Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

MANAJEMEN PERAWATAN AC SPLIT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

Disusun oleh:

ABDUL HAFID

NIM : 171020700002

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2019

i
LEMBAR PENGESAHAN
TELAH DIPERIKSA DAN DIKETAHUI
ISI LAPORAN INI

Laporan Praktek Kerja Lapangan


MANAJEMEN PERAWATAN AC SPLIT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
Disusun oleh :

NAMA : ABDUL HAFID


NIM : 171020700002
JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS : MUHAMMADIYAH SIDOARJO
DILAKSANAKAN : 01 AGUSTUS 2019 – 31 AGUSTUS 2019

Disetujui dan disahkan oleh :

Ka. Program Studi Teknik Dosen Pembimbing


Industri

Athika Sidhi Cahyana,ST, MT Hana Catur Wahyuni,ST.,MT

ii
LEMBAR PENGESAHAN
TELAH DIPERIKSA DAN DIKETAHUI
ISI LAPORAN INI

Laporan Praktek Kerja Lapangan


MANAJEMEN PERAWATAN AC SPLIT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
Disusun oleh :

NAMA : ABDUL HAFID


NIM : 171020700002
JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS : MUHAMMADIYAH SIDOARJO
DILAKSANAKAN : 01 AGUSTUS 2019 – 31 AGUSTUS 2019

Disetujui dan disahkan oleh :

Kepala DPSDM Kepala DPAL

Iven Kartadinata Shandy Hermawan

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah menuntun dan
membimbing kami selaku mahasiswa Jurusan Teknik Industri Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo sehingga berhasil menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja
Lapangan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo sejak tanggal 01 Agustus 2019
sampai dengan 31 Agustus 2019.
Penyelesaian laporan ini dilaksanakan salah satunya untuk memenuhi
persyaratan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan yang telah dirancang oleh Jurusan
Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini, untuk ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Atikha Sidhi Cahyana, ST, MT, selaku Ketua Program Studi Teknik Industri
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
2. Hana Catur Wahyuni,ST.,MT selaku dosen pembimbing selama masa prektek
kerja lapangan di PT. Santos Jaya Abadi
3. Iven Kartadinata selaku HRD Manager di PT. Santos Jaya Abadi
4. Shandy Hermawan selaku Pembimbing Lapangan.
5. Seluruh Staf beserta Karyawan PT. Santos Jaya Abadi.
Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini penulis menyadari akan adanya
kekurangan atau kesalahan. Baik dari segi menyita waktu, pengambilan data, maupun
dalam penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini. Akhir kata penulis berharap
laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.

Sidoarjo, 01 September 2019

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN I ..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN II .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Analisa Situasi...................................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3 Alternatif Pemecahan Masalah ............................................................................ 3

BAB II TUJUAN DAN MANFAAT


2.1 Tujuan .................................................................................................................. 4
2.1.1 Tujuan Umum .............................................................................................. 4
2.1.2 Tujuan Khusus ............................................................................................. 4
2.2 Manfaat ................................................................................................................ 4
2.2.1 Bagi Mahasiswa ........................................................................................... 5
2.2.2 Bagi Mitra Kerja ..........................................................................................
5

BAB III METODE PELAKSANAAN KEGIATAN


3.1 Jenis Kegiatan ..................................................................................................... 6
3.1.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan ................................................................. 6

v
3.1.2 Cara Pelaksanaan Kegiatan ..........................................................................
7
3.2 Jadwal Kegiatan ...................................................................................................
8
BAB IV HASIL EVALUASI DAN PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1 Gambaran Umum ................................................................................................. 9
4.2 Hasil Kegiatan ...................................................................................................... 12
4.3 Evaluasi Kegiatan ................................................................................................
18

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 18
5.2 Saran .................................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 20

LAMPIRAN - LAMPIRAN .......................................................................................

