BAB V
KONSEP AWAL PERENCANAAN
RSUD DR. SOERATNO GEMOLONG SRAGEN
Program aktivitas
Pengembangan RSUD dr. Soeratno Gemolong Sragen diperlukan seiring
dengan perkembangan jenis dan volume pelayanan yang ada, saat ini RSUD dr.
Soeratno Gemolong Sragen menghadapi permasalahan krusial yang terkait dengan
keterbatasan fisik. Secara umum, fisik bangungan RS saat ini sudah tidak lagi
representatif untuk menampung berbagai aktivitas pelayanan yang ada. Upaya
pengembangan fisik rumah sakit memerlukan penataan yang lebih baik agar
memenuhi kaidah zonasi area rumah sakit dari yang zona publik, zona semi publik,
hingga zona khusus. Selain itu, penataan juga diperlukan untuk mencapai alur
pelayanan yang lebih efisien dan mengantisipasi pengembangan jenis dan volume
aktivitas pelayanan RS minimal 20 tahun kedepan.
a. Poliklinik Bedah
b. Poliklinik Penyakit Dalam
c. Poliklinik Penyakit Anak
d. Poliklinik Kebidanan & Penyakit Kandungan
e. Poliklinik THT
f. Poliklinik Penyakit Syaraf
g. Poliklinik Penyakit Mata
h. Poliklinik Penyakit Kulit dan Kelamin
i. Poliklinik Kesehatan Jiwa
j. Poliklinik Gigi
k. Poliklinik Fisioterapi
l. Poliklinik Psikologi
m. Poliklinik Konsultasi gizi
Selain itu dalam perkembangannya nanti akan ditambah beberapa poli untuk
melengkapi pelayanan rawat jalan RSUD dr. Soeratno Gemolong Sragen.
Berdasarkan kondisi penduduk yang termasuk kategori penduduk urban
dengan harapan hidup tinggi, salah satu pelayanan yang terdapat di unit
rawat jalan adalah pelayanan kesehatan geriatri yang meliputi:
a. Konseling
b. Pengobatan pemeliharaan
c. Kegiatan sosial medis untuk terapi keluarga (home care)
d. Penelitian dan pendidikan
a. R. Triase
b. R. Resusitasi trauma dan non trauma
c. R. Observasi
d. R. Periksa
e. R. Perawat
f. R. Obat
g. R. Konsultasi
h. R. Dokter Umum
i. Gudang
6. Ruang tindakan
7. Dapur kecil
8. Ruang pembilasan
9. Ruang tunggu
10. Akses darurat
11. Gudang
12. Ruang tunggu
b. Laboratorium
Lingkup pelayanan:
Lingkup pelayanan laboratorium terutama adalah pelayanan standar
mencakup pemeriksaan hemoglobin, leukosit, eritrosit, hemogram, LED
(BBS), trombosit, hematokrit, retikulosit, bleeding time, clotting time, golongan
darah, APPT, Thrombintime. Serologis dan bakteriologis baik rutin atau atas
indikasi apabila memerlukan pemeriksaan yang lebih lengkap sampelnya
dirujuk oleh laboratorium rujukan ke luar rumahsakit. Pelayanan
Laboratorium: Patologis Klinis, Diagnostik Patologi, Pelayanan Forensik.
Penyusunan Masterplan RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen V -3
Laporan Pendahuluan
Konsep Awal Perancangan RSUD dr Soeratno
Gemolong Sragen BabV
c. Kamar Bedah
Cakupan pelayanan adalah bedah umum, kebidanan dan penyakit
kandungan selanjutnya secara bertahap berkembang untuk tindak operasi
spesialis lain apabila dokter spesialisnya sudah tersedia.
Program fungsi pelayanan yang diselenggarakan adalah:
1. Pendaftaran operasi
2. Perawatan pre-operasi
3. Pelayanan pre-medikasi
4. Pelayanan operasi
Penyusunan Masterplan RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen V -4
Laporan Pendahuluan
Konsep Awal Perancangan RSUD dr Soeratno
Gemolong Sragen BabV
d. Kamar Bersalin
Kapasitas yang disediakan adalah 4 TT (3 untuk persalinan normal dan 1
untuk persalinan dengan kesulitan yang membutuhkan tindakan). Kapasitas
ini masih memadai untuk memenuhi proyeksi persalinan 7 orang per hari.
