Anda di halaman 1dari 31

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Studi Kelayakan Usaha/Bisnis


Sebelum kita mengerti secara mendalam apa yang di maksud dengan studi
kelayakan usaha serta kegiatan apa saja yang di lakukan dengan studi kelayakan
usaha maka ada baiknya terlebih dahulu kita menngetahui pengetahuan investasi,
jenis-jenis investasi , dan kegiatan dalam investasi secara pengertian proyek dan
usaha.
Investasi menurut Martono dan D.Agus Marjito (2002) adalah penanaman
dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan kedalam suatu asset (aktiva) dengan
harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang.
Investasi dapat di lakukan dalam berbagai bidang usaha, oleh karena itu
investasi pun di bagi dalam beberapa jenis. Dalam praktiknya jenis investasi di
bagi 2 macam yaitu :
1. Investasi nyata (real invesment)
Investasi nyata merupakan investasi yang dibuat dalam harta tetap (fixed
asset) seperti tanah, bangunan, peralatan atau mesin-mesin.
2. Investasi financial (financial invesment)
Investasi financial meruapakan investasi dalam bentuk kontrak kerja,
pembelian saham atau surat berharga lainnya seperti sertifikat deposito.
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan
dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu
bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan.
Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Ini adalah kebalikan
dari divestasi pada aset yang lama.
Menurut Society’s Needs Usaha atau bisnis adalah suatu kegiatan individu
untuk melakukan sesuatu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual
barang dan jasa guna untuk mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat. Keuntungan merupakan tujuan utama dalam dunia bisnis, terutama
bagi pemilik bisnis dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Bentuk
II-2

keuntungan yang diharapkan lebih banyak dalam bentuk financial. Besarnya


keuntungan telah di tetapkan sesuai dengan target yang di inginkan sesuai dengan
batas waktunya. Bidang usaha yang digeluti beragam mulai dari perdangan,
industri, pariwisata, agrobisnis, atau jasa-jasa lainnya.
Mempelajari secara mendalam artinya meneliti secara sunguh-sunguh data
dan informasi yang ada, kemudian diukur, dihitung dan dianalisa hasil penelitian
tersebut dengan menggunakan metode-metode tertentu. Penelitian yang dilakukan
terhadap usaha yang akan dijalankan dengan ukuran tertentu, sehingga diperoleh
hasil maksimal dari penelitian tersebut. Kelayakan artinya penelitian yang
dilakukan secara mendalam tersebut dilakukan untuk menentukan apakah usaha
yang akan dijalankan akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan
dengan biaya yang akan dikeluarkan.
Aspek-aspek yang dinilai dalam studi kelayakan meliputi aspek hukum,
aspek pasar dan pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis/operasional, aspek
manajemen dan organisasi, aspek ekonomi dan sosial serta aspek dampak
lingkungan.untuk menilai aspek ini di perlukan pengetahuan di berbagai aspek-
aspek tersebut.
Aspek hukum digunakan untuk meneliti kelengkapan, kesempurnaan dan
keaslian dari dokumen-dokumen yang di miliki mulai dari badan usaha, izin-izin
sampai dokumen lainnya. Kemudian aspek pasar dan pemasaran adalah meneliti
seberapa besar pasar yang akan dimasuki dan seberapa besar kemampuan
perusahaan untuk menguasai pasar serta bagaimana strategi yang akan dijalankan
nantinya. Aspek keuangan adalah untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
memperoleh pendapatan serta besarnya biaya yang dikeluarkan. Dari sini akan
terlihat pengembalian uang yang di tanamkan seberapa lama akan kembali. Aspek
manajemen dan organisasi adalah untuk mengukur kesiapan dan kemampuan
sumber daya manusia yang akan menjalankan usaha tersebut dan mencari bentuk
organisasi yang sesuai dengan usaha yang dijalankan.
Aspek teknis/produksi adalah untuk menentukan lokasi, layout gedung dan
ruangan, serta teknologi yang dipakai. Lokasi yang menjadi perhatian adalah
lokasi kantor pusat, lokasi pabrik dan lokasi gedung. Penelitian selanjutnya untuk
II-3

menilai manfaat ekonomi dan sosial dengan dijalankan usaha tersebut bagi
masyarakat. Yang terakhir adalah aspek dampak lingkungan adalah untuk menilai
dampak lingkungan yang ditimbulkan nantinya apabila usaha tersebut dijalankan
termasuk metode penanggulangannya.

2.2 Aspek Hukum


Aspek ini membahas masalah Legalitas sebuah usaha yang direncanakan
terkait dengan kebijakan pemerintah.  Usaha yang direncanakan tidak boleh
bertentangan dengan kebijakan dan hukum yang berlaku. Tanpa dukungan
legalitas, usaha yang direncanakan dikhawatirkan akan mendapat   hambatan   
pada   tahap   implementasi rencana   dan  keberlanjutan   usahanya terancam
berhenti.  
Selain itu, legalitas usaha yang direncanakan sangat diperlukan apabila akan
berhubungan dengan pihak lain seperti bank, investor, pemerintah, dan pihak-
pihak lainnya
Dengan  demikian  aspek  legalitas/hukum  dalam  studi  kelayakan  harus
menjadi  bahan pertimbangan. Adapun beberapa dokumen yang diperlukan untuk
kepentingan suatu kelayakan bisnis adalah:
a. Memenuhi kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku Pajak Akuntansi dan Konsultan Akuntansi
b. Bersedia menjadi anggota Ikatan Konsultan Pajak Indonesia dan tunduk pada
Kode Etik Ikatan Konsultan Pajak Indonesia;
c. Memiliki Sertifikat Konsultan Pajak.
d. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
f. Bisnis yang akan dilaksanakan
g. Tempat bisnis akan dilaksanakan
h. Waktu pelaksaan bisnis
i. Mekanisme cara pelaksanaan bisnis
II-4

Selanjutnya, dokumen lain yang tidak kalah penting adalah:


1. bukti diri (KTP atau SIM).
2. sertifikat tanah.
3. serta surat-surat atau sertifikat lain yang dianggap perlu.
Dan selain itu, perusahaan juga harus memiliki izin tertentu sesuai dengan
jenis bidang usaha perusahaan yaitu:
1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
2. Surat Izin Usaha Industri (SIUI).
3. Izin domisili dimana perusahaan berada.
4. Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
5. Izin tenaga kerja asing jika perusahaan menggunakan tenaga kerja asing.
Setiap usaha yang legal sudah tentu harus mengikuti peraturan yang berlaku
sesuai dengan undang-undang maupun peraturan lain sebagai penjabaran undang-
undang tersebut, seperti surat keputusan mentri(Kepmen). Dengan mengikuti
peraturan yang ada, maka secara yuridis bisnis/usaha yang akan dilaksanakan
menjadi layak

