Anda di halaman 1dari 51

ANALISA PENILAIAN KINERJA UKM

PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG


TAHUN 2020

PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG


Jln. Danau Toba Blok A No. 1 Kelurahan Bendungan Hilir
Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat
2021
ANALISA PENILAIAN KINERJA UKM
PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG
TAHUN 2020

NO UPAYA TARGET CAPAIAN

1 Upaya Kesehatan Keluarga 100% 93.36%

2 Upaya Gizi 100% 90,19%

3 Upaya Kesehatan Lingkungan 100% 100%

4 Upaya Promosi Kesehatan 100% 100%

5 Upaya Pencegahan dan 100% 88,35%

Pengendalian Penyakit

6 Upaya pengembangan 100% 77,55%

91,57%

Penilaian kinerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang tahun 2020 secara


umum mencapai 91,57% dari target 100%. Penilaian dilakukan pada semua
upaya baik UKM essensial dan UKM pengembangan. Hampir pada semua
program terdapat komponen yang tidak tercapai. Program yang tidak tercapai
yaitu :
1. Upaya kesehatan keluarga
2. Upaya promosi kesehatan
3. Upaya kesehatan lingkungan
4. Upaya Gizi
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
6. Upaya Pengembangan.
Terjadi penurunan kinerja puskesmas dari 94,21% di tahun 2019 menjadi
91,57% di tahun 2020. Banyak penyebab yang mendasari terutama
adanya pandemi yang masih mengakibatkan banyak kegiatan tidak dapat
dilaksanakan. Dari tiap program dilakukan penentuan prioritas masalah
dengan tabel USG. Dari prioritas masalah yang ada dianalisa penyebab
menggunakan fishbone. Beberapa akar penyebab masalah tersebut
dikelompokkan dalam faktor Man (manusia), Material (bahan), Methode
(metode), Equipment (alat) dan Environment (lingkungan).
GRAFIK JARING LABA-LABA CAPAIAN KEGIATAN UKM
PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG TAHUN 2020

TARGET CAPAIAN
KESGA
100
100

93.36
PENGEMBANGAN GIZI
100 100
50
90.19
77.55

88.35

100 100
P2P KESLING

100
PROMKES

RENCANA TINDAK LANJUT :


Rencana tindak lanjut dilakukan dengan cara brainstorming, membuat
alternatif penyelesaian masalah dari penyebab masalah yang ada. Dari
berbagai alternatif penyebab masalah yang ada ditentukan
penyelesaian/pemecahan masalah terpilih yang akan menjadi rencana
tindak lanjut penyelesaian masalah. Pemecahan masalah terpilih akan
ditindaklanjuti sebagai perencanaan 2022.
Kegiatan yang dilakukan melibatkan lintas sektor, masyarakat dan lintas
program.
Upaya perbaikan dilakukan secara berkesinambungan dengan siklus
PDCA. Hasil pelaksanaan rencana tindak lanjut akan dilakukan tindak
lanjut, evaluasi, chek dan action.

KESIMPULAN :
Penilaian kinerja UKM Puskesmas Kecamatan Tanah Abang pada tahun
2020 adalah sebesar 91,57% dan termasuk dalam kriteria kinerja baik.
UPAYA KESEHATAN KELUARGA
PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG TAHUN 2020

A. Identifikasi Masalah
Upaya Kesehatan Keluarga memiliki beberapa indicator baik SPM
maupun renstra. Adapun identifikasi masalah dapat dilihat dari hasil
pencapaian Upaya kesehatan keluarga dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Hasil Cakupan Upaya Kesehatan Keluarga


Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Tahun 2020

No TARGE
. INDIKATOR T SASARAN CAPAIAN CAKUPAN %
Pelayanan Kesehatan Ibu
1 Hamil 100 2187 2146 98,13 98,13
Pelayanan Kesehatan Ibu
2 bersalin 100 2088 1996 95,59 95,59
100,0
3 Pelayanan Kesehatan Bayi 100 1600 1600 100,00 0
Pelayanan Kesehatan
4 Balita 100 9381 7079 75,46 75,46
Pelayanan Kesehatan
5 Anak Usia Sekolah 100 13763 13423 97,53 97,53
Pelayanan Kesehatan
6 Lansia 100 13654 12757 93,43 93,43
UPAYA KESEHATAN
KELUARGA 93,63

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa masih ada pencapaian


Upaya kesehatan keluarga di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
yang belum mencapai target yaitu sebagai berikut :
1. Pelayanan Kesehatan ibu hamil (98,13%)
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin (95,59)
3. Pelayanan kesehatan balita (75,46%)
4. Pelayanan kesehatan anak usia pra sekolah (97,53%)
5. Pelayanan kesehatan lansia (93,43%)

Berikut adalah gambaran Pencapaian Upaya Kesehatan keluarga menurut


grafik jaring laba-laba :
CAPAIAN UPAYA KESEHATAN KELUARGA
PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG TAHUN 2020

TARGET CAPAIAN

Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil


100
100
98.13
Pelayanan Kesehatan Lansia Pelayanan Kesehatan Ibu bersalin
100 100
50
95.59
93.43
0

97.53 100.00
100 100
Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah Pelayanan Kesehatan Bayi
75.46
100
Pelayanan Kesehatan Balita

Berdasarkan grafik laba-laba pada capaian Upaya kesehatan keluarga


di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Tahun 2020 diatas, dapat
dilihat bahwa masih ada variabel dalam upaya kesehatan keluarga yang
belum mencapai. Hal tersebut perlu dilakukan analisa dan rencana
tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mencapai target tahun
berikutnya.

B. Penetapan Prioritas Masalah


Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi
masalah secara sekaligus atau adanya keterkaitan satu masalah
dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih prioritas masalah dengan
menggunakan metode USG. Penetapan masalah prioritas tersebut
dipandang dari segi Urgency (tingkat urgensi), Seriousness (tingkat
keseriusan) dan Growth (tingkat perkembangan) yang disajikan dalam
tabel berikut :
Tabel Penetapan Prioritas Masalah Kesehatan Keluarga Dengan USG

NO PERMASALAHAN U S G HASIL PRIORITAS


MASALAH

1 Pelayanan kesehatan ibu 4 5 5 100 I


hamil

2 Pelayanan kesehatan ibu 5 5 3 75 III


bersalin

3 Pelayanan kesehatan balita 5 4 5 100 II

4 Pelayanan kesehatan anak 3 4 5 60 IV


usia pendidikan dasar

5 Pelayanan kesehatan 4 4 3 48 V
lansia sesuai standart

Pelayanan Pelayanan Pelayanan Pelayanan Pelayanan


kesehatan kesehatan kesehatan kesehatan kesehatan
KRITERIA ibu hamil ibu balita anak usia lansia
bersalin pendidikan
dasar
TK URGENSI 4 5 5 3 4
(U)

TK 5 5 4 4 4
KESERIUSAN(S)

TK PERKEMB 5 3 5 5 3
(G)

TOTAL
100 75 100 60 48
(U X S X G)

Prioritas
I III II IV V

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa masalah yang diprioritaskan


sesuai dengan urutan yaitu :
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil
2. Persalinan kesehatan balita
3. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
4. Pelayanan kesehatan anak usia pendidikan dasar
5. Pelayanan kesehatan lansia
C. Penetapan Rumusan Masalah
Setelah menentukan prioritas masalah, maka dirumuskan
masalah yang akan dipecahkan, antara lain :
1. Rendahnya Pelayanan Kesehatan ibu hamil (98,13%)
2. Rendahnya Pelayanan kesehatan ibu bersalin (95,59)
3. Rendahnya Pelayanan kesehatan balita (75,46%)
4. Rendahnya Pelayanan kesehatan anak usia pendidikan dasar
(97,53%)
5 Rendahnya Pelayanan kesehatan lansia (93,43%)

D. Mencari Akar Penyebab Masalah

Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri faktor


penyebab yang berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan alat analisis
Ishikawa atau diagram tulang ikan ( Fish Bone Diagram). Beberapa
akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam faktor Man
(manusia), Material (bahan), Methode (metode), Equipment (alat) dan
Environment (lingkungan) yang dapat dilihat dalam diagram berikut :

Rendahnya pelayanan kesehatan bumil sesuai standard, (98,13%)

