Anda di halaman 1dari 39

Resume Pertemuan 1-7

Matkul Studi Kelayakan Bisnis

NAMA : SRI WAHYUNI

KELAS : 19A2A

NIM : 12193008

Pertemuan 1 dan 2 “STUDI KELAYAKAN BISNIS”

Studi kelayakan bisnis ialah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang
suatu usaha atau bisnis yang dijalankan dalam rangka layak atau tidaknya usaha tersebut.
Tujuan Studi Kelayakan Bisnis:

a. Menghindari Resiko Kerugian


b. Memudahkan Perencanaan
c. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan
d. Memudahkan Pengawasan
e. Memudahkan Pengendalian

Manfaat Studi Kelayakan Bisnis


a. Manfaat Finansial
b. Manfaat Ekonomi Nasional
c. Manfaat Sosial

SKB (studi kelayakan bisnis ) dilakukan tergantung dari faktor besar kecilnya dana
investasi, Business uncertainty dan Kompleksitas variabel yang berpengaruh.Investasi
(capital expenditure) memiliki arti penting yakni mempunyai konsekuensi jangka panjang,
Umumnya menyangkut jumlah yang besar,dan Komitmen tidak mudah diubah.

Pihak yang berkepentingan dengan studi kelayakan bisnis:


1. Pelaku bisnis dan investor
Berorientasi profit dan menambah Kekayaan pemilik modal
2. Kreditur
Adanya keamanan dari dana yang disalurkan (terjaminnya pokok pinjaman dan
bunganya).
3. Pemerintah
Perluasan kesempatan kerja, penghematan devisa, pendapatan masyarakat
4. Masyarakat
Akibat positif bagi kehidupan masyarakat
Faktor Penyebab Kegagalan yakni kurangnya data dan Informasi Tidak Lengkap,Tidak
Teliti, Salah Perhitungan,Pelaksanaan Pekerjaan Salah, Kondisi Lingkungan dan Unsur
Kesengajaan

Business Project Cycle


- Tahap Persiapan dan analisis meliputi pengumpulan data pasar
- Identifikasi Proyek Bisnis meliputi Pemasaran, lingkungan industri, teknis dan
teknologis, manajemen dan organisasi, hukum, dan keuangan.
- Tahap Penilaian – Appraisal meliputi perizinan pendiri, sumber pembiayaan dan
pengelola
- Tahap Implementasi meliputi pra kontruksi,masa kontruksi,pra Operasi ,masa Operasi,
tahap evaluasi, monitoring (on going project evaluation) dan Evaluasi Kinerja
(Evaluation Post Project)

A. ASPEK YURIDIS
Aspek ini meliputi penelitian kelengkapan, kesempurnaan dan keaslian dokumen-
dokumen. Penilaian ini meliputi Badan Hukum Perusahaan (Perseorangan, Perusahaan
Negara atau Daerah, PT, Firma, CV, Koperasi, Yayasan), Izin-izin yang dimiliki, Sertifikat
Tanah dan dokumen pendukung lain.
1. Pelaku Bisnis
2. Bisnis Yang Dijalankan
3. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
4. Perizinan Usaha dan Izin Lainnya
5. Dukungan Pemerintah dan Masyarakat Setempat
Bentuk Badan Usaha
1. Perseorangan
o Pemilik hanya seorang
o Pendirian tidak memerlukan persyaratan khusus
o Bentuk organisasi cukup dengan manajemen sederhana
o Modal tidak besar
o Tanggung jawab berada pada tangan pemilik

2. Firma (Fa)
o Pemilik dua orang atau lebih
o Menjalankan perusahaan atas nama perusahaan
o Pendirian melalui Akta Resmi (Berita Acara Negara) atau Dibawah Tangan
(Kesepakatan pihak terlibat)
o Bentuk organisasi besar dengan manajemen efektif
o Modal diperoleh dari mereka yang terlibat
o Tanggung jawab berada pada tangan pemilik sekaligus bertanggung jawab
egala resiko yang timbul

3. Perseroan Komaditer (CV)


o Persekutuan atas dasar kepercayaan
o Terdapat sekutu yang bertanggung jawab
o Terdapat sekutu yg bertindak sebagai pemberi modal
o Dijalankan oleh sekutu aktif dan bertanggung jawab atas semua resiko
o Tangung Jawab hanya sebatas jumlah modal/ terbatas

4. Perseroan Terbatas (PT)


Badan hukum didirikan berdasarkan perjanjian yang melakukan kegiatan dengan
modal tertentu dimana modal terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan UU serta peraturan pelaksanaannya
o Pendirian dilakukan atas perjanjian antara pihak yang terlibat
o Bentuk sesuai dengan usaha
o Modal terbagi dalam bentuk saham
o Mematuhi peryaratan undang-undang dan peraturan pemerintah
o Luasnya bidang usaha, kewenangan
o Tanggung jawab yang dimiliki terbatas pada modal yang disetor
Berdasarkan kepemilikan
a. Perseroan Terbatas Biasa
Pendiri, pemegang saham dan pengurus adalah warga negara dan Badan Hukum
Indonesia (Tidak ada modal asing)
b. Perseroan Terbatas Terbuka
Perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal dan dimungkinkan
warga negara asing/ badan hukum asing menjadi pendiri, pemegang saham dan
pengurus
c. Perseroan Terbatas PERSERO
Pemilik pemerintah melalui BUMN. Kepengurusan tunduk pada aturan BUMN.
Perusahaan ini biasanya ditulis Persero dibelakang nama perusahaan seperti Telkom
(Persero)

Berdasarkan Status Perseroan Terbatas


a. Perseroan Tertutup= modal dan jumlah pemegang saham memenuhi kriteria
tertentu dan tidak melakukan penawaran umum
b. Perseroan Terbuka= modal dan jumlah pemegang saham memenuhi kriteria dan
perusahaan melakukan penawaran umum sesuai peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal. Contoh; PT. Babel Internasional Tbk

Tata Cara dan Persyaratan pendirian PT


1. Pendiri sekurang-kurangnya 2 orang
2. Pendirian dituangkan dalam Akta Notaris
3. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia
4. Mencantumkan nama PT dalam Akta Notaris
5. Mendapat pengesahan Menteri Kehakiman
6. Didaftarkan berdasarkan Undang-undang Wajib Daftar Perusahaan atau Pengadilan
7. Diumumkan dalam Berita Negara
8. Modal sekurang-kurangnya Rp. 20.000.000
9. Modal ditempatkan sekurang-kurangnya 25% dari Modal Dasar
10. Menyetor Modal Setor sebesar 50% dari Modal Ditempatkan

5. Perusahaan negara
- Perusahaan didirikan berdasarkan Undang-undang.
- Modal adalah kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak dipisahkan dalam saham
- Pimpinan diangkat oleh pemerintah
- jenis perusahaan adalah Perjan, Perum dan Persero
Perjan didirikan untuk pengabdian dan pelayanan dan dipimpin kepala yang berada di
Departemen. Modal dimasukkan dalam Anggaran Belanja Departemen dan status
pegawai adalah pegawai negeri . Perum didirikan untuk melayani kepentingan umum dan
mencari keuntungan. Modal dari pemerintah atau pihak lain dan status pegawai adalah
Pegawai Negara. Persero didirikan untuk mencari keuntungan dan bentuk perusahaan
adalah PT dan Modal dari sebagian atau seluruhnya dari negara

6. Perusahaan daerah
Perusahaan didirikan oleh peraturan Daerah, Modal seluruh/ sebagian dimiliki
pemerintah daerah yang dipisahkan, kecuali dengan ketentuan lain atau UU. Pimpinan
diangkat oleh Kepala Daerah
7. Yayasan
Badan usaha yang tidak mencari keuntungan tetapi sosial. Modal berasal dari Wakaf,
Hibah atau Sumbangan lain. Harta pengurus terpisah dari yayasan
8. Koperasi
Badan Hukum yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi yang
berlandaskan pada prinsif koperasi. Pendirian melalui Akte Pendirian setelah
memperoleh pengeshan Pemerintah dan dibentuk melalui rapat minimal 20 orang
dengan syarat mampu melakukan tindakan hukum, menerima landasan dan sanggup
melakukan kewajiban dan hak sbg anggota

B. ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS


Adalah persyaratan teknis yang dibutuhkan untuk berproduksi
Aspek teknis meliputi
1. Kebutuhan lahan, peralatan & mesin produksi
2. Bahan yang diperlukan, proses pengadaan & cara pembayaran
3. Proses produksi
4. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
5. Tata letak (layout) mesin & alat
6. Atribut seperti: disain, fleksibilitas, keamanan dll

C. ASPEK PASAR &PEMASARAN


Adalah analisis tentang karakteristik konsumen, peluang & rsiko dalam pasar yang
dimasuki. Secara spesifik analisi aspek pasar :
1. Analisis kondisi pasar saat ini, meliputi
o Perkembangan permintaan & penawaran produk
o Perkembangan harga (misal 3 thn terakhir)
o Karakteristik konsumen yg dituju baik karakteristik demografis (usia, tempat
tinggal, pekerjaan dll)
o Jumlah konsumen potensial
o Kebijakan pemerintah yg terkait dgn usaha.
2. Estimasi Kondisi Pemasaran dimasa mendatang seperti ;
o Estimasi perubahan permintaan &penawaran
o Perubahan selera konsumen
3. Estimasi potensi pasar
Yaitu menghitung potensi berdasarkan pembelanjaan yang dilakukan kosumen.

