Anda di halaman 1dari 24

Akad Murabahah dan Implementasinya Pada Bank Mu’amalat

Indonesia Cabang Mangga Dua Jakarta Pusat 2017


1Rahman Shaleh, 2Sudarno Shobron
Program Studi Magister Hukum Islam Sekolah Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta
rahman200284@yahoo.co.id, ss175@ums.ac.id

ABSTRAK: Bank Muamalat Indonesia (BMI) sendiri menggunakan akad wakalah sementara
berawal dari keinginan mendirikan bank yang bank belum memiliki rumah tersebut . Praktik
bebas bunga, maka prinsip-prinsip operasional seperti ini termasuk kesalahan dalam
yang digunakan dalam transaksinya adalah penerapan akad Murabahah sehingga
prinsip-prinsip syariah seperti bagi hasil diperlukan pengawasan dari Dewan
(mudharabah), jual beli (Murabahah), sewa Pengawas Syariah dalam mengawasi praktik
menyewa (ijarah) dan jasa. Beberapa prinsip Murabahah di Bank Muamalat Cabang Mangga
operasional tersebut, prinsip jual beli yang Dua.
diwujudkan dalam akad pembiayaan
Murabahah merupakan prinsip operasional Kata Kunci : murabahah; wakalah; pembiayaan.
yang paling popular dipraktikkan oleh Bank
Muamalat Indonesia, salah satunya adalah
produk pembiayaan KPR iB Muamalat. Produk
KPR iB Muamalat adalah pembiayaan yang
akan membantu nasabah dalam memiliki
I. PENDAHULUAN
rumah tinggal baik baru maupun secondary. Bank Syariah lahir dilatarbelakangi oleh
Pembiayaan ini juga dapat digunakan untuk sebuah keinginan untuk menciptakan sistem
take over KPR dari bank lain, pembangunan perbankan yang bebas dari praktik riba. Semangat
rumah atau renovasi rumah. KPR iB Muamalat menghidupkan sistem perekonomian islam
menggunakan akad Murabahah yang (Islamic Economic System) berdasarkan Al-Quran
merupakan akad jual beli atas barang tertentu, dan As-Sunnah agar dapat diterapkan dalam
bank menyebutkan harga jual yang terdiri atas aspek kehidupan bisnis dan transaksi ummat.
harga pokok barang dan tingkat keuntungan Upaya awal penerapan perbankan model ini
tertentu atas barang, harga jual tersebut
ditandai dengan dua gerakan renaissance Islam
disetujui pembeli. Murabahah sebagai akad
dalam produk Bank Muamalat Cabang Mangga modern : Neorevivalis dan Modernis1
Dua harus diterapkan sesuai dengan rukun dan Dewasa ini perbankan syariah sudah
syaratnya serta sejalan dengan fatwa DSN MUI tidak lagi dianggap sebagai tamu asing. Kinerja ini
dan Lembaga Fatwa International. Penelitian semakin nyata ketika badai krisis ekonomi
ini menjelaskan tentang implementasi melanda Indonesia, ketika perbankan
Murabahah pada KPR iB Muamalat di Bank konvensional banyak terpuruk, perbankan syariah
Muamalat Cabang Mangga Dua dengan mampu bertahan bahkan menunjukkan
menggunakan pendekatan kualitatif dan perkembangannya. Terbukti pada saat krisis
masuk dalam jenis penelitian lapangan ( Field
ekonomi yang melanda Indonesia di tahun 1998
research) dengan design deskriptif. Data yang
diperoleh melalui wawancara dan observasi Bank Muamalat Indonesia mampu bertahan dan
serta analisis secara mendalam dari berbagai membuktikan ketahanaan likuiditasnya dengan
sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan menggunakan prinsip bagi hasil. Perbankan
adanya penerapan yang tidak sesuai dengan
rukun dan syarat Murabahah dalam praktik
1
KPR iB Muamalat dengan cara meminta Abdullah Saeed, Islamic Banking and Interest: A study of
nasabah untuk melakukan pembelian barang Prohibition of Riba and it s Contemporary Interpretation, ( Leiden
EJ Brill, 1996), hlm.1-3.

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


270 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

syariah menjadi salah satu industri keuangan yang Fungsi Bank Muamalat Cabang Mangga
tumbuh pesat beberapa tahun ini. Sebagai Dua dalam pembiayaan Murabahah ini adalah
lembaga intermediasi, bank bertugas sebagai penyedia barang untuk kepentingan
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk nasabah, Singkatnya Bank Muamalat Cabang
simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat Mangga Dua membeli barang kemudian
berupa kredit atau pembiayaan dalam rangka menjualnya kepada nasabah dengan harga jual
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (UU No. yang setara dengan harga beli ditambah
10 tahun 1998), maka dapat dikatakan perbankan keuntungan. Dengan kata lain, Murabahah adalah
memiliki peran strategis sebagai lembaga akad penjualan barang oleh bank kepada nasabah
intermediasi menjadikan sektor riil dan keuangan dilakukan atas dasar cost-plus profit.3Dalam akad
akan terkointegrasi. ini, pihak Bank Muamalat Cabang Mangga Dua
Bank Muamalat Indonesia (BMI) harus memberitahukan secara jujur harga pokok
berusaha untuk mewujudkan misinya membangun barang berikut biaya yang diperlukan.4
lembaga keuangan syariah yang unggul dan Namun, dalam praktiknya sebagaimana
berkesinambungan dengan penekanan pada observasi penulis terhadap ketidaksesuaian
semangat kewirausahaan berdasarkan prinsip implementasi Murabahah pada Bank Muamalat
kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia Cabang Mangga Dua, dalam akadnya
yang islami dan professional serta orientasi menyebutkan bahwa pembelian obyek
investasi yang inovatif, untuk memaksimalkan nilai Murabahah diwakilkan kepada nasabah. Hal ini
kepada seluruh pemangku kepentingan. menunjukkan bahwa dalam transaksi Murabahah
Dibawah pengawasan Dewan Pengawas pihak Bank Muamalat Cabang Mangga Dua tidak
Syariah Bank Muamalat Indonesia yang menyerahkan barang, melainkan menyerahkan
merupakan anggota dari DSN MUI (Dewan uang kepada nasabah. Alasan yang populer, bank
Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia) memberikan kuasa kepada nasabah untuk
seluruh cabang termasuk Bank Muamalat Cabang membeli barangnya sendiri. Praktek ini
Mangga Dua berusaha menerapkan prinsip- berdampak pada anggapan masyarakat bahwa
prinsip operasional syariah sebagaimana yang ada bank syariah tidak ada bedanya dengan bank
dalam fiqih mu‟amalah seperti bagi hasil, jual beli, konvensional. Dalam hukum Islam, salah satu
sewa menyewa dan jasa. Dari beberapa prinsip ketentuan dasar penjualan adalah barangnya
operasional tersebut, prinsip jual beli yang harus dimiliki oleh penjual ketika penjualan
diwujudkan dalam akad pembiayaan Murabahah tersebut berlangsung. Ketentuan ini juga
merupakan prinsip operasional yang paling berlaku dalam penjualan dengan cara
popular dipraktikkan oleh Bank Muamalat Murabahah. Sedangkan menjual barang yang tidak
Cabang Mangga Dua. dimiliki adalah tindakan yang dilarang syariah
Murabahah menjadi skema pembiayaan karena termasuk transaksi yang bathi5Para ulama
yang paling banyak digunakan oleh Lembaga syariah terdahulu telah memberikan alasan secara
Keuangan Syariah termasuk Bank Muamalat rinci mengenai pelarangan tersebut.Akan tetapi,
Cabang Mangga Dua. Di Indonesia , dari berbagai Menurut seorang pakar ekonomi Islam M. Syafi‟i
produk dan jasa yang ditawarkan oleh Lembaga
Keuangan Syariah, produk Murabahah yang paling 3
Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam dan
banyak dipraktikkan dalam pembiayaan kepada kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia,
nasabah. Ada sekitar 60 % dari produk (Jakarta:Grafiti, 2005), hlm. 64.
4
Abduallah Saeed, Bank Islam dan Bunga, (Yogyakarta:
perbankan syariah menggunakan transaksi akad Pustaka Pelajar, 2003 ), hlm. 147.
Murabahah.Sisanya sebanyak 40% menggunakan 5
Dalam hadits Rasulullah SAW “ Tidak halal
skema akad mudharabah.2 menggabungkan akad pinjaman dan jual beli , tiadak halal dua
persyaratan dalam satu jual-beli, tidak halal keuntungan barang
yang tidak dalam jaminanmu dan tidak halal menjual barang
2
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, ( yang bukan milikmu ( H.R Abu Daud, menurut Al-Albani
Yogyakarta:PT Raja Grafindo Persada , 2005) hlm.184-185. derajat hadits ini hasan shahih)

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
271
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

Antonio, beberapa ulama syariah modern, dalam Berdasarkan latar belakang


konteks jual beli Murabahah membedakan antara permasalahan tersebut di atas maka dapat ditarik
menjual “belum ada barang” dan menjual tanpa beberapa permasalahan yakni: 1) Apa saja jenis
kepemilikan barang.6 produk Murabahah di Bank Muamalat Cabang
Ketentuan fatwa Dewan Syariah Mangga Dua?, 2) Bagaimana praktik pelaksanaan
Nasional No.4/DSN- MUI/IV/2000 Tanggal 1 Murabahah di Bank Muamalat Cabang Mangga
April 2000 tentang Murabahah, ketentuan Dua?, 3) Apakah praktik akad Murabahah KPR iB
pertama, butir 9 disebutkan bahwa “Jika bank Muamalat pada Bank Muamalat Cabang Mangga
hendak mewakilkan kepada nasabah untuk dua sudah sesuai dengan rukun dan syarat akad
membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli Murabahah dan Fatwa DSN –MUI ?, dan 4)
Murabahah harus dilakukan setelah barang dibeli, Apakah ada praktik Murabahah KPR iB Muamalat
jadi secara prinsip barang tersebut menjadi milik di Bank Muamalat Indonesia Cabang Mangga Dua
bank. Dari ketentuan tersebut jelas bahwa akad yang mengandung nilai riba?
Murabahah dapat dilakukan jika barang tersebut Untuk mencarikan solusi dari problem
secara prinsip telah menjadi milik bank, jadi harus akademik di atas, maka perlu dijelakan kerangka
ada barangnya dahulu baru dilakukan akad teroitik tentang murabahah. Kata Murabahah
Murabahah, tidak diperkenankan melakukan akad berasal Bahasa Arab yaitu dari akar kata
Murabahah jika tidak ada barangnya.7 dalam ilmu shorof terdapat tambahan alif menjadi
Bank Muamalat Cabang Mangga Dua (raabaha) (yurabihu) ,
yang hanya memberikan uang kepada nasabah (murabahatan), yang berarti perdagangan yang
9
untuk dibelikan sendiri baranganya atau pihak menguntungkan, , dan menjual
Bank Syariah menunjuk nasabah sebagai agennya sesuatu barang yang memberikan keuntungan 10
untuk membeli barang yang diperlukannya atas Kata Murabahah juga berasal dari kata
nama bank yang bersangkutan dan menyelesaikan (ribhun) atau (rubhun) yang berarti tumbuh,
pembayaran harga barang dari biaya tersebut. berkembang, dan bertambah.11
Mekanisme ini jelas menyalahi hakikat Murabahah Menurut fuqaha (para ahli hukum Islam),
itu sendiri, yang pada hakikatnya Murabahah pengertian Murabahah adalah
adalah proses jual beli yang syarat dan rukunnya (al-bai‟ birasil maal waribhun ma‟lum) artinya
ditentukan oleh aturan syariat. Apabila pola ini jual beli dengan harga pokok ditambah
tetap dilakukan, maka kesan yang kita dapat dari keuntungan yang diketahui.12
proses ini penjual menjual barang yang belum ia Ibnu Qudamah seorang ulama mazhab
miliki padahal ini jelas menyalahi aturan syariat. hambali berpendapat tentang Murabahah
Dalam hadits dijelaskan

9
Majma al-lughah Al-Arabiyyah , Mu‟jamul Washit, (Kairo :
Artinya:”Tidaklah sah jual beli, kecuali Maktabah As-Syuruq Ad-Dauliyah, 2011), hlm.334.
10
Asy-Syihab al-Jundi, Al-Aqdu al-Murabahah baina al-Fiqh al
yang dapat dimiliki.”8 islami wa al-Ta amuli al-Mashrafi, Saudi Arabia: Dar al-
Nahdhah al-Arabiyyah, 1986, hlm. 15. Sebagaimana juga
dikutip Fathurrahman Djamil dalam buku Penerapan Hukum
6
M. Syafi‟i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Perjanjian dalam Transaksi di Lembaga Keuangan Syariah,
(Jakarta: Gema Insani, 2001), hlm.104. (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), cetakan kedua, hlm. 108.
7 11
Wiroso, Jual Beli Murabahah, ( Yogyakarta: UII Press, Muhammad Usman Syubair, Al-Mu‟amalat al-Muliyah al-
2005), hlm. 1. Mu‟ashirah fi al-Fiqh al- Islami, Yordan: Dar al-Nafais, 1996,
8
HR. Abu Dawud, lihat Musthafa Diib Al Bugha, Ikhtisar h. 216. Sebagaimana juga dikutip Fathurrahman Djamil
Hukum-hukum Islam Praktis,(Semarang: CV As-Syifa, 1994), dalam buku Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi
hlm.470., Hadits ini dinilai Shahih oleh al-Albani dalam Shahih di Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2013,
al-Jami, nomor Hadits 7083., HR. al-Khamsah dan dianggap cetakan kedua, hlm. 108.
12
shahih oleh at-Tirmizi, Ibn Huzaimah dan al-Hakim, lihat as- Ibn Qudamah, Al-Mugni, ( Kairo:Darul Hadis, 1995 )
Shan‟ani, Subul as-Salam, hlm. 16. Jilid IV, hlm. 199.

