KARBOHIDRAT
Karbohidrat : senyawa karbon yang dibentuk dalam tumbuhan melalui proses fotosintesis
Berdasarkan struktur, karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida, dan
polisakarida.
Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis lagi menjadi gula yang sederhana.
Disakarida : karbohidrat yang terdiri atas dua molekul monosakarida
Polisakarida : karbohidrat yang dapat dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida.
1. Monosakarida
Monosakarida dibedakan berdasar gugus karbonil yang dimiliki.
Monosakarida yang mengandung gugus aldehid disebut aldosa, yang mengandung gugus keton
disebut ketosa.
Monosakarida dapat juga digolongkan berdasar jumlah atom karbon dalam molekulnya.
Monosakarida minimal mengandung 3 atom karbon disebut triosa, mengandung 4 karbon
disebut tetrosa, mengandung 5 karbon disebut pentosa, dsb.
Monosakarida di Alam
Jenis mosakarida di alam yang sering digunakan sehari-hari, yaitu glukosa, fruktosa, dan
galaktosa.
a. Glukosa
Glukosa disebut juga gula anggur atau gula darah, dapat diperoleh dari hidrolisis
sukrosa(gula tebu) atau pati(amilum), dan mempunyai sifat-sifat :
1) dapat memutar bidang polarisasi cahaya ke kanan, sehingga disebut dekstrosa.
2) dapat mereduksi larutan Fehling berwarna biru dan membentuk endapan Cu2O
berwarna merah bata.
Glukosa bereaksi juga dengan pereaksi Tollens. Pereaksi Tollens adalah larutan AgNO3
dalam larutan NH3 berlebih, yaitu perak amoniakal [Ag(NH3)2]2+ membentuk endapan
perak.
b. Fruktosa
Fruktosa disebut juga gula buah yang lebih manis dari gula pasir (sukrosa), dapat diperoleh
dari hidrolisis sukrosa, dan mempunyai sifat-sifat :
1) dapat memutar bidang polarisasi cahaya ke kiri sehingga disebut levulosa.
2) dapat mereduksi larutan Fehling dan membentuk endapan merah bata.
3) dapat difermentasi
Fruktosa dalam bentuk campuran dengan glukosa banyak terkandung dalam madu dan
buah-buahan .
Fruktosa memiliki tingkat kemanisan yang paling tinggi, sehingga fruktosa banyak
digunakan dalam pembuatan minuman ringan (soft drink) dan sirop.
c. Galaktosa
Galaktosa dapat diperoleh dari hidrolisis gula susu(laktosa), dan mempunyai sifat-sifat :
1) dapat mereduksi larutan Fehling membentuk endapan merah bata.
2) tidak dapat difermentasi
2. Disakarida
Disakarida tersusun dari dua molekul monosakarida. Rumus molekul disakarida adalah
C12H22O11. Disakarida yang penting adalah sukrosa, maltose dan laktosa.
a. Sukrosa
Sifat-sifat sukrosa :
1) dapat dihidrolisis
Sukrosa jika dihidrolisis dengan asam diperolah glukosa dan fruktosa. Reaksinya sebagai
berikut :
𝑘𝑎𝑡 𝐻 +
C12H22O11 → C6H12O6 + C6H12O6
Sukrosa glukosa fruktosa
2) tidak dapat difermentasi
3) tidak dapat mereduksi larutan Fehling karena gugus aldehidanya sudah terikat pada
fruktosa
Sukrosa banyak terdapat pada batang tanaman tebu.
Sukrosa ( gula pasir) sering digunakan untuk pemberi rasa manis pada berbagai jenis
masakan dan sebagai pengawet buah-buahan dalam bentu manisa atau asinan.
b. Maltosa
Sifat-sifat maltosa
1) dapat dihidrolisis
Maltosa jika dihidrolisis dengan katalis asam mineral diperoleh dua molekul glukosa.