Tujuan:
1. Memaksimumkan Konsumsi
2. Memaksimumkan Kepuasan Konsumen
3. Memaksimumkan Pilihan (ragam Produk)
4. Memaksimumkan Mutu Produk
5. Meningkatkan penjulan barang dan jasa
6. Menguasai pasar dan menghadapi pesaing
7. Memenuhi kebutuhan akan suatu produk dan jasa
8. Memenuhi keinginan pelanggan atas produk

ASPEK PASAR
1. Pasar dan Jenis Pasar (pasar konsumen, industri, reseller)
2. Analisis penawaran dan permintaan produk
Pengukuran Permintaan :
a. Data impor produk yang bersangkutan
b. Data impor, ekspor dan produksi DN
PE = P + (I-E) + dC.
Ket:
PE= permintaan
P= produksi
I= import
E= eksport
dC= selisih persediaan
c. Permintaan Industri

3. Trend Perkembangan Permintaan produk


Teknik Peramalan Penjualan
- Judgmental method
- Analisis trend (liner, non linier, regresi korelasi)
- Specific purpose method (analisis industri, product line, analisis Penggunaan
produk akhir
Market space dan Market share
Market space = ekses permintaan dari penawaran
Market share = bagian pasar yang dikuasai oleh perusahaan (penjualan
perusahaan dibagi dengan penjualan industri)

ASPEK PEMASARAN
Segmenting, Targeting and Positioning
Dasar-dasar segmentasi :
- Geografis : daerah sejuk, panas, pantai dll
- Demografis : umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, kepadatan, penghasilan.
- Sosiologis : kel. Budaya, klas sosial, dsb.
- Psikografis : kepribadian, sikap, manfaat produk, dsb
Syarat segmentasi : measurability, accessibility, substantiability

Targeting :
Ukuran dan pertumbuhan segmen, kemenarikan struktur segmen (profitable), dan
sasaran & sumber daya yang dimiliki.
Alternatif pasar sasaran : undifferentiated marketing (produk tunggal), differentiated
marketing (produk berbeda untuk pasar berbeda), concentrated marketing (pada pembeli
tertentu).

Positioning
Identifikasi keunggulan kompetitif (differensiasi),:
- Diferensiasi produk, Diferensiasi jasa, Diferensiasi personel, Diferensiasi citra.
Memilih keunggulan kompetetif:
- Berapa banyak perbedaan dipromosikan
- Perbedaan yang dipromosikan dalam mewujudkan dan mengkomunikasikan.

Strategi Marketing Mix = 4P


1. Strategi Produk :
- Logo dan Moto (memiliki arti, menarik, mudah diingat)
- Menciptakan Merk (mudah diingat, kesan modern, memiliki arti, dan menarik)
- Kemasan (kualitas, bentuk, warna dan persyaratan lainnya)
- Label (pembuat, dimana dibuat, cara penggunaan, masa daluarsa, dll
2. Strategi Harga
Tujuan : bertahan hidup, laba maksimal, market share, pesaing.
Metode penetapan harga:
a. Diskriminasi harga (menurut pelanggan, bentuk produk, tempat, waktu).
b. Harga produk baru (Market skimming pricing, market penetration pricing)
3. Place (Distribution)
Faktor yang berpengaruh : Pasar/pelanggan, karakteristik produk, pertimbangan
pengendalian
Jenis Distribusi : Distribusi intensif, eksklusif, dan selektif
4. Strategi Promosi (promotional mix) :
Aadvertensi, sales promotion, publick relation, personal seling.

Differentiated produk merupakan produk yang unggul


Core competency (Kompetensi Inti) Hamel dan Prahalad
Kumpulan ketrampilan dan teknologi yang memungkinkan perusahaan
menyediakan manfaat tertentu kepada pelanggan.

Kompetensi bersumber dari kapabilitas dan sumber daya organisasi, akan tetapi tidak
semua kapabilitas dan SDO merupakan kompetensi.
Kapabilitas dapat dikatakan kompetensi jika :
1. Valuable capabilities : perusahaan dapat memanfaatkan peluang dan meminimalkan
ancaman.
2. Rare capabilities : kapabilitas yang dimiliki sedikit oleh pesaing.
3. Imperpectly imitable capabilities : kapabilitas yang sulit ditiru oleh pesaing
4. Nonsubstitutable capabilities : tidak dapat digantikan.

D. ASPEK FINANCIAL
Aspek Finansial dan Resiko Bisnis
ASPEK FINANSIAL
a. Biaya Investasi dan Modal Kerja
b. Struktur Finansial dan Sumber Modal
c. Jadwal Pembayaran Hutang
d. Estimasi Penjualan
e. Estimasi Biaya Produksi
f. Cash-Flow & Cost of Capital
g. Poyeksi Neraca dan Rugi Laba
h. Kriteria Investasi
i. Debt Service Coverage

RISIKO BISNIS
a. Analisis Sensitivitas
b. Analisis Distribusi Probabilitas
c. Analisis Statistik
d. Analisis NPV=0
Investasi Awal
- Biaya Pra Operasi (Studi kelayakan, litbang produk, perizinan, uji coba proses)
- Biaya Aktiva tetap
1. Tanah dan Bangunan
2. Mesin-mesin produksi
3. Tool and equifment
4. Kendaraan mobilitas
5. Peralatan kantor, dll
Penentuan umur proyek:
1. Umur ekonomis aktiva utama.
2. Umur ekonomis aktiva yang nilainya tertinggi.

CoC (Cost of Capital)


- Modal Sendiri = Retained Earning (r)
- Modal Pinjaman = Bunga Pinjaman (i)
- Gabungan = CoC = (I x P) + (r x S) x 100%
(P + S)

Analisis Sensitivitas
Adalah teknik untuk mengaNtisipasi perubahan yang mungkin terjadi pada parameter-
parameter yang diperkirakan dalam perencanaan. Melalui analisis sensitivitas akan
diketahui faktor-faktor apa saja yang paling sensitif. Untuk mengukur tingkat sensitivitas
digunakan formula Switching Value (SV) yang menggambarkan tingkat perubahan
paremater tertentu yang menyebabkan NPV=0
E. ASPEK ORGANISASIONAL
Aspek organisasional adalah aspek yang menganalisis tentang jumlah dan kualifikasi
SDM yang diperlukan untuk menjalankan usaha

a. Manajemen Masa Konstruksi


Teknik yang digunakan :
Gantt Chart, Network Planning (PERT, CPM)
Contoh : Gantt Chart :
- Tentukan rincian kegiatan
- Identifikasi urutan logis
- Tentukan waktu yang dibutuhkan,
- Tentukan awal dan akhir kegiatan
- Konsep penjawalan pada bagan
- Diskusikan dengan orang yang akan terlibat
- Membuat bagan yang disepakati
- Koreksi apabila diperlukan

b. Manajemen Masa Operasi


Yang dibahas dalam masa operasi :
- Disain jabatan dan keahlian yang diperlukan (job deskripsi, job spesifikasi)
- Struktur organisasi
- (Lini, staf, fungsional, divisional, matriks)
- Sistem imbalan dan penggajian

F. ASPEK PERSAINGAN
Aspek ini menganalisis tentang jumlah pesaing dan kekuatan & kelemahan pesaing
(misal pangsa pasar, harga, keunikan produk jaringan distribusi, promosi teknologi
produksi dll )
a. Analisis Lingkungan Internal
► Resources (Sumber Daya)
- Tangible : sumber daya keuangan dan sumber daya fisik dan
organisasi.
- Intangible : teknologi, inovasi, dan reputasi.
- Sumber Daya Manusia
► Capability (Kapabilitas)
- Pendekatan fungsional : keuangan & akuntansi, pemasaran,
penjualan & distribusi, SDM, operasi dll.
- Pendekatan Value Chain
► Aktivitas utama berkaitan dengan penciptaan fisik produk, penjualan,
pengiriman dan pelayanan purna jual.
► Aktivitas pendukung berkaitan dengan fungsi SDM, pengadaan, pengemb.
teknologi, dan administratif.
► Core Competence (kompetensi inti)
Kapabilitas = kompetensi jika :
- Valuable capabilities (memanfaatkan peluang minimalisasi ancaman)
- Rare capabilities
- Imperfectly imitable capabilities
- Nonsubstitutable capabilities
b. Analisis lingkungan Eksternal
Peranan Analisis Lingkungan Bisnis
- Peran berorientasi kebijakan (informasi awal untuk isu strategis yang
luas)
- Peran berorientasi perencanaan strategis (peramalan lingkungan
strategis)
- Peran berorientasi fungsi (memperbaiki kinerja fungsi organisasi)
Teknik Analisis Lingkungan
- Analisis profit impac of market strategy(membandingkan model
strategi terhadap tingkat pengembalian modal)
- Analisis rentang nilai (value chain analysis)
- Analisis fungsional
Pertemuan 3 “STUDI KELAYAKAN BISNIS ASPEK PASAR”