Program fungsi pelayanan yang diselenggarakan:
1. Registrasi
2. Pemeriksaan
3. Pertolongan/asuhan persalinan normal maupun dengan tindakan
4. Perawatan pasca persalinan baik bagi ibu bersalin maupun bayi baru lahir
selanjutnya ditangani oleh Unit Perinatologi
5. Perawatan nifas dengan rooming in
e. Unit Perinatologi
Menyelenggakan pelayanan bayi baru lahir baik normal maupun dengan
kelainan. Lingkup pelayanannya perawatn bayi baru lahir maupun yang
membutuhkan perawatan intensif dngan alat bantu inkubator, monitor dan
pemeliharaan nutrisi, cairan dan obat-obatan.
Program fungsi pelayanannya:
1. Pendampingan saat terjadi partus
2. Perawatan bayi baru lahir
3. Perawatan bayi baru lahir yang dikirim dari luar rumahsakit
4. Identifikasi bayi dan pemasangan tanda keterangan identitas
5. Display bayi normal setelah mendapat perawatan kepada keluarga pasien
melahirkan
6. Perawatan semi intensif bagi bayi baru lahir dengan penyulit
7. Pelayanan pemberian penyinaran lampu untuk kasus bayi dengan ikterus
f. Rehabilitasi Medik
Lingkup pelayanan mencakup Fisioterapi, Terapi Wicara dan Psikologi.
Program fungsi pelayannya:
1. Registrasi
2. Pelayanan pasien baik dengan maupun tanpa alat
3. Pelatihan pasien dengan kelainan kecacatan dengan alat bantu
h. Unit Farmasi
Lingkup pelayanan adalah penyimpanan, penyediaan, peracikan dan kontra
resep sediaan obat dan alat.
Program fungsi pelayanannya meliputi:
1. Registrasi resep
2. Peracikan sediaan obat
3. Pengemasan sediaan obat dan alat kesehatan
4. Penerimaan pembayaran
5. Penyerahan obat dan alat kesehatan sesuai resep
6. Konsultasi obat dan alat kesehatan oleh apoteker
6. Pelayanan Administrasi
Termasuk dalam kelompok fungsi ini adalah fungsi-fungsi kegiatan non
diagnose dan non terapi. Cakupannya antara lain Unit Rekam Medik, yang
berfungsi sebagai pencatat data sentral dari pasien Rawat Jalan, Gawat
Darurat dan Rawat Inap. Pelayanan yang diberikan berupa penyiapan data
identitas pasien, tingkat dan jenis penyakit, hasil pemeriksaan laboratorium
klinik, hasil pemeriksaan radiologi serta data pengobatan pasien dan lain-lain.
7. Penunjang Lainnya
Terdiri dari:
Unit Admission atau Pendaftaran
Merupakan unit pelayanan terpadu mencakup pelayanan rekam medic,
kasir, resepsionis, informasi, operator telepon dalam satu atap.
Administrasi dan Umum
Mengelola segala kebutuhan tatalaksana rumahsakit yang bersifat
pengelolaan kegiatan di luar kegiatan medis dengan beberapa bagian
pelayanan, antara lain:
a. Pelayanan Kesehatan (Ketenagaan dan Pengendalian mutu
Pelayanan Medis, Pengembangan Fasilitas Pelayanan Medis,
Pemeliharaan Pelayanan Medis)
b. Pelayanan Keperawatan (Asuhan Keperawatan, Profesi dan
Logistik Keperawatan)
c. Pelayanan Penunjang Medis
Fungsi/Zonasi
Penataan fungsi dan zonasi pada fasilitas RSUD dr. Soeratno Gemolong Sragen
direncanakan memenuhi kaidah-kaidah pemisahan zona publik-privat sebagai usaha
untuk menjaga sterilitas ruang dan pencapaian yang lebih mudah. Fungsi-fungsi
dengan karakter pelayanan yang dekat dan berkaitan direncanakan berada pada
satu zona untuk mempermudah operasional pelayanan.
Badan RSUD dr. Soeratno Gemolong Sragen akan dibagi menurut zona-zona yang
menunjukkan hirarki ruang dan karakter pelayanan yang ada didalamnya sesuai
gambar berikut Iini:
• Zona 1 (Luar) – wilayah ini berkarakter publik dan dapat diakses publik
secara cepat. Di dalam area ini berlangsung aktivitas-aktivitas pelayanan
rumahsakit kepada publik. Lobby, sebagai salahsatu ruang publik
terpenting di dalam sebuah rumahsakit, terletak pada area yang mudah
untuk dicapai, dilengkapi dengan ruang receptionist untuk memberikan
informasi mengenai hal-hal yang ada di rumahsakit serta gerai
komersial. Beberapa pelayanan yang terdapat di area ini : pelayanan
gawat darurat, serta pelayanan rawat jalan yang dilengkapi dengan
fasilitas komersial dan farmasi. Fasilitas rawat jalan ini harus terletak
dekat dengan pintu masuk rumahsakit, dan dapat dicapai dengan mudah
dari lobby. Fasilitas lain yang ada di zona ini adalah diagnostic.