DANA BAHAN MANUSIA


Ibu hamil takut
memeriksakan diri
Kompetensi
ke fasyankes karena
Kurangnya SDM belum pandemic covid 19
media merata
promkes Mobilitas Rendahnya
kurangnya
pengetahuan penduduk pelayanan
ibu/masy yang tinggi kesehatan ibu
hamil th 2020
Masih menggunakan (98,13%)
Adanya pandemic Belum tersedianya
covid 19 kohort manual
data dasar KIA
Kurangnya
Pelaporan/RR koordinasi dengan
belum baik Kurangnya
Kurangnya koordinasi jejaring
pemanfaatan
lintas sector dan Kurangnya
Kurangnya buku KIA
adanya pandemi koordinasi linprog
monitoring

LINGKUNGAN METODE ALAT


Berdasarakan prioritas masalah yang telah ditetapkan, maka dapat
diidentifikasi akar Penyebab masalah :
 Rendahnya Pelayanan Kesehatan ibu hamil (98,13%)
1. Manusia
- Kompetensi SDM belum merata
- Mobilitas penduduk yang tinggi
- Kurangnya pengetahuan masyarakat
- Ibu hamil takut memeriksakan diri ke fasyankes karena
pandemic covid 19
2. Alat
- Pencatatan masih menggunakan kohort manual
- Kurangnya pemanfaatan buku KIA
3. Metode
- Kurangnya koordinasi lintas program
- Kurangnya koordinasi lintas dengan jejaring
- Pelaporan/RR belum baik
- Kurangnya monitoring
- Belum tersediannya data dasar KIA
4. Bahan.
- Kurangnya alat promosi, APE
5. Lingkungan
- Kurangnya koordinasi dengan lintas sector
- Kebijakan pandemic covid 19

Rendahnya pelayanan kesehatan ibu bersalin (95,59%)

DANA BAHAN MANUSIA

Bersalin di Petugas tidak mendapatkan telusur


faskes luar
Peran kader
Tanah Abang
kurang optimal
Kurangnya media Masyarakat Mobilitas
promkes faskes memilih tempat penduduk
di Tanah Abang Rendahnya
persalinan dekat yang tinggi
pelayanan
rumah
ibu
bersalin(95,
59%) di
Area perbatasan Pusk Tanah
Kurangnya Abang
dengan Jakbar
koordinasi dengan
Tahun 2016
Pelaporan/RR jejaring Kurangnya
belum baik pemanfaatan
buku KIA
Kurangnya
monitoring
LINGKUNGAN
METODE ALAT
Berdasarakan prioritas masalah yang telah ditetapkan, maka dapat
diidentifikasi akar Penyebab masalah :
 Rendahnya Pelayanan kesehatan ibu bersalin (95,59)
1. Manusia
- Banyak warga memilih bersalin di faskes dekat rumah
- Mobilitas penduduk yang tinggi/bersalin di daerah asal
- Ibu hamil bersalin di faskes luar Tanah Abang
- Peran kader kurang optimal
- Petugas tidak mendapatkan telusur ibu bersalin
2. Alat
- Kurangnya pemanfaatan buku KIA
3. Metode
- Kurangnya koordinasi lintas dengan jejaring
- Pelaporan/RR belum baik
- Kurangnya monitoring
4. Bahan.
- Kurangnya alat promosi
5. Lingkungan
- Wilayah berbatasan dengan jakarta barat, banyak ibu
bersalin di fasilitas kesehatan di luar wilayah

Rendahnya pelayanan kesehatan anak usia pendidikan dasar (97,53%)

DANA BAHAN MANUSIA

Petugas kurang Kurangnya peran


Kurangnya sosialisasi orang tua
media
promkes Orang tua
tidak Rendahnya
kurangnya
pengetahuan memiliki HP pelayanan
masyarakat/ibu kesehatan
anak usia
pendidikan
Sekolah belum
Adanya pandemic
dasar (97,53%)
melakukan PTM
covid 19 di Pusk Tanah
Kurangnya Abang Tahun
Pelaporan/RR koordinasi dengan 2018
belum baik sekolah

Kurangnya Tidak memliki


monitoring sarana di rumah

LINGKUNGAN METODE ALAT


Berdasarakan prioritas masalah yang telah ditetapkan, maka dapat
diidentifikasi akar Penyebab masalah :
 Rendahnya Pelayanan kesehatan anak usia pendidikan dasar
(97,53%)
1. Manusia
- Petugas kurang melakukan sosialisasi
- Kurangnya peran orang tua
- Orang tua tidak memiliki HP
- Kurangnya pengetahuan masyarakat/ibu
2. Alat
- Tidak memiliki sarana /alat ukur dirumah
3. Metode
- Sekolah belum melaksanakan pembelajaran tatap muka
- Kurangnya koordinasi lintas dengan sekolah
- Pelaporan/RR belum baik
- Kurangnya monitoring
4. Bahan.
- Kurangnya alat promosi, APE
5. Lingkungan
- Adanya pandemic covid 19

Rendahnya pelayanan balita sesuai standart (75,46% )

DANA BAHAN MANUSIA


SDIDTK terbatas
Peran kader dilakukan oleh nakes
masih kurang
Sasaran banyak
Kurangnya petugas
mengunjungi
Kurangnya terlatih untuk SDIDTK
faskes swasta
media Rendahnya
promosi pelayanan
Kurangnya Mobilitas
pengetahuan penduduk kesehatan
masyarakat/ibu yang tinggi balita sesuai
standart(75,46
%) di Pusk
Belum tersedian unit layanan Tanah Abang
Kurangnya
SDIDTK secara khusus Tahun 2020
koordinasi dengan
lintas sektor Pelaporan/RR Kurangnya
belum baik koordinasi lintas
program Kurangnya
Posyandu belum pemanfaatan
SDIDTK belum buku KIA
terlaksana dengan dapat dilaksanakan
baik karena pandemi

LINGKUNGAN METODE ALAT


Berdasarakan prioritas masalah yang telah ditetapkan, maka dapat
diidentifikasi akar Penyebab masalah :
 Rendahnya pelayanan kesehatan balita sesai standart (75,46%) di
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang tahun 2020
1. Manusia
- Sasaran banyak mengunjungi sarana kesehatan swasta
- Mobilitas penduduk yang tinggi
- Peran kader posyandu masih kurang
- Kurangnya petugas SDIDTK terlatih
- Kurangnya pengetahuan ibu
- SDIDTK terbatas dilakukan oleh nakes
2. Alat
- Belum tersedianya unit pelayanan SDIDTK secara khusus
- Kurangnya pemanfaatan buku KIA
3. Metode
- Kegiatan posyandu kurang inovatif
- Pelaporan/RR belum baik
- Posyandu belum dapat dilaksanakan karena pandemi
- SDIDTK belum terlaksana dengan baik
- Kurangnya kordinasi lintas program
4. Bahan.
- Kurangnya media promosi
5. Lingkungan
- Kurangnya koordinasi dengan lintas sektor
6 Prioritas Penyebab Masalah
Berdasarkan hasil analisa penyebab masalah ( fish bone ) maka akan ditetapkan urutan prioritas penyebab masalah yaitu sebagai berikut :
Tabel penetapan urutan prioritas penyebab masalah

No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
- Mobilitas penduduk yang tinggi - Melakukan follow up DO K4 - Melakukan Follow Up DO K4
Rendahnya pelayanan kesehatan Ibu
- Pembinaan petugas dalam pencatatan dan
1. hamil (98,13)% di Puskesmas Tanah
pelaporan/PWS KIA
Abang tahun 2020
- Kurangnya pengetahuan ibu/masyarakat - Melakukan kegiatan kelas ibu - Melaksanakan kegiatan kelas ibu
- Sosialisasi buku KIA secara online

