Ikrar Wakaf
Ikrar Wakaf
Kementerian Agama Rl
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
Direktorat Pemberdayaan Wakaf
Tahun 2013
KRTR PENGRNTRR
111
Tujuan diterbitkannya buku ini adalah sebagai pedoman SRMBUTRN
standar pelayanan bagi PPAIW dan pejabat/pelaksana tekms Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
perwakafan, memberikan kepastian hiikum perbuatan wakaf
dan meningkatkan tertib administrasi perwakafan.
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Semoga buku ini dapat membenkan manfaat bagi Idta
semua. Amin. Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT
dan sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan para sahabamya, kami menyambut baik
dengan diterbitkannya Buku Standar Pelayanan Wakaf bagi
Jakarta, Oktober 2013
Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf.
^-XERjA^ rektur Pemberdayaan Wakaf
Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf selanjumya disingkat
PPAIW adalah Pejabat yang berwenang yang ditetapkan
DIREKTORATJENI)
BIKBINGAN MASY
ISLAM
oleh Menteri Agama untuk membuat akta ikrar wakaf. Buku
^ M.Attkmimy,M.Ag Standar Pelayanan Wakaf bagi Pejabat Pembuat Akta Ikrar
Wakaf disusun sebagai pedoman atau panduan serta salah satu
(P 195708091991021001
sarana pembinaan bagi Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf
dan para pejabat serta pelaksana teknis di bidang perwakafan,
dalam menyelenggarakan administrasi dan pelayanan
perwakafan kepada masyarakat.
Diharapkan dengan diterbitkannya buku ini Pejabat
Pembuat Akta Ikrar Wakaf dapat meningkatkan pelayanan di
bidang perwakafan kepada masyarakat, memberikan kepastian
hukum perbuatan wakaf dan menciptakan tertib administrasi
perwakafan.
Semoga AUah SWT memberkahi dan melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua dalam meningkat-
IV V
DRFTRR ISI
kan pelayanan kepada masyarakat khususnya di bidang
perwakafan. Amin.
halaman
Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Kata Pengantar iii
Sambutan Direktur Jenderal Bimas Islam v
Daftar Isi vii
Jakarta, November 2013
^ektur Jenderal I PPAIWDALAM PERWAKAFAN
ibingan Masyarakat Islam NASIONAL 1
DIREKTORAT JENDERAL
A. Pengertian PPAIW 1
if I BtMBtKGAN MASYARAKAT
| if
ISLAM
B. PPAIW Sebagai Pilar Perwakafan
Nasional 7
f. Dr. H. Abdul Dj mil, MA
fIR 1957041419820310031l| C. Kondisi Obyektif Perwakafan Nasional 10
A. Peran PPAIW 14
B.Tugas PPAIW 16
C. Wewenang PPAIW 23
III STANDAR PELAYANAN PRIMA
WAKAF 27
vii
VI
BRB IV IMPLEMENTASI PERAN,TUGAS BRB I
DAN WEWNANG PPAIW 53
PPAIW DALAM PERWAKAFAN NASIONAJL
A. Sistem Administrasi Perwakafan 53
Vlll
adanya suatu perbuatan hukum. Probationis causa berarti
Yang dimaksudkan dengan penandatangan dalam
akta mempunyai fungsi sebagai alat bukti, karena sejak awal
akta adalah membubuhkan nama dan si penanda tangan,
akta tersebut dibuat dengan sengaja untuk pembuktian di
sehingga membubuhkan paraf (singkatan tanda tangan)
kemudian hari.Sifat tertulisnya suatu perjanjian dalam bentuk
dianggap belum cukup. Dipersamakan dengan tanda tangan
akta ini tidak membuat sahnya perjanjian tetapi hanyalah
pada suatu akta di bawah tangan adalah sidik jari (cap jari
agar dapat digunakan sebagai alat bukti di kemudian hari.
atau cap jempol) yang dikuatkan dengan suatu keterangan
yang diberi tanggal oleh seorang notaris atau pejabat lain Kekuatan pembuktian akta dibedakan menjadi
yang ditujuk oleh undang-undang, yang menyatakan bahwa tiga macam: (1) Kekuatan pembuktian lahir (kekuatan
la mengenal otang yang membubuhkan sidik jari atau pembuktian yang didasarkan pada keadaan lahir, apa yang
orang itu diperkenalkan kepadanya, dan bahwa isi akta itu tampak pada lahirnya; acta publica probant sese ipsa); (2)
telah dibacakan dan dijelaskan kepadanya, kemudian sidik Kekuatan pembuktian formil (memberikan kepastian
jari itu dibubuhkan pada akta di hadapan pejabat tersebut tentang peristiwa bahwa pejabat dan para pihak menyatakan
(Pasal 1874 Staatsblad Nomor 29, Pasal 1, 286 Rb^. dan melakukan apa yang dknuat dalam akta);(3) Kekuatan
Pengesahan sidik jari ini lebih dikenal dengan waarmerking. pembuktian materil (memberikan kepastian tentang materi
suatu akta).
Menufut bentuknya, akta dapat dibagi menjadi akta
otentdk dan akta di bawah tangan. Akta otentik adalah akta Dalam konteks ini, Akta Ikrar Wakaf (AIW) termasuk
yag dibuat oleh pejabat yang diberi wewenang untuk itu dalam kategori akta otentik karena dibuat oleh pejabat yang
oleh penguasa, menutut ketentuan-ketentuan yang telah berwenangyangditunjuk oleh MenteriAgama,baik dariunsur
ditetapkan, baik dengan maupun tanpa bantuan dari yang Kepala KUA maupun notaris yang telah memenuhi syarat
berkepentingan (lihat pasal 165 HIR, 1868 KUH Per, dan sebagaimana diatur dalam Pasal 37 Peraturan Pemetintah
285 Rbg). Akta di bawah tangan ialah akta yang sengaja Nonor 42Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-undang
dibuat untuk pembuktian oleh para pihak tanpa bantuan dari Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, yaitu:
seorang pejabat a. PPAIW harta benda wakaf tidak bergerak berupa
Akta mempunyai dua fungsi : fiingsi formil (formatitas tanah adalah Kepala KUA dan/atau pejabat yang
causa)dan fungsi alat bukti (probationis causa). Formalitas causa menyelenggarakan urusan wakaf.
artdnya akta berfiingsi untuk lengkapnya atau sempurnanya b. PPAIW harta benda wakaf bergerak selain uang adalah
suatu perbuatan hukum,jadi bukan sahnya perbuatan hukum. Kepala KUA dan/atau pejabat lain yang ditunjuk oleh
Dalam konteks ini akta merupakan syarat formil untuk Menteri.
c. PPAIW harta benda wakaf bergerak berupa uang adalah 3 Harta benda wakaf Kepala KUA dan/ Boleh dari
Pejabat Lembaga Keuangan Syariah paling rendah berupa uang (rupiah) atau pejabat lain notaris yang telah
yang ditunjuk oleh ditetapkan oleh
setingkat Kepala Seksi LKS yang ditunjuk Menteri. Menteri Menteri Agama
d. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),(2) dan
ayat (3) tidak menutup kesempatan bagi Wakif untuk Perlu dijelaskan kenapa PPAIW pada setiap jenis harta
membuat AIW di hadapan Notaris. benda wakaf berbeda-beda? Pertanyaan ini dapat dijawab,
e. Persyaratan Notaris sebagai PPAP^JC'^ ditetapkan oleh bahwa setiap jenis harta benda wakaf memiliki karakteristik
Menteri. yang juga berbeda dalam rangka untuk memudahkan dan
mengamankan pengadministrasian harta benda wakaf.