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


272 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

“Murabahah adalah seseorang menjual suatu pembeli.18 Istilah yang hampir sama juga diberikan
barang dengan keuntungan dengan menyebutkan oleh Hulwati yang menyatakan bahwa Murabahah
modalnya (harga belinya) ( dirham ) dan dia secara istilah adalah menjual suatu barang dengan
menjualnya dengan keuntungan 10 (dirham ) 13 harga modal ditambah dengan keuntungan.19
Ibn Jazi menggambarkan jenis transaksi Sebagaimanana telah dikutip Dimyauddin
ini dengan “penjual barang memberitahukan di dalam bukunya , Murabahah menurut Ibnu
kepada pembeli harga barang dan keuntungan Rusyd al Maliki adalah jual beli komoditas dimana
yang akan diambil dari barang tersebut”.14 Para penjual memberikan informasi kepada pembeli
fuqaha mensifati Murabahah sebagai bentuk jual tentang harga pokok pembelian barang dan
beli atas dasar kepercayaan (dhaman buyu‟ al- tingkat keuntungan yang diinginkan. 20Menurut
amanah). Hal ini mengingat penjual percaya Antonio “bai Murabahah adalah jual beli barang
kepada pembeli yang diwujudkan dengan pada harga asal dengan tambahan keuntungan
menginformasikan harga pokok barang yang akan yang disepakati. Dalam jual beli Murabahah,
dijual berikut keuntungannya kepada pembeli. 15 penjual harus memberitau harga produk yang
Ulama Syafiiyah mendifinisikan Murabahah dibeli dan menentukan suatu tingkat keuntungan
sebagai jual beli sebagaimana modal pembelian sebagai tambahannya.”21
dan dijual kembali dengan menyebutkan harga Murabahah dalam istilah para ulama fiqih
beli dilebihkan satu dirham pada setiap sepuluh terdahulu adalah bagian dari jual beli amanah;
dirham dan sebagainya, dengan syarat kedua yaitu penjual menyebut harga pokok barang dan
belah pihak mengetahui modalnya16 mensyaratkan laba sekian kepada pembeli22. Ada
Al-Mawardi berpendapat bahwa perbedaan di kalangan para ulama dalam
murabahah dengan mengatakan memandang sah atau tidaknya dalam Murabahah,
hal ini disebabkan karena dalam Al-Qur‟an
bagaimanapun juga, tidak pernah secara langsung
membicarakan tentang Murabahah, meski disana
terdapat tentang acuan jual-beli, laba-rugi dan
perdagangan. Demikian pula tampaknya tidak ada
“Adapun bentuk Murabahah adalah seseorang hadits yang memiliki rujukan langsung kepada
mengatakan saya menjual kepadamu baju ini Murabahah.
dengan cara murabahah dengan menjual 100 Para ulama generasi awal, semisal Malik
dirham dan aku mendapat keuntungan sebanyak 1 dan Syafii yang secara khusus mengatakan bahwa
dirham pada 10 dirham , maka yang demikian itu jual beli Murabahah adalah halal, tidak
hukumnya boleh.”17 memperkuat pendapat mereka dengan suatu
Murabahah merupakan akad jual beli hadits pun. Al Kaff, seorang kritikus Murabahah
atas barang tertentu, dimana penjual kontemporer menyimpulkan bahwa Murabahah
menyebutkan harga jual yang terdiri atas harga adalah “salah satu jenis jual beli yang tidak di
pokok barang dan tingkat keuntungan tertentu kenal pada zaman Nabi atau para sahabatnya”.
atas barang, dimana harga jual tersebut disetujui Menurutnya, para ulama mulai menyatakan
18
Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, (
Yogyakarta: Erlangga, 2012), hlm.116-117.
19
13
Ibnu Qudamah, Al-Mugni, ( Kairo:Darul Hadis, 1995 ) Hulwati, Ekonomi Islam Teori dan Praktiknya dalam
Jilid 1V, hlm. 200. Perdagangan Obligasi Syariah di Pasar ModalIndonesia dan
14
Muhammad Usman Syubair, Al-Mu‟amalat al-Muliyah..., Malaysia,( Jakarta: Ciputat Press Group, 2009) , hlm. 76.
20
hlm. 217. Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqih Muamalah,
15
Ibid., hlm. 217. (Yogyakarta: Celebes Timur UH III, 2008), hlm.103-104.
21
16
Nawawi, Almajmu syarhil muhzzab, (Beirut : Daar Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syari ah ;Dari Teori
Kutub : tt) jilid 1 , hlm. 3765. ke Praktik, ( Jakarta: Gema Insani, 2001), hlm.101.
17 22
Al-Mawardi, Al-Hawii Al-Kabiir , (Beirut : Daar Kutub : Kementerian Agama Islam Kuwait , Al Mausu‟ah Al-
2002) Jilid 5, hlm. 279. Kuwaytiyyah, Jilid XXXVI, hlm. 318.

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
273
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

pendapat mereka mengenai Murabahah pada II. METODE PENELITIAN


seperempat pertama abad kedua hijriyah.
Mengingat tidak adanya rujukan lagi dalam Al- Penelitian ini adalah lapangan (Field
Quran maupun hadits shahih yang diterima research) yaitu penelitian dengan data yang
umum, para fuqaha harus membenarkan diperoleh dari penelitian langsung atau kegiatan
Murabahah dengan dasar yang lain. Imam Malik di lapangan penelitian). Pendekatan penelitian
membenarkan keabsahannya dengan merujuk merupakan suatu bentuk metode atau cara
pada praktek penduduk Madinah.23 mengadakan penelitian agar peneliti mendapatkan
Pendapat diatas dapat disimpulkan informasi,25 maka pendekatannya adalah kualitatif,
bahwa yang dimaksud dengan Murabahah adalah yaitu mengumpulkan, menganalisis, dan
akad jual beli atas suatu barang/objek jual beli menginterpretasi data yang diperoleh dari nara
tertentu dengan kesepakatan harga antara sumber dalam bentuk deskripsi verbal. Teknik
pemjual dan pembeli, setelah penjual pengumpulan data dengan observasi dan
menyebutkan harga perolehan atas barang wawancara serta dokumentasi.
tersebut dan besarnya keuntungan yang Analisis data dengan menggunakan
ditetapkan. Diperbolehkan juga mengambil verstehen, yakni menginterpretasi data-data yang
keuntungan murabahah dengan margin atau dikumpulkan dengan logika induktif.
prosentase dari harga barang/objek Murabahah.
Menurut ilmu fiqih, pembahasan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Murabahah masuk ke dalam bab bai ( jual-beli ).
Hukum jual beli adalah boleh 24 . Dalam mazhab A. Prosedur Pembiayaan Murabahah
Hanafi adapun Imam Nawawi menerangkan Penyaluran pembiayaan, Bank Muamalat
dalam AlMajmu bahwa jual beli adalah Cabang Mangga Dua menggunakan prosedur
menukar sesutu dengan sesuatu untuk yang diterapkan pada bank umum lainnya,
menjadikannya sebagai hak milik, ibnu Qudamah namun dalam konsep pengaplikasiannya tetap
berpendapat sama dengan Annawawi yakni tidak melalaikan dari sistem syariah yang berlaku
dan sesuai dengan undang-undang perbankan
Murabahah merupakan salah satu syariah di Indonesia.
bentuk jual beli amanah, jumhur (mayoritas) Nasabah dalam pengajuan pembiayaan,
ulama berpendapat bahwa dasar hukum dari akad harus melewati proses yang ditentukan oleh Bank
Murabahah adalah seperti hukum bai (jual beli). Muamalat. Dimulai nasabah datang meminta
Pada banyak literatur fiqih Murabahah pembiayaan sampai pembiayaan tersebut layak atau
dimasukkan kedalam pembahasan bai (jual beli) tidak layak untuk diberikan. Nasabah yang datang
Dasar Hukum Murabahah adalah Q.S. mengajukan pembiayaan biasanya berkonsultasi
An-Nisa (4): 29 yang artinya: “Hai orang-orang terlebih dahulu dengan account manager atau
yang beriman janganlah kamu saling memakan dengan Relationship Manager Bank Muamalat
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali Cabang Mangga Dua.
dengan cara perniagaan yang berlaku dengan Prosedur permohonan pembiayaan
keridoan ( suka sama suka ) diantara kamu. Dan Murabahah tidak berbeda jauh dengan permohonan
Janganlah kamu membunuh dirimu sesungguhnya pembiayaan pada akad mudharabah atau
Allah maha Penyayang kepadamu” musyarakah. Adapun prosedur pembiayaan
Murabahah adalah meliputi proses awal,
proses analisa, proses persetujuan, dan proses
pencairan.
23
Abdullah Saeed, Menyoal Bank Syariah; Kritik Atas
Interprestasi Bunga Kaum Neorevivalitas, (Jakarta: Paramadina,
2004), hlm. 119.
24 25
Al Juzairy, Al-Fiqhul Ilsmai Ala Mazahibil Arbaah ,(Beirut: Suharsimi Arikunto,. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Maktabah At-tauqifiyyah) :jilid 3 hlm.153. Praktek, Jakarta: Rieneka Cipt, 2002 hlm. 23