2.3 Aspek Pasar dan Pemasaran


Aspek pasar dan pemasaran dibutuhkan dalam menilai sejauh mana
potensi usaha dapat dijalankan. Analisis terhadap aspek ini menjadi perhatian
pertama agar dapat diketahui sejauh mana pangsa pasar dan peluang yang tersedia
dan dapat melihat kondisi pasar yang terjadi, sehingga dapat diperkirakan
anggaran usaha.
Pengkajian aspek pasar dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang
berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan usaha tersebut.
Pada dasarnya, analisis aspek pasar bertujuan antara lain untuk mengetahui berapa
besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, dan market-share dari produk
bersangkutan. Pembahasan aspek-aspek studi kelayakan diawali dengan aspek
pasar dan pemasaran.
II-5

a. Produk Jasa Yang Ditawarkan


Spesifikasi produk yang akan dibuat serta sasaran pasarnya harus terurai
dengan jelas serta segmen pengguna produk / jasa. Ciri manfaat suatu produk
atau atribut lainnya membantu untuk membedakan dari produk pesaing Uraian
spesifikasi produk yang jelas akan memudahkan dalam menghitung kebutuhan
bahan baku yang digunakan. Sementara segmen pasar dan target pasar yang
jelas akan membantu dalam penyusunan program pemasaran
b. Perkembangan Permintaan dan Prospeknya
Perkembangan permintaan dan prospek pasar terhadap suatu produk perlu
diketahui, guna mendapatkan hal tersebut harus dilakukan penelitian pasar
melalui perkembangan penjualan produk/ jasa sejenis yang dipublikasikan
dalam berbagai laporan(studi data skunder) dan penelitian lapangan (market
survey) tentang selera atau keinginan terhadap produk.
Proyeksi permintaan harus dibuat untuk beberapa tahun ke depan,
setidaknya untuk jangka waktu lima tahun atau disesuaikan dengan unsur
peralatan utama yang digunakan. Perhitungan statistik terhadap perkembangan
dan prospek permintaan barang/ jasa harus dicantumkan dalam lampiran proposal
bisnis tersebut, termasuk sumber datanya supaya dapat dipertanggung jawabkan
validitasnya. 
1. Perkembangan Penawaran dan Prospeknya
Informasi tentang perkembangan penawaran dapat diamati dengan volume
produksi atau melalui kapasitas produksi terpasang perusahaan sejenis yang sudah
ada dipasar. Sedangkan data-data tentang perusahaan dan masing-masing
kepasitas produksinya dapat diperoleh dari publikasi atau pencatatan pada BKPM,
Depatemen Perindustrian dan Perdagangan, asosiasi perusahaan yang terkait dan
sebagainya.
2. Market Space dan Market Share
Adanya kelebihan volume perimntaan terhadap penawaranya menunjukkan
ruang pasar yang dapat dipenuhi. Ruang pasar yang cukup besar menunjukkan
II-6

indikasi bahwa pembangunan proyek untuk memenuhi permintaan tersebut layak


untuk dilaksanakan.

3. Program Pemasaran
Program pemasaran disusun berdasarkan target pasar dan pangsa pasar yang
akan dikuasai, rencana pemenuhan pangsa pasar disusun berdasarkan program
pemasaran yang lebih rinci meliputi volume penjualan, kebijakan harga jual,
system pembayaran, system distribusi dan kegiatan promosi yang digunakan.

2.4 Aspek Keuangan


Keuangan merupakan fungsi bisnis yang sangat penting, dimana
menjadi faktor untuk menentukan anggaran, investasi, dan besarnya usahan yang
akan dibuat. Aspek Keuangan adalah faktor yang menentukan biaya yang di
keluarkan serta dihasilkan untuk membuat sebuah usaha yang optimal.
Suatu kegiatan dianggap layak secara ekonomi bila ada tambahan manfaat
yang diterima oleh masyarakat akibat adanya suatu kegiatan lebih besar dari biaya
proyek.

2.5 Aspek Teknik/Operasional


Aspek ini bertujuan untuk meyakini apakah secara teknis dan pilihan
teknologi, rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau tidak layak, baik
pada saat pembangunan proyek atau operasional secara rutin.
a. Masalah Manajemen Operasional
Manajemen operasional adalah suatu fungsi atau kegiatan manajemen yang
meliputi perancanaan, organisasi staffing, koordinasi, pengarahan, dan
pengawasan terhadap operasi perusahaan. Operasi ini merupakan suatu kegiatan
(didalam perusahaan) untuk mengubah masukan menjadi keluaran, sehingga
keluarannya akan lebih bermanfaat dari masukannya. Keluaran tersebut dapat
berupa barang dan / atau jasa. Tugas menajemen di perusahaan adalaha untuk
mendukung manajemen dalam rangka pengambiulan keputusan masalah-masalah
produksi/operasi.
II-7

b. Masalah Proses Produksi Dan Operasi


Persoalan-persoalan dalam proses prosduksi/operasi ternyata cukup banyak
dan kompleks. Namun, Persoalan-persoalan itu akan dipilah-pilah, dan
disesuaikan dalam studi kelayakan bisnis. Untuk Proses manufaktur, persoalan –
persoalan dalam proses tersebut dikelompokan sesuai dengan masalah manajemen
operasional diatas, sebagai berikut:
Kelompok Masalah Posisi Perusahaan, persoalan-persoalan utamanya
adalah:
1. Pemelihan strategi produksi
2. Pemilihan dan perencanaan produk
3. Perencanaan kualitas

2.6 Aspek Manajemen dan Organisasi


A. Pengertian aspek manajemen
Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang cukup penting
dianalisis untuk kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah
dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa didukung dengan menejemen dan
organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan mengalami kegagalan.
Baik menyangkut masalah sdm maupun menyangkut rencana perusahaan secara
keseluruhan haruslah disusun sesuai dengan tujuan perusahaan. Tujuan
perusahaan akan lebih mudah tercapai jika memenuhi kaidah- kaidah atau tahapan
dalam proses menejemen. Proses menejemen atau kaidah ini akan tergambar dari
masing-masing fungsi yang ada dalam menejemen.
Adapun fungsi-fungsi manajemen dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam proses ini ditentukan tentang apa yang harus dilakukan, kapan dan
bagaimana melakukannya serta dengan cara apa hal tersebut dilaksanakan.
2.  Pengorganisasiaan (organizing)
II-8

Pengorganisasian adalah proses pengelompokkan kegiatan-kegiatan atau


pekerjaan dalam unit-unit. Tujuannya adalah supaya tertata dengan jelas antara
tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan kerja dengan sebaik
mungkin dalam bidangnya masing-masing.

