Modul
K3 & promkes
MODUL 1
LEMBAR PENGESAHAN
Modul Praktikum K3&Promkes ini ditulis dengan mengacu pada Kurikulum Inti 2017 Program Studi D-III
Mengetahui
MODUL 1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
”K3&Promkes” ini. Modul ini berisi Pengenalan Alat dan Bahan, Modul ini dibuat
dengan tujuan untuk mempermudah mahasiswa dalam memahami alat dan bahan
mampu memahami penggunaan alat dan bahan .Dalam penulisan modul praktikum
ini, Penyusun menyadari masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu,
Penyusun mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini dapat memberikan
manfaat bagi Penyusun dan perbaikan modul pada tahun akademik berikutnya
Penyusun
MODUL 1
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................ i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
i
BAB I
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN
Setelah Anda selesai mempelajari semua materi dalam modul praktikum 1 ini,
Anda diharapkan mampu:
1. Memahami Penggunaan Alat.
2. Memahami Penggunaan Bahan
3. Memahami Penggunaan Alat Pelindung Diri dan Penggunaan Alat
Pemadam Kebakaran
4
Kegiatan Praktikum 1
Pengenalan Alat
1. Pipet volume.
Pipet ini terbuat dari kaca dengan skala/volume tertentu, digunakan untuk
memindahkan secara tepat suatu volume tertentu sesuai kapasitas alat. Zat cair
dipipet dengan cara menghisap cairan ke dalam pipet menggunakan alat bantu
bola hisap.
Cara penggunaannya:
Dalam memakai pipet ini, pertama bilas dengan cairan yang akan dipakai
(dikondisikan). Lalu isi pipet dengan cairan sampai 1-2 cm diatas skala yang
dinginkan. Ujung pipet dipasang bola hisap. Cairan yang menempel di luar ujung
pipet bawah dikeringkan menggunakan tissue. Pada pengamatan miniskus, pipet
harus pada posisi ditahan vertikal dan mata melihatnya harus benar-benar
horizontal/sejajar. Lalu keluarkan cairan sedikit demi sedikit sampai miniskus
bawah tepat pada tanda. Kemudian tuangkan isinya, pipet harus dalam keadaan
vertikal. Pada saat-saat terakhir biarkan ujung pipet menempel pada sisi dalam
Erlenmeyer selama 15 detik guna member kesempatan kepada zat cair yang
masih di dalam pipet untuk keluar. Sisa zat cair yang ada diujung pipet tidak
boleh ditiup keluar
5
Video simulasi praktek:
https://youtu.be/ZhL07x_E4-k
6
2. Pipet ukur.
7
3.Labu ukur (labu takar),
Labu Takar digunakan untuk menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada
proses preparasi larutan. Alat ini tersedia berbagai macam ukuran. Labu ukur
merupakan suatu labu gelas dengan dasar rata dan leher sempit yang
diperlengkapi dengan batas tanda volume. Dipakai untuk membuat larutan
dengan volume tertentu yang memerlukan ketelitian, untuk pengenceran
pembuatan larutan standart pada analisa volumetri, spektrofotometri dan
sebagainya.
Cara Penggunaannya :
a. Bilas labu ukur dengan akuades terlebih dahulu
b. Bahan cairan pekat yang akan dilarutkan dimasukkan hati-hati dengan
bantuan corong ke dalam labu takar (Jika menggunakan asam/basa kuat
didalam labu ukur harus akuades terlebih dahulu yang dimasukkan).
8
Video simulasi praktek:
https://youtu.be/5R6GK83sV44
https://youtu.be/gZg7eTq8GJM
9
4. Gelas Ukur
Gelas Ukur digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair.
Alat ini mempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran. Tidak boleh
digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan
miniskus pada saat pembacaan skala. Tidak untuk mengukur teliti.