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


274 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

Proses Awal. Pembiayaan KPR iB Untuk menilai karakter calon nasabah,


Muamalat menggunakan akad Murabahah yaitu account manager dapat mengumpulkan
calon nasabah datang kepada Bank Muamalat informasi dari beberapa sumber sebagai berikut:
Cabang Mangga dua untuk membeli rumah, Sesama Account manager, baik antar Bank
apartement atau ruko. Calon nasabah yang Muamalat maupun dari bank yang berbeda. Bila
mengajukan permohonan pembiayaan Murabahah pengecekan terhadap nasabah dilakukan ke bank
harus mengisi formulir permohonan lain, ini disebut dengan bank checking atau BI
pembiayaan yang diajukan oleh account manager checking. Apabila dalam proses awal Account
atau Relationship manager yang bersangkutan. Manager telah menemukan kebenaran tentang
Formulir pembiayaan Murabahah tersebut berisi data tersebut maka account manager harus
data-data pribadi dan juga data-data pendukung mensurvei langsung ke lapangan untuk
lainnya. Data pendukung adalah data yang melakukan pengecekan data-data calon nasabah
berhubungan dengan kedudukan legalitas calon tersebut dan Bank Muamalat Cabang Mangga Dua
nasabah misalnya kartu identitas pribadi yang harus mengambil keputusan yang tepat apakah
meliputi Kartu Tanda Penduduk (KTP), Nomor permohonan pembiayaan Murabahah layak untuk
Pokok Wajib Pajak (NPWP), Kartu Keluarga dibiayai atau tidak. Pada Tahap melakukan survei
(KK), Slip Gaji dan lain-lain.26 langsung ke lapangan account manager harus
Setelah data-data yang diperlukan mencari informasi bagaimana kelancaran calon
diserahkan kepada account manager atau nasabah dalam membayar kewajibannya. Apabila
Relationship Manager, tahap selanjutnya adalah account manager sudah menemukan kebenaran
Bank Muamalat mencari informasi tentang tentang data calon nasabah maka hasil survei
kebenaran data yang telah diberikan dan tersebut dituangkan dalam bentuk laporan hasil
mencari kebenaran tentang apa yang didapat dari kunjungan. Laporan hasil kunjungan diisi oleh
hasil wawancara yang dilakukan sebelumnya. account manager dan melaporkan hasil kunjungan
Account manager bisa secara langsung kepada pihak komite untuk dimintai
memantau keadaan calon nasabah atau mencari pendapatnya tentang keadaan kondisi calon
informasi melalui data-data yang diberikan kepada nasabah tersebut.
Bank Muamalat. Account manager atau Relationship
Proses awal pembiayaan, ada beberapa Manager juga membuat usulan pembiayaan.
hal yang perlu diperhatikan oleh account manager Usulan pembiayaan merupakan dokumen yang
dalam menilai calon nasabahnya, misalnya berisi tentang usulan pengajuan pemberian
karakter. Karakter ini berhubungan dengan pembiayaan baik itu Murabahah, ijarah, maupun
kejujuran, moral (good attitude) dan kesediaan musyarakah kepada nasabah yang diajukan. Dan
calon nasabah untuk bekerja sama dengan Bank usulan pembiayaan itu dilaporkan kepada pihak
Muamalat. Faktor ini menjadi perhatian, karena komite untuk dimintai keputusan apakah calon
Bank Muamalat Cabang Mangga Dua ingin agar nasabah tersebut layak.27 Usulan pembiayaan
pelunasan pembiayaan yang telah diberikan yaitu berupa dokumen yang berisi tentang usulan
kepada nasabah dapat dikembalikan sesuai pengajuan pemberian pembiayaan kepada
dengan perjanjian. Sehingga Bank Muamalat nasabah yang diajukan kepada komite
Cabang Mangga Dua harus berhati-hati agar tidak pembiayaan untuk mendapat persetujuan.28
memberikan pembiayaan kepada nasabah yang Usulan pembiayaan Murabahah dalam
memiliki niat yang tidak baik. Oleh karena itu, setiap pengajuan pembiayaan nasabah atau
Bank Muamalat harus menyelidiki calon nasabah calon nasabah Bank Muamalat Cabang Mangga
tersebut apakah memiliki itikad yang baik dalam
melaksanakan transaksi di Bank Muamalat.
27
Wawancara dengan Relationship Manager Bank
Muamalat Cabang Mangga Dua Tanggal 6 Juli 2017
26 28
Wawancara dengan Branch Manager tanggal 5 Juli Wawancara Relationship Manager tanggal 6 Juli 2017
2017 pukul. 13.00-15.00 WIB pukul. 13.00-15.00 WIB

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
275
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

Dua secara keseluruhan baik itu KPR iB Muamalat Analisa Pembiayaan terdiri dari dua
maupun pembiayaan apartement dan ruko maka golongan data atau informasi yaitu data
usulan pengajuan fasilitas pembiayaan tersebut kuantitatif atau data kualitatif. Ataupun data
harus mendapat persetujuan komite pembiayaan kuantitatif yaitu bank menganalisa kondisi calon
Bank Muamalat Pusat. Bagian yang akan nasabah berdasarkan kemampuan untuk
memproses adalah Retail Financing Consumer membayar dan ini dilihat dari beberapa aspek.
Retail Financing Consumer menganalisa Analisa kuantitatif merupakan gambaran dari
pembiayaan yang meliputi KPR, renovasi rumah kesehatan keuangan calon nasabah yang
dan multiguna, sedangkan SME (Small Medium tercermin dari penghasilan, likuiditas keuangan
enterprise) menganalisa pembiayaan investasi dapat dilihat rekening koran nasabah.
seperti ruko , gedung kantor yang nilainya Akan tetapi kondisi perorangan tidak
maksimal 10 Milyar29 dapat seluruhnya tercermin dari angka-angka
Proses Analisa, tidak hanya dilakukan dalam laporan keuangan, karena masih banyak
bank konvensional tapi juga dilakukan pada Bank lagi hal-hal yang harus diperhatikan dalam suatu
Muamalat. Karena bank syariah adalah bank yang analisa yang tidak berdasarkan angka. Analisa
merupakan amanah bagi para nasabah yang yang tidak berdasarkan angka ini disebut analisa
menitipkan dananya, maka Bank Muamalat kualitatif. Dari analisa kualitatif dapat memberi
Cabang Mangga Dua wajib menyalurkan dana gambaran yang utuh mengenai calon nasabah
tersebut ke dalam pembiayaan yang benar-benar dan pengaruhnya terhadap resiko pembiayaan
syariah supaya Bank Muamalat Cabang Mangga yang akan diberikan pada calon nasabah tersebut.
Dua terhindar dari sistem yang syubhat dan Analisa kualitatif biasanya berhubungan
dalam fungsi bank yang sifatnya financing Bank dengan etika. Beberapa hal yang dilakukan
Muamalat Cabang Mangga Dua sesuai dengan dalam menganalisa nasabah peseorangan
arahan dari Dewan Pengawas Syariah (DPS). diantaranya meliputi informasi terhadap nasabah
Proses analisa ini harus dilakukan karena yang mengajukan pembiayaan.
mengingat banyaknya resiko yang harus Dalam melakukan peroses analisa dua
ditanggung oleh Bank Muamalat Cabang Mangga petugas yang melakukan analisa yaitu: pertama
Dua. Oleh karena itu sangat diperlukan kehati- analisa yang dilakukan oleh bagian pembiayaan
hatian dalam menganalisa. Jika pejabat bank (account manager) yang tugasnya menganalisa
salah menganalisa maka kemungkinan bisa data kuantitatif yang berupa analisa income.
menimbulkan kemacetan pembayaran pada Account manager juga melakukan analisa terhadap
nasabah dan bank menanggung kerugian. calon nasabah individu/ pribadi cukup dengan
Setiap Bank Muamalat Cabang Mangga menganalisa sumber pengembalian yang dilihat
dua memberikan pembiayaan kepada nasabah dari slip gaji calon nasabah.
tentu ada resiko yang harus ditanggung. Resiko Analisa yang kedua yaitu dilakukan oleh
tersebut muncul karena beberapa faktor support pembiayaan yaitu bagian administrasi
diantaranya karena ketidakmampuan pejabat dan pembiayaan hukum (legal) yang tugasnya
bank dalam menganalisa, sehingga analisa yang menganalisa yuridis secara hukum atas profil
dihasilkan tidak tepat. Oleh karena itu setiap nasabah, analisa jaminan, dan taksasi jaminan.
pejabat bank yang bertugas menyalurkan dana Tujuan dari adanya support pembiayaan adalah
harus mempunyai kemampuan dan keahlian untuk membantu mempercepat proses
dalam menganalisa karena hasil analisa itu akan pembiayaan, membantu mempercepat proses
menentukan keberhasilan proyek atau usaha akan pencairan dana dan pengadministrasian
dibiayai. pembiayaan, melakukan pemeriksaan. Dalam
akad Murabahah KPR iB Muamalat bagian
legal tugasnya menilai apakah barang yang
29
Wawancara dengan Branch Manager tanggal 5 Juli
dijadikan jaminan layak atau tidak untuk
2017 pukul. 13.00-15.00 WIB diberikan dan untuk sekaligus membantu

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


276 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

memberikan solusi apabila ada pembiayaan yang milik pribadi maka diperlukan surat persetujuan
bermasalah dan akan diselesaikan secara hukum. dari suami atau istri jika calon nasabah tersebut
Setiap account manager harus telah berkeluarga.31Hasil analisa yang dilakukan
mengajukan permohonan analisa yuridis serta oleh masing-masing pejabat bank akan
dilengkapi dengan data-data nasabah. Setelah dikumpulkan dalam file pembiayaan.
data-data nasabah lengkap maka diserahkan ke
bagian legal untuk diperiksa kelengkapan Proses Penyelidikan/ Taksasi Jaminan
dokumennya dan bagian legal akan memberi Untuk menghindari terjadinya
keterangan bahwa dokumen tersebut sesuai wanprestasi (cidera janji) yang dilakukan oleh
dengan persyaratan dan apabila data-data nasabah maka account manager harus melakukan
tesebut terdapat kekurangan atau belum perintah yang ditujukan kepada bagian support
lengkap maka tugas bagian account manager pembiayaan untuk melakukan proses penilaian
untuk menyampaikan kepada nasabah untuk dan penyelidikan. Pejabat penilaian dan
memenuhi kekurangan data tersebut sebelum penyelidikan akan melakukan pemeriksaan
usulan pembiayaan diserahkan ke komite terhadap dokumen tersebut apabila dokumen
pembiayaan. tersebut telah lengkap dan persyaratan
Setelah data-data dari nasabah sudah pembiayaan telah dipenuhi.
dipenuhi maka bagian legal menganalisa data Namun apabila dokumen yang
yang diperolehnya dan memberikan laporan hasil dibutuhkan tersebut belum lengkap maka
analisanya yang dituangkan dalam bentuk pejabat penilaian akan meminta kepada account
memorandum. Apabila hasil analisa tersebut ingin manager untuk memenuhi dokumen tersebut.
dilanjutkan maka setiap lembar hasil analisa Pejabat penilaian dan peyelidikan akan meyelidiki
harus diberi paraf dan ditandatangani. data-data barang jaminan yang digunakan oleh
Kemudian laporan tersebut segera dikirim ke nasabah. Pejabat penilaian dan penyelidikan akan
account manager.30 membantu bank untuk menyelidiki kelayakan
Standar data-data yang harus usaha nasabah dan untuk menyelidiki harga atau
dilengkapi adalah fotocopy SIM/KTP, fotocopy nilai harta yang diagunkan.
kartu keluarga sebagai alat untuk melihat struktur Pejabat penilaian dan penyelidikan dapat
keturunan nasabah, status dan alamat, fotocopy melakukan tugasnya dengan meninjau langsung
NPWP tujuannya untuk melihat apakah calon ketempat lokasi jaminan berada dan memberikan
nasabah tersebut mematuhi kewajibannya penilaian terhadap jaminan sesuai dengan
dalam membayar pajak, status perkawinan ketentuan perbankan kemudian memberikan
untuk melihat status nasabah apakah sudah informasi tentang keadaan barang yang sedang
berkeluarga atau belum dan untuk melihat dijaminkan. Dalam pembiayaan KPR iB Muamalat
apakah nasabah tersebut cacat hukum atau tidak, barang jaminan yang dijamin tersebut adalah
fotocopy dokumen jaminan sebagai persyaratan rumah yang akan dibeli oleh Bank Muamalat
pembiayaan tujuannya untuk membuktikan Cabang Mangga Dua baik rumah tersebut baru
jaminan yang diagunkan nasabah kepada Bank maupun second. Setelah dilakukan pengecekan
Muamalat Cabang Mangga dua status jaminannya maka Informasi tersebut dituangkan dalam bentuk
benar-benar dimiliki nasabah atau milik orang laporan yang memberikan data tentang kenyataan
lain dan juga untuk membuktikan apakah yang ditemukan di lapangan. Hal ini bertujuan
nasabah tersebut sah menurut hukum dalam untuk melindungi bank dari kemungkinan
kepemilikannya. Jika jaminan tersebut milik terjadinya kerugian yang besar karena nasabah
orang lain maka diperlukan surat persetujuan tidak sanggup membayar kewajibannya dan untuk
dari pemberi jaminan. Dan bila jaminan tersebut menghindari dari kemungkinan adanya

30 31
Wawancara dengan Branch Manager tanggal 5 Juli Wawancara dengan FM bank Muamalat Cabang
2017 pukul. 13.00-15.00 WIB Mangga Dua, tanggal 5 Juli 2017 pukul. 15.30-17.00 WIB

