Dosen Pengampu :
LAPORAN PRAKTEK
PERENCANAAN PENGENDALIAN PRODUKSI
Mengetahui
Kepala Laboratorium Teknik Industri
Fajrinaldi, S.T.
NIP : 7770517646
ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
LAPORAN PRAKTEK
PERENCANAAN PENGENDALIAN PRODUKSI
Mengetahui
Kepala Laboratorium Teknik Industri
Fajrinaldi, S.T.
NIP : 7770517646
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ......................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... III-1
3.1 Keterikatan Antar Teori ............................................................................. III-1
3.2 Diagram Alir .............................................................................................. III-2
3.3 Langkah-Langkah Praktikum ..................................................................... III-3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 4.23 Graph Production (5) ............................................................... IV-18
Gambar 4.24 Cumulative Production (5) ....................................................... IV-18
Gambar 4.25 Shortages Lost Sales................................................................. IV-19
Gambar 4.26 Result (5) .................................................................................. IV-19
Gambar 4.27 Graph Production (6) ............................................................... IV-20
Gambar 4.28 Cumulative Production (6) ....................................................... IV-20
Gambar 4.29 Edit Data................................................................................... IV-21
Gambar 4.30 Result (6) .................................................................................. IV-21
Gambar 4.31 Graph Production (7) ............................................................... IV-22
Gambar 4.32 Cumulative Production (7) ....................................................... IV-22
Gambar 4.33 Bill Of Material Keripik Nusantara.......................................... IV-24
Gambar 4.34 MRP Create Data..................................................................... IV-25
Gambar 4.35 Input Data MRP ....................................................................... IV-25
Gambar 4.36 MRP Result .............................................................................. IV-26
Gambar 4.37 Gross Requirement Plan .......................................................... IV-26
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Pada fase atau tahapan pertama ini, yang dilakukan adalah membuat
rencana terkait target volume produksi, desain produk, biaya produksi atau
anggaran yang dibutuhkan, juga bahan bakunya. Selain itu, jumlah tenaga
II-6
kerja yang diperlukan untuk bisa mencapai target jumlah produksi juga ter-
masuk dalam tahapan ini yang bisa diatur dengan software HR.
3. Scheduling/Penjadwalan
3. Inspection
4. Corrective
2.2.2 Aggregate
Masalah perencanaan produksi ditandai dengan jadwal permintaan,
kapasitas, ,berbagai biaya, dan metode untuk menangani kekurangan.
Pertimbangkan hal-hal berikut contoh: Smooth Produksi. Pertimbangkan situasi
dimana permintaan dalam empat periode berikutnya adalah 1200, 1500, 1900, dan
1.400 unit. Persediaan saat ini adalah 0 unit. Misalkan kapasitas waktu reguler
adalah 2000 unit per bulan lembur dan subkontrak bukanlah pertimbangan.
Biayanya adalah $ 8 untuk setiap unit yang diproduksi selama waktu reguler, $3
untuk setiap unit yang dikerjakan per periode, $4 untuk setiap unit periode pendek,
II-12
$5 untuk setiap unit di mana produksi meningkat dari periode sebelumnya, dan $6
untuk setiap unit di mana produksi menurun dari periode sebelumnya. Selain data,
ada dua pertimbangan - penanganan kekurangan dan metode yang digunakan untuk
melakukan perencanaan. Kekurangan Penanganan.dalam perencanaan produksi ada
dua model untuk penanganan kekurangan. Dalam satu model, kekurangan dipesan
ulang. Permintaan bisa diakumulasi dan bisa didapatkan pada periode berikutnya.
Pada model yang lain, kekurangan menjadi penjualan yang hilang. Hal ini terjadi
jika tiedak bisa memenuhi permintaan dari pelanggan.
Terdapat 4 jenis strategi yang dapat dipilih dalam membuat perencanaan
aggregate :
