SKRIPSI
Oleh
Alief Hidayatullah
180750042
terdapat bagian atau satu kesatuan yang utuh dari skripsi, buku, atau bentuk lain
yang saya kutip dari karya orang lain tanpa saya sebutkan sumbernya yang dapat
terdapat reproduksi karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain yang dijadikan seolah-olah karya asli saya sendiri. Apabila ternyata
saya menyatakan kesediaan untuk dibatalkan sebahagian atau seluruh hak gelar
kesarjanaan saya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan
Alief Hidayatullah
Nim. 180750042
i
PENGESAHAN PROGRAM STUDI
Mengetahui: Mengetahui:
Ketua Jurusan Ketua Program Studi
Pendidikan Ilmu Terapan Pendidikan Vokasional Teknik Mesin
ii
LEMBAR PENGESAHAN FAKULTAS
Dr. Ir. Azhari, M.Sc., IPM., ASEAN.,Eng. Dr. Fajriana, S.Si., M.Si
NIP. 196512312002121012 NIP. 197607202005012001.
iii
KATA PENGANTAR
salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, beserta
kerabat dan para sahabat beliau sekalian. Adapun judul dari Skripsi ini adalah
“Perancangan Alat Peraga Central Lock Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata
yang merupakan syarat dalam rangka menyelesaikan studi guna mencapai gelar
Sarjana pada Prodi Pendidikan Vokasional Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan
Tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan tidak terlepas dari bantuan dan
1. Bapak Prof. Dr. Herman Fithra, S.T., M.T., IPM., ASEAN., Eng selaku
2. Bapak Dr. Ir. Azhari, S.T., M.Sc., IPM., ASEAN., Eng selaku Dekan
3. Ibu Dr. Fajriana, S.Si., M.S.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
4. Bapak Dr. Abubakar, S.T., M.T selaku Ketua Program Studi Pendidikan
iv
skripsi ini yang telah memberikan ilmu, motivasi, dan semangat yang luar
skripsi ini yang telah memberikan ilmu, motivasi, dan semangat yang luar
6. Bapak Jumadi, S.T., M.T selaku dosen pembahas I dan Ibu Muliana S.Pd.I,
keluarga besar dan Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan
Akhirnya, semoga segala bantuan yang telah diberikan semua pihak di atas
menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapat balasan dari Allah SWT dan
Tugas Akhir ini menjadi informasi bermanfaat bagi pembaca atau pihak lain yang
membutuhkannya.
Alief Hidayatullah
180750042
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
salam kepada baginda nabi Muhammad SAW yang membawa ummat dari alam
jahiliah menuju alam islamiah seperti yang kita rasakan saat ini. Ucapan
saran terhadap proses pembuatan skripsi. Juga kepada penguji sidang yang
senantiasa memberikan saran sehingga saya mampu mencetak skripsi saya ini.
ibunda Fitria yang memberikan segenap kasih sayangnya kepada ananda agar bisa
menjadi anak yang berguna terhadap bangsa dan agama, kepada kedua orang tua
motivasi serta doa disetiap langkah anakmu hingga saat ini, semoga kelak jasa-jasamu
bisa terbalaskan.
sanak keluarga dikampung yang selalu memberikan nasehat dan juga doa kepada
saya, terkhusus kepada cecek saya Mujiburahman ST, yang telah sangat berjasa
memberikan arahan dalam berbagai proses kehidupan yang saya jalani, dan
ucapan terimakasih juga kepada Retno ayu anjani L, yang telah berperan dan
memberikan motivasi dan bantuan dalam proses masa perkuliahan yang sudah
dijalani.
vi
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................... i
PENGESAHAN PROGRAM STUDI................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN FAKULTAS ......................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
viii
3.6 Kebutuhan Alat dan Bahan ...................................................................... 35
3.7 Rancangan Rangka dan Komponen ......................................................... 35
3.8 Prosedur Perancangan ............................................................................. 37
3.9 Instrumen Penelitian ................................................................................ 38
3.10 Teknik Analisis Data ............................................................................... 40
BAB V PENUTUP........................................................................................... 64
5.1 Simpulan ................................................................................................. 64
5.2 Saran ....................................................................................................... 65
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xii
BAB I
PENDAHULUAN
generasi bangsa. Maju atau tidaknya suatu bangsa tidak luput dari kualitas sumber
diutamakan. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UU NO. 20 Tahun 2003).
mambantu jiwa anak-anak didik baik lahir maupun batin, dari sifat kodratinya
menuju kearah peradaban manusiawi dan lebih baik”. Saat ini pendidikan sudah
menjadi kebutuhan bagi setiap manusia, peningkatan kualitas generasi bangsa dan
tidak terlepas dari negara itu sendiri, negara memiliki tanggung jawab serta
1
2
satu jenjang pendidikan yang sekarang menjadi pusat perhatian pemerintah adalah
dengan SMA (Sekolah Menengah Atas) dan pendidikan sederajat lainnya yang
(SMK) dituntut harus mampu menciptakan sumber daya manusia yang dapat
beradaptasi dengan kemajuan ilmu teknologi dan ilmu pengetahuan, dalam proses
pembelajaran di SMK tugas utamanya adalah pencetak tenaga kerja yang siap
pakai peserta didik harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang
Saputri (2019:2) “Dapat dilihat dari penguatan pendidikan kejuruan atau keahlian
pelajaran umum lainnya, mata pelajaran kejuruan adalah mata pelajaran khusus
pada jurusan tersebut yang mendukung kompetensi keahlian. Salah satu mata
pada mata pelajaran ini ruang lingkup pembahasannya tentang perawatan starter,
kelistrikan body, central lock dan power window serta prinsip kerjanya. Materi-
materi tersebut harus dipelajari dan dipahami oleh peserta didik, baik secara teori
satu SMK yang terdapat mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan
ke arah yang lebih baik dalam berbagai aspek. Dalam hal ini media akan sangat
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran tanpa adanya buku panduan akan membuat peserta didik terpaksa
mencatat materi secara terus menerus yang akan menyebabkan tidak efektifnya
waktu pembelajaran, selain itu juga siswa menjadi jenuh dan bosan. Tafonao
itu adalah tugas para pendidik”. Oleh karena itu, guru harus benar-benar
2022 di jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) pada mata pelajaran
4
pembelajaran, terutama pada materi materi kelistrikan central lock. Pada materi
ini terdapat proses-proses yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan teks, sehingga
relatif sulit membantu siswa memahami materi. dengan ada masalah ini
membantu siswa memahami materi dengan proses belajar mengajar yang efektif
sekolah.