- Kurangnya koordinasi dengan jejaring - Pertemuan PWS KIA - Pertemuan PWS KIA
- Kurangnya peran kader untuk memantau - Melakukan sosialisasi upaya pemantauan ibu - Membuat sistem pelaporan ibu bersalin
Rendahnya pelayanan kesehatan ibu
ibu bersalin diwilayahnya bersalin kepada kader untuk kader
2. bersalin di fasilitas kesehatan (95,59%)
- Membuat sistem pelaporan untuk kader
di Pusk Tanah Abang Tahun 2020
- Ibu hamil bersalin di dekat tempat tinggal - Petugas melakukan telusur ibu bersalin - Melaksanakan kegiatan kelas ibu
- Ibu hamil bersalin d faskes luar tanah - Petugas melakukan telusur ibu bersalin - Pertemuan PWS KIA
abang
- Kurangnya pemanfaatan buku KIA - Melakukan kegiatan kelas ibu - Melaksanakan kegiatan kelas ibu
- Petugas tidak melakukan telusur ibu - Petugas melakukan telusur ibu bersalin - Follow Up ibu bersalin yang belum
bersalin terdata
- Wilayah berbatasan dengan jakarta barat - Meningkatkan koordinasi dengan jejaring -. Pertemuan PWS KIA
puskesmas
Rendahnya pelayanan kesehatan anak - Sekolah belum melaksanakan - Membuat GF untuk dapat diisi orang tua di - Skreening dilakukan secara mandiri
usia pendidikan dasar(97,53%) di Pusk pembelajaran tatap muka rumah oleh orang tua
3. Tanah Abang Tahun 2020

- Kurangnya koordinasi dengan sekolah - Koodinasi dengan sekolah secara daring - Koodinasi dengan sekolah secara
daring
- Kuangnya monitoring - Berkoorinadi dengan guru untuk membantu - Berkoorinadi dengan guru untuk
monitoring siswa mengisi GF screening membantu monitoring siswa mengisi
kesehatan anak sekolah GF screening kesehatan anak sekolah
Rendahnya cakupan pelayanan balita Belum dapat melakukan posyandu - Membuat google form - Membuat GF pelaporan pemantauan
paripurna (75,46%) di Pusk Tanah - Koordinasi dengan kader pertumbuhan dan perkembangan balita
4. Abang Tahun 2020 - Melakukan sosialisasi dan koordinasi
kepada kader posyandu
- Pandemi Covid 19 - Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan - Validasi data stunding
balita secara mandiri oleh orang tua
- SDIDTK terbatas dilakukan oleh nakes - Monitoring pembinaan SDIDTK kepada guru - Monitoring pembinaan SDIDTK kepada
TK/Paud dan kader guru TK/Paud dan kader

Mengetahui
Kasatpel UKM Penanggung Jawab Kesga
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Puskesmas Kecamatan Tanah Abang

dr. Dwi Sulistyo W dr. Sri Rezeki Sibarani


NIP.198001042006042011
UPAYA PELAYANAN GIZI PUSKESMAS
KECAMATAN TANAH ABANG TAHUN 2020

A. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dapat dilihat dari hasil pencapaian pelayanan gizi di
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang tahun 2020 yang dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel Hasil Cakupan Upaya Gizi
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Tahun 2020

No INDIKATOR TARGET CAPAIAN PROSENTASE


1 Persentase ibu hamil anemia 45 43,80 100
2 Persentase ibu hamil kurang energi kronik 16 9,60 100
(KEK)
3 Cakupan ibu hamil yang mendapat tablet 80 98,41 100
tambah darah (TTD) min. 90 tablet
4 Cakupan ibu hamil KEK yang mendapat PMT 80 100,00 100
5 Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin.A 70 100,00 100
6 Persentase bayi dengan BBLR 5,4 1,90 100
7 Cakupan bayi mendapat IMD 54 100,00 100
8 Cakupan bayi usia kurang dari 6 bulan 60 15,17 25,28
mendapat ASI Eksklusif
9 Cakupan balita dapat vitamin A 86 101,03 100
10 Cakupan balita gizi kurang dapat PMT 85 100,00 100
11 Cakupan balita gizi buruk dapat perawatan 80 100,00 100
12 Cakupan balita yang ditimbang (D/S) 60 43,71 72,85
13 Cakupan balita yang punya buku KIA (K/S) 60 100,00 100

14 Cakupan balita yang naik berat badannya 80 68,82 86,03


(N/D)
15 Prevalensi berat badan kurang (BB kurang dan 16 10,18 100
sangat kurang) pada balita
16 Prevalensi stunting pada balita 24,1 9,45 39,20
17 Prevalensi balita wasting (gizi kurang dan gizi 8,1 27,70 100
buruk) ditindaklanjuti sesuai standart
18 Cakupan rematri dapat TTD 35 45,35 100,00
Cakupan Pelayanan Gizi Masyarakat 90,19

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa pencapaian Upaya Gizi di


Puskesmas Kecamatan Tanah Abang beberapa indikator sudah mencapai
target namun beberapa indikator belum mencapai target dan perlu upaya
tindak lanjut untuk perbaikan. Indikator yang belum mencapai target yaitu:
1. Cakupan bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif ( 15,17%)
2. Cakupan balita yang ditimbang (D/S) (43,71%)
3. Cakupan balita yang naik berat badannya (N/D) (39,20%)
4. Prevalensi stunting pada balita (9,45%)
Berikut adalah gambaran pencapaian upaya gizi menurut grafik jaring
laba-laba :

CAPAIAN UPAYA PELAYANAN GIZI


PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG TAHUN 2020

Persentase ibu hamil anemia


Cakupan rematri dapat TTD Persentase ibu hamil kurang energi kronik (KEK)
Prevalensi wasting (gizi kurang dan gizi buruk) pada balita mendapat tindak lanjut sesuai standart 100 100 Cakupan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah (TTD) min. 90 tablet
100 100
100 100
Prevalensi stunting pada balita Cakupan ibu hamil KEK yang mendapat PMT
100 100
50
Prevalensi berat badan kurang (BB kurang dan sangat kurang) pada balita39.1995191871551
100 100 Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin.A
0
86.025
100
Cakupan balita yang naik berat badannya (N/D) 72.8541666666667 100 Persentase bayi dengan BBLR
25.2833333333333

100 100
Cakupan balita yang punya buku KIA (K/S) Cakupan bayi mendapat IMD
100 100
Cakupan balita yang ditimbang (D/S) 100 100 Cakupan bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif
100
Cakupan balita gizi buruk dapat perawatan Cakupan balita dapat vitamin A
Cakupan balita gizi kurang dapat PMT

Berdasarkan grafik laba-laba pada capaian program Gizi di Puskesmas


Kecamatan Tanah Abang Tahun 2020 diatas, dapat dilihat bahwa
indicator dalam Upaya Gizi yang sudah mencapai, namun dalam
pelaksanaan kegiatan masih ditemukan beberapa kendala yang
dihadapi.

B. Penetapan Prioritas Masalah


Beberapa indikator pelayanan gizi masyarakat belum tercapai,
yang menjadi masalah yang harus diselesaikan. Mengingat adanya
keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah secara sekaligus
atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, maka
perlu dipilih prioritas masalah dengan menggunakan metode USG.
Penetapan masalah prioritas tersebut dipandang dari segi Urgency
(tingkat urgensi), Seriousness (tingkat keseriusan) dan Growth (tingkat
perkembangan) yang disajikan dalam tabel berikut :
Tabel Penetapan Prioritas Masalah Gizi Dengan USG

NO PERMASALAHAN U S G HASIL PRIORITAS


MASALAH
Masih rendahnya cakupan 4 3 4 48
1 II
bayi usia kurang dari 6
bulan mendapat ASI
Eksklusif tahun 2020
sebesar
Masih rendahnya cakupan 2 2 3 12
2 IV
D/S tahun 2020 sebesar
3 Masih rendahnya cakupan III
3 4 2 24
N/D tahun 2020 sebesar

Masih tinggi nya prevalensi 5 5 5 125


4 I
stunting tahun 2020
sebesar

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa masalah yang diprioritaskan


sesuai dengan urutan ranking, yaitu :
1. Masih tinggi nya prevalensi stunting tahun 2020 sebesar 9,45%
2. Masih rendahnya cakupan bayi usia kurang dari 6 bulan
mendapat ASI Eksklusif tahun 2020 sebesar 15,17%
3. Masih rendahnya cakupan N/D tahun 2020 sebesar 68,82%
4. Masih rendahnya cakupan D/S tahun 2020 sebesar 43,71%

C. Penetapan Rumusan Masalah


Dengan keterbatasan yang dimiliki oleh puskesmas maka
dilakukan prioritas masalah yang akan di selesaikan. Urutan prioritas
masalah yang akan diselesaikan yaitu :
1. Masih tinggi nya prevalensi stunting tahun 2020 sebesar 9,45%
2. Masih rendahnya cakupan bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat
ASI Eksklusif tahun 2020 sebesar 15,17%
3. Masih rendahnya cakupan N/D tahun 2020 sebesar 68,82%
4. Masih rendahnya cakupan D/S tahun 2020 sebesar 43,71%