1. Memproduksi banyak barang disaat demand sedikit
2. Merekrut tenaga kerja pada saat permintaan tinggi dan sebaliknya
3. Melemburkan pekerja
4. Mensubkontrakkan sebagaian pekerjaan pada saat sibuk.
Tujuan dari metode aggregate adalah :
1. Dapat menghitung sumber daya yang dibutuhkan
2. Mengetahui alat, mesin dan bahan yang digunakan dalam
perencanaan
3. Dapat menghitung kapasitas dan mencari solusi yang optimal
Dalam metode aggregate, segala pengeluaran yang dikeluarkan untuk
melakukan proses produksi datanya diolah sehingga dapat mengetahui biaya apa
saja yang sudah dikeluarkan dan biaya apa saja yang melampaui dari rencana. Biaya
yang perlu dipertimbangkan antara lain :
1. Hiring cost
2. Firing cost
3. Overtime cost
4. Inventory cost dan backorder cost
5. Subcontract cost
Berikut adalah tahapan dalam pelaksanaan metode aggregate :
• Tahap 1 : Persiapan peramalan
• Tahap 2 : Mengkhususkan kebijakan organisasi untuk melancarkan
II-13
penggunaan kapasitas
• Tahap 3 : Menentukan alternatif produksi yang layak. Menentukan
strategi
produksi yang optimal.
Metode yang digunakan dalam Aggregate
1. Metode Smooth Produksi Metode ini mempunyai produksi yang sama pada
setiap priode. Metode ini dibagi menjadi dua metode karena produksi bisa
diset menurut permintaan kotor atau permintaan bersih ( permintaan kotor
dikurangi inventory awal).
2. Produksi sesuai permintaan akan membuat jadwal produksi yang identik
dengan jadwal permintaan.
3. Produksi waktu reguler yang konstan, diikuti dengan lembur dan subkontrak
jika perlu. Metode biaya yang lebih rendah akan dipilih terlebih dahulu.
4. Setiap jadwal produksi tersedia dalam hal ini pengguna harus memasuki
jumlah yang akan diproduksi di setiap periode.
5. Model transportasi.
6. Memenuhi permintaan strategy tanpa inventory
5. Pembebanan berurut
Persyaratan umum yang harus digunakan dalam suatu keseimbangan
lintasan produksi adalah dengan meminimumkan waktu menganggur (idle time)
dan meminimumkan pula keseimbangan waktu senggang (balance delay).
Sedangkan tujuan dari lintasan produksi yang seimbang adalah sebagai berikut :
1. Menyeimbangkan beban kerja yang dialokasikan pada setiap
workstation sehingga setiap workstation selesai pada waktu yang
seimbang dan mencegah terjadinya bottleneck. Bottleneck adalah
suatu operasi yang membatasi output dan frekuensi produksi.
2. Menjaga agar pelintasan perakitan tetap lancar.
3. Meningkatkan efisiensi atau produktifitas.
Dua permasalahan penting dalam penyeimbangan lini, yaitu
penyeimbangan antara stasiun kerja (work station) dan menjaga kelangsungan
produksi di dalam lini perakitan.Adapun tanda-tanda ketidakseimbangan pada
suatu lintasan produksi, yaitu:
1. Stasiun kerja yang sibuk dan waktu menganggur yang mencolok.
2. Adanya produk setengah jadi pada beberapa stasiun kerja.
Terdapat 10 langkah pemecahan masalah Line Balancing. Kesepuluh
langkah pemecahan masalah Line Balancing adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi tugas-tugas individual atau aktivitas yang akan
dilakukan.
2. Menentukan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap
tugas itu.
3. Menetapkan precedence constraints, jika ada yang berkaitan dengan
setiap tugas.
4. Menentukan output dari assembly line yang dibutuhkan.
5. Menentukan waktu total yang tersedia untuk memproduksi output.
6. Menghitung cycle time yang dibutuhkan, misalnya waktu diantara
penyelesaian produk yang dibutuhkan untuk penyelesaian output
yang diinginkan dalam batas toleransi dari waktu (batas waktu yang
diizinkan).
II-15
suatu produk untuk dibuat, sejak dari bahan baku sampai menjadi produk
jadi.
d) Tersedianya catatan tentang persediaan untuk semua item yang menyatakan
status persediaan sekarang dan yang akan dating.
2.3 POM QM
POM-QM adalah sebuah perangkat lunak untuk produksi/manajemen
operasi, kuantitatif metode, manajemen ilmu pengetahuan, dan operasi penelitian.
Softwere ini dijalankan menggunakan komputer, laptop atau sejenisnya dengan
pemakaian OS minimal Windows 7. Aplikasi POM QM merupakan sebuah aplikasi
atau program komputer yang digunakan untuk membantu pengembil keputusan
memecahkan masalah manajemen dalam bidang produksi serta oprasi yang bersifat
kuantitatif atau terukur. Ada beberapa jenis modul yang terdapat pada program
POM QM for Windows dalam aplikasinya di komputer diantaranya; Procasting,
Aggregat Planning, Linier Programing, Inventory, MRP, dan banyak lagi. Untuk
memulai dan menjalankan program aplikasi POM QM for Windows dapat
dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang sudah disediakan.