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan ......................................................................................... 8

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ................................................................................ 10


Gambar 4,2 Hasil Sangrai Biji Kopi ......................................................................... 13
Gambar 4.3 Mesin Exstraksi ..................................................................................... 14
Gambar 4.4 Mesin Separator .................................................................................... 14
Gambar 4.5 Mesin Destilasi ...................................................................................... 15
Gambar 4.6 Mesin Evapoator ................................................................................... 15
Gambar 4.7 Mesin Spray Dryer ................................................................................ 16
Gambar 4.8 Mesin Packing ........................................................................................ 16

viii
BAB 1
PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai analisa situasi, perumusan masalah, dan
alternatif pemecahan masalah.
1.1 Analisa Situasi
Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan kita dilatih untuk bagaimana
bersosialisasi dengan pekerja,bagaimana cara menyampaikan pendapat dan belajar
mengetahui cara dan proses menghasilkan produk yang layak dijual di suatu
industri khususnya industri dalam skala besar, komponen pergudangan atau
penyimpanan bahan baku merupakan aspek yang sangat penting untuk
diperhatikan. Industri pakan skala besar melakukan proses penerimaan bahan
baku dalam jumlah yang banyak dan waktu penyimpanan yang cukup lama. Jika
bahan baku jumlahnya banyak, dan tidak habis sekali pakai, namun pemakaiannya
bertahap, maka kestabilitasan barang tersebut harus dapat dijaga untuk menjaga
kualitas. Hal ini tentunya membutuhkan sistem pergudangan dan penyimpanan
yang efektif untuk bahan baku serta produk jadi yang diproduksi tersebut.
Dalam proses penyimpanan, setiap bahan dan produk jadi tersebut akan
berpeluang terjadi kerusakan. Kerusakan tersebut dapat berupa kerusakan fisik
ataupun kerusakan kimia dan biologis. Kerusakan fisik dalam penyimpanan bisa
saja menjadi pemicu untuk kerusakan secara kimia dan biologis. Oleh sebab itu,
sifat fisik suatu bahan sangat penting untuk diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan penyimpanan terhadap bahan. Sifat fisik bahan tersebut meliputi kadar
air, berat jenis, sirkulasi udara, sudut tumpukan, kehalusan bahan, kerapatan
tumbukan, kerapatan pemadatan bahan, dan lain sebagainya.Teknik penyimpanan
bahan baku produk jadi dapat dilakukan dalam betuk curah ataupun dalam karung.
Pada penyimpanan dengan menggunakan karung, metode penumpukan sangat
penting untuk diperhatikan. Masing-masing kunci pada penumpukan karung
mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Dalam proses produksi bahan baku merupakan komponen yang sangat
penting dalam menghasilkan produk yang berkualitas. Selain bahan baku dalam
proses produksi juga didukung oleh bahan pembantu yang memiliki fungsi

1
berbagai macam. Penyimpanan bahan baku merupakan suatu hal yang sangat
penting dalam proses produksi. Bahan baku harus dijaga dalam kondisi yang tetap
baik dan siap untuk digunakan. Bahan baku yang digunakan dalam industri ini
adalah biji kopi. Dimana biji kopi sangat rawan dengan hama apabila
penyimpanannya tidak dilakukan dengan baik. Penyimpanan dilakukan disebuah
gudang yang besar dan tertutup serta kelembapan udaranya juga harus
dikontrol.Salah satu hal yang sangat penting dalam proses penyimpanan bahan
baku biji kopi adalah pengendalian hama. Hama terdiri dari berbagai jenis hewan
sehingga treatment yang diberikan juga berbeda beda, disesuaikan dengan
karakteristik hama yang ada disekitar penyimpanan bahan baku biji kopi mentah.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan situasi masalah pada sub bab pertama, maka penulis dapat
merumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas, yaitu:
1. Dalam proses pengendalian hama yang dilakukan pihak ketiga masih ada
beberapa kelemahan, karena masih ditemukan serangga atau hewan lain di
area gudang terutama ketika setelah terjadinya hujan. Selain itu masih ada
beberapa pest trap yang tidak termonitoring oleh petugas vendor, itu
terlihat tanggal cecklist yang tidak terecord dengan baik
2. Karena proses produksi yang tertutup dan sebagian besar proses
menggunakan steam maka menyebabkan suhu udara diruangan khususnya
diarea mesin menjadi panas dan lembab yang memungkinkan karyawan
dehidrasi saat ada proses perbaikan disekitar area tersebut. Selain itu
banyak pipa disekitar area proses, dimana pipa pipa tersebut ada beberapa
yang tidak memiliki identitas fungsinya. Sehingga sangat berbahaya bagi
karyawan atau pengunjung yang melintasi area tersebut.
3. Dalam proses pengendalian hama yang dilakukan pihak ketiga masih ada
beberapa kelemahan, karena masih ditemukan serangga atau hewan lain di
area gudang terutama ketika setelah terjadinya hujan. Selain itu masih ada
beberapa pest trap yang tidak termonitoring oleh petugas vendor, itu
terlihat tanggal cecklist yang tidak terecord dengan baik