Penjelasan pasal tersebut menyebutkan bahwa yang
Untuk harta benda tidak bergerak, khususnya berupa
dimaksud "pejabat yang menyelenggarakan urusan wakaf"
dalam pasalini adalah pejabat yang menyelenggarakan urusan
tanah, pembuatan AIW diserahkan kepada Kepala KUA
wakaf di tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Sedangkan dan/atau pejabat yang menyelenggarakan urusan wakaf.
yang dimaksud dengan "pejabat lain yang ditunjuk oleh Penyerahan kewenangan membuat AIW harta benda wakaf
Menteri" adalah pejabat yang menyelenggarakan wakaf atau tidak bergerak kepada kepala KUA karena dinUai telah
notaris yang ditunjuk oleh Menteri. mapan dan berjalan dengan baik sejak perwakafan tanah
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977
Dari penjelasan tersebut dapat digambarkan dalam tabel tentang Perwakafan Tanah Milik berdasarkan Peraturan
sebagai bedkut: Menteri Agama Nomor 1 Tahun 1978 tentang Pembuatan
AIW oleh Kepala KUA.Disampingitu,KUA adalah institusi
Jenis Harta PPAIW Keterangan I terbawah di lingkungan Kementerian Agama yang menjadi
I ■ -4
1 Harta benda wakaf Kepala KUA dan/ Boleh dari basis data informasi keagamaan terdepan, sehingga tepat
tidak bergerak, seperti atau pejabat yang notaris yang telah untuk mengeluarkan AIW
tanah, bangunan, dll. menyelenggarakan ditetapkan oleh
urusan wakaf Menteri Agama Untuk harta benda wakaf bergerak selain uang,
2 Harta benda wakaf Kepala KUA dan/ Boleh dari pembuatan AIW; selain kepala KUA, diserahkan kepada
bergerak selain uang, atau pejabat lain notaris yang telah pejabat lain yang ditunjuk oleh Menteri, seperti pejabat yang
seperti mobil, kapal yang ditunjuk oleh ditetapkan oleh
laut, pesawat, dll. Menteri Menteri Agama
menyelenggarakan wakaf atau notaris yang ditunjuk oleh
Menteri. Dilibatkannya selain kepala KUA pada pembuatan
AIW pada harta benda bergerak selain uang ini karena jenis
asetbendainibersifat mobile(bergerak)dimanakewenangan
Penetapan Menteri Agama terhadap notaris sebagai PPAIW
administrasinya berkait dengan instansi yang berbeda-beda.
berdasarkan beberapa kriteria khusus,seperti notaris pernah
Sebagai contoh, harta benda wakaf bergerak selain mengikuti pelatihan tentang perwakafan dan tidak ditujukan
uang seperti mobil, maka untuk mengurus kepindahan semata-mata untuk tujuan komersial.
kepemilikan dari seseorang atau lembaga kepada Nazhir
Untuk menggambarkan tentang posisi PPAIW, Nazhir,
sebagai benda wakaf perlu diurus ke instansi Kepolisian
dan harta benda wakaf, berikut ini peta pikirannya:
RI.Jika benda tersebut berupa kapal, misalnya, maka harus
diurus kepada instansi Syahbandar yang berada di setiap ton Wakif /•»
administratif maupun pembimbingan bagi kepentingan persyaratan: a. dewasa; b. beragama Islam; c. berakal sehat;
perwakafan masyarakat sesuai dengan koridor hukum d. tidak terhalang melakukan perbuatan hukum. Pasal 21:
yang berlaku. (1) Ikrar wakaf dituangkan dalam akta ikrar wakaf;(2) Akta
ikrar wakaf sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
B. Tugas PPAIW sedikit memuat: a. nama dan identitas Wakif; b. nama dan
identitas Nazhir; c. data dan keterangan harta benda wakaf;
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa tugas PPAIW d. peruntukan harta benda wakaf; d. jangka waktu wakaf.
bersifat lebih operasional terhadap pelayanan perwakafan
nasional. Jika merujuk pada Undang-undang Nomor 41 Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42
Tahun 2004 tentang Wakaf, memang tidak secara tegas Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-undang Wakaf
disebutkan:
dijelaskan tugas-tugas langsung PPAIW Namun, jika
dicermati secara seksama, maka akan ditemukan beberapa Pasal 28: Pembuatan AIW benda tidak bergerak wajib
poin tugas PPAIW memenuhi persyaratan dengan menyerahkan sertifikat
16 17
hak atas tanah atau sertifikat satuan rumah susun yang
saksi serta MW tidak mungkin dibuat karena Waldf sudah
bersangkutan atau tanda bukti pemilikan tanah lainnya.
meninggal dunia atau tidak diketahui lagi keberadaannya,
Pasal 29: Pembuatan APOC benda bergerak selain uang maka dibuat APAIW
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dan Pasal 21 wajib
Pasal 32: (1) Wakif menyatakan ikrar wakaf kepada
memenuhi persyaratan dengan menyerahkan bukti pemilikan
Nazhir di hadapan PPAIW dalam Majelis Ikrar Wakaf
benda bergerak selain uang.
sebagaimana dimaksud dalam Pasal30ayat(1);(2)Ikrar wakaf
Pasal 30: (1) Pemyataan kehendak Wakif dituangkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima oleh Mauqtf
dalam bentuk AIW sesuai dengan jenis harta benda yang alaih dan harta benda wakaf diterima oleh Nazhir untuk
diwakafkan,diselenggarakan dalam Majelis Ikrar Wakaf yang kepentinganM^?//^/^ alaik,(3)Ikrar wakaf yang dilaksanakan
dihadiri oleh Nazhir,Mauqtif alaih, dan sekurang-kurangnya oleh Wakif dan diterima oleh Nazhir dituangkan dalam MW
2(dua) orang saksi;(2) Kehadiran Nazhir dan Mauquf alaih oleh PPAIW;(4) AIW sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dalam Majelis Ikrar Wakaf untuk wakaf benda bergerak paling sedikit memuat: a. nama dan identitas Waldf; b. nama
berupa uang dapat dinyata-kan dengan surat pernyataan dan identitas Nazhir;c nama dan identitas saksi; d. data dan
Nazhir dan/atau Mauquf alaih;(3) Dalam hal Mauqt^ alaih keterangan harta benda wakaf; e. peruntukan harta benda
adalah masyarakat luas (publik), maka kehadiran Mauquf wakaf; dan jangka waktu wakaf;(5) Dalam hal Waldf adalah
alaih dalam Majelis Ikrar Wakaf sebagaimana dimaksud pada organisasi atau badan hukum, maka nama dan identitas
ayat (1) tidak disyaratkan; (4) Pernyataan kehendak Wakif Wakif sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a yang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dalam bentuk dicantumkan dalam akta adalah nama pengurus organisasi
wakaf-khairi atau wakcf-ahli\ (5) Wakaf ahli sebagaimana atau direksi badan hukum yang bersangkutan sesuai dengan
dimaksud pada ayat (4) diperuntukkan bagi kesejahteraan ketentuan anggaran dasar masing-masing; (6) Dalam hal
umum sesama kerabat berdasarkan hubungan darah (nasab) Nazhir adalah organisasi atau badan hukum, maka nama
dengan Waldf;(6) Dalam hal sesama kerabat dari wakaf ahli dan identitas Nazhir sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
telah punah,maka wakaf ahli karena hukum beralih statusnya huruf b yang dicantumkan dalam akta adalah nama yang
menjadi wakcf khdri yang peruntukannya ditetapkan oleh ditetapkan oleh pengurus organisasi atau badan hukum
Menteti berdasarkan pertimbangan BWI. yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar
Pasal 31: Dalam hal perbuatan wakaf belum dituangkan masing-masing.