Media pembelajaran adalah suatu alat bantu berupa fisik maupun nonfisik
yang sengaja digunakan sebagai perantara antara guru dan peserta didik dalam
Materi yang sulit akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik dengan adanya
media pembelajaran. Dengan kata lain, media pembelajaran merupakan alat bantu
media pembelajaran adalah media berbasis audio visual. Media audio visual
adalah berbagai macam media yang mengandung suara yang bisa didengar serta
mengandung gambar yang bisa dilihat, contohnya yaitu gambar, contoh alat
praktik dan lainnya. Media ini dianggap lebih menarik karena dinilai sangat
optimal karena dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa serta dapat
rendahnya motivasi belajar siswa sehingga tidak adanya kesadaran siswa belajar
pemahaman siswa terhadap suatu teori yang menyebabkan siswa tidak dapat
lebih aktif dalam proses pembelajaran dan meningkatkan minat dan motivasi
belajar siswa yaitu dengan menggunakan media pembelajaran berupa panel peraga
agar pencapaian hasil belajar siswa yang maksimal dan dapat meningkat kualitas
belajar.alat peraga pembelajaran adalah salah satu bentuk bahan ajar yang
dikemas secara sistematis dan menarik sehingga mudah untuk dipelajari secara
prestasi belajar siswa. (Murdiyanto, 2018) mengatakan, “Alat peraga adalah suatu
alat yang dapat diserap oleh mata & telinga dengan tujuan membantu guru agar
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini seperti Rosyid dan
pembelajaran tersebut siswa lebih aktif dan dapat meningkat minat, motivasi
(PLKR) yang diharapkan dapat mejadikan siswa lebih aktif saat proses
“Perancangan alat peraga central lock sebagai media pembelajaran pada mata
kelistrikan?
kelistrikan?
Central Lock?
penelitian ini:
7
Ulim.
1. Manfaat praktis
pembelajaran.
2. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis dapat dijadikan kajian studi yang akan
1. Media Pembelajaran
pesan atau informasi dalam kegiatan belajar mengajar, yang dapat merangsang
2. Central Lock
mengunci semua pintu mobil secara bersamaan. Central door lock dapat
dikendalikan oleh pengunci pada pintu sisi pengemudi. Jika knop atau tuas yang
berada pada sisi pengemudi ditarik atau ditekan maka semua pintu akan terkunci
KAJIAN PUSTAKA
pesan. Secara lebih utuh media pembelajaran dapat didefinisikan sebagai alat
bantu berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja digunakan sebagai perantara
antara guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran agar lebih efektif
pendidik dan peserta didik dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas media pembelajaran adalah alat,
pembelajaran di kelas.
fakta, konsep, prinsip, generalisasi suatu ilmu pengetahuan yang bersumber dari
Rizal: 2010). Dalam proses belajar mengajar seorang guru harus mampu
menggunakan alat peraga yang tersedia dan dituntut untuk dapat mengembangkan
9
10
kelas berupa video, gambar, foto, alat peraga, dan lain-lain. Sedangkan menurut
Naz dan Akbar (2011:35) Media adalah sarana untuk mentransmisikan atau
keterampilan juga termasuk sebagai media pembelajaran. Oleh karena itu, Sanaky
sebagai berikut:
yang akan disampaikan kepada siswa, secara garis besar media pembelajaran
seperti proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual, sehingga materi
tiga jenis, yaitu: 1) media auditif media auditif merupakan media yang
belajar. media auditif dapat berupa radio, casset recorder, piringan hitam,
belajar. media visual dapat berupa film bingkai, film rangkai, gambar,
sehingga media ini lebih baik dikarenakan media ini memiliki kedua jenis
media (media auditif dan media visual). media ini berhubungan dengan
terkait dengan siswa. Levie dan Lentz (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2013: 19-20)
(1) fungsi atensi; (2) fungsi afektif; (3) fungsi kognitif; dan (4) fungsi
kompensatoris.
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan
makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Sering kali
pada awal pelajaran, siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau materi
pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka
sehingga mereka tidak memperhatikan. Fungsi afektif media visual dapat terlihat
dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang
bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa,
misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras. fungsi kognitif
dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. Fungsi
visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang
mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima serta memahami isi
pikiran yang sederhana dan dapat dilihat, dipandang, serta dirasakan. Anderson
(pesan kurikuler) supaya terjadi proses belajar. Karena itu dia mendefinisikan alat
proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang
diberikan oleh guru. Perbedaan media dengan alat peraga terletak pada fungsinya,
berbentuk alat peraga dan sarana pembelajaran, sedangkan fungsi utama alat
peraga itu sendiri adalah untuk memperjelas keabstrakan konsep yang diberikan
oleh guru agar siswa mampu memahami arti dari konsep abstrak tersebut dengan
lebih mudah.