Reaksinya sebagai berikut :
𝑘𝑎𝑡 𝐻 +
C12H22O11 + H2O → 2C6H12O6
D-glukosa
2) dapat difermentasi menghasilkan alkohol (etanol).
3) dapat mereduksi larutan Fehling karena gugus aldedidanya masih bebas (belum terikat)
Maltosa banyak terdapat pada biji-bijian berkecambah.
Maltosa banyak digunakan sebagai pemanis dalam produk makanan bayi dan makanan
ringan seperti biscuit.
c. Laktosa
Sifat-sifat laktosa
1) dapat dihidrolisis
Laktosa jika dihidrolisis dengan katalis garam mineral diperoleh glukosa dan galaktosa.
Reaksinya sebagai berikut :
𝑘𝑎𝑡 𝐻 +
C12H22O11 → C6H12O6 + C6H12O6
Laktosa D-glukosa D-galaktosa
2) tidak dapat difermentasi
3) dapat mereduksi larutan Fehling karena gugus aldehidanya masih bebas (belum terikat)
Laktosa banyak terdapat pada air susu ibu dan dalam susu sapi.
3. Polisakarida
Polisakarida tersusun dari banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang paling penting
adalah amilum, glikogen dan selulosa. Rumus umum polisakarida adalah (C6H10O5)n.
a. Amilum
Amilum atau pati adalah molekul karbohidrat penyimpan energi pada tanaman, seperti
gandum, padi, kentang dan jagung.
Sifat-sifat amilum :
1) Amilum dapat dihidrolisis pada suhu tinggi menghasilkam molekul-molekul glukosa
Reaksi hidrolisis amilum sebagai berikut.
𝑘𝑎𝑡 𝐻 +
(C6H10O5)n + nH2O → n C6H12O6
Pati glukosa
𝑛 𝑘𝑎𝑡 𝐻 +
(C6H10O5)n + 2 H2O → C12H22O11
Pati maltosa
2) Pemanasan terhadap amilum dapat mengubah amilum menjadi dekstrin yang berwarna
coklat, misalnya terlihat pada roti.
3) Penambahan iodium ke dalam amilum akan memberikan warna biru. Sifat ini dapat
digunakan untuk identifikasi adanya amilum dalam makanan.
Amilum merupakan sumber karbohidrat yang banyak terdapat dalam makanan sehari-hari.
Dalam industri, amilum(dari jagung, tapioka, atau kentang) banyak digunakan sebagai
pengental dan pengisi, misalnya dalam pembuatan saus, krim, dan biscuit. Amilum juga
digunakan sebagai bahan baku pembuata gula cair, seperti glukosa cair, fruktosa cair, atau
gula inversi.
b. Glikogen
Glikogen terbentuk dalam sel tubuh manusia dan hewan. Glikogen disimpan dalam hati dan
jaringan otot sebagai bahan cadangan makanan. Pembentukan glikogen dari gula darah
diatur oleh hormon insulin. Jika kadar insulin berkurang makan glukosa darah tidak bisa
diubah menjadi glikogen, akibatnya kadar gula darah menjadi tinggi menimbulkan diabetes.
Sifat-sifat glikogen :
1) dapat larut dalam air
2) dapat dihidrolisis menjadi molekul-molekul glukosa
Uji glikogen dapat dilakukan dengan mereaksikan glikogen dengan iodium menghasilkan
warna merah coklat.
c. Selulosa
Selulosa merupakan polimer alam, yang terdiri atas molekul-molekul glukosa.
Sifat-sifat selulosa adalah zat padat, kuat, berwarna putih, bersifat kenyal, tidak larut dalam
air dan tidak larut dalam pelarut alkohol dan eter. Struktur molekul selulosa terdiri dari
molekul-molekul β-D-glukosa yang sangat sukar dihidrolisis dalam proses metabolik di
dalam tubuh manusia dan hewan.
Hidrolisis terhadap selulosa hanya dapat dilakukan dengan bantuan asama kuat, misalnya
H2SO4 pekat.
