Akad Murabahah Dan Implementasinya Pada Bank Mu'Amalat Indonesia Cabang Mangga Dua Jakarta Pusat 2017
Akad Murabahah Dan Implementasinya Pada Bank Mu'Amalat Indonesia Cabang Mangga Dua Jakarta Pusat 2017
ABSTRAK: Bank Muamalat Indonesia (BMI) sendiri menggunakan akad wakalah sementara
berawal dari keinginan mendirikan bank yang bank belum memiliki rumah tersebut . Praktik
bebas bunga, maka prinsip-prinsip operasional seperti ini termasuk kesalahan dalam
yang digunakan dalam transaksinya adalah penerapan akad Murabahah sehingga
prinsip-prinsip syariah seperti bagi hasil diperlukan pengawasan dari Dewan
(mudharabah), jual beli (Murabahah), sewa Pengawas Syariah dalam mengawasi praktik
menyewa (ijarah) dan jasa. Beberapa prinsip Murabahah di Bank Muamalat Cabang Mangga
operasional tersebut, prinsip jual beli yang Dua.
diwujudkan dalam akad pembiayaan
Murabahah merupakan prinsip operasional Kata Kunci : murabahah; wakalah; pembiayaan.
yang paling popular dipraktikkan oleh Bank
Muamalat Indonesia, salah satunya adalah
produk pembiayaan KPR iB Muamalat. Produk
KPR iB Muamalat adalah pembiayaan yang
akan membantu nasabah dalam memiliki
I. PENDAHULUAN
rumah tinggal baik baru maupun secondary. Bank Syariah lahir dilatarbelakangi oleh
Pembiayaan ini juga dapat digunakan untuk sebuah keinginan untuk menciptakan sistem
take over KPR dari bank lain, pembangunan perbankan yang bebas dari praktik riba. Semangat
rumah atau renovasi rumah. KPR iB Muamalat menghidupkan sistem perekonomian islam
menggunakan akad Murabahah yang (Islamic Economic System) berdasarkan Al-Quran
merupakan akad jual beli atas barang tertentu, dan As-Sunnah agar dapat diterapkan dalam
bank menyebutkan harga jual yang terdiri atas aspek kehidupan bisnis dan transaksi ummat.
harga pokok barang dan tingkat keuntungan Upaya awal penerapan perbankan model ini
tertentu atas barang, harga jual tersebut
ditandai dengan dua gerakan renaissance Islam
disetujui pembeli. Murabahah sebagai akad
dalam produk Bank Muamalat Cabang Mangga modern : Neorevivalis dan Modernis1
Dua harus diterapkan sesuai dengan rukun dan Dewasa ini perbankan syariah sudah
syaratnya serta sejalan dengan fatwa DSN MUI tidak lagi dianggap sebagai tamu asing. Kinerja ini
dan Lembaga Fatwa International. Penelitian semakin nyata ketika badai krisis ekonomi
ini menjelaskan tentang implementasi melanda Indonesia, ketika perbankan
Murabahah pada KPR iB Muamalat di Bank konvensional banyak terpuruk, perbankan syariah
Muamalat Cabang Mangga Dua dengan mampu bertahan bahkan menunjukkan
menggunakan pendekatan kualitatif dan perkembangannya. Terbukti pada saat krisis
masuk dalam jenis penelitian lapangan ( Field
ekonomi yang melanda Indonesia di tahun 1998
research) dengan design deskriptif. Data yang
diperoleh melalui wawancara dan observasi Bank Muamalat Indonesia mampu bertahan dan
serta analisis secara mendalam dari berbagai membuktikan ketahanaan likuiditasnya dengan
sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan menggunakan prinsip bagi hasil. Perbankan
adanya penerapan yang tidak sesuai dengan
rukun dan syarat Murabahah dalam praktik
1
KPR iB Muamalat dengan cara meminta Abdullah Saeed, Islamic Banking and Interest: A study of
nasabah untuk melakukan pembelian barang Prohibition of Riba and it s Contemporary Interpretation, ( Leiden
EJ Brill, 1996), hlm.1-3.
syariah menjadi salah satu industri keuangan yang Fungsi Bank Muamalat Cabang Mangga
tumbuh pesat beberapa tahun ini. Sebagai Dua dalam pembiayaan Murabahah ini adalah
lembaga intermediasi, bank bertugas sebagai penyedia barang untuk kepentingan
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk nasabah, Singkatnya Bank Muamalat Cabang
simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat Mangga Dua membeli barang kemudian
berupa kredit atau pembiayaan dalam rangka menjualnya kepada nasabah dengan harga jual
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (UU No. yang setara dengan harga beli ditambah
10 tahun 1998), maka dapat dikatakan perbankan keuntungan. Dengan kata lain, Murabahah adalah
memiliki peran strategis sebagai lembaga akad penjualan barang oleh bank kepada nasabah
intermediasi menjadikan sektor riil dan keuangan dilakukan atas dasar cost-plus profit.3Dalam akad
akan terkointegrasi. ini, pihak Bank Muamalat Cabang Mangga Dua
Bank Muamalat Indonesia (BMI) harus memberitahukan secara jujur harga pokok
berusaha untuk mewujudkan misinya membangun barang berikut biaya yang diperlukan.4
lembaga keuangan syariah yang unggul dan Namun, dalam praktiknya sebagaimana
berkesinambungan dengan penekanan pada observasi penulis terhadap ketidaksesuaian
semangat kewirausahaan berdasarkan prinsip implementasi Murabahah pada Bank Muamalat
kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia Cabang Mangga Dua, dalam akadnya
yang islami dan professional serta orientasi menyebutkan bahwa pembelian obyek
investasi yang inovatif, untuk memaksimalkan nilai Murabahah diwakilkan kepada nasabah. Hal ini
kepada seluruh pemangku kepentingan. menunjukkan bahwa dalam transaksi Murabahah
Dibawah pengawasan Dewan Pengawas pihak Bank Muamalat Cabang Mangga Dua tidak
Syariah Bank Muamalat Indonesia yang menyerahkan barang, melainkan menyerahkan
merupakan anggota dari DSN MUI (Dewan uang kepada nasabah. Alasan yang populer, bank
Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia) memberikan kuasa kepada nasabah untuk
seluruh cabang termasuk Bank Muamalat Cabang membeli barangnya sendiri. Praktek ini
Mangga Dua berusaha menerapkan prinsip- berdampak pada anggapan masyarakat bahwa
prinsip operasional syariah sebagaimana yang ada bank syariah tidak ada bedanya dengan bank
dalam fiqih mu‟amalah seperti bagi hasil, jual beli, konvensional. Dalam hukum Islam, salah satu
sewa menyewa dan jasa. Dari beberapa prinsip ketentuan dasar penjualan adalah barangnya
operasional tersebut, prinsip jual beli yang harus dimiliki oleh penjual ketika penjualan
diwujudkan dalam akad pembiayaan Murabahah tersebut berlangsung. Ketentuan ini juga
merupakan prinsip operasional yang paling berlaku dalam penjualan dengan cara
popular dipraktikkan oleh Bank Muamalat Murabahah. Sedangkan menjual barang yang tidak
Cabang Mangga Dua. dimiliki adalah tindakan yang dilarang syariah
Murabahah menjadi skema pembiayaan karena termasuk transaksi yang bathi5Para ulama
yang paling banyak digunakan oleh Lembaga syariah terdahulu telah memberikan alasan secara
Keuangan Syariah termasuk Bank Muamalat rinci mengenai pelarangan tersebut.Akan tetapi,
Cabang Mangga Dua. Di Indonesia , dari berbagai Menurut seorang pakar ekonomi Islam M. Syafi‟i
produk dan jasa yang ditawarkan oleh Lembaga
Keuangan Syariah, produk Murabahah yang paling 3
Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam dan
banyak dipraktikkan dalam pembiayaan kepada kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia,
nasabah. Ada sekitar 60 % dari produk (Jakarta:Grafiti, 2005), hlm. 64.
