Anda di halaman 1dari 13

PEMERIKSAAN GLUCOSA URINE PADA IBU

HAMIL
No. SOP :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit:
Halaman :1/2
Kadis Kesehatan Dr. Yulianus Weng,M.Kes
Kab. Manggarai TTD Pembina utama Muda
Nip.19660705 199703 1 004

1. Pengertian Pemeriksaan Glukosa Urin pada ibu hamil adalah salah satu tes yang bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya glukosa yang terdapat dalam urine ibu hamil

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan


pemeriksaan glukosa urine pada ibu hamil
3. Kebijakan  Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
 Undang –undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Sipil (Lembaran
Negara tentang Anamnesis).
 KepMenkes Nomor 900 Tahun 2002 tentangTugas danTanggungjawab bidan.
 Kepmenkes No. 938 th 2007 ttg Standar Asuhan Kebidanan, standar VI :
Pencatatan asuhan kebidanan
 Kepmenkes No. 369 th2007 ttg standar Profesi Bidan,
StandarProfesidanStandarPelayananKebidanan.
 Kepmenkes No.836/MENKES/SK/VI/2005 ttg Ped.Pengembangan Manajemen
Kinerja Perawat dan Bidan
 PERMENKES No 1464/MENKES/2010 ttg registrasi dan praktek Bidan
 UU NO 36 thn 2014 ttg tenaga kesehatan
 PERGUB NO 1 tahun 2016 tentang Revolusi KIA
 SK Kepala Puskesmas No...........................................
4. Refrensi - Kemenkes. 2015. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua.
Direktorat Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan anak : Jakarta
- Kemenkes. 2013. Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan
dasar dan rujukan.
5. Prosedur / 1. Alat dan Bahan :
Langkah -
langkah a. Sarung tangan 1 pasang
b. Tabung reaksi

c. Rak tabung

d. Penjepit tabung

e. Lampu Spirtus/bunsen 1 buah

f. Pipet 1 buah

g. Reagen Benedik

h. Sampel urin

i. Korek api

j. Spuit 5 cc

k. Bengkok

l. Baskom dengan larutan klorin 0,5%

2. Pelaksana Kegiatan :

a. Bidan

b. Analis

3. Langkah – langkah :

a. Petugas memberi tahu pasien tentang maksud dan tujuan dari tindakan

b. Petugas menyusun alat sesuai urutan pemakaian dan mudah dijangkau

c. Petugas mencuci tangan

d. Petugas memakai sarung tangan

e. Petugas mengisi larutan benedict pada dua tabung reaksi masing-


masing 2,5 cc

f. Petugas memasukan 4 tetes urine pada salah satu tabung reaksi


sedangkan satu tabung reaksi dijadikan sebagai pembanding

g. Petugas memanaskan tabung reaksi diatas lampu spiritus sampai


mendidih lalu biarkan dingin
h. Petugas membandingkan dengan pembanding dan lihat perbedaan
warnanya

i. Petugas baca hasilnya.

Perhatikan warna dengan benar

a) Negatif : tetap biru atau sedikit kehijau-hijauan dan agak


keruh

b) Positif (+) : Hijau kekuning – kuningan dan keruh

c) Positif (++) : kuning keruh

d) Positif (+++) : Jingga atau warna lumpur keruh

e) Positif (++++) : merah keruh atau merah bata

j. Petugas melepaskan sarung tangan,rendam dalam larutan clorin 0,5%

k. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu keringkan dengan
handuk bersih

l. Memberitahu pada ibu hasil pemeriksaan

m. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan

6. Unit Terkait Poli Umum, Poli Gizi, Lab, Apotek


PEMERIKSAAN HB SAHLI PADA IBU HAMIL
No. Dok :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman :1/2
TTD
KADIS
KESEHATAN

7. Pengertian Pemeriksaan Hb Sahli pada ibu hamil adalah Pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengetahui kadar hemoglobin dalam darah ibu hamil
8. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah- langkah untuk Pemeriksaan Hb ibu hamil

