o Gantiang
o Sigando
o Ikua Lubuak
o Ngalau
Resor Lareh Nan Panjang, mambawahi Jorong:
o Tanah Pak Lambik
o Guguak Malintang
o Koto Panjang
o Koto Katiak
Resor Pasa, mambawahi:
o Pasa Baru
o Pasa Usang
o Tanah Itam
o Balai-Balai
Resor Bukik Suruangan, mambawahi:
o Silaiang Bawah
o Silaiang Ateh
o Kampuang Manggih
o Bukik Suruangan
Kota ini dilewati apabila menuju ke berbagai arah daerah di Sumatera Barat.
Kota ini berada pada posisi yang cukup strategis karena terletak pada lintasan regional
antara Kota Padang dengan Kota Bukittingi, juga dengan Kabupaten Tanah Datar dan
Kabupaten/ Kota Solok. Di kota ini terdapat jalur pertemuan kereta api dari kota
Bukittinggi, Solok menuju Padang. Titik utama dari percabangan jalur ini terletak di
Stasiun yang ada di Padang Panjang.
Kota ini di apit oleh gunung-gunung tinggi yaitu Gunung Marapi, Gunung
Singgalang dan juga Gunung Tandikat serta Gugusan Bukit Barisan yang membentang
menambah keindahan alam kota ini. Secara topografi kota Padang Panjang ini berada
pada dataran tinggi yang bergrlombang si mana sekitar 20% dari keseluruhan
wilayahnya merupakan kawasan yang relatif landai. Sedangkan selebihnya merupakan
kawasan yang miring, curam, perbukitan serta sering terjadi longsorakibat struktur tanah
yang labil dan tidak kuat. Tetapi dari kawasan yang landai ini Padang Panjang memiliki
Tanah yang sangat subur yang sangat baik untuk pertanian.
Selain di juluki sebagai Kota Serambi Mekkah, Kota ini juga di juluki sebagai
kota hujannya Sumatera Barat. Hal ini di sebebkan karena udaranya yang dingin. Selain
itu juga Kota kecil ini juga di juluki sebagai kota pendidikan, hal ini di sebabkan oleh
banyaknya institusi pendidikan yang ada di Kota ini mulai dari pesantren, sekolah
umum sampai dengan sekolah Tinggi ada di Kota kecil ini. Sungguh sangat
istimewanya Kota kecil ini.
Kota Padang Panjang termasuk kota yang biasa-biasa saja tanpa memiliki
potensi daerah yang signifikan. Namun dengan posisi strategis sebagai kota
persingahan, pemerintah kota Padang Panjang menitik beratkan sektor perdagangan dan
jasa dalam meningkatkan pendapatan perkapitanya. Pertumbuhan ekonomi kota
Padangpanjang berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar
harga konstan, untuk tahun 2009 tercatat sebesar 6,32 % meningkat sedikit
dibandingkan pada tahun 2008 yang hanya 6,27 %. Sementara karena keterbatasan
bentangan alam, luas lahan pertanian yang telah dikelola oleh masyarakat baru
mencapai 690 ha, maka sejak tahun 2009 pemerintah kota Padangpanjang telah
mempersiapkan kota ini untuk dapat menjadi salah satu pusat industri kulit nasional,
dalam mendorong meningkatkan perekonomian masyarakatnya.
Di pasar tentu saja akan terjadi sosialisasi antar sesama pedagang. Dimana
mereka biasanya akan membicarakan seputar daganganya ataupun seputar kegiatan
ekonomi yang terjadi di pasar. Jika berbicara tentang pasar maka bahaanya tidak saja
mentok di kegiatan ekonomi saja melainkan juga bentuk sosial dan budayanya. Dimana
dalam bersosial saja contohnya, sesama pedagang tentu saja akan saling tolong
menolang dalam melariskan daganganya, jika ada barang yang kurang di tokonya maka
dia akan memimjam barang ke toko yang lain, begitu juga sebaliknya. Selain itu antar
sesama pedagang umumnya bersifat netral tanpa ada keberpihakan kepada satu orang
saja. Kekompakaan para pedagang sangat di ancungi jempol. Mereka sangat kompak
dalam berbagai hal kususnya dalam hal seputar tentang pasar dan keadaanya.
Selain di lihat dari sosialnya di pasar kita juga akan melihat pertukaran budaya.
Dimana pertukaran budaya ini sering terjadi antar sesama pedagang. Tidak bisa di
pungkiri bahwa para pedagang berasal dari daerah dan budaya yang berbeda-beda. Ada
yang dari Minang, Jawa, Batak dll. Keberagaman inilah yang membuat pertukaran
budaya terjadi di kalangan para pedagang. Sebagai contohnya saja seorang pedagang
yang berasal dari Minang selalu berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sesama
pedagang yang berasal dari Jawa otomatis lama kelamaan si orang Jawa akan bisa
berbahasa Minang dan begitu juga sebaliknya si orang Minang akan bisa berbahasa
Jawa.
Di samping itu semua, di balik hal-hal baik yang tampak di dalam kegiatan pasar
tentu saja ada hal-hal negatif yang pasti terdapat di dalam pasar. Hal-hal negatif itu
seperti iri kepada sesama pedagang, mau menang sendiri, sering menjelekkan sesama
pedagang dan lainya. hal inilah yang memicu pertengkaran antar sesama pedagang,
padahal jika di pikir mereka juga sama-sama mencari nafkah di sana. Tidak ada yang
seharusnya untuk di pertengkarkan tetapi karena banyaknya dorongan maka hal-hal
seperti itu sering terjadi. Mungkin saja hal ini terjadi karenaststus pasar Padang Panjang
ini adalah pasar serikat dimana pasar ini tidah di milikimoleh masyarakat Padang
Panjang melainkan juga milik masyarakat Batipuah dan X koto. Hal-hal kecil pun dapat
memicu konflik antar sesama pedagang. Oleh karena itu jika membahas tentang pasar
kita tidak bisa hanya menitikberatkan tentang ekonomi saja melainkan banyak hal yang
bisa kita bahas mengenai pasar ini. Selain itu Sektor perdagangan, hotel, dan pariwisata
tak kurang perannya dalam mengembangkan Padang Panjang. Di tahun 2000 sebanyak
37,12 persen tenaga kerja wilayah ini yang totalnya mencapai 14.988 orang
menggantungkan mata pencahariannya di bidang ini. Perkembangan dunia perdagangan
dan industri berdampak terhadap mobilitas masyarakatnya. Maraknya bisnis angkutan
menjawab permasalahan itu. Diatas fasilitas jalan raya yang 86 persennya tergolong
baik dan sedang, melaju sekurang-kurangnya 146 angkot. Dari jumlah tersebut hingga
Juni 2002 Pemda Kota Padang Panjang berhasil mengutip retribusi terminal tak kurang
dari Rp. 215,4 juta. Disamping usaha perdagangan, bisnis pertanian ternyata masih
menjadi salah satu usaha yang dilirik masyarakatnya. Sekurang-kurangnya sejak 1998,
ketika krisis nasional terjadi, sumbangan usaha ini terhadap perekonomian Padang
Panjang terus mengalami peningkatan. Bagi Padang Panjang sub sektor tanaman pangan
dan hortikultura serta sub sektor peternakan memberi andil besar terhadap dunia
pertanian
Meski pendapatan per kapita Kota Padang Panjang lebih tinggi dibanding kota
lainnya di Sumbar, yakni Rp. 2.225 juta (tahun 2000) pembangunan di bidang ekonomi
untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan yang semakin mandiri tetap menjadi prioritas
sebagaimana telah dituangkan dalam Pola Dasar Pembangunan Kota Padang Panjang
2001-2005. Padang Panjang dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,63 persen,
memiliki beberapa potensi alam yang belum sepenuhnya tergarap, antara lain bukit batu
yang dapat diolah menjadi kapur bakar sebagai bahan bangunan, kapur pertanian, bahan
baku pabik cat, dan semen. “Deposit batu kapur yang bisa dieksploitasi adalah sebanyak
43.065.000 ton. Pada saat ini jumlah tungku pembakaran batu kapur ada 38 unit, dengan
produksi rat-rata 6-8 ton per hari,” paparnya.Kemudian, potensi sumber mata air
pegunungan.
Padang Panjang sebagai kota Pendidikan dijuluki dengan kota “Serambi Mekah”. Hal
ini disebabkan banyaknya berdiri sekolah – sekolah modern Islam. Upaya ini terus
dilakukan pemerintah dan masyarakat Padang Panjang untuk mewujudkan Padang
Panjang sebagai pusat pendidikan dan pusat pendidikan islam modern. Selain sebagai
destinasi kota hujan dengan pemandangannya dan kota pendidikan. Kita juga dapat
mengunjungi beberapa tempat sebagai destinasi pengetahuan Seperti terdapatnya Pusat
Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau(PDIKM). PDIKM merupakan
miniatur perkampungan minang yang memiliki pusat dokumentasi dan informasi. Disini
kita dapat mencari informasi tentang Minangkabau dalam bentuk dokumentasi (Arsip,
foto, tulisan dan audio). Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau
saat ini juga bersanding dengan objek wisata Water Boom yang masih berada dalam
kawasan ini.. Selain itu dikota Padang Panjang terdapat sebuah Surau (Mesjid) yang
telah berumur hampir 300 tahun. Masjid ini dikenal sebagai masjid asasi yang
merupakan salah satu masjid tertua di Minangkabau. Dengan berlatar pendidikan Islam
yang termasyhur itu, Padang Panjang pun dijuluki “Kota Serambi Mekkah”. Julukan itu
dikukuhkan oleh DPRD setempat tanggal 21 Maret 1999.
Kota Padang Panjang merupakan kota yang berada pada jalur silang dan
terhubung dengan jalur lintas Sumatera. Menjadikan kota ini berada pada posisi yang
cukup strategis karena terletak pada lintasan regional antara Kota Padang dengan Kota
Bukittinggi, juga dengan Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok dan Kota Solok.
Kota ini juga merupakan pertemuan jalur kereta api dari kota Bukittinggi dengan dari
Kabupaten Solok yang akan menuju Kota Padang atau sebaliknya, percabangan jalur
kereta api ini terdapat pada Stasiun Padang Panjang. Sementara untuk melayani
transportasi angkutan dalam kota, terdapat mikrolet dan bendi (kereta kuda). Pada kota
ini juga terdapat terminal angkutan darat yang bernama Terminal Bukit Surungan. Saat
ini, Pemerintah Kota Padang Panjang tengah mempersiapkan pengaktifan kembali jalur
kereta api sepanjang 68,3 kilometer yang mengubungkan Padang Panjang dengan
Padang.
Kota ini sebagai pemerintah daerah terbentuk berdasarkan Undang-undang
nomor 8 tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom kota kecil dalam lingkungan
daerah provinsi Sumatera Tengah pada tanggal 23 Maret 1956. Selanjutnya berdasarkan
Undang-undang nomor 1 tahun 1957, status kota ini sejajar dengan daerah kabupaten
dan kota lainnya di Indonesia.
Oleh :NilamSuci
1710712006
PADANG
2019