dalam AIW sedangkan perbuatan wakaf sudah diketahui Pasal 34: Tata cara pembuatan AIW benda tidak
berdasarkan berbagai petunjuk (qarinah) dan 2 (dua) orang bergerak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan Pasal
18
19
17 dan benda bergerak selain uang sebagaimana dimaksud menyampaikan APAJW beserta dokumen pelengkap lainnya
dalam Pasal 19, Pasal 20 dan Pasal 21 dilaksanakan sebagai kepada kepala kantor pertanahan kabupaten/kota setempat
berikut: a. sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan; dalam rangka pendaftaran wakaf tanah yang bersangkutan
b. PPAP^ meneliti kelengkapan persyaratan administrasi dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) had sejak
perwakafan dan keadaan fisik benda wakaf; c. dalam hal penandatanganan APAIW
ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf b terpenuhi, Pasal 36: (1) Harta benda wakaf wajib diserahkan oleh
maka pelaksanaan ikrar wakaf dan pembuatan AIW Wakif kepada Nazhir dengan membuat berita acara serah
dianggap sah apabila dilakukan dalam Majelis Ikrar Wakaf terima paling lambat pada saat penandatanganan AIW yang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1); d. AIW yang diselenggarakan dalam Majelis Ikrar Wakaf sebagaimana
telah ditandatangani oleh Wakif, Nazhir,2(dua) orang saksi, dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1); (2) Didalam bedta acara
dan/atau Mauqtrf alaih disahkan oleh PPAIW; e. Salinan serah terima sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
AIW disampaikan kepada: Wakif; Nazhir; Mauquf alaih, disebutkan tentang keadaan serta rincian harta benda wakaf
Kantor Pertanahan kabupaten/kota dalam hal benda wakaf yang ditandatangani oleh Wakif dan Nazhir; (3) Berita
berupa tanah; dan Instansi berwenang lainnya dalam hal acara serah terima sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
benda wakaf berupa benda tidak bergerak selain tanah atau tidak diperlukan dalam hal serah terima benda wakaf telah
benda bergerak selain uang. dinyatakan dalam AIW
Pasal 35:(1) Tata cara pembuatan Akta Pengganti Akta Dari penjabaran tidak langsung yang disebutkan dalam
Ikrar Wakaf (APAIW) sebagaimana dimaksud dalam Pasal peraturan perundang-undangan wakaf di atas, maka tugas
31 dilaksanakan berdasarkan permohonan masyarakat PPAIW dapat dijabarkan sebagai berikut:
atau saksi yang mengetahui keberadaan benda wakaf; (2)
1. Sebelum pelaksanaan ikrar wakaf dari calon wakif,
Permohonan masyarakat atau 2 (dua) orang saksi yang
PPAIW harus dapat memastikan terbentuknya Majelis
mengetahui dan mendengar perbuatan wakaf sebagaimana
Ikrar Wakaf yang terdiri dari Wakif, Nazhir, mauquf
dimaksud pada ayat (1) harus dikuatkan dengan adanya
alaih, dua orang saksi, dan PPAIW itu sendiri.
petunjuk {qarinaB) tentang keberadaan benda wakaf; (3)
2. Meneliti kelengkapan persyaratan administrasi per
Apabila tidak ada orang yang memohon pembuatan
wakafan dan keadaan fisik benda wakaf.
APAIW, maka kepala desa tempat benda wakaf tersebut
berada wajib meminta pembuatan APAIW tersebut kepada 3. Menyaksikan pelaksanaan Ikrar Wakaf (pernyataan
PPAIW setempat; (4) PPAIW atas nama Nazhir wajib kehendak Waki]^ ^ hadapan Majelis Ikrar Wakaf.
20 21
sertifikat wakaf atas benda dimaksud yang menjadi
4. Mengesahkan AIW yang telah ditandatangani oleh
otoritas Badan Pertanahan Kabupaten/Kota dan/atau
WaMf, Nazhir, 2 (dua) orang saksi, dan/atau Mauquf
instansi terkait.
alcdh.
11. PPAIW atas nama Menteri Agama dan Badan Wakaf
5. Membuat berita acara serah terima harta benda
wakaf dari WaMf kepada Nazhir beserta penjelasan
Indonesia (BWl) wajib mendaftar Nazhir di Hngkup
wilayah tugasnya.
tentang keadaan serta rincian harta benda wakaf yang
ditandatangani oleh Wakif dan Nazhir. 12. Memproses penggantian Nazhir lama yang berhenti
karena kedudukannya yang disebabkan meninggal
6. Mengesahkan Nazhir,baik perseorangan,badan hukum,
dunia, berhalangan tetap, mengundurkan din" atau
maupun organisasi.
diberhentdkan oleh BWI.
7. Menyampaikan salinan AIW kepada: Wakif; Nazhir;
13. Menginventarisasi data tanah wakaf, baik yang sudah
Mauquf alaih;Kantor Pertanahan kabupaten/kota dalam
ber-sertifikat maupun masih dalam proses di BPN
hal benda wakaf berupa tanah; dan instansi berwenang
Kabupaten.
lainnya dalam hal benda wakaf berupa benda tidak
bergerak selain tanah atau benda bergerak selain uang.
14. Ikut membantu penyelesaian bila terjadi masalah yang
berkaitan dengan pensertifikatan tanah wakaf.
8. Membuat Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf (APAIW)
berdasarkan permohonan masyarakat atau saksi yang
C. Wewenang PPAIW
mengetahui keberadaan benda wakaf, atau pihak yang
telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan. Dalam terminologi hukum, wewenang seorang pejabat
9. AtasnamaNazhir,PPAIWwajibmenyampaikanAPAIW seperti PPAIW melekat pada peran dan tugasnya sebagai
beserta dokumen pelengkap lainnya kepada kepala manifestasi dalam menjalankan dan mengoptimalkan
Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota setempat dalam fungsinya.Sebagaimana tugas PPAIW Peraturan perundang-
rangka pendaftaran wakaf tanah yang bersangkutan undangan wakaf juga tidak secara rinci menyebut tentang
dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari wewenangnya secara langsung. Namun,wewenangnya dapat
sejak penandatanganan APAIW digali dari beberapa klausul yang menyangkut pengaturan
tentang PPAIW
10. Penyerahan kelengkapan adminstrasi pelaksanaan
wakaf kepada Badan Pertanahan Kabupaten/Kota dan Beberapa wewenang PPAIW dapat dijabarkan sebagai
berikut:
instansi terkait bertujuan untuk mengurus diterbitkannya
23
22
1. Memeriksa keabsahan administrasi sebagai persyaratan
dilaksanakannya Ikrar Wakaf dan penerbitan Akta Ikraf
Wakaf, meliputi kepemilikan harta benda yang akan
diwakaflcan, identitas calon Wakif, Nazhir, dan saksi- Wewenang
penggantian Nazhir, balk atas inisiatif sendiri atau Rincian singkat peran, tugas dan wewenang PPAIW
usul Wakif atau ahli warisnya apabila Nazhir dalam
jangka waktu 1 (satu) tahun sejak AIW dibuat tidak
melaksanakan tugasnya dengan baik.
5. Memediasi jika terjadi konflik antara Nazhir dengan
anggota Nazhir lainnya, antara Nazhir dengan Wakif,
antara Nazhir dengan masyarakat atau pihak-pihak lain
terkait.
26
27
dari sebuah keberhasilan organisasi (pemerintahan atau Sama halnya dilingkungan perusahaan,bahwa pelayanan
swasta). Di lingkungan birokrasi pemerintahan, pelayanan prima kepada peianggan tidak sebatas pada pelayanan
yang baik kepada masyarakat akan meningkatkan great atau Standar, namun juga harus melewati batas-batas yang lebih
image building yang efektif bagi kementerian atau lembaga. optimal (ekstra) sesuai dengan harapan peianggan. Artinya,
Sementara di sektor swasta, pelayanan kepada peianggan karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan yang melayanai
akan mendorong pertumbuhan positif dan keuntungan peianggan harus memiliki kemampuan dalam memberikan
perusahaan. "garansi" yang tidak mengecewakan melalui ucapan, sikap
Secara operasional, pelayanan prima tidak berhenti pada dan perilaku yang berhubungan dengan peianggan. Dengan
pemaknaan "melayani" sesuai standar yang ada, namun demikian, maka peianggan akan tetap terpelihara dengan
memberikan ruang yang lebih luas bagi kepuasan masyarakat baik dan secara otomatis akan menambah peianggan baru
atau costumer. Sebagai contoh, di lingkungan birokrasi karena pelayanannya.Pada saat bersamaan,perusahaan akan
Kantor Urusan Agama(KUA)terdapatprosedurpengurusan mendapatkan keuntungan yang signifikan.
pernikahan bagi masyarakat. Untuk melaksanakan prosedur Dari uraian tersebut dapat dijelaskan konsep dasar
tersebut, ada Standar Pelayanan Minimal(SPM) yang harus pelayanan prima PPAIW dalam gambar sebagai betikut:
dipenuhi oleh petugas di lapangan. Namun, pelaksanaan
SPM tersebut merupakan pelayanan terukur yang berbeda PPAIW
diberikan. Dampak nyata dari pelayanan ini akan membawa ► Great Value
28 29
Pelaksanaan tanggung jawab harus terus dibangun agar budaya kerja yang positif dapat
birokrasi
terus ditingkatkan.