3.  Pelaksanaan (actuating)
Menggerakkan atau melaksanakan adalah proses untuk menjalankan
kegiatan/pekerjaan dalam organisasi. Dalam menjalankan organisasi para
pemimpin/manajer harus menggerakkan bawahannya (para karyawan) untuk
mengejarkan pekerjaan yang telah ditentukan dengan cara memimpin, memberi
perintah, memberi petunjuk, dan memberi motivasi.

4. Pengawasan (controlling)
Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas
apakah telah sesai dengan rencana.jika dalam proses tersebut terjadi
penyimpangan, maka akan segera dikendalikan.
Analisa aspek manajemen adalah analisa yang berkaitan dengan pelaksanaan
fungus-fungsi manajemen dalam bisnis. Beberapa hal yang diperlukan dalam
aspek manajemen adalah:
A.   Struktur organisasi
Struktur organisasi perusahaan menunjukkan tugas, jenjang dan rentang
kendali perusahaan beserta tanggung jawabnya. Struktur organisasi merujuk pada
bagaimana kegiatan dilakukan, dibagi, dikelompokkan kedalam hubungan antara
manajer dan karyawan, manajer dengan manajer, dan karyawan dengan karyawan.
Secara formal, struktur organisasi dibedakan menjadi tiga cara yaitu: menurut
fungsi, menurut produk/pasar, dan dalam bentuk matrix.
B.     Orang kunci
Orang kunci adalah orang yang memiliki   pengaruh  dan kekuasaan yang
besa di perusahaan misalnya pendiri perusahaan, penyandang dana/modal
terbesar, seseorang yang menjadi icon di perusahaan tersebut.
Karakteristik orang kunci di perusahaan adalah:
II-9

1.      Karakter
Karakter orang kunci dapat di ketahui melalui reputasi, daftar riwayat hidup,
kegemaran (hobby) dan melalui teman atau orang yang tergabung dalam
komunitasnya.

2.      Pengalaman
Pengalaman orang kunci dapat di ketahui melalui banyaknya varian kasus
/pekerjaan /bisnis yang pernah di tangani.
3.      Pengetahuan
Pengetahuan orang kunci di ketahui melalui latarbelakang pendidikannya.
Selain itu kita dapat mengetahui melalui pengalaman kerja yang di miliki dan
berbagai short course yang diikuti. Semakin  banyak short course dan semakin
tinggi jenjang pendidikan, maka semakin baik pengetahuan yang dimiliki.
4.      Image
Image orang kunci di ketahui melalui reputasi yang dimiliki di kalangan
komunitasmya dan warga di sekitar tempat tinggalnya atau pada masyarakat
secara umum.
5.      Kredibilitas
Kredibilitas orang kunci diketahui melalui teman, komunitas bisnis,
tetangga dan informasi bank.
C.     Manajemen pembangunan proyek
Menejemen proyek adalah sistem untuk merencanakan, melaksanakan, dan
mengawai pembangunan proyek dengan efisien. Pembangunan proyek haru
dapatmenyusun rencana pelaksanaan proyek dengan mengoordinasikan berbagai
aktivitas atau kegiatan proyek dan penggunaan sumber daya agar secara fisik
proyek dapat diselesaikan tepat waktu.
Pada umumnya setiap proyekyang relatif besar meliputi tiga tahapan yaitu
perencanaan, penjadwalan, dan pengawasan atau pengadilan.
1. Perencanaan proyek
Rencana proyek menggambarkan mengapa dan bagaimana suatu proyek
dilaksanakan. Dalam melaksanakan proyek perlu dianalisis rencana kerja yang
II-10

meliputi jenis pekerjaan,waktu penyelesaian, tenaga pelaksana, peralatan, dan


anggaran. Dalam perencanaan proyrk biasanya digunakan bntuan teknik seperti
bagan gantt (gantt chart) atau diperluas menggunakan analisa jaringan (network
analysi) seperti program evaluation and review technique (pert) dan critical path
method (cpm).
Tujuan utama menggunakan teknik-teknik terrsebut adalah untuk
membantu pihak perencanaan agar lebih mudah dalam memperkirakan kapan
suatu proyek akan selesai, kalau haru di percepat, aktivitas-aktivitas mana yang
harus dipercepat,dan berapa tambahan biayanya.
Dengan demikian rencana proyek yangbaik akan meliputi unsur-unsur berikut :
1.    Menetapkan tujuan.
2.    Mendefinisikan proyek.
3.    Mencantumkan langkah utama untuk dilakukan.
4.    Jadwal waktu untuk penyelesaian.
5.    Analisa biaya/manfaat
6.    Uraian mengenai sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
proyek.
2. Penjadwalan proyek
Jadwal proyek adalah menentukan aktivitas-aktivitas proyek dalam urutan
waktu tertentu dimana mereka harus dimunculkan. Pendekatan penjadwalan yang
populer adalah bagan gantt. Bagan ini menunjukkan hubungan antara aktivitas
proyek dengan batasan waktu. Sumbu horizontal adalah menunjukkan suatu
waktu (jam, hari, minggu, bulan, dan tahun) dan sumbu vertical menunjukkan
aktivitas (kegiatan) untuk diselesaikan. Keunggulan bagan gantt adalah sederhana
dan mudah ditafsirkan dan efektif digunakan untuk proyek yang mempunyai
aktivitas atau kegiatan relative sedikit atau proyek yang masih sederhana.
3. Pengawasan proyek
Mengawai atau mengendalikan proyek merupakan hal yang penting untuk
menjaga agar proyek selesai pada waktunya. Mengawasi suatu proyek meliputi
monitoring terhadap sumber daya, biaya, kualitas dan anggaran. Pengawasan juga
II-11

berarti menyimpulkan umpan balik untuk memperbaiki rencana proyek dan


memindahkan sumber daya ke tempat dimanayang paling dibutuhkan.
D.     Manajemen sumber daya manusia
Selanjutnya  perlu dianalisis adalah kesiapan perusahaan yang berkaitan
dengan menejemen sumber daya manusia mulai dari pengadaan sampai pada
penenempatannya di jabatan tertentu untuk menjalankan kegiatan perusahaan.
Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu konsep yang bertalian dengan
kebijaksanaan prosedur, dan praktik bagaimana mengelola atau mengatur orang
dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 
Manajemen sumber daya manusia dapat dijabarkan dalam fungsi manajerial
yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, dan
fungsi operatif yang meliputi pengadaan, konpensasi pengembangan, integrasi,
pemeliharaan, pemutusan hubungan kerja.
1. Analisis jabatan
Komponen organisasi yang paling penting adalah pekerjaan atau jabatan.
Untuk mencapai tujuan organisasi perlu menetapkan jenis-jenis pekerjaan yang
harus dilaksanakan. Analisa jabatan adalah merupakan suatu proses untuk
mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan
suatu jabatan. Untuk itu perlu mengetahui pekerjaan-pekerjaan apa saja yang
harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu
dikerjakan.
Analisis jabatan dapat diartikan suatu proses yang sistematis untuk
mengumpulkan, menganalisis, dan mensintesiskan data jabatan. Dari analisis
jabatan akan diperoleh uraian jabatan dan spesifikasi jabatan. Uaraian jabatan
memuat keterangan yang lengkap, singkat, jelas, dan konsisten mengenai suatu
jabatan.
Uraian jabatan memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Identitas jabatan.
2. Fungsi jabatan
3. Uraian tugas
4. Wewenang
II-12