10
5. Gelas Beaker/Beaker Glass.
Alat ini bukan alat pengukur (walaupun terdapat skala, namun galatnya cukup
besar). Digunakan untuk tempat larutan sementara dan dapat juga untuk
memanaskan larutan kimia. Untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk proses
pemekatan.
11
6. Buret.
Alat ini terbuat dari kaca dengan skala dan kran pada bagian bawah, digunakan
untuk melakukan titrasi (sebagai tempat titran). Penunjuk volume dari 0 sampai
angka tertentu, berupa skala sepanjang tabung. Berdasarkan kelelitian/pembagian
skala, ada 2 jenis buret yaitu buret makro dengan pembagian skala 0,05-0,10 ml
dan buret mikro dengan pembagian skala 0,01 ml.
Gambar 6.Buret
12
Video Simulasi Praktek:
https://youtu.be/4LGTut9bX2U
https://youtu.be/xPJytzmyGsA
13
Cara Penggunaannya:
14
7. Erlenmeyer
Alat ini bukan alat pengukur, walaupun terdapat skala pada alat gelas tersebut
(galat cukup besar). Digunakan untuk tempat zat yang akan dititrasi.
Kadang-kadang boleh juga digunakan untuk memanaskan larutan.
Gambar 7. Erlenmeyer
15
Tabung reaksi.
Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia, dalam skala kecil dan dapat
digunakan sebagai wadah untuk perkembangbiakkan mikroba.
16
9. Corong
Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastik.
Digunakan untuk menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah
dengan mulut sempit, seperti : botol, labu ukur, buret dan sebagainya.
Gambar 9. Corong
17
10. Neraca Analitik
18
Langkah Penimbangan :
Sebelum dan sesudah memakai neraca mettler bersihkan ruang neraca dengan
kuas yang telah tersedia. Atur kedudukan neraca dengan memutar knop kanan
kiri dibagian bawah alat, hingga gelumbung udara waterpas tepat ditengah-tengah
lingkaran. Tekan dan lepas plat control dengan hati-hati pada posisi “ON”.
Siapkan botol timbang atau gelas arloji kosong yang bersih dan kering.
Kemudian tempatkan di atas piring timbang. Pada layar tertera berat botol
timbang atau gelas arloji kosong ( catat bila diperlukan data berat gelas arloji /
botol timbang). Tekan dan lepas plat kontrol untu re-zero, pada layar akan tertera
0,0000. Lalu anda dapat memasukkan bahan ke dalam wadah sedikit demi sedikit
hingga nyala lampu menunjukkan berat badan yang ditimbang/dikehendaki. Catat
hasilnya, kemudian ambil dan Anda sudah selesai menimbang. Setelah selesai
menimbang, tekan plat kontrol dari bawah ke atas, “OFF”. Jangan lupa bersihkan
lagi ruang neraca dengan kuas.
https://youtu.be/lX5ZWX5mz0o
19
11. Gelas arloji
20
12. Pipet tetes.
Berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya
meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan
dalam skala tetesan kecil.
21
13. Pengaduk gelas, digunakan untuk mengaduk larutan, campuran, atau
mendekantir (memisahkan larutan dari padatan).
22
14. Oven
https://youtu.be/SP_BS0K2rz4
23
Ringkasan
Penggunaan alat laboratorium memerlukan keterampilan khusus. Karena tidak
semua orang awam dapat menggunakannya. Peralatan laboratorium juga biasa
disebut dengan alat gelas karena kebanyakan terbuat dari bahan gelas. Apalagi
penggunaan alat laboratorium berhubungan dengan pengukuran kuantitatif.