lock sehingga dapat membantu memberikan daya ingat yang kuat terhadap praktik
sistem central lock. Setelah praktik sistem kelistrikan bodi menggunakan alat
efektif. Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa alat peraga
merupakan salah satu media visual yang digunakan sebagai alat bantu
menghasilkan arus listrik yang dapat digunakan sumber listrik. Maka dari itu
kelistrikan dapat dibilang sebagai hal pokok contohnya pada mobil. Tanpa
kelistrikan tentunya tidak dapat berjalan (Fawaid: 2017). Berikut adalah sekilas
1. Arus listrik
Arus listrik adalah faktor penting dalam sebuah sepeda motor yang
pada suatu penghantar. Arus mengalir dari terminal positif sumber arus
elektron yang mengalir ini ditentukan oleh dorongan yang diberikan pada
Besarnya arus yang mengalir di semua bagian rangkaian listrik sama. Arus
2. Tegangan listrik
3. Hukum Ohm
ditentukan tanpa pengukuran yang aktual, bila diketahui harga dari dua
Pada satu rangkaian kelistrikan yang terdapat pada sepeda motor biasanya
digabungkan lebih dari satu tahanan listrik atau beban. Beberapa tahanan
mengunci semua pintu mobil secara bersamaan. Central door lock dapat
dikendalikan oleh pengunci pada pintu sisi pengemudi. Jika knop atau tuas yang
berada pada sisi pengemudi ditarik atau ditekan maka semua pintu akan terkunci
atau terbuka secara bersamaan. Selain dapat dioperasikan secara manual. Sistem
ini juga dapat dioperasikan menggunakan remote central untuk posisi lock dan
unlock. (Harjono:2016).
Konsep kerjanya secara garis besar dari rangkaian central lock berpusat
maka arus listrik akan dialirkan ke CPU module central lock. Setelah menerima
arus listrik, CPU menyalakan Tr1 kurang lebih 0,2 detik. Kemudian Tr 1
rangkaian massa, dan arus akan mengalir dari baterai ke massa melalui motor
menerima kode dari ECU wereless untuk mengaktifkan Tr1 supaya relai sentral
Sistem pengaman mobil central door lock dengan remote control sistem
ini mempunyai fungsi utama untuk mengunci semua pintu mobil secara
bersamaan yang dapat dikendalikan dari salah satu pengunci pintu mobil yang
terletak pada pintu pengemudi. Jika knop yang berada pada pintu pengemudi
sebelah kanan ditarik atau ditekan dari dalam maka dengan sistem ini semua
pintu akan terkunci atau terbuka secara bersamaan. Selain dapat dioperasikan
control dari jarak jauh yaitu untuk posisi lock dan unlock. Sistem pengaman ini
module, motor door lock, sirene, LED, dan remote control yang kesemuannya
itu jika dirangkai akan menjadi satu kesatuan untuk mendukung cara kerjanya
a. Alarm terkunci
Pada kondisi alarm terkunci sirine akan berbunyi sekali dan lampu akan
berkedip sekali. Kemudian bila dilengkapi dengan kunci central lock pintu
akan terkunci secara otomatis, sehingga LED akan berkedip bila alarm
terkunci.
b. Alarm terbuka
Pada kondisi alarm terbuka sirine akan berbunyi dua kali dan lampu akan
berkedip tiga kali. Kemudian pintu akan terkunci atau terbuka secara
normal. Saat mode terbuka apabila menekan tanda petir (ϟ) untuk
menyalakan sirine dan lampu akan tetap menyala sebagai tanda bantuan
c. Alarm mute
Pada mode alarm mute (tidak mengeluarkan bunyi) sirine tidak akan
berbunyi dan lampu akan berkedip sekali. Jika alarm terjadi guncangan,
maka akan lampu akan berkedip tapi tidak bersuara. Jika pintu terbuka,
d. Mencari kendaraan
remote, yaitu: menekan tanda petir (ϟ) pada mode penguncian normal sirine
19
akan berbunyi dan lampu akan menyala selama beberapa detik. Kemudian,
Alarm peringatan akan berbunyi atau menyala ketika remote ditekan pada
posisi lock akan tetapi switch pintu belum ditutup/belum rapat.kondisi ini
juga bisa terjadi pada saat keaadan lock tetapi pintu dibuka secara paksa
ditekan pada posisi lock dan switch pintu ditutup. Tetapi kunci kontak
dihidupkan kondisi ini adalah simulasi ketika kaca mobil dipecahkan dan
1. Baterai
baterai pada rangkaian sistem central lock berfungsi sebagai sumber arus utama
Cara kerja aki dapat dibagi menjadi dua tujuan proses kimiawi, yaitu
sebagai discharge dan recharge. Pada saat aki berkontraksi dan melepas arus,
cara kerja pengisian aki mobil terjadi dengan cara arus listrik akan kembali
melalui proses kimiawi terbalik seperti keadaan semula (recharge) Sistem kerja
20
aki yang dua arah (bolak-balik) akan terjadi secara terus-menerus selama volume
2. Main board
pengolah data yang menerima input dari berbagai komponen pendukung seperti
door switch, ignition swich, dan brake swich kemudian meneruskan kembali
sebagai sinyal output kedalam komponen lainya seperti control module klakson,
tail light, dan memori led sebagai perintah kerja seperti perintah kerja motor untuk
lock dan unlock. Sistem pengaman pintu mobil secara otomatis atau yang sering
disebut dengan central door lock bekerja secara sederhana namun teknologi yang
digunakan merupakan teknologi yang canggih. Central lock pada mobil bekerja
dengan otomatis, yaitu jika tuas atau knop yang berada di pintu sisi pengemudi
ditekan maka semua pintu mobil akan otomatis terkunci. Ketika tuas atau knop
yang berada di pintu pengemudi ditarik maka otomatis seluruh pintu yang
Konsep garis besar dari kinerja central door lock ini berpusat pada
mainboard, yaitu merupakan pengatur sinyal yang bekerja untuk menerima sinyal
21
input dari sensor yang ada pada rangkaian mesin. Kemudian diteruskan ke
mainboard ini akan meneruskan sinyal arus ke motor utama dan menjalankan
maupun unlock. Pada mainboard yang terdapat pada mobil memiliki kabel-kabel
utama yang berfungsi sebagai sumber arus dari baterai mobil, sebagai masa,
sebagai saluran input yang diteruskan kepada mainboard, kemudian ada 8 kabel
yang berfungsi sebagai saluran output dari mainboard sendiri. kabel tersebut yaitu
kabel memory LED, kabel Tail light, kabel sirene, kabel control module, dan kabel
actuator.