Pasar

o Secara umum pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Di
pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi.
o Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen
dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen
o Pasar sasaran adalah mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih
salah satu segmen pasar atau lebih untuk dilayani.
o Kegiatan dalam menetapkan pasar sasaran meliputi: evaluasi semen pasar,
memilih segmen pasar dan memilih strategi peliput pasar
o Stratei penentuan posisi pasar terdiri dari:
a. Atas dasar atribut
b. Kesempatan penggunaan
c. Menurut kelas penggunaan
d. Langsung menghadapi pesaing
e. Kelas produk
o Daya serap pasar merupakan peluang pasar yang dapat dimanfaatkan dalam
memasarkan hasil produksi dari usaha/proyek yang direncanakan.
o Segmen permintaan
Daya serap pasar merupakan peluang pasar yang dapat dimanfaatkan dalam
memasarkan hasil produksi dari usaha/proyek yang direncanakan
o Segi penawaran
* Konsumsi nyata yang diperhitungkan adalah jumlah permintaan dari produk
* Selisih konsumsi nyata dan penawaran merupakan Peluang usaha baru
o Market Space adalah peluang pasar yang terjadi ketika jumlah permintaan lebih
besar daripada jumlah penawaran
o Market Share merupakan bagian yang dapat diambil oleh gagasan usaha (proyek)
yang direncanakan
Conto:
Jumlah kendaraan bermotor di kota Solo sebanyak 25.000 buah dan
membutuhkan oli sebanyak 3.000.000 liter per tahun. Supply oli yang baru
mampu dipenuhi oleh produsen yaitu 2.500.000 liter.
Maka sisa pengurangan yaitu: 3.000.000 – 2.500.000 = 500.000
500.000 liter adalah market space atau peluang pasar untuk perusahaan oli lain
yang belum memasuki pasar. Apabila ada 2 perusahaan yang ingin memanfaatkan
peluang tersebut, market share menjadi:
500.000 : 2 = 250.000
250.000 liter per tahun bagi tiap perusahaan
Pertemuan 4“STUDI KELAYAKAN BISNIS ASPEK PEMASARAN”

Tujuan perusahaan dalam pemasaran

a. Untuk meningkatkan penjualan dan laba


b. Untuk menguasai pasar
c. Untuk mengurangi saingan
d. Untuk menaikan pristise produk tertentu di pasaran
e. Untuk memenuhi pihak- pihak tertentu

Tujuan kegiatan secara umum

 Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang


konsumsi.
 Memaksimumkan kepuasan konsumen.
 Memaksimumkan pilihan (ragam produk)
 Memaksimumkan mutu hidup (kualitas, kuantitas,ketersediaan,harga pokok
barang,mutu lingkungan fisik, dan mutu lingkungan kultur).
 Meningkatkan penjualan barang dan jasa.
 Ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing.
 Memenuhi kenginginan para pelanggan akan suatu produk atu jasa.
 Memenuhi kebutuhan akan suatu produk maupun jasa

Konsep pemasaran

Konsep pemasaran merupakan orientasi manajemen yang menekankan bahwa kunci


pencapaian tujuan organisasi terdiri dari kemampuan perusahaan/organisasi menentukan
kebutuhan dan keinginan pasar yang dituju (sasaran) dan kemampuan
perusahaan/organisasi tersebut memenuhinya dengan kepuasan yang diinginkan secara
lebih efektif dan efisien dari para pesaing.

Pengertian pemasaran

Menurut Kotler (2009: 43) pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial
dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak
lain.

Menurut William J. Santon dalam buku Swastha (2008: 4) Pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan- kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli petensial
Fungsi pemasaran

o Fungsi Pertukaran
Dengan pemasaran, pembeli dapat membeli produk dari produsen baik dengan
menukar uang dengan produk maupun menukar produk dengan produk.
o Fungsi Distribusi
Fisik Distribusi fisik produk dilakukan dengan mengangkut serta menyimpan
produk.penyimpanan produk mengedepankan upaya menjaga pasokan produk
agar tidak kekurangan saat dibutuhkan.
o Fungsi Perantara
Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke tangan konsumen dapat
dilakukan melalui perantara pemasaran yang menghubungkan aktivitas
pertukaran dengan distribusi fisik.

Strategi bauran pemasaran

o Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Produk dapat berupa barang (benda berwujud) seperti buku, meja,
kursi, rumah, mobil, dan lain- lain; dan jasa (tidak berwujud) seperti jasa dokter,
jasa perbankan, jasa perhotelan, dan jasa lainnya.
o Harga
Harga adalah sejumlah uang yang diserahkan dalam pertukaran untuk
mendapatkan suatu barang atau jasa
Menurut Swastha (2008: 148) ada tujuan dalam penepatan harga produknya
antara lain:
a. mendapatkan laba maksimum
b. mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembaian
pada penjualan bersih
c. mencegah atau mengurangi persaingan,dan
d. mempertahankan atau memperbaiki market share
o Distribusi
Distibusi merupakan hal yang penting agar konsumen mudah menjangkau setiap
lokasi yang ada serta mendistribusikan barang dan jasa
Faktor-faktor yang memengaruhi strategi distribusi:
a. pertimbangan pembeli atau faktor pasar
b. karakteristik produk, serta
c. faktor produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan
o Promotion
Promosi merupakan kegiatan perusahaan untuk mempromosikan seluruh produk
atau jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Sarana promosi
ada empat yang dapat digunakan, yaitu periklanan, promosi penjualan, publisitas,
dan penjualan pribadi

Menurut Tjiptono (2008: 221) Tujuan Promosi adalah


• menginformasikan produk
• membujuk pelanggan sasaran, dan mengingatkan.

Faktor persaingan perusahaan

Factor yang perlu dipelajari dan diperhitungkan adalah bagaimana kapasitas produksi
perusahaan pesaing dan dan apakah pesaing tersebut merencanakan untuk mengisi
peluang yang masih ada

Melakukan identifikasi terhadap kesempatan, ancaman atau persoalan strategis yang


timbul dari pergantian suasana bersaing yang potensial.

Sebagai bahan informasi yang penting dan berguna untuk membandingkan dengan
rencana usaha yang akan dikembangkan, apa kelebihan dan kelemahan perusahaan
apabila dibandingkan dengan usaha yang telah ada maupun usaha lainnya.

Keunggulan bersaing

Menurut Cravens (2003: 18) perusahaan memperoleh keunggulan bersaing

1. harga yang lebih rendah dibandingkan dengan para pesaing untuk manfaat yang
sama
2. keunikan manfaat yang dapat menutupi harga tinggi.

Beberapa pertimbangan penting untuk memberikan kepuasan kepada konsumen dan


memperoleh keunggulan bersaing

1. Proses harus terfokus pada konsumen

2. Analisis kebutuhan/keinginan hendaknya juga dilakukan dengan melihat pada


kelompok pembeli yang mempunyai kebutuhan/keinginan yang sama

3. Peluang untuk memperoleh manfaat,

4. Peluang mencari produk

5. Analisis kepuasan konsumen


Pertemuan 5“STUDI KELAYAKAN BISNIS ASPEK TEKNIS ATAU OPERASI”

Aspek operasi merupakan aspek untuk menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan
usahnaya dengan menilai ketepatan lokasi, luas produksi dan layout serta kesiagaan
mesin-mesin yag akan digunakan.
Tujuan Aspek Teknis atau Operasi
a. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat
b. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai
c. Agar perusahaan dapat menentukan teknologi yang tepat
d. Agar perusahaan dapat menentukan metode persediaan yang paling baik
e. Agar perusahaan dapat menentukan kualitas tenaga kerja

Terdapat 4 lokasi yang dipertimbangkan sesuai keperluan perusahaan, yakni lokasi untuk
kantor pusat, lokasi untuk pabrik, lokasi uuntuk gudang, kantor cabang.

Metode penilaian lokasi


a. Metode Penilaian Hasil Value
b. Metode Perbandingan Biaya
c. Metode Analisis Ekonomi

subagyo (2010: 8) mengemukakan bahwa proses produksi merupakan proses perubahan


dari masukan menjadi keluaran.

Pembagian yang umum dilakukan dalam proses produksi adalah proses produksi yang
sifatnya ekstrem, yaitu proses produksi terus-menerus (continous production), proses
produksi terputus- putus (intermittent production), dan proses produksi intermediate

Tata letak layout


Layout Garis
Layout garis sering disebut sebagai layout produk, artinya pengaturan letak mesin-mesin
atau fasilitas produksi dalam suatu pabrik didasarkan atas urutan proses produksi.

Layout Fungsional
Sering disebut sebagai layout proses.Mesin atau fasilitas yang memiliki kegunaan yang
sama dikelompokkan dan diletakkan pada ruangan atau tempat yang sama.