2
1.3 Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah dirumuskan permasalahan utama yang akan dibahas pada laporan
ini, maka dibuatlah langakah-langkah alternatif penyelesaian masalah yakni
sebagai berikut:
1. Pihak perusahaan harus minta treatment khusus kepada vendor ketika
memasuki musim hujan. Selain itu pihak perusahaan harus melakukan
monitoring berkala terhadap kinerja vendor dan dilakukan evaluasi pada
periode tertentu.
2. Adapun solusi yang memungkinkan adalah dengan penambahan
pemasangan Air Handling Unit (AHU) atau Dehumidifier dibeberapa area
proses produksi agar suhu tidak terlalu panas dan lembab sehingga tidak
menyebabkan dehidrasi pada karyawan. Selain itu pemberian Tag name
pada masing masing pipa ataupun pemberian warna cat yang berbeda pada
pipa dan diberi papan penjelasan yang diletakkan diarea pipa tersebut.
3. Pihak perusahaan harus minta treatment khusus kepada vendor ketika
memasuki musim hujan. Selain itu pihak perusahaan harus melakukan
monitoring berkala terhadap kinerja vendor dan dilakukan evaluasi pada
periode tertentu.

3
BAB 2
TUJUAN DAN MANFAAT

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tujuan praktek kerja lapangan dan
manfaat praktek kerja lapangan.
2.1 Tujuan
Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini terdapat beberapa
tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus, diantaranya sebagai berikut:
2.1.1 Tujuan Umum
Tujuan umum yang ingin dicapai dalam Praktek Kerja Lapangan ini
adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mendapatkan pengalaman kerja yang nyata yang tidak di
dapatkan diperkuliahan yang dapat berguna bagi diri dalam dunia kerja
kedepannya.
2. Mahasiswa dapat membandingkan ilmu yang diperoleh diperkuliahan
dengan dunia industri.
3. Mahasiswa dapat mengetahui proses-proses kerja yang terdapat pada
perusahaan berupa produk, tenaga kerja, kedisplinan dan keselamatan
kerja.
4. Dapat mengetahui berbagai masalah-masalah yang timbul pada dunia
industri beserta alternaif penyelesaiannya.
5. Dapat menciptakan pola fikir yang kritis sehingga dapat mengaplikasikan
kemampuan praktik yang diperoleh dirkuliahan ke dunia industri.
2.1.2 Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam Praktek Kerja
Lapangan adalah:
1. Mengetahui secara umum kondisi PT. Santos Jaya Abadi
2. Mengetahui dan mempelajari proses produksi kopi instan di PT. Sanos
Jaya Abadi
2.2 Manfaat