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
277
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

pesengketaan atau perselisihan atau jaminan dalam masa berlakunya surat penawaran.
tersebut telah diagunkan pada bank lain. b. Mempersiapkan proses pengikatan, untuk
Hasil dari penilaian dan penyelidikan melengkapi proses pengikatan maka
barang jaminan tersebut akan dilaporkan bagian urusan support pembiayaan
kepada bagian support dan dibuat surat terutama bagian legal dan pimpinan
keterangan kepada account manager yang cabang yang bersangkutan harus segera
bersangkutan dan disetujui oleh kepala bagian melengkapi seluruh dokumen yang
urusan support pembiayaan. dibutuhkan.
1. Proses Persetujuan Pengikatan adalah suatu bentuk
Proses persetujuan adalah suatu perikatan yang berhubungan dengan hukum
rangkaian tindakan yang dilakukan oleh (mengenai kekayaan harta benda) antara
account manager setelah melakukan proses orang / pihak atau lebih dan masing-masing
awal dan proses analisa adalah mengajukan pihak mempunyai hak dan kewajiban yang
usulan pembiayaan kepada komite disepakati bersama untuk suatu periode
pembiayaan. Pembiayaan diberikan tertentu. Biaya yang timbul dari proses
tergantung kepada pengambilan keputusan pengikatan ini diganti dan dibayar oleh
komite Bank Muamalat Indonesia Pusat yang nasabah, seperti biaya administrasi materil,
menyatakan setuju atau tidak setuju. biaya penyelenggaraan pengikatan (notaris)
Keputusan ini dapat dilihat melalui atau biaya roya (pelepasan jaminan). Biaya-
memorandum pembiayaan. Memorandum biaya tersebut harus disampaikan kepada
pembiayaan adalah suatu analisa yang nasabah dan tercantum dalam akad perjanjian
menggambarkan tentang kualitas permintaan secara jelas. Biaya ini dapat dibayar langsung
baru yang diajukan nasabah. oleh nasabah atau melalui pemotongan dari
Bila keputusan komite pembiayaan nilai pembiayaan yang diterima.32
menyatakan setuju akan memberikan 2. Proses Pencairan
pembiayaan maka ada dua hal yang harus Setelah melalui berbagai proses
dilakukan oleh account manager yaitu: yaitu proses awal, proses analisa, proses
a. Membuat Surat Persetujuan Prinsip penyelidikan dan proses persetujuan maka
(SPP) yang merupakan surat penawaran proses selanjutnya adalah proses pencairan.
yang datangnya dari Bank Muamalat Permintaan pencairan fasilitas pembiayaan
yang akan menawarkan beberapa syarat Murabahah biasanya diajukan oleh account
kepada nasabah, jika nasabah manager yang bersangkutan kepada bagian
menyatakan setuju dan sanggup untuk support pembiayaan. Proses pencairan
memenuhi beberapa persyaratan yang fasilitas pembiayaan Murabahah dilakukan
diajukan Bank Muamalat cabang Mangga oleh bagian seksi administrasi yang
Dua dalam batas waktu tertentu maka merupakan salah satu bagian terpenting dari
nasabah tersebut harus menandatangani support pembiayaan.
surat persetujuan prinsip tersebut. Sebelum melakukan pencairan, ada
Sebaliknya apabila nasabah keberatan atas hal-hal yang perlu dilakukan, Yaitu
persyaratan yang diajukan Bank Muamalat memeriksa kelengkapan dokumen pencairan
Cabang Mangga Dua maka nasabah boleh fasilitas pembiayaan Murabahah, misalnya
menyampaikan keberatan atas usulan pembiayaan, MAP keputusan komite
persyaratan tersebut secara tertulis dan pembiayaan, surat keterangan dan notaris
Bank Muamalat Cabang Mangga Dua akan sebagai bukti akad, memeriksa kelengkapan
mempertimbangkan atas pengajuan persyaratan pendropingan, membubuhi flat
persyaratan tersebut dan melakukan
pertimbangan dengan membuat 32
Wawancara dengan FM manager Bank Muamalat
perubahan pada persyaratan tersebut Cabang Mangga Dua 6 Juli 2017

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


278 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

droping pada beberapa dokumen, misalnya 3. Pelunasan Pembiayaan


Bank Indonesia. Apabila nasabah tersebut telah
Usulan pembiayaan fasilitas selesai menunaikan kewajibannya terhadap
Murabahah yang telah ditanda tangani komite fasilitas pembiayaan yang telah diterima dan
pembiayaan baik yang asli maupun yang dicopy telah menyelesaikan seluruh administrasinya
harus dibubuhi flat droping yang asli. Usulan maka bank mempunyai kewajiban untuk
pembiayaan yang telah dibubuhi flat droping mengembalikan jaminan nasabah yang telah
kemudian disimpan di file pembiayaan sebagai diagunkan kepada Bank Muamalat Cabang
bukti realisasi pembiayaan sedangkan usulan Mangga Dua yang dijadikan sebagai
pembiayaan yang telah dibubuhi flat persyaratan untuk mendapatkan fasilitas
pembayaran disimpan dalam loan document pembiayaan. Maka tugas dari account
yang sudah dilengkapi dengan surat perintah manager adalah membuat surat kepada
realisasi pembayaran, surat sanggup untuk komite pembiayaan yang isinya menyatakan
mengembalikan kewajiban, dan jadwal bahwa nasabah tersebut telah melunasi
angsuran. Dokumen yang sudah disimpan seluruh kewajibannya dengan melampirkan
didalam file pembiayaan adalah dokumen yang bukti pelunasan dan membuat surat
dicopi sedangkan dokumen yang asli disimpan permohonan untuk memberikan persetujuan
di safe keeping. pengeluaran dokumen jaminan. Setiap
Dalam melakukan pencairan fasilitas nasabah yang akan melakukan pelunasan
pembiayaan Murabahah, maka setiap pejabat pembiayaan Murabahah, maka account
seksi administrasi pembiayaan harus manager harus menginstruksikan kebagian
memperhatikan dengan seksama mengenai operasional pembiayaan untuk mendapat
dokumentasi, keterangan tentang jaminan, dan rekening nasabah untuk pelunasan.
proses persetujuan. Pencairan dana dapat
dilakukan setelah dokumen yang B. KPR IB Muamalat dalam Perspektif
dipersyaratkan telah dilengkapi dan diperiksa Fiqih
keabsahannya dan sudah dilakukan pengikatan Pada dasarnya konsep KPR merupakan
oleh pejabat hukum. Kemudian seluruh produk konvensional dengan transaksi
dokumen tersebut diserahkan ke administrasi pembelian rumah menggunakan perjanjian
pembiayaan. Apabila terjadi kekurangan atau hutang piutang. Caranya adalah, pihak yang
ketidaklengkapan untuk menyetujui usulan hendak membeli rumah mengajukan proposal
pembiayaan sesuai ketentuan. kepada salah satu bank untuk menjaminnya
Nasabah yang sudah mendapatkan sejumlah uang seharga rumah tersebut. Pihak
fasilitas pembiayaan Murabahah, namun karena Bank membayarkan biaya rumah tersebut bagi si
sesuatu hal, mungkin disebabkan karena pembeli, dan bank menarik pembayarannya
bangkrut atau bencana lain yang menimpanya secara kredit bulanan dari si pembeli dengan
sehingga nasabah tersebut tidak dapat bunganya, yang jumlahnya pada akhirnya nanti
memenuhi kewajibannya, maka nasabah bisa mencapai tiga kali lipat atau lebih sesuai
tersebut boleh meminta pada Bank Muamalat dengan lamanya pembayaran.
untuk memperpanjang jadwal angsuran Dalam tinjauan ilmu fiqih bahwa
dengan tidak menambah atau mengurangi pembelian rumah melalui pendanaan bank
flafond. Peristiwa ini disebut penangguhan (perjanjian hutang) itu hukumnya haram, karena
pelunasan. Perpanjangan pelunasan pemberian dalam perjanjian tersebut dianggap sebagai
akad Murabahah ini akan menyebabkan pinjaman berbunga yang jelas sekali mengandung
perubahan persyaratan dan penjadwalan ulang riba. Transaksi ini jelas merugikan pihak pembeli
namun tidak mempengaruhi jumlah plafond karena dalam pembayaran angsuran setiap bulan
sebelumnya. bergantung pada fluktuasi suku bunganya. Konsep

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
279
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

kredit rumah ini masih banyak diterapkan di 4. Kaidah ushul fiqh


bank-bank konvensional di Indonesia.33 35

Perbankan Islam kemudian mengadopsi


konsep kredit rumah ini ke dalam jenis produk “Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh
pendanaan dengan akad Murabahah. Pihak bank dilakukan kecuali ada dalil yang
membeli rumah yang diperlukan nasabah dan mengharamkannya.”
kemudian menjualnya kepada nasabah sebesar
harga beli ditambah dengan margin keuntungan Kredit kepemilikan rumah haruslah
yang disepakati oleh bank dan nasabah. Produk terhindar dari praktek maisir (perjudian), gharar
pembiayaan ini dikenal sebagai kredit rumah (ketidakjelasan), riba (tambahan), dan bathil
syariah. Fatwa DSN MUI No 4/DSN- (ketidak adilan). Bank membeli barang yang
MUI/IV/2000 telah menjamin keabsahan dan diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan
diperbolehkannya transaksi Murabahah, termasuk pembelian ini harus sah dan bebas riba. bank
dalam hal ini pembiayaan rumah di Bank Syariah. kemudian menjual barang tersebut kepada
Dasar hukum Murabahah: nasabah (pemesan) dengan harga jual senilai
Firman Allah SWT dalam Al Qur‟an: harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan ini
bank harus memberitahu secara jujur dan jelas
harga pokok barang kepada nasabah berikut
Allah telah menghalalkan jual beli dan biaya yang diperlukan serta menyebutkan
mengharamkan riba…” (Al-Baqarah: 275) keuntungan yang diambil. Nasabah kemudian
Hadits: membayar harga barang yang telah disepakati
tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah
disepakati. Untuk mencegah terjadinya
penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut,
pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus
Dari Shalih bin Shuhaib r.a. bahwa Rasulullah SAW dengan bank .
bersabda, “Tiga hal yang di dalamnya terdapat Dalam bank konvensional, riba ditemui
keberkatan: jual beli secara tangguh, muqaradhah ketika nasabah meminjam uang untuk membeli
(mudharabah), dan mencampur gandum dengan rumah. Sedangkan pada bank syariah tidak
tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk meminjamkan uang tetapi menjual rumah
dijual.” (HR Ibnu Majah no. 2280 , kitab at- tersebut kepada nasabah.36 Akad yang dipakai
Tijarah) adalah jual dan beli. Ulama-ulama yang
berkeberatan dengan praktek jual beli dengan
Hadis Nabi riwayat `Abd al-Raziq dari kredit (Murabahah) adalah ulama-ulama yang
Zaid bin Aslam: bermahzab Hanafi dan Syafi‟i, mereka
berpendapat bahwa pembelian dengan kredit
adalah sebagai riba annasiah, yaitu berwujud
34 tambahan yang dibebankan kepada pihak kreditur
“Rasulullah SAW. ditanya tentang „urbun (uang (orang yang berhutang), dan tentunya hal ini
muka) dalam jual beli, maka beliau sangat memberatkan bagi pihak yang berhutang.
menghalalkannya.” Ulama yang menyatakan bahwa
pembelian dengan kredit dibolehkan antara lain
seperti Imam Thawus, Al Hakam, Hammad, serta

33
Ash-Shawi, Shalah dan al-Muslih, Abdullah, Fikih
35
ekonomi Keuangan Islam, (Jakarta: Darul Haq, 2001) h. 363. Ibnu Nujaim, Al Asybah wa an-nadzair, ( Kairo: Al-
Maktabah At-Tauqifiyyah, tt ) hlm.60,
34 36
As-Syaukani , Nailul Autar, ( Kairo : Daar Kutub Al- Muhammad.2002. Lembaga Kuangan Umat
Mishriyyah, 1990 ) jilid 5, hlm.162 Kontemporer. Yogyakarta : UII Press. hlm. 147