untuk mendorong dan menarik tombol kunci sesuai dengan sinyal listrik yang
dialirkan. Motor central lock adalah motor listrik jenis DC yang dilengkapi
dengan roda gigi untuk merubah gerak putar dari motor menjadi gerak translasi
bagian pengunci pintu sehingga dapat dilakukan penguncian dan pembukaan pintu
22
secara sentral (Toyota 2012:267), actuator di dalam sistem central lock terdapat 2
macam, yaitu:
a) Lock actuator utama komponen ini berfungsi sebagai pengatur penguncian, jadi
ketika mengunci pintu dengan menekan knop pengunci, maka actuator akan
memberi informasi kepada central lock modul untuk menggerakkan lock actuator
yang lain (Hidayatullah dan Safrodin 2014:32). Biasanya lock actuator utama
b) Lock actuator tambahan komponen ini digunakan untuk pintu-pintu atau tutup
bensin, umumnya hanya memiliki 2 kabel : kabel warna hijau dan biru.
4. Switch pintu
secara otomatis kedalam main board sebagai salah satu komponen yang
memberikan sinyal input kedalam main board tersebut. Secara langsung fungsi
door switch pada saat unit central door lock diaktifkan yaitu untuk mengontrol
aktif nya sirine dan kedipan lampu hazard secara otomatis pada saat motor sudah
5. Kunci kontak
kunci pada kendaraan yang terhubung dengan ignition switch. Ignition Switch
sendiri adalah rangkaian sakelar khusus dalam sistem kontrol kendaraan bermotor
khusus agar cylinder key tersebut hanya bisa digunakan oleh satu desain key (anak
kunci) saja. Jadi, ketika key diputar sesuai posisi pada (sering disebut kunci
kontak), maka ignition switch tersebut akan berputar sesuai dengan posisi yang
Khusus pada rangkaian unit central door lock, kunci kontak merupakan
salah satu komponen yang berfungsi sebagai sumber input sinyal kerja langsung
kedalam main board berupa arus listrik yang bersumber dari baterai pada saat
kunci kontak dalam posisi ON. Sehingga arus listrik mengalir dari baterai melalui
.
Gambar 2. 6 Kunci Kontak
Sumber: Buntarto (2018)
6. Sirine
memberikan peringatan apabila ada pintu atau penutup/kap mesin yang dibuka
secara paksa atau baterai terminal diputuskan kemudian di sambung lagi saat pintu
dalam keadaan terkunci. Alarm akan membuat klakson (spiker sirine) berbunyi
terputus-putus dan lampu depan, lampu belakang serta lampu interior menyala.
Saat kondisi kendaraan di parkir bila sistem alarm diaktifkan, lampu indikator
lengkapi dengan sistem anti pencurian. Fungsi alarm bervariasi tergantung jenis
dan merek suatu kendaraan, biasanya fungsi alarm dilengkapi dengan fungsi door
lock. Ada jika yang dikombinasi dengan tidak bekerjanya relay stater saat alarm
lock menurut Buntarto (2015:40) klakson pada rangkaian central door lock
berfungsi sebagai indikator suara pada saat posisi kerja dari central door lock
7. Remote control
kecil ini, maka pintu mobil akan terkunci dan sebaliknya. Kecanggihan dari
teknologi ini selalu melekat pada mobil-mobil keluaran teranyar. Tak perlu
memasukkan kunci ke lubang pintu, hanya cukup menekannya dari jarak jauh. Di
benda kecil bertenaga baterai ini, terdapat tiga sampai empat tombol. Dua tombol
bergambar gembok, satu tombol bergambar pintu bagasi, dan satu tombol lagi
menutup buka kunci saja. Fungsi ini berguna untuk menjaga keamanan dari
gangguan orang lain. Tombol yang memiliki fungsi lain itu ialah tombol alarm.
Tombol bergambar spiker itu akan mengeluarkan suara jika ditekan bukan.mobil
akan mengeluarkan suara yang sangat kencang. Tak banyak yang tahu
bagaiamana cara mengusir maling dari rumah dengan menggunakan kunci remote
mobil ini. Caranya, simpan kunci remote ini di samping tempat tidur. Saat anda
tertidur di malam hari jika mendengar suara mencurigakan cukup tekan tombol
26
bergambar spiker itu biasanya pada remote terdapat empat tombol, yaitu untuk
membuka dan mengunci pintu, membuka pintu bagasi, serta satunya lagi untuk
alarm. Adanya remote control alarm ini akan membantu untuk mencari kendaraan
Remote control merupakan salah satu komponen central door lock yang
fungsi lock maupun unlock dari jarak dekat maupun jarak jauh. Sehingga dengan
kendali remote control ini maka proses lock dan unlock pintu mobil dapat
Saat sinyal frekuensi radio merambat melalui udara, sinyal tersebut akan
yang berakibat amplitudo sinyal menurun secara eksponensial. Jadi, sinyal harus
memiliki cukup energi untuk mencapai jarak di mana tingkat sinyal bisa diterima
Gambar 2. 8 Remote
Sumber: Buntarto (2018)
27
8. Sekering (Fuse)
kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi beban arus yang berlebihan, selain itu
(2015:44) Fuse pada rangkaian kelistrikan central door lock berfungsi sebagai alat
pengaman rangkaian dari arus berlebihan akibat hubungan pendek maupun beban
yang terlalu besar. Sekring dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu tipe
tabung kaca (cartridge) dan sekering tipe bilah (blade). Tipe yang sering
digunakan adalah tipe sekring blade. Tipe sekring blade dirancang lebih kompak
dengan elemen metal dan rumah pelindung yang tembus pandang. Tipe ini diberi
kode warna untuk masing-masing tingkatan arus (5A – 30A). Sekring untuk mobil
umunya 7 jenis. Warna oranye 5A, cokelat 7,5A, merah 10A, birum 15A, kuning
20A, putih 25A dan hijau 30A. Untuk besaran Ampere pada sekring dilihat pada
9. Kabel
electrical cable adalah media untuk menghantarkan arus listrik yang terdiri dari
konduktor dan isolator. Konduktor atau bahan penghantar listrik ini biasanya
digunakan oleh kabel listrik yaitu bahan tembaga dan yang berbahan aluminium.
dibuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi konsleting. Sedangkan
energi listrik.