5. Tanggung jawab
6. Hubungan kerja
7. Bahan, alat, dan mesin yang digunakan
8. Kondisi kerja

Sedangkan spesifikasi jabatan atau persyaratan jabatan memuat syarat- syarat


minimum yang harus dipenuhi oleh seseorang agar dapat melaksanakan jabatan
tertentu dengan baik. Persyaratan jabatan antara lain:
1. Persyaratan pendidikan
2. Persyaratan pelatihan
3. Persyaratan pengalaman
4. Persyaratan psikologi
5. Persyaratan khusus
Perancangan jabatan merupakan proses yang ditentukan dan diciptakan oleh
karakteristik dan kualitas kerja dari suatu jabatan. Pada umumnya perancangan
jabatan didasarkan pada pendekatan sebagai berikut:
A. Pendekatan mekanistik
Perancangan kerja dengan pendekatan ini didasarkan pada ilmu teknik
mesin dan menitik beratkan pada tugas. Pekerjaan dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat dilaksanakan seefisien mungkin.
B. Pendekatan faktor manusia
Dalam perancangan jabatan perlu memerhatikan faktor tubuh baik biologi
maupun psikologi si pekerja.
C. Pendekatan motivasi
Pendekatan ini didasarkan pada psikologi organisasi dimana kerja
dirancang untuk merangsang motivasi para karyawan dan meningkatkan kepuasan
kerja.
1. Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan secara sistematis untuk meramalkan atau memperkirakan kebutuhan
II-13

sumber daya manusia dalam suatu bisnis perusahaan. Perkiraan tentang kebutuhan
tenaga kerja yang diperlukan perusahaan didasarkan pada berbagai pertimbangan
antara lain rencana produksi atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan jenis atau
bidang investasi yang dijalankan.
2.  Pengadaan tenaga kerja
Pengadaan tenaga kerja (procurement) merupakan upaya untuk
memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan
organisasi untuk mencapai tujuan yang ditentukan.penarikant tenaga kerja
meliputi penarikan, seleksi, dan penempatan
Penarikan (recruitment) adalahh upaya mencari calon karyawan yang
memenuhi syarat tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat memilih orang-
orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan yang ada.
Seleksi adalah suatu proses untuk memilih atau mendapatkan tenaga kerja
yang memenuhi syarat yang telah ditentukan organisasi.
Penempatan (placement) berkaitan dengan pencocokan seseorang dengan jabatan
yang akan dijabatnya berdasarkan pada kebutuhan kerja.
3. Konpensasi
Kompensasi adalah penghargaan atau imbalan yang diterima para tenaga
kerja atau karyawan atas kontribusinya dalam mewujudkan tujuan perusahaan.
Pada umumnya kompensasi dapat berupa kompensasi financial dan kompensasi
nonfinansial. Kompensasi financial berupa rasa aman pengembangan diri,
fleksibilitas karier, peluang kenaikan penghasilan, simbol status, pujian dan
pengakuan, kenyamanan tugas dan persahabatan.
Program kompensasi yang baik akan dapat :
a. memperoleh tenaga kerja yang potensial dan profesional.
b. mempertahankan karyawan yang baik.
c. meningkatkan produktivitas.
d. memudahkan sasaran strategis.
4. Pengembangan
            pengembangan karier merupakan gabungan dari peningkatan-peningkatan
pribadi yang dilakukan seseorang dan perencanaan sumber daya manusia di dalam
II-14

organisasi atau perusahaan. Tujuan pengembangan karier adalah untuk membantu


karyawan menganalisis kemampuan dan minat mereka untuk tumbuh dan
berkembang bersama dengan kebutuhan organisasi.
              Proses pengembangan karier ditentukan oleh perencanaan karier individu
dan manajemen karier perusahaan. Perencanaan karier adalah proses melalui
mana seseorang memilih sasara karier dan jalur untuk mencapai ke sasaran
terebut.

5. Integrasi
Integrasi merupakan fungsi operatif dari manajemen sumber daya manusia
yang berkaitan dengan penyesuaian keinginan karyawan dengan organisasi.
Bagaimana pihak manajemen merespons tentang berbagai keinginan para
karyawan termasuk hubungan antar karyawan dan implementasi kesepakatan
kerja bersama untuk menjembatani kedua kepentingan dan keinginan antara
karyawan disatu pihak yang lain.
Bagi perusahaan dengan danya serikat pekerja dapat mempengaruhi
kemampuan mereka dalam menentukan kebijakan dan mengelola sumber daya
manusianya. Bagi para pekerja dengan adanya serikat pekerja membantu mereka
untuk memperoleh apa yang mereka inginkan seperti kenaikan upah atau dapat
membantu mereka dalam menghadapi pihak manajemen untuk menyelasaikan
masalah-masalah yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.
6. Pemeliharaan
Pihak manajemen harus terus berupaya memelihara karyawannya dengan
berbagai upaya nyata agar mereka tetap betah dan merasa dihargai dalam
organisasi. Hal itu dapat dilakukan dengan pembinaan bagi karyawan yang tidak
diiplin melalui saluran komunikasi yang efektif. Selain itu, juga memerhatikan
masalah keselamatan dan kesehatan kerja mereka.
Keselematan dan kesehatan kerja menunjuk kepada kondisi-kondisi fisik
dan mental karyawan yang diakibatkan oleh lingkungan kerja. Kondisi fisik
meliputi penyakit dan kecelakaan kerja seperti kehilangan nyawa, cacat anggota
tubuh, kanker paru-paru. Sedangkan kondisi psikologis atau mental meliputi
II-15