4
Pada pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini terdapat manfaat yang dapat
diperoleh, baik bagi mahasiswa maupun bagi perusahaan diantanya sebagai
berikut:
2.2.1 Bagi Mahasiswa
Adapun manfaat yang dapat diperoleh oleh mahasiswa dari kegiatan
Praktek Kerja Lapangan ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat memenuhi kurikulum akademik yang merupakan salah satu standart
kelulusan dalam menyelesaikan program pendidikan.
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang diperoleh di
bangku kuliah dan menjadi bekal yang dapat digunakan pada dunia kerja
yang sesungguhnya.
3. Dapat memperluas pengetahuan mahasiswa tentang suatu proses produksi
4. Dapat memberikan inovasi yang membangun yang dapat bersaing di era
teknologi dan perindustrian.
5. Dapat meningkatkan kedisplinan dan menjadi pribadi yang berkualitas pada
pekerjaan.
2.2.2 Bagi Mitra Kerja
Manfaat yang diperoleh oleh mitra kerja dari kegiatan Praktek Kerja
Lapangan ini antara lain sebagai berikut:
1. Adanya kerjasama yang baik antara perusahaan dengan fakultas.
2. Adanya kritikan-kritikan yang membangun dari mahasiswa yang melakuakn
Praktek Kerja Lapangan yang digunakan sebagai acuan untuk memecahkan
masalah.
3. Laporan dari hasil Praktek Kerja Lapangan diharapkan menjadi bahan
pertimbagan bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat melakuakan
perbaikan yang dapat meningkatkan kualitas yang semakin baik kedepannya.

5
BAB 3
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Jenis Kegiatan


Berikut ini adalah rancangan dari kegiatan kerja praktek selama di PT
Santos Jaya Abadi :

Mulai

Studi Literatur Studi Pendahuluan Observasi

Praktek Kerja Langsung

Pengolahan Data

Pengolahan Data

Evaluasi Kerja Praktek

Kesimpulan Dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Tabel Rancangan Kegiatan

3.1.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

6
Praktek dilakukan pada tanggal 2 Agustus sampai 1 September 2017. Jam
kerja praktek mulai pukul 07:00 – 15:00 setiap hari Senin sampai Jum’at. Tempat
kegiatan praktek di PT Santos Jaya Abadi 3 yang terletak di Jalan Raya Panjunan
KM 3 Sukodono, Sidoarjo yang merupakan bagian dari kawasan industri
Sepanjang, Sidoarjo, Indonesia.

3.1.2 Cara Pelaksanaan Kegiatan


Adapun metodologi yang digunakan penulis dalam mencari dan
memperoleh data yang diperlukan dalam menyusun laporan ini adalah :
1. Kerja Praktek Secara Langsung
Yaitu dengan melakukan praktek kerja secara langsung di sebuah industri
dengan periode singkat untuk menambah kemampuan khususnya
hardskill sehingga bisa mempermudah adaptasi ketika sudah masuk ke
dunia kerja
2. Observasi
Yaitu dengan metode penulis menyelami dan terlibat langsung dengan
kegiatan di lingkungan kerja tersebut. Metode ini dilakukan dengan
alasan dapat memahami langsung permasalahan yang nampak di
lapangan sehingga memudahkan dalam penulisan laporan.
3. Wawancara
Yaitu dengan metode bertanya, wawancara dilakukan terhadap pimpinan
dan karyawan yang ada di lingkungan kerja dimana penulis melakukan
kerja praktek. Metode ini dilakukan dengan alasan karena tidak semua
apa yang di lakukan dalam kerja praktek dapat dikuasai oleh penulis.
Maka sebagai tambahan informasi didalam melakukan kerja praktek
tersebut penulis perlu bertanya dan mendapatkan penjelasan dari pihak-
pihak yang mengetahui permasalahan tersebut.

4. Studi kepustakaan
Yaitu metode yang digunakan dengan cara mencari dan membaca
literatur dan internet yang ada kaitannya dengan pokok bahasan. Metode
ini dilakukan dengan alasan untuk memperjelas metode pertama dan
kedua.

7
3.2 Jadwal Kegiatan
Berikut jadwal rincian kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang telah
dilakukan mahasiswa di PT.Santos Jaya Abadi disajikan dalam bentuk tabel.