9. Kebijakan  Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


 Undang –undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Sipil (Lembaran
Negara tentang Anamnesis).
 UU NO 36 thn 2014 ttg tenaga kesehatan
 KepMenkes Nomor 900 Tahun 2002 tentangTugas danTanggungjawab bidan.
 Kepmenkes No. 938 th 2007 ttg Standar Asuhan Kebidanan, standar VI :
Pencatatan asuhan kebidanan
 Kepmenkes No. 369 th2007 ttg standar Profesi Bidan, Standar Profesi
danStandarPelayananKebidanan.
 Kepmenkes No.836/MENKES/SK/VI/2005 ttg Ped.Pengembangan Manajemen
Kinerja Perawat dan Bidan
 PERMENKES No 1464/MENKES/2010 ttg registrasi dan praktek Bidan
 PERMENKES No 37 tahun 2012 ttg Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas
 PERMENKES No 59 tahun 2013 tentang penyelenggaraan pemeriksaan
Laboratorium untuk Ibu Hamil, Ibu Bersalin dan Ibu Nifas
 PERGUB Nomor 1 tahun 2016 tentang Revolusi KIA
 SK Kepala Puskesmas No..............................................
10. Refrensi - Kemenkes. 2015. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua. Direktorat
Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan anak : Jakarta
- Kemenkes. 2013. Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar
dan rujukan.
- Depkes. 2008. Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang Benar. Direktur
Bina Jendral Pelayanan Medik : Jakarta
11. Alat dan Troly berisi
Bahan 

12. Prosedur / 1. Alat dan Bahan :


Langkah – Troly Besi :
Langkah  Standar HB.
 Lanset
 Pipet isap
 Pipet pengencer
 Batang pengaduk
 Instrument berisi sepasang sarung tangan
 Bengkok
 HCL 0,1 %
 Aquades
 Kapas alkohol
 Kapas kering /tissue
 Klorin 0,5 %
 Sabun antiseptik
 Darah ibu hamil
2. petugas pelaksana :
a. analis
b. bidan
c. perawat
3. langkah – langkah :
a. petugas menginformasikan pada ibu tentang tujuan dan
manfaat pemeriksaan hb serta prosedur yg akan
dilakukan
b . Petugas mengatur alat dan bahan sesuai urutan pemakaian dan mudah
dijangkau
c . Petugas mencuci tangan
d . Petugas memakai sarung tangan
e . Petugas mengisi tabung haemometer dengan HCL 0,1 % sampai tanda
angka 2 menggunakan pipet isap6
f . Petugas memberi tahu ibu sebelum melakukan tindakan
g . Petugas melakukan desinfeksi ujung jari dengan kapas alkohol dan
biarkan sampai kering
h . Petugas memegang bagian jari tersebut supaya tidak bergerak dan tekan
sedikit supaya rasa nyeri berkurang
i . Petugas m e n u s u k dengan cepat memakai lanset steril
dengan arah tegak pada garis-garis sidik kulit jari,
tusukan harus cukup dalam supaya darah mudah keluar
j. Petugas membuang tetes darah yang pertama keluar
dengan menggunakan kapas kering.
k . Petugas mengisap darah secara teliti dan perlahan ke dalam pipet sahli
sampai tepat pada tanda 0,02 ml. Perhatikan agar waktu menghisap darah
ke pipet sahli, tidak terdapat udara.
l . Petugas membersihkan bagian luar pipet menggunakan kapas dengan
hati-hati, jangan sampai darah dalam pipet terserap oleh kapas
m . Petugas memasukan darah dari pipet dengan hati-hati ke dalam larutan
HCL yang sudah berada didalam tabung haemometer, tanpa
menimbulkan gelembung udara.
n . Sebelum dikeluarkan pipet dibilas dulu dengan menghisap HCL yang
ada di dalam tabung haemometer. bagian luar pipet dibilas dengan tetes
Aqudest.
o . Tunggu beberapa saat (± 3 mnt), larutan diencerkan dengan aquades
setetes demi setetes sambil diaduk sampai bewarna dengan warna standar
p . Permukaan larutan dibaca menghadap tempat terang/jendela dan hasilnya
dinyatakan dalam gram %
q . Perhatikan yang dibaca adalah dasar permukaan larutan bagian tengah
r . Petugas melepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin 0,5
%
s . Petugas mencuuci Tangan
t . Petugas memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan
u . Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam status ibu dan
buku KIA
Kriteria menurut WHO 2008
Anemia Berat < 6 gr%
Anemia Sedang 6-7 gr%
Anemia Ringan 8-9 gr%
Anemia Ringan Sekali 10-11 gr%

