن‬ ‫اهلل ِإ َّن اهلل يْأمر ُكم بِالْع ْد ِل واِْإل ْحس ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ ُُ ْ َ َ‬
‫اد ِ‬ ‫عبَ َ‬
‫ِ‬
‫آل َس يِّ ِدناَ ُم َح َّم ٍد‬ ‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه و َس لِّ ْم و َعلَى ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ص ِّل َعلَى َس يِّدنَا ُم َح َّمد َ‬ ‫َ‬ ‫آء َوال ُْم ْن َك ِر َوالَْب ْغ ِي‪ ،‬يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر ْو َن َواذْ ُك ُروا اهللَ اْ َلع ِظ ْي َم‬ ‫الْ َفح َش ِ‬
‫ْ‬

‫‪5‬‬
‫َ ْ‬
‫ضلِ ِه ُي ْع ِط ُك ْم َول ِذك ُر‬
‫اسَئ لُ ْوهُ ِم ْن فَ ْ‬ ‫ِ‬
‫لى نِ َع ِمه يَ ِز ْد ُك ْم َو ْ‬
‫يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ َع َ‬
‫َأ ْ‬
‫هللا ك َب ْر‬‫ِ‬

‫‪6‬‬

Anda mungkin juga menyukai