D. Mencari Akar Penyebab Masalah


Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri faktor
penyebab yang berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan alat analisis
Ishikawa atau diagram tulang ikan ( Fish Bone Diagram). Beberapa akar
penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam faktor Man (manusia),
Material (bahan), Methode (metode), Equipment (alat) dan Environment
(lingkungan) yang dapat dilihat dalam diagram berikut :
Masih tingginya prevalensi stunting di wilayah Kecamatan Tanah Abang ( 9,45%)

Petugas kurang Kurangnya penerapan PHBS


Kurangnya memberikan Kurangnya pemberian
media penyuluhan ASI Eksklusif
promkes
Pengetahuan ibu ttg gizi Kurangnya
Faktor ekonomi kurang asupan gizi Tingginya
keluarga kurang bayi/balita angka stunting
Ibu hamil KEK atau
memadai
anemia Wil Kec.Tanah
Abang (9,45%)
Tahun 2020
Kurangnya Cara pemberian
Sanitasi air minum koordinasi informasi kurang
tidak sehat lintas sektor menarik
Kurangnya penyuluhan
Kurangnya
MCK/jamban PHBS
penyuluhan gizi Kurangnya
tidak sehat
ketersediaan
Kurangnya penyuluhan
Kurangnya dukungan klg sarana yang
ASI ekslusif
tepat
LINGKUNGAN METODE ALAT

Berdasarakan prioritas masalah yang telah ditetapkan, maka dapat


diidentifikasi akar Penyebab masalah :
 Tingginya angka stunting di Kecamatan Tanah Abang tahun 2020 (9,45%)
1. Manusia
- Kurangnya penerapan PHBS
- Kurangnya pemberian ASI eksklusive
- Kurangnya pengetahuan masyarakat/ibu tentang gizi
- Ibu hamil mengalami KEK/anemia
- Kurangnya asupan gizi bayi/balita
- Kurangnya penyuluhan petugas
2. Alat
- Kurangnya sarana yang tepat
3. Metode
- Kurangnya koordinasi lintas sektor
- Kurangnya penyuluhan PHBS
- Kurangnya penyuluhan gizi
- Kurangnya penyulhan ASI eksklusif
- Cara penyampaian informasi kurang menarik
4. Bahan.
- Kurangnya alat promosi, APE
5. Lingkungan
- Kurangnya dukungan keluarga
- MCK/jamban tidak sehat
- Sanitasi air minum kurang
Masih rendahnya cakupan N/D tahun 2020 sebesar 68,82%
DANADANA BAHANBAHAN MANUSIAMANUS
Petugas kurang IA Kurangnya penerapan PHBS
Kurangnya memberikan Kurangnya pemberian
media penyuluhan ASI Eksklusif
promkes
Pengetahuan ibu ttg gizi Kurangnya
Faktor ekonomi kurang asupan gizi Masih
keluarga kurang bayi/balita rendahnya
Balita sering sakit &
memadai
tidak vaksin lengkap cakupan N/D
Wil Kec.Tanah
Abang
Kurangnya Cara pemberian (68,82%)
Stigma masyarakat
koordinasi informasi kurang Tahun 2020
Sanitasi air minum lintas sektor menarik
tidak sehat Kurangnya penyuluhan
Kurangnya
PHBS
penyuluhan gizi Kurangnya
MCK/jamban
tidak sehat ketersediaan
Kurangnya penyuluhan
Kurangnya dukungan klg sarana yang
ASI ekslusif
tepat

LINGKUNGAN METODE ALAT

Berdasarakan prioritas masalah yang telah ditetapkan, maka dapat


diidentifikasi akar Penyebab masalah :
 Masih rendahnya cakupan N/D tahun 2020 di wilayah Kecamatan Tanah
Abang (68,82%)
1. Manusia
- Kurangnya penerapan PHBS
- Kurangnya pemberian ASI eksklusive
- Kurangnya pengetahuan masyarakat/ibu tentang gizi
- Balita sering sakit
- Balita tidak lengkap imunisasi
- Kurangnya asupan gizi bayi/balita
- Kurangnya penyuluhan petugas
2. Alat
- Kurangnya sarana yang tepat
3. Metode
- Kurangnya koordinasi lintas sektor
- Kurangnya penyuluhan PHBS
- Kurangnya penyuluhan gizi
- Kurangnya penyulhan ASI eksklusif
- Cara penyampaian informasi kurang menarik
4. Bahan.
- Kurangnya alat promosi, APE
5. Lingkungan
- Kurangnya dukungan keluarga
- MCK/jamban tidak sehat
- Sanitasi air minum kurang
- Stigma di masyarakat
Rendahnya cakupan pemberian ASI Ekslusive (15,17%)

DANA BAHAN MANUSIA

Petugas kurang Belum adanya


Kurangnya memberikan kader motivator
media edukasi ASI eksklusif
promkes
Rendahnya
kurangnya
pengetahuan cakupan
masyarakat/ibu pemberian ASI
eksklusive(15,1
7) di Pusk
Tanah Abang
Belum tersedianya
Tahun 2020
pojok ASI di sarana
Pelaporan/RR
umum Cara pemberian
belum baik
informasi kurang
baik Kurangnya
pemanfaatan
buku KIA

LINGKUNGAN METODE ALAT

Berdasarakan prioritas masalah yang telah ditetapkan, maka dapat


diidentifikasi akar Penyebab masalah :
 Cakupan pemberian ASI eksklusive masih kurang dari target
1. Manusia
- Petugas kurang memberikan edukasi
- Belum adanya kader motivator ASI eksklusive
- Kurangnya pengetahuan masyarakat/ibu
2. Alat
- Kurangnya pemanfaatan buku KIA
3. Metode
- Cara pemberian informasi kurang baik
- Pelaporan/RR belum baik
4. Bahan.
- Kurangnya alat promosi, APE
5. Lingkungan
- Belum tersedianya pojok ASI di temapt-tempat umum
Masih rendahnya cakupan D/S tahun 2020 sebesar (43,71)%

DANA BAHAN MANUSIA

Petugas kurang
Peran kader masih
melakukan sweeping
kurang
Google Form Ibu balita tidak
pemantauan melakukan pemantauan Mobilitas
tidak diisi penduduk
Rendahnya
Kurangnya yang tinggi
kunjungan D/S
pengetahuan ibu
posyandu
(43,71%) di
Pusk Tanah
Abang Tahun
Kurangnya Kurangnya koordinasi 2020
Adanya koordinasi dengan lintas program
pandemi lintas sector
covid 19 Kurangnya
Kegiatan sweeping monitoring
belum dilakukan Tidak semua ibu balita
fullcoverage Posyandu belum memiliki alat ukur
tatap muka

LINGKUNGAN METODE ALAT

Berdasarakan prioritas masalah yang telah ditetapkan, maka dapat


diidentifikasi akar Penyebab masalah :
 Masih rendahnya cakupan D/S tahun 2020 sebesar (43,71)%
1. Manusia
- Kurangnya pengetahuan ibu
- Mobilitas penduduk yang tinggi
- Peran kader posyandu masih kurang
- Petugas kurang melakukan sweeping
- Ibu balita tidak melakukan pemantauan tumbang
2. Alat
- Tidak semua ibu balita memilki alat ukur
3. Metode
- Posyandu belum tatap muka
- Kurangnya koordinasi lintas program
- Kegiatan sweeping belum total coverage
- Kurangnya monitoring
- Kurangnya koordinasi lintas sektor
4. Bahan.
- Google form tidak diisi
5. Lingkungan
- Adanya pandemi covid -19
E. Prioritas Penyebab Masalah
Berdasarkan hasil analisa penyebab masalah ( fish bone ) maka akan ditetapkan urutan prioritas penyebab masalah yaitu sebagai
berikut : Tabel penetapan urutan prioritas penyebab masalah

No Uraian Masalah yang mungkin timbul Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
- Kurangnya pengetahuan ibu - Melakukan penyuluhan ASI eksklusive - Penyuluhan ASI eksklusif pada ibu balita
1. Cakupan ASI eksklusiv
- Belum adanya kader motivator ASI - Melakukan sosialisasi ASI eksklusif kepada kader - Sosialisasi ASI eksklusif
Eksklusive - Pelatihan motivator ASI eksklusive untuk kader