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


280 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

Yusuf Qardhawi dan kebanyakan ulama, asalkan itu sesuai dengan apa yang disampaikan
perbedaan harga tunai dengan harga kredit oleh Imam al-Syairazi di dalam Al-
tersebut tidak terpaut jauh sehingga Muhadzab yang menjelaskan, Murabahah
memberatkan kreditur. Jual beli kredit adalah (penjual) menjelaskan modal dan
diperbolehkan, sebab dengan pembelian kredit kadar labanya dengan mengatakan,
dapat meningkatkan kesejahteraan hidup misalnya, “Harganya seratus dan aku
seseorang, dan dapat memperlancar usahanya. menjual kepada kamu dengan modalnya,
Hukum Islam memandang fenomena pembiayaan dengan laba satu dirham untuk setiap
KPR Syariah sudah sesuai dengan syariat Islam, sepuluh dirham.”37
namun yang perlu diperhatikan adalah mengenai Begitupun pendapat Ibn
margin flat, yang dapat mendatangkan manfaat, Qudamah di dalam Asy-Syarh al-Kabîr
tetapi juga mendatangkan mudharat pada pihak yang menjelaskan bahwa Murabahah
nasabah. Margin flat akan memberikan adalah menjual dengan laba yang
keuntungan kepada nasabah pada saat suku bunga disepakati, lalu dikatakan,
BI stabil sehingga kesepakatan pembiayaan tidak misalnya,“Modalku di dalamnya seratus.
mengalami perubahan sampai akhir pembiayaan, Aku menjual kepada kamu dengan laba
jika terjadi keadaan sebaliknya akan berpengaruh sepuluh.” Ini adalah boleh, tidak ada
terhadap nasabah. perbedaan pendapat tentang
keabsahannya.38
C. Implementasi Murabahah pada KPR IB Berbeda halnya dengan
Muamalat pendapat atau pengertian Murabahah
1. Penetapan Harga dalam yang disampaikan oleh Sayyid Sabiq, yaitu
Pembiayaan Murabahah penjualan barang seharga pembelian
Bukti atau contoh riil dalam disertai dengan keuntungan yang
penetapan harga yang dilakukan oleh diberikan oleh pembeli.39 Yang ini
Bank Muamalat adalah pihak Bank menunjukan bahwa yang menentukan
Muamalat sudah merumuskan harga keuntungan bagi penjual adalah murni
pembiayaan dan jumlah harga yang harus oleh pembeli. Kesan seperti ini
dibayarkan perbulan. Misalnya menunjukan pada pengertian atau
pembiayaan dengan harga 100.000.000,- mekanisme Murabahah yang sebenarnya,
dengan keuntungan bagi pihak Bank sesuai dengan apa yang dilakukan oleh
Muamalat 20.000.000,- sehingga nasabah Rasullullah yang memberikan keleluasaan
harus mengembalikan pembayaran memberikan keuntungan untuk penjual
120.000.000,- per bulan sebagai uang kepada pembeli semata.
pengembalian kepada Bank Muamalat Teori di atas menunjukkan
yang di dalamnya sudah termasuk bahwa hukum Islam pada dasarnya
keuntungan dan harga pokok. Jadi, membolehkan segala praktek bisnis yang
margin/keuntungan yang di dapat oleh dapat memberikan manfaat. Dengan tiga
Bank Muamalat ialah 20% dari total prinsip dasarnya adalah:
pembiayaan equivalen dengan 1.6 % per a. Kaidah Fiqhiyyah.
bulan.
Berdasarkan kajian literatur
fiqih klasik dan modern pelaksanaan
penetapan harga seperti itu 37
Al-Syirazi, al- Muhadzab, (tp: Dar al-Fikr, t.th), Jilid 1,
diperbolehkan, dengan syarat modalnya hlm. 288.
38
harus diketahui lebih awal dan Ibn Qudamah, al-Mughni, (tp: Dar al-Kitab al-Arabi,
t.th), Jilid 4, hlm.102.
keuntungannya benar-benar disepakati 39
Lihat pengertian Murabahah pada pembahasan
bersama. Ketentuan Murabahah seperti sebelumnya

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
281
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

“Dasar pada setiap sesuatu (penjual dan pembeli) dalam transaksi


pekerjaan adalah boleh sampai ada Murabahah lil Amir Bissyira‟ boleh dengan
dalil yang yang mengaharamkannya.” syarat kedua belah pihak mendapatkan
b. Kaidah Fiqhiyyah hak untuk memilih melanjutkan atau
membatalkan akad. Namun bila janji ini
“Kebiasaan adalah bagian dari mengikat dan tidak boleh menarik
hukum.“40 janjinya maka hal ini tidak dibolehkan.
c. Hadits Rasulullah shallallahu „alaihi wa Karena janji yang mengikat sama dengan
sallam. akad. Dan akad atas barang yang belum
dimiliki hukumnya bertentangan dengan
“Kaum muslimin bertransaksi sesuai larangan nabi menjual barang yang belum
dengan syarat-syaratnya selama tidak dimiliki43
mengharamkan yang halal atau Keputusan ini juga merupakan
menghalalkan yang haram.”41 standar yang diterapkan oleh AAOIFI
Dari paparan di atas ada dalam mikyar Murabahah, pasal 2.3.1,
beberapa hal yang dapat kita ketahui yang berbunyi “Dokumen janji atau yang
bahwa penetapan harga yang dilakukan sejenisnya mengandung perjanjian tidak
oleh Bank Muamalat Cabang Mangga Dua boleh dibuat mengikat kedua belah pihak
yang telah menentukan rincian harga (Lembaga keuangan dan nasabah) karena
sebelum akad dilaksanakan itu telah perjanjian yang mengikat kedua pihak
memenuhi ketentuan syariat berdasarkan menyerupai akad jual beli sebelum
pendapat ulama dengan sudah terjadi barang dimiliki44
perluasan dalam bentuk akad. Begitupun Pendapat ini juga sesuai dengan pendapat
jika kita kaitkan pelaksanaan tersebut imam syafii dalam kitab Al-umm
dengan apa yang telah di jabarkan oleh
Imam Hanafi dalam pembahsannya
mengenai sighoh akad, yang di dalamnya
banyak pilihan atau keringanan pada
tatanan pelaksanaannya. 42

2. Tidak Menerapkan Murabahah bil


wa’dil mulzim (Transaksi
Murabahah dengan janji mengikat)
Mayoritas ulama kontemporer
berpendapat bahwa janji dalam fase ini
tidak boleh dibuat mengikat (ilzami),
boleh saja ia mengingkari janjinya untuk “ Apabila sesorang menunjuk sebuah
membeli. Ini merupakan keputusan barang kepada orang lain seraya berkata “
Majma Al-Fiqh Al Islami( Divisi fiqh OKI) Engkau beli barang ini, setelah itu aku akan
no. 40-41 (2/5, 3/5) tahun 1988, yang membelinya darimu serta memberimu
berbunyi “ Janji dari kedua belah pihak keuntungan„. Orang yang diperintah boleh
membelinya. Adapun orang yang
40
Asjmuni A Rahman, Qowa idul Fiqhiyyah, (Jakarta: mengajukan permintaan boleh mengajukan
Bulan Bintang, 1978), hlm. 88. khiyar (boleh beli/tidak). Jika keduanya
41
at-Turmudzi, Sunan al-Turmudzi , Kitab al-Ahkam,
Kairo: Darul Hadits No. Hadits 1272. 43
Journal Fiqh Council , Edisi V , Jilid 11, hlm.963.
42
Lihat pembahasan mengenai akad di dalam kitab Al- 44
AAOIFI .Accounting and Auditing of Islamic
Fiqh ala Madahibil Al„Arba‟ah, karya Abdurrahman al-Jaziry, Financial Institution. Al-Maayir As-Syar‟iyyah, ( Bahrain : Darul
terj. H. Zuhri, Semarang: CV. Asyifa , jilid III, hlm. 318-331. Maiman, 1437), hlm. 93.

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


282 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

pada tahap pesanan pertama mengikat Ketentuan Umum Murabahah


janji dengan pemesanan, maka akadnya dalam Bank Syari‟ah:
batal karena merka menjual –belikan a. Bank dan nasabah harus melakukan
barang yang belum dimiliki penjualnya 45 akad Murabahah yang bebas riba.
b. Barang yang diperjualbelikan tidak
Praktik dalam transaksi di Bank diharamkan oleh syari‟ah Islam.
Muamalat Cabang Mangga Dua Nasabah c. Bank membiayai sebagian atau
datang ke bank lalu menyampaikan seluruh harga pembelian barang
keinginannya untuk membeli rumah yang telah disepakati kualifikasinya.
melalui KPR iB Muamalat dengan d. Bank membeli barang yang
menjelaskan spesifikasi yang diinginkan diperlukan nasabah atas nama bank
dan berjanji membelinya jika bank telah sendiri, dan pembelian ini harus sah
membeli rumah tersebut. dan bebas riba.
Majelis akad sesudah dilakukan e. Bank harus menyampaikan semua hal
proses awal berupa verifikasi data yang berkaitan dengan pembelian,
nasabah, persetujuan dari komite misalnya jika pembelian dilakukan
pembiayaan dalam hal ini adalah Bank secara utang.
Muamalat Pusat maka barulah f. Bank kemudian menjual barang
dilaksanakan akad ini, seandainya nasabah tersebut kepada nasabah (pemesan)
tersebut tidak jadi membeli KPR iB dengan harga jual senilai harga beli
Muamalat maka Bank Muamalat tidak plus keuntungannya. Dalam kaitan
memaksakan nasabah tersebut bahkan ini Bank harus memberitahu secara
bank menanggung kerugian apabila batal jujur harga pokok barang kepada
akad jual belinya . Menurut pengamatan nasabah berikut biaya yang
penulis Bank Muamalat Cabang Mangga diperlukan.
Dua telah melaksanakan prinsip g. Nasabah membayar harga barang
Murabahah lil Amir Bissyira sesuai dengan yang telah disepakati tersebut pada
kaidah-kaidah fiqih mu‟amalah. jangka waktu tertentu yang telah
disepakati.
D. Penerapan Fatwa DSN MUI pada akad h. Untuk mencegah terjadinya
Murabahah di Bank Muamalat Cabang penyalahgunaan atau kerusakan akad
Mangga Dua tersebut, pihak bank dapat
Penerapan akad Murabahah pada mengadakan perjanjian khusus
bank syariah tidak terlepas dari ketentuan dengan nasabah.
fatwa Dewan Syariah Nasional karena i. Jika bank hendak mewakilkan
merupakan panduan yang telah disepakati kepada nasabah untuk membeli
dalam menerapkan fikih muamalah pada barang dari pihak ketiga, akad jual
Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, beli Murabahah harus dilakukan
berikut ini adalah ketentuan fatwa dalam akad setelah barang, secara prinsip,
Murabahah; menjadi milik bank.
1. Fatwa Dewan Syariah Nasional NO:
04/DSN-MUI/IV/200046 Fatwa DSN NO: 04/DSN-
MUI/IV/2000 nomor 1 Bank Muamalat
Cabang Mangga Dua mennyediakan
barang yang halal dan bebas dari riba
45
As-Syafii , Al-Umm, (Beirut: Dar Al Ma‟rifat, produk yang disediakan antara lain ;
1990) Jilid 3 hlm. 39.
46
Fatwa DSN No. 4/DSN-MUI/IV000 tentang
mobil, rumah , ruko, apartemen dan
Murabahah. Kumpulan Fatwa DSN MUI produk murabahah umroh.

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
283
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

2. Fatwa DSN MUI terkait dengan uang dipesan oleh nasabah dari pihak penjual
muka Murabahah pertama47
Ketentuan umum u ang muka Karena tahap ini hanya sekedar
berdasarkan Fatwa Nomor: 13/DSN- janji dari kedua belah pihak yang sifatnya
MUI/IX/2000 tentang uang muka tidak mengikat, maka Bank Muamalat
Murabahah, sebagai berikut; tidak boleh meminta atau mewajibkan
a. Akad pembiayaan Murabahah, uang muka (down payment) kepada
Lembaga Keuangan Syari‟ah (LKS) nasabah yang ingin melakukan
dibolehkan untuk meminta uang Murabahah. Hal ini juga sesuai dengan
muka apabila kedua belah pihak fatwa haramnya menarik uang muka
bersepakat. pada tahap belum adanya barang dan
b. Besar jumlah uang muka ditentukan belum adanya kesepakatan yang
berdasarkan kesepakatan. dikeluarkan oleh Majma‟ Al-Fiqh Al-
c. Jika nasabah membatalkan akad Islami no.72 (3/8) tahun 1993) yang
Murabahah, nasabah harus berbunyi “Tidak boleh memberikan dan
memberikan ganti rugi kepada LKS menerima uang muka pada tahap janji
dari uang muka tersebut. yang dilakukan dalam transaksi
d. Jika jumlah uang muka lebih kecil dari Murabahah lil amir bisysyiraa, dan uang
kerugian, LKS dapat meminta muka boleh diambil pada tahap
tambahan kepada nasabah. selanjutnya”48
e. Jika jumlah uang muka lebih besar
dari kerugian, LKS harus 3. Fatwa Nomor: 16/DSN-MUI/IX/2000
mengembalikan kelebihannya kepada tentang Diskon dala Murabahah
nasabah. Salah satu prinsip dasar dalam
Jika salah satu pihak tidak Murabahah adalah penjualan suatu
menunaikan kewajibannya atau jika barang kepada pembeli dengan harga
terjadi perselisihan di antara kedua (tsaman) pembelian dan biaya yang
belah pihak, maka penyelesaiannya diperlukan ditambah keuntungan sesuai
dilakukan melalui Badan Arbitrasi dengan kesepakatan. Terkadang, penjual
Syari‟ah setelah tidak tercapai atau Lembaga Keuangan Syari‟ah (LKS)
kesepakatan melalui musyawarah memperoleh potongan harga (diskon)
Implementasi fatwa ini, Bank dari penjual pertama (supplier).
Muamalat Cabang Mangga Dua melalui Berdasarkan ketentuan ini, diskon
pengawasan DPS (Dewan Pengawas tersebut merupakan hak nasabah. Jadi,
Syariah) telah menerapkan ketentuan harga sebenarnya adalah harga setelah
sebagaimana fatwa tersebut. Pengamatan diskon. Namun jika pemberian diskon
penulis nasabah tidak membayar apapun terjadi setelah akad, pembagian diskon
dari uang muka selama barang belum tersebut dilakukan berdasarkan
dimiliki bank. Hal ini juga sejalan dalam perjanjian yang dimuat dalam akad. Dan
panduan perbankan syariah yang disusun yang terpenting, pelaksanaan akad ini
oleh AAOIFI yang menegaskan “ Haram harus dilaksanakan.
hukumnya pihak lembaga keuangan Penerapannya dalam transaksi
menjual barang dalam bentuk Murabahah produk KPR iB Muamalat yaitu Bank
sebelum barang tersebut dimilikinya . Muamalat menerapkan prinsip diskon
Maka tidak sah hukumnya kedua belah potongan harga.
pihak menandatangani akad Murabahah
sebelum pihak lembaga keuangan syraiah 47
AAOIFI. Accounting and Auditing..., hlm. 94.
membeli dan menerima barang yang 48
Journal Islamic Fiqh Council, edisi VIII, Jilid , hlm. 641.