Oleh karena itu, paradigma baru pelayanan PPAIW
harus dikembangkan. Sebagai orang yang dipercaya
Urgensi
Pelayanan menduduki PPAIW tidak boleh hanya menunggu pekerjaan
Pijakan pengembangan Advokasi dan
Prima PPAIW
wakaf pengamanan dengan sikap pasif, sementara di luar sana banyak harta
benda wakaf yang belum memiliki Akta Ikrar Wakaf(AIW)
dan sertifikat wakaf. Kondisi tersebut diperparah lagi dengan
sikap masyarakat yang tidak mengerti atau kurang peduli
Manifestasi keyaktnan dengan pengamanan harta benda wakaf melalui mekanisme
Agama(iman,islam,dan ihsan)
hukum resmi.Tentu ini menjadi problem serius karena harta
Gambar.l.b benda wakaf tidak akan terurus, bahkan suatu kaU akan
Urgensi pelayanan piima PPAIW berkurang atau hilang karena diambil oleh pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab.
C. Prinsip-prinsip Pelayanan Prima PPAIW Untuk membangun paradigma baru pelayanan PPAIW
maka harus ada stdmulasi-stimulasi yang dapat mendorong
Sebelum memberikan pelayanan terbaik kepada stake
holders wakaf, PPAIW harus memahami betul paradigma
pelayanan menjadi lebih optimal. Stimulasi tersebut dapat
datang dari internal, seperti meningkatkan etos kerja,
pelayanan yang akan diberikan menyangkut: mengapa
kedisiplinan, kepedulian, dan sebagainya. Sementara dari
harus melayani, apa saja bentuk-bentuk pelayanannya, dan
faktor eksternal dapat berupa pembinaan dari instansi
bagaimana memberikan pelayanan. Paradigma tersebut
lebih tinggi dari Kementerian Agama atau pihak lain yang
harus tertanam dalam pikiran, emosi dan perilaku PPAIW
berhubungan.
agar dapat memberikan yang terbaik untuk karier, tugas dan
tanggung jawabnya. Namun, semua upaya tersebut harus diorientasikan
pada kepuasan pengguna jasa dari pihak stake holders wakaf,
Paradigma lama yang selama ini menjangkiti aparatur di
khusus-nya calon Wakif. Kepuasan pengguna jasa terwujud
lingkungan pelaksana birokrasi adalah "dilayani". Paradigma dari perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja
yang tidak berpijak pada nilai-nilai idealisme tersebut tentu (basil) yang dirasakan dengan harapan sebelumnya. Tingkat
sangat bertentangan dengan tugas utama sebagai abdi negara kepuasan pengguna jasa merupakan perbedaan antara
yang harus "melayani" masyarakat. Kerangka berfikir ini kinerja yang diterima dengan harapan.
32 33
Jika dihubungkan dengan pengguna jasa PPAT^ maka Sedangkan keberhasilan PPAIW dalam memberikan
pengguna jasa dapat merasakan hal-hal sebagai betikut: pelayanan jasa kepada masyarakat pengguna jasa) akan
sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan di lapangan.
1. Jika kinerja PPAIW di bawah harapan, maka pengguna
Prinsip-prinsip pelayanan terbaik kepada pelanggan atau
jasa akan merasakan kekecewaan yang mungkin dapat
masyarakat (pengguna jasa) terletak pada tdga hal penting
diekspresikan dengan protes atau marah.
yang perlu diperhatikan, yaitu:
2. Jika kinerja PPAIW sesuai dengan Standar Pelayanan
1. Attitude (sikap)
Minimal (SPM) sebagaimana yang ditetapkan, maka
pengguna jasa akan merasa puas. Sikap adalah sebuah respon atas sebuah aksi seseorang,
baik bersifat aktif maupun pasif. Berkaitan dengan
3. Namun jika kinerja PPAIW melebihi harapan, maka
pengguna jasa akan merasa sangat puas yang mungkin pelayanan di lapangan yang diharapkan terbangun
diekspresikan melalui aprasiasi yang pantas dan dalam diri seorang pegawai adalah sikap yang baik,
penghargaan.
ramah, simpatik, empatik, dan mempunyai rasa memilild
yang tinggi terhadap perusahaan atau organisasi. Sikap
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka paradigma yang baik adalah sikap memberikan respon jujur, wajar,
pelayanan PPAIW dapat digambarkan sebagai berikut: tidak berlebihan, dan antusias dalam memberikan
informasi tentang layanan yang akan dibeiikan. Sikap
Pemahaman Tugasdan Fungsi ramah menyangkut respon yang menyenangkan, murah
34 35
Pelanggan atau pengguna jasa akan menilai perusahaan Attitude(Sikap) jj
atau lembaga dari kesan pertama dalam berhubungan
dengan orang-orang yang terlibat dalam perusahaan
Bangga terhadap pekerjaan > Serius melayani
atau lembaga tersebut.
Sikap-sikap utama dalam pelayanan prima dapat
dijelaskan sebagai berikut: Pengabdian total terhadap pekerjaan *■ Tuiusdan ikhlas
36 37
a. Mengucapkan salam pembuka pembicaraan. Salam d. Melayani masyarakat(pengguna jasa) dengan cepat,
pembuka pembicaraan seperti "assalamualaikum", tepat dan ramah. Respon pelayanan merupakan
"selamat pagi", dan seterusnya. Piinsip dari salam faktor terpenting yang dituntut oleh masyarakat
pembuka ini adalah antusiasme petugas kepada
(pengguna jasa). Seorang PPAIW atau stafiiya harus
masyarakat (pengguna jasa) yang membutxihkan
menunjukkan keseriusan dalam melayani dengan
pelayanan dengan sikap welcome, terbuka, dan
asas cepat, tepat dan ramah. Hilangkan kesan yang
slap melayani. Sebaliknya, sikap cuek atau tidak
berbelit, bertele-tele yang dapat menimbulkan kesan
peduli, apalagi tidak merespon sapaan masyarakat
pada permintaan "uang jasa" atau "tips".Paradigma
yang membutuhkan jasa, maka akan menimbulkan
yang digunakan adalah: jika dapat dipermudah,
kekecewaan atau protes.
kenapa harus dipersulit?
b. Menanyakan apa saja keinginan masyarakat
e. Menempatkan kepentingan masyarakat (pengguna
pengguna jasa). Masyarakat (pengguna jasa) yang
jasa) pada nomor urut satu. Costumer oriented
datang ke kantorKUA xintuk mengurus kepentingan
(berorientasi terhadap masyarakat atau pengguna
wakaf, maka PPAIW atau staf yang diberikan
jasa) adalah kepentingan yang paling utama dari
kepercayaan untuk menanyakan kepentingan apa
semua kepentingan lain dalam bidang pelayanan
yang akan diurus. Tentu pertanyaan yang diajukan
jasa. Jika dalam pelayanan terdapat imsur-unsur
harus dengan cara yang sopan dan simpatik.
kepentingan pribadi atau kelompok, maka
Pertanyaan ini diperlukan agar petugas secara
pelayanan tidak akan berjalan optimal, bahkan
mudah dapat melakukan pelayanan dengan cepat
terjadi penyimpangan terhadap kewenangan.
dan tepat
c. Mendengarkan dan memahami keinginan
masyarakat (pengguna jasa). Tahap berikut adalah
mendengarkan dan memahami apa yang menjadi
kepentingan masyarakat (pengguna jasa). Ketika
mendengarkan pun harus dilakukan dengan
seksama agar tidak mengajukan pertanyaan secara
berulang.
38
39
Attention (Perhatian)
Adapun bentuk-bentuk pelayanan berdasarkan konsep
tindakan dapat dijabarkan sebagai berikut:
Motivator
a. Segera mencatat keperluan masyarakat pengguna
Fasllltator
jasa).
Public service Memberikan salam
b. Menegaskan kembali keperluan masyarakat
(pengguna jasa)
Menanyakan keperluan
c. Menyelesaikan keperluan masyarakat (pengguna
jasa)
Mendengarkan keinginan
d. Menunjukkan perlakuan sopan dengan harapan
masyarakat (pengguna jasa) dapat mendapatkan
Melayani cepat, tepat, ramah
kepuasan
Mengutamakan masyarakat
Action (Tindakan)
Gambar.l.e.