- Posyandu belum dapat dilaksanakan - Dilakukan pemberian vitamin A oleh kader secara - Dilakukan pemberian vitamin A oleh
Cakupan pemberian
2. door to door kader secara door to door
Vitamin A 6-59 bln
- Dilakukan pemberian vitamin A oleh petugas Dilakukan pemberian vitamin A oleh
yang berkunjung ke puskesmas petugas yang berkunjung ke
puskesmas
- Kurangnya koordinasi lintas program - Dilakukan koordinasi lintas program untuk - Dilakukan kegiatan distribusi vitamin A
sosialisasi dan sweeping vitamin A di tempat-tempat umum seperti pasar
atau mall.
Cakupan pemberian TTD - Sekolah belum melaksanakan - Dilakukan kegiatan dibantu oleh guru dan kader - Dilakukan pemberian tablet tambah
3.
rematri pembelajaran tatap muka darah dibantu guru dan kader

Mengetahui
Kasatpel UKM Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Lingkungan
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Puskesmas Kecamatan Tanah Abang

dr. Dwi Sulistyo W Sarah Cristi, SGz


NIP.198001042006042011
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
BPUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG TAHUN 2020

A. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dapat dilihat dari hasil pencapaian Upaya
Kesehatan Lingkungan pada tahun 2020 dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel Hasil Cakupan Upaya Kesehatan Lingkungan
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Tahun 2020

TARGET CAKUPAN MEMENUHI TIDAK MEMENUHI


NO INDIKATOR
(%) (%) SYARAT (%) SYARAT (%)
Inspeksi sanitasi 59,35 40,64
1 100 100
TPM
Inspeksi sanitasi 43,20 56,80
2 100 100
TTU
Cakupan
3 kelurahan yang 100 100 0 100
stop BABS
JUMLAH 100

Berdasarkan tabel di atas capaian upaya kesehatan lingkungan di


Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Tahun 2020 diatas, dapat dilihat
semua tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan telah
dilakukan inspeksi. Dari hasil inspeksi kesehatan lingkungan tempat-
tempat umum sebanyak 56,80% tidak memenuhi syarat. Dari hasil
inspeksi kesehatan lingkungan tempat pengelolaan makanan sebanyak
40,64% tidak memenuhi syarat. Selain itu kegiatan STBM telah
dilakukan di semua wilayah namun belum ada wilayah kelurahan yang
melakukan deklarasi STBM. Capaian indikator tersebut bisa
berpengaruh pada variable yang terkait lainnya seperti angka kejadian
diare dan stunting.
Berikut adalah gambaran Pencapaian Upaya Kesehatan Lingkungan
menurut grafik jaring :

CAPAIAN UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS


KECAMATAN TANAH ABANG TAHUN 2020

100 100 100 100


100
90
80
70 59.35 56.8
60
50 40.65 43.2
40
30
20
10 0
0
Inspeksi sanitasi TPM Inspeksi sanitasi TTU STBM

Target Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat

B. Masalah Yang Dihadapi


Berdasarkan data capaian upaya kesehatan lingkungan di Puskesmas
Kecamatan Tanah Abang Tahun 2020 diatas, dapat dilihat semua
tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan telah dilakukan
inspeksi. Dari hasil inspeksi kesehatan lingkungan tempat-tempat umum
sebanyak 56,80 % tidak memenuhi syarat. Dari hasil inspeksi kesehatan
lingkungan tempat pengelolaan makanan sebanyak 40,64 % tidak
memenuhi syarat. Capaian indikator tersebut bisa berpengaruh pada
variable yang terkait lainnya seperti angka kejadian diare dan stunting.
STBM merupakan salah satu upaya penanggulangan stunting. Upaya
yang dilaksanakan belum ada yang sampai pada tahap deklarasi karena
kegiatan intervensi masih belum dilaksanakan. Berikut tahapan
pelaksanaan STBM di 7 kelurahan wilayah Kecamatan Tanah Abang.
Upaya yang dilakukan adalah koordinasi dengan lintas sektor untuk
menindaklanjuti pelaksanaan STBM sehingga mendukung upaya
menurunkan angka stunting yang tinggi di wilayah Kecamatan Tanah
Abang.
Dari hasil inspeksi TPM dan TTU masih ditemukan TTU dan TPM
yang tidak memenuhi syarat. Untuk itu perlu upaya untuk
meningkatkan jumlah TTU dan TPM yang memenuhi syarat melalui
proses penyelesaian masalah berdasarkan manajemen puskesmas.
Penetapan masalah prioritas masalah dilakukan menggunakan USG
yang meliputi Urgency (tingkat urgensi), Seriousness (tingkat
keseriusan) dan Growth (tingkat perkembangan).
Tabel Penetapan Prioritas Masalah
Kesehatan Lingkungan Dengan USG

NO PERMASALAHAN U S G HASIL PRIORITAS


TTU yang tidak memenuhi
1 2 3 3 18 II
syarat (56,80%)
TPM yang tidak memenuhi
2 4 4 4 32 I
syarat (40,64%)
Cakupan kelurahan stop BABS
3 2 3 2 12 III
(0%)

C. Mencari Akar Penyebab Masalah


Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri faktor
penyebab yang berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan alat analisis
Ishikawa atau diagram tulang ikan ( Fish Bone Diagram). Beberapa
akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam faktor Man
(manusia), Material (bahan), Methode (metode), Equipment (alat) dan
Environment (lingkungan) yang dapat dilihat dalam diagram berikut:
TPM yang tidak memenuhi syarat (40,64%)

DANA BAHAN MANUSIA

Petugas kurang Peran assosiasi


Kurangnya memberikan kurang maksimal
Pemilik TPM media pembinaan
Tidak memiliki cukup promkes Kurang
Dana untuk perbaikan
kurangnya monitoring
pengetahuan pemilik pihak terkait TPM yang
Pemilik TPM tidak TPM tentang hygiene tidak
cukup dana utk pelatihan sanitasi memenuhi
syarat tahun
2020 (40,64%)
Bahan yang
digunakan
tidak sesuai Kurangnya
Lokasi TPM tidak
koordinasi dengan Peralatan
sesuai
lintas sektor yang
Kurangnya
koordinasi linprog Kurangnya digunakan
monitoring tidak sesuai

LINGKUNGAN METODE ALAT

Berdasarakan prioritas masalah yang telah ditetapkan, maka dapat


diidentifikasi akar Penyebab masalah :
 TPM yang tidak memenuhi syarat sebanyak 40,64 %
1. Manusia
- Kurangnya pengetahuan pemilik TPM tentang higiene
sanitasi
- Peran assosiasi kurang maksimal
- Kurangnya monitoring pihak terkait
- Kurangnya pembinaan dari petugas
2. Alat
- Alat yang digunakan tidak sesuai
3. Metode
- Kurangnya koordinasi lintas program
- Kurangnya koordinasi lintas dengan lintas sektor
- Kurangnya monitoring
4. Bahan.
- Kurangnya media promosi
- Bahan yang digunakan tidak sesuai
5. Lingkungan
- Lokasi TPM tidak sesuai
6. Dana
- Pemilik TPM tidak memiliki cukup dana untuk perbaikan atau
melengkapi sarana dan prasarana
- Pemilik TPM tidak memiliki cukup dana untuk pelatihan
TTU yang tidak memenuhi syarat (56,80%)

DANA BAHAN MANUSIA

Petugas kurang Peran assosiasi


Pemilik TTU Kurangnya memberikan kurang maksimal
Tidak memiliki cukup media pembinaan
Dana untuk perbaikan promkes Kurang
kurangnya monitoring
Bangunan pengetahuan pemilik pihak terkait TTU yang tidak
Pemilik TTU blm memiliki
tidak terawat TTU tentang sanitasi memenuhi
dana utk melengkapi sarpras
syarat tahun
2020 (56,80%)

Sanksi blm Kurangnya


diterapkan koordinasi dengan Sarana dan
lintas sektor prasarana
Kurangnya
Lokasi tidak sesuai koordinasi linprog Kurangnya belum
monitoring lengkap