Penggunaan alat laboratorium yang salah akan mengakibatkan pengukuran yang
salah. Oleh karena itu sebagai seorang Analis harus memahami cara
menggunakan alat laboratorium. Beberapa alat laboratorium yang wajib diketahui
cara penggunaannya adalah: pipet ukur dan pipet volume berfungsi untuk
mengambil larutan secara kuantitatif sedangkan secara kualitatif dapat
menggunakan gelas ukur, Pengambilan larutan dengan alat gelas dibantu dengan
bola hisap. Pembuatan larutan dapat menggunakan labu takar sesuai ukuran
larutan yang akan dibuat. Penimbangan bahan harus secara kuantitatif
menggunakan neraca. Proses penimbangan dibantu dengan gelas arloji dan
spatula. Saat akan melarutkan bahan kimia dapat dilakukan dalam gelas kimia
dengan bantuak pengaduk kaca.
24
Test
1. Alat yang dibutuhkan untuk mengambil larutan 5 ml secara kuantitatif adalah
A. Pipet Ukur
B. Pipet Tetes
C. Gelas Ukur
D. Gelas Kimia
E. Kaca Arloji
25
5. Alat yang dibutuhkan untuk mengambil larutan tanpa satuan ml adalah adalah
A. Pipet Ukur
B. Pipet Tetes
C. Gelas Ukur
D. Gelas Kimia
E. Kaca Arloji
26
Materi Praktikum 1
Pengenalan Alat
I. Prosedur Kerja
Gambarkan peralatan gelas yang ada di video simualsi dan tuliskan fungsinya
dalam bentuk tabel
II. Tabel Pengamatan
Nilai
No. Kriteria Penilaian Bobot Skor (Bobot x
Skor)
Karya
- Isi (kreatif dan inovatif).
1. - Kontribusi bagi 50
perkembangan ilmu dan
pengetahuan.
Penyajian
- Penggunaan bahasa.
2. - Ketepatan waktu. 50
- Kualitas penyampaian
pesan.
Jumlah Nilai
27
Kegiatan Praktikum 2
Pengenalan Bahan
1. Tahap persiapan
a. Mengetahui secara pasti (tepat dan akurat) cara kerja pelaksanaan
praktikum serta hal yang harus dihindari selama praktikum, dengan
membaca petunjuk praktikum.
28
2. Tahap pelaksanaan
d. Cuci tangan dan lepaskan jas praktikum sebelum keluar dari laboratorium
29
Berikut ini sifat bahan berdasarkan kode gambar yang ada pada kemasan bahan
kimia :
30
Iritant Bahan ini menyebabkan
luka bakar pada kulit,
berlendir dan mengganggu
pernafasan.
31
Video Simulasi Praktek:
https://youtu.be/llPMQ-c5mRo
https://youtu.be/X38G6oY2J6U
32
Ringkasan
Setiap bahan kimia memiliki tingkat bahaya masing-masing. Oleh karena itu ada
identifikasi/penggolongan bahan kimia berbahaya berdasarkan aturan yang
berlalu. Sebagai seorang analis harus memahami simbol-simbol berbahaya
tersebut. Agar saat bekerja dengan suatu bahan kimia sudah memahami resiko
berbahayanya. Klasifikasi bahan kimia ditandai dengan hazard simbol. Dimana
setiap keadaan berbahaya diwakili oleh simbol tersebut. Seperti simbol bahan
bersifat toksik adalah simbol tengkorak. Bahan bersifat iritant bersimbol tanda x.
Untuk bahan bersifat korosif bersimbol tangan terkena bahan kimia. Bahan
berbahaya pada lingkungan bersimbol lingkungan rusak dan ikan mati. Bahan
mudah terbakar bersimbol api. Bahan mudah meledak bersimbol api dalam
lingkaran. Bahan gas bertekanan bersimbol kaleng botol berwarna hitam. Bahan
berbahaya terhadap pernafasan bersimbol bayangan manusia dari kepala sampai
dada.
