Anda di halaman 1dari 2

Sertifikasi ahli K3 umum ini sendiri dibagi menjadi dua macam, yaitu :

1. Sertifikasi yang diterbitkan oleh Kemnaker RI

 Sertifikasi Ahli K3 umum yang diterbitkan oleh Kemnaker RI ditunjuk oleh pejabat
yang berwenang di Kemnaker yang saat ini dipegang oleh Direktur Pengawasan
Norma K3.
 Sertifikasi Ahli K3 Umum Kemnaker mengacu pada Dasar Hukum Permenker
No.02 tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan Wewenang Ahli
K3,

2. Sertifikasi yang diterbitkan oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).  

 Merupakan Lembaga Independen yang dibentuk oleh Pemerintah untuk


melaksanakan Program Sertifikasi Kompetensi sesuai Peraturan Pemerintah (PP No
23 Tahun 2004).
 Sertifikasi Ahli K3 BNSP mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. Kep 42/Men/III/2008 tentang penerapan SKKNI sektor
ketenagakerjaan bidang K3.
 Sertifikat ahli K3 BNSP juga diakui oleh Departemen Tenaga Kerja (Depnaker)
sesuai dengan Surat Resmi dari Direktur Jenderal Pembinaan dan Pengawasan
Ketenagakerjaan.

Jadi, baik sertifikasi ahli K3 Kemnaker dan BNSP, keduanya sama-sama sudah diakui dan sah
secara hukum.

Ahli K3 umum merupakan tenaga kerja teknik berkeahlian khusus yang akan membantu
pemerintah untuk mengawasi jalannya pekerjaan di lokasi kerja masing-masing agar
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan

K3 Umum Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat


kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan. Pengertian K3 Menurut
OHSAS 18001:2007 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi dan
faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja
maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
Persyaratan untuk menjadi Ahli K3 BNSP, dibagi berdasarkan 3 tingkatan, pendidikan dan
pengalaman serta persyaratan administrasi :

1. Tingkat Muda

 Sarjana K3 (S1), dan pengalaman kerja selama 6 bulan dibidang K3.


 S 1 – Teknik (non K3), dan pengalaman kerja selama 1 Tahun dibidang.
 S1 – Non Teknik dan juga non K3, dengan pengalaman kerja selama 1 Tahun
dibidang K3
 D3, dan pengalaman kerja selama 2 Tahun dibidang K3.
 SLTA dan pengalaman kerja selama 3 tahun di bidang K3.

2. Tingkat Madya

 Pendidikan Sarjana K3 (S1), dan pengalaman kerja selama 2 Tahun dibidang K3.
 S 1 jurusan Teknik (non K3), dan pengalaman kerja selama 5 Tahun dibidang K3.
 S1 – Non Teknik dan juga non K3, dengan pengalaman kerja selama 7 Tahun
dibidang K3
 D3, dan pengalaman kerja selama 8 Tahun dibidang K3
 SLTA/SMA/SMK, 10 Tahun dibidang K3

3. Tingkat Utama

 Sarjana K3 (S1), dan pengalaman kerja selama 5 Tahun dibidang


 S 1 jurusan Teknik dan juga (non K3), dengan pengalaman kerja selama 8 Tahun
dibidang K3
 S1 – Non Teknik dan juga non K3, dengan pengalaman kerja selama 10 Tahun
dibidang K3
 SLTA tidak diizinkan atau tidak diperbolehkan.

Anda mungkin juga menyukai