Terciptanya proses komunikasi pada konsep tindakan ini Tindakan PPAIW dalam Memberikan Pelayanan
merupakan respon terhadap masyarakat(pengguna jasa)
yang memerlukan pelayanan dalam bidang perwakafan.
sedangkan behavior berkaitan dengan aspek penerimaan
D. Profil PPAIW Pfofesional
(acceptance) oleh lingkungan yang menjadi mitra atau stake
Seorang PPAIW yang memiliki sifat profesionalisme, holder berhubungan dengan lingkup pekerjaannya.
beidkut ini akan diuraikan tipologinya sebagai berikut:
Attitude merupakan cara pandang dan perilaku seseorang
Pertama, memiliki skill atau keahlian tertentu. dalam melihat dan menyikapi suatu keadaan.Attitude adalah
Dengan skill-nya, PPAIW jioga berusaha terus mengasah jendela seseorang terhadap "dunia luar". Menurut Jeff
kemampuannya untuk membeidkan yang terbaik. Seorang KeUer,attitude isyour window to the world(attitude adalah jendela
PPAIW harus memiliki kemampuan dasar,apa yang dikuasai anda terhadap dunia). Dalam keseharian sebagai pegawai
dan apa yang menjadi bidang keahliannya. Sehingga ia dapat atau karyawan, PPAIW harus bertanggung jawab terhadap
disebut sebagai orang yang expert pada bidang tertentu. "jendela" yang dimilikinya. 'jendela" bisa bersih, bisa
Penguasaan bidang tertentu sangat penting agar dalam pula berdebu, kotor, bahkan berlumpur, tergantung dari
menjalankan tugasnya dapat dengan mudah memetakan sang pemiliknya. Sehingga jelas, bagi "jendela" yang kotor
masalah, mana yang menjadi prioritas dan tidak. disebabkan karena pemiliknya tidak pernah atau enggan
Sebaliknya,seorangPPAIW yang tidak memiliki keahlian membersihkan. Hidupnya didominasi oleh cara pandang
tertentu,bahkania tidak mengertiapa keahliannya,maka akan dan perilaku negatif (negative thinking,sehingga tidak mampu
menjadi faktor penghambat yang serius ketika harus bekerja melihat setiap persoalan dengan jernih.
melayani masyarakat Seorang PPAIW seharusnya tidak Ketiga, memiliki integritas. Satu kata yang mencakup
menjadi beban organisasi atau institusi Kementerian Agama seluruh konsep etis dan moral dalam diri seorang
karena ketidakmampuannya menyumbangkan pikiran dan profesional. Menurut Hendrasyahputra dalam artikel
tenaganya untuk melayani masyarakat Di lapangan masih "integritas (hendrasyahputra.wordpress.com), setidaknya
ada sebagian PPAIW yang tidak memiliki kapabilitas dalam terdapat tiga makna yang berkaitan dengan integritas, yaitu:
melayani masyarakat. (a) integritas sebagai "unity", digunakan untuk menjelaskan
Kedua, memiliki attitude atau perilaku yang baik. Selain kondisi kesatuan, keseluruhan, keterpaduan. Ia merupakan
skill tertentu, yang dituntut dari seorang PPAIW adalah kekuatan seperti kata pepatah, bersatu kita teguh, bercerai
kualitas cara pandang dan perilaku moralnya. Dalam kita runtuh. Tidak heran bila semangat untuk bersatu,
perspektif manajemen,kesuksesanmerupakangabungan dari bersesuaian dan keberseluruhan semakin akrab didengar.
skill(keahlian), quality (kemampuan), dan behavior(perilaku). Ini dimaksudkan untuk penyeragaman dimana semua unsur
Keahlian dan kemampuan berkait dengan kualitas kinerja. dapat bersatu, namun esensinya adalah mencari kesamaan
43
42
di tengah keperbedaan.(b) integtitas adalah incorruptibility, yang paling pokok untuk menggetakkan semua potensinya
keutuhan, kebulatan, yang tidak tergoyahkan, tanpa cacat. demi memenuhi tuntutan tugas dan tanggung jawab yang
Dalam hal ini, integtitas berarti konsistensi, keterpaduan dibetikan kepadanya.
antara ide dengan perwujudan nyatanya. (c) integtitas Keempat,memiliki etos dan motivasi ketja yang tinggi.
adakb kualitas motal {moral quality), Hampir semua sepakat Menutut Toto Tasmata (2004), etos ketja adalah totalitas
mengartdkan integtitas sebagai honesty, kejujutan, ketulusan, keptibadian setta cata mengeksptesikan, memandang,
kemutnian,kelutusan, yang tidak dapat dipalsukan.la bukan meyakini dan membetikan makna pada sesuatu, yang
keputa-putaan. Sebuah kualitas kejujutan dapat dikatakan mendotong ditinya untuk bettindak dan metaih amal yang
sebagai pilat utama kualitas motal seseotang. Otang bijak optimal (highperformance), Di dalam ditinya tetkandung suatu
menyebutkan, bahwa kejujutan adalah mata uang yang laku gaitah atau motivasi, semangat untuk mengatahkan selutuh
dimana-mana. potensi yang dimilikinya, sehingga apa yang diketjakannya
Selain itu, integtitas juga adalah ketulusan, sesuatu yang benar-benat membeti kepuasan dan manfaat
sungguh-sungguh betasaldatidalam hati.Sehingga,integtitas Etos dan motivasi ketja betkaitan dengan nilai kejiwaan
bukan hanya jujut pada otang lain, namun —utamanya— jujur seseotang dalam melakukan sebuah peketjaan. Karena
pada diri senditi. Integtitas bukan kata yang dapat tetlihat itu, seotang PPAIW hatus mengisinya dengan kebiasaan-
indeta saja, namun hatus tetasa oleh hati. Ada lagi,integtitas kebiasaan positif. PPAIW memiliki semacam ketinduan
adalah putity atau kemutnian. Seseotang mungkin disebut untuk menunjukkan keptibadiannya dalam bentuk basil
sebagai pemimpin hebat yang mampu mengatut banyak ketja, serta sikap dan perilaku yang menuju atau mengatah
otang,namnn bila semuaitu dilakukan dengan memanipulasi kepada hasil yang lebih semputna. Sehingga, cata ditinya
otang lain dengan betbagai bahasa diplomasi yang ulung, mengeksptesikan sesuatu selalu betdasatkan semangat untuk
maka itu bukan sebuah bentuk dati integtitas. menuju kepada petbaikan {improvement) yang tetus betupaya
Intinya, integtitas itu yang meliputi komitmen, dengan amat sungguh-sungguh menghindati yang negatif.
kejujutan, ketulusan, dan tanggung jawab. Seotang pegawai Etos ketja juga mempunyai nilai motal ketja, yaitu
yang betmutu tinggi hatus memiliki sikap batin yang kuat sesuatu pandangan batin yang betsifat mendatah mendaging
akan semua tanggung jawab yang dibetikan kepadanya dalam peketjaan. Dia metasakan bahwa hanya dengan
sebagai konsekuensi dati kesepakatan awal menjadi seotang menghasilkan peketjaan yang tetbaik, bahkan semputna,
pegawai melalui kesepakatan ketja, atau sumpah jabatan nilai yang diyakininya dapat diwujudkan. Karenanya etos
bagi seotang pejabat Sikap batin ini merupakan pondasi ketja bukan sekedar keptibadian atau sikap, melainkan lebih
44 45
mendalam lagi, dia adakh martabat, harga diri, dan jati diri hanya dengan ketekunan dan sungguh-sungguh dalam
seseorang. melaksanakan tugas dan tanggung jawab, maka seluruh
Kelima, melaksanakan Standard Operational Procedure potensi kemanusiaannya dapat digunakan untuk mendorong
(SOP) yang telah ditetapkan. Banyak PPAIW yang tidak bagi terwujudnya kesuksesan dan kebahagiaan haldld. Tidak
mengerti tentang SOP sebagai sebuah pedoman atau acuan ada keberhasilan dan kesuksesan yang lahir dari sifat malas-
untok melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi malasan.
dan alat penilaian kinerja organisasi berdasarkan indikator- Tekun dan tajin adalah tradisi yang dibangun dan
indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan dilaksanakan oleh orang-orang sukses. Meski seseorang
tata kerja,prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang dikategorikan tidak memiliki kapabilitas tertentu,namun jika
bersangkutan. Tujuan SOP adalah menciptakan komitmen dalam dirinya telah terbentuk sikap dan perilaku tekun dan
mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja untuk rajin, maka niscaya ia sedang dalam perjalanan menuju pada
mewujudkan goodgovernance, arah yang benar.