Layout Kelompok
adalah suatu pengaturan letak fasilitas suatu pabrik berdasarkan kelompok barang yang
dikerjakan.
Layout dengan posisi tetap
sering disebut sebagai layout by fixed materials position atau fixed layout
subagyo (2010: 87) mengatakan bahwa layout dengan posisi tetap merupakan
pengaturan fasilitas produksi dalam membuat barang dengan letak yang tetap atau tidak
dipindah-pindah

Pemilihan Teknologi
Contoh: ATM, Barcodes, dan faximile
Persediaan adalah sejumlah bahan atau barang yang tersedia untuk digunakan sewaktu-
waktu di masa yang akan datang. Menurut Handoko dalam Setiawati (2016: 8-9)
Persediaan dapat dibagi menjadi 5 yaitu:
a. Persediaan bahan mentah
b. Persediaan komponen- komponen rakitan
c. Persediaan bahan penolong atau pembantu
d. Persediaan barang dalam proses (setengah jadi)
e. Persediaan barang jadi.

Pengendalian persediaan diartikan sebagaI suatu kegiatan untuk menentukan tingkat dan
komposisI dari persediaan bahan baku dan barang hasil atau produksi, sehingga
perusahaan bisa melindungi kelancaran produksi dan penjualan serta kebutuhan-
kebutuhan pembelanjaan perusahaan dengan efektif dan efisien (Nilwan,Sofyandy, dan
Goenawan, 2011: 306).

Fungsi dan tujuan pengendalian persediaan menurut Nilwan, Sofyandy, dan Goenawan
(2011: 307) adalah:
a. Memberikan informasi bagi manajemen mengenai keadaan persediaan.
b. Menyediakan persediaan dalam jumlah secukupnya untuk menghindari kegiatan
produksi terhenti dan tidak mampu menyerahkan persediaan tepat waktu.
c. Menjaga tingkat persediaan yang ekonomis.

Economic Order Quantity (EOQ) atau Kuantitas Pesanan Ekonomis


o Menurut Render dan Heizer (2001: 320) model Economic Order Quantity (EOQ)
atau kuantitas pesanan ekonomis merupakan salah satu model pengendalian
persediaan tertua dan paling terkenal.

o Model ini diperkenalkan oleh Ford W. Haris pada tahun 1915, akan tetapi model
ini lebih dikenal sebagai model Wilson karena pada tahun 1934 dikembangkan
oleh Wilson.
Menurut Render dan Heizer (2001: 320) model EOQ relatif memiliki asumsi sebagai
berikut:
a. Jumlah permintaan diketahui dan memiliki sifat konstan.
b. Waktu tunggu.
c. Penerimaan persediaan bersifat instan dan selesai seluruhnya.
d. Biaya variabel

Safety stock
Menurut Kasmir (2013: 164) Safety stock merupakan persediaan pengaman atau
persediaan tambahan yang dilakukan perusahaan agar tidak terjadi kekurangan bahan.
Safety stock sangat diperlukan guna mengantisipasi membludaknya permintaan akibat
dari permintaan yang tak terduga. Menurut Slamet dalam Fajrin dan Slamet (2016: 293)
rumus
safety stock adalah
Safety stock = (pemakaian maksimum – pemakaian rata-rata) x lead time

Reorder Point
Menurut Kasmir (2013: 164) Titik pemesanan ulang (reorder point) atau disingkat ROP
merupakan waktu perusahaan memesan kembali atas batas waktu pemesanan kembali
dengan melihat jumlah minimal persediaan yang ada.
Rumus:
d= D D .
jumlah hari kerja pertahun
keterangan :
d= permintaan per hari
D= permintaan per tahun jumlah hari kerjaa per tahun

ROP= dxL
ket:
d= permintaan per hari
L= lead time (masa tenggang atau waktu pengiriman)
Pertemuan 6“STUDI KELAYAKAN BISNIS ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI”

MANAJEMEN

Pengertian manajemen

Menurut Mudjiarto & Wahid, A (2006: 114) mengatakan bahwa manajemen adalah
proses kegiatan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan

Fungsi manajemen

a. Perencanaan (planning)
b. Pengorganisasian (organizing)
c. Pelaksanaan (actuating)
d. Pengawasan (controling)

Level manajemen

Menurut kaswan ada level manajemen, yaitu:

a. Manajer jenjang puncak


b. Manajer jenjnag media
c. Manajer jenjang pertama

Manajemen pembangunan proyek

1. Perencanaan proyek
Melaksanakan proyek perlu dilakukan analisis kerja yang meliputi: jenis pekerjaan
(aktivitas), waktu penyelesaian, tenaga pelaksanaan, peralatan, dan anggaran.
2. Penjadwalan proyek
Jadwal proyek ialah menentukan aktivitas-aktivitas proyek dalam urutan waktu
tertentu dimana mereka harus dimunculkan
3. Pengawasan proyek
Mengawasi atau mengendalikan proyek merupakan hal yang penting untuk menjaga
agar proyek selesai tepat pada waktunya. Mengawasi suatu proyek meliputi
monitoring terhadap sumber daya, biaya, kualitas, dan anggaran

Manajemen sumber daya manusia

1. Analisis jabatan
suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mensintesiskan
data jabatan. Informasi analisis jabatan bisa berguna bagi perencanaan sumber daya
manusia, penarikan tenaga kerja, orientasi, pelatihan dan pengembangan, penilaian
pelaksanaan pekerjaan, perencanaan karir, kompensasi, keselamatan dan kesehatan
pegawai.
2. Perencanaan sumber daya manusia
Perkiraan tentang kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan perusahaan didasarkan
pada berbagai pertimbangan
3. Pengadaan tenaga kerja
upaya untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi
kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
4. Kompensasi
Penghargaan atau imbalan yang diterima para tenaga kerja atau karyawan atas
kontribusinya dalam mewujudkan tujuan perusahaan
5. Pengembanan
Gabungan dari peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang dan
perencanaan sumber daya manusia didalam organisasi atau perusahaan
6. Integrasi
Fungsi operatif dari manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan
penyesuaian keinginan karyawan dengan organisasi
7. Pemeliharaan
Manfaat: Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang
hilang, Meningkatnya efisiensi dan kualitas kerja, Menurunnya biaya-biaya kesehatan
dan asuransi, Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar
8. Pemutusan Hubungan Kerja
Disebabkan oleh berbagai alasan atau sebab yang alamiah seperti pension,
permintaan pengunduran diri karena alasan pribadi, dan pemecatan karena
melakukan kesalahan

ORGANISASI

Pengertian Organisasi

Organisasi secara statis dapat diartikan suatu wadah atau tempat kerjasama untuk
melaksanakan tugas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Organisasi secara
dinamis diartikan sebagai suatu proses kerjasama antara dua orang atau lebih dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Desain struktur organisasi formal

1. Strategi organisasi
2. Lingkungan
3. Teknologi
4. Orang-orang yang terlibat dalam organisasi
Proses desain organisasi dalam teori, proses desain organisasi dapat di mulai dari
bawah ke atas (bottom up) atau dari atas ke bawah (top down)

Elemen-elemen umum dalam organisasi


o The Operating core (birokrasi profesional) adalah penggabungan standarisasi
dengan desentralisasi. Membutuhkan tingkat keahlian yang tinggi yang
terspesialisasi
o The strategic Apex (struktur yang sederhana) digunakan pada organisasi kecil
atau berada pada tahap permulaan pengembangannya.
o The Middle Line(struktur divisional) digunakan untuk organisasi yang
mempunyai keanekaragaman produk atau pasar
o The technostructure (birokrasi mesin)
o The Support staff (adhocracy) dicirikan oleh deferensiasi (Perbedaan)
horizontal yang tinggi, diferensiasi vertikal yang rendah, desentralisasi,
fleksibilitas, dan daya tangkap yang tinggi

Perancangan struktur organisasi

1. Mempertimbangkan rencana-rencana dan tujuan-tujuan yang ingin


dicapai.
2. Menentukan aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
3. Mengelompokkan aktivitas-aktivitas.
4. Menentukan tingkat manajemen.

Bentuk bentuk organisasi

1. Organisasi garis / lini


Ciri-ciri:
a. Hubungan atasan dan bawahan masih bersifat langsung melalui suatu garis
wewenang.
b. Jumlah karyawan sedikit
c. Pimpinan dengan karyawannya saling mengenal
d. Masing-masing kepala unit memiliki wewenang dan tanggungjawab penuh atas
segala bidang pekerjaan yang ada dalam unitnya.
e. Pucuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan.
f. Pucuk pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasaan tunggal.
g. Tingkat spesialisasi belum terlalu tinggi
h. Organisasi kecil

Keuntungan :
a. Kesatuan pimpinan terjamin sepenuhnya
b. Disiplin dan militansi kerja para anggota umumnya tinggi.
c. Koordinasi relatif lebih mudah.
d. Proses pengambilan keputusan berjalan cepat dan tidak bertele-tele.
e. Garis pimpinan tegas.
f. Rasa solidaritas tinggi.
g. Pengendalian secara ketat terhadap kegiatan para bawahan dapat dilaksanakan.