penyakit yang diakibatkan oleh stress dan kehidupan kerja yang berkualitas
rendah, contohnya ketidakpuasan, sikap apatis, bimbang dan lain-lain.
7. Pemutusan hubungan kerja
Pemutusan hubungan kerja bisa disebabkan oleh berbagai alasan atau
sebab yang alamiah seperti tibanya masa pension permintaan pengunduran diri
karena alasan pribadi dank arena melakukan kesalahan.
Program pension merupakan program yang dirancang bersamaan dengan program
sumber daya manusia lainnya. Sehingga sejak dini karyawandan manajemen bisa
mempersiapkan diri untuk menghadapi masa tersebut.
D.    Pengertian Organisasi
Tempat atau wadah kita kenal dengan organisasi yang tergambar dalam struktur
organisasi perusahaan. Organisasi secara statis dapat diartikan suatu wadah atau
tempat kerja sama untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan. Organisasi secara dinamis diartikan sebagai suatu proses kerja
sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Organisasi formal menurut klasik adalah system kegiatan yang terkoordinasi dari
sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dibawah
kekuasaan dan kepemimpinan. Struktur organisasi formal disusun untuk
membantu pencapaian tujuan organisasi lebih efektif. Organisasi formal harus
memiliki tujuan organisasi yang jelas agar tahu bagaimana menjalankan
organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Tanp[a tujuan, organisasi tidak
mungkin membuat perencanaan dan bila organisasi tidak memiliki perencanaan,
maka tidak ada ketentuan tentang jalannya organisasi.
Tujuan organisasi akan menentukan struktur organisasinya, yaitu dengan
menentukan seluruh tugas, hubungan antar tugas, batas wewenang dan tanggung
jawab untuk menjalankan masing-masing tugas tersebutt. Atas dasar kegiatan-
kegiatan itu selanjutnya dapat disusun pola tetap hubungan-hubungan diantara
bidang-bidang keputusan maupun para pelaksana yang mempunyai kedudukan,
wewenang dan tanggung jawab tertentu.
E.      Desain struktur organisasi formal
II-16

Struktur organisasi formal disusun untuk mencapai tujuan organnisasi


dengan lebih efektif dan efisien. Desain struktur organisasi ditentukan oleh
variabel-variabel kunci sebagai berikut :;
1.      Strategi organisassi
Strategi yang dilaksanakan perusahaan akan berpengaruh terhadap desain
organisasi. Perubahan-perubahan strategi organisasi mengakibatkan perubahan-
perubahan desain organisasional.
Pada mulanya perusahaan menghasilkan produk yang terbatas dan spesifik,
sehingga struktur organisasi yang cocok adalah struktur organisasi yang
sentralistis.
Struktur ini tidak dapat dipertahankan akibat perkembangan penduduk,
pendapatan nasional, dan tingkat investasi teknologi. Peerusahaan perlu
melakukan penyesuaian dengan memperkenalkan berbagai produk baru,
memasuki pasar baru, dan menaikkan output. Sehingga terjadi peningkatan
kompleksitas yang membuat struktur tersentralisasi menjadi tidak efektrif dan
tidak praktis.
2.      Lingkungan
Pengaruh faktor lingkungan pada desain oorganisasi dapat dibedakan menjadi 3
tipe, yaitu :
A.       Lingkungan stabil
Adalah lingkungan yang sdikit atau tanpa perubahan.
B.      Lingkungan berubah
Adalah lingkungan di mana investasi mungkin terjadi dalam setiap atau
semua bidang produk pasar, hukum danteknologi.
C.       Lingkungan bergejolak
Adalah lingkungan di mana perubahan dengan cepat terjadi, datang
pesaing dengan produk baru dan tak terduga masuk pasar, hukum sering diganti,
kemajuan teknologi berubah drastis.
3.      Teknologi
Woodward menjelaskan bahwa ada sejumlah hubungan antara proses
teknologi dan struktur organisasi. Semakin kompleks teknologi semakin besar
II-17

jumlah manajer dan tigkatan manajemen. Semakin tinggi kompleksitas teknologi


perusahaan, semakin besar jumlah staf administratif dan klerikal.
4.      Orang-orang yang terlibat dalam organisasi
Pengalaman, sikap dan peranan para anggota organisasi juga berhubungan
dengan struktur organisasi. Orang disisni diartikan sebagai manajer dan karyawan
pada umumnya. Nilai-nilai manajerial merupakan faktor penting dalam penentuan
strategi organisasi.

F.     Proses desain organisasi


Prosesdesain organisasi dapat mulai dari bawah ke atas atau dari atas ke
bawah.dengan prosedur penetapan dari atas ke bawah, tujuan organisasi
diterjemahkan menjadi tujuan-tujuan khusus sebagai sarana pencapaian akhir
yang diinginkan.
Dengan prosedur pendekatan dari bawah ke atas proses-proses dasar
organisasi akan ditetapkan terlebih dahulu, ini berarti merumuskan dan
menentukan secara simultan teknologi inti yang digunakan, setelah itu posisi
untuk mengoperasikan proses-proses tersebut dirumuskan dan kebutuhan akan
struktur awal akan muncul.
G.     Elemen-elemen umum pada organisasi
Mintzberg menyatakan bahwa setiap organisasi memiliki bagian dasar, yaitu
:
1.      The operating core
Para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang berhubungan
dengan produksi barang dan jasa.
2.      The stategic apex
Manajer tingkat puncak yang diberi tanggung jawab keseluruhan untuk
organisasi.
3.        The middle line
Para manajer yang menjadi penguhubung operating core dengan strategic
apex
II-18

4.      The technostructure
Para analisis yang memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan bentuk
standarisai tertentu dalam organisasi.
5.      The support staff
Orang-orang yang mengisi unit staff, yang memebri jasa pendukung tidak
langsung kepada organisasi.
Jika suatu organisasi kontrolnya berada di operating care, maka keputusan akan
bersifat desentralisasi hal ini akan mennciptakan birokrasi professional. Jika
strategic apex yang lebih dominan, maka control bersifat sentralisasi dan
organisasi tersebut merupakan struktur yang sederhana. Jika yang mengontrol
middle management, akan ditemukan kelompok dari unit otonomi yang bekerja
dalam struktur divisional.
H.     Bentuk-bentuk organsisasi
Dalam praktiknya bentuk organisasi disesuaikan dengan bidang usaha yang
dijalankan. Kemudian juga disesuaikan dengan kebutuhan organisasi itu sendiri.
Berikut ini beberapa jenis bentuk organisasi yang umum :
1)      Bentuk organisasi yang ditinjau dari jumlah pimpinan puncak dapat
dibedakan :
a. Organisasi yang memiliki pimpinan puncak satu orang.
b. Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak lebih satu orang atau
dewan.
2)      Bentuk organisasi berdasarkan hubungan-hubungan wewenangnya.
Wewenang masing-masing baik lini, staff maupun fungsional adalah sebagai
berikut :
a. Wewenang lini adalah wewenang yang menimbulkan tanggung jawab
atas tercapainya tuujuan-tujuan perusahaan.
b. Wewenang staff adalah wewenang yang membantu agar orang yang
mempunyai wewenang lini bekerja secara efektif dalam mencapai
tujuan-tujuan perusahaan.
II-19

c. Wewenang fungsional adalah wewenang yang diberikan kepada


seseorang atau departemen untuk dapat mengambil keputusan mengenai
hal-hal yang berada di departemen yang lain.