4
Abduallah Saeed, Bank Islam dan Bunga, (Yogyakarta:
perbankan syariah menggunakan transaksi akad Pustaka Pelajar, 2003 ), hlm. 147.
Murabahah.Sisanya sebanyak 40% menggunakan 5
Dalam hadits Rasulullah SAW “ Tidak halal
skema akad mudharabah.2 menggabungkan akad pinjaman dan jual beli , tiadak halal dua
persyaratan dalam satu jual-beli, tidak halal keuntungan barang
yang tidak dalam jaminanmu dan tidak halal menjual barang
2
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, ( yang bukan milikmu ( H.R Abu Daud, menurut Al-Albani
Yogyakarta:PT Raja Grafindo Persada , 2005) hlm.184-185. derajat hadits ini hasan shahih)
9
Majma al-lughah Al-Arabiyyah , Mu‟jamul Washit, (Kairo :
Artinya:”Tidaklah sah jual beli, kecuali Maktabah As-Syuruq Ad-Dauliyah, 2011), hlm.334.
10
Asy-Syihab al-Jundi, Al-Aqdu al-Murabahah baina al-Fiqh al
yang dapat dimiliki.”8 islami wa al-Ta amuli al-Mashrafi, Saudi Arabia: Dar al-
Nahdhah al-Arabiyyah, 1986, hlm. 15. Sebagaimana juga
dikutip Fathurrahman Djamil dalam buku Penerapan Hukum
6
M. Syafi‟i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Perjanjian dalam Transaksi di Lembaga Keuangan Syariah,
(Jakarta: Gema Insani, 2001), hlm.104. (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), cetakan kedua, hlm. 108.
7 11
Wiroso, Jual Beli Murabahah, ( Yogyakarta: UII Press, Muhammad Usman Syubair, Al-Mu‟amalat al-Muliyah al-
2005), hlm. 1. Mu‟ashirah fi al-Fiqh al- Islami, Yordan: Dar al-Nafais, 1996,
8
HR. Abu Dawud, lihat Musthafa Diib Al Bugha, Ikhtisar h. 216. Sebagaimana juga dikutip Fathurrahman Djamil
Hukum-hukum Islam Praktis,(Semarang: CV As-Syifa, 1994), dalam buku Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi
hlm.470., Hadits ini dinilai Shahih oleh al-Albani dalam Shahih di Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2013,
al-Jami, nomor Hadits 7083., HR. al-Khamsah dan dianggap cetakan kedua, hlm. 108.
12
shahih oleh at-Tirmizi, Ibn Huzaimah dan al-Hakim, lihat as- Ibn Qudamah, Al-Mugni, ( Kairo:Darul Hadis, 1995 )
Shan‟ani, Subul as-Salam, hlm. 16. Jilid IV, hlm. 199.
“Murabahah adalah seseorang menjual suatu pembeli.18 Istilah yang hampir sama juga diberikan
barang dengan keuntungan dengan menyebutkan oleh Hulwati yang menyatakan bahwa Murabahah
modalnya (harga belinya) ( dirham ) dan dia secara istilah adalah menjual suatu barang dengan
menjualnya dengan keuntungan 10 (dirham ) 13 harga modal ditambah dengan keuntungan.19
Ibn Jazi menggambarkan jenis transaksi Sebagaimanana telah dikutip Dimyauddin
ini dengan “penjual barang memberitahukan di dalam bukunya , Murabahah menurut Ibnu
kepada pembeli harga barang dan keuntungan Rusyd al Maliki adalah jual beli komoditas dimana
yang akan diambil dari barang tersebut”.14 Para penjual memberikan informasi kepada pembeli
fuqaha mensifati Murabahah sebagai bentuk jual tentang harga pokok pembelian barang dan
beli atas dasar kepercayaan (dhaman buyu‟ al- tingkat keuntungan yang diinginkan. 20Menurut
amanah). Hal ini mengingat penjual percaya Antonio “bai Murabahah adalah jual beli barang
kepada pembeli yang diwujudkan dengan pada harga asal dengan tambahan keuntungan
menginformasikan harga pokok barang yang akan yang disepakati. Dalam jual beli Murabahah,
dijual berikut keuntungannya kepada pembeli. 15 penjual harus memberitau harga produk yang
Ulama Syafiiyah mendifinisikan Murabahah dibeli dan menentukan suatu tingkat keuntungan
sebagai jual beli sebagaimana modal pembelian sebagai tambahannya.”21
dan dijual kembali dengan menyebutkan harga Murabahah dalam istilah para ulama fiqih
beli dilebihkan satu dirham pada setiap sepuluh terdahulu adalah bagian dari jual beli amanah;
dirham dan sebagainya, dengan syarat kedua yaitu penjual menyebut harga pokok barang dan
belah pihak mengetahui modalnya16 mensyaratkan laba sekian kepada pembeli22. Ada
Al-Mawardi berpendapat bahwa perbedaan di kalangan para ulama dalam
murabahah dengan mengatakan memandang sah atau tidaknya dalam Murabahah,
hal ini disebabkan karena dalam Al-Qur‟an
bagaimanapun juga, tidak pernah secara langsung
membicarakan tentang Murabahah, meski disana
terdapat tentang acuan jual-beli, laba-rugi dan
perdagangan. Demikian pula tampaknya tidak ada
“Adapun bentuk Murabahah adalah seseorang hadits yang memiliki rujukan langsung kepada
mengatakan saya menjual kepadamu baju ini Murabahah.
dengan cara murabahah dengan menjual 100 Para ulama generasi awal, semisal Malik
dirham dan aku mendapat keuntungan sebanyak 1 dan Syafii yang secara khusus mengatakan bahwa
dirham pada 10 dirham , maka yang demikian itu jual beli Murabahah adalah halal, tidak
hukumnya boleh.”17 memperkuat pendapat mereka dengan suatu
Murabahah merupakan akad jual beli hadits pun. Al Kaff, seorang kritikus Murabahah
atas barang tertentu, dimana penjual kontemporer menyimpulkan bahwa Murabahah
menyebutkan harga jual yang terdiri atas harga adalah “salah satu jenis jual beli yang tidak di
pokok barang dan tingkat keuntungan tertentu kenal pada zaman Nabi atau para sahabatnya”.
atas barang, dimana harga jual tersebut disetujui Menurutnya, para ulama mulai menyatakan
18
Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, (
Yogyakarta: Erlangga, 2012), hlm.116-117.
19
13
Ibnu Qudamah, Al-Mugni, ( Kairo:Darul Hadis, 1995 ) Hulwati, Ekonomi Islam Teori dan Praktiknya dalam
Jilid 1V, hlm. 200. Perdagangan Obligasi Syariah di Pasar ModalIndonesia dan
14
Muhammad Usman Syubair, Al-Mu‟amalat al-Muliyah..., Malaysia,( Jakarta: Ciputat Press Group, 2009) , hlm. 76.