No Tanggal Kegiatan
1 01-MEI-19 Pertemuan dengan HRD terkait aturan
PKL
2 02-MEI-19 Penjelasan Struktur Organisasi
Perusahaan
3 03-MEI-19 Observasi di Gudang Bahan Baku
4 04-MEI-19 Libur
5 05-MEI-19 Libur
6 06-MEI-19 Observasi di Gudang Bahan Baku
7 07-MEI-19 Observasi di Gudang Bahan Baku
8 08-MEI-19 Observasi di Area Roasting
9 09-MEI-19 Observasi di Area Roasting
10 10-MEI-19 Observasi di Area Roasting
11 11-MEI-19 Observasi di Area Ekstraksi
12 12-MEI-19 Libur
13 13-MEI-19 Libur
14 14-MEI-19 Observasi di Area Ekstraksi
15 15-MEI-19 Observasi di Area Ekstraksi
16 16-MEI-19 Observasi di Area Evaporasi
17 17-MEI-19 Observasi di Area Evaporasi
18 18-MEI-19 Observasi di Area Evaporasi
19 19-MEI-19 Libur
20 20-MEI-19 Libur
21 21-MEI-19 Observasi di Area Dryer
22 22-MEI-19 Observasi di Area Dryer
23 23-MEI-19 Observasi di Area Dryer
24 24-MEI-19 Observasi di Gudang Bahan Jadi
25 25-MEI-19 Observasi di Gudang Bahan Jadi
26 26-MEI-19 Libur
27 27-MEI-19 Libur

8
28 28-MEI-19 Penyusunan Laporan
29 29-MEI-19 Penyusunan Laporan
30 30-MEI-19 Penyusunan Laporan
31 31-MEI-19 Penyusunan Laporan

BAB 4
HASIL DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran pada PT. SANTOS JAYA
ABADI, hasil kegiatan dan evalusai kegiatan pada Praktek Kerja Lapangan.
4.1 Gambaran Umum
PT. Santos Jaya Abadi merupakan perusahaan multinasional yang
memproduksi minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Beralamat di Jalan
Taman Jatibaru Barat no. 1-3 Jakarta Pusat. PT Santos Jaya Abadi mewarisi
tradisi sekental kopinya. Sebagai usaha keluarga pemilik merk kopi terbesar di
Indonesia, akar perusahaan ini mulai tumbuh dari sebuah industri rumah tangga
sederhana di Surabaya, di mana lebih dari 79 tahun silam pada tahun 1927, Sang
Pelopor Go Soe Loet memproduksi kopi terkenalnya.
Dalam rentang waktu tak terlalu lama, perusahaan mulai memproduksi
kopi dengan merk “Kapal Api” yang secara langsung mengaspirasikan simbol
teknologi tertinggi dan kemewahan pada zaman tersebut. Lebih dari itu, inspirasi
untuk senantiasa mengacu pada kualitas, menjadikan perusahaan mengalami
kemajuan yang pesat dan berkelanjutan.. Pada tahun 1970, perusahaan melakukan
perkembangan sekaligus perubahan. Generasi kedua mulai tampil untuk
memastikan kelanjutan dan kesuksesan usaha dengan memperkenalkan mesin dan
peralatan mutakhir, mengembangkan manajemen, meningkatkan keterampilan
tenaga kerja serta memperluas penyebaran produk hingga tersedia di seluruh Jawa
Timur.

9
Tahun 1980 membangun pabrik yang sekarang berada di Sepanjang,
Sidoarjo, Jawa Timur. Pada tahap ini, merk Kapal Api telah menjadi penyangga
utama perusahaan yang tersebar rata di seluruh Indonesia sekaligus menjadi
pemimpin pasar dengan rangkaian produk lengkapnya. Melanjutkan sukses merk
Kapal Api dan demi kepuasan pelanggan, PT Santos Jaya Abadi memperkenalkan
beberapa merk kopi lain yang juga berhasil meraih sukses di pasaran, yaitu
Excelso, ABC, Good Day, Ya! dan Kapten.