Lampu kabin bekerja berdasarkan saklar yang berada tepat di atas pelafon
supir , ada 3 pilihan pada switch lampu kabin mobil bila swicth pada lampu kabin
di geser ke kiri maka seketika lampu akan menyala atau posisi " on”bila switch
pada lampu kabin di geser dan diposisikan di tengah tengah , maka lampu akan
padam atau posisi " off” Namun bila switch pada lampu kabin di geser ke arah
29
kanan , maka lampu akan menyala bila kondisi pintu terbuka atau posisi " door”
lampu kabin pada posisi door juga bisa berfungsi sebagai indikator untuk
memberi tahukan bahwa terdapat salah satu pintu yang belum dalam keadaan
METODE PENELITIAN
dan menguji kefektifan produk tersebut. Menurut (Sugiyono, 2016: 297) model ini
Validasi Desain, 5) Revisi Desain, 6) Uji Coba Produk, 7) Revisi Produk, 8) Uji
Coba Pemakaian, 9) Revisi Produk, 10) Produk Masal. Secara umum model
30
31
atau sifat, atau nilai dari orang”. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah para
ahli materi dan ahli media yang merupakan dosen dan guru yang memiliki
yang diterapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan”. Adapun yang menjadi
sasaran subjek (objek) dalam penelitian ini adalah bahan ajar yang digunakan
Sugiyono yang dilakukan hanya sampai tahap keenam saja sesuai dengan
kebutuhan yang terbatas hanya sampai tahap rancangan, efisiensi waktu, tenaga
dan dana dari peneliti, sehingga prosedur penelitiannya hanya sampai tahap revisi
pengembangan pada model Borg and Gall yang dimodifikasi menjadi enam
langkah meliputi 1). Potensi dan masalah, 2). Pengumpulan data, 3). Desain
produk, 4). Validasi desain, 5). Revisi desain. 6). Ujicoba produk.
32
Potensi dan masalah adalah segala sesuatu yang bila digunakan akan
2. Mengumpulkan data
3. Desain produk
4. Validasi desain
rancangan produk lebih efektif dari yang sebelumnya. Validasi dapat dilakukan
5. Revisi desain
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para
6. Ujicoba produk
angket/questioner, dokumentasi.
1. Observasi
Observasi adalah aktivitas yang dilakukan terhadap suatu proses atau objek
merupakan suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun dari
mengajar.
34
2. Quesioner (Angket)
atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara
kelayakan central lock yang ditinjau dari aspek materi, aspek karakteristik,
aspek tampilan central lock, dan aspek manfaat central lock. Angket yang
3. Dokumentasi
kegiatan.
sistem central lock. Kegiatan dari media pembelajaraan kelistrikan central lock
central lock. Untuk membuat sistem tersebut dapat terlihat dan bisa dipelajari
pembelajaran alat peraga kelistrikan pada central lock bagi siswa kelas XI SMK
Tampak Perspektif
Gambar 3.3 Desain rancangan
Sumber peneliti(2022)
37
Mulai
Perancangan Desain
Media Pembelajaran
Revisi
UjiCoba Alat
dan Validasi
Media
Hasil
dalam penelitian ini. “Angket adalah alat yang digunakan untuk memperoleh
suatu alat yang berisi pertanyaan atau pernyataan untuk memperoleh informasi.
2. Kerurutan konsep
3. Keterlibatan peserta didik
Jumlah
Pengujian kelayakan media alat peraga central lock mobil yang telah dibuat
ini dengan menggunakan lembar penilaian tertulis yang ditunjukan kepada satu
guru pengajar di jurusan Teknik kendaraan ringan SMK Negeri 1 Simpang Ulim,
tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah alat peraga central lock
pada mobil yang telah dibuat tersebut layak digunakan pada praktikum kelistikan
rancangan.
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini ialah teknik
1. Uji Validasi
menggambarkan segi atau aspek yang diukur. Pengujian validasi konstruksi dapat
teori tertentu yang dikonsultasikan kepada para ahli dalam bidang pendidikan
Skor yang diperoleh dari seluruh aspek yang dinilai kemudian diubah
∑
Nilai validitas = ∑
Keterangan:
3. Validasi siswa
pembelajaran central lock dengan lembaran angket skala likert dianalisis secara
deskriptif presentase.
Skor yang diperoleh dari seluruh aspek yang dinilai kemudian diubah dalam
∑
Nilai validitas = ∑
Keterangan :
∑s : Skor maksimum .
Perancangan alat peraga central lock pada penelitian ini khususnya pada
peraga ini diperlukan karena masalah yang diperoleh pada studi pendahuluan.
Pada proses perancangan alat peraga central lock menghasilkan sebuah papan
memperlihatkan mekanisme kerja central lock yang dilengkapi alarm sistem dan
buku penggunaan central lock dan alarm sistem pada kendaraan ringan yang
melalui tahap validasi ahli materi dan tahap validasi ahli media. Tujuan dilakukan
validasi agar memperoleh masukan, arahan, kritik dan saran untuk kelayakan
Berikut hasil akhir perancangan alat peraga central lock setelah melalui
model Borg and Gall. Berdasarkan prosedur yang sudah dikemukakan dalam
Pembuatan ini dilakukan sampai tahap keenam saja sesuai dengan kebutuhan
dan efisiensi waktu, tenaga dan dana dari peneliti, secara umum model penelitian
43
44
-Potensi
Pada tahap ini potensi adalah membuat alat peraga Central Lock pada materi
-Masalah
mana tidak tersedianya alat peraga membuat guru mengalami kesulitan untuk
menyampaikan atau menjelaskan kepada siswa apa itu central lock sehingga
pada saat proses belajar mengajar berlangsung minat atau motivasi belajar
B. Mengumpulkan Data
mengatasi masalah.