20
hlm. 217. Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqih Muamalah,
15
Ibid., hlm. 217. (Yogyakarta: Celebes Timur UH III, 2008), hlm.103-104.
21
16
Nawawi, Almajmu syarhil muhzzab, (Beirut : Daar Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syari ah ;Dari Teori
Kutub : tt) jilid 1 , hlm. 3765. ke Praktik, ( Jakarta: Gema Insani, 2001), hlm.101.
17 22
Al-Mawardi, Al-Hawii Al-Kabiir , (Beirut : Daar Kutub : Kementerian Agama Islam Kuwait , Al Mausu‟ah Al-
2002) Jilid 5, hlm. 279. Kuwaytiyyah, Jilid XXXVI, hlm. 318.
Dua secara keseluruhan baik itu KPR iB Muamalat Analisa Pembiayaan terdiri dari dua
maupun pembiayaan apartement dan ruko maka golongan data atau informasi yaitu data
usulan pengajuan fasilitas pembiayaan tersebut kuantitatif atau data kualitatif. Ataupun data
harus mendapat persetujuan komite pembiayaan kuantitatif yaitu bank menganalisa kondisi calon
Bank Muamalat Pusat. Bagian yang akan nasabah berdasarkan kemampuan untuk
memproses adalah Retail Financing Consumer membayar dan ini dilihat dari beberapa aspek.
Retail Financing Consumer menganalisa Analisa kuantitatif merupakan gambaran dari
pembiayaan yang meliputi KPR, renovasi rumah kesehatan keuangan calon nasabah yang
dan multiguna, sedangkan SME (Small Medium tercermin dari penghasilan, likuiditas keuangan
enterprise) menganalisa pembiayaan investasi dapat dilihat rekening koran nasabah.
seperti ruko , gedung kantor yang nilainya Akan tetapi kondisi perorangan tidak
maksimal 10 Milyar29 dapat seluruhnya tercermin dari angka-angka
Proses Analisa, tidak hanya dilakukan dalam laporan keuangan, karena masih banyak
bank konvensional tapi juga dilakukan pada Bank lagi hal-hal yang harus diperhatikan dalam suatu
Muamalat. Karena bank syariah adalah bank yang analisa yang tidak berdasarkan angka. Analisa
merupakan amanah bagi para nasabah yang yang tidak berdasarkan angka ini disebut analisa
menitipkan dananya, maka Bank Muamalat kualitatif. Dari analisa kualitatif dapat memberi
Cabang Mangga Dua wajib menyalurkan dana gambaran yang utuh mengenai calon nasabah
tersebut ke dalam pembiayaan yang benar-benar dan pengaruhnya terhadap resiko pembiayaan
syariah supaya Bank Muamalat Cabang Mangga yang akan diberikan pada calon nasabah tersebut.
Dua terhindar dari sistem yang syubhat dan Analisa kualitatif biasanya berhubungan
dalam fungsi bank yang sifatnya financing Bank dengan etika. Beberapa hal yang dilakukan
Muamalat Cabang Mangga Dua sesuai dengan dalam menganalisa nasabah peseorangan
arahan dari Dewan Pengawas Syariah (DPS). diantaranya meliputi informasi terhadap nasabah
Proses analisa ini harus dilakukan karena yang mengajukan pembiayaan.
mengingat banyaknya resiko yang harus Dalam melakukan peroses analisa dua
ditanggung oleh Bank Muamalat Cabang Mangga petugas yang melakukan analisa yaitu: pertama
Dua. Oleh karena itu sangat diperlukan kehati- analisa yang dilakukan oleh bagian pembiayaan
hatian dalam menganalisa. Jika pejabat bank (account manager) yang tugasnya menganalisa
salah menganalisa maka kemungkinan bisa data kuantitatif yang berupa analisa income.
menimbulkan kemacetan pembayaran pada Account manager juga melakukan analisa terhadap
nasabah dan bank menanggung kerugian. calon nasabah individu/ pribadi cukup dengan
Setiap Bank Muamalat Cabang Mangga menganalisa sumber pengembalian yang dilihat
dua memberikan pembiayaan kepada nasabah dari slip gaji calon nasabah.
tentu ada resiko yang harus ditanggung. Resiko Analisa yang kedua yaitu dilakukan oleh
tersebut muncul karena beberapa faktor support pembiayaan yaitu bagian administrasi
diantaranya karena ketidakmampuan pejabat dan pembiayaan hukum (legal) yang tugasnya
bank dalam menganalisa, sehingga analisa yang menganalisa yuridis secara hukum atas profil
dihasilkan tidak tepat. Oleh karena itu setiap nasabah, analisa jaminan, dan taksasi jaminan.
pejabat bank yang bertugas menyalurkan dana Tujuan dari adanya support pembiayaan adalah
harus mempunyai kemampuan dan keahlian untuk membantu mempercepat proses
dalam menganalisa karena hasil analisa itu akan pembiayaan, membantu mempercepat proses
menentukan keberhasilan proyek atau usaha akan pencairan dana dan pengadministrasian
dibiayai. pembiayaan, melakukan pemeriksaan. Dalam
akad Murabahah KPR iB Muamalat bagian
legal tugasnya menilai apakah barang yang
29
Wawancara dengan Branch Manager tanggal 5 Juli
dijadikan jaminan layak atau tidak untuk
2017 pukul. 13.00-15.00 WIB diberikan dan untuk sekaligus membantu
memberikan solusi apabila ada pembiayaan yang milik pribadi maka diperlukan surat persetujuan
bermasalah dan akan diselesaikan secara hukum. dari suami atau istri jika calon nasabah tersebut
Setiap account manager harus telah berkeluarga.31Hasil analisa yang dilakukan
mengajukan permohonan analisa yuridis serta oleh masing-masing pejabat bank akan
dilengkapi dengan data-data nasabah. Setelah dikumpulkan dalam file pembiayaan.
data-data nasabah lengkap maka diserahkan ke
bagian legal untuk diperiksa kelengkapan Proses Penyelidikan/ Taksasi Jaminan
dokumennya dan bagian legal akan memberi Untuk menghindari terjadinya
keterangan bahwa dokumen tersebut sesuai wanprestasi (cidera janji) yang dilakukan oleh
dengan persyaratan dan apabila data-data nasabah maka account manager harus melakukan
tesebut terdapat kekurangan atau belum perintah yang ditujukan kepada bagian support
lengkap maka tugas bagian account manager pembiayaan untuk melakukan proses penilaian
untuk menyampaikan kepada nasabah untuk dan penyelidikan. Pejabat penilaian dan
memenuhi kekurangan data tersebut sebelum penyelidikan akan melakukan pemeriksaan
usulan pembiayaan diserahkan ke komite terhadap dokumen tersebut apabila dokumen
pembiayaan. tersebut telah lengkap dan persyaratan
Setelah data-data dari nasabah sudah pembiayaan telah dipenuhi.
dipenuhi maka bagian legal menganalisa data Namun apabila dokumen yang
yang diperolehnya dan memberikan laporan hasil dibutuhkan tersebut belum lengkap maka
analisanya yang dituangkan dalam bentuk pejabat penilaian akan meminta kepada account
memorandum. Apabila hasil analisa tersebut ingin manager untuk memenuhi dokumen tersebut.