13. Unit Terkait Poli KIA, Poli Umum, Poli Gizi, Lab dan Apotik
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
PADA IBU HAMIL
NO.SOP :
SOP NO.Revisi :
Tgl.Terbit :
Halaman :1/2
TTD
Kadis
Kesehatan
1.Pengertian Pemeriksaan Golongan Darah pada ibu hamil adalah
pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau
tidak adanya zat antigen pada permukaan sel darah merah.
2.Tujuan Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah untuk
mengetahui golongan darah pada ibu hamil
3.Kebijakan SK Kapus Nomor...........................
4.Referensi Depkes. 2008. Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang
Benar. Direktur Bina Jendral Pelayanan Medik : Jakarta
5.Prosedur/ 4. Persiapan Alat dan Bahan
Langkah-
a. Blood Lanset
Langkah
b. Kapas alkohol 70%
c. Tissue
d. Kartu Golongan Darah
e. Batang pengaduk
f. Reagen Anti A dan B
5. Langkah-langkah :
a. Memberi tahu pasien tentang maksud dan tujuan dari
tindakan

b. Menyusun alat sesuai urutan pemakaian dan mudah


dijangkau

c. mencuci tangan
d. Memakai sarung tangan

e. Menyiapkan kartu golongan darah dan mengisi identitas


pasien
f. Mendesinfeksi daerah yang akan ditusuk
g. Menusuk daerah yang sudah didesinfeksi dengan lanset
h. Mengusap darah yang pertama kali keluar menggunakan
tissu
i. Meneteskan 1 tetes darah pada masing-masing kotak
pada kartu golongan darah
j. Menambahkan 1 tetes antibodi (Anti A, Anti B, Anti AB,
Anti Rhesus) pada kotak kartu golongan darah sesuai
dengan tulisan yang tertera
k. Mencampurkan dengan menggunakan ujung batang
pengaduk
l. Mengoyangkan kartu golongan darah dengan membuat
gerakan melingkar selama 1 menit, kemudian lihat
campuran mana yang ada aglutinasi
m. Melepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan
klorin 0,5 %
n. Mencuci Tangan
o. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan
p. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam Register,
status ibu dan Kartu Golongan Darah

1. Pelaporan Hasil Pemeriksaan


Anti A : Aglutinasi Positif
Anti B : Aglutinasi Negatif Golongan Darah A
Anti AB : Aglutinasi Positif

 Anti A : Aglutinasi Negatif


Anti B : Aglutinasi Positif Golongan Darah B
Anti AB : Aglutinasi Positif
 Anti A : Aglutinasi Positif
Anti B : Aglutinasi Positif Golongan Darah AB
Anti AB : Aglutinasi Positif
 Anti A : Aglutinasi Negatif
Anti B : Aglutinasi Negatif Golongan darah O
Anti AB : Aglutinasi Negatif
 Anti Rh faktor : Aglutinasi Positif Rh Positif
Anti Rh faktor : Aglutinasi Negatif Rh Negatif

Loket, poli KIA,Poli Umum, Ruang Laboratorium,


PEMERIKSAAN PROTEIN URIN PADA IBU
HAMIL
No. SOP :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit:
Halaman :1/2