1. Observasi
kekurangan dan kebutuhan yang diperlukan serta solusi yang sesuai untuk
kelas XII TKRO semester genap pada tahun 2022 dan pada saat itu peneliti
menjadi pengawas dari bengkel Dr. Mobil yang merupakan tim penilai dari
kerja dan prinsip kerja central lock di SMK Negeri 1 Simpang Ulim.
Pada penelitian ini menggunakan tiga angket atau lembar kuisioner dalam
oleh ahli media yang digunakan untuk melihat bagaimana hasil produk yang
uji kelayakan ahli materi dengan aspek penilaian kelayakan isi, kelayakan
digunakan.
4. Dokumentasi
kegiatan.
46
C. Desain Produk
pembelajaran yang lebih interaktif dan inovatif berupa alat peraga central
lock serta buku pedoman penggunaan alat peraga sebagai media pembelajaran
lock.
Dalam pembuatan alat peraga central lock tak terlepas dari pembuatan buku
saku dengan ukuran A5 yang efisien dan kegunaanya supaya siswa bisa
belajar mandiri mengenai fungsi komponen dari alat peraga dan mengetahui
teori serta cara kerjanya disaat menggunakan alat peraga central lock.
Dalam pembuatan trainer media pembelajaran hal yang paling utama kita
lakukan adalah menggambar sebuah sketsa bentuk trainer media yang kita
inginkan. Ada pun luasan bidang media yang diperlukan adalah dengan
ukuran tinggi kaki 33cm, panjang 50m dan lebar 65cm dan ukuran tinggi
praktek.
47
4. Langkah pemotongan
Ukuran potongan besi yang diperlukan dapat dilihat pada tabel 4.1
meteran, penanda, mesin gerinda potong, mata potong gerinda, setelah itu
mempersiapkan bahan yang akan dipotong yaitu trainer dudukan berupa besi.
dengan rapi langkah berikutnya adalah merancang hasil pemotongan sesuai dari
3. Merakit Rangka
bahan supaya terbentuk trainer yang dapat digunakan sebagai rangka papan
1. Membersihkan bahan yang akan dilas gunakan palu untuk membersihkan kerak
2. Meletakkan bahan yang akan dilas pada tempat yang telah disediakan dan
3. Letakkan massa mesin las pada salah satu bagian bahan yang akan dilas
4. Setelah bahan siap untuk dilas, perlahan didekatkan ujung elektroda pada
5. Jarak antara ujung elektroda dengan bahan yang akan dilas sangat
percikan seperti hujan bintik-bintik api proses pengelasan pun akan tidak
sempurna jika jarak terlalu dekat, api tidak menyala dengan sempurna dan
dua bahan yang dilas tersebut. Perlahan gerakkan elektroda ke sepanjang area
yang dilas.
50
7. Setelah diperoleh hasil yang baik saat proses pengelasan dapat dilihat saat
permukaan yang dilas berbentuk seperti gelombang rapat dan teratur menutup
8. Setelah selesai, bersihkan kerak yang menutupi bagian yang dilas dengan
sempurna.
4. Pengecetan Rangka
menghindari terjadinya karat pada besi yang digunakan sebagai bahan pembuatan
rangka alat peraga. Karat dapat menyebabkan korosi, sehingga dapat mengurangi
umur dari besi yang digunakan sebagai rangka. Sedangkan pengecetan pada
dan bahan yang dibutuhkan, yaitu spray gun, kuas, cat dan thinner, amplas.
bagian sudut pada rangka, dan memberikan lapisan cat dasar primer pada rangka,
memberikan lapisan cat warna hitam pada rangka utama dan warna orange pada
pengamplasan rangka agar kontruksi rangka menjadi halus serta rata dari bekas
5. Perakitan Komponen
Proses perakitan ini dilakukan setelah tahap proses pembuatan papan peraga
dan rangka beserta dudukan selesai. Proses perakitan yang dimaksud disini adalah
pembuatan lubang komponen pada papan peraga dengan menggunakan mesin bor
tangan dengan ukuran yang sesuai. Setelah papan peraga selesai dalam pembuatan
baut dan pemasangan bautnya. Proses terakhir dari perakitan ini adalah
kerangka dengan papan untuk menyatukan papan peraga dengan kerangka ini
dengan ditempelkan pada papan dan dibuatkan lubang baut untuk pengikatnya.
lampu kabin.
Komponen kelima adalah main unit dan central lock, komponen tersebut
kemudian memasang sirine dan alarm modul setelah semua komponen tersebut
54
terpasang pada papan peraga langkah selanjutnya yaitu instalasi alat dengan
cara pemasangan motor central lock dengan lima kabel disistem penguncian
bagian pintu sopir. Setelah itu, pasang juga motor central lock di pintu mobil
kabel-kabel sesuai petunjuk isntalasi wiring kelistrikan central lock setelah itu,
sambungkan motor central lock utama ke modul atau kontrol relay. Lima sisa
kabel pada modul disambungkan ke aki, ground atau body, dan ke sistem
saklar.
Setelah semua komponen terpasang di alat peraga dan disusun dengan rapi
maka selanjutnya dilakukan tahapan yang terakhir yaitu proses instalasi rangkaian
kelistrikan komponen central lock agar bisa berfungsi dan bisa di uji coba.