LINGKUNGAN METODE ALAT

Berdasarakan prioritas masalah yang telah ditetapkan, maka dapat


diidentifikasi akar Penyebab masalah :
 TTU yang tidak memenuhi syarat sebanyak 56,80%
1. Manusia
- Kurangnya pengetahuan pemilik TTU tentang sanitasi
- Peran assosiasi kurang maksimal
- Kurangnya monitoring pihak terkait
- Kurangnya pembinaan dari petugas
2. Alat
- Sarana dan prasarana belum lengkap
3. Metode
- Kurangnya koordinasi lintas program
- Kurangnya koordinasi lintas dengan lintas sektor
- Kurangnya monitoring
- Sanksi belum diterapkan
4. Bahan.
- Kurangnya media promosi
- Bangunan kurang terawat
5. Lingkungan
- Lokasi TTU tidak sesuai
6. Dana
- Pemilik TTU tidak memiliki cukup dana untuk perbaikan
- Pemilik TTU tidak memiliki cukup dana untuk melengkapi
sarana dan prasarana
-
Cakupan kelurahan stop BABS (0%)

DANA BAHAN MANUSIA

Petugas kurang Merasa cukup dg


Belum
mendapat CSR Kurangnya memberikan jamban yang ada
media sosialisasi
yang sesuai
promkes
Tidak memiliki kurangnya
pengetahuan/kesadar Cakupan
Dana untuk buat
an masy tentang kelurahan
septictank
jamban sehat yang stop
BABS 2020 di
wil Kec.Tanah
Tidak tersedia Abang (0%)
lahan yang
memadai Belum Belum semua
intervensi wilayah verifikasi Tidak ada
Belum ada aturan septictank/
Wilayah dekat limbah domestik Belum ada MCK umum
aliran sungai sanksi

LINGKUNGAN METODE ALAT

Berdasarakan prioritas masalah yang telah ditetapkan, maka dapat


diidentifikasi akar Penyebab masalah :
 Cakupan kelurahan yang stop BABS sebesar 0%
1. Manusia
- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang jamban sehat
- Petugas kurang memberikan sosialisas
- Sudah merasa cukup dengan jamban yang ada
2. Alat
- Tidak ada septictank/MCK umum
3. Metode
- Belum ada sanksi
- Belum dilakukukan verifikasi
- Belum dilakukan intervensi
4. Bahan.
- Kurangnya media promosi
5. Lingkungan
- Lokasi dekat dengan kali
- Tidak ada lahan yang tersedia
6. Dana
- Tidak memiliki dana untuk membuat septic tank
- Belum ada CSR
D. Prioritas Penyebab Masalah
Berdasarkan hasil analisa penyebab masalah ( fish bone ) maka akan ditetapkan urutan prioritas penyebab masalah yaitu sebagai
berikut :
Tabel penetapan urutan prioritas penyebab masalah

No Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih


- Kurangnya pengetahuan pemilik - Melakukan inspeksi kesehatan - Melakukan inspeksi kesehatan
TPM yang tidak memenuhi
lingkungan dan pembinaan TPM lingkungan dan pembinaan TPM
TPM tentang higiene sanitasi
1. syarat sebanyak 40,64% - Melakukan peningkatan kapasitas - Melakukan peningkatan kapasitas
pemilik TPM pemilik TPM

- Kurangnya pembinaan dari - Melakukan inspeksi kesehatan - Melakukan inspeksi kesehatan


lingkungan dan pembinaan TPM lingkungan dan pembinaan TPM
petugas
- Melakukan pengambilan sampel - Melakukan penghambilan sampel
DAMIU DAMIU
- Kurangnya koordinasi lintas - Melakukan sosialisasi hasil IKL Melakukan sosialisasi hasil IKL
kepada lintas sektor kepada lintas sektor
dengan lintas sector
- Kurangnya media promosi - Membuat media promkes dalam - Membuat media promkes dalam
rangka meningkatkan TPM rangka meningkatkan TPM
berkategori memenuhi syarat (poster berkategori (poster dan buku)
dan buku)
TTU yang tidak memenuhi - Kurangnya pengetahuan pemilik - Melakukan inspeksi kesehatan - Melakukan inspeksi kesehatan
2. lingkungan dan pembinaan TTU lingkungan dan pembinaan TTU
syarat sebanyak 56,80 % TTU tentang sanitasi

- Kurangnya pembinaan dari - Melakukan inspeksi kesehatan - Melakukan inspeksi kesehatan


lingkungan dan pembinaan TTU lingkungan dan pembinaan TTU
petugas
- Kurangnya koordinasi lintas - Melakukan sosialisasi hasil IKL TTU - Melakukan sosialisasi hasil IKL TTU
kepada lintas sektor kepada lintas sektor
dengan lintas sector
- Kurangnya media promosi - Membuat media promkes dalam - Membuat media promkes dalam
rangka meningkatkan TTU rangka meningkatkan TTU
berkategori memenuhi syarat (poster berkategori memenuhi syarat
dan buku) (poster dan buku)
- RTL yang sudah dibuat sebelumnya di - Koordinasi dengan lintas sektor - - Koordinasi dengan lintas sektor
3. STBM
wilayah gelora dan benhil belum dapat
dilaksanakan karena kendala lahan atau
- Baru 3 kelurahan yang sudah dilakukan - Melakukan pendataan di wilayah Kelurahan - Melakukan pendataan di wilayah Kelurahan
pendataan Karet Tengsin. Karet Tengsin.
- - Melakukan pemicuan STBM di wilayah Melakukan pemicuan STBM di wilayah
Kelurahan Karet Tengsin Kelurahan Karet Tengsin
- - Melakukan verifikasi STBM di wilayah - Melakukan verifikasi STBM di wilayah
Kelurahan Karet Tengsin Kelurahan Karet Tengsin
- - Melakukan deklarasi STBM di wilayah - Melakukan deklarasi STBM di wilayah
Kelurahan Karet Tengsin Kelurahan Karet Tengsin

Mengetahui
Kasatpel UKM Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Lingkungan
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Puskesmas Kecamatan Tanah Abang

dr. Dwi Sulistyo W Yuliati Faizah, AmKL


NIP.198001042006042011 NIP. 197207221998032010
UPAYA PROMOSI KESEHATAN
PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG TAHUN 2020

A. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dapat dilihat dari hasil pencapaian Upaya
Promosi Kesehatan (Promkes) pada tahun 2020 dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel Hasil Cakupan Upaya Promosi Kesehatan
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Tahun 2020

No SASARA CAPAIA CAKUPA PROSENTAS


. INDIKATOR TARGET N N N E
1 SKPD Kesehatan minimal 30 6 6 100 100
melaksanakan 3 indikator
GERMAS
2 Penyuluhan 4x/bulan 100 48 48 100 100

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa indikator promkes sudah


tercapai semua. Namun ada beberapa masalah yang dihadapi antara
lain sosialisasi belum dapat dilakukan secara tatap muka karena adanya
pandemi covid 19. Upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan
penyuluhan secara online, siaran audio atau media cetak sehingga
informasi tetap dapat disampaikan kepada masyarakat. Namun
penyuluhan tersebut memiliki kekurangan yaitu tidak terjadi komunikasi
secara 2 arah. Hal ini ditindaklanjuti dengan melakukan sosialisasi
melalui IG live atau zoom meeting.