dilanjutkan maka setiap lembar hasil analisa Pejabat penilaian dan peyelidikan akan meyelidiki
harus diberi paraf dan ditandatangani. data-data barang jaminan yang digunakan oleh
Kemudian laporan tersebut segera dikirim ke nasabah. Pejabat penilaian dan penyelidikan akan
account manager.30 membantu bank untuk menyelidiki kelayakan
Standar data-data yang harus usaha nasabah dan untuk menyelidiki harga atau
dilengkapi adalah fotocopy SIM/KTP, fotocopy nilai harta yang diagunkan.
kartu keluarga sebagai alat untuk melihat struktur Pejabat penilaian dan penyelidikan dapat
keturunan nasabah, status dan alamat, fotocopy melakukan tugasnya dengan meninjau langsung
NPWP tujuannya untuk melihat apakah calon ketempat lokasi jaminan berada dan memberikan
nasabah tersebut mematuhi kewajibannya penilaian terhadap jaminan sesuai dengan
dalam membayar pajak, status perkawinan ketentuan perbankan kemudian memberikan
untuk melihat status nasabah apakah sudah informasi tentang keadaan barang yang sedang
berkeluarga atau belum dan untuk melihat dijaminkan. Dalam pembiayaan KPR iB Muamalat
apakah nasabah tersebut cacat hukum atau tidak, barang jaminan yang dijamin tersebut adalah
fotocopy dokumen jaminan sebagai persyaratan rumah yang akan dibeli oleh Bank Muamalat
pembiayaan tujuannya untuk membuktikan Cabang Mangga Dua baik rumah tersebut baru
jaminan yang diagunkan nasabah kepada Bank maupun second. Setelah dilakukan pengecekan
Muamalat Cabang Mangga dua status jaminannya maka Informasi tersebut dituangkan dalam bentuk
benar-benar dimiliki nasabah atau milik orang laporan yang memberikan data tentang kenyataan
lain dan juga untuk membuktikan apakah yang ditemukan di lapangan. Hal ini bertujuan
nasabah tersebut sah menurut hukum dalam untuk melindungi bank dari kemungkinan
kepemilikannya. Jika jaminan tersebut milik terjadinya kerugian yang besar karena nasabah
orang lain maka diperlukan surat persetujuan tidak sanggup membayar kewajibannya dan untuk
dari pemberi jaminan. Dan bila jaminan tersebut menghindari dari kemungkinan adanya
30 31
Wawancara dengan Branch Manager tanggal 5 Juli Wawancara dengan FM bank Muamalat Cabang
2017 pukul. 13.00-15.00 WIB Mangga Dua, tanggal 5 Juli 2017 pukul. 15.30-17.00 WIB
pesengketaan atau perselisihan atau jaminan dalam masa berlakunya surat penawaran.
tersebut telah diagunkan pada bank lain. b. Mempersiapkan proses pengikatan, untuk
Hasil dari penilaian dan penyelidikan melengkapi proses pengikatan maka
barang jaminan tersebut akan dilaporkan bagian urusan support pembiayaan
kepada bagian support dan dibuat surat terutama bagian legal dan pimpinan
keterangan kepada account manager yang cabang yang bersangkutan harus segera
bersangkutan dan disetujui oleh kepala bagian melengkapi seluruh dokumen yang
urusan support pembiayaan. dibutuhkan.
1. Proses Persetujuan Pengikatan adalah suatu bentuk
Proses persetujuan adalah suatu perikatan yang berhubungan dengan hukum
rangkaian tindakan yang dilakukan oleh (mengenai kekayaan harta benda) antara
account manager setelah melakukan proses orang / pihak atau lebih dan masing-masing
awal dan proses analisa adalah mengajukan pihak mempunyai hak dan kewajiban yang
usulan pembiayaan kepada komite disepakati bersama untuk suatu periode
pembiayaan. Pembiayaan diberikan tertentu. Biaya yang timbul dari proses
tergantung kepada pengambilan keputusan pengikatan ini diganti dan dibayar oleh
komite Bank Muamalat Indonesia Pusat yang nasabah, seperti biaya administrasi materil,
menyatakan setuju atau tidak setuju. biaya penyelenggaraan pengikatan (notaris)
Keputusan ini dapat dilihat melalui atau biaya roya (pelepasan jaminan). Biaya-
memorandum pembiayaan. Memorandum biaya tersebut harus disampaikan kepada
pembiayaan adalah suatu analisa yang nasabah dan tercantum dalam akad perjanjian
menggambarkan tentang kualitas permintaan secara jelas. Biaya ini dapat dibayar langsung
baru yang diajukan nasabah. oleh nasabah atau melalui pemotongan dari
Bila keputusan komite pembiayaan nilai pembiayaan yang diterima.32
menyatakan setuju akan memberikan 2. Proses Pencairan
pembiayaan maka ada dua hal yang harus Setelah melalui berbagai proses
dilakukan oleh account manager yaitu: yaitu proses awal, proses analisa, proses
a. Membuat Surat Persetujuan Prinsip penyelidikan dan proses persetujuan maka
(SPP) yang merupakan surat penawaran proses selanjutnya adalah proses pencairan.
yang datangnya dari Bank Muamalat Permintaan pencairan fasilitas pembiayaan
yang akan menawarkan beberapa syarat Murabahah biasanya diajukan oleh account
kepada nasabah, jika nasabah manager yang bersangkutan kepada bagian
menyatakan setuju dan sanggup untuk support pembiayaan. Proses pencairan
memenuhi beberapa persyaratan yang fasilitas pembiayaan Murabahah dilakukan
diajukan Bank Muamalat cabang Mangga oleh bagian seksi administrasi yang
Dua dalam batas waktu tertentu maka merupakan salah satu bagian terpenting dari
nasabah tersebut harus menandatangani support pembiayaan.