KAdis Kesehatan TTD

14. Pengertian Pemeriksaan Protein Urin pada ibu hamil adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengetahui ada tidaknya protein dalam Urine

15. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan


p e m e r i k s a a n Protein Urine pada ibu hamil

16. Kebijakan  Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


 Undang –undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Sipil (Lembaran
Negara tentang Anamnesis).
 KepMenkes Nomor 900 Tahun 2002 tentangTugas danTanggungjawab bidan.
 Kepmenkes No. 938 th 2007 ttg Standar Asuhan Kebidanan, standar VI :
Pencatatan asuhan kebidanan
 Kepmenkes No. 369 th2007 ttg standar Profesi Bidan,
StandarProfesidanStandarPelayananKebidanan.
 Kepmenkes No.836/MENKES/SK/VI/2005 ttg Ped.Pengembangan Manajemen
Kinerja Perawat dan Bidan
 PERMENKES No 1464/MENKES/2010 ttg registrasi dan praktek Bidan
 UU NO 36 thn 2014 ttg tenaga kesehatan
 PERGUB NO 1 tahun 2016 tentang Revolusi KIA
 Surat Keputusan Kepala Puskesmas ……………..
17. Refrensi - Kemenkes. 2015. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua.
Direktorat Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan anak : Jakarta
- Kemenkes. 2013. Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan
dasar dan rujukan.
18. Alat dan
Bahan

19. Prosedur / a) Bahan / Alat :


Langkah – a. Urine ibu hamil
langkah
b. Larutan klorin 0,5% dalam baskom
c. Reagen : asam asetat 0,5%
d. Tabung reaksi
e. Rak tabung reaksi
f. Penjepit tabung reaksi
g. Lampu spiritus (Bunser burner)
h. Spuit 5 cc
i. Pipet takaran 5 cc
j. Bak instrumen berisi sarung tangan DTT/bersih
k. Bengkok
l. Korek api
m. Perlak/pengalas
n. Air Cuci tangan
o. Sabun antiseptik dan handuk kering, bersih
b) Petugas pelaksana :
a. Bidan
b. Analis
c. Perawat
c) Langkah - Langkah :
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan.
b. Petugas menyiapkan bahan dan peralatan yang akan
digunakan , Susun alat tersebut secara berurutan
c. Petugas mencuci tangan
d. Petugas memakai sarung tangan
e. Petugas mengisi dua tabung reaksi (A dan B) masing-masing
dengan 2-3 cc urine
f. Petugas memanaskan tabung A diatas lampu spiritus (Bunser
burner). Beri jarak 2-3 cm dari ujung lampu sampai mendidih
Kalau urine keruh, tambahkan 4 tetes asam asetat 0,5%.
Perhatikan perbedaan yang tampak pada tabung A dan B.
Kalau kekeruhan menghilang setelah ditambah asam asetat
0,5%, hal ini menunjukan tidak adanya protein urine
Kalau urine tetap keruh, panaskan sekali lagi Ingat, bila urine
masih tetap keruh berarti ada protein di dalam urine.
g. Petugas membereskan dan membersihkan bahan/ peralatan
yang telah digunakan. Hati-hati! Tabung reaksi bisa pecah
ketika dibersihkan.
h. Petugas melepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan
klorin 0,5%.
i. Petugas mencuci tangan
j. Petugas mengevaluasi dan Laporan hasil Pemariksaan,dengan
Kriteria:
 Negatif (-) : Urine tidak keruh
 Positif (+) : Terjadi kekeruhan ringan
 Positif 2(++) : Kekeruhan mudah di lihat dan ada
endapan halus
 Positif 3 (+++) : Urine lebih keruh ada endapan yang
lebih jelas dan terlihat
 Positif 4(++++) : Urine sangat keruh dan disertai
endapan menggumpal
h. Petugas menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan
i. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan
20. Unit Terkait Poli KIA, Poli Umum, Poli Gizi, Lab dan Apotik

Anda mungkin juga menyukai