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


284 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

4. Fatwa Nomor: 23/DSN-MUI/III/2002 Penerapannya, pada Bank


tentang Potongan Pelunasan Murabahah Muamalat Cabang Mangga Dua telah
Pada umumnya, sistem memberikan potongan harga tersebut.
pembayaran dalam akad Murabahah
pada Lembaga Keuangan Syari‟ah (LKS) 6. Fatwa Nomor: 47/DSN-MUI/II/2005
dilakukan secara cicilan dalam kurun tentang Penyelesaian Piutang Murabahah
waktu yang telah disepakati antara LKS Bagi Nasabah Tidak Mampu Membayar
dengan nasabah. Dalam hal ini, LKS Apabila nasabah tidak mampu
sering diminta nasabah untuk membayar sesuai sistem pembayaran
memberikan potongan dari total dalam akad Murabahah, maka harus
kewajiban pembayaran karena nasabah diselesaikan dengan prinsip-prinsip
melakukan pelunasan pembayaran tepat syari‟ah Islam. LKS boleh melakukan
waktu atau lebih cepat dari waktu yang penyelesaian (settlement) Murabahah bagi
telah disepakati. Fatwa ini merupakan nasabah yang tidak bisa
pedoman atas kebolehan pemberian menyelesaikan/melunasi pembiayaannya
potongan terhadap pelunasan sesuai jumlah dan waktu yang telah
Murabahah dengan syarat tidak disepakati, dengan ketentuan:
diperjanjikan dalam akad dan juga a. Obyek Murabahah atau jaminan
besaran potongan sebagaimana lainnya dijual oleh nasabah kepada
dimaksud di atas diserahkan pada atau melalui LKS dengan harga pasar
kebijakan dan pertimbangan LKS. yang disepakati;
Penerapannya di Bank b. Nasabah melunasi sisa utangnya
Muamalat Cabang Mangga Dua, bank kepada LKS dari hasil penjualan;
tetap menerapkan potongan pelunasan c. Apabila hasil penjualan melebihi sisa
Murabahah sebagai reward atas utang maka LKS;
kecepatan dan usaha nasabah dalam d. Apabila hasil penjualan lebih kecil
membayar. dari sisa utang maka sisa utang tetap
menjadi utang nasabah;
5. Fatwa Nomor: 46/DSN-MUI/II/2005 e. Apabila nasabah tidak mampu
tentang Potongan Tagihan Murabahah membayar sisa utangnya, maka LKS
Pada umumnya sistem dapat membebaskannya.
pembayaran dalam akad Murabahah Dengan demikian, LKS boleh
dilakukan secara cicilan dalam kurun melakukan penjadwalan kembali
waktu yang telah disepakati antara LKS (rescheduling) tagihan Murabahah bagi
dengan nasabah, bagi nasabah yang nasabah yang tidak bisa
melakukan pembayaran cicilan tepat menyelesaikan/melunasi pembiayaannya
waktu akan mendapatkan penghargaan, sesuai jumlah dan waktu yang telah
juga sebaliknya nasabah yang mengalami disepakati, dengan ketentuan:
penurunan dalam melakukan a. Tidak menambah jumlah tagihan
pembayaran cicilan dapat diberi yang tersisa;
keringanan (mukafaah tasji‟iyah) yang b. Pembebanan biaya dalam proses
diwujudkan dalam bentuk potongan dari penjadwalan kembali adalah biaya
total kewajiban pembayaran. Fatwa ini riil;
merupakan pedoman atas kebolehan c. Perpanjangan masa pembayaran
pemberian potongan terhadap tagihan harus berdasarkan kesepakatan
Murabahah. kedua belah pihak.
Implementasinya pada Bank
Muamalat Cabang Mangga Dua , Bank

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
285
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

melalukan Rescheduling terhadap b. Nasabah melunasi sisa hutangnya


pelunasan hutang. Dengan memberikan kepada LKS dari hasil penjualan;
nasabah kelonggaran jika belum mampu c. Apabila hasil penjualan melebihi sisa
membayar pada bulan yang telah hutang maka kelebihan itu dapat
ditentukan maka bisa dibayar kepada dijadikan uang muka untuk akad
bulan berikutnya. Atau dengan cara yang ijarah atau bagian modal dari
lain melalui pembuatan skema cicilan mudharabah dan musyarakah.
yang baru yang sesuai dengan d. Apabila hasil penjualan lebih kecil
kemampuan nasabah49 dari sisa hutang maka sisa hutang
tetap menjadi hutang nasabah yang
7. Fatwa Nomor: 48/DSN-MUI/II/2005 cara pelunasannya disepakati antara
tentang Penjadwalan Kembali Tagihan LKS dan nasabah.
Murabahah e. LKS dan nasabah ex-Murabahah
Untuk meringankan nasabah tersebut dapat membuat akad baru
yang mengalami penurunan dalam dengan akad:
pembayaran cicilan sesuai dengan system Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik
pembayaran pada akad Murabahah, atas barang tersebut di atas dengan
Lembaga Keuangan Syariah dapat merujuk kepada fatwa DSN No.
mewujudkannya dengan yang tidak 27/DSNMUI/III/2002 tentang Al Ijarah Al-
melanggar prinsip ajaran Islam. Salah Muntahiyah Bi Al-Tamlik;Mudharabah
satunya dengan penjadwalan kembali dengan merujuk kepada fatwa DSN No.
tagihan Murabahah. 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang
Pembiayaan Mudharabah (Qiradh); atau
8. Fatwa Nomor: 49/DSN-MUI/II/2005 Musyarakah dengan merujuk kepada
Tentang Konversi Akad Murabahah fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000
Salah satu upaya meringankan tentang Pembiayaan Musyarakah.
nasabah yang mengalami penurunan
kemampuan dalam pembayaran tagihan 9. Fatwa Nomor: 84/DSN-MUI/XII/2012
Murabahah, dapat diwujudkan dalam Tentang Metode Pengakuan Keuntungan
bentuk konversi dengan membuat akad Al-Tamwil Bi Al-Murabahah
baru dalam penyelesaian pembayaran Pengakuan keuntungan dalam
kewajiban. pembiayaan Murabahah yang
Dengan demikian, LKS boleh digunakan oleh Lembaga Keuangan
melakukan konversi dengan membuat Syariah (LKS) dikenal dengan dua
akad (membuat akad baru) bagi nasabah metode, yaitu metode proporsional dan
yang tidak bisa menyelesaikan/ melunasi metode anuitas. Salah satu metode
pembiayaannya sesuai jumlah dan waktu menimbulkan permasalahan bagi
yang telah disepakati, tetapi ia masih kalangan industri dan masyarakat,
prospektif, dengan ketentuan: sehingga memerlukan kejelasan dari
Akad Murabahah dihentikan dengan aspek syariah mengenai kedua metode
cara: tersebut sehingga dapat mendorong
a. Obyek Murabahah dijual oleh pertumbuhan Lembaga Keuangan
nasabah kepada LKS dengan harga Syariah yang sehat.
pasar; Dalam fatwa ini yang dimaksud
dengan Metode Proporsional (Thariqah
Mubasyirah) adalah pengakuan
49
Wawancara dengan Branch Manager Bank Muamalat
keuntungan yang dilakukan secara
Cabang Mangga Dua tanggal 7 Juli 2017 proporsional atas jumlah piutang (harga

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


286 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

jual, tsaman) yang berhasil ditagih E. Praktik pembiayaan Murabahah yang tidak
dengan mengalikan persentase sesuai dengan fatwa DSN- MUI
keuntungan terhadap jumlah piutang Adanya model atau jenis
yang berhasil ditagih (al-atsman al- Murabahah yang boleh diwakilkan
muhashshalah); dan juga Metode Anuitas dan praktik ini disahkan oleh fatwa DSN-
(Thariqah al-Hisab al- MUI tentang Murabahah menjadikan Bank
Tanazuliyyah/Thariqah al-Tanaqushiyyah) Muamalat Cabang Mangga Dua lebih
adalah pengakuan keuntungan yang cendrung mempraktikan Murabahah model
dilakukan secara proporsional atas seperti ini dari pada Murabahah
jumlah sisa harga pokok yang belum langsung dengan berbagai argument bahwa
ditagih dengan mengalikan persentase hal ini lebih efisien dari segi biaya dan alokasi
keuntungan terhadap jumlah sisa harga waktu.
pokok yang belum ditagih (al-Tatsman Beberapa kasus praktek Murabahah
al-mutabaqqiyah). menunjukkan adanya penyimpangan dari
Ada beberapa ketentuan aturan-aturan yang mendasari adanya
khusus dalam permasalahan ini, transaksi Murabahah itu sendiri.
diantaranya ialah: Pengakuan Penyimpangan itu berupa selipan akad
keuntungan Murabahah dalam bisnis wakalah dalam transaksi Murabahah.
yang dilakukan oleh para pedagang (al- Wakalah dalam transaksi Murabahah terjadi
tujjar), yaitu secara proporsional boleh melalui proses perwakilan antara pihak
dilakukan selama sesuai dengan 'urf perbankan kepada nasabah. Dengan praktik
(kebiasaan) yang berlaku di kalangan pihak bank mewakilkan kepada pihak nasabah
para pedagang; Pengakuan keuntungan untuk melakukan pembelian sendiri barang
al-Tamwil bi al-Murabahah dalam bisnis yang diinginkan kepada supplier setelah
yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan mendapatkan uang pembelian dari bank.
Syariah (LKS) boleh dilakukan secara Praktek Murabahah semacam ini menyerupai
Proporsional dan secara Anuitas selama transaksi kredit pada perbankan
sesuai dengan 'urf (kebiasaan) yang konvensional, Karena dalam Murabahah
berlaku di kalangan LKS; Pemilihan yang diselipi akad wakalah penyerahan
metode pengakuan keuntungan al- bukan dalam bentuk barang, tetapi dalam
Tamwil bi al-Murabahah pada LKS harus bentuk uang cash yang hal ini juga
memperhatikan mashlahah LKS bagi dipraktekkan dalam perbankan konvensional
pertumbuhan LKS yang sehat; Metode melalui pinjaman kredit.
pengakuan keuntungan at-Tamwil bi al- Namun perlu diingat bahwa, praktik
Murabahah yang ashlah dalam masa Murabahah diwakilkan (bil wakalah)
pertumbuhan LKS adalah metode berpotensi terhadap pelanggaran akad
Anuitas; Dalam hal LKS menggunakan Murabahah sangat besar yang dilakukan oleh
metode pengakuan keuntungan at- nasabah di banding dengan Murabahah
Tamwil bi al-Murabahah secara anuitas, langsung dan praktik semacam ini berpotensi
porsi keuntungan barus ada selama pada praktik jual beli semula atau ada unsur
jangka waktu angsuran; keuntungan at- riba di dalamnya karena tidak sedikit
tamwil bi alMurabahah (pembiayaan kasus penentuan harga jual barang yang
Murabahah) tidak boleh diakui diperjualbelikan telah ditetapkan jauh
seluruhnya sebelum pengembalian sebelumnya, sebelum harga perolehan barang
piutang pembiayaan Murabahah yang menjadi obyek jual beli Murabahah
berakhir/lunas dibayar. diketahui secara pasti.
Akibat lain dari praktik jual beli
seperti ini adalah seringnya ada kelebihan