4.1.1 Visi dan Misi Instansi


Visi:
Menjadi pemimpin pasar dalam produk makanan dan minuman berbasis
kopidi Asia.
Misi:
Menjadi produk unggulan yang berbasis kopi untuk memenuhi kebutuhan
dan kepuasan pelanggan dengan:
1. Peningkatan mutu produk dan layanan
2. Pengembangan SDM
3. Perbaikan terusmenerus
4.1.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi di PT Santos Jaya Abadi 3 adalah sebagai berikut :

10
Gambar 4.1 Struktur Organisasi (Instant Coffee Plant)

4.1.3 Pelaksanaan Disiplin Kerja


PT. Santos Jaya Abadi (Instant Coffee Plant) beroperasi 24 jam dan
mempunyai jam kerja yang dibedakan menjadi dua bagian:
1. Non shift
Jam kerja non shift berlaku untuk Kepala Divisi danpara personil di
Departemen Supporting yaitu hari Senin sampai dengan Jumat dan dimulai
pada pukul 08.00 pagi sampai dengan 17.00 sore.
2. Shift
Jam kerja shift berlaku untuk karyawan di Departemen Produksi, QC,
Warehouse dan Engineering. Terdiri dari 2 shift dan 3 shift, masing-
masing memiliki enam hari kerja dua hari libur.

4.1.4 Bisnis Unit


1. PT. Agel Langgeng.
Perusahaan yang semula memproduksi permenini kini juga merambah
produksi biscuit.
2. PT. Excelso Multi Rasa.
Mengelola Excelso Café yang memiliki 92 gerai tersebar di 26 kota di
Indonesia.
3. PT.Fastrata Buana.
Sebagai distributor produk-produk dari PT. Agel Langgeng dan PT. Santos
Jaya Abadi ke seluruh pelosok Indonesia.
4. PT. Sulotco Jaya Abadi

11
Perkebunan kopi di Gunung Rante-Karua, Tana Toraja ini menghasilkan
kopi terbaik yang mensuplai kebutuhan PT. Kapal Api Global serta pasar
ekspor.
5. PT. Santos Premium Krimer
Memproduksi berbagai varian krimer non-dairy untuk memenuhi
kebutuhan pasar domestik serta ekspor.

6. PT. Weiss Tech.


Satu-satunya bisnis yang tidak memproduksi makanan/minuman
melainkan menghasilkan mesin-mesin Coffee Maker dan Confectionery
Machine serta beberapa mesin supporting lainnya.
7. PT. Santos Jaya Abadi.
Sebagai produsen berbagai merk kopi tubruk dan kopi instan serta kopi
instan cair siap minum yang memasarkan produknya di dalam dan luar
negeri. PT Santos Jaya Abadi ada tiga Plant. Yang berada di Sepanjang ,
Panjunan dan Karawang.

4.2 Hasil Kegiatan


4.2.1 Proses Produksi Kopi Instan
Berikut adalah alur proses produksi kopi instan di PT. SANTOS JAYA
ABADI antara lain :

1. Penyimpanan Biji Kopi Mentah di Gudang Bahan Baku (GBB)


Biji kopi disimpan sesuai dengan keperluan penggorengan berikutnya. Biasanya,
tempat penyimpanan biji kopi harus kedap udara dan disimpan di tempat sejuk,
kering, dan terlindung dari cahaya. Karena Udara, kelembapan, panas, dan cahaya
merupakan faktor-faktor lingkungan yang dapat merusak cita rasa kopi. Selain itu
pengendalian hama juga perlu diperhatikan. Dalam hal ini PT Santos Jaya Abadi 3
bekerja sama dengan pihak ke tiga untuk proses pengendalian hamanya.

2. UPBM

12
Unit Pengolahan Bahan Mentah (UPBM) merupakan tahapan proses untuk
memastikan bahwa biji kopi yang digunakan aman dari benda asing seperti batu,
tali, logam dan lain lain.