Penyusunan Masterplan RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen V -8
Laporan Pendahuluan
Konsep Awal Perancangan RSUD dr Soeratno
Gemolong Sragen BabV
• Zona 2 –Wilayah ini menerima limpahan kerja dari zona luar dan
membutuhkan akses khusus untuk mendukung pelayanan khusus:
Pelayanan medik sentral (bedah sentral, unit perawatan intensif), VK
(Kebidanan).
• Zona 3 (inti) – wilayah yang menyediakan perawatan dan pengelolaan
pasien berupa pelayanan rawat inap. Fasilitas ini terletak di wilayah
privat tetapi dapat diakses bagi pengunjung.
• Zona 4 (services) – wilayah yang menyediakan dukungan bagi aktivitas
rumahsakit: pelayanan kitchen, laundry, IPSRS, bengkel, IPAL, genset
dan incenerator. Fasilitas ini terletak di wilayah yang jauh dari lalulintas
normal, tetapi tetap mudah diakses dengan akses servis khusus.
Ruang dan massa terdiri dari interaksi antara ruang hijau terbuka dan massa
bangunan. Kepadatan lahan berhubungan dengan masalah kenyamanan,
keamanan, kesehatan, dan kebisingan. Adapun kepadatan dasar bangunan
diupayakan maksimal 60% untuk tetap menyediakan ruang terbuka hijau serta
menjadi wujud tanggapan terhadap lingkungan dan sekaligus menyesuaikan diri
dengan kepadatan dasar bangunan yang ada di sekitarnya.
Pada rencana pengembangan ini, sistem ruang massa RSUD dr. Soeratno
Gemolong Sragen, direncanakan melalui penggabungan blok bangunan dengan
ruang terbuka hijau dan area parkir. Peletakan atau tata massa bangunan ini
diupayakan sedemikian rupa untuk kepentingan:
Sirkulasi
Sistem sirkulasi dapat dibagi menjadi dua sistem. Pertama, system eksternal,
dengan mengoptimalkan akses dari akses utama jalan. Ada 3 zona drop off yang
melayani fungsi yang berbeda-beda :
1. Drop off poliklinik, sekaligus sebagai lobby utama melayani titik distribusi
bagi fasilitas rawat jalan dan inap
Penyusunan Masterplan RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen V -9
Laporan Pendahuluan
Konsep Awal Perancangan RSUD dr Soeratno
Gemolong Sragen BabV
2. Drop off gawat darurat, khusus dilalui untuk kepentingan gawat darurat
rumahsakit
3. Drop off service dan kantor, menggunakan akses jalan perifer untuk
melayani aktivitas service rumahsakit, seperti dapur dan laundry.
Bentuk dan ekspresi bangunan yang dipilih adalah citra bangunan tropis dengan
kesan modern yang kuat. Karakter tropis dicitrakan dengan menggunakan bukaan-
bukaan yang lebar sebagai cara untuk mengoptimalkan penghawaan silang.
Sedangkan untuk mengurangi intensitas cahaya matahari yang masuk pada ruang-
ruang tertentu, digunakan sunshading dari bahan aluminium ringan yang berkesan
modern. Kesan modern juga dapat ditunjukkan melalui penggunaan bahan-bahan
seperti kaca dan tampilan bangunan yang minim ornamen.
Sebagai fasilitas kesehatan, bentuk dan ekspresi bangunan Badan RSUD dr.
Soeratno Gemolong Sragen lebih menekankan pada suasana yang nyaman,
menyenangkan dan mencerminkan pelayanan kesehatan yang profesional. Bentuk
bangunan didukung tata hijau yang mencerminkan kekhasan dan menghilangkan
keseragaman (uniformality) dari sebuah fasilitas publik.
Bentuk dan detail bangunan tropis yang modern tersebut kemudian dipadukan
dengan detail-detail elemen bangunan tradisional setempat sebagai upaya
kontekstualisasi kawasan sekitarnya serta tetap menjadi bangunan yang tanggap
terhadap iklim tropis.