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
287
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

dana akibat dari selisih penggunaan dana yang selama ini dianggap sudah tidak sesuai
secara rill untuk membeli barang yang dengan syariah.
telah disepakati dengan jumlah nominal
sesuai dengan aplikasi pengajuan pembiayaan F. Riba dalam akad KPR Muamalat
Murabahah sehingga selisih tersebut bisa Penerapan Murabahah pada Bank
disalahgunakan oleh nasabah untuk Muamalat Indonesia, berdasarkan pada
keperluan lain. Sebenarnya selisih dana asumsi bahwa nasabah membutuhkan barang
pembiayaan tersebut bisa diketahui oleh atau objek tertentu, tetapi kemampuan
pihak bank, tetapi selama temuan penulis finansial tidak cukup untuk melakukan
di lapangan, Bank Muamalat Cabang Mangga pembayaran secara tunai. karena itulah
Dua belum pernah mencoba meminta maka kemudian nasabah berhubungan
kembali selisih dana pembiayaan terebut dengan Bank Muamalat. Namun Bank
dari nasabah atau mengurangi dari total Muamalat tidak memiliki inventory terhadap
pembiayaan Murabahah yang telah barang atau objek yang dibutuhkan nasabah,
disepakati diawal. Hal ini adalah adanya maka bank Muamalat mempunyai rekanan
diskon dari supplier yang menurut sebagian developer. Dengan demikian, disatu sisi Bank
perbankan syariah masih dianggap menjadi Muamalat bertindak selaku penjual, dan di
haknya sehingga tidak mengurangi jumlah sisi lain bertindak selaku pembeli, yang
pembiayaan Murabahah padahal diskon kemudian akan menjualnya kembali kepada
tersebut merupakan hak nasabah. nasabah pemesan dengan harga jual yang
Faktor adanya jaminan atau tidak, disepakati. Harga yang disepakati adalah
kebijakan rescheduling terhadap nasabah harga jual, yaitu harga beli plus margin
yang mengalami kebangkrutan dalam (keuntungan) dan biaya- biaya yang timbul
Murabahah, ada atau tidaknya uang muka dari proses pembelian barang tersebut.
serta potongan pelunasan pembiayaan Pada saat harga jual disepakati,
Murabahah merupakan hal-hal yang tidak maka pihak Bank Muamalat menyerahkan
mempengaruhi sahnya jual beli Murabahah, barang yang dipesan tersebut sesuai
dan selagi jual beli tersebut tidak didasarkan dengan kuantitas, kualitas, tempat, dan
atas barang yang menjadi obyek tetapi waktu yang disepakati.
didasarkan atas faktor lain, dan karena Pendapat Sjahdeni bahwa Bank
kebijakan-kebijakan tersebut tidak berdasarkan prinsip syariah pada dasarnya
menyangkut unsur pokok dalam jual beli memiliki fungsi yang sama dengan bank
Murabahah. konvensional yaitu sebagai lembaga
Murabahah model ini sudah tidak intermediasi (Intermediary Institution), yaitu
murni lagi, tetapi sudah dipelintir dan menghimpun dana dari masyarakat yang
bahkan hanya menjadi hilah ( akal-akalan) saja memiliki kelebihan dana dan menyalurkan
sehingga dapat terjebak pada pemberlakuan kembali kepada pihak yang mengalami
model pinjaman kredit seperti pada kekurangan dana dalam bentuk fasilitas
perbankan konvensional. pembiayaan. Bedanya hanyalah bank syariah
Dalam kasus semacam ini melakukan kegiatan usahanya tidak
diperlukan adanya pengawasan yang ketat berdasarkan bunga (interest free) tetapi
oleh Dewan Pengawas Syariah ataupun berdasarkan prinsip syariah yaitu pembagian
Dewan Syariah Nasional agar praktek keuntungan dan kerugian (Profit And Loss
Murabahah sesuai dengan teori dasar yang Sharing Atau PLS Principle)50
melandasinya. Jika tidak ada pengawasan
yang ketat bisa diprediksikan keberadaan 50
Sutan Remy Sjahdeini. (2007). Perbankan Islam dan
perbankan syariah di Indonesia akan kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia.(
menyerupai praktek perbankan konvensioal Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 2007) hlm.1 .

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


288 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

Menurut Muhammad Taqi Al- dalam tanggungannya dan ditentukan secara


Usmani, Murabahah hendaknya hanya konkret di tempat yang telah diperjanjikan, maka
digunakan terbatas kepada hal- hal dimana hal itu boleh, meskipun barang tersebut belum
musyarakah atau mudharabah tidak dapat ada pada waktu akad.53 Menurut Ibn Taimiyah
digunakan sebagai cara bagi bank untuk larangan tersebut bukan dari segi ada/ tidaknya
memberikan fasilitas pembiayaan kepada obyek akad, tetapi disebabkan oleh adanya unsur
nasabah.51 garar, yaitu jual-beli sesuatu yang tidak dapat
diserahkan.54
Pelaksanaan Murabahah bil Wakalah Dzahir larangan ini menunjukan kepada
Mengenai persoalan pihak Bank kita haram menjual apa yang belum menjadi milik,
Muamalat Cabang Mangga dua hanya dan belum masuk ke dalam kesanggupan penjual.
memberikan uang kepada nasabah untuk Dalam pada itu, dikecualikan penjualan
dibelikan sendiri baranganya atau pihak Bank menggunakan akad salam. Menurut Ibnul Qoyyim,
Muamalat Cabang Mangga dua menunjuk nasabah penjualan salam itu berdiri sendiri tidak
sebagai agennya untuk membeli barang yang dikhususkan dari larangan ini, karena salam itu
diperlukannya atas nama Bank Muamalat Cabang adalah akad terhadap sesuatu yang di dalamnya
Mangga dua yang bersangkutan dan terdapat tanggung jawab penjual yang telah
menyelesaikan pembayaran harga barang dari disifatkan, hanya saja belum saja belum menjadi
biaya Bank Muamalat Cabang Mangga dua benda.55
tersebut. Mekanisme ini jelas menyalahi hakikat Apabila tetap itu terlaksana karena
Murabahah itu sendiri, yang pada hakikatnya alasan sistem dan pelaksanaan yang rumit, maka
Murabahah adalah proses jual beli yang syarat dan itu adalah resiko atau konsekuensi bagi bank
rukun nya di tentukan oleh aturan syara . Apabila sebagai penyedia pembiayaan Murabahah
pola ini tetap dilakukan, maka kesan yang kita tersebut. Adapun mengenai sistem yang ada pada
dapat dari proses ini penjual menjual barang yang institusi tersebut, maka itu dapat di sesuaikan dan
belum ia miliki padahal ini jelas menyalahi aturan saya yakin itu dapat dilakukan apabila pihak bank
syara . serius ingin menerapkan konsep Murabahah
tersebut agar sesuai dengan syariat.
Sebagaimana dalam hadits, Adapula alasan yang disampaikan apabila
konsep dengan dua akad ini dilaksanakan,
Artinya:”Tidaklah sah jual beli, kecuali yang memungkinkan terjadi ketidaksesuian dengan
dapat dimiliki.”52 yang diinginkan pihak nasabah atas barang yang
dinginkannya. Mengenai alasan yang satu ini,
Menurut al-Baghawi, yang dikutip oleh sebenarnya ini adalah alasan yang kurang kuat
Asy-Syaukani, bahwa larangan di dalam hadis karena itu dapat ditangani melalui majalah katalog
tersebut adalah larangan menjual barang yang yang itu dapat meminimalisir adanya
belum dimiliki atau tidak menjadi milik. Adapun ketidaksesuian dengan keinginan para nasabah,
menjual sesuatu yang ada di dalam tanggungan itu mulai dari warna, bentuk, dan lain sebagainya.
boleh secara akad salam dengan syarat-syarat Praktik seperti ini pun sebenarnya tidak dapat
tertentu. Jika seseorang menjual sesuatu yang ada

53
51
M. Taqi Al-Usmani, An Introduction to Islamic Financing, Yusuf al-Qardawi, Bai „al-Murabahah li al-Amir bi asy-
Pakistan: Maktaba Ma ariful Qur an, 2000, hlm. 95. Syira Kama Tajriyat al-Masharif al-Islamiyyah, tp: Mathba‟ah
52
HR. Abu Dawud, lihat Musthafa Diibul Bigha, Ikhtisar Wahbah, 1987, h. 57. Ini pun bisa dilihat di dalam kitab Nailul
Hukum-hukum Islam Praktis, Semarang: CV As-Syifa, 1994, Author, karya Imam As-Syaukany, terj. KH Adib Bisry,
hlm.470,. Hadits ini dinilai Shahih oleh al-Albani dalam Shahih Semarang: CV. As-Syifa, 1994, jilid 4, hlm. 484.
54
al-Jami , nomor Hadits 7083., HR. al-Khamsah dan dianggap Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh.... hlm. 429.
55
Muhammad hasby As-Syiddiqy, Koleksi Hadits-Hadits
shahih oleh at-Tirmizi, Ibn Huzaimah dan al-Hakim, lihat ash- Hukum, (Semarang: PT Petraya Mitrajaya, 2001) jilid 7, hlm.
Shan ani, Subul as-Salam, hlm. 16. 25.

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
289
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

diterima oleh standar internasional.56 Bahkan DPS dalam jaminanmu dan tidak halal menjual barang
Dallah al-Barakah tidak memperbolehkan hal yang bukan milikmu “
tersebut dilaksanakan, sebagai tindakan preventif Sering terjadi kesalahan dalam praktik
agar tidak mendekati pada riba yang Murabahah tahap ini, calon nasabah datang
diharamkan.57 Begitu pula seorang pakar ekonomi kepada bank sebelumnya ia telah melakukan
Islam, yaitu Umar Chapra, dengan tegas transaksi beli terlebih dahulu kepada pihak
mengatakan bahwa Murabahah merupakan developer, bahkan membayarkan uang muka
transaksi yang sah menurut ketentuan syariat kepada developer, baru kemudian datang ke bank
apabila resiko transaksi tersebut menjadi untuk mengajukan permohonan pembiayaan
tanggung jawab pemodal sampai penguasaan atas Murabahah. Maka hal ini tidak dibenarkan dan
barang telah dialihakan kepada nasabah.58 masuk dalam kategori riba.
Perjanjian tersebut sah secara hukum syariah Karena hakikatnya bank tidak membeli
apabila pihak bank harus menandatangani 2 secara langsung, karena developer telah
perjanjian terpisah. Yang satu perjanjian dengan menjualnya ke nasabah tersebut . Bank hanya
pemasok barang, dan yang satu lagi dengan melunasi utang nasabah kepada pihak
nasabah. Artinya tidak sah apabila pihak bank pengembang secara tunai dan nanti menariknya
hanya menandatangani 1 perjanjian saja dan dari nasabah secara kredit dengan ditambah laba,
menyerahkan pembeliannya kepada nasabah. maka hakikat transaksi ini meminjamkan uang
Hadits Rasulullah Sallahu alaihi wasallam dengan tambahan.
juga menguatkan tentang larangan jual beli yang Kesalahan yang terjadi dengan wakalah
belum menjadi hak milik, yang artinya: dalam akad Murabahah ini dengan contoh kasus
“Diriwayatkan dari hakim bin Hizam, ia berkata sebagai berikut;
wahai Rasulullah seseorang datang kepadaku untuk Nasabah ingin membeli rumah seharga
membeli suatu barang, kebetulan barang tersebut 600 juta lalu Bank Muamalat mntransfer uang
sedang tidak kumiliki, apakah boleh aku menjualnya kepada nasabah sebesar 400 juta yaitu 80 persen
kemudian aku membeli barang yang diinginkan dari dari harga rumah, kemudian mewakilkan kepada
pasar ? maka Nabi Sallahu alaihi wasallam nasabah untuk membeli dan menerima dari pihak
menjawab “Jangan engkau jual barang yang belum developer. Setelah itu Bank Muamalat mencatat
engkau miliki! (H. R Abu Dawud) kewajiban nasabah membayar pihak bank sebesar
dana yang diberikan ditambah dengan laba yang
Dalam hadits yang lain Nabi Sallahu Alaihi disepakati dengan cara angsuran. Praktik ini
Wasallam bersabda merupakan hilah (rekayasa) pelegalan riba, karena
bank belum memiliki rumah yang merupakan
objek jual beli Murabahah.
59
Berdasarkan penjelasan di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Murabahah
“Tidak halal menggabungkan antara akad pinjaman menggunakan metode wakalah kepada nasabah
dan jual beli, tidak halal dua persyaratan dalam satu yang dilaksanakan oleh Bank Muamalat Cabang
jual beli, tidak halal keuntungan barang yang tidak Mangga Dua itu menyalahi aturan fiqih
mu‟amalah.
56
Lihat aturan juristik yang dikeluarkan oleh AAOIFI Kenyataannya dalam praktik yang
(Accounting and Auditing of Islamic Financial Institution) diterapkan oleh Bank Muamalat sebenarnya sama
57
Cecep Maskanul Hakim, Ekonomi Islam, hlm. 78.
58
Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam dan
dengan apa yang dipraktikkan oleh Bank
kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, Jakarta: konvensional dari sisi prosedur dan pembiayaan.
PT Pustaka Utama Grafiti, 2007, hlm. 65. Karena Bank Muamalat hanya menjadi mediasi
59
Sunan At-Tirmidzi kitab Al-Buyu‟ ( 1234), Sunan An-Nasai pembiayaan kredit uang saja dalam KPR iB
kitab Al-Buyu‟ (4611), Sunan Abi Dawud kitab Al-Buyu‟ (3504),
Sunan Ibnu Majah kitab At-Tijarat (2188), Musnad Ahmad bin
Muamalat.
Hambal (175/2), Sunan Ad-Darimi kitab al-buyu‟ ( 2560)