Langkah-langkah pengoperasioan softwere POM QM adalah sebagai
berikut :
1. Install POM QM for windows versi 5.3
2. Pilih POM QM for windows versi 5.3 Maka akan muncul seperti pada
gambar berikut.
II-20
Mulai
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Pengolahan Data :
- Forcasting
- Aggeregate
- BOM dan MRP
Cukup? Tidak
Ya
Selesai
Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Pengolahan data
III-3
menggunakan Peta Proses Operasi. Berikut adalah Peta Proses Operasi dalam
proses produksi Kripik Nusantara.
terjadi selama satu proses berlangsung, serta di dalamnya memuat pula informasi-
informasi yang diperlukan untuk analisa seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak
perpindahan. Berikut adalah Peta Aliran Proses dalam proses produksi Keripik
Nusantara.
Tabel 4.3 Peta Aliran Proses
PETA ALIRAN PROSES
Rangkaian Nama Pekerjaan :
Sekarang Usulan Beda Nomor Peta : 001
Kegiatan
Jumlah Waktu Jumlah Waktu Jumlah Waktu Dipetakan Oleh : Kelompok 2
Gabungan
Bagaimana
Jumlah
Uraian Kegiatan
Perbaikan
Ruang
Jarak
Dimana
Tempat
Kapan
Urutan
Waktu
Siapa
Orang
Apa
Alat dan bahan dibawa dari gudang 10m 1 menit ubi gudang pekerja1
bahan dibersihkan
bahan dibawa ke tempat pengolahan
bahan dipotong
bahan digoreng
bahan dibawa ke tempat pengemasan
bahan ditimbang
bahan dikemas
bahan disimpan
IV-5
Dari hasil yang telah didapatkan, dapat diketahui bawa error terkecil ada
pada metode Additive Decomposition yaitu sebesar 1.10%. Dengan didapatkan
error terkecil maka metode Additive Decomposition bisa dikatakan cocok
digunakan untuk perhitungan peramalan pada usaha Kripik Nusantara pada
periode yang telah ditentukan ini.
Namun jika melihat data dari usaha Keripik Nusantara dan hasil analisis
yang dilakukan, metode yang cocok digunakan adalah Moving Average
dikarenakan error pada peramalan produk hanya ditemukan pada periode Maret,
April dan Mei yang lebih sedikit dari metode lainnya.
Pada kolom total unit Reguler Time Capacity menjadi 755 dikarenakan
ada penambahan inventory sebesar 50, maka jumlah produk yang harus
diproduksi tiap bulannya adalah 126.
jadikan overtime costnya $10. Karana kapasitas masih sufficient, overtime tidak
sebaiknya diterapkan.
4.2.4 MRP
Berikut adalah proses MRP dalam usaha Keripik Nusantara :
1. Pilih Transportation Model dan create data
IV-25
Pada analisa MRP usaha Keripik Nusantara menggunakan data dari Bill Of
Material, yaitu data jumlah komponen pembentuk produk. Data yang didapat
adalah :
1. Level a (Produk Keripik Pisang) : 150 Pcs
2. Level b (Bungkus Kemasan) : 150 Pcs
3. Level c (Keripik Pisang) : 4 Kg
4. Level d (Garam/Gula) : 150 gr
5. Level e (Minyak Goreng) :3L
6. Level f (Stiker) : 150 pcs
Pada Bulan ke 5 jumlah produk yang terjual adalah 150 dan pada bulan ke
6 produk yang terjual juga 150 pcs. Kemudian setelah data diatas diolah dengan
POM QM, dapat diketahui bahwa Net Requirement tiap komponen adalah
sejumlah :
1. Net Req period 5 and 6 (a) = 150 pcs and 150 pcs
2. Net Req period 4 and 5 (b) = 22500 pcs and 22500 pcs
3. Net Req period 4 and 5 (c) = 600 pcs and 600 pcs
4. Net Req period 3 and 4 (d) = 90000 pcs and 90000 pcs
5. Net Req period 3 and 4 (e) = 1800 pcs and 1800 pcs
6. Net Req period 3 qnd 4 (f) = 90000 pcs and 90000 pcs
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pada usaha kecil menengah Keripik Nusantara, sistem perencanaan dan
pengendalian produksi masih belum digunakan sehingga pada proses produksinya
sumber daya yang digunakan masih tidak dapat terkendali. Dengan adanya
Perencanaan dan Pengendalian Produksi yang diterapkan maka dapat
mengendalikan penggunaan dan pemanfaatan sumber daya yang digunakan
sehingga tidak menimbulkan waste dan kerugian pada usaha Keripik Nusantara.