Selulosa dapat ditemukan pada dinding sel tumbuhan, terutama pada batang, dahan, dan
tangkai, serta pada semua bagian berkayu dari jaringan tumbuhan.
Selulosa digunakan dalam industri pulp, kertas dan rayon. Di dalam laboratorium, selulosa
digunakan untuk uji tekanan osmosis.
4. Uji Karbohidrat
Identifikasi adanya karbohidrat di dalam suatu bahan dapat dilakukan dengan :
1) Uji Molisch
Sebanyak 2 mL larutan sampel ditambah dengan 2 tetes α-naftrol 10% (baru dibuat) dan
dikocok. Secara hati-hati ditambahkan 2 mL H2SO4 pekat sehingga timbul dua lapisan.
Cincin warna merah pekat pada permuakaan menunjukkan adanya karbohidrat dalam
sampel
2) Uji Seliwanoff
Ke dalam 1 mL sampel ditambahkan 5 mL pereaksi (terdiri atas 12 mL HCl pekat dan 3,5
mL resolsinol 0,5 %), kemudian ditempatkan dalam air mendidih selama 10 menit. Warna
merah menunjukkan bahwa dalam sampel terkandung fruktosa.
3) Uji Benedict
Sampel akan memberikan endapan merah bata dengan larutan benedict(campuran CuSO 4,
natrium sitrat, dan Na2CO3), menunjukkan dalam sampel mengandung karbohidrat
(glukosa)
4) Uji Barfoed
Ke dalam 5 mL pereaksi (terdiri atas tembaga (II) asetat) ditambahkan 1 mL larutan
sampel, kemudian dipanaskan dengan penangas air selama 1 menit. Endapan merah
oranye menunjukkan adanya monosakarida di dalam sampel
5) Uji Iodin
Uji Iodin digunakan untuk menunjukkan adanya polisakarida. Jika ke dalam bahan yang
mengandung polisakarida diberi larutan iodin dan memberikan warna biru, berarti bahan
tersebut mengandung amilum (amilosa). Amilopektin akan memberikan warna merah
ungu, sedangkan glikogen dan dekstrin akan memberikan warna merah coklat.
6) Uji Fehling
Uji Fehling digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi(monosakarida,
laktosa, maltosa). Pereaksi Fehling (dibuat dari campuran larutan CuSO 4(Fehling A) dan
Na-K-tartrat(Fehling B) ) akan membentuk endapan merah bata dengan monosakarida.
PROTEIN
1. Asam Amino
Asam amino adalah senyawa di dalam satu molekul ang mengandung dua gugus fungsi, yaitu
gugus amino dan gugus karboksil. Struktur umum asam amino seperti gambar berikut.
a. Ion Zwitter
Molekul asam amino memiliki gugus karboksil (bersifat asam) dan gugus amino (bersifat
basa) sehingga bermuatan netral. Dengan memiliki 2 gugus ini maka asam amino bersifat
amfoter. Jika sifat kebasaan asam amino lebih kuat dari sifat keasaman maka akan terjadi
proses netralisasi di dalam molekul asam amino sendiri. Di samping itu, pada molekul asam
amino juga terjadi pembentukan kutub + dan kutub – dalam satu molekulnya. Molekul asam
amino memiliki 2 jenis muatan yang disebut dengan ion zwitter. Mekanisme pembentukan dua
kutub (bipolar) dalam satu molekul atau ion zwitter adalah sebagai berikut.
3. Penggolongan protein
Protein dapat digolongkan berdasarkan bentuk, fungsi, asal, dan jenis monomernya
a. Protein berdasarkan bentuk
Protein dapat dibedakan atas dua bentuk, yaitu protein berbentuk serat dan berbentuk
globular
1) Protein serat
Bentuknya serabut panjang yang mirip benang liat dan tidak larut dalam air. Protein ini
berguna untuk membentuk struktur bahan dan jaringan. Contoh, kolagen yang terdapat
pada tulang rawan, keratin pada rambut, fibrin pada darah.