33
Test
A. Bahan Korosif
B. Bahan Mudah terbakar
C. Bahan Mudah teroksidasi
D. Bahan Iritant
E. Bahan bersifat toksis
A. Bahan Korosif
B. Bahan Mudah terbakar
C. Bahan Mudah teroksidasi
D. Bahan Iritant
E. Bahan bersifat toksis
34
3. Maksud dari simbol dibawah ini adalah
A. Bahan Korosif
B. Bahan Mudah terbakar
C. Bahan Mudah teroksidasi
D. Bahan Iritant
E. Bahan bersifat toksis
A. Bahan Korosif
B. Bahan Mudah terbakar
C. Bahan Mudah teroksidasi
D. Bahan Iritant
E. Bahan bersifat toksis
35
5. Maksud dari simbol dibawah ini adalah
A. Bahan Korosif
B. Bahan Mudah terbakar
C. Bahan Mudah teroksidasi
D. Bahan Iritant
E. Bahan bersifat toksis
36
Materi Praktikum 2
Pengenalan Bahan
I. Prosedur Kerja
Pilih salah satu bahan kimia jelaskan hazard simbol, cara penyimpanannya dan
cara penanganannya jika terjadi tumpahan.
II. Tabel Pengamatan
Nilai
No. Kriteria Penilaian Bobot Skor (Bobot x
Skor)
Karya
- Isi (kreatif dan inovatif).
1. - Kontribusi bagi 50
perkembangan ilmu dan
pengetahuan.
Penyajian
- Penggunaan bahasa.
2. - Ketepatan waktu. 50
- Kualitas penyampaian
pesan.
Jumlah Nilai
37
Kegiatan Praktikum 3
Alat Pelindung Diri (APD) dan Penggunaan Alat Pemadam Kebakaran
Alat perlindungan diri (APD) atau lebih dikenal dengan PPE (Personal
Protection Equipment) didefinisikan sebagai segala perlengkapan yang
dimaksudkan untuk dipakai atau dipegang oleh seseorang di tempat kerja yang
melindunginya dari salah satu atau lebih resiko terhadap keselamatan dan
kesehatannya termasuk pakaian yang dikenakan untuk melindungi diri dari cuaca
bila diperlukan, helm, sarung tangan, perlindungan mata, sepatu, harness dll.
Perlengkapan seperti baju kerja biasa atau seragam yang tidak secara
spesifik melindungi diri dari resiko keselamatan dan kesehatan tidak termasuk
APD. Suatu perusahaan menyediakan APD bagi para pekerja untuk menjaga
keselamatan dan kesehatan para pekerja, pemakaian alat APD dimaksudkan
untuk mengurangi atau meminimalkan resiko dan bahaya di tempat kerja.
1. Memastikan pakaian pelindung pas dengan ukuran tubuh, dan sesuaikan posisi
APD agar merasa nyaman saat bekerja
2. Memastikan APD bekerja dengan baik dan benar, jika tidak segera laporkan
38
Agar dapat dikenakan APD yang tepat maka jenis bahaya di tempat kerja
perlu diperhatikan dengan seksama. Hal ini akan memungkinkan untuk memilih
tipe APD yang tepat untuk meminimalakan resiko bahaya tersebut dan
menyelesaikan pekerjaan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memilih
APD yang tepat :
5. Jika lebih dari satu APD dikenakan, apakah mereka dapat dipakai
bersamaan secara efektif.
APD terdiri atas berbagi jenis yang dibagi sesuai dengan posisi peletakan
atau pemakaiannya di tubuh pekerja dan fungsi atau kegunaannya, secara garis
besar dapat dibagi menjadi tubuh, kepala, tangan , kaki, mata dan wajah,
pendengaran, pernafasan dll.
1. Bekerja di luar ruangan dan terekspos oleh kondisi cuaca yang tidak
bersahabat
39
3. Bekerja di jalan raya atau dermaga yang memerlukan kemudahan penglihatan
oleh lingkungan sekitar
6.Pemadam kebakaran
7.Mengaplikasikan pestisida atau bahan kimia berbahaya lainnya
8.Mengelas atau memotong benda dengan alat mekanis
9. Perlindungan Kepala
Kepala adalah bagian yang mudah terluka oleh tumbukan. Perlindungan kepala
ditujukan untuk menyediakan perlindungan bagi tumbukan mekanis, terluka, dan
terjebaknya rambut di dalam mesin yang bergerak (scalping).