2.7 Aspek Dampak Lingkungan


A. Pengertian AMDAL
AMDAL merupakan salah satu aspek yang sangat penting ditelaah sebelum
suatu investasi atau usaha dijalankan.sudah tentu telaah yang dilakukan untuk
mengetahui dampak yang di timbulkan jika suatu investasi jadi dilakukan, baik
dampak negatif maupun yang berdampak positif.
Pengutamaan telaah AMDAL secara khusus adalah meliputi dampak
lingkunga disekitarnya, baik di dalam usaha atau proyek maupun diluar suatu
proyek yang dijalankan.
B.   Dampak yang Ditimbulkan
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa AMDAL merupakan salah satu bagian
dari aspek studi kelayakan bisnis.Artinya,untuk melakukan suatu kegiatan usaha
atau bisnis atau proyek,stidi mengenai AMDAL merupakan salah satu syarat
keleyakan usaha tersebut.
Adapun komponen-komponen lingkungan hidup yang harus dipertahankan dan
dijaga serta dilestarikan fungsinya,antara lain:
1.      Hutan lindung,hutan konservasi,dan cagar biosfer
2.      Sumber daya manusia
3.      Keanekaragaman hayati
4.      Kualitas udara
5.      Warisan alam dan Warisan budaya.
6.      Kenyamanan lingkungn hidup
7.      Nilai-nilai budaya yang berorientasi selaras dengan lingkungan hidup.
Komponen lingkungan hidup yang akan berubah secara mendasar dan penting
bagi masyarakat disekitar suatu rencana usaha/ kegiatan  seperti antara lain:
1.      Kepemilikan dan penguasa lahan.
2.      Kesempatan kerja dan usaha.
II-20

3.      Taraf hidup masyarakat.


4.      Kesehatan masyarakat.
Dampak negatif yang mungkin akan timbul,jika tidak dilkukan AMDAL secara
baik dan benar adalah sebagai berikut:
1.      Terhadap tanah dan kehutanan
2.      Terhadap air
3.      Terhadap udara
4.      Terhadap manusia

Dampak yang akan timbul perlu dcarikan alternatif penyelesaiannya yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut:
1.      Terhadap tanah
2.      Terhadap air
3.      Terhadap udara
4.      Terhadap karyawan
5.      Terhadap masyarakat sekitarnya
D.     Tujuan Dan Kegunaan Studi
Tujuan AMDAL adalah menduga kemungkinan terjadinya dampak dari
suatu rencana usaha/kegiatan  untuk mencapai tujuan penyusunan AMDAL harus
didasarkan atau sesuai dengan pedoman penyusunan studi AMDAL.
Hal-hal yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan studi AMDAL
adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi semua rencana usaha dan kegiatan yang akan
dlaksanakan.
2. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup yang akan
terkena dampak besar dan penting.
3. Memprakirakan dan mengevaliasikan rencana usaha dan kegiatan usaha
terhadap lingkungan hidup.
4. Merumuskan RKL dan RPL.
Kegunaan dilaksanakan studi AMDAL adalah:
II-21

1. Sebagai bahan bagi perencanaan danpengelola usaha pembangunan


wilayah.
2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan
hidup.
3. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup.
4. Memberi  informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari
suatu rencana usaha.

E.     Rona Lingkungan Hidup


Sasaran utama dari AMDAL adalah untuk menjaga kelestarian lingkungan
hidup atau untuk menjaga lingkungan hidup dari segala bentuk
perusakan,pencemaran atau merugikan kelestarian lingkungan hidup itu sendiri.
Rona lingkungan hidup pada umumnya sangat beraneka ragam dalam
bentuk ukuran tujuan sasaran dan sebagainya.karena kemungkinan timbulnya
dampak lingkungan hidup bebeda-beda sesuai dengan rona lingkungan yang ada.
Hal-hal yang perlu dicermati rona lingkunan hidup sebagai berikut:
1. Wilayah studi usaha dan/atau kegiatan yang memiliki arti ekonomi dan arti
ekologis.
2. Kondisi kualitatif dan kuantitatif dari berbagai sumber daya alam yang ada
diwilayah studi rencana usaha/kegiatan.
F.      Prakiraan Dampak Besar Dan Penting
Dampak besar dan penting dalam studi AMDAL menurut pedoman
penyusunan AMDAL hendaknya  dimuat hal-hal sebagai berikut:
1. Prakiraan secara dampak usaha dan/ atau kegiatan pada saat prakontruksi
terhadap lingkungan hidup.
2. Penentuan arti penting perubahan lingkungan hidup yang diprakirakan
bagi masyarakat diwilayah studi rencana usaha dan/ atau kegiatan dengan
memacu pada pedoman penentuan dampak besar dan penting.
II-22

3. Dalam melakukan telaah butir 1 dan 2 tersebut diperhatikan dampak yang


bersifat langsung/ atau tidak  langsung.
Mekanisme aliran dampak pada berbagai komponen lingkungan berikut:
a. Kegiatan yang menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada
komponen sosial.
b. Kegiatan yang menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada
komponen fisik kimia kemudian  menimbulkan dampak komponen biologi
dan sosial.
c. Kegiatan yang menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada
komponen biologi kemudian menimbulkan dampak lanjutan pada
komponen sosial.
d. Kegiatan yang menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada
aspek fisik kimia dan dampak pada komponen sosial.
e. Dampak penting berlangsung saling berantai di antara komponen sosial itu
sendri.
f. Dampak penting pada butir a, b, c, d dan e yang telah diutarakan pada
dampak balik pada rencana usaha/ kegiatan.
g. Mengingat usaha/ kegiatan masih berada pada tahap pemilihan alternatif
usaha/ kegiatan.
h. Dalam melakukan analisis prakiraan dampak penting agar digunakan
metode-metode formal secara matematis.
G.    Evaluasi Dampak Besar Dan Penting
Hasil evaluasi mengenai hasil telaahan dampak besar dan penting dari
rencana usaha/kegiatan menjadi  masukan bagi instansi yang bertanggung  jawab
untuk memutuskan kelayakan lingkungan hidup dari renacana usaha/kegiatan.
1.      Telahan terhadap dampak besar dan penting
2.      Telahan sebagai dasar pengelolaan.
H.    Ruang Lingkup Studi Dan Metode Analisis Data
Ruang lingkup studi meliputi dampak besar  penting yang telaah yakni:
1. Rencana usaha/kegiatan penyebab dampak komponen langsung yang
ditimbulkan.
II-23