2) Protein globular
Bentuknya agak bulat dan larut dalam air. Protein ini melakukan berbagai fungsi dalam
suatu organism, misalna, hemoglobin mengangkut oksigen ke dalam sel-sel, insulin
membantu dalam metabolisme karbohidrat.
Protein ini banyak terdapat pada bahan pangan seperti susu, telur dan daging. Protein
globular mudah mengalami denaturasi, yaitu susunan molekulnya berubah ang diikuti
dengan perubahan fisik dan fisiologinya, seperti enzim dan hormon
Pentosa yang membentuk DNA adalah dioksiribosa, sedangkan pembentuk RNA adalah
ribosa. Rumus bangunnya adalah sebagai berikut.
DNA dan RNA terdapat dalam inti sel dan bersama-sama kromosom mempengaruhi sifat
genetis suatu individu.
5. Uji protein
a. Tes Biuret
Dilakukan untuk menguji adanya ikatan peptida di dalam protein, yang memberikan warna
ungu.
b. Tes Xanthoprotein
Dilakukan untuk menguji adanya inti benzena di dalam protein, yang memberikan hasil
endapan berwarna jingga.
c. Tes kertas Timbal Asetat
Dilakukan untuk menguji adanya belerang di daam protein, yang memberikan hasil warna
hitam.
LEMAK DAN MINYAK
Minyak pada umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan sehingga sering disebut minyak nabati.
Pada temperature kamar, minyak berwujud cair. Lemak pada umumnya berasal dari hewan. Pada
temperature kamar, lemak berwujud padat.
1. Struktur lemak
Lemak dan minyak mempunai struktur dasar yang sama, yaitu merupakan trimester dari
gliserol yang dinamakan trigliserida. Apabila lemak atau minyak dipanaskan dengan alkali dan
hasilnya diasamkan, akan diperoleh gliserol dan asam lemak
Ada dua jenis asam lemak, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Asam lemak
jenuh, yaitu asam lemak yang memiliki ikatan antara atom C-nya merupakan ikatan tunggal (-C-
C-) dan asam lemak tidak jenuh, yaitu asam lemak yang mempunyai ikatan antar atom C-nya
merupakan ikatan rangkap da (-C=C-).
Asam lemak tidak jenuh memiliki titik leleh yang rendah sedangkan asam lemak jenuh memiliki
titik leleh tinggu. Oleh karena itu, minyak dapat dipadatkan jika ikatan rangkapnya dihilangkan
dengan cara mereaksikannya dengan hidrogen yang disebut reaksi hidrogenasi.
Asam lemak merupakan asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis suatu lemak atau
minyak.
Contoh reaksi hidrolisis lemak atau minyak sebagai berikut.
b. Lemak dari gliserol dan asam oleat, namanya gliseril triolat atau triolein.
LATIHAN SOAL
A. KARBOHIDRAT
1. Jelaskan perbedaan antara monosakarida, disakarida, dan polisakarida !
2. Jelaskan sifat-sifat dari glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, maltosa, laktosa, amilum,
glikogen, dan selulosa !
3. Bagaimana cara menguji karbohidrat yang ada di dalam bahan makanan ? Jelaskan !
4. Jelaskan kegunaan karbohidrat ( glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, dan amilum )
B. PROTEIN
1. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan asam amino esensial dan asam amino non
esensial !
b. Berikan contoh-contoh dari asam amino esensial dan asam amino non esensial !
2. Jelaskan tentang sifat-sifat asam amino !
3. Jelaskan tentang penggolongan protein berdasarkan :
a. bentuknya b. fungsinya c. Asalnya d. jenis monomernya
4. a. Apa yang dimaksud dengan denaturasi protein ?
b. Faktor-faktor apakah yanga dapat menyebabkan denaturasi protein ?
5. Bagaimana cara menguji protein yang terkandung dalam bahan makanan ? Jelaskan !
Sumber