Bapak Rizal bekerja di PT ABCD dengan penghasilan Rp7 juta per
bulan dan mendapatkan BONUS sebesar 2 x gaji
Selain itu Bapak Rizal memiliki istri yang tidak bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga saja serta memiliki 2 anak yang masih bersekolah.
Lalu, berapa pajak atas penghasilan Bapak Rizal?
Mari bahas sedikit dengan melihat hitungannya:
1. Pajak atas penghasilan
Penghasilan bruto = 12 x Rp7.000.000 = Rp84.000.000 Biaya Jabatan = 5% x Rp84.000.000 = Rp4.200.000 Penghasilan Netto = Rp84.000.000 – Rp4.200.000 = Rp79.800.000 PTKP = Menikah (istri tidak bekerja) dan memiliki 2 anak = K/2 PTKP K/2 = Rp67.500.000 (PTKP yang berlaku saat ini) Penghasilan Kena Pajak = Rp79.800.000 – Rp67.500.000 = Rp12.300.000 PPh Terutang = 5% x Rp12.300.000 = Rp615.000 Jadi PPh terutang Bapak Rizal adalah sebesar Rp615.000 per tahun. 2.a) PPh terutang per bulan adalah Rp. 615.000 / 12 = Rp. 51.250
Pajak atas Bonus–nya saja Gaji Setahun = 12 x Rp7.000.000 = Rp84.000.000 Bonus = Rp14.000.000 (2 x 7.000.000) Penghasilan Bruto = Rp84.000.000 + Rp14.000.000 = Rp98.000.000 Biaya Jabatan = 5% x Rp98.000.000 = Rp4.900.000 Penghasilan Netto = Rp98.000.000 – Rp4.900.000 = Rp93.100.000
PTKP = Menikah (istri tidak bekerja) dan memiliki 2 anak = K/2
PTKP = K/2 = Rp67.500.000 (PTKP yang berlaku saat ini) Penghasilan Kena Pajak = Rp93.100.000 – Rp67.500.000 = Rp25.600.000 PPh Terutang = 5% x Rp25.600.000 = Rp1.280.000,-
Jumlah PPh Terutang Bapak Rizal adalah Rp1.280.000 setahun, dan
pada perhitungan sebelumnya diketahui bahwa PPh 21 Bapak Rizal atas penghasilannya saja sebesar Rp615.000, maka dengan begitu dapat diketahui bahwa penghasilan Bapak Rizal atas Bonus-nya saja itu sebesar Rp665.000 (Rp1.280.000 – Rp615.000).
2 b. ) Jadi besarnya pajak yang dibayarkan pada saat bulan penerimaan
bonus : - Pajak per bulan : Rp. 51.250,- - Pajak atas bonus : Rp. 665.000,- + Total : Rp. 716.250,-