Berikut adalah Grafik Pencapaian Upaya Promosi Kesehatan :

CAPAIAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN


PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG TAHUN 2020

100 100 100 100


100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
SKPD Kesehatan minimal melaksanakan Penyuluhan 4x/bulan
3 indikator GERMAS

TARGET CAKUPAN
B. Masalah Yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi antara lain sosialisasi belum dapat dilakukan
secara tatap muka karena adanya pandemi covid 19. Upaya yang
dilakukan adalah dengan melakukan penyuluhan secara online, siaran
audio atau media cetak sehingga informasi tetap dapat disampaikan
kepada masyarakat. Namun penyuluhan tersebut memiliki kekurangan
yaitu tidak terjadi komunikasi secara 2 arah. Hal ini ditindaklanjuti dengan
melakukan sosialisasi melalui IG live atau zoom meeting.
Pandemi covid 19 menyebabkan perubahan tatanan kehidupan baru
yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran covid 19. SKPD
Kesehatan minimal melaksanakan 3 indikator GERMAS yang harus
dikampanyekan kepada masyarakat. Germas memiliki tujuan yang
secara tidak langsung berpengaruh pada pandemi covid 19 yaitu
mengurangi risiko kematian pada pasien yang terpapat covid 19.
C. Analisa Penyusunan Rencana Kegiatan
Berdasarkan hasil analisa penyebab masalah ( fish bone ) maka akan ditetapkan urutan prioritas penyebab masalah yaitu sebagai
berikut :
Tabel penetapan urutan prioritas penyebab masalah

No Kegiatan Masalah yang mungkin timbul Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
Pelaksanaan Kampanye - Kurangnya pengetahuan - Melakukan kampanye GERAMS - Melakukan kampanye
1.
GERMAS masyarakat tentang GERMAS kepada masyarakat GERAMS kepada masyarakat
- Media promkes tentang GERMAS - Membuat media promkes tentang - Membuat media promkes
yang ada kurang inovatif GERMAS yang inovatif tentang GERMAS yang inovatif
- Kurangnya koordinasi lintas - Melakukan koordinasi lintas program - Melakukan koordinasi lintas
program dan lintas sektor dan lintas sector program dan lintas sector
- Kurangnya sarana yang tersedia - Melakukan koordinasi lintas sector - Melakukan koordinasi lintas
sektor
Penyuluhan dalam dan luar - Masih dalam pandemi Covid 19 - Melakukan sosialisasi dengan media - Melakukan sosialisasi dengan
2. online/ secara daring media online/ secara daring
gedung
- Media promkes yang ada kurang Membuat media promkes yang lebih Membuat media promkes yang
inovatif inovatif lebih inovatif
Mengetahui
Kasatpel UKM Penanggung Jawab Upaya Promosi Kesehatan
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Puskesmas Kecamatan Tanah Abang

dr. Dwi Sulistyo W dr. Amalia Fiki


NIP.198001042006042011 NIP. 198610072014032005
UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (P2P)
PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG TAHUN 2020

A. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dapat dilihat dari hasil pencapaian upaya
pencegahan dan pengendalian penyakit pada tahun 2020 dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel Hasil Cakupan Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Tahun 2020

N0 UPAYA INDIKATOR TARGET SASARAN CAPAIAN CAKUPA %


N
1 PTM Skreening Usia Produktif 100 99034 38362 38,74 38,74
2 Pelayanan Penderita 100 36522 15812 43,29 43,29
Hipertensi
3 Pelayanan Penderita DM 100 3715 2637 70,98 70,98
4 Pelayanan ODGJ Sesuai 100 247 247 100,00 100,00
Standart
5 TB Penemuan dan 85 157 133 84,71 99,66
penatalaksanaan kasus TB
6 SURVEILANC Cakupan Lap Kematian 50 574 468 81,53 100,00
E Dilakukan AV
7 Respon Time Laporan KLB 100 96 96 100,00 100,00
<24jam
8 HIV Skreening HIV pada kelompok 100 4507 4321 95,87 95,87
risiko
9 ISPA&DIARE Penatalaksanaan Pneumonia 100 6 6 100,00 100,00
dengan Metode MTBS
10 Presentase puskesmas 100 6 6 100 100
melaksanakan LROA
11 Kasus diare yang ditemukan 100 3330 3330 100 100
mendapat pelayanan sesuai
standart di sarana kesehatan
12 P2PTVZ  Laporan DBD dilakukan PE 100 100 100 100 100

13 HEPATITIS  Skreening Hepatitis pada ibu 100 100 100 100 100
hamil
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT 88,35

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa masih ada pencapaian upaya


pencegahan dan pengendalian penyakit di Puskesmas Kecamatan Tanah
Abang yang belum mencapai target yaitu sebagai berikut :
1. Cakupan pelayanan suspek TB (24,27%)
2. Cakupan screening usia productive (38,74%)
3. Cakupan pelayanan penderita hipertensi (43,29%)
4. Cakupan pelayanan penderita diabetes melitus (70,98%)
Berikut adalah gambaran Pencapaian Upaya Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit menurut grafik jaring laba-laba :

CAPAIAN UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT


PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG TAHUN 2020

Skreening Usia Produktif


P2PTVZ Pelayanan Penderita Hipertensi
100
100.00
100 100 100
Pemeriksaan Hepatitis Pelayanan Penderita DM
100.00
100 100
38.74 70.98
Kasus diare mendapat pelayanan sesuai standart 50 43.29 Pemeriksaan IVA
100.00
100 100

8.47
0
100.00
Presentase puskesmas melaksanakan LROA 100 100.00
100 Pelayanan ODGJ Sesuai Standart
24.27

100.00
100 99.66
100
Penemuan pneumonia balita Penemuan dan penatalaksanaan TB
95.87
100 100
Skreening HIV pada kelompok risiko 100.00
100 100
100.00 Penemuan dan pemeriksaan suspek TB
Respon Time Laporan KLB <24jam Cakupan Lap Kematian Dilakukan AV

Berdasarkan grafik laba-laba pada capaian upaya pencegahan dan


pengendalian penyakit di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Tahun
2020 diatas, dapat dilihat bahwa masih ada indikator upaya
pencegahan dan pengendalian penyakit yang belum mencapai.
Indikator. Indikator tersebut yaitu cakupan pelayanan suspek TB
(24,27%), cakupan screening usia productive (38,74%), cakupan
pelayanan penderita hipertensi (43,29%) cakupan pelayanan penderita
diabetes melitus (70,98%)

B. Penetapan Prioritas Masalah


Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi
masalah secara sekaligus, maka perlu dipilih prioritas masalah dengan
menggunakan metode USG. Penetapan masalah prioritas tersebut
dipandang dari segi Urgency (tingkat urgensi), Seriousness (tingkat
keseriusan) dan Growth (tingkat perkembangan) yang disajikan dalam
tabel berikut :

Tabel Penetapan Prioritas Masalah


Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

NO PERMASALAHAN U S G HASIL PRIORITAS MASALAH

1 Cakupan pelayanan 4 4 4 64 I
pasien TB (24,27%)

2 Cakupan screening 3 4 4 48 II
usia productive
(38,74%)

3 Cakupan pelayanan 4 3 3 36 III


penderita hipertensi
(43,29%)

4 Cakupan pelayanan 4 4 2 32 IV
penderita DM (70,98%)

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa masalah yang diprioritaskan


sesuai dengan urutan ranking, yaitu :
I. Cakupan pelayanan pasien TB (24,27%)
II. Cakupan screening usia productive (38,74%)
III. Cakupan pelayanan penderita hipertensi (43,29%)
IV. Cakupan pelayanan penderita diabetes melitus (70,98%)

C. Penetapan Rumusan Masalah


Setelah melakukan diskusi perihal penentuan prioritas masalah tersebut
diatas maka diputuskan untuk mengambil dua masalah prioritas menurut
urutan table USG. Rendahnya penemuan kasus pneumonia banyak
factor yang mempengaruhi. Misal jumlah kaususnya yang memang
sedikit atau kurangnya deteksi dini dari petugas. Kurangnya jumlah
kasus bisa disebabkan Karena kurangnya kompetensi petugas atau
kurangnya pencatatan. Pelayanan penderita hipertensi dan DM yang
masih rendah juga banyak dipengaruhi oleh banyak factor misalnya
banyaknya penderita yang mengobati sendiri penyakitnya tanpa
mengunjungi fasilitas kesehatan, kurangnya pencatatan oleh petugas,
atau sumber data yang hanya bersumber dari puskesmas. Untuk itu
kami menentukan dua prioritas masalah utama yang akan dipecahkan,
yaitu:
1. Cakupan pelayanan suspek TB (24,27%)
2. Cakupan screening usia productive (38,74%)

D. Mencari Akar Penyebab Masalah


Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri faktor
penyebab yang berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan alat analisis
Ishikawa atau diagram tulang ikan ( Fish Bone Diagram). Beberapa akar
penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam faktor Man
(manusia), Material (bahan), Methode (metode), Equipment (alat) dan
Environment (lingkungan) yang dapat dilihat dalam diagram berikut :
Rendahnya cakupan pelayanan suspek TB (24.27%)