Berikut ini adalah kesimpulan dari praktikum yang sudah dilakukan
1. Pada usaha Keripik Nusantara ditemukan masalah berupa produk yang
overstock dan out of stock yang disebabkan oleh tidak adanya perencanaan
produksi, maka dari itu dilakukan peramalan permintaan produk dengan
menggunakan Software POM QM.
2. Penyebab terjadinya overstock dan out of stock adalah karena dalam proses
produksi, tidak adanya pengendalian jumlah produk yang akan dihasilkan
sehingga jumlah produk yang dihasilkan pada satu periode hanya tergantung
dengan perkiraan pribadi dari produsen dan jumlah sumber daya yang
tersedia.
3. Pada usaha Keripik Nusantara ini sistem Perencanaan dan Pengendalian
Produksi masih belum diketahui oleh pemilik usaha sehingga penerapannya
masih belum terlaksana. Dengan adanya praktikum ini usaha Keripik
Nusantara sedikit mulai sedikit dapat menerapkan sistem Perencanaan dan
Pengendalian Produksi pada usahanya.
4. Pada proses analisis peramalan yang telah dilakukan. Dapat disimpulkan
bahwa metode yang cocok digunakan untuk usaha Keripik Nusantara adalah
pada modul forcasting metode Moving Average cocok digunakan untuk
peramalan permintaan produk Keripik Nusantara.
V-2
5.2 Saran
Dalam melakukan praktikum ini terdapat beberapa saran yang dari
penyusun laporan yang berguna untuk perbaikan untuk laporan ini maupun untuk
penelitian yang akan datang.
1. Dalam melakukan praktikum ini, sebaiknya usaha Keripik Nusantara
melakukan pendataan dengan lengkap dalam melakukan produksi
ataupun dalam penjualan produknya.
2. Pada praktikum ini, dalam melakukan analisis hasil perhitungan harus
dilakukan dengan mempertimbangkan data yang dimiliki apakah sesuai
atau tidak dengan metode yang digunakan.
3. Pelaksana praktikum harus mempelajari tentang sistem Perencanaan
dan Pengendalian Produksi agar dalam menerapkan sistem tersebut
dapat dilakukan dengan lancar.
4. Dalam proses produksi waktu pengerjaan produk dilihat dari peta
proses operasi waktu yang digunakan terbilang cukup lama. Sebaiknya
waktu yang digunakan lebih diminimumkan lagi dengan perbaikan
sistem kerja agar proses produksi berjalan dengan efektif dan tidak
terjadi waste dalam waktu produksi.
DAFTAR PUSTAKA
https://lib.stialan.ac.id/index.phpp=show_detail&id=7886&keywords=#:~:text=
Perencanaan%20dan%20pengendalian%20produksi%20merupakan,dan%
20efisiensi%20suatu%20sistem%20produksi. (Diakses pada 18 Juni
2022)
https://surabaya.proxsisgroup.com/sistem-perencanaan-dan-pengendalian-sistem-
produksi-bagian-1/ (Diakses pada 1(8 Juni 2022)
https://www.slideshare.net/arinanurlaili/perencanaan-pengendalian-produksi
(Diakses pada 18 Juni 2022)
https://www.ekrut.com/media/perencanaan-produksi (Diakses pada 18 Juni 2022)
https://www.hashmicro.com/id/blog/requirement-planning-mrp/
(Diakses pada 18 Juni 2022)
https://eosteknologi.com/pengertian-material-requirement-planning-mrp-dan-
fungsinya/ (Diakses pada 18 Juni 2022)
https://www.materipelajar.com/2017/08/peramalan-forecasting.html
(Diakses pada 18 Juni 2022)
https://www.kajianpustaka.com/2017/11/pengertian-fungsi-dan-jenis-peramalan-
forecasting.html (Diakses pada 18 Juni 2022)
https://www.sterling-team.com/news/apa-itu-material-requirement-planning/
(Diakses pada 18 Juni 2022)
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/103436 (Diakses pada 18 Juni
2022)
https://jagoketik.com/blog/software-pom-qm/ (Diakses pada 18 Juni 2022)