Bagi PPAPJC'^ bermutu tdnggi, bekerja berdasarkan Tekun dan rajin adalah tradisi yang dapat menjadi modal
SOP, tidak keluar dari jalur aturan main, atau tetap berada dasar bagi terbangunnya sikap dan perilaku positif yang
pada rel yang benar {on the right tracH). Karena SOP selain menunjukkan akan kesungguhan untuk mencapai cita-cita
digunakan untuk mengukur kiaerja organisasi publik dan target hidupnya. Tanpa keduanya, seseorang yang telah
yang berkaitan dengan ketepatan program dan waktu, dikategorikan sebagai pegawai berkapasitas tinggi sekalipun,
juga digunakan untuk menilai kinerja organisasi publik niscaya ia akan banyak kehilangan kesempatan untuk maju,
di mata masyarakat berupa responsivitas, responsibilitas, bahkan akan terpuruk karenanya. Sehingga, tekun dan rajin
dan akuntabilitas kinerja. Namun, harus diakui bahwa mutlak menjadi barometer penting bagi pegawai bermutu
tidak semua satuan unit kerja memiliki SOP, sehingga tinggi.
para pegawai bekerja hanya berdasarkan kebiasaan
Ketujuh, memiliki kepribadian kreatif, inisiatif atau
dan tradisi yang sudah berjalan bertahun-tahun, bukan
ber-jiwa pelopor. Sebagai PPAIW yang baik, ia harus
berdasarkan kaedah manajemen yang rapi dan terukur.
menanyakan pada dirinya: apakah sc^a telah memherikan
Keenam, tekun dan rajin, yaitu PPAIW yang memiliki kontribusi kepada institusi, atau belum? Jika merasa telah
semangat tinggi dalam bekerja, tidak malas, tanpa pamrih. memherikan "sesuatu" kepada organisasi atau institusi,
Tekun dan rajin adalah manifestasi dari integritas. Dalam apakah kehadiran atau keberadaannya telah "dirasakan"
benaknya, telah terbangun sebuah sikap batin bahwa atau "diakui" oleh organisasi atau institusi tersebut? Jangan-
46 47
jangan sebagai pegawai, kehadirannya baru sebatas klaim organisasi, memotivasi perilaku pengikut atau rekan kerja
yang hanya menggugurkan kewajiban saja, datang, bekerja untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki
sebisanya, bahkan semaunya, dan menerima gaji atau honor kelompok dan budayanya.
setiap bialan, selesai. Seorang PPAP^ y^g bermutu baik, dalam dirinya
Pertanyaan tersebut hams dimunculkan dalam benak terbangun sikap untuk memotivasi diri dan orang lain
setiap pegawai dalam rangka untuk membangun sensitifitas untuk berbuat sesuatu yang lebih baik. Apalagi dalam
mental agar memiliki kepedulian terhadap kontribusi yang doktrin agama disebutkan bahwa setiap orang adalah
diberikankepadaofganisasiatauinstitusiyangmempercayakan pemimpin,dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung
kepadanya. Melalui pertanyaan itu pula, dengan sendirinya jawabannya. Artinya, dalam kepribadian seseorang
dapat memetakan kontribusinya selama ini.Jika belum,akan tertanam jiwa kepemimpinan, karena kepribadian terdiri
diupayakan,jika sudah,akan ditingkatkan. Sehingga,dengan dari struktur-struktur, yaitu ruh, akal, hati, dan na^
kesadaran batin tersebut akan muncul ide-ide kreatif dan yang membutuhkan kepemimpinan si empunya. Tanpa
inovatif. la selalu bemsaha memberikan yang terbaik bagi jiwa kepemimpinan, maka seseorang akan gagal membawa
rencana dan aksi-aksi strategis untuk memberikan kontribusi diririya untuk berhasil dan sukses, apalagi bagi orang lain.
atas kehadirannya dalam sebuah tim kerja. Menurut Herry Kesembilan, memiliki disiplin waktu dan kinerja, atau
Presetyo (2009), faktor terpenting dari poin ini adalah tepat waktu dalam memulai pekerjaan dan pencapaian
senantiasa mengubah did, memperbaiki setiap langkah target. Dalam bahasa lugasnya, disiplin adalah kepatuhan
yang kurang tepat, dan mengembangkan cara dan strategi untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang
untuk sukses. Prinsipnya, pegawai yang dtnamis, kreatif dan mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan,
inovatif tidak alergi terhadap perubahan untuk mendapatkan perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain,
kehidupan yang lebih batk, juga pada pematangan wawasan, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang
sikap, dan pola pikir. telah ditetapkan tanpa memiliki agenda terselubung dalam
Kedelapan, memiliki jiwa leadership (kepemimpinan). dirinya. Sehingga, pegawai yang bermutu tinggi senantiasa
Jiwa kepemimpinan tidak selalu identik dengan kiprah memperhatikan aspek ini karena besarnya pengaruh
seorang pemimpin, tetapi jiwa PPAIW yang memiliki terhadap kehidupan, baik dalam kehidupan piibadi, dalam
kemampuan mempengaruhidan memotivasioranglain untuk kehidupan masyarakat maupun dalam kehidupan berbangsa
melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan dan bernegara.
meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
48 49
Dalam konteks waktu, banyak teks suci agama yang Kemampuan kerja sama dapat diartikan pula sebagai
menyebut pentingnya memperhatikan waktu. Seorang sebuah sikap menerima masukan, peran dan ktitdk orang
PPAIW yang memiliki visi ke depan selalu memperhitungkan lain, dimana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja atau
kerangka waktu dengan seksama. Waktu yang telah berlalu melakukan suatu tindakan dalam kemanunggalan mutlak.
tidak mungkin dapat kembali lagi. Had yang sudah lewat Sehingga, jiwa kerja sama untuk menyatukan kekuatan
tidak akan datang lagi. Sedemikian pentingnya waktu, dan sinergi mutlak hams dimHild oleh seorang pegawai
banyak ungkapan yang menyatakan penghargaan terhadap yang bermutu tinggi. Sehebat apapun dia, namun jika tidak
waktu. Orang Inggtis mengatakan time is mon^(waktu adalah memiliki kemampuan untuk berkerja sama dengan orang
uan^,peribahasa Arab mengatakan al-waqtu ka as-saif(waktu lain, maka ia tidak akan mencapai tingkat keberhasilan
adalah pedan^, dan peribahasa kita menyebutkan: sesal yang optimal, bahkan kegagalan. Ibarat permainan bola,
dahulu pendapatan sesal kemudian tak berguna. Tak dapat setiap anggota tdm hams membuka ruang kerja sama sesuai
dipungkiri bahwa orang-orang yang berhasil mencapaisukses dengan peran dan kapasitas masing-masing menuju pada
dalam hidupnya adalah orang-orang yang hidup teratur dan titik keberhasilan dan kesuksesan.
berdisiplin memanfaatkan waktunya. Disiplin tidak akan Untuk memetakan profilPPAIW yang profesional dapat
datang dengan sendirinya, akan tetapi melalui latihan yang digambarkan melalui gambar sebagai berikut:
ketat dalam kehidupan ptibadinya. Demikian juga kualitas
pegawai yang sukses dan bermutu tinggi tidak terlepas dati
sikap disiplin yang tinggi.
Kesepuluh, dapat menjalin kerja sama dengan pihak
lain untuk membangun sinergi, target dan tujuan bersama.
Kemampuan bekerja sama dengan orang lain adalah kunci
keberhasilan untuk membangun sinergi. Keberhasilan
sebuah kebijakan institusi pemerintah, misalnya, tidak dapat
lepas dati kemampuanpoHg maker membangun kerja
sama atau sinergi dengan pihak-pihak terkait. Sangat tidak
mungkin,sebuah kebijakan dapat dilaksanakan dengan baik
tanpa ada kemampuan kerja sama untuk mematuhi dan
melaksanakan sebuah kebijakan tersebut.