DANA BAHAN MANUSIA


Pasien tidak mau
Pasien berobat ke periksa dahak
faskes lain
Kurangnya Peran kader TB
media Masyarakat tidak kurang optimal
promkes mengenal cara
Pasien tidak Rendahnya
penularan
berkunjung ke cakupan
Masyarakat tidak fasyankes karena pelayanan
mengenal gejala TB pandemi suspek
TB(24,27%)
Kurangnya di Pusk
Laboraorium
upaya
hanya ada di PKC
Tanah
screening di Abang
masyarakat
Kurangnya koordinasi
Adanya pandemi Kurangnya dengan jejaring
covid 19 koordinasi linprog
Kurangnya
Kurangnya penyuluhan TB
koordinasi lisek

LINGKUNGAN METODE ALAT

Berdasarakan prioritas masalah yang telah ditetapkan, maka dapat


diidentifikasi akar Penyebab masalah :
 Rendahnya cakupan pelayanan suspek TB (24,27%)
1. Manusia
- Masyarakat tidak mengenal gejala awal TB
- Masyarakat tidak mengenal cara penularan TB
- Pasien tidak berkunjung ke puskesamas karena pandemi
- Pasien tidak mau periksa dahak
- Peran kader TB kurang optimal
2. Alat
- Laboratorium hanya tersedia di PKC
3. Metode
- Kurangnya koordinasi lintas program
- Kurangnya koordinasi lintas sektor
- Kurangnya koordinasi lintas dengan jejaring
- Kurangnya upaya screening di masyarakat
- Kurangnya penyuluhan TB
E. Bahan.
- Kurangnya media promosi
F. Lingkungan
- Pandemi covid 19

Rendahnya cakupan screening usia produktive (38,74%)

DANA BAHAN MANUSIA


Sasaran mobile
Petugas kurang (bekerja/sekolah
melakukan )
Kurangnya
media sosialisasi Kurangnya
promkes petugas
screening dan Rendahnaya
kurangnya menginput cakupan
pengetahuan screening usia
masyarakat produktiv di
Pusk Tanah
Posbindu belum Abang Tahun
dapat Pelaporan/RR belum 2020
dilaksanakan baik

Kurangnya koordinasi
dengan kader/lintor
Kurangnya
koordinasi
linprog Kurangnya
monitoring

LINGKUNGAN METODE ALAT

Berdasarakan prioritas masalah yang telah ditetapkan, maka dapat


diidentifikasi akar Penyebab masalah :
 Cakupan screening usia produktive belum mencapai target disebabkan
oleh :
1. Manusia
- Kurangnya petugas screening dan penginput
- Sasaran mobile (sekolah/bekerja)
- Petugas kurang melakukan sosialisasi
- Kurangnya pengetahuan masyarakat
- Petugas kurang melakukan sosialisasi
2. Metode
- Posbindu PTM belum dapat dilaksanakan
- Kurangnya koordinasi lintas program
- Kurangnya koordinasi lintas dengan kader/lintor
- Pelaporan/RR belum baik
- Kurangnya monitoring
3. Bahan.
- Kurangnya media promosi
4. Lingkungan
5. Prioritas Penyebab Masalah
Berdasarkan hasil analisa penyebab masalah ( fish bone ) maka akan ditetapkan urutan prioritas penyebab masalah yaitu sebagai
berikut :
Tabel penetapan urutan prioritas penyebab masalah

No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
Rendahnya cakupan pelayanan - Masyarakat tidak mengenal gejala awal TB - Melakukan penyuluhan TB Paru - Melakukan penyuluhan TB Paru
1. suspek TB (24,27%)

- Masyarakat tidak mengenal cara - Melakukan penyuluhan TB Paru - Pembinaan kader TB


penularan TB

- Pasien tidak mau periksa dahak - Petugas memberikan edukasi dengan jelas - Meningkatkan screening TB di
masyarakat

- Peran kader TB kurang optimal - Pembinaan kader TB

- Pasien tidak mau berobat ke puskesmas - Koordinasi dengan jejaring


- Laboratorium hanya tersedia di PKC
- Kurangnya koordinasi lintas dengan - Meningkatkan screening TB di masyarakat
jejaring

- Kurangnya upaya screening di masyarakat


- Kurangnya penyuluhan TB
- Kurangnya kesadaran masyarakat - Melakukan penyuluhan IVA dan sedanis - Melakukan penyuluhan IVA dan
Rendahnya Cakupan Skreening Usia sedanis
2. Produktive (38,74%) untuk melakukan pemeriksaan IVA &
Sedanis
- Kurangnya pengetahuan masyarakat - Melakukan penyuluhan IVA dan sedanis - Sosialisasi IVA sedanis kepada linprog
dan linsek
- Petugas kurang melakukan sosialisasi - Melakukan penyuluhan IVA dan sedanis -. Melakukan pelaksanaan IVA sedanis
di lapangan (jemput bola)

- Posbindu PTM belum dapat dilaksanakan - Jika kasus melandai melakukan skreening - Jika kasus melandai melakukan
integrasi skreening integrasi

- Kurangnya koordinasi lintas program -. Melakukan pemeriksaan pada pengunjung -. Melakukan pemeriksaan pada
puskesmas pengunjung puskesmas
- Kurangnya koordinasi dengan kader/lintor

Kasatpel UKM
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang

dr. Dwi Sulistyo W


NIP.198001042006042011
UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG TAHUN 2020

A. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dapat dilihat dari hasil pencapaian upaya
kesehatan pengembangan pada tahun 2020 dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel Hasil Cakupan Upaya Kesehatan Pengembangan
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Tahun 2020

No TARGE CAPAIA CAKUPA


. INDIKATOR T SASARAN N N PROSENTASE
Pendataan kesehatan kerja
1 di tempat kerja 100 12 12 100 100
Pelaksanaaan senam
2 peregangan di puskesmas 100 288 114 32,64 32,64
3 Kegiatan Intervensi KPLDH 100 48 48 100 100
UKM PENGEMBANGAN 77,54

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa indikator kesehatan olah raga


yaitu senam peregangan pegawai belum dilaksanakan setiap hari.

CAPAIAN UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


BLUD PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG TAHUN 2020

Pendataan kesehatan kerja di tempat kerja


100
100

100
50

0
32.64

100 100
Kegiatan Intervensi KPLDH Pelaksanaaan senam peregangan di puskesmas

TARGET CAPAIAN
B. Penetapan Prioritas Masalah
Indikator upaya kesehatan pengembangan yang belum tercapai
yaitu kegiatan senam peregangan belum dilaksanakan secara ruitn di
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang. Untuk itu perlu upaya identifikasi
penyebab untuk meningkatkan capaian target upaya kesehatan
lingkungan melalui proses penyelesaian masalah berdasarkan
manajemen puskesmas. Oleh karena hanya satu indikator yang belum
tercapai sehingga tidak perlu dilakukan penetapan masalah prioritas
menggunakan USG yang meliputi Urgency (tingkat urgensi), Seriousness
(tingkat keseriusan) dan Growth (tingkat perkembangan).

C. Mencari Akar Penyebab Masalah


Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri
faktor penyebab yang berpengaruh terhadap masalah tersebut baik
secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan alat
analisis Ishikawa atau diagram tulang ikan ( Fish Bone Diagram).

DANA BAHAN MANUSIA

Petugas banyak
turlap untuk Covid Petugas puskesmas
dan vaksin memakai APD

Takut terjadi Cakupan kegiatan


kerumunan
senam peregangan
pegawai belum 100%

Sound sistem
sering rusak

LINGKUNGAN
METODE ALAT
Berdasarakan prioritas masalah yang telah ditetapkan, maka dapat diidentifikasi
akar penyebab masalah cakupan kegiatan senam peregangan pegawaibelum 100%
yaitu :
1. Manusia
- Banyak pegawai turun lapangan untuk penanganan covid
- Pegawai memakai APD
- Takut membuat kerumunan
2. Alat
- Sound sistem yang digunakan rusak

Berdasarkan fishbone diatas maka dapat dirumuskan alternatif pemecahan masalah


sebagai berikut :
Alternatif Pemecahan Masalah yaitu

No Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah


Sound sistem rusak Melakukan koordinasi dengan sarana
1 prasarana untuk perbaikan sound sistem

Petugas banyak yang turlap Kegiatan dilakukan pada pegawai yang


2 ada di dalam gedung

Takut terjadi kerumunan Kegiatan dilakukan dengan tetap menjaga


3
jarak
Pegawai memakai APD Sosialisasi kepada pegawai bahwa APD
tidak menghalangi kegiatan senam
4
peregangan

Anda mungkin juga menyukai