Kelemahan:

a. Tujuan pribadi pucuk pimpinan sering kali tidak dapat dibedakan dengan tujuan
organisasi.
b. Ada kecenderungan pimpinan untuk bertindak secara otoriter dan dictator.
c. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas
d. Organisasi secara keseluruhan terlalu bergantung pada satu orang.

2. Organisasi lini dan staf


Ciri-ciri:
a. Organisasinya besar dan bersifat kompleks.
b. Jumlah karyawannya banyak.
c. Hubungan atasan dengan bawahan tidak bersifat langsung.
d. Pimpinan dan karyawan tidak saling mengenal.
e. Spesialisasi dengan beraneka ragam diperlukan dan digunakan secara
maksimal.
f. Ada 2 kelompok wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang staf

Keuntungan:
a. Azas kesatuan pimpinan tetap dipertahankan.
b. Adanya pembagian tugas yang jelas.
c. Koordinasi mudah dilakukan.
d. Disiplin karyawan tinggi, karena tugasnya sesuai dengan spesialisainya.
e. Keuntungan dari spesialisasi dapat diperoleh.
f. Bakat karyawan yang berbeda-beda dapat dikembangkan.
Kelemahan:
a. Solidaritas para karyawan kurang, sebab tidak saling mengenal.

b. Persaingan kurang sehat sering terjadi karena setiap unit menganggap tugasnyalah
yang terpenting.

3. Organisasi fungsional
Ciri-ciri:
a. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan.
b. Spesialisasi para karyawan dapat dikembangkan dan digunakan secara optimal.
c. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan.
d. Koordinasi antar karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya mudah,
karena masing-masing sudah mempunyai pengertian mendalam mengenai bidangnya.

Keuntungan
a. Keuntungan adanya spesialisasi dapat diperoleh seoptimal mungkin.
b. Para karyawan akan terampil dibidangnya masing-masing.
c. Koordinasi secara menyeluruh biasanya diperlukan pada level manajemen atas.
d. Solidaritas, moral, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama
biasanya tinggi.

Kelemahan :
a. Para karyawan terlalu mementingkan bidangnya saja, sehingga koordinasi secara
menyeluruh sulit dilakukan
b. Memungkinkan timbulnya semangat kelompok yang berlebihan pada karyawan
yang melakukan fungsi yang sama, sehingga dapat menimbulkan pengelompokan
ikatan karyawan yang sempit.

Struktur organisasi

Struktur organisasi ialah pola formal tentang bagaimana orang dan pekerjaan
dikelompokkan. Struktur sering digambarkan dengan suatu bagan organisasi. Struktur ini
mengandung spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi atau disentralisasi
dalam pemuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja

Faktor-faktor struktur organisasi:

1. Strategi organisasi dibuat untuk mencapai tujuan organisasi.


2. Teknologi yang digunakan.
3. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
4. Ukuran organisasi.

Unsur-unsur struktur organisasi

1. Spesialisasi kegiatan.
2. Standardisasi kegiatan.
3. Koordinasi kegiatan
4. Sentralisasi dan disentralisasi pembuat keputusan.
5. Ukuran kesatuan kerja.
Pertemuan 7“STUDI KELAYAKAN BISNIS ASPEK KEUANGAN”

Pengertian Aspek Keuangan

Investasi membutuhkan modal yang cukup. Modal yang diperlukan dalam membangun
sebuah investasi setiap perusahaan berbeda – beda, hal ini tergantung pada besarnya
kebutuhan investasi yang akan dilakukan.

Dalam sebuah perusahaan baru, investasi dinilai layak atau tidak dapat dilihat melalui:

o payback Period (PP)


o Average Rate Of Retur (ARR)
o Net Present Value (NPV)
o Internal Rate of Return (IRR)
o Profitability Index (PI)
o Break Event Point (BEP)

Modal yang ada dalam perusahaan akan disalurkan kebeberapa sektor, diantaranya
adalah:

o Sektor usaha yang paling menguntungkan bagi investor untuk mendapatkan


pengembalian/balikan investasi yang memadai
o Sektor yang hasil produksi atau keluarannya diperlukan oleh masyarakat sehingga
keluaran tersebut diperlukan oleh masyarakat mempunyai permintaan efektif
yang memadai, dan masyarakat memperoleh kemudahan dalam mendapatkan
komoditas yang diperlukan
o Sektor yang akan menghemat devisa (berupa produk subtitusi impor) atau
menaikkan devisa, yakni menghasilkan produk ekspor atau sektor yang dapat
memperluas kesempatan kerja.

Kasmir & Jakfar (2013: 90) menyebutkan keseluruhan penilaian dalam aspek kuangan
diantaranya adalah:

o Sumber dana yang akan diperoleh


o Kebutuhan biaya investasi
o Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk
jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi.
o Proyeksi neraca dan laba/rugi untuk beberapa periode kedepan
o Kriteria penilaian investasi
o Resiko keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan.

Sumber-sumber dana

kebutuhan modal dalam melakukan investasi terdiri dari dua macam, yaitu modal
investasi dan modal kerja

biaya kebutuhan investasi

Kasmir menyebutkan beberapa komponen biaya kebutuhan investasi diantaranya adalah:

o Biaya prainvestasi
o Biaya pembuatan studi
o Biaya pengurusan izin
o Biaya pembelian aktiva tetap
o Aktiva tetap berwujud
o Tanah
o Mesin
o Bangunan/gedung
o Peralatan
o Aktiva tetap tidak berwujud
o Goood will
o Hak cipta
o Lisensi
o Merk dagang
Biaya operasional
o Upah gaji karyawan
o Biaya listrik’
o Biaya telepon dan air
o Biaya pemeliharaan
o Pajak
o Premi asuransi
o Biaya pemasaran, dsb.
Pertemuan 8 “ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN”

Pengertian AMDAL
Menurut PP No. 27 Tahun 1999 Pasal 1 “Pengertian analisis mengenai dampak lingkungan hidup
(AMDAL)adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

Kasmir dan Jakfar (2012: 212) mengatakan bahwa arti lain analisis dampak lingkungan adalah
teknik untuk menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan dapat mencemarkan lingkungan
atau tidak dan jika mencermarkan lingkungan maka diberikan alternatif pencegahannya.

Suratmo (2004: 1) mengemukakan bahwa analisis mengenai dampak lingkungan adalah hasil studi
mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan.

Dampak yang ditimbulkan


1. Terhadap tanah dan kehutanan
2. Terhadap air
3. Terhadap udara
4. Terhadap manusia

Tujuan dan kegunaan studi Amdal


Tujuan : Menduga kemungkinan terjadinya dampak dari suatu rencana usaha/kegiatan

Hal-hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan AMDAL:

1. Mengidentifikasi semua rencana usaha yang akan dilaksanakan


2. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak besar
dan penting.
3. Memperkirakan dan mengevaluasi rencana usaha yang menimbulkan dampak besar dan
pentingterhadap lingkunganhidup.
4. Merumuskan RKL dan RPL.

Kegunaan dilaksanakannya studi AMDAL:

1. Sebagai bahan bagi perencana dan pengelola usaha dan pembangunan wilayah.
2. Membantu proses pengambilan.
3. Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari rencana usaha.
4. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup dari rencana usaha.
5. Memberi informasi kepada masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana
usaha.
Rona lingkungan hidup
Merupakan kondisi lingkungan pada saat ini yaitu kondisi alam awal sebelum perencanaan dan
pembangunan fisik dimulai

Hal –hal yang perlu dicermati dalam rona lingkungan hidup sebagai berikut:

1. Wilayah studi rencanausahaataukegiatan.


2. Kondisi kualitatif dan kuantitatif dari berbagai sumberdaya alam yang ada di wilayah studi
rencana usaha atau kegiatan baik yang sudah dan yang akan dimanfaatkan maupun yang
masih dalam bentuk potensi, penyajian kondisi sumberdaya alami ini perlu dikemukakan
dalam peta atau dengan skala memadai dan bila perlu harus dilengkapi dengan diagram
gambar, grafik dan foto.

Contoh komponen lingkungan hidup yang bisa ditelaah dalam studi AMDAL:

- Fisik kimia -> Iklim, kualitas udara dan kebisingan, hidrologi, fisiografi, hidrooseanografi,
ruang, lahan, dan tanah
- Biologi
Fauna
a. Taksiran keragaman fauna, habitat, penyebaran pola migrasi, populasi hewan ternak serta
satwa dan habitatnya dilindungi UU.
b. Taksiran penyebaran dan kepadatan populasi hewan invertibrata yang dianggap penting
karena memiliki potensi sebagai bahan makanan atau sumber hama.
c. Perikehidupan hewan seperti perkembangbiakan, siklus dan daur hidup, dan lainnya.