3. Penyangraian Kopi (Roasting)


Kunci dari proses produksi kopi bubuk adalah penyangraian. Proses ini akan
mempengaruhi rasa minuman karena akan mengubah biji kopi secara fisik
maupun kimiawi. Berat biji kopi akan menurun karena hilangnya kelembapan dan
peningkatan volume.Proses sangrai diawali dengan penguapan air dan diikuti
dengan reaksi pirolisis. Secara kimiawi, proses ini ditandai dengan evolusi gas
CO2 dalam jumlah banyak dari ruang sangrai. Sedang secara fisik, pirolisis
ditandai dengan perubahan warna biji kopi yang semula kehijauan menjadi
kecoklatan. Proses ini dimulai saat suhu di bagian dalam biji kopi mencapai
sekitar 200 °C. Selama roasted, juga terjadi proses karamelisasi akibat panas yang
memecah pati dalam biji, yang mengubahnya menjadi gula sederhana, kemudian
berubah warna menjadi cokelat. Sukrosa dengan cepat akan hilang selama proses
ini.Pada proses ini juga, minyak-minyak aromatik dan asam-asam akan mengubah
rasa. Pada suhu 205°C, jenis-jenis minyak lain mulai muncul. Salah satunya
adalah caffeol yang menentukan aroma dan rasa kopi. Kisaran suhu sangrai yang
umum adalah antara 195 sampai 205°C. Waktu penyangraian bervariasi mulai
dari 7 sampai 30 menit tergantung pada suhu dan tingkat sangrai yang diinginkan.
Kisaran suhu sangrai adalah sebagai berikut:
 Suhu 190 –195 °C untuk tingkat sangrai ringan [warna coklat muda]
 Suhu 200 - 205 °C untuk tingkat sangrai medium [warna coklat agak
gelap]

13
 Suhu di atas 205 °C untuk tingkat sangrai gelap [warna coklat tua
cenderung agak hitam]

Gambar 4.1.2 Hasil Sangrai Biji Kopi.

4. Ekstraksi
Ekstraksi menggunakan pelarut air. Proses yang menghasilkan liquid ada sari dari
biji kopi yang telah disangrai. Dengan bantuan air yang dipanaskan dan tekanan

yang tinggi (vakum). Alatnya seperti yang dibawah ini :

14
Gambar 4.1.3 Mesin Ekstraksi

5. Penyaringan (Separator)
Penyaringan dilakukan untuk memisahkan bagian tidak larut pada proses
ekstraksi.

Gambar 4.1.4 Mesin Separator

6. Destilasi
Hasil ekstraksi akan disuling untuk mendapatkan aroma alami dari kopi. Dengan
sistem vakum dan pengaturan suhu maka akan menghasilkan aroma kopi yang
maksimal.

15
Gambar 4.1.5 Destilasi

7. Evaporasi
Unit Evaporasi yaitu proses penguapan untuk pengurangan kadar air dan
pengentalan produk agar memudahkan proses drying. Berbagai teknik pengolahan
air asin/payau telah dilakukan antara lain: reverse osmosis (RO), elektrrodialisis,
destilasi transfer membrane, ion exchange, dan penguapan/evaporasi.

Gambar 4.1.6 Evaporator

8. Dryer

16
Merupakan proses akhir atau finishing produk yang merubah produk kental dari
proses evaporasi menjadi serbuk dengan cara dispray.Berbagai teknik
pengolahan air asin/payau telah dilakukan antara lain: reverse osmosis (RO),
elektrrodialisis, destilasi transfer membrane, ion exchange, dan
penguapan/evaporasi. (Heitmann, 1990)

Gambar 4.1.7 Spray Dryer


9. PackingProses pengemasan produk akhir, dimana ditempat ini harus stril
supaya tidak terjadi kontaminasi terhadap produk. Selain itu suhu <20 ˚C dan
kelembapan ruangan juga harus dijaga supaya produk tidak rusak.

Gambar 4.1.8 Mesin Packing

17
4.3 Evaluasi Kegiatan

Setelah melakukan kegiatan praktek kerja lapangan selama satu bulan di


PT. SANTOS JAYA ABADI didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut :

1. Gudang Bahan Baku


Dalam Proses penyimpanan bahan baku biji kopi mentah di PT Santos
Jaya Abadi 3 sudah berjalan dengan cukup baik karena sudah
menggunakan sistem komputerisasi dan bahan baku yang digunakan untuk
produksi memakai metode FIFO (First In First Out). Begitupun terkait
pengendalian hama juga sudah baik karena bekerja sama dengan vendor
dalam pengendaliannya.
2. Area Proses Produksi
PT Santos Jaya Abadi 3 adalah perusahaan yang menggunakan teknologi
canggih dalam proses produksinya, sehingga tidak ada satu tahapan proses
pun yang pekerjanya kontak langsung dengan produk. Semua proses
dilakukan secara komputerisasi dan tertutup, pekerja hanya mengontrol
proses produksi di area control room.
3. Gudang Bahan Jadi
Dalam Proses penyimpanan produk jadi di PT Santos Jaya Abadi 3 sudah
berjalan dengan cukup baik karena sudah menggunakan sistem
komputerisasi dan produk akhir disimpan pada suhu ambient dan
kelembapan yang terjaga. Begitupun juga terkait pengendalian hama sudah
baik karena bekerja sama dengan vendor dalam pengendaliannya.