55
D. Validasi Desain
Sebelum alat peraga atau produk yang telah selesai dapat digunakan, alat
peraga yang telah dibuat dievaluasi melalui pertimbangan ahli untuk mendapatkan
data tentang hasil produk dari segi tampilan dan agar dapat diketahui kekurangan
E. Revisi Desain
Setelah didapatkan hasil validasi dari ahli materi dan ahli media, dilakukan
revisi pada saran dan kekurangan pada alat peraga yaitu menambahkan nama
komponen dan wiring diagram agar alat peraga lebih menarik dan penggunanya
dudukan baterai pada papan peraga yang akan di gunakan peserta didik.
keadaan kerja sistem pada alat peraga dengan keadaan sebenarnya sistem
kelistrikan bodi pada kendaraan. Dari hasil pemeriksaan diperoleh hasil bahwa
saat dilakukan pengujian sistem lock maupun unlock menggunakan remote, sistem
dapat bekerja sesuai dengan keadaan sebenarnya pada kendaraan mobil. Pengujian
dilakukan berulang sebanyak 3 kali dan didapatkan hasil yang sama yaitu semua
sistem dapat hidup sesuai keadaan yang sebenarnya pada central door lock
dengan remote. Pengujian kerja yang terdapat pada alat peraga sistem central
1. Alarm terkunci
Pada kondisi alarm terkunci sirine akan berbunyi sekali dan central lock akan
2. Alarm terbuka
Pada kondisi alarm terbuka sirine akan berbunyi dua kali dan lampu akan
atau terbuka secara otomatis sehingga, central door lock kembali ke status
normal.
3. Alarm mute
Pada mode alarm mute (tidak mengeluarkan bunyi) sirine tidak akan
berbunyi dan lampu akan berkedip sekali maka lampu akan berkedip tapi
tidak bersuara. Jika pintu terbuka, maka alarm akan aktif setelah 15 detik
kemudian.
4. Mencari kendaraan
remote, yaitu: Menekan tanda petir (ϟ) pada mode penguncian normal sirine
akan berbunyi dan lampu akan menyala selama beberapa detik. Kemudian,
Alarm peringatan akan berbunyi atau menyala ketika remote ditekan pada
posisi lock akan tetapi switch pintu belum ditutup/belum rapat. Kondisi ini
juga bisa terjadi pada saat keaadan lock tetapi pintu dibuka secara paksa tanpa
peringatan akan berbunyi atau menyala ketika remote ditekan pada posisi lock
dan switch pintu ditutup. Tetapi kunci kontak dihidupkan, kondisi ini adalah
simulasi ketika kaca mobil dipecahkan dan mobil mau atau dihidupkan.
Berikut ini hasil akhir perancangan alat peraga central lock dan alarm system
Pada saat perancangan media pembelajaran alat peraga central lock setelah
jadi harus melewati beberapa pengujian sebelum digunakan, tujuan dari pengujian
58
ini adalah untuk mengetahui kualitas alat dan tingkat kelayakan sebelum
central lock apakah fungsi komponen berfungsi dengan baik dan bisa berkerja
Validasi modul dalam penelitian ini diperoleh dari dosen ahli materi
sebagai validator ke-1 (MT 1) dan guru SMK Negeri 1 Simpang Ulim sebagai
validator ke-2 (MT 2), dengan tujuan dilakukannya validasi untuk mendapatkan
informasi, arahan, bimbingan, kritik dan saran. Hasil uji validasi kelayakan ahli
materi dari validator I dan II dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 4.2:
Layak” dengan bentuk diagram dapat dilihat pada Gambar 4.10 dibawah ini
59
Validasi alat peraga dalam penelitian ini diperoleh dari dosen ahli media
sebagai validator satu (MD 1) dan guru SMK Negeri 1 Simpang Ulim sebagai
validator dua (MD 2), dengan tujuan dilakukannya validasi untuk mendapatkan
informasi, arahan, bimbingan, kritik dan saran. Kritik dan saran dari validator
menjadi masukan untuk memperbaiki alat peraga sebelum diuji coba kepada
siswa. Hasil uji validasi kelayakan ahli media dari validator I dan II dapat dilihat
Layak”, bentuk diagram dari hasil penilaian validator dapat dilihat pada gambar
tanggapan peserta didik terhadap alat peraga yang diajarkan dengan hasil sebagai
berikut.
Dari tabel yang disajikan, didapatkan jumlah skor respon siswa sebesar 1012
dengan persentase skor akhir sebesar 97,33% dan kualifikasi respon alat peraga
yang diajarkan ialah “Sangat Praktis”. Berikut merupakan hasil grafik pilihan
61
peserta didik terhadap Perancangan Alat Peraga Central Lock Sebagai Media
20
1
15
2
10 3
4
5
0
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11
4.2 Pembahasan
papan panel dan pengujian. serta pembuatan buku pedoman penggunaan alat.