5. Aktivitas dengan bahaya yang bersumber dari benda yang tergantung, pengait
yang tajam, permukaan hambatan yang rendah.
40
Perlindungan tangan dan lengan berwujud sarung tangan, sarung tangan
sebagian, sarung tangan besi atau pelindung lengan. Tujuannya ialah melindungi
dari potongan benda, abrasi, temperatur ekstrem, kontak dengan bahan kimia
yang menyebabkan iritasi kulit dan dermatitis, kontak dengan bahan kimia
korosif.
2. Bekerja dengan alat- alat atau mesin yang bergetar menuju sindrom
jari putih bergetar (vibration white finger -VWF) terutama bila tangan
dalam keadaan dingin. Pada kondisi ini suplai darah ke jari berkurang
untuk menjaga panas tubuh ketika lingkungan dingin
41
Perlindungan Kaki dan Telapak Kaki
Perlindungan kaki dan telapak kaki mencakup sepatu kerja (safety shoes),
sepatu bot, bakiak, bot spesial atau perlengkapan kaki yang sesuai dengan
industri tertentu. Pada industri peleburan baja diperlukan bahan khusus pada
sepatu agar pekerja terlindungi dari percikan metal cair. Beberapa contoh
aktivitas yang memerlukan perlengkapan pelindung kaki dan telapak kaki :
4. Perlindungan Pendengaran
Aktivitas yang dapat menyebabkan resiko pada wajah dan mata harus
42
diidentifikasikan bahayanya dan kemudian diperkirakan tingkat resikonya agar
dapat diketahui tipe alat pelindung yang dikenakan. Beberapa aktivitas yang
beresiko dan membahayakan wajah dan mata : 1. Bekerja dengan alat
berpenggerak yang menyebabkan potongan, partikel, material abrasif terbang 2.
Bekerja dengan alat genggam yang menyebabkan potongan, partikel terbang 3.
Bekerja dengan bahan kimia yang dapat menyebabkan luka, iritasi termasuk
bekerja dalam pabrik yang mengandung bahan - bahan tersebut 4. Bekerja dengan
logam yang dileburkan atau bahan lain yang dileburkan 5. Aktivitas pengelasan
dimana cahaya dengan intensitas tinggi atau radiasi optis lainnya
Tipe alat pelindung yang ada diantaranya kacamata, perisai mata, goggles,
visor, kerudung, filter las.
3. Goggle : terdiri atas pita pengikat elastis dan rangka plastik fleksible dimana
ditempatkan sebuah lensa tunggal. Memberikan
43
perlindungan yang lebih baik dari kacamata pelindung atau perisai mata karena
rangka plastik yang keras menyentuh erat permukaan wajah pemakai.
4. Perisai Wajah ( Face Shield) : mempunyai dimensi yang lebih besar dan lebih
berat dari bentuk pelindung mata yang lain,biasanya terdiri dari pengikat
(headband) dan harnes yang dilengkapi dengan sebuah perisai tembus pandang
yang melindungi seluruh wajah, rajutan kawat logam atau berbentuk opal agar
dapat dipasangi lensa.
44
Video Simulasi Praktikum:
https://youtu.be/rmtsr47IEPU
45
Ringkasan
Alat perlindungan diri (APD) atau lebih dikenal dengan PPE (Personal Protection
Equipment) didefinisikan sebagai segala perlengkapan yang dimaksudkan untuk
dipakai atau dipegang oleh seseorang di tempat kerja yang melindunginya dari
salah satu atau lebih resiko terhadap keselamatan dan kesehatannya. Agar dapat
dikenakan APD yang tepat maka jenis bahaya di tempat kerja perlu diperhatikan
dengan seksama. Hal ini akan memungkinkan untuk memilih tipe APD yang
tepat untuk meminimalakan resiko bahaya tersebut dan menyelesaikan pekerjaan.