surat persetujuan prinsip tersebut. Sebelum melakukan pencairan, ada
Sebaliknya apabila nasabah keberatan atas hal-hal yang perlu dilakukan, Yaitu
persyaratan yang diajukan Bank Muamalat memeriksa kelengkapan dokumen pencairan
Cabang Mangga Dua maka nasabah boleh fasilitas pembiayaan Murabahah, misalnya
menyampaikan keberatan atas usulan pembiayaan, MAP keputusan komite
persyaratan tersebut secara tertulis dan pembiayaan, surat keterangan dan notaris
Bank Muamalat Cabang Mangga Dua akan sebagai bukti akad, memeriksa kelengkapan
mempertimbangkan atas pengajuan persyaratan pendropingan, membubuhi flat
persyaratan tersebut dan melakukan
pertimbangan dengan membuat 32
Wawancara dengan FM manager Bank Muamalat
perubahan pada persyaratan tersebut Cabang Mangga Dua 6 Juli 2017
33
Ash-Shawi, Shalah dan al-Muslih, Abdullah, Fikih
35
ekonomi Keuangan Islam, (Jakarta: Darul Haq, 2001) h. 363. Ibnu Nujaim, Al Asybah wa an-nadzair, ( Kairo: Al-
Maktabah At-Tauqifiyyah, tt ) hlm.60,
34 36
As-Syaukani , Nailul Autar, ( Kairo : Daar Kutub Al- Muhammad.2002. Lembaga Kuangan Umat
Mishriyyah, 1990 ) jilid 5, hlm.162 Kontemporer. Yogyakarta : UII Press. hlm. 147
Yusuf Qardhawi dan kebanyakan ulama, asalkan itu sesuai dengan apa yang disampaikan
perbedaan harga tunai dengan harga kredit oleh Imam al-Syairazi di dalam Al-
tersebut tidak terpaut jauh sehingga Muhadzab yang menjelaskan, Murabahah
memberatkan kreditur. Jual beli kredit adalah (penjual) menjelaskan modal dan
diperbolehkan, sebab dengan pembelian kredit kadar labanya dengan mengatakan,
dapat meningkatkan kesejahteraan hidup misalnya, “Harganya seratus dan aku
seseorang, dan dapat memperlancar usahanya. menjual kepada kamu dengan modalnya,
Hukum Islam memandang fenomena pembiayaan dengan laba satu dirham untuk setiap
KPR Syariah sudah sesuai dengan syariat Islam, sepuluh dirham.”37
namun yang perlu diperhatikan adalah mengenai Begitupun pendapat Ibn
margin flat, yang dapat mendatangkan manfaat, Qudamah di dalam Asy-Syarh al-Kabîr
tetapi juga mendatangkan mudharat pada pihak yang menjelaskan bahwa Murabahah
nasabah. Margin flat akan memberikan adalah menjual dengan laba yang
keuntungan kepada nasabah pada saat suku bunga disepakati, lalu dikatakan,
BI stabil sehingga kesepakatan pembiayaan tidak misalnya,“Modalku di dalamnya seratus.
mengalami perubahan sampai akhir pembiayaan, Aku menjual kepada kamu dengan laba
jika terjadi keadaan sebaliknya akan berpengaruh sepuluh.” Ini adalah boleh, tidak ada
terhadap nasabah. perbedaan pendapat tentang
keabsahannya.38
C. Implementasi Murabahah pada KPR IB Berbeda halnya dengan
Muamalat pendapat atau pengertian Murabahah
1. Penetapan Harga dalam yang disampaikan oleh Sayyid Sabiq, yaitu
Pembiayaan Murabahah penjualan barang seharga pembelian
Bukti atau contoh riil dalam disertai dengan keuntungan yang
penetapan harga yang dilakukan oleh diberikan oleh pembeli.39 Yang ini
Bank Muamalat adalah pihak Bank menunjukan bahwa yang menentukan
Muamalat sudah merumuskan harga keuntungan bagi penjual adalah murni
pembiayaan dan jumlah harga yang harus oleh pembeli. Kesan seperti ini
dibayarkan perbulan. Misalnya menunjukan pada pengertian atau
pembiayaan dengan harga 100.000.000,- mekanisme Murabahah yang sebenarnya,
dengan keuntungan bagi pihak Bank sesuai dengan apa yang dilakukan oleh
Muamalat 20.000.000,- sehingga nasabah Rasullullah yang memberikan keleluasaan
harus mengembalikan pembayaran memberikan keuntungan untuk penjual
120.000.000,- per bulan sebagai uang kepada pembeli semata.
pengembalian kepada Bank Muamalat Teori di atas menunjukkan
yang di dalamnya sudah termasuk bahwa hukum Islam pada dasarnya
keuntungan dan harga pokok. Jadi, membolehkan segala praktek bisnis yang
margin/keuntungan yang di dapat oleh dapat memberikan manfaat. Dengan tiga
Bank Muamalat ialah 20% dari total prinsip dasarnya adalah:
pembiayaan equivalen dengan 1.6 % per a. Kaidah Fiqhiyyah.
bulan.
Berdasarkan kajian literatur
fiqih klasik dan modern pelaksanaan
penetapan harga seperti itu 37
Al-Syirazi, al- Muhadzab, (tp: Dar al-Fikr, t.th), Jilid 1,
diperbolehkan, dengan syarat modalnya hlm. 288.
38
harus diketahui lebih awal dan Ibn Qudamah, al-Mughni, (tp: Dar al-Kitab al-Arabi,
t.th), Jilid 4, hlm.102.
keuntungannya benar-benar disepakati 39
Lihat pengertian Murabahah pada pembahasan
bersama. Ketentuan Murabahah seperti sebelumnya
2. Fatwa DSN MUI terkait dengan uang dipesan oleh nasabah dari pihak penjual
muka Murabahah pertama47
Ketentuan umum u ang muka Karena tahap ini hanya sekedar
berdasarkan Fatwa Nomor: 13/DSN- janji dari kedua belah pihak yang sifatnya
MUI/IX/2000 tentang uang muka tidak mengikat, maka Bank Muamalat
Murabahah, sebagai berikut; tidak boleh meminta atau mewajibkan
a. Akad pembiayaan Murabahah, uang muka (down payment) kepada
Lembaga Keuangan Syari‟ah (LKS) nasabah yang ingin melakukan
dibolehkan untuk meminta uang Murabahah. Hal ini juga sesuai dengan
muka apabila kedua belah pihak fatwa haramnya menarik uang muka
bersepakat. pada tahap belum adanya barang dan
b. Besar jumlah uang muka ditentukan belum adanya kesepakatan yang
berdasarkan kesepakatan. dikeluarkan oleh Majma‟ Al-Fiqh Al-
c. Jika nasabah membatalkan akad Islami no.72 (3/8) tahun 1993) yang
Murabahah, nasabah harus berbunyi “Tidak boleh memberikan dan
memberikan ganti rugi kepada LKS menerima uang muka pada tahap janji
dari uang muka tersebut. yang dilakukan dalam transaksi
d. Jika jumlah uang muka lebih kecil dari Murabahah lil amir bisysyiraa, dan uang
kerugian, LKS dapat meminta muka boleh diambil pada tahap
tambahan kepada nasabah. selanjutnya”48
e. Jika jumlah uang muka lebih besar
dari kerugian, LKS harus 3. Fatwa Nomor: 16/DSN-MUI/IX/2000
mengembalikan kelebihannya kepada tentang Diskon dala Murabahah
nasabah. Salah satu prinsip dasar dalam
Jika salah satu pihak tidak Murabahah adalah penjualan suatu
menunaikan kewajibannya atau jika barang kepada pembeli dengan harga
terjadi perselisihan di antara kedua (tsaman) pembelian dan biaya yang
belah pihak, maka penyelesaiannya diperlukan ditambah keuntungan sesuai
dilakukan melalui Badan Arbitrasi dengan kesepakatan. Terkadang, penjual
Syari‟ah setelah tidak tercapai atau Lembaga Keuangan Syari‟ah (LKS)
kesepakatan melalui musyawarah memperoleh potongan harga (diskon)
Implementasi fatwa ini, Bank dari penjual pertama (supplier).
Muamalat Cabang Mangga Dua melalui Berdasarkan ketentuan ini, diskon
pengawasan DPS (Dewan Pengawas tersebut merupakan hak nasabah. Jadi,
Syariah) telah menerapkan ketentuan harga sebenarnya adalah harga setelah
sebagaimana fatwa tersebut. Pengamatan diskon. Namun jika pemberian diskon
penulis nasabah tidak membayar apapun terjadi setelah akad, pembagian diskon
dari uang muka selama barang belum tersebut dilakukan berdasarkan
dimiliki bank. Hal ini juga sejalan dalam perjanjian yang dimuat dalam akad. Dan
panduan perbankan syariah yang disusun yang terpenting, pelaksanaan akad ini
oleh AAOIFI yang menegaskan “ Haram harus dilaksanakan.
hukumnya pihak lembaga keuangan Penerapannya dalam transaksi
menjual barang dalam bentuk Murabahah produk KPR iB Muamalat yaitu Bank
sebelum barang tersebut dimilikinya . Muamalat menerapkan prinsip diskon
Maka tidak sah hukumnya kedua belah potongan harga.
pihak menandatangani akad Murabahah
sebelum pihak lembaga keuangan syraiah 47
AAOIFI. Accounting and Auditing..., hlm. 94.
membeli dan menerima barang yang 48
Journal Islamic Fiqh Council, edisi VIII, Jilid , hlm. 641.
jual, tsaman) yang berhasil ditagih E. Praktik pembiayaan Murabahah yang tidak
dengan mengalikan persentase sesuai dengan fatwa DSN- MUI
keuntungan terhadap jumlah piutang Adanya model atau jenis
yang berhasil ditagih (al-atsman al- Murabahah yang boleh diwakilkan
muhashshalah); dan juga Metode Anuitas dan praktik ini disahkan oleh fatwa DSN-
(Thariqah al-Hisab al- MUI tentang Murabahah menjadikan Bank
Tanazuliyyah/Thariqah al-Tanaqushiyyah) Muamalat Cabang Mangga Dua lebih
adalah pengakuan keuntungan yang cendrung mempraktikan Murabahah model
dilakukan secara proporsional atas seperti ini dari pada Murabahah
jumlah sisa harga pokok yang belum langsung dengan berbagai argument bahwa
ditagih dengan mengalikan persentase hal ini lebih efisien dari segi biaya dan alokasi
keuntungan terhadap jumlah sisa harga waktu.
pokok yang belum ditagih (al-Tatsman Beberapa kasus praktek Murabahah
al-mutabaqqiyah). menunjukkan adanya penyimpangan dari
Ada beberapa ketentuan aturan-aturan yang mendasari adanya
khusus dalam permasalahan ini, transaksi Murabahah itu sendiri.
diantaranya ialah: Pengakuan Penyimpangan itu berupa selipan akad
keuntungan Murabahah dalam bisnis wakalah dalam transaksi Murabahah.
yang dilakukan oleh para pedagang (al- Wakalah dalam transaksi Murabahah terjadi
tujjar), yaitu secara proporsional boleh melalui proses perwakilan antara pihak
dilakukan selama sesuai dengan 'urf perbankan kepada nasabah. Dengan praktik
(kebiasaan) yang berlaku di kalangan pihak bank mewakilkan kepada pihak nasabah
para pedagang; Pengakuan keuntungan untuk melakukan pembelian sendiri barang
al-Tamwil bi al-Murabahah dalam bisnis yang diinginkan kepada supplier setelah
yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan mendapatkan uang pembelian dari bank.
Syariah (LKS) boleh dilakukan secara Praktek Murabahah semacam ini menyerupai
Proporsional dan secara Anuitas selama transaksi kredit pada perbankan
sesuai dengan 'urf (kebiasaan) yang konvensional, Karena dalam Murabahah
berlaku di kalangan LKS; Pemilihan yang diselipi akad wakalah penyerahan
metode pengakuan keuntungan al- bukan dalam bentuk barang, tetapi dalam
Tamwil bi al-Murabahah pada LKS harus bentuk uang cash yang hal ini juga
memperhatikan mashlahah LKS bagi dipraktekkan dalam perbankan konvensional
pertumbuhan LKS yang sehat; Metode melalui pinjaman kredit.
pengakuan keuntungan at-Tamwil bi al- Namun perlu diingat bahwa, praktik
Murabahah yang ashlah dalam masa Murabahah diwakilkan (bil wakalah)
pertumbuhan LKS adalah metode berpotensi terhadap pelanggaran akad
Anuitas; Dalam hal LKS menggunakan Murabahah sangat besar yang dilakukan oleh
metode pengakuan keuntungan at- nasabah di banding dengan Murabahah
Tamwil bi al-Murabahah secara anuitas, langsung dan praktik semacam ini berpotensi
porsi keuntungan barus ada selama pada praktik jual beli semula atau ada unsur
jangka waktu angsuran; keuntungan at- riba di dalamnya karena tidak sedikit
tamwil bi alMurabahah (pembiayaan kasus penentuan harga jual barang yang
Murabahah) tidak boleh diakui diperjualbelikan telah ditetapkan jauh
seluruhnya sebelum pengembalian sebelumnya, sebelum harga perolehan barang
piutang pembiayaan Murabahah yang menjadi obyek jual beli Murabahah
berakhir/lunas dibayar. diketahui secara pasti.
Akibat lain dari praktik jual beli
seperti ini adalah seringnya ada kelebihan
dana akibat dari selisih penggunaan dana yang selama ini dianggap sudah tidak sesuai
secara rill untuk membeli barang yang dengan syariah.
telah disepakati dengan jumlah nominal
sesuai dengan aplikasi pengajuan pembiayaan F. Riba dalam akad KPR Muamalat
Murabahah sehingga selisih tersebut bisa Penerapan Murabahah pada Bank
disalahgunakan oleh nasabah untuk Muamalat Indonesia, berdasarkan pada
keperluan lain. Sebenarnya selisih dana asumsi bahwa nasabah membutuhkan barang
pembiayaan tersebut bisa diketahui oleh atau objek tertentu, tetapi kemampuan
pihak bank, tetapi selama temuan penulis finansial tidak cukup untuk melakukan
di lapangan, Bank Muamalat Cabang Mangga pembayaran secara tunai. karena itulah
Dua belum pernah mencoba meminta maka kemudian nasabah berhubungan
kembali selisih dana pembiayaan terebut dengan Bank Muamalat. Namun Bank
dari nasabah atau mengurangi dari total Muamalat tidak memiliki inventory terhadap
pembiayaan Murabahah yang telah barang atau objek yang dibutuhkan nasabah,
disepakati diawal. Hal ini adalah adanya maka bank Muamalat mempunyai rekanan
diskon dari supplier yang menurut sebagian developer. Dengan demikian, disatu sisi Bank
perbankan syariah masih dianggap menjadi Muamalat bertindak selaku penjual, dan di
haknya sehingga tidak mengurangi jumlah sisi lain bertindak selaku pembeli, yang
pembiayaan Murabahah padahal diskon kemudian akan menjualnya kembali kepada
tersebut merupakan hak nasabah. nasabah pemesan dengan harga jual yang
Faktor adanya jaminan atau tidak, disepakati. Harga yang disepakati adalah
kebijakan rescheduling terhadap nasabah harga jual, yaitu harga beli plus margin
yang mengalami kebangkrutan dalam (keuntungan) dan biaya- biaya yang timbul
Murabahah, ada atau tidaknya uang muka dari proses pembelian barang tersebut.
serta potongan pelunasan pembiayaan Pada saat harga jual disepakati,
Murabahah merupakan hal-hal yang tidak maka pihak Bank Muamalat menyerahkan
mempengaruhi sahnya jual beli Murabahah, barang yang dipesan tersebut sesuai
dan selagi jual beli tersebut tidak didasarkan dengan kuantitas, kualitas, tempat, dan
atas barang yang menjadi obyek tetapi waktu yang disepakati.
didasarkan atas faktor lain, dan karena Pendapat Sjahdeni bahwa Bank
kebijakan-kebijakan tersebut tidak berdasarkan prinsip syariah pada dasarnya
menyangkut unsur pokok dalam jual beli memiliki fungsi yang sama dengan bank
Murabahah. konvensional yaitu sebagai lembaga
Murabahah model ini sudah tidak intermediasi (Intermediary Institution), yaitu
murni lagi, tetapi sudah dipelintir dan menghimpun dana dari masyarakat yang
bahkan hanya menjadi hilah ( akal-akalan) saja memiliki kelebihan dana dan menyalurkan
sehingga dapat terjebak pada pemberlakuan kembali kepada pihak yang mengalami
model pinjaman kredit seperti pada kekurangan dana dalam bentuk fasilitas
perbankan konvensional. pembiayaan. Bedanya hanyalah bank syariah
Dalam kasus semacam ini melakukan kegiatan usahanya tidak
diperlukan adanya pengawasan yang ketat berdasarkan bunga (interest free) tetapi
oleh Dewan Pengawas Syariah ataupun berdasarkan prinsip syariah yaitu pembagian
Dewan Syariah Nasional agar praktek keuntungan dan kerugian (Profit And Loss
Murabahah sesuai dengan teori dasar yang Sharing Atau PLS Principle)50
melandasinya. Jika tidak ada pengawasan
yang ketat bisa diprediksikan keberadaan 50
Sutan Remy Sjahdeini. (2007). Perbankan Islam dan
perbankan syariah di Indonesia akan kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia.(
menyerupai praktek perbankan konvensioal Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 2007) hlm.1 .
53
51
M. Taqi Al-Usmani, An Introduction to Islamic Financing, Yusuf al-Qardawi, Bai „al-Murabahah li al-Amir bi asy-
Pakistan: Maktaba Ma ariful Qur an, 2000, hlm. 95. Syira Kama Tajriyat al-Masharif al-Islamiyyah, tp: Mathba‟ah
52
HR. Abu Dawud, lihat Musthafa Diibul Bigha, Ikhtisar Wahbah, 1987, h. 57. Ini pun bisa dilihat di dalam kitab Nailul
Hukum-hukum Islam Praktis, Semarang: CV As-Syifa, 1994, Author, karya Imam As-Syaukany, terj. KH Adib Bisry,
hlm.470,. Hadits ini dinilai Shahih oleh al-Albani dalam Shahih Semarang: CV. As-Syifa, 1994, jilid 4, hlm. 484.
54
al-Jami , nomor Hadits 7083., HR. al-Khamsah dan dianggap Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh.... hlm. 429.
55
Muhammad hasby As-Syiddiqy, Koleksi Hadits-Hadits
shahih oleh at-Tirmizi, Ibn Huzaimah dan al-Hakim, lihat ash- Hukum, (Semarang: PT Petraya Mitrajaya, 2001) jilid 7, hlm.
Shan ani, Subul as-Salam, hlm. 16. 25.
diterima oleh standar internasional.56 Bahkan DPS dalam jaminanmu dan tidak halal menjual barang
Dallah al-Barakah tidak memperbolehkan hal yang bukan milikmu “
tersebut dilaksanakan, sebagai tindakan preventif Sering terjadi kesalahan dalam praktik
agar tidak mendekati pada riba yang Murabahah tahap ini, calon nasabah datang
diharamkan.57 Begitu pula seorang pakar ekonomi kepada bank sebelumnya ia telah melakukan
Islam, yaitu Umar Chapra, dengan tegas transaksi beli terlebih dahulu kepada pihak
mengatakan bahwa Murabahah merupakan developer, bahkan membayarkan uang muka
transaksi yang sah menurut ketentuan syariat kepada developer, baru kemudian datang ke bank
apabila resiko transaksi tersebut menjadi untuk mengajukan permohonan pembiayaan
tanggung jawab pemodal sampai penguasaan atas Murabahah. Maka hal ini tidak dibenarkan dan
barang telah dialihakan kepada nasabah.58 masuk dalam kategori riba.
Perjanjian tersebut sah secara hukum syariah Karena hakikatnya bank tidak membeli
apabila pihak bank harus menandatangani 2 secara langsung, karena developer telah
perjanjian terpisah. Yang satu perjanjian dengan menjualnya ke nasabah tersebut . Bank hanya
pemasok barang, dan yang satu lagi dengan melunasi utang nasabah kepada pihak
nasabah. Artinya tidak sah apabila pihak bank pengembang secara tunai dan nanti menariknya
hanya menandatangani 1 perjanjian saja dan dari nasabah secara kredit dengan ditambah laba,
menyerahkan pembeliannya kepada nasabah. maka hakikat transaksi ini meminjamkan uang
Hadits Rasulullah Sallahu alaihi wasallam dengan tambahan.
juga menguatkan tentang larangan jual beli yang Kesalahan yang terjadi dengan wakalah
belum menjadi hak milik, yang artinya: dalam akad Murabahah ini dengan contoh kasus
“Diriwayatkan dari hakim bin Hizam, ia berkata sebagai berikut;
wahai Rasulullah seseorang datang kepadaku untuk Nasabah ingin membeli rumah seharga
membeli suatu barang, kebetulan barang tersebut 600 juta lalu Bank Muamalat mntransfer uang
sedang tidak kumiliki, apakah boleh aku menjualnya kepada nasabah sebesar 400 juta yaitu 80 persen
kemudian aku membeli barang yang diinginkan dari dari harga rumah, kemudian mewakilkan kepada
pasar ? maka Nabi Sallahu alaihi wasallam nasabah untuk membeli dan menerima dari pihak
menjawab “Jangan engkau jual barang yang belum developer. Setelah itu Bank Muamalat mencatat
engkau miliki! (H. R Abu Dawud) kewajiban nasabah membayar pihak bank sebesar
dana yang diberikan ditambah dengan laba yang
Dalam hadits yang lain Nabi Sallahu Alaihi disepakati dengan cara angsuran. Praktik ini
Wasallam bersabda merupakan hilah (rekayasa) pelegalan riba, karena
bank belum memiliki rumah yang merupakan
objek jual beli Murabahah.
59
Berdasarkan penjelasan di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Murabahah
“Tidak halal menggabungkan antara akad pinjaman menggunakan metode wakalah kepada nasabah
dan jual beli, tidak halal dua persyaratan dalam satu yang dilaksanakan oleh Bank Muamalat Cabang
jual beli, tidak halal keuntungan barang yang tidak Mangga Dua itu menyalahi aturan fiqih
mu‟amalah.
56
Lihat aturan juristik yang dikeluarkan oleh AAOIFI Kenyataannya dalam praktik yang
(Accounting and Auditing of Islamic Financial Institution) diterapkan oleh Bank Muamalat sebenarnya sama
57
Cecep Maskanul Hakim, Ekonomi Islam, hlm. 78.
58
Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam dan
dengan apa yang dipraktikkan oleh Bank
kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, Jakarta: konvensional dari sisi prosedur dan pembiayaan.
PT Pustaka Utama Grafiti, 2007, hlm. 65. Karena Bank Muamalat hanya menjadi mediasi
59
Sunan At-Tirmidzi kitab Al-Buyu‟ ( 1234), Sunan An-Nasai pembiayaan kredit uang saja dalam KPR iB
kitab Al-Buyu‟ (4611), Sunan Abi Dawud kitab Al-Buyu‟ (3504),
Sunan Ibnu Majah kitab At-Tijarat (2188), Musnad Ahmad bin
Muamalat.
Hambal (175/2), Sunan Ad-Darimi kitab al-buyu‟ ( 2560)
[5] Abdullah al‐Mushlih dan Shalah ash‐Shawi. (2004). Fikih [30] Fatawa Lajnah Damam Buku Elektronik, Maktabah
Ekonomi Keuangan Islam. Jakarta: Darul haq. Syamilah versi 3m39
[6] As-Shan‟ani.(1998) . Subul as-Salam syarhu Bulugul [31] Gemala Dewi. (2006). Aspek-Aspek Hukum dalam
Maram. Beirut: Daar Al fikr : 2002 perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia, Edisi
[7] Abdullah al‐Mushlih dan Shalah ash‐Shawi. (2004). Fikih Revisi Cetakan ke 3. Jakarta: Kencana.
Ekonomi Keuangan Islam. Jakarta: Darul haq. [32] Hulwati. (2009). Ekonomi Islam Teori dan Praktiknya
[8] Adrian Sutedi. (2009). Perbankan Syariah Tinjauan Dari dalam Perdagangan Obligasi Syariah di Pasar Modal
Beberapa Segi Hukum. Bogor: Ghalia Indonesia. Indonesia dan Malaysia. Jakarta: Ciputat Press Group.
[9] Ahmad Dahlan. ( 2012)., Bank Syariah ,Yogyakarta : [34] Ibnu Nujaim Al Asybah wa an-nadzair, Kairo: Al-
Teras. Maktabah At-Tauqifiyyah
[10] Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, Beirut : Daarul Fikr [35] Ibnul Qayyim .(1999). ‟ilam Al-Muwaqqi‟in an Rabbil
„Alamiin. Beirut : Dar Kutub Al- Ilmiyah, 1999) cetakan
[11] Al Juzairy, Al-Fiqhul lslami ala mazahibil arbaah , Beirut: 1
Maktabah At-Tauqifiyyah
[36] Ibn Qudamah (1995), Al-Mugmi, Kairo: Darul Hadis
[12] Al-Turmudzi, Sunan al-Turmudzi , Kairo: Darul Hadits
[37] Kasmir. (2005). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.
[13] Al-Qurtubi. (1964). Jami li ahkamil Al-Quran. Kairo: Dar Yogyakarta:PT Raja Grafindo Persada.
Kutub Al-Misriyyah
[38] Kementerian Agama Islam Kuwait. (2007). Al-Mausuah
[14] Al-Mawardi (2000), Al-Hawii Al-Kabiir , Beirut : Daar Al Al fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah, cetakan kedua. Kuwait
Fikr
[39] Lukman Hakim. (2012) Prinsip-Prinsip Ekonomi
[15] An Nawawi, Al-Majmu Syarhil Muhazzab , Beirut: Dar Islam.Yogyakarta: Erlangga.
Al Fikr
[40] Majma al-lughah Al-Arabiyyah .(2011). Mu‟jamul Washit.
[16] Asjmuni A Rahman. (1976). Qawa idul Fiqhiyyah. Kairo : Maktabah As-Syuruq Ad-Dauliyah
Jakarta: Bulan Bintang. [41] M. Abdul manan. (1997). Teori dan Praktek Ekonomi
[17] Ash-Shawi, Shalah dan al-Muslih, Abdullah. (2001). Fikih Islam. Yogyakarta: PT Dana Bhakti Prima Yasa.
ekonomi Keuangan Islam. Jakarta: Darul Haq. [42] Muhammad. (2002). Lembaga Kuangan Umat
[18] Asy-Syihab al-Jundi. (1986). Al-aqdu al-Murabahah baina Kontemporer. Yogyakarta : UII Press.
al-Fiqh al islami wa al-Ta‟amuli al-Mashrafi. Saudi Arabia: [43] Muhammad Hasby As-Syidiqi. (2001). Koleksi Hadits-
Dar al-Nahdhah al-Arabiyyah. Hadits Hukum. Semarang: PT Petraya Mitrajaya.
[19] As-Syafii . ( 1990). Al-Umm, Beirut: Dar Al Ma‟rifat. [44] Muhammad Syafi‟i Antonio. (1999). Bank Syariah :
[20] As-Syarbiny. (1997). Mugnil Muhtaj Syarhu Minhajut Wacana Ulama dan Cendikiawan. Jakarta : Central Bank
Tolibin. Beirut : Darul Ma‟rifat of Indonesia and Tazkia Institute.
[21] Az-Zuhaili, Wahbah . (2002). Alfiqhul Islami Wa [45] Muhammad Syafi‟i Antonio. (2001). Bank Syari‟ah;Dari
adillatuhu. Beirut : Darul Fikr. Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani Press.
[22] Bagya Agung Prabowo. (2012). Aspek Hukum [46] Muhammad Usman Syubair. (1996). Al-Mu‟amalat al-
Pembiayaan Murabahah Pada Perbankan Syariah. Maliyah al-Mu‟ashirah fi al-Fiqh al- Islami. Yordan: Dar
Yogyakarta: UII Press. al-Nafais.
[23] Buku Standar Produk Murabahah, Otoritas Jasa [47] Muhammad. (2005). Manajemen Bank Syariah.
Keuangan Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
[24] Chapra, M. Umer. (2000). The Future of Economics: An [48] Muslim.(2001). Shahih Muslim, Cairo : Darul Hadits.
Islamic Perspective. Leicester, UK: The Islamic [49] Musthafa Diibul Bugha. (1994). Ikhtisar Hukum-hukum
Foundation. Islam Praktis. Semarang: CV As-Syifa.
[25] Dimyauddin Djuwaini. (2008). Pengantar Fiqih [50] M. Taqi Al-Usmani. (2000). An Introduction to Islamic
mu‟amalah. Yogyakarta: Celebes Timur UH III. Financing. Pakistan: Maktaba Ma ariful Qur‟an.
[26] Fatwa DSN No. 16/DSN-MUI/IX/2000 tentang Diskon
dalam Murabahah. [51] Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabheta.
[27] Fatwa DSN No. 13/DSN-MUI/IX/2000 tentang Uang
Muka dalam Murabahah. [52] Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rieneka.
[28] Fatwa DSN No. 23/DSN-MUI/III/2002 tentang
Potongan Pelunasan dalam Murabahah. [53] Sutan Remy Sjahdeini. (2007). Perbankan Islam dan
kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia.
[29] Fatwa DSN No. 46/DSN-MUI/II/2005 tentang Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.
Potongan Tagihan Murabahah.
[54] Syofian S, Harahap. (2004). Akuntasi Perbankan Syariah.
Jakarta: LPFE‐ Usakti.
JURNAL
Altaleb, Ghassan Salem: (2005), Assess the Financial
Performance of the Jordan Islamic Bank for Finance
and Investment, dalam Jordan Journal of Applied Sciences
and humanity, 8 (1)
Journal Fiqh Council , Edisi V , Jilid 11
M. Syafi i Anwar, Alternatif Terhadap Sistem Bunga, dalam
Jurnal Ulumul Qur an II, Edisi 9 Oktober 1991