2. Kondisi rona lingkungan hidup yang terkena dampak lingkungan dengan


komponen langsung yang ditimbulkan.
3. Jenis-jenis kegiatan yang ada disekitar rencana lokasi beserta dampak-
dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan hidup.
4. Aspek-aspek yang diteliti sebagaimana pada butir-butir 1,2,3,4 untuk
mengacu pada hasil pelingkupan dari kerangka acuan untuk AMDAL.
I.       Sistematika Penyusunan Dokumen AMDAL
Analisis dampak lingkungan hidup (AMDAL) perlu disusun secara
sistematika sehingga dapat:
1. Langsung mengemukakan masukan penting yang bermanfaat bagi
pengambilan keputusan.
2. Mudah dipahami isinya oleh semua pihak termasuk masyarakat dan
mudah disarikan isinya pemuatan dalam media yang selama menyusun
AMDAL.
3. Memuat uraian singkat tentang:
a. Rencana usaha/ kegiatan dengan berbagai kemungkinan dampak
besar dan pentingnya pada tahap prakonstruksi.
b. Keterangan mengenai kemungkinan adanya kesenjangan data
informasi.
c. Hal ini yang dipandang sangat perlu untuk melengkapi ringkasan.
J.       Kegunaan Dan Keperluan Rencana Usaha dan/ atau Kegiatan
Kegunaan dan keperluan mengapa rencana usaha/ kegiatan harus dilakukan
baik ditinjau dari segi  kepentingan pemprakarsa maupun dari segi program
pembangunan.
1. Penentuan batas-batas lahan yang langsungg akan digunakan oleh
rencana usaha/ kegiatan.
2. Hubungan antara lokasi rencana usaha/ kegiatan dengan jarak dan
tersedianya sumber daya air dan energi.
3. Alternatif usaha/ kegiatan berdasarkan hasil studi kelayakan.
4. Tata letak usaha/ kegiatan dilengkapi dengan peta.
II-24

5. Tahap pelaksanaan usaha/ kegiatan dalam jangka waktu masa operasi


dengan rencana waktu pasca operasi.
a.       Pra konstruksi/ persiapan
b.      Tahap konstruksi
c.       Tahap operasi
d.      Tahap pasca operasi.

2.8 Aspek Ekonomi dan Sosial


Dalam Aspek ekonomi dan sosial perlu ditelaah apakah keberadaan suatu
proyek atau usaha akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada
berbagai pihak atau bahkan sebaliknya.
Dampak dari aspek ekonomi dengan adanya suatu proyek atau usaha, meliputi:
1. Terbukanya kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekaligus
mengurangi angka pengangguran.
2. Tersedianya sarana dan prasarana umum yang nantinya dapat berguna
untuk masyarakat banyak juga pemerintah, yakni berupa: jalan raya,
listrik, sekolah,masjid dan lain-lain.
3. Tersedianya beragam produk barang dan jasa di masyarakat, sehingga
meningkatkan persaingan dalam menciptakan dan memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber daya alam melalui:
1. Penggunaan lahan yang efisien dan efektif;
2. Peningkatan nilai tambah sumber daya alam;
3. Membangkitkan lahan tidur.
Meningkatkan perekonomian pemerintah, yaitu:
1. Menambah peluang dan kesempatan kerja bagi masyarakat;
2. Pemerataan pendistribusian pendapatan;
3. Meningkatkan devisa negara;
4. Memperoleh pendapatan berupa pajak dari sumber-sumber yang dikelola
oleh perusahaan.
Pengembangan wilayah:
II-25

1. Meningkatkan pemerataan pembangunan (dengan prioritas daerah


tertentu).
2. Membuka isolasi wilayah dan cakrawala pemikiran masyarakat dengan
masuknya pembangunan.
Dampak negatif yang mungkin timbul dari aspek ekonomi:
1. Eksploitasi sumber daya yang berlebihan.
2. Masuknya pekerja dari luar yang mengurangi kesempatan atau peluang
kerja bagi masyarakat sekitar.
Adapun dampak sosial dengan adanya suatu proyek atau investasi meliputi:
Komponen demografi:
1. Struktur penduduk;
2. Tingkat pendapatan penduduk;
3. Pertumbuhan penduduk;
4. Tenaga kerja.
Komponen budaya:
1. Kebudayaan (adat istiadat, nilai dan norma budaya);
2. Proses sosial;
3. Warisan budaya;
4. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha atau kegiatan.
Kesehatan masyarakat:
1. Parameter lingkungan masyarakat yang diperkirakan terdampak rencana
pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan;
2. Proses dan potensi terjadinya pencemaran;
3. Potensi munculnya penyakit (angka kesakitan dan angka kematian);
4. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit.
Dampak negatif aspek sosial
1. Perubahan gaya hidup, budaya, adat istiadat dan struktur sosial lainnya;
2. Meningkatnya kriminalitas.
Pengukuran manfaat ekonomis lebih sulit dibanding pengukuran biaya ekonomis,
karena di samping manfaat ekonomis yang diterima secara langsung
II-26

berupa output proyek yang dapat diukur dengan satuan moneter, terdapat juga


manfaat sekunder yang sulit diukur dengan satuan moneter.
Manfaat sekunder ekonomi yang sulit diukur dengan satuan moneter:
1. Naiknya tingkat konsumsi masyarakat;
2. Membantu proses pemerataan pendapatan;
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
4. Mengurangi ketergantungan (menambah swadaya negara);
5. Mengurangi pengangguran (menambah kesempatan kerja);
6. Manfaat sosial, budaya dan lain-lain.
Pengukuran manfaat ekonomi lebih sulit dibanding biaya ekonomi, karena:
1. Beberapa manfaat primer sulit diukur dengan uang;
2. Kebanyakan manfaat memerlukan perkiraan jangka panjang;
3. Banyak manfaat yang sifatnya tidak langsung dan dalam perwujudannya
perlu proyek tambahan.