Flora

a. Peta zona biogeoklimatik dari vegetasi


b. Jenis-jenis vegetasi dan ekosistem yang dilindungi UU
c. Keunikan vegetasi dan ekosistemnya

Sosial

a. Demografi
b. Ekonomi
c. Budaya
d. Kesehatan masyarakat

Prakiraan Dampak Besar dan Penting


- Prakiraan secara dampak usaha dan/atau kegiatan pada saat prakonstruksi, konstruksi
operasi, dan pascaoperasi terhadap lingkungan hidup.
- Penentuan arti penting perubahan lingkungan hidup yang diprakirakan bagi masyarakat di
wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan dan pemerintahan dengan mengacu pada
pedoman penentuan dampak besar dan penting.
- Dalam melakukan telaah butir 1 dan 2 tersebut diperhatikan dampak yang bersifat langsung
dan /atau tidak langsung
- Mengingat usaha dan/atau kegiatan masih berada pada tahap pemilihan alternatif usaha atau
kegiatan (lokasi atau teknologi yang digunakan) sehubungan dengan AMDAL merupakan
komponen dari studi kelayakan, maka telaahan dilakukan untuk masingmasing alternatif.
- Dalam melakukan analisis prakiraan dampak penting agar digunakan meodemetode formal
secara matematis

Evaluasi Dampak Besar Dan Penting


1. Telaahan terhadap dampak besar dan penting
Yang dimaksud dengan evaluasi dampak bersifat holistis adalah telaahan secara totalitas
terhadap beragam dampak besar dan penting lingkungan hidup, dampak besar dan penting
yang dihasilkan dari evaluasi disajikan sebagai dampak besar dan penting yang harus dikelola.
2. Telaahan sebagai dasar pengelolaan
a. Hubungan Sebab Akibat (causatif) antara Rencana kegiatan dengan Rona Lingkungan
b. Ciri Dampak penting (positif/negatif, Antagonis/Sinergis
c. Kelompok masyarakat yang terkena Dampak positif/negative identifikasi kesenjangan
antara perubahan yang diinginkan dan perubahan yang mungkin terjadi akiba tusaha.
d. Sebaran Dampak (Lokal, Regional, Nasional, dst)
e. Analisis Resiko dan Bencana Alam bila rencana usaha berada dalam daerah bencana alam

Ruang Lingkup Studi dan Metode Analisis Data

Ruang Lingkup Studi


1. Rencana usaha dan/atau kegiatan penyebab dampak, terutama komponen langsung yang
berkaitan dengan dampak yang ditimbulkannya.
2. Kondisi rona lingkungan hidup yang terkena dampak lingkungan terutama komponen
langsung yang terkena dampak yang ditimbulkannya.
3. Jenis-jenis kegiatan yang ada di sekitar rencana lokasi beserta dampak-dampak yang
ditimbulkannya terhadap lingkungan hidup.
4. Aspek-aspek yang diteliti sebagaimana yang dimaksud pada butir-butir 1, 2, 3, dan 4 dimaksud
mengacu pada hasil pelingkungan yang tertuang dalam dokumen kerangka acuan untuk
AMDAL.

Metode Pengumpulan dan Analisis Data


1. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer maupun sekunder harus bersifat sahih dan
dapat dipercaya (reliable), yang diperoleh melalui metode atau alat yang bersifat sahih.
2. Metode pengumpulan data, metode analisis atau alat yang digunakan, serta lokasi
pengumpulan data berbagai komponen lingkungan hidup yang diteliti.Lokasi pengumpulan
data agar dicantumkan pada peta dengan skala memadai.
3. Pengumpulan data dan informasi untuk demografi sosial ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan keamanan serta kesehatan masyarakat menggunakan kombinasi dari tiga atau lebih
metode agar diperoleh data yang reliabilitasnya tinggi.
Sistematika Penyusunan Dokumen Amdal
Analisa AMDAL perlu disusun secara sistematis, sehingga langsung mnegemukakan masukan
penting yang bermanfaat bagi pengambil keputusan, perencanaan, dan pengelolaan rencana
usaha. Mudah dipahami isinya oleh semua pihak termasuk Masyarakat, memuat uraian singkat
tentang:

a. Rencana usaha dengan berbagai keumngkinan dampak besar dan pentingnya, baik pada
tahap prakontruksi, kontruksi, operasi maupun pasca operasi.
b. Keterangan mengenai kemungkinan adanya kesenjangan data informasi serta berbagai
kekurangan dan keterbatasan yang dihadapi selama menyusun AMDAL
c. Hal yang dipandang sangat perlu untuk melengkapi ringkasan

Kegunaan dan Keperluan Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


1. Penentuan batas-batas lahan yang langsung akan digunakan oleh rencana usaha/kegiatan
harus dinyatakan dengan peta berskala memadai dan dapat memperlihatkan hubungan tata
kaitan dan tata letak antara lokasi rencana usaha/kegiatan dengan usaha/kegiatan lainnya.
2. Hubungan antara lokasi rencana usaha/kegiatan dengan jarak dan tersedianya sumber daya
air dan energi, sumber daya alam hayati, dan sumber daya alam nonhayati serta sumber daya
manusia yang diperlakukan oleh rencana usaha/kegiatan setelah usaha/kegiatan tersebut
beroperasi
3. Alternatif usaha/kegiatan berdasarkan hasil studi kelayakan apabila terdapat beberapa
alternatif lokasi usaha/kegiatan, maka diberikan uraian tentang masing-masing alternatif
lokasi tersebut sebagaiamana dimaksud pada butir 1 dan 2.
4. Tata letak usaha/kegiatan dilengkapi dengan peta, yang berskala memadai, yang memuat
informasi tentang letak bangunan dan struktur lainnya yang akan dibangun dalam lokasi
rencana usaha/kegiatan serta hubungan dan struktur tersebut dengan bangunan yang sudah
ada disekitar rencana usaha/kegiatan bila terdapat beberapa alternatif tata letak dan
bangunan struktur lainnya, maka alternatif rancangan tersebut diutarakan pula dalam peta
berskala yang memadai.
5. Tahap pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan tahap prakonstruksi, konstruksi, jangka waktu
masa operasi, hingga rencana waktu pasca operasi

Pertemuan 9 “ASPEK LINGKUNGAN”


Lingkungan bisnis ialah semua unsur yang berada diluar perusahaan dan tidak dapat dikendalikan
oleh pelaku bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan

Tujuan analisis lingkungan


1. Menganalisis kondisi lingkungan operasional
2. Menganalisis kondisi lingkungan industri
3. Menganalisis kondisi lingkungan jauh
4. Menganalisis dampak positif dan negatif
5. Menganalisis usaha meminimalisir dampak negatif
Jenis-jenis aspek lingkungan
1. Lingkungan Operasional

a. Lingkungan pesaing d. Lingkungan kreditor


b. Lingkungan pelanggan e. Lingkungan pegawai
c. Lingkungan pemasok

2. Lingkungan industri

a. Ancaman Produk Pengganti f. Kekuatan tawar menawar


b. Persaingan antarperusahaan g. pemasok
c. Ancaman pendatang baru h. Pengaruh kekuatan
d. Kekuatan tawar menwar i. stakeholder lainnya
e. pembeli

e. Ekologi
3. Lingkungan jauh f. Global
a. ekonomi
b. sosial dan budaya
c. Politik
d. Teknologi

Analisis Lingkungan Luaran (Terdiri dari analisis trend , analisis issue ,analis stakeholder)
Kekuatan tawar menawar pembeli
- Pembeli yang membeli dalam jumlah besar
- Pembeli dapat memproduksi sendiri
- Sifat produk tidak terdiferensiasi dan banyak pemasok
- Switching cost (biaya pengalihan) kecil
- Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah sehingga sensitif terhadap harga dan
diferensiasi servis
- Produk perusahaan tidak terlalu bagi pembeli, sehingga mudah mencari subtitusinya.

Kekuatan tawar menawar penjual


- Jumlah pemasok sedikit.
- Produk/ jasa yang unik dan mampu menciptakan Switching cost yang tinggi.
- Tidak tersedia produk subtitusi.
- Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk yang dihasilkan
menjadi produk yang sama dengan yang diharapkan perusahaan.
- Perusahaan hanya membeli jumlah yang kecil dari pemasok.
Pertemuan 10 “PENEMUAN IDE”
Jumingan (2014: 33 – 37) menyebutkan bahwa sumber gagasan terbagi dalam 9 hal yaitu:
Bacaan,Survei,Pengalaman,Teknologi,Kebutuhan pasar,Pesaing,Saluran distribusi,Pemasok dan
Perubahan lingkungan

Sumarsono (2010: 33 – 36), menjelaskan bahwa sumber ide biasanya berkaitan dengan hal- hal
atau kegiatan yang menyangkut organisasi atau lembaga yang ada hubungannya dengan bisnis
seperti konsumen,perusahaan yang sudah ada,saluran distribusi,pemerintah, penelitian dan
pengembangan

Kristanto (2009: 29-33), potensi kewirausahaan dapat digali atau membutuhkan penggalian
inovasi secara nyata.Wirausaha dapat belajar, mengombinasikan dengan kesempatan yang ada
pada lingkungan.

Wirausaha dalam memulai usaha, bisnis menghasilkan barang ataupun jasa bagi masyarakat,
secara umum dapat dilakukan dengan proses sistematis dan terukur, sebagai berikut:

1. Pengamatan lingkungan ekstern dan intern guna menemukan kebutuhan


2. Produk riil harus dimunculkan (berbeda dan memiliki nilai tambah)
3. Mengamati pasar sasaran
4. Menjamin jumlah dan kualitas produk
5. Menaksir biaya awal serta sumber pendanaan
6. Memperhitungkan resiko: pesaing, teknik, dan finansial

Pertemuan 11 “TAHAP PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN BISNIS”

Perencanaan Bisnis
Perencanaan bisnis merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan rencana
perusahaan/pengusaha untuk memanfaatkan peluang-peluang usaha (business opportunities)
yang terdapat di lingkungan eksternal perusahaan,menjelaskan keunggulan bersaing(competitive
advantage) usaha, serta menjelaskan berbagai langkah yang harus dilakukan untuk menjadikan
peluang usaha tersebut menjadi suatu bentuk usaha yang nyata.

Menurut Peggy dalam Zebua (2017: 131),perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru tertulis yang
berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, perincian finansial, strategi usaha,
peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengelolaannya.

Alasan penting mengapa orang harus menyusun perencanaan usaha:


1. Untuk menunjukkan bahwa bisnis ini layak dan menguntungkan
2. Untuk mendapatkan pembiayaan bank
3. Untuk mendapatkan dana investasi
4. Untuk mengatur dengan siapa harus bekerja sama
5. Untuk mendapatkan kontrak besar
6. Untuk menarik tenaga kerja

Aspek-Aspek Perencanaan Bisnis


1. Aspek pemasaran
a. Daerah pemasaran
b. Situasi pasar
c. Proyeksi permintaan
d. Strategi dan taktik pemasaran
2. Aspek produksi
a. Pengadaan bahan
b. Kebutuhan sumber daya produksi
c. Proses produksi
d. Perkiraan jumlah produksi
e. Penganggaran produksi
3. Aspek organisasi dan manajemen
a. Organisasi
b. Manajemen
c. Penganggaran organisasi danmanajemen
4. Aspek pengendalian dampak lingkungan
a. Limbah
b. Dampak biofisik
c. Dampak sosial budaya
d. Penganggaran pengendaliandampak lingkungan

Tahap-Tahap Penyusunan Perencanaan bisnis

1. Tahap ide usaha


2. Tahap perumusan konsep usaha
3. Tahap studi kelayakan usaha
4. Tahap penyusunan rencana bisnis

Kesalahan dalam Perencanaan Bisnis


- Menunda pembuatan rencana bisnis
- Hal-hal non formil dalam arus kas
- Gagasan yang terlalu tinggi
- Ketakutan
- Penentuan tujuan yang tidak jelas
- Tidak fokus
- Prioritas yang lemah
- Membuat proyeksi yang kurang tepat
Pelaksanaan Bisnis
Pelaksanaan menurut KBBI berasal dari kata ‘laksana’, kemudian pelaksanaan adalah cara, proses,
perbuatan melaksanakan keputusan, rencana dan lain sebagainya. sebuah kegiatan / perbuatan
melaksanakan rencana bisnis yang sudah dirancang dengan matang sebelumnya.

1. Manajerial
a. Manajemen SDM
b. Manajemen keuangan
c. Manajemen operasi
d. Manajemen pemasaran
e. Manajemen informasi
f. Manajemen strategi
g. Manajemen resiko

2. Etika Bisnis
a. Tanggung jawab terhadap lingkungan
b. Tanggung jawab terhadap karyawan
c. Tanggung jawab terhadap pelanggan
d. Tanggung jawab terhadap investor,
e. Tanggung jawab terhadap masyarakat

Pertemuan 12 “TAHAP PENGUSULAN USAHA YANG LAYAK”


Pengertian
Tahap yang dilakukan jika terdapat lebih dari satu proyek yang layak, maka manajer harus
memilih satu proyek prioritas yang dianggap paling penting (menguntungkan). Yang diprioritaskan
adalah rencana bisnis yang memiliki skor tertinggi jika dibandingkan dengan usulan yang lain
berdasarkan kriteria-kriteria penilaian yang telah ditentukan.

Tujuan
Kajian studi kelayakan bisnis ditujukan untuk mengidentifikasi kondisi dan situasi dari bisnis yang
akan dilaksanakan. Hasil kajian yang telah dilakukan akan menjadi bahan masukan yang sangat
penting kepada pimpinan yang akan merekomendasikan dan membantu dalam proses
pengambilan keputusan secara lebih baik. Kajian studi kelayakan bisnis juga akan memberikan
masukan kepada pimpinan terhadap rencana bisnis apa yang akan dilaksanakan terlebih dahulu
dan rencana bisnis apa yang perlu dihilangkan.

Kriteria proyek
Menurut Fahmi, dkk (2010: 19-20)

 Mampu memberikan manfaat yang berarti kepada masyarakat.


 Mampu untuk berkembang dan yang terpenting memiliki kondisi kontinuetas yang tinggi.
 Mampu tahan terhadap berbagai goncangan ekonomi baik faktor domestik maupun
global.
 Usaha yang dikerjakan tahan terhadap berbagai masalah termasuk jika timbulnya krisis
kepercayaan.
 Dapat menampung lapangan pekerjaan atau secara tidak langsung telah coba mengurangi
angka pengangguran

Manajer yang membawahi pengerjaan proyek/usaha adalah orang yang memiliki pengalaman
(experience) dan pendidikan (education) yang cukup. Seorang manajer perlu memiliki
kemampuan mengorganisasikan anggotanya agar dapat bekerja dalam kelompok secara efisien
dan efektif

Manajer yang membawahi pengerjaan proyek/usaha adalah orang yang memiliki performance
yang dapat dipertanggungjawabkan secara konsep manajemen modern,seperti kedisiplinan,
loyalitas, kejujuran dan keinginan untuk terus memperbaiki kesalahan.

Proyek atau usaha memiliki kegigihan dalam jangka panjang untuk menerapkan penggunaan
teknologi yang dinamis dan juga untuk mengantisipasi munculnya pesaing

Urutan prioritas
1. Skenario Mutually Exclusive (saling meniadakan)
Skenario ini dipakai jika suatu proyek A dipilih, maka proyek lain harus tidak dipilih. Dengan
skenario untuk kondisi seperti ini, ukuran untuk pemilihan proyek dapat menggunakan NPV
atau IRR, tergantung pada persoalan yang dihadapi serta karakteristik dari NPV dan IRR itu
sendiri.
2. Skenario Contigency (saling terkait)
Skenario ini dipakai jika suatu proyek A dipilih, maka proyek B atau proyek yang yang lian
harus diikutsertakan pula. Jadi, manajemen harus melakukan investasi terhadap proyek-
proyek tersebut.
3. Skenario Independency (saling bebas)
Skenario yang digunakan jika proyek A dianggap paling layak direalisasikan, tidak ada
hubungan dengan proyek B atau yang lainnya yang juga layak direalisasikan. Apakah proyek B
akan ditunda, dihapus, atau diikutsertakan akibat pembangunan proyek A akan dipelajari
kemudian, karena dianggap tidak berkaitan.
4. Skenario Capital Budget Constrain(keterbatasan finansial)
Skenario digunakan jika ada beberapa proyek yang layak untuk dibangun tetapi dana yang
tidak mencukupi untuk membangun seluruh proyek, tentulah yang akan direalisasikan hanya
satu atau beberapa proyek yang memenuhi syarat saja, seperti ketersediaan dana, rencana
sisa dana yang terkecil, dan nilai NPV proyek yang paling baik.
5. Skenario Cost Effectiveness (biaya efektif)
Pengurutan usulan proyek berdasarkan pada sumber daya yang mendesak untuk segera
dimanfaatkan, seperti misalnya tenaga kerja yang menganggur.
Pertemuan 13 “TAHAP PENELITIAN BISNIS”
Penelitian adalah suatu penyelidikan sistematis yang ditujukan untuk penyediaan informasi dalam
menyelesaikan suatu masalah yang ada (Sumarni dan Wahyuni, 2013: 3).

Penelitian bisnis adalah suatu kegiatan meneliti, meriset, dan mengkaji suatu data serta
menyelidikinya sehingga menghasilkan sebuah solusisolusi yang terbaik setelah mengalami
beberapa proses permasalahan didalam bisnis usaha dengan tujuan untuk memecahkan masalah
dan memperoleh keuntungan dalam berbisnis.

PentingnyaMempelajari Penelitian Bisnis


Melalui penelitian bisnis, manajer dapat mengatur strategi untuk perusahaannya agar dapat
berkembang dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen mulai dari selera, sistem layanan yang
diinginkan oleh konsumen, mengetahui penyebab terjadinya penurunan penjualan,dijadikan
dasar pengambilan keputusan oleh manajer dan juga dapat menyusun prediksi penjualan di masa
yang akan datang.

Tujuan Penelitian
- Menyelidiki suatu masalah yang muncul dalam dunia kerja yang memerlukan solusi.
- Investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis mengenai suatu fenomena yang
menjadi perhatian pengambil keputusan manajerial.
- Membuat penjelasan, menyusun prediksi, serta mengendalikan fenomena yang terjadi di
dalam suatu barasan yang ditentukan sebuah bisnis.

Penelitian Dasar
Dilakukan untuk meningkatkan pemahaman terhadap masalah tertentu yang kerap terjadi dalam
konteks organisasi dan mencari metode untuk memecahkannya . Tujuan utama penelitian dasar
adalah menghasilkan lebih banyak pengetahuan dan pemahaman terhadap fenomena yang
menarik dan membangun teori–teori berdasarkan hasil penelitian. Sebagai contoh, jika sebuah
produk pemasarannya jelek maka manager ingin segara untuk menemukan alasannya agar dapat
dilakukan tindakan koreksi terhadap strategi pemasarannya.

Penelitian Terapan
Dilakukan dengan maksud menerapkan hasil temuan untuk memecahkan masalah spesifik yang
sedang dialami dalam perusahaan. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan mengaplikasikan,
menguji dan mengevaluasi penelitian terhadap permasalahan praktis. Penelitian terapan dalam
konteks bisnis yaitu cara manajemen perusahaan dalam memecahkan masalah internal
perusahaan yang mengakibatkan penurunan grafik perusahaan dan bagaimana solusi dalam
mengatasi masalah internal perusahaan

Teknik Pengumpulan Data


1. Survei
Teknik pengumpulan data di mana peniliti mengajukan pertanyaan kepada responden baik
secara lisan maupun tertulis.
 Wawancara = komunikasi atau pembicaraan dua arah yang dilakukan oleh pewawancara
dan responden untuk menggali informasi yang relevan dengan tujuan penelitian
 Kuesioner = Teknik pengumpulan data tanpa memerlukan kehadirran peneliti, cukup
diwakili dengan angket atau lembar pertanyaan yang telah disusun
2. Observasi
Teknik penumpulan data melalui proses pencatatan perilaku subjek (orang), objek (benda),
atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-
individu yang diteliti.
a) Observasi berperan serta
b) Observasi nonpartisipan
c) Observasi terstruktur
d) Observasi tidak terstrukur.
3. Dokumentasi
Mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber, baik secara pribadi maupun
kelembagaan
Data tersebut berupa: laporan keuangan, struktur organisasi,rekapitulasi personalia, data
produksi, peraturan-peraturan,surat wasiat, riwayat perusahaan, riwayat hidup, dan lain
sebagainya.

Etika Penelitian Bisnis


etika adalah jaminan agar tidak ada seorang pun yang dirugikan atau memperoleh dampak negatif
kegiatan penelitian, misalnya pelanggaran terhadap persetujuan publikasi hasil penelitian,
kerahasiaan, salah penyajian hasil temuan, besarnya biaya penelitian, dan sebagainya (Cooper
dan Pamela, 2013: 112)

Menyusun Laporan Penelitian

informal formal
1. Komentar 1. Pengumpulan data pengolahan
2. Analisis 2. Analisis data
3. Kesimpulan 3. Pengambilankesimpulan
4. Lingkupbterbatas 4. rekomendasi
5. Kurang lebih 5 Halaman
Laporan Penelitian Formal Minimal Harus Dibuat Dengan Dasar
1. LOGIS
2. PSIKOLOGIS
3. SITEMATIS

Aturan penulisan karya ilmiah yang harus dipahami oleh peneliti adalah:

a. Penulis harus memahami kepada siapa penulisan ilmiah ditujukan.


b. Penulis harus menyadari bahwa pembaca laporan tidak mengikuti kegiatan proses
penelitian sehingga penulisan harus memuat kronologis yang jelas.
c. Penulis harus berupaya mengungkap arti penting hasil penelitian dalam konteks
pengetahuan secara umum sehingga pembaca yang berlatar belakang pengetahuan
berbeda, akan mudah menagkap manfaat hasil laporan penelitian.

Pertemuan 14 “TAHAP EVALUASI STUDI KELAYAKAN BISNIS”

Tahap evaluasi
Proses membandingkan sesuatu dengan satu atau beberapa kriteria standar yang bersifat
kuantitatif maupun kualitatif, terutama terkait biaya (cost) yang dikeluarkan dengan manfaat
(benefit) yang akan diperoleh

Evaluasi Proyek
Evaluasi proyek dilaksanakan untuk menilai dan memilih berbagai investasi yang mungkin untuk
dikembangkan sesuai dengan kemampuan investasi yang dimiliki.

Jenis Evaluasi Kelayakan Bisnis


a. Mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan.
b. Mengevaluasi proyek yang akan dibangun.
c. Mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin (fungsi manajemen).

Aspek Evaluasi Kelayakan Bisnis


1. Analisis Aspek Pasar
2. Analisis Aspek Teknis
3. Analisis Aspek Finansial

Tahap-tahap Evaluasi Kelayakan Bisnis


1. Evaluasi Kemajuan
2. Perbaikan atau Pengembangan
3. Target Usaha Selanjutnya
4. Monitoring dan Evaluasi Usaha
• Posisi Keseluruhan Usaha
• Kemajuan atau Kemunduran Usaha
Waktu Melakukan Evaluasi Usaha
1. Secara rutin (berkala)
Evaluasi bulanan, triwulan, ataupun tahunan
2. Secara Insidental
Terjadi masalah yang dirasakan cukup signifikan pada usaha

 Benefit atau manfaat pada evaluasi proyek pada umumnya lebih bersifat social benefit
daripada financial benefit. Untuk menghitung benefit dalam evaluasi proyek, terutama
dalam perhitungan kriteria investasi, penilaian didasarkan pada manfaat langsung yang
diterima dari proyek
 Ruang lingkup dari evaluasi proyek melihat kelayakan suatu proyek ditinjau dari
kepentingan masyarakat secara keseluruhan.
 Dampak proyek terhadap perekonomian masyarakat secara keseluruhan, erat
hubungannya dengan besar kecilnya jumlah investasi yang ditanam dalam sebuah proyek

Manfaat Proyek
Manfaat proyek dapat dilihat dari evaluasi proyek, yaitu penerimaan (revenue) yang dihasilkan
suatu proyek sebelum dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan. Dilihat dari sifatnya, manfaat
proyek ini dapat digolongkan menjadi 3 bagian yaitu:

 Manfaat langsung (direct benefits)


adalah manfaat yang diterima sebagai akibat adanya proyek, seperti naiknya nilai hasil
produksi barang atau jasa, perubahan bentuk, turunnya biaya, dan lain sebagainya.

 Manfaat tidak langsung


Adalah manfaat yang timbul sebagai dampak yang bersifat multiplier effects dari proyek
yang dibangun terhadap kegiatan pembangunan lainnya.
 Manfaat tidak kentara
adalah manfaat dari pembangunan proyek yang sulit diukur dalam bentuk uang, seperti
perubahan pola pikir masyarakat, perbaikan lingkungan,berkurangnya pengangguran,
peningkatanketahanan nasional, kemantapan tingkat harga,dan lain sebagainya

Jenis Biaya

 Biaya langsung adalah biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan proyek, seperti
biaya investasi, biaya operasi, dan biaya pemeliharaan proyek
 Biaya tidak langsung adalah biaya yang perlu diperhitungkan dalam menganalisis proyek,
seperti biaya polusi udara karena adanya proyek, biaya untuk mengatasi pencemaran,
bising dan berbagai biaya lain yang harus dikeluarkan untuk mengatasi dampak negatif
atas keberadaan proyek tersebut

Keputusan dalam Evaluasi Proyek


Keputusan yang diambil dari hasil evaluasi proyek pada dasarnya dapat dikelompokkan
dalam 3 keputusan, yaitu:

 Menolak atau menerima proyek.


 Memilih sati atau beberapa proyek dari proyek yang layak, sesuai dana yang tersedia.
 Membuat skala prioritas dari beberapa proyek yang layak.

Menjalankan usaha merupakan bagian dari kehidupan pribadinya.Keingina untuk dipandang


terhormat di masyarakat juga tercermin pada keputusan yang menyangkut perusahaan.

 Sebagian besar pelaku usahan mengalami kesulitan likuiditas dan modal kerja.
 Ketidakpastian cash flow dalam usaha sering menjadi kendala dan membuat pelaku usaha
ragu-ragu untuk mengambil keputusan investasi jangka panjang.
 Ketertutupan perusahaan kecil menjadikan perusahaan kurang dikenal, berbeda dengan
perusahaan yang telah go publik.
 Proposal proyek untuk perusahaan yang berskala kecil sering dianggap kurang signifikan,
meski bagi pelaku usaha, biaya untuk proposal usaha kecil dan usaha besar sama saja.
 Bakat kepemimpinan usaha kecil sangat langka

Anda mungkin juga menyukai