Setelah semua bahan sudah tersedia baik dari rangka, papan panel dan komponen-
komponen central door lock dengan remote. Kemudian merangkai dan melakukan
terakhir yaitu proses pengujian, pengujian kerja sistem dan pengujian kinerja
untuk kebutuhkan media praktik yang dapat membantu dan mempermudah siswa
ringan. selain dengan menggunakan bahan ajar buku paket yang disediakan oleh
sekolah. Dengan pengunaan alat peraga ini sebagai inovasi dalam proses
pembelajaran yang dapat menarik siswa dan menjadikan siswa terdorong secara
mandiri untuk dapat menjelaskan konsep kerja central lock dengan pembelajaran
dengan cara yang mereka pahami. Hal ini sesuai dengan pendapat Arsyad (2013:
9) mengatakan, “alat peraga adalah media alat bantu pembelajaran dengan segala
siswa, karena semakin tertarik siswa terhadap bahan ajar maka akan semakin
Seperti yang dipaparkan oleh Daryanto (2013:1). Alat peraga disini mengandung
arti bahwa segala sesuatu yang masih bersifat abstrak lalu dikonkritkan untuk
komponen komponen central lock dan alarm bewarna hitam sehingga menjadi
perpaduan yang selaras dan hitam sebagai warna rangka dengan alasan kedua
warna dapat menyatu baik, komponennya terlihat secara jelas dan dapat menarik
perhatian siswa seperti yang dikatakan oleh Basuki (2015:4) ‟Warna orange
dapat membuat sebuah objek terlihat lebih jelas (eye catching) dan mudah dilihat
kelayakan dari instrumen yang digunakan dalam penelitian. Dan didapatkan hasil
validasi ahli materi sebesar 95,8% oleh validator 1 dan sebesar 97,9% oleh
validator 2 dengan aspek penilaian pada kelayakan isi sebesar 93,75% dan
96,87%, aspek kelayakan penyajian sebesar 100% dan 100%, serta terhadap aspek
kelayakan bahasa sebesar 93,75% dan 96,87%, dengan kriteria hasil ‟Sangat
Layak” dari kedua validator. Begitu juga dengan hasil validasi ahli media yang
didapatkan sebesar 96,87% oleh validator 1 dan sebesar 95,82% oleh validator 2,
dengan kriteria aspek media pembelajaran sebesar 100% dan 100%, aspek
ergonomi 100% dan 83,33%, aspek estetika 87,5% dan 100%, aspek K3 100%
dan 100% serta interprestasi ‟Sangat Layak” oleh kedua validator. Nilai dan
hasil validasi ahli materi dan hasil validasi ahli media oleh Sugiyono (2018:94)
Tanggapan atau hasil respon siswa terhadap alat peraga setelah dilakukan
perhitungan didapatkan jumlah skor respon peserta didik sebesar 985 dari 1012
total keseluruhan. Dengan persentase skor akhir sebesar 97,33% dan kualifikasi
respon alat peraga yang dikembangkan ialah ‟Sangat Praktis”. dan kualifikasi
respon peserta didik terhadap alat peraga didasarkan pada analisis kualitatif
PENUTUP
5.1 Simpulan
Perancangan alat peraga central lock sebagai media pembelajaran pada mata
dapat diambil dari penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut:
Setelah divalidasi oleh ahli materi dan media memberikan skor kelayakan
dari alat peraga, validasi dalam penelitian ini diperoleh dari dosen ahli
materi sebagai validator ke-1 yaitu memberikan skor sebesar 95,8%, dan
dari guru ahli materi sebagai validator ke-2 memberikan skor 97,9%.
Sedangkan hasil kelayakan alat peraga dari dosen ahli media sebagai
validator ke-1 memberikan skor 96,87%, dan dari guru ahli media sebagai
64
65
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan untuk alat peraga central lock
bahan ajar yang telah tersedia agar pembelajaran tidak monoton. Guru
belajar yang lebih baik dengan media yang interaktif, maka perancang
Arsyad, Azhar. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Buntarto, dkk. (2015). Sistem Central Lock dan Power Window Yogyakarta:
PT. Pustaka.
Daryanto. (2013). Menyusun Modul: Bahan Ajar Untuk Persiapan Guru Dalam
Mengajar. Yogyakarta: Gava Media.
Hidayatullah, A. dan M. Safrodin (2011). Sistem Alarm, Central Lock, dan Power
Windows pada Kendaraan. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.
66
67
Mustamant. (2014). Kenali Lebih Jauh Kelistrikan Mobil dan Motor. Bandung:
Teman Belajar.
Naz, A.A & Akbar, R.A. (2012). “Use of media for effective instruction its
importance: Some consideration”. Journal of Elementary Education,
18(1-2). 35-40.
Nugroho, J.K. 2015. “Kelistrikan Central Lock Pada Toyota Corolla”. Jurnal
politeknosains, Volume XIV NO 2.
Rosyid Abdul (2017) “Pengembangan Alat Peraga Sistem Central Lock Pada
Kompetensi Sistem Kelistrikan Bodi”, Skripsi. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2011). Media Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Team Toyota. (2012). New Step 2. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor.
.
69
LAMPIRAN A:
PERANGKAT PENELITIAN
(TAMPAK KESELURUHAN
71
INSTRUMEN PENELITIAN
73
74
(AHLI MATERI I)
75
76
77
P= × 100%
P = 93,75 %
P= × 100%
P =100 %
P= × 100%
P = 93,75%
78
Hasil Perhitungan Validasi Ahli Materi Ii Oleh Guru Smk Negeri 1 Simpang
Ulim
P= × 100%
P = 96,87 %
P= × 100%
P =100 %
P= × 100%
P = 96,87%
82
(AHLI MEDIA I)
83
84
85
Hasil Perhitungan Nilai Angket Validasi Ahli Media I Oleh Dosen Pvtm
P= × 100%
P = 100 %
2. Aspek Ergonomi
∑
P = ∑ × 100%
P= × 100%
P = 100 %
3. Aspek Estetika
∑
P = ∑ × 100%
P = × 100%
P = 87,5 %
4. Aspek K3
∑
P= × 100%
∑
P = × 100%
P = 100 %
86
Hasil Perhitungan Nilai Angket Validasi Ahli Media I Oleh Guru Smk
Negeri 1 Simpang Ulim
P= × 100%
P = 100 %
2. Aspek Ergonomi
∑
P = ∑ × 100%
P= × 100%
P = 83,33 %
3. Aspek Estetika
∑
P = ∑ × 100%
P = × 100%
P = 87,5 %
4. Aspek K3
∑
P = ∑ × 100%
P = × 100%
P = 100 %
90
∑
P = ∑ × 100%
P= × 100%
P = 97,33 %
Tampak belakang
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
LAMPIRAN C:
1. Observasi awal
3.Proses penelitian
107
108
(Kegiatan saat menjadi penguji UKK(Uji kompetensi keahlian) kelas XII TKRO)
113
114
Alief Hidayatullah
180750042
116