2.9 Pengertian Strategi Pemasaran


Defenisi strategi pemasaran menurut para ahli berbeda-beda, baik dari
segi konsepsional maupun dari sudut persepsi atau penafsiran umum, semuanya
bergantung dari sudut mana ditinjau. Akan tetapi pada akhirnya mempunyai
tujuan yang sama. Umumnya para ahli strategi pemasaran berpendapat bahwa
kegiatan strategi pemasaran tidak hanya bertujuan bagaimana menjual barang dan
jasa atau memindahkan hak orang lain dari produsen ke konsumen akhirnya, akan
tetapi strategi pemasaran adalah suatu usaha terpadu untuk mengembangkan
rencana strategis yang diarahkan pada usaha bagaimana merumuskan kebutuhan
dan keinginan pembeli guna mendapatkan penjualan yang dapat menghasilkan
keuntungan yang diharapkan.
American Marketing Association dalam Assauri mengatakan bahwa strategi
pemasaran adalah hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan
mengalirkan barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen. Dalam hal ini
banyak keputusan strategi pemasaran yang harus dibuat jauh sebelum produk itu
dihasilkan, seperti keputusan mengenai produk yang dibuat, pasarnya, harga dan
II-27

promosinya. Keputusan mengenai produk itu harus dikaitkan dengan sasaran


pasar yang dituju. Demikian pula mengenai tingkat harga jual yang direncanakan
serta kegiatan iklan jauh sebelum barang atau jasa di produksi.
Jadi, dapat penulis simpulkan bahwa strategi pemasaran adalah rencana yang
menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan
panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat mencapai tujuan
pemasaran suatu perusahaan. Strategi pemasaran dimaksudkan untuk
meningkatkan pertukaran dan mempertahankan perusahaan pada kondisi pasar
yang stabil, selain itu strategi pemasaran digunakan untuk menghadapi terjadinya
persaingan pasar yang selalu mengalami fluktuasi disetiap waktu.

2.10 Analisis SWOT


Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strengts) dan peluang (opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
Keputusan strategis perusahaan perlu pertimbangan faktor internal yang
mencakup kekuatan dan kelemahan maupun faktor eksternal yang mencakup
peluang dan ancaman. Oleh karena itu perlu adanya pertimbangan- pertimbangan
penting untuk analisis SWOT.
Dalam mengidentifikasi berbagai masalah yang timbul dalam perusahaan,
maka sangat diperlukan penelitian yang sangat cermat sehingga mampu
menemukan strategi yang sangat cepat dan tepat dalam mengatasi masalah yang
timbul dalam perusahaan. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam
mengambil keputusan antara lain :
1. Kekuatan (Strenght)
Kekuatan adalah unsur-unsur yang dapat diunggulkan oleh perusahaan
tersebut seperti halnya keunggulan dalam produk yang dapat diandalkan,
II-28

memiliki keterampilan dan berbeda dengan produk lain. sehingga dapat


membuat lebih kuat dari para pesaingnya.
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan- keunggulan
lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin
dilayani oleh perusahaan. Kekuatan adalah kompetensi khusus yang
memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar. Kekuatan
terdapat pada sumber daya, keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan
pembeli-pemasok, dan faktor- faktor lain.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal sumber daya
yang ada pada perusahaan baik itu keterampilan atau kemampuan yang
menjadi penghalang bagi kinerja organisasi. Keterbatasan atau kekurangan
dalam sumber daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius
menghambat kinerja efektif perusahaan. Fasilitas, sumber daya keuangan,
kapabilitas manajemen, keterampilan pemasaran, dan citra merek dapat
merupakan sumber kelemahan.
3. Peluang (opportunity)
Peluang adalah berbagai hal dan situasi yang menguntungkan bagi suatu
perusahaan, serta kecenderungan-kecenderungan yang merupakan salah satu
sumber peluang.
4. Ancaman (Treats)
Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan dalam
perusahaan jika tidak diatasi maka akan menjadi hambatan bagi perusahaan
yang bersangkutan baik masa sekarang maupun yang akan datang.
Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi perusahaan. Masuknya
pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-
menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan tekhnologi, serta
peraturan baru atau yang direvisi.
Faktor kekuatan dan kelemahan terdapat dalam suatu perusahaan, sedang
peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh
perusahaan yang bersangkutan. Jika dapat dikatakan bahwa analisis SWOT
II-29

merupakan instrumen yang ampuh dalam melakukan analisis strategi, keampuhan


tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk
memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga
berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh
perusahaan dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.
2.10.1 Tahapan dalam Analisis SWOT
1. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi,
suatu tabel IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam
kerangka strength dan weakness perusahaan. tahapannya adalah :
a Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan
dalam kolom 1.
b Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling
penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor
tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot tersebut
jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).
c Berikan rating 1 sampai 4 bagi masing-masing faktor untuk menunjukkan
apakah faktor tersebut memiliki kelemahan yang besar (rating = 1),
kelemahan yang kecil (rating = 2), kekuatan yang kecil (rating = 3), dan
kekuatan yang besar (rating = 4). Jadi sebenarnya, rating mengacu pada
perusahaan sedangkan bobot mengacu pada industri dimana perusahaan
berada.
d Kalikan masing-masing bobot dengan rating-nya untuk mendapatkan score.
e Jumlahkan total score masing-masing variabel.
Berapapun banyaknya faktor yang dimasukkan dalam matrik IFAS, total
rata-rata tertimbang berkisar antara yang rendah 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan
rata-rata 2,5. Jika total rata-rata dibawah 2,5 menandakan bahwa secara
internal perusahaan lemah, sedangkan total nilai diatas 2,5 mengindikasikan
posisi internal yang kuat.
2 Matriks EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary)
II-30

Terdapat lima tahap penyusunan matriks faktor strategi eksternal yaitu :


a Tentukan faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman.
b Beri bobot masing-masing faktor mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai
dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan
dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. Jumlah seluruh bobot
harus sama dengan 1,0.
c Menghitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala
mulai 1 sampai 4, dimana 4 (respon sangat bagus), 3 (respon di atas rata-rata),
2 (respon rata-rata), 1 (respon di bawah rata-rata). Rating ini berdasarkan
pada efektivitas strategi perusahaan, dengan demikian nilainya berdasarkan
pada kondisi perusahaan.
d Kalikan masing-masing, bobot dengan rating-nya untuk mendapatkan score.
e Jumlahkan semua score untuk mendapatkan total score perusahaan. nilai total
ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-
faktor strategis eksternalnya.
Sudah tentu bahwa dalam EFAS matrix, kemungkinan nilai tertinggi total
score adalah 4,0 dan terendah adalah 1,0. Total score 4,0 mengindikasikan bahwa
perusahaan merespon peluang yang ada dengan cara yang luar biasa dan
menghindari ancaman-ancaman di pasar industrinya. Total score 1,0 menunjukkan
strategi-strategi perusahaan tidak memanfaatkan peluang-peluang atau tidak
menghindari ancaman- ancaman eksternal.
2.10.2 Matriks SWOT
Matrik SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan
dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik SWOT sebagai alat pencocokan yang
mengembangkan empat tipe strategi yaitu SO, WO, ST dan WT. Perencanaan
II-31

usaha yang baik dengan metode SWOT dirangkum dalam matrik SWOT yang
dikembangkan oleh Kearns sebagai berikut:
Gambar 2. 1 Diagram matrik SWOT

1 Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesar-besarnya.
2 Strategi ST
Strategi ST adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3 Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4 Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Anda mungkin juga menyukai