Anda di halaman 1dari 42

^ '' - J i

Kementerian Agama Rl
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
Direktorat Pemberdayaan Wakaf
Tahun 2013
KRTR PENGRNTRR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke hadirat


Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-Nya Direktorat
Pemberdayaan Wakaf dapat menyelesaikan penulisan Buku
StandarPelayanan Wakaf bagiPejabatPembuat Akta Ikrar Wakaf
(PPAIW)Tahun 2013, sesuai rencana yang telah ditetapkan.
Menurut Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 41 Tahun
2004 tentang Wakaf Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf yang
disingkat PPAIW, adalah pejabat berwenang yang ditetapkan
oleh Menteri untuk membuat akta ikrar wakaf. Dari pengertian
ini dapat disimpulkan bahwa PPAIW mempunyai peranan yang
sangat penting dalam tertib administrasi dan kepastian hukum
perbuatan wakaf di Indonesia. Oleh karena itu Direktorat
Pemberdayaan Wakaf memandang perlu untuk menerbitkan
Buku Standar Pelayanan Wakaf bagi Pejabat Pembuat Akta Ikrar
Wakaf.

Buku ini membahas tentang standar pelayanan wakaf yang


harus dilaksanakan oleh Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf
dalam melaksanakan tugasnya, yang terbagi menjadi 4 (empat)
bab, Bab I PPAIW Dalam Perwakafan Nasional, Bab II Peran,
Tugas dan Wewenang PPAIW Bab III Standar Pelayanan Prima
Wakaf, Bab IV Implementasi Peran, Tugas dan Wewenang
PPAIW

111
Tujuan diterbitkannya buku ini adalah sebagai pedoman SRMBUTRN
standar pelayanan bagi PPAIW dan pejabat/pelaksana tekms Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
perwakafan, memberikan kepastian hiikum perbuatan wakaf
dan meningkatkan tertib administrasi perwakafan.
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Semoga buku ini dapat membenkan manfaat bagi Idta
semua. Amin. Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT
dan sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan para sahabamya, kami menyambut baik
dengan diterbitkannya Buku Standar Pelayanan Wakaf bagi
Jakarta, Oktober 2013
Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf.
^-XERjA^ rektur Pemberdayaan Wakaf
Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf selanjumya disingkat
PPAIW adalah Pejabat yang berwenang yang ditetapkan
DIREKTORATJENI)
BIKBINGAN MASY
ISLAM
oleh Menteri Agama untuk membuat akta ikrar wakaf. Buku
^ M.Attkmimy,M.Ag Standar Pelayanan Wakaf bagi Pejabat Pembuat Akta Ikrar
Wakaf disusun sebagai pedoman atau panduan serta salah satu
(P 195708091991021001
sarana pembinaan bagi Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf
dan para pejabat serta pelaksana teknis di bidang perwakafan,
dalam menyelenggarakan administrasi dan pelayanan
perwakafan kepada masyarakat.
Diharapkan dengan diterbitkannya buku ini Pejabat
Pembuat Akta Ikrar Wakaf dapat meningkatkan pelayanan di
bidang perwakafan kepada masyarakat, memberikan kepastian
hukum perbuatan wakaf dan menciptakan tertib administrasi
perwakafan.
Semoga AUah SWT memberkahi dan melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua dalam meningkat-

IV V
DRFTRR ISI
kan pelayanan kepada masyarakat khususnya di bidang
perwakafan. Amin.
halaman
Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Kata Pengantar iii
Sambutan Direktur Jenderal Bimas Islam v
Daftar Isi vii
Jakarta, November 2013
^ektur Jenderal I PPAIWDALAM PERWAKAFAN
ibingan Masyarakat Islam NASIONAL 1

DIREKTORAT JENDERAL
A. Pengertian PPAIW 1
if I BtMBtKGAN MASYARAKAT
| if
ISLAM
B. PPAIW Sebagai Pilar Perwakafan
Nasional 7
f. Dr. H. Abdul Dj mil, MA
fIR 1957041419820310031l| C. Kondisi Obyektif Perwakafan Nasional 10

II PERAN,TUGAS DAN WEWENANG


PPAIW 13

A. Peran PPAIW 14
B.Tugas PPAIW 16
C. Wewenang PPAIW 23
III STANDAR PELAYANAN PRIMA
WAKAF 27

A. Konsep Dasar Pelayanan Prima


PPAIW 27

B. Urgensi Pelayanan Prima PPAIW 30


C. Prinsip-prinsip Pelayanan Prima
PPAIW 32

D. Profil PPAIW Profesional 42

vii
VI
BRB IV IMPLEMENTASI PERAN,TUGAS BRB I
DAN WEWNANG PPAIW 53
PPAIW DALAM PERWAKAFAN NASIONAJL
A. Sistem Administrasi Perwakafan 53

B. Sinergitas Pelayanan PPAIW 66


C. Implementasi Pelayanan Prima PPAIW 69 A. Pengertian PPAIW
DAFTAR PUSTAKA 75 PejabatPembuat Akta Ikrar Wakaf atau disingkat dengan
PPAIW menurutKetentxian Umum Undang-undangNomor
41 Tahun 2004 tentang Wakaf adalah pejabat berwenang
yang ditetapkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia
untuk membuat Akta Ikrar Wakaf (AIW).
Yang dimaksud dengan pejabat disini adalah orang
yang diberikan tugas dan kewenangan yang sah menurut
hukum untuk membuat AIW Sedangkan AIW adalah bukti
pernyataan kehendak Wakif untuk mewakafkan harta benda
miliknya guna dikelola Nazhir (pengelola wakaf) sesuai
dengan peruntukan harta benda wakaf yang dituangkan
dalam bentuk "akta".

Yang dimaksud dengan "akta" tersebut adalah surat


yang diberi tanda tangan, yang memuat peristiwa yang
menjadi dasar suatu hak atau perikatan, yang dibuat sejak
semula dengan sengaja untuk pembuktian. Akta merupakan
salah satu alat bukti tertulis (surat) sebagaimana diatur dalam
pasal 138,165,167 HIR; 164, 285-305 Rbg dan pasal 1867-
1894 KUH Per. Keharusan ditandatanganinya suatu akta
didasarkan pada ketentuan pasal 1869 KUH Per, dengan
tujuan untuk mengindividualisir suatu akta sehingga dapat
membedakan dari satu akta dengan yang lainnya.

Vlll
adanya suatu perbuatan hukum. Probationis causa berarti
Yang dimaksudkan dengan penandatangan dalam
akta mempunyai fungsi sebagai alat bukti, karena sejak awal
akta adalah membubuhkan nama dan si penanda tangan,
akta tersebut dibuat dengan sengaja untuk pembuktian di
sehingga membubuhkan paraf (singkatan tanda tangan)
kemudian hari.Sifat tertulisnya suatu perjanjian dalam bentuk
dianggap belum cukup. Dipersamakan dengan tanda tangan
akta ini tidak membuat sahnya perjanjian tