Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

                                                                             
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, karena dengan
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas karya
ilmiah tentang “Bahaya Laten Narkoba”
Salawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan kita yakni
Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing kita sebagai umatnya dari
alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca sangat
diperlukan untuk perbaikan tugas individu ini.
. Akhirnya, semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat sebagai
sumber ilmu bagi rekan-rekan lainnya, dan bermanfaat di masyarakat luas

Padang, November 2015

Penulis

1
Lembar Pengesahan
Judul Karya Ilmiah:

“Bahaya Laten Narkoba”

Diajukan sebagai Tugas Karya Ilmiah mata kuliah Bahasa


Indonesia Tahun Ajaran 2014/2015

Disusun Oleh:

Intan Nuru Chika

Dosen Pembimbing

Lilimiwirdi.M.Hum

2
ABSTRAK
NARKOBA merupakan kependekan dari Narkotika,
Psikotropika, dan Bahan berbahaya lain. Sebenarnya, narkoba
adalah senyawa-senyawa yang cukup banyak diperlukan di dalam
dunia kesehatan, industri, dan rumah tangga. Sebagian besar
senyawa narkoba bersifat memengaruhi kerja sistem otak. Oleh
karena itu, penggunaannya harus memenuhi aturan-aturan tertentu
sebagaimana telah ditetapkan di dalam Undang-Undang Kesehatan.
Namun penggunaanya juga banyak disalahgunakan oleh berbagai
pihak. Cara penanggulangannya pun meliputi penanggulangan
secara preventif (pencegahan) dan kuratif (pengobatan). Oleh karena
itu peran keluarga dan lingkungan turut berperan serta dalam
mendidik karakter seseorang terhadap bahaya laten narkoba

3
DAFTAR ISI
 
KATA PENGANTAR …………………………………………………….1
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………….2
ABSTRAK…………………………………………………………………3
DAFTAR ISI ………………………………………………………………4
 BAB I PENDAHULUAN
           1.1 Latar Belakang ……………………………………………..…..5
           1.2 Identifikasi Masalah ………………………………………..….6
           1.3 Batasan Masalah……………………………………………..…6
1.4 Rumusan Masalah….…………………………………………..6
           1.5 Tujuan penulisan…………………………………...…………..7
1.6 Kegunaan……………………………………………………….7

BAB II PEMBAHASAN            
2.1 Penyebab penyalahgunaan narkoba…………………………...9
2.2 Pengaruh narkoba yang digunakan secara berlebihan……..11
2.3 Penanggulangan narkoba……………………………………..14

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan……………………………………………....……18
3.2 Saran…………………………………………………………...19
Daftar Pustaka…………………………………………...…………20

4
 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) merupakan
istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. NAPZA yang
kerap disebut dengan istilah NARKOBA merupakan kependekan
dari Narkotika, Psikotropika, dan Bahan berbahaya lain.
Sebenarnya, narkoba adalah senyawa-senyawa yang cukup banyak
diperlukan di dalam dunia kesehatan, industri, dan rumah tangga.
Sebagian besar senyawa narkoba bersifat memengaruhi kerja sistem
otak. Oleh karena itu, penggunaannya harus memenuhi aturan-aturan
tertentu sebagaimana telah ditetapkan di dalam Undang-Undang
Kesehatan.
Pemakaian narkoba dapat menimbulkan berbagai macam
pengaruh, dari yang ringan sampai berat. Pengaruh yang ringan,
misalnya rasa mengantuk dan rasa santai. Pengaruh yang berat,
misalnya pingsan, mabuk, dan bahkan mati. Oleh karena itu, narkoba
tidak bisa dikonsumsi sembarangan tanpa sepengetahuan tenaga
medis atau tenaga kesehatan.
Hingga kini penyebaran penyalahgunaan narkoba sudah hampir
tak bisa dicegah.Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat
dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab. Tentu saja hal ini bisa membuat orang tua,
organisasi masyarakat, dan pemerintah khawatir.
Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun
masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari
kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan
SMP pun banyak yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan
narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah
penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak adalah pendidikan
keluarga. Orang tua diharapkan untuk mengawasi dan mendidik
anaknya agar selalu menjauhi penyalahgunaan Narkoba.

5
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik mengangkat
permasalahan tersebut untuk dilakukan penelitian dengan judul "
Narkoba dan Dampaknya” agar angka penggunaan Narkoba di
Indonesia bisa ditekan, terkhususnya bagi kalangan pelajar yang
merupakan calon pemimpin bangsa kelak.

1.2 Identifikasi masalah

Dampak dari narkoba itu sendiri tidak bisa dirasakan secara


langsung oleh pemakai, tetapi setelah zat adiktif itu menumpuk dan
merusak kerja syaraf serta otak barulah efek barang haram itu
terasa. Jika pemakai adalah individu yang berusia sekolah hal ini
jelas mengakibatkan kerugian besar bagi mereka mulai dari
perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian, menurunnya
kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran, hingga menyebabkan kegilaan,
pranoid bahkan kematian. Dibalik efek negatifnya, narkoba juga
memiliki efek positif yang digunakan dalam dunia medis, namun
masih dalam dosis yang sedikit dan pemakaiannya diawasi dokter

1.3 Batasan Masalah


Mengkaji dampak negatif narkoba dan solusinya
1.4 Rumusan Masalah
 Apa penyebab penyalahgunaan narkoba?
 Apa pengaruh narkoba yang digunakan secara
berlebihan?
 Apa pengaruh narkoba yang merangsang syaraf
pusat?
 Apa dampak narkoba bagi individu berusia
produktif terhadap daya tahan kerja mereka?
 Jalan keluar dari narkoba
 Penanggulangan narkoba Secara Preventif
(Pencegahan)

6
 Penanggulangan Narkoba secara Kuratif
(Penyembuhan)

1.5 Tujuan Penulisan


 Untuk mengetahui pengaruh negatif narkoba bagi semua
kalangan
 Untuk menjelaskan cara menghindari upaya penyalahan
narkoba bagi semua pihak
 Untuk mengetahui penyebab penyalahan narkoba
 Untuk menjelaskan tindakan hukum atas pemakaian
narkoba

1.6 Kegunaan
1.6.1 Bagi siswa
Dengan membaca penelitian ilmiah ini penulis
berharap para pelajar mengetahui dan mengerti dampak
dari narkoba tersebut. Dengan harapan mereka bisa
menjauhi narkoba dan zat adiktif lainnya. Sehingga
generasi muda pun terbebas dari penggunaan dan efek
barang haram tersebut.
1.6.2 Bagi Orang tua
Dengan membaca penelitian ilmiah ini penulis
mengharapkan meningkatnya kendali dan kontrol orang
tua yang mengiringi aktifitas anak-anak, sehingga
orangtua tidak merasa terkecoh apabila terjadi sesuatu
yang tidak diinginkan pada anak mereka
1.6.3 Bagi Guru
Disamping mengajar, guru juga berperan sebagai
tenaga didik disekolah. Dengan adanya penelitian ilmiah
ini penulis berharap didikan guru mengenai narkoba
meningkat yang membuat siswa mengerti dan paham
tentang narkoba dan efeknya

7
1.6.4 Bagi Pemerintah
Dengan adanya sosialisasi narkoba secara tertulis
pada karya ilmiah ini, penulis mengharapkan turunnya
angka penggunaan narkoba pada rekapitulasi penggunaan
narkoba BNN. Dan pemerinah tidak kewalahan dalam
mensosialisasikan narkoba melalui media masa

8
2. Pembahasan
2.1 Penyebab penyalahgunaan narkoba

1. Faktor Internal  berasal dari dalam diri seseorang

a. Keluarga

 Hubungan dengan keluarga kurang harmonis (broken home), maka


seseorang akan lebih mudah merasa, putus asa dan frustasi,
akhirnya mencari kompensasi di luar rumah dengan menjadi
konsumen narkoba.1
 Kurangnya perhatian dari anggota keluarga dan kurangnya
komunikasi antar anggota keluarga akan membuat seseorang
merasa kesepian, dan tidak berguna sehingga menjadi lebih suka
berteman dengan kelompok (geng) yang terdiri dari teman-teman
sebaya. Dan mungkin teman tersebut ada yang menjadi pengguna
narkoba2
b. Ekonomi


Kesulitan mencari pekerjaan sering menimbulkan keinginan
untuk bekerja menjadi pengedar narkoba2

Di lain pihak, seseorang yang secara ekonomi cukup mampu,
tetapi kurang memperoleh perhatian yang cukup dari keluarga atau
masuk ke dalam lingkungan pergaulan yang salah, akan lebih
mudah terjerumus menjadi pengguna narkoba2
c. Kepribadian

Kepribadian kurang baik, labil, dan mudah dipengaruhi orang lain,


maka akan lebih mudah terjerumus ke dalam jurang narkoba. Bagus
tidaknya kepribadian juga sangat dipengaruhi oleh dasar pemahaman
agama dan keyakinan. Semakin taat kita beribadah, maka pribadi kita

1
Dewi Puspita. “Catatan Harian Tentang Narkoba”,jurnal tentang narkoba,2012,hlm 12

2
Loc cit

9
juga semakin bagus dan tentu saja tidak mudah terseret arus untuk ikut
menyalahgunakan narkoba2

Berikut beberapa hal yang dapat menyeret orang yang kepribadiannya


kurang kuat ke dalam lembah narkoba.

1) Adanya kepercayaan bahwa narkoba dapat mengatasi semua persoalan3

2) Harapan dapat memperoleh “kenikmatan” dari efek narkoba untuk


menghilangkan rasa sakit/ketidaknyamanan yang dirasakan4

3) Merasa kurang/tidak percaya diri4

4) Bagi generasi muda, adanya tekanan kelompok sebaya untuk dapat


diterima/diakui dalam kelompoknya4

5) Pada usia remaja, kemampuan mereka untuk menolak ajakan negatif


dari teman umumnya masih rendah,, keinginan yang sangat kuat
untuk mencoba hal baru4

6) Sebagai pernyataan sudah dewasa atau ikut zaman (mode)4

7) Coba-coba ingin tahu4

2. Faktor Eksternal  dari luar diri, pengaruhnya cukup kuat

a. Pergaulan

Kalau seseorang bergaul sembarangan, masuk ke dalam pergaulan


anak-anak nakal yang menjadi pengguna narkoba, bisa berakibat fatal.
Terlebih lagi bagi seseorang yang memiliki mental dan kepribadian
cukup lemah, pasti akan mudah terjerumus.

3
Dewi Puspita. “Catatan Harian Tentang Narkoba”,jurnal tentang narkoba,2012,hlm 15

4
Loc cit

10
b. Sosial/Masyarakat

Anak-anak dan remaja yang tinggal di lingkungan yang masyarakatnya


sebagian besar bukan orang baik-baik, juga akan lebih suka berbuat
menyalahi hukum, misalnya menjadi pengedar narkoba dan minum
minuman keras dapat menjerumuskan orang itu menjadi pemakai
narkoba.

2.2 Pengaruh narkoba yang digunakan secara berlebihan


2.2.1 Pengaruh narkoba yang merangsang syaraf pusat
Zat atau obat-obatan stimulan adalah jenis zat yang dapat merangsang
sistem syaraf pusat. Dan biasanya dapat meningkatkan kesadaran.
Kegairahan dan kesegaran (segar dan bersemangat). Contoh yang
paling dikenal atau paling banyak disalahgunakan

1. Extacy zat sintetik amfetamin, bisanya dibuat dalam bentuk pil,


merangsang syaraf otonom, pemakai jadi gembira dan pede5

2. Shabu zat metilamfetamin (turunan amfetamin) larut dalam alkohol


dan air, biasanya berbentuk kristal putih, merangsang sistem syaraf
pusat, dampaknya lebih kuat dari extacy. Biasanya lebih gembira.
Pede dan tambah berani

5
Dewi Puspita. “Catatan Harian Tentang Narkoba”,jurnal tentang narkoba,2012,hlm 20

11
Gambar 1.1 extasy Gambar 1.2 shabu

1. Ekstasy

1. Pada rongga mulut akanmulut terasa kering. Kaku pada pangkal


lidah dan otot rahang serta dapat mengakibatkan luka pada lidah
bibir
2. Pada jantung akan memacu denyut jantung diatas normal. Dampak
buruknya bisa mengakibatkan pecahnya pembuluh darah jantung
hingga kematian

3. Pada otak akan mengakibatkan gangguan pada otak berupa depresi.


Paranoid dan bahkan sampai terjadi kerusakan permanen pada otak

4. Pada pencernakan –> nafsu makan turun, daya tahan tubuh menurun
drastis, mudah sakit dan mempengaruhi metabolisme tubuh yang
berakibat kerusakan permanen pada ginjal dan hat yang dapat
menyebabkan kematian

2. Shabu-shabu

1. Pada mata anda akan melihat sesuatu yang tidak ingin anda lihat
2. Pada kulit pembuluh darah akan mengalami panas yang berlebihan
dan pecah

3. Pada otak menyebabkan depresi, kepanikan, kecemasan yang


berlebihan dan padat menyebabkan kerusakan otak secara permanen.

4. Pada hati  bahan-bahan kimia yang terkandung dalam sabu-sabu bisa


melemahkan akitvitas sel-sel hati yang mengakibatkan terjadinya
gangguan fungsi hati.

3. Cocain

12
1. Pada otak menyebabkan depresi yang tidak bisa mengendalikan diri,
cepat marah, hiperaktif dan mudah melakukan tindak pidana
2. Pada mata pupil mata melebar yang menyebabkan insomnia (sukar
tidur), gangguan persepsi penglihatan dan gangguan kecepatan
reaksi hingga dapat menyebabkan kecelakaan

3. Pada kulit à timbul bintik merah keriput pada kulit dan seperti lebih
tua
Pada jantung tekanan darah meningkat yang berakibat pecahnya
pembuluh darah hingga dapat menyebabkan kematian

Gambar 1.3 cocain

4. Putaw

1. Pada otak menyebabkan gangguan konesntrasi, penurunan daya


ingat, gangguan proses berpikir, gangguan perilaku dan pemakaian
terus menerus dapat menyebabkan kerusakan otak secara permanent.
2. Pada mulut terasa kering, kaku, dan bicara cadel

3. Pada kulit menjadi kering dan keriput, tampak usia lebih tua

4. Pada jantung memacu denyut jantung, tekanan darah meningkat,


dampak buruknya mengakibatkan pecahnya pembuluh darah jantung
dan menyebabkan kematian

13
5. Pada pecernakan mempengaruhi metabolisme tubuh yang berakibat
kerusakan permanen pada organ-organ tubuh dampak Jangka
Panjang

Gambar 1.4 putaw

2.2.2 Dampak narkoba bagi individu usia produktif


Usia produktif adalah usia ketika seseorang masih mampu
bekerja dan menghasilkan sesuatu

Bahaya umum bagi para individu usia produktif pemakai


narkoba antara lain:
1) Merusak otak dan sistem tubuh sehingga bisa terjadi
komplikasi dan menimbulkan berbagai macam penyakit
2) Adanya perubahan prilaku yang tadinya periang menjadi
pemurung atau yang rajin menjadi malas.
3) Terjadi perubahan fisik, badan menjadi kurus, mata menjadi
merah dan sebagainya.
4) Mengalami perubahan penampilan yang sebelumnya rapi
menjadi cuek dan tampang berantakan.
5) Orang yang keracunan ganja tidak akan segan-segan
melakukan kejahatan seperti pencurian, perkelahian,
penganiayaan dan pemerkosaan.
6) Pada penggunaan ganja yang berlebihan orang dapat pingsan.
Dalam keadaan seperti ini, jika segera ditolong. Penderita bisa
meninggal dunia.

14
2.3 Penanggulangan narkoba

2.3.1 Penanggulangan narkoba Secara Preventif (Pencegahan)

Penyalahgunaan narkoba dapat dicegah dengan cara-cara berikut:

1. Meningkatkan keharmonisan hubungan antaranggota keluarga. Hubungan


komunikasi antaranggota keluarga yang lebih baik dapat menurunkan
risiko penyalahgunaan narkoba. Apabila seluruh keluarga saling memberi
perhatian penuh kepada kita, kita akan merasa nyaman dan tenang, tidak
ingin bersikap aneh-aneh apalagi mencoba-coba narkoba.

2. Memperbanyak kegiatan yang bermanfaat. Dengan berkegiatan positif,


kita akan merasa terhibur dan tidak merasa frustasi. Waktu kita juga
sudah padat dengan kegiatan, jadi tidak mungkin iseng memakai narkoba.

3. Memilih pergaulan dan tidak mudah terpengaruh oleh bujukan orang lain,
termasuk bujukan teman sebaya. Pada umumnya, para pengedar atau
produsen narkoba, awalnya berusaha membujuk dan merayu calon
pemakai (korbannya) dengan cara memberi si calon korban secara gratis.
Namun, setelah si korban narkoba telah masuk ke dalam taraf ketagihan,
apalagi sampai mengalami sakaw, maka si produsen dan pengedar akan
menarik biaya konsumsi narkoba tersebut, yang akhirnya tidak hanya
mencekik korban narkoba secara fisik, melainkan juga secara ekonomi.
Kemudian, agar kita tidak mudah terbawa arus lingkungan, sebaiknya
berusaha untuk tidak masuk ke dalam kelompok-kelompokyang sekiranya
bisa menyeret kita ke dalam lembah narkoba.

15
4. Menghindari rokok. Awal masuknya pengaruh narkoba biasanya adalah
melalui rokok, karena itu berhati-hatilah apabila ada salah seorang
menawarkan rokok kepada kita. Alangkah baiknya kalau kita
menghindari rokok. Merokok tidak banyak manfaatnya, bahkan hanya
mempertipis uang saku kita.

5. Meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan. Iman dan takwa sangat
berperanan dalam pencegahan tindak penyalahgunaan narkoba. Dengan
semakin kuat iman dan takwa kita, kita semakin takut akan dosa, takut
melanggar perintah Tuhan, dan selalu ingin berbuat baik. Rasa takut
terhadap dosa tersebut mampu menghindarkan diri kita dari
penyalahgunaan narkoba.

2.3.2 Penanggulangan Narkoba secara Kuratif (Penyembuhan)

Untuk keadaan darurat, pertolongan pertama terhadap penderitaan


yang dialami pemakai narkoba dapat dilakukan. Caranya, pemakai
dimandikan dengan air hangat, diberi banyak minum, diberi makanan
bergizi dalam jumlah sedikit, tetapi sering, dan dialihkan perhatiannya dari
narkoba. Bila usaha ini tidak berhasil, perlu mendapat pertolongan dokter.
Pengguna harus diyakinkan bahwa gejala-gejala sakaw mencapai puncak
dalam 3-5 hari dan setelah 10 hari gejala itu akan hilang.

Upaya kuratif bagi pemakai narkoba secara lebih rinci dilaksanakan melalui
beberapa tahapan berikut.

1. Penatalaksanaan secara Supportif

Terapi dilakukan pada pengguna yang telah mengalami gejala over


dosis maupun sakaw. Jika terapi tidak segera dilakukan, pengguna yang
telah over dosis dan pengguna dalam kondisi sakaw tersebut dapat
meninggal dunia. Terapi dapat dilakukan dengan resusitasi jantung dan
paru.

16
2. Detoksifikasi

Terapi dengan cara detoksifikasi (menghilangkan racun di dalam


darah) dapat dilakukan secara medis dan nonmedis. Secara medis, terapi
detoksifikasi dilakukan dengan:

- Pengurangan dosis secara bertahap dan mengurangi tingkat


ketergantungan.

- Menggunakan antagonis morfin  untuk mempercepat proses


neuroregulasi (pengaturan kerja saraf).

- Melakukan penghentian total. Namun, cara ini cukup berbahaya karena


dapat menimbulkan gejala putus obat (sakaw) sehingga pada cara ini
perlu diberi terapi untuk menghilangkan gejala-gejala yang timbul.
Detoksifikasi nonmedis yang sering dilakukan adalah dengan cara-
cara yang kurang manusiawi, seperti disiram air dingin, dipasung; dan
lain sebagainya.

3. Rehabilitasi

Setelah menjalani detoksifikasi hingga tuntas (tes urin sudah negatif


yaitu pada urin sudah tidak ditemukan sisa narkoba), tubuh pemakai secara
fisik memang tidak "ketagihan" lagi. Namun secara psikis, pada bekas
pemakai narkoba biasanya sering timbul keinginan terhadap zat tersebut
yang terus membuntuti alam pikiran dan perasaannya. Akibatnya, bekas
pemakai/ pecandu narkoba sangat rentan dan sangat besar kemungkinan
kembali mencandu dan terjerumus lagi. Untuk itu, setelah detoksifikasi
perlu juga dilakukan proteksi lingkungan dan pergaulan yang bebas dari
lingkungan pecandu, misalnya dengan cara memasukkan mantan pecandu
ke pusat rehabilitasi.

Rehabilitasi agar dilakukan pada pasien yang telah menempuh proses


pengobatan, agar dapat kembali ke dalam kondisi seperti semula.
Rehabilitasi atau pemulihan ini mencakup rehabilitasi secara fisik dan

17
mental/psikis serta rehabilitasi secara sosial seperti memperbaiki hubungan
dengan keluarga, teman-teman, dan orang-orang lain di lingkungan sekitar.

Di beberapa tempat rehabilitasi, biasanya digunakan sistem pendekatan


secara kekeluargaan, misalnya dengan menelusuri latar belakang pasien
narkoba, apa yang menyebabkan pasien menjadi konsumen narkoba, dan
sebagainya. Dengan demikian, jika proses rehabilitasi tersebut berhasil,
pasien dapat kembali sembuh secara fisik, kejiwaan (psikis), dan sosial.

3. Penutup
3.1 Kesimpulan

Penyebab penyalahgunaan narkoba berasal dari beberapa faktor,


pertama faktor Internal yaitu faktor berasal dari dalam diri seseorang seperti
keluarga, ekonomi dan kepribadian. Dan yang kedua faktor eksternal yaitu
factor yang berasal dari luar diri, dan memiliki pengaruhnya cukup kuat
seperti pergaulan dan sosial/masyarakat

Ada beberapa pengaruh dari narkoba yang digunakan secara


berlebihan. Penggunaan narkoba yang digunakan secara berlebihan dapat
merangsang system syaraf pusat seperti penggunaan ekstasy. Pada otak akan
mengakibatkan gangguan pada otak berupa depresi. Paranoid dan bahkan
sampai terjadi kerusakan permanen pada otak. Selanjutnya shabu-shabu.
Penggunan shabu-shabu akan menyebabkan depresi, kepanikan, kecemasan
yang berlebihan dan padat menyebabkan kerusakan otak secara permanen.
Selanjutnya, pada cocain, pupil mata melebar yang menyebabkan insomnia
(sukar tidur), gangguan persepsi penglihatan dan gangguan kecepatan reaksi
hingga dapat menyebabkan kecelakaan. Dan pada putaw akan memacu
denyut jantung, tekanan darah meningkat, dampak buruknya mengakibatkan
pecahnya pembuluh darah jantung dan menyebabkan kematian

Selain dampak pada gangguan system syaraf pusat. Narkoba juga dapat
mengakibatkan dampak yang serius bagi individu usia produkif, antara lain:
Merusak otak dan sistem tubuh sehingga bisa terjadi komplikasi dan
menimbulkan berbagai macam penyakit, adanya perubahan prilaku yang

18
tadinya periang menjadi pemurung atau yang rajin menjadi malas dan
terjadi perubahan fisik, badan menjadi kurus, mata menjadi merah dan
sebagainya.

Segudang dampak yang dimiliki narkoba, lebih baik mencegah daripada


mengobati. Berikut ada beberapa penanggulangan secara preventif
(pencegahan) yaitu meningkatkan harmonisan hubungan antaranggota
keluarga, memperbanyak kegiatan yang bermanfaat, memilih pergaulan dan
tidak mudah terpengaruh oleh bujukan orang lain, termasuk bujukan teman
sebaya,menghindari rokok,meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan.
Namun jika cara preventif dianggap tidak mampu menyelesaikan masalah,
maka dilakukanlah cara penanggulangan secara kuratif (penyembuhan)
yakni penatalaksanaan secara Supportif yaitu Terapi dilakukan pada
pengguna yang telah mengalami gejala over dosis maupun
sakaw,Detoksifikasi.Terapi dengan cara detoksifikasi (menghilangkan racun
di dalam darah) dan Rehabilitasi

3.2 Saran
Mengingat lebih banyak dampak negatif yang dihasilkan
narkoba daripada efek postifnya seharusnya kita sebagai generasi
muda penerus bangsa menjauhi dan tidak pernah mencoba
barang haram tersebut. Karena sekali mencoba bahan adiktif
yang terkandung didalamnya akan memicu dan mendorong kita
untuk mencobanya kembali. Bukan hanya dari segi kesehatan,
agama pun melarang peredaran barang haram tersebut ditubuh
kita. Ingat. Sesuatu hanya berawal dari iseng dan coba-coba
belaka. Katakan tidak pada narkoba!

19
DAFTAR PUSTAKA

Puspita, Dewi.2012. “Catatan Harian Tentang Narkoba” Padang;

(Anonim:Google,Gambar)

Kanzfarras,2009 http://kanzfarras.blog.com/2009/08/30/pengaruh-narkoba-
terhadap-perkembangan-psikologi-siswa-sltp-n-2-abung-pekurun/ (online)
diakses tanggal 14 Mei 2012

Anonim,2007, http://antigadis.wordpress.com/2007/12/31/pengaruh-
narkoba-pada-otak/ (online) diakses tanggal 14 mei 2012

20

Anda mungkin juga menyukai