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


290 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

Murabahah yang terjadi di Bank 3. Prosedur permohonan pembiayaan


Muamalat adalah kamuflase dari utang pitang Murabahah tidak berbeda jauh dengan
(kredit) sebenarnya itu bunga dan riba hal permohonan pembiayaan yang lainnya.
tersebut bisa tercermin dari transaksi yang Adapun prosedur pembiayaan Murabahah
dilakukan oleh Bank Muamalat yaitu: adalah meliputi proses awal, proses analisa,
1. Bank Muamalat bukan bertindak sebagai proses persetujuan, dan proses pencairan.
penjual barang dan tidak bertanggung jawab 4. Tidak semua praktik Murabahah di Bank
pada kerusakan barang tersebut. Muamalat Cabang Mangga Dua keliru, Ada
2. Bank Muamalat menggunakan besarnya beberapa hal praktiknya sudah sesuai dengan
keuntungan didasarkan pada perhitungan fatwa DSN-MUI dan Mikyar Syar‟iyyah.
jangka waktu pelunasan yang lama. 5. Pelaksanaan Murabahah menggunakan
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa Bank wakalah kepada nasabah yang dilaksanakan
Muamalat hanya memberikan pembiayaan oleh Bank Muamalat Cabang Mangga Dua itu
untuk membeli rumah dan bukan sebagai menyalahi aturan fiqih mu‟amalah.
pihak penjual yang telah memiliki barang Kenyataannya dalam praktik yang diterapkan
tersebut maka sama halnya dengan oleh Bank Muamalat sebenarnya sama
menerapkan riba qard yaitu mengambil dengan apa yang dipraktikkan oleh Bank
kelebihan dari utang piutang. konvensional dari sisi prosedur dan
pembiayaan. Karena Bank Muamalat hanya
menjadi mediasi pembiayaan kredit uang saja
IV. KESIMPULAN dalam KPR iB Muamalat.
6. Murabahah yang terjadi di Bank Muamalat
Berdasarkan hasil penelitian yang Cabang Mangga Dua adalah kamuflase dari
dilakukan dan didukung dengan teori-teori yang utang piutang (kredit) sebenarnya itu bunga
dijadikan landasan berpikir dalam memahami dan riba hal tersebut bisa tercermin dari
permasalahan-permasalahan, disertai apa yang transaksi yang dilakukan oleh Bank Muamalat
telah dipaparkan pada pembahasan dalam Cabang Mangga Dua hanya memberikan
kajian ini, maka kesimpulan yang dapat diambil pembiayaan untuk membeli rumah dengan
adalah: cara mentransfer dana tersebut ke rekening
1. Produk jasa Murabahah yang ada pada Bank nasabah dan bukan sebagai pihak penjual
Muamalat Cabang Mangga Dua adalah yang telah memiliki barang tersebut maka
pembiayaan rumah KPR yang disebut dengan sama halnya dengan menerapkan riba qard
KPR iB Muamalat. KPR iB Muamalat adalah yaitu mengambil kelebihan dari utang piutang.
produk pembiayaan yang akan membantu
nasabah untuk memiliki rumah (ready
stock/bekas), apartemen, ruko, rukan, kios DAFTAR PUSTAKA
maupun pengalihan take-over KPR dari bank
lain. Pembiayaan rumah indent, pembangunan [1] AAOIFI .Accounting and Auditing of Islamic Financial
dan renovasi Institution. (1437 H). Al-Maayir As-Syar‟iyyah, Bahrain :
2. Seorang calon nasabah harus melewati Darul Maiman.
berbagai tahapan atau proses. nasabah [2] Abdullah Saeed (1996). Islamic Banking and Interest: A
study of Prohibition of Riba and it s Contemporary
datang meminta pembiayaan sampai Interpretation , Leiden : EJ Brill
pembiayaan itu layak atau tidak layak untuk [3] Abdullah Seed. (2004). Menyoal Bank Syariah; Kritik Atas
diberikan. Nasabah yang datang mengajukan Interprestasi Bunga Kaum Neorevivalis. Jakarta:
pembiayaan biasanya berkonsultasi terlebih Paramadina.
dahulu dengan account manager atau dengan [4] Abdullah Saeed. (2003). Bank Islam dan Bunga.
Relationship Manager Bank Muamalat Cabang Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mangga Dua.

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
291
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

[5] Abdullah al‐Mushlih dan Shalah ash‐Shawi. (2004). Fikih [30] Fatawa Lajnah Damam Buku Elektronik, Maktabah
Ekonomi Keuangan Islam. Jakarta: Darul haq. Syamilah versi 3m39
[6] As-Shan‟ani.(1998) . Subul as-Salam syarhu Bulugul [31] Gemala Dewi. (2006). Aspek-Aspek Hukum dalam
Maram. Beirut: Daar Al fikr : 2002 perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia, Edisi
[7] Abdullah al‐Mushlih dan Shalah ash‐Shawi. (2004). Fikih Revisi Cetakan ke 3. Jakarta: Kencana.
Ekonomi Keuangan Islam. Jakarta: Darul haq. [32] Hulwati. (2009). Ekonomi Islam Teori dan Praktiknya
[8] Adrian Sutedi. (2009). Perbankan Syariah Tinjauan Dari dalam Perdagangan Obligasi Syariah di Pasar Modal
Beberapa Segi Hukum. Bogor: Ghalia Indonesia. Indonesia dan Malaysia. Jakarta: Ciputat Press Group.
[9] Ahmad Dahlan. ( 2012)., Bank Syariah ,Yogyakarta : [34] Ibnu Nujaim Al Asybah wa an-nadzair, Kairo: Al-
Teras. Maktabah At-Tauqifiyyah
[10] Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, Beirut : Daarul Fikr [35] Ibnul Qayyim .(1999). ‟ilam Al-Muwaqqi‟in an Rabbil
„Alamiin. Beirut : Dar Kutub Al- Ilmiyah, 1999) cetakan
[11] Al Juzairy, Al-Fiqhul lslami ala mazahibil arbaah , Beirut: 1
Maktabah At-Tauqifiyyah
[36] Ibn Qudamah (1995), Al-Mugmi, Kairo: Darul Hadis
[12] Al-Turmudzi, Sunan al-Turmudzi , Kairo: Darul Hadits
[37] Kasmir. (2005). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.
[13] Al-Qurtubi. (1964). Jami li ahkamil Al-Quran. Kairo: Dar Yogyakarta:PT Raja Grafindo Persada.
Kutub Al-Misriyyah
[38] Kementerian Agama Islam Kuwait. (2007). Al-Mausuah
[14] Al-Mawardi (2000), Al-Hawii Al-Kabiir , Beirut : Daar Al Al fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah, cetakan kedua. Kuwait
Fikr
[39] Lukman Hakim. (2012) Prinsip-Prinsip Ekonomi
[15] An Nawawi, Al-Majmu Syarhil Muhazzab , Beirut: Dar Islam.Yogyakarta: Erlangga.
Al Fikr
[40] Majma al-lughah Al-Arabiyyah .(2011). Mu‟jamul Washit.
[16] Asjmuni A Rahman. (1976). Qawa idul Fiqhiyyah. Kairo : Maktabah As-Syuruq Ad-Dauliyah
Jakarta: Bulan Bintang. [41] M. Abdul manan. (1997). Teori dan Praktek Ekonomi
[17] Ash-Shawi, Shalah dan al-Muslih, Abdullah. (2001). Fikih Islam. Yogyakarta: PT Dana Bhakti Prima Yasa.
ekonomi Keuangan Islam. Jakarta: Darul Haq. [42] Muhammad. (2002). Lembaga Kuangan Umat
[18] Asy-Syihab al-Jundi. (1986). Al-aqdu al-Murabahah baina Kontemporer. Yogyakarta : UII Press.
al-Fiqh al islami wa al-Ta‟amuli al-Mashrafi. Saudi Arabia: [43] Muhammad Hasby As-Syidiqi. (2001). Koleksi Hadits-
Dar al-Nahdhah al-Arabiyyah. Hadits Hukum. Semarang: PT Petraya Mitrajaya.
[19] As-Syafii . ( 1990). Al-Umm, Beirut: Dar Al Ma‟rifat. [44] Muhammad Syafi‟i Antonio. (1999). Bank Syariah :
[20] As-Syarbiny. (1997). Mugnil Muhtaj Syarhu Minhajut Wacana Ulama dan Cendikiawan. Jakarta : Central Bank
Tolibin. Beirut : Darul Ma‟rifat of Indonesia and Tazkia Institute.
[21] Az-Zuhaili, Wahbah . (2002). Alfiqhul Islami Wa [45] Muhammad Syafi‟i Antonio. (2001). Bank Syari‟ah;Dari
adillatuhu. Beirut : Darul Fikr. Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani Press.
[22] Bagya Agung Prabowo. (2012). Aspek Hukum [46] Muhammad Usman Syubair. (1996). Al-Mu‟amalat al-
Pembiayaan Murabahah Pada Perbankan Syariah. Maliyah al-Mu‟ashirah fi al-Fiqh al- Islami. Yordan: Dar
Yogyakarta: UII Press. al-Nafais.
[23] Buku Standar Produk Murabahah, Otoritas Jasa [47] Muhammad. (2005). Manajemen Bank Syariah.
Keuangan Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
[24] Chapra, M. Umer. (2000). The Future of Economics: An [48] Muslim.(2001). Shahih Muslim, Cairo : Darul Hadits.
Islamic Perspective. Leicester, UK: The Islamic [49] Musthafa Diibul Bugha. (1994). Ikhtisar Hukum-hukum
Foundation. Islam Praktis. Semarang: CV As-Syifa.
[25] Dimyauddin Djuwaini. (2008). Pengantar Fiqih [50] M. Taqi Al-Usmani. (2000). An Introduction to Islamic
mu‟amalah. Yogyakarta: Celebes Timur UH III. Financing. Pakistan: Maktaba Ma ariful Qur‟an.
[26] Fatwa DSN No. 16/DSN-MUI/IX/2000 tentang Diskon
dalam Murabahah. [51] Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabheta.
[27] Fatwa DSN No. 13/DSN-MUI/IX/2000 tentang Uang
Muka dalam Murabahah. [52] Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rieneka.
[28] Fatwa DSN No. 23/DSN-MUI/III/2002 tentang
Potongan Pelunasan dalam Murabahah. [53] Sutan Remy Sjahdeini. (2007). Perbankan Islam dan
kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia.
[29] Fatwa DSN No. 46/DSN-MUI/II/2005 tentang Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.
Potongan Tagihan Murabahah.
[54] Syofian S, Harahap. (2004). Akuntasi Perbankan Syariah.
Jakarta: LPFE‐ Usakti.

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


292 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

[55] Tim Redaksi. (2008). Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar


baru Van Hoeve.
[56] Undang-Undang N0. 21 Tahun 2008 Tentang
Perbankan Syariah
[57] Veithzal Rivai. (2008). Islamic Financial Management.
Jakarta: Rajawali Press.
[58] Wiroso. (2005). Jual Beli Murabahah. Yogyakarta: UII
Press.
[59] Wahbah az-Zuhaily. (2002). Alfiqhul Islami Wa
adillatuhu. beirut : Darul Fikr.
[60] Yusuf Assubaily. (2005). Al-Khadamat Al-Istitsmariyah fil
masharif wa Ahkamuha Fil Fiqhil Islami. Dammam: Dar
Ibnul Jauzi.
[61] Yusuf al-Qardawi. (1987). Bai‟ al-Murabahah li al-Amir bi
asy-Syira‟ Kama Tajriyat al-Masharif al-Islamiyyah, tp:
Mathba ah Wahbah.

JURNAL
Altaleb, Ghassan Salem: (2005), Assess the Financial
Performance of the Jordan Islamic Bank for Finance
and Investment, dalam Jordan Journal of Applied Sciences
and humanity, 8 (1)
Journal Fiqh Council , Edisi V , Jilid 11
M. Syafi i Anwar, Alternatif Terhadap Sistem Bunga, dalam
Jurnal Ulumul Qur an II, Edisi 9 Oktober 1991

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
293

Anda mungkin juga menyukai