18
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diperoleh selama menjalani kerja praktek di
Departemen Pergudangan dan Departemen Produksi PT. Santos Jaya Abadi 3
yaitu antara lain :
1. PT. Santos Jaya Abadi 3 merupakan suatu perusahaan dalam negeri yang
baru berdiri berusaha ikut menyokong kemajuan perusahaan utama yang
telah berpengalaman bertahun-tahun terhadap pembuatan produk-produk
kopi berkualitas.
2. Proses pembuatan kopi instant (instant coffe) dilakukan melalui beberapa
tahap, yaitu :
a. Proses Roasting
b. Proses Grinding
c. Proses Prewetting
d. Proses Ekstraksi
e. Proses Separasi
f. Proses Destilasi
g. Proses Evaporasi
h. Proses Dryer

5.2 SARAN
Selama pelaksanaan kerja praktek, dapatlah kami memberi sedikit saran
yang mungkin dapat bermanfaat untuk kita bersama :
a. Bagi Perusahaan
1. Perlu diadakan monitoring terkait kinerja vendor maupun supplier
secara berkala supaya profesionalisme dalam bekerja meningkat.
2. Harus ada treatment pest control khusus di musim hujan di area Gudang
Bahan Baku dan Gudang Bahan Jadi supaya hama bisa diminimalkan.

19
3. Penambahan pemasangan Air Handling Unit (AHU) atau Dehumidifier
dibeberapa area proses produksi agar suhu tidak terlalu panas dan
lembab sehingga tidak menyebabkan dehidrasi pada karyawan.
4. Pemberian Tag name pada masing masing pipa ataupun pemberian
warna cat yang berbeda pada pipa dan diberi papan penjelasan yang
diletakkan diarea pipa tersebut.
5. Perlu diperhatikan kedisiplinan kerja bagi seluruh karyawan guna
keselamatan dan kesehatan yang kemungkinan membawa pengaruh di
masa yang akan dating.
b. Bagi Dunia Pendidikan
1. Untuk Praktek Kerja Lapangan selanjutnya, mahasiswa dapat
melakukan atau mengamati divisi selain proses produksi, misalnya
Quality Control, PPIC, dsb
2. Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan sebaiknya tidak mendekati
atau bersamaan dengan waktu Proposal Tugas Akhir dan KKN
3. Lebih ditingkatkan lagi pembekalan materi tentang Praktek Kerja
Lapangan kepada mahasiswa dan disesuaikan dengan kondisi nyata
sebuah industri, misalnya laporan Praktek Kerja Lapangan tahun
sebelumnya dijadikan acuan untuk disampaikan ke mahasiswa.

20
DAFTAR PUSTAKA

Febriana, Nevi Viliyanti. Analisis Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode


Pengukuran Kerja Secara Tidak Langsung Pada Bagian Pengemasan Di Pt
Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Vol.4 No.1 2013. Jurusan Teknik Industri.
Universitas Brawijaya: Malang.

Assomadi Abdu Fadli, Ssi.,MT 2009 Model alat desalinasi dengan evaporasi dan
kondensasi menjadi satu sistem ruangan Institute Of Technology Sepuluh
November Surabaya.

Rinawati, Ika Diah. Penentuan Waktu Standar Dan Jumlah Tenaga Kerja Optimal
Pada Produksi Batik Cap (Studi Kasus: Ikm Batik Saud Effendy, Laweyan)
Tbk. Vol VII No. 3 September 2012. Jurusan Teknik Industri. Universitas
Diponegoro: Semarang.

21

Anda mungkin juga menyukai