APD terdiri atas berbagi jenis yang dibagi sesuai dengan posisi peletakan atau
pemakaiannya di tubuh pekerja dan fungsi atau kegunaannya, secara garis besar
dapat dibagi menjadi tubuh, kepala, tangan , kaki, mata dan wajah, pendengaran,
pernafasan dll. Kebakaran diklasifikan menurut sumber apinya. Klasifikasi
Kebakaran yang secara umum dirujuk secara Internasional ialah klasifikasi
kebakaran menurut NFPA (National Fire Protection Association) Amerika.
NFPA membagi klasifikasi kebakaran menjadi 6 (enam) kelas yaitu : 1.
Kebakaran Kelas A, 2. Kebakaran Kelas B, 3. Kebakaran Kelas C, 4. Kebakaran
Kelas D, 5. Kebakaran Kelas E ,dan 6. Kebakaran Kelas K.
46
Test
1. Alat perlindungan diri (APD) atau lebih dikenal dengan PPE (Personal
Protection Equipment) didefinisikan sebagai
A. Segala perlengkapan yang dimaksudkan untuk dipakai atau dipegang oleh
seseorang di tempat kerja yang melindunginya dari salah satu atau lebih
resiko terhadap keselamatan dan kesehatannya
B. Segala perlengkapan yang dimaksudkan untuk dipakai atau dipegang oleh
seseorang di tempat umum yang melindunginya dari salah satu atau lebih
resiko terhadap keselamatan dan kesehatannya
C. Segala perlengkapan yang dimaksudkan untuk dipakai atau dipegang oleh
seseorang di tempat umum yang melindunginya dari salah satu atau lebih
bahaya terhadap keselamatan dan kesehatannya
D. Segala perlengkapan yang dimaksudkan untuk dipakai atau dipegang oleh
seseorang di tempat kerja yang wajib digunakan karena kewajiban dari
perusahaan
E. Segala perlengkapan yang dimaksudkan untuk dipakai atau dipegang oleh
seseorang di tempat umum yang wajib digunakan karena kewajiban dari
perusahaan
47
3. APD terdiri atas berbagi jenis yang dibagi sesuai dengan posisi peletakan atau
pemakaiannya di tubuh pekerja dan fungsi atau kegunaannya, secara garis
besar dapat dibagi menjadi
A. Tubuh, kepala, tangan , kaki, mata dan wajah, pendengaran, pernafasan
B. Tubuh, kepala, tangan , kaki, mata dan wajah, pendengaran, pernafasan
C. Tubuh, kepala, tangan , kaki, mata dan wajah, pendengaran, pernafasan
D. Tubuh, kepala, tangan , kaki, mata dan wajah, pendengaran, pernafasan
E. Tubuh, kepala, tangan , kaki, mata dan wajah, pendengaran, pernafasan
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7
48
Materi Praktikum 3
Alat Pelindung Diri (APD) dan Penggunaan Alat Pemadam Kebakaran
I. Prosedur Kerja
Buatlah Cara Penggunaan APAR dan cara memadamkan api yang benar dalam
bentuk flowchart
49
KUNCI JAWABAN
TEST 1
1. A
2. C
3. D
4. E
5. B
TEST 2
1. E
2. A
3. B
4. D
5. C
TEST 3
1. A
2. A
3. A
4. E
50
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, A.B., 2008, Kesehatan Kerja Bahan Kimia Di Industri, , Gama Prees,
Yogyakarta,
Tim Redaksi Nuansa Aulia, Kesehatan dan Keselamatan Kerja disertai
perundang-undangan yang terkait, Nuansa Aulia, Jakarta
Rachmatiah, Indah dkk, 2016, Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan Kerja,
GajahMada University Press, Yogyakarta
51