50 51
BRB IV
PPAIW Profesional
IMPLEMENTASI PERAN,TUGAS,
DAN WEWENANG PPAIW
Memiliki Skill
55
54
.Caioh iMarte BeddirWakaf^l
L. Mengatur pelaksanaan wakaf secara lebih luas, yaitu
Dewasa
Dimiliki secara sempurna
bolehnya wakaf benda bergerak, baik berupa uang
Tidak sedang dalam sengketa
— Berakal sehat
Tidak dalam jaminan
atau selain uang, seperti saham, surat berharga, HAKI,
— Tak terhalang secara hukum
— Pemlllk sah harta benda logam mulia dan Iain-lain. Khusus pengaturan terhadap
.PeruntukaW Kemaslahatan umat
wakaf uang merupakan peluang yang sangat besar bagi
pengembangan wakaf ke depan. Karena uang bersifat
Nazhlf
3- Profesional
Transparan fleksible dan likuid yang mudah dijangkau oleh semua
Akuntabel
Perseorangan
kalangan, sehingga wakaf dapat diberdayakan secara
Organisasi
Badan Hukum
lebih cepat.
Pengaturan secara lebih rind dan lengkap terhadap
Gambar.l.a Nazhir sebagai unsur penting pengelolaan wakaf, baik
Administrasi Perwakafan perseorangan (sebelumnya disebut kelompok orang
yang terdiri dari 3 orang, salah satunya menjadi ketua),
Sedangkan dan aspek pembimbingan, PPAIW organisasi maupun badan hukum. Pengaturan ini
dalam posisi sebagai pen)^u]i perwakafan yang bertugas dimaksudkan agar pengelolaan wakaf dapat dilakukan
mensosialisasi peraturan perundang-undangan yang ada. secara lebih profesional, meminimalisir terjadinya
Salah satu bentuk sosiaUsasi peraturan penmdang-undangan penyimpangan terhadap benda-benda wakaf, serta
wakaf adalah dengan menyebarkan buku-buku, VCD, kemudahan dalam pembinaan.
maupun media lainnya. Namun,dengan segala keterbatasan 4. Memberikan peran kepada Lembaga Keuangan Syariah
yang ditemukan di lapangan, paling tidak PPAIW dapat (LXS) yang ditunjuk oleh Menteri Agama sebagai
memberikan penyuluhan darisubstansiperaturan perundang- tempat penitipan wakaf uang (wadVah) dan berhak
undangan wakaf yang berisi hal-hal sebagai berikut: mengeluarkan Sertifikat Wakaf Uang(SWU). Pelibatan
1. Menekankan perlunya pemberdayaan wakaf sebagai LKS dimaksudkan untuk mempermudah proses
pranata keagamaan yang memiJiki potensi dan manfaat pengelolaan wakaf uang dan LKS memiliki sistem
ekonomi untuk kepentingan ibadah dan memajukan dan teknologi yang memadai dalam pengamanan dan
kesejahteraan umum.Ini merupakan point kunci dimana pengembangan wakaf uang.
wakaf diberi makna yang lebih luas, yaitu tidak hanya 5. Pengaturan terhadap pembentukan Badan Wakaf
ritual, namun juga sosial dan ekonomi. Indonesia (BWI) sebagai organisasi independen dalam
56
57
rangka untuk mengembangkan perwakafan nasional. mewariskan, mengalihkan dalam bentuk pengalihan
Adapun tugas dariBWIadalah:(a)melakukan pembinaan hak lainnya tanpa izin di pidana penjara paling lama 5
terhadap Nazhir dalam mengelola dan mengembangkan (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp
harta benda wakaf; (b) melakukan pengelolaan dan 500.000.000,00 (lima rams juta rupiah); (b) bagi yang
pengembangan harta benda wakaf berskala nasional dengan sengaja mengubah peruntukan harta benda
dan internasional;(c) memberikan persetujuan dan/atau wakaf tanpa izin di pidana penjara paling lama 4
izin atas perubahan peruntukan dan status harta benda (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp
wakaf;(d) memberhentikan dan mengganti Nazhir; (e) 400.000.000,00 (empat rams juta rupiah); dan (c) bagi
memberikan persetujuan atas penukaran harta benda yang dengan sengaja menggunakan atau mengambil
wakaf;(f) memberikan saran dan pertimbangan kepada fasilitas atas hasil pengelolaan dan pengembangan harta
Pemerintah dalam penyusunan kebijakan perwakafan; benda wakaf melebihi jumlah yang ditentukan, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/
6. Dalam pengelolaan dan pengembangan harta benda
atau pidana denda paling banyak Rp 300.000.000,00
wakaf, Nazhir wakaf dapat bekerja sama dengan pihak
(tiga rams juta rupiah).
ketiga dan menjaminkan kepada asuransi Syariah.
Regulasi wakaf membuka peluang kemitraan strategis Uraian substansi peraturan perundang-undangan wakaf
antara Nazhir dengan pihak ketiga dalam rangka dapat disederhanakan dalam tabel sebagai berikut:
memberdayakan dan mengembangkan wakaf produktif.
7. Penyelesaian sengketa terhadap harta benda wakaf
diatur dengan menggunakan mediasi, arbitrase atau 1 Pranata keagamaan yang Harta benda wakaftidak hanya
pengadilan. Sengketa terhadap aset wakaf sering terjadi, memilikipotensidanmanfaat untuk kepentingan ibadah
namun belum dapat diselesaikan dengan baik. Namun, ekonomi untuk kepentingan mahdhah, tetapi juga sosial
dengan regulasi yang ada, penyelesaikan dapat dilakukan ibadah dan memajukan
kesejahteraan umum
dengan tahapan mediasi, arbitrase, dan proses hukum di
pengadilan. 2 Mengatur harta benda Sebelumnya hanya berupa
bergerak, baik uang maupun harta benda tidak bergerak,
8. Adanya ketentuan pidana umum dan sanksi
selain uang, seperti HAKI, khususnya tanah
administratif terhadap penyimpangan aset wakaf dan
logam mulia, saham, surat
pengelolannya sebagai berikut: (a) bagi yang dengan berharga, dan Iain-lain
sengaja menjaminkan, menghibahkan, menjual,
3 Mengatur tentang Nazhir Ketiga jenis Nazhir ini sebagai 8 Adanya ketentuan Sebelumnya tidak dicantum-
sebagai unsur penting wakaf, respon atas beragamnya jenis pidana umum dan sanksi kan ketentuan ancaman
baikperseorangan,organisasi dan flingsi harta benda wakaf administratif terhadap pidanaumum
maupiin badan hukum. penyimpangan aset wakaf
4 Membuka peran kepada Keterlibatan LKS sebagai dan pengelolaannya
LKS Penerima Wakaf Uang terobosan penting dalam
sebagai tempat penitipan pengelolaan wakaf
Tabel.l.a
uang (wadi'ah) dan berhak
mengeluarkan Sertifikat Substansi Peraturan Perundang-undangan Wakaf
Wakaf Uang(SWU)
5 Pembentukan Badan Wakaf Perwakilan BWI dapat Disamping itu, PPAIW juga dapat menyampaikan hal-
Indonesia (BWI) iintuk dibentuk di daerah setelah hal terkait dengan kesadaran terhadap pengamanan aset-
membina Nazhir dalam rnempertimbangkan aset dan pemberdayaan wakaf secara umum. Kesadaran
rangka memajukan per- urgensinya. masyarakat terhadap pengamanan merupakan hal penting,
wakafan nasional. karena substansi dari wakaf itu sendiri adalah keabadian
6 Dalam pengelolaan dan Fungsi dari asuransi Syariah benda yang ddak boleh berkurang, atau hilang. Bentuk-
pengembangan harta benda adalah untuk menghindari bentuk pengamanan harta benda wakaf, khususnya tanah
wakaf, Nazhir wakaf dapat ketika teijadi kerugian (lost) adalah memproses pembuatan AIW bagi yang belum ada,
bekeija sama dengan pihak dan sertifikat bagi yang baru ada AP^-n^^a. Jika Nazhir,
ketiga dan menjaminkan Wakif atau ahli warisnya tidak ada dan harta benda wakaf
kepada asuransi Syariah. belum ada AIW, maka masyarakat dapat mengurus APAPJ7
7 Penyelesaian sengketa Penyelesaian dimaksudkan berdasarkan saksi atau qarinah (petunjuk) yang mendukung.
terhadap harta benda wakaf agar pola penanganan sengketa Upaya pengamanan harta benda wakaf sangat
melalui mediasi, arbitrase wakaf dapat diselesaikan penting, meskipun Nazhir dituntut agar manfaat dari
atau pengadilan. dengan baik pemberdayaannya dapat diperoleh secara lebih optimal.
