Ibu kota provinsi Sumatera Barat adalah kota Padang, kota Padang juga
merupakan kota terbesar di pantai barat pulau Sumatera. Dilihat dari sisi
geografis, kota Padang memiliki luas wilayah 694,96 km² pada tahun 2020.
Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat Jarak kota
Padang dengan kota Bukit tinggi yakni 91 km, jarak kota padang ke
payakumbuh sejauh 124 km, dan jarak kota padang yang paling jauh adalah
dengan kabupaten pasaman yakni sejauh 222 km. Menurut data Badan Pusat
Statistik tahun 2021 yang didapat dari Kantor Kementerian Agama Kota Padang,
penduduk kota Padang beragam dengan agama, dengan rincian yakni Budha
sebanyak 2.567 Jiwa, Hindu sebanyak 1.085 jiwa, katholik sebanyak 12.529
jiwa, protestan berjumlah 6.549 jiwa, dan islam sebanyak 890.969 jiwa,
Beragam tempat peribadatan juga dijumpai di kota ini. Selain didominasi oleh
masjid, gereja dan klenteng juga terdapat di Kota Padang. (Badan Pusat Statistik
Kota Padang, 2021)
Jika kita mengulik sedikit sejarah mengenai kota padang, dahulunya, kawasan
kota Padang adalah bagian dari kawasan rantau yang didirikan oleh perantau-
perantau Minangkabau yang berasal dari Dataran Tinggi Minangkabau (darek).
Mereka bermukin di perkampungan di pinggiran selatan Batang Arau untuk
pertama kalinya, yang kini disebut dengan Seberang Padang. Kemudian
muncullah kampung-kampung baru yang dibuka ke arah utara, dimana
kesemuanya termasuk kedalam kenagarian padang dalam adat nan delapan suku,
yaitu yaitu suku-suku Mandaliko (Chaniago Mandaliko), Sumagek (Chaniago
Sumagek), Sikumbang (Tanjung Sikumbang), Panyalai (Chaniago Panyalai),
dan Jambak dari Kelarasan Bodhi-Chaniago, serta, Koto (Tanjung Piliang),
Malayu dari Kelarasan Koto-Piliang, dan Balai Mansiang (Tanjung Balai-
Mansiang). Ada pula para pendatang dari rantau pesisir lainnya, yakni dari
Tarusan, Painan, dan Pasaman. Sama halnya dengan kawasan rantau
Minangkabau lainnya, Kerajaan Pagaruyung mempengaruhi kawasan sepanjang
pesisir barat sumatera ini pada awalnya. (Cortesão, Armand, 1944). Namun,
kawasan ini telah menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh pada awal
abad ke-17. (Kathirithamby-Wells, J., 1969)
(wikipedia padang)
Ditinjau dari sisi kesehatan, menurut data Badan Pusat Statistik yang bersumber
dari Dinas Kesehatan Kota Padang, Kota Padang ini memang memiliki Jumlah
Fasilitas Kesehatan yang lebih banyak daripada Kecamatan lain di Sumatera
Barat, karena di kota inilah penduduk paling banyak dan merupakan pusat kota
dari provinsi Sumatera Barat. Jumlah Fasilitas Kesehatan tahun 2020 yang
terdapat di kota Padang, antara lain 89 klinik/balai kesehatan, 918 posyandu, 23
puskesmas, 5 rumah sakit bersalin, serta 14 unit rumah sakit. (Badan Pusat
Statistik Kota Padang, 2020)
Dahulu, pada abad ke-19, Kota Padang merupakan kota pelabuhan yang
mendapat permintaan kopi secara tinggi dari Amerika sehingga mengalami
petumbuhan ekonomi yang signifikan. Akibatnya berdirilah salah satu cabang
Javaansche Bank pada tahun 1864 yakni bank yang bertanggung jawab
terhadap mata uang di Hindia Belanda serta telah mengikuti standar selaras
dengan yang ada di negara Belanda. Seiring itu pada 1879 juga telah muncul
bank simpan pinjam. Maka dapat dikatakan tingkat peredaran uang di kota
Padang pada saat itu tinggi.
Kota Padang terkenal dengan sektor industri, perdagangan, dan jasa dalam
mendorong perekonomian masyarakatnya dibanding dengan sektor pertanian.
Walaupun industri pengelolaan di kota ini sudah cukup membantu membuka
banyak lapangan pekerjaan, namun memang lahan pertanian di kota padang
cenderung diubah menjadi kawasan indsutri. PT. Semen padang adalah sebuah
pabrik semen pertama dan cukup populer di Indonesia, PT ini didirikan dan telah
beroperasi sejak tahun 1910 di Indarung. Pada kala itu, pabrik semen ini
memiliki kapasitas produksi sebanyak 5.240.000 ton per tahun dengan 63% dari
produksinya (dalam bentuk kemaan maupun curah) didistribusikan melalui laut
dengan memanfaatkan adanya pelabuhan Teluk Bayur. Kemudian, selepas
reformasi politik dan ekonomi, masyarakat minang menuntut untuk segera
dilakukan pemisahan (spin off) Pt semen padang dari induknya PT Semen
Gresik oleh pemerintah pusat, yang mana telah digabung (merger) sejak tahun
1995 secara paksa oleh pemerintah pusat. Penyelesaian persoalan itu masih
belum jelas sampai sekarang, meskipun tuntutan akuisisi PT. Semen Padang
untuk menjadi perusahaan mandiri telah dikabulkan oleh pengadilan negeri
padang, terlebih lagi merosotnya kinerja perusahaan sejak penggabungan itu.
Pemerintah masih menganggap pembentukan holding beberapa BUMN yang
memiliki kesamaan usaha dapat menyelesaikan masalah dalam hal membangun
keunggulan daya saing BUMN serta menjamin perolehan laba di atas rata-rata.
Di Padang terdapat pasar yang menjadi pusat perdagangan, bahkan pada era
1980-an, tempat ini menjadi sentra perdagangan bagi masyarakat Sumatera
Barat, Riau, Jambi, dan Bengkulu, psar ini disebut Pasar Raya Padang yang
dibangun oleh kapiten china bernama Lie Saay pada zaman kolonial Belanda.
Selain itu, aktivitas perniagaan di Padang juga didukung oleh 16 pasar satelit
yang tersebar di seluruh pelosok kota, sembilan di antaranya dimiliki oleh
Pemerintah Kota Padang yaitu Pasar Alai, Pasar Bandar Buat, Pasar Belimbing,
Pasar Bungus, Pasar Lubuk Buaya, Pasar Simpang Haru, Pasar Siteba, Pasar
Tanah Kongsi, dan Pasar Ulak Karang. Tidak seperti kebanyakan kota besar di
Indonesia, pertumbuhan pusat perbelanjaan modern di Kota Padang terbilang
cukup lamban. Pada tahun 1990-an terdapat setidaknya lima permohonan izin
pendirian mal di Kota Padang yang ditolak oleh Zuiyen Rais, wali kota Padang
saat itu, karena mengambil lokasi di pusat kota. Untuk melindungi usaha mikro
kecil dan menengah (UMKM), Pemerintah Kota Padang juga tidak memberi izin
jaringan ritel waralaba berbentuk minimarket seperti Indomaret dan Alfamart
yang sudah menjamur di berbagai kota di Indonesia. Sebagai gantinya, jaringan
minimarket Minang Mart dibentuk oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT
Grafika Jaya Sumbar yang bekerja sama dengan PT Sentra Distribusi Nusantara.
Sementara terkira di tahun 2022 terdapat beberapa mall di kota padang, yakni
Basko Grand Mall, Plaza Andalas, Damar Andalas, Sahabat Jaya Sentosa Plaza,
Sentral Pasar Raya, Christine Hakim Idea ark, Transmart Padang, Supermall
Green City, Padang Landmark, dan Paris Swalayan.
Walaupun dari segi berdirinya mall atau indomaret/alfamart itu sulit di Padang,
namun, perihal sektor pariwisata dan industri MICE (Meeting, Incentive,
Convention, and Exhibition atau Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran)
sangatlah didukung oleh pemerintah daerah Padang untuk membangun roda
perekonomian daerah. Hal tersebut dibuktikan dengan keberadaan sederet hotel
dan gedung pertemuan di kota ini. Saat ini Kota Padang telah memiliki puluhan
hotel berbintang.
Maka berikut penulis sajikan tabel tabel anggaran dan realisasi pendapatan
pemerintah kota Padang tahun 2020 dan 2021 dan juga tabel distribusi
PDRB di kota Padang tahun 2019, 2020, dan 2021. Terlihat bahwa realisasi
lebih kecil daripada anggaran pendapatan pemerintah baik di tahun 2020
maupun 2021.
Terlihat dari data di atas bahwa penyumbang produk domestik regional bruto kota
Padang paling besar berasal dari perdagangan besar dan eceran, kemudian disusul oleh
transportasi dan pergudangan, industri pengolahan, dan konstruksi.
Keadaan ekonomi suatu daerah yang baik bisa diukur dalam beberapa hal,
seperti indeks Pembangunan Manusia (IPM), Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB), tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, dan lain-lain. Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) adalah suatu tolak ukur angka kesejahteraan suatu
daerah atau negara yang dilihat berdasarkan empat dimensi yaitu: angka harapan
hidup pada waktu lahir (life expectancy at birth), angka melek huruf (literacy
rate) dan rata-rata lama sekolah (mean years of schooling), dan kemampuan
daya beli/ rata-rata pengeluaran per kapita riil (purchasing power parity).
Indikator angka harapan hidup mengukur kesehatan, indikator angka melek
huruf penduduk dewasa dan rata-rata lama sekolah mengukur pendidikan dan
terakhir indikator daya beli berupa pengeluaran untuk mengukur standar hidup.
(Maratade, 2016). Empat dimensi ini terkait secara tidak langsung dengan
bagaimana kondisi ekonomi tiap-tiap masyarakat di suatu daerah/kota tersebut.
Berikut rincian menurut Badan pusat statistik mengenai jumlah penduduk pada
beberapa kota di provinsi Sumatera Barat tahun 2019, 2020, dan 2021 (dalam
ribuan).
Jumlah Penduduk
Nama Kota
2019 2020 2021
Padang 950,87 909,04 913,45
Bukittinggi 130,77 121,03 121,9
Payakumbuh 135,7 139,58 141,18
Pariaman 88,5 94,22 95,29
(Sumber : Badan Pusat Statistik kota Padang)
Tingkat pengangguran terbuka menurun dari tahun 2020 ke 2021, namun tetap
saja angka ini terlalu besar jika dibandingkan tahun 2019 yang hanya menyentuh
angka 8,74. Harus ditekankan terkait bagaimana cara pemerintah daerah agar
selalu meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga berpengaruh secara
signifikan terhadap Indeks Pembangunan manusia (IPM) dan mengurangi
pengangguran terbuka dengan membuka berbagi lapangan kerja di berbagai
sektor terutama sektor pendidikan, pariwisata, dan industri kreatif di kota
Padang.
Di atas telah diterterakan data terkait jumlah perusahaan dagang dan jumlah
sarana perdagangan di kota Padang. Dan berikutnya data mengenai objek/
destinasi wisata di kota Padang beserta industri pariwisata pada tahun 2021 di
kota Padang.
Jumlah
Keterangan objek
wisata Jumlah Industri Pariwisata (Unit)
Keterangan
Wisata alam 40 kota Padang tahun 2021
Wisata bahari 37 Toko Souvenir 49
Wisata sejarah - Hotel Tidak
76
Wisata budaya 3 Berbintang
Wisata belanja 29
Hotel Berbintang 46
Wisata Kuliner 9
(Sumber : Badan Pusat Statistik kota Padang, 2021)
Selain destinasi wisata, kota Padang juga dikenal sebagai salah satu pusat
ekonomi kreatif dengan beragam kekayaan budaya dan kreativitas manusia
dalam jumlah sangat besar. Walaupun industri kuliner sempat mengalami
hambatan pada saat pandemi covid 19 melanda seperti adanya perubahan
adaptasi baru berupa menjaga jarak, selalu menggunakan masker dan mengurai
aktifitas di luar rumah, namun, kota Padang nampaknya bisa bertahan dengan
menggunakan restoran dan memanfaatkan sarana digital untuk menjalankan
usaha kuliner. Jumlah restoran/ rumah makan di kota Padang pada tahun 2021
ada 333 unit. (Badan Pusat Statistik kota Padang, 2021)
Jumlah Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik
Wisatawan 2019 2020 2021
Mancanegara 88.351 21.660 1.538
Domestik 5.384.236 2.562.966 1.000.732
Jumlah 5.472.587 2.584.626 1.002.270
(Sumber : Badan Pusat Statistik kota Padang, 2021)
Berikut Sasaran Pembangunan Sumatera Barat Tahun 2022 sesuai dengan misi
pemerintah provinsi :
Misi 1:
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Sehat,Berpengetahuan,
Terampil & Berdaya Saing.
Sasaran ->
Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
Meningkatnya Kualitas Pendidikan
Meningkatnya Daya Saing Angkatan Kerja
Misi 2:
Meningkatkan Tata kehidupan sosial kemasyarakatan berdasarkan Falsafah Adat
Basandi Syara’ – Syara’ Basandi Kitabullah.
Sasaran ->
Meningkatnya Ketahanan sosial Budaya masyarakat yang berlandaskan
ASB-SBK
Meningkatkan Budaya Literasi Masyarakat
Misi 3:
Meningkatkan Nilai tambah dan Produktifitas pertanian, perkebunan, peternakan
dan perikanan.
Sasaran ->
Meningkatnya Produktifitas Pertanian dan Perkebunan
Meningkatnya Produktifitas Peternakan
Meningkatnya Produktifitas Perikanan
Misi 4:
Meningkatkan usaha perdagangan dan industry kecil/menengah serta ekonomi
berbasis digital.
Sasaran ->
Sumatera Barat Sebagai Pusat Perdagangan
Meningkatnya Pelaku UMKM Yang Sejahtera
Sumatera Barat sebagai Pusat Industri Kecil/UMKM
Misi 5:
Meningkatkan ekonomi kreatif dan berdaya Saing kepariwisataan.
Sasaran ->
Sumatera Barat sebagai Tujuan Wisata yang Unggul dan Berdaya Saing
Sumatera Barat sebagai Pusat Ekonomi Kreatif
Misi 6:
Meningkatkan pengembangan infrastruktur yang berkeadilan berkelanjutan.
Sasaran ->
Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur
Meningkatkan Kesiapsiagaan
Menghadapi Bencana Mewujudkan Lingkungan Hidup Yang Berkualitas
Misi 7:
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik yang bersih,
akuntabel serta berkualitas.
Sasaran->
Meningkatknya kualitas tata kelola birokrasi yang bersih dan akuntabel
Meningkatnya kinerja birokrasi
Meningkatnya kualitas pelayanan publik