Bagaimana harta benda wakaf dapat memberikan manfaat
yang lebih optimal jika bentuk bendanya hilang,atau minimal
berkurang volumenya.
Uraian tentang urgensi pengamanan harta benda wakaf sejarah kemajuan peradaban umat Islam pernah dicapai
dapat disederhanakan dalam bentuk gambar sebagai berikut: karena peran wakaf? Terlebih lagi potensi wakaf di Indonesia
sangat besar, baik berupa harta benda wakaf tidak bergerak
, Pengamanan Harta Benda Wakaf
maupun bergerak berupa uang.
Menurut data paling mutakhir yang dimiliki oleh
I j » AlW/APAIW Direktorat Pemberdayaan Wakaf tahun 2011, jumlah aset
tanah wakaf di Indonesia seluas 3,492,045,373.754 M2,
PPAIW ► Sertiflkasi atau sekitar 3492 KM2. Jika disandingkan dengan luas Ibu
Kota Jakarta yang hanya 661,52 KM2 dan negara Singapura
yang hanya 679 KM2, maka jumlah aset tanah wakaf
> Advokasi 1
Indonesia lebih dari dua kali lipat luas Jakarta plus Singapura.
Perbandingan ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar. l.b.
66 67
Sedangkan urgensi sinergitas PPAIW dengan Badan PPAIW ,Badan Pertanahan
68 69
menjadi alat imtuk mengukur kinerja pelayanan serta dalam membuat suatu pengaduan ataupun tuntutan
menjadi alat monitoring dan evaluasi kinerja pelayanan; apabila tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan
2. MelakukanperbaikankinerjapelayananpubIik.Perbaikan standar yang telah ditetapkan.
kinerja pelayanan publik mudak harus dilakukan, Berdasarkan uraian di atas, maka standar pelayanan
dikarenakan dalam kehidupan bernegara pelayanan menjadi faktor kund dalam upaya meningkatkan kualitas
publik menyangkut aspek kehidupan yang sangat luas. pelayanan publik PPAIW Upaya penyediaan pelayanan
Hal ini disebabkan tugas dan fungsi utama pemerintah yang berkualitas antara lain dapat dilakukan dengan
adalah memberikan dan memfasilitasiberbagaipelayanan memperhatikan ukuran-ukuran yang menjadi kriteria kinerja
publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai dari pelayanan. Menurut LAN (2003), kriteria-kriteria pelayanan
pelayanan dalam bentuk pengaturan ataupun pelayanan- tersebut antara lain:
pelayanan lain dalam rangka memenuhi kebutuhan 1. Kesederhanaan, yaitu bahwa tata cara pelayanan dapat
masyarakat dalam bidang pendidikan,kesehatan, utilitas, diselenggarakan secara mudah, lancar, cepat, tidak
sosial dan lainnya; berbelit-belit, mudah dipahami dan dilaksanakan oleh
3. Meningkatkanmutupelayanan.Adanyastandarpelayanan pelanggan;
dapat membantu unit-unit penyedia jasa pelayanan 2. R' eliabiHtas, meliputi konsistensi dari kinerja yang tetap
untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi dipertahankan dan menjaga saling ketergantungan
masyarakat (pengguna jasa). Dalam standar pelayanan antara masyarakat(pengguna jasa) dengan pihak PPAIW,
ini dapat terlihat dengan jelas dasar hukum, persyaratan seperti menjaga keakuratan data, ketelitian pencatatan
pelayanan, prosedur pelayanan, waktu pelayanan, biaya data dan tepat waktu;
serta proses pengaduan, sehingga petugas pelayanan 3. Tan^ungaufob dari PPAIW atau petugas yang ditunjuk,
memahami apa yang seharusnya mereka lakukan dalam yang meliputi pelayanan sesuai dengan urutan waktunya,
memberikan pelayanan. Masyarakat sebagai pengguna menghubungi masyarakat (pengguna jasa) secepatnya
jasa pelayanan juga dapat mengetahui dengan pasti apabila terjadi sesuatu yang perlu segera diberitahukan;
hak dan kewajiban apa yang harus mereka dapatkan 4. Kecakapan PPAIW atau petugas yang ditunjuk dengan
dan lakukan untuk mendapatkan suatu jasa pelayanan. menguasai keterampilan dan pengetahuan yang
Standar pelayanan juga dapat membantu meningkatkan dibutuhkan; pendekatan kepada masyarakat (pengguna
transparansi dan akuntabilitas kinerja suatu unit jasa) dan kemudahan kontak masyarakat(pengguna jasa)
pelayanan.Dengan demikian,masyarakat dapat terbantu dengan petugas.
70 71
5. Keramahan^ meliputi kesabaran, perhatian dan bahaya, resiko dan keragu-raguan. Jaminan keamanan
persahabatan dalam kontak antara petugas pelayanan yang perlu kita berikan agar masyarakat(pengguna jasa)
dan masyarakat(pengguna jasa). Keramahan diperlukan tidak ragu-ragu;
untuk menjaga kepercayaan masyarakat(pengguna jasa) 11. Mengerti apa yang diharapkan masyarakat (pengguna
dalam perwakafan. jasa), Hal ini dapat dHakukan dengan berusaha mengerti
6. Keterbukaan,yaitu bahwa masyarakat(pengguna jasa) bisa apa saja yang dibutuhkan masyarakat(pengguna jasa).
mengetahui seluruh informasi yang mereka butuhkan 12. Kenyataan^ meliputi bukti-bukti atau wujud nyata dari
secara mudah dan gamblang, meliputi informasi pelayanan, berupa fasilitas fisik, adanya petugas yang
mengenai tata cara, persyaratan, waktu penyelesaian, melayani masyarakat (pengguna jasa), peralatan yang
biaya dan Iain-lain; digunakan dalam memberikan pelayanan,kartu pengenal
7. Komunikasi antara petugas dan masyarakat (pengguna dan fasilitas penunjang lainnya;
jasa). Komunikasi yang baik dengan masyarakat 13. Efisien, yaitu bahwa persyaratan pelayanan hanya dibatasi
(pengguna jasa) adalah bahwa masyarakat (pengguna pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan pencapai
jasa) tetap memperoleh informasi yang berhak sasaran pelayanan dengan tetap memperhatikan
diperolehnya dari petugas pelayanan dalam bahasa yang keterpaduan antara persyaratan dengan produk
mereka mengerti; pelayanan;
8. Kredibilitas, meliputi adanya saling percaya antara 14. Ekonoms, yaitu agar pengenaan biaya pelayanan harus
masyarakat (pengguna jasa) dan petugas pelayanan, ditetapkan secara wajar dengan memperhatikan nilai
adanya usaha yang membuat petugas pelayanan tetap barang/jasa dan kemampuan masyarakat (pengguna
layak dipercayai, adanya kejujuran kepada masyarakat jasa) untuk membayar.
(pengguna jasa) dan kemampuan petugas pelayanan;
9. Kgelasan dan kspastian, yaitu mengenai tata cara, rincian
layanan, jadwal waktu penyelesaian layanan tersebut
Hal ini sangat penting karena masyarakat (pengguna
jasa) tidak boleh ragu-ragu terhadap pelayanan yang
dibetikan;
10. Keamanan, yaitu usaha untuk memberikan rasa aman
dan bebas pada masyarakat(pengguna jasa) dari adanya
72 73
DAFTARPUSTAKA
74
75
10. Undang-undang Nomor 41 Tahiin 2004 tentang Wakaf TIM PENYUSUN
11. http://hendrasyahputra.wofdpfess.com, artikel tentang BUKU STANDAR PELAYANAN WAKAF
"integritas", diunduh pada tanggal 15 Agustus 2011 BAGI PEJABAT PEMBUAT AKTAIKRAR WAKAF
(PPAIW)
12. http://bwi.or.id/index..potensi-wakaf-uang-capai-20-
tfiliuntahun. diunduh pada tanggal 28Juli 2011
Susunan Tim:
DIREKTORAT JENDERAL
BIMBINOAN MASVARAKAT
ISLAM
djuni, S.Sos
&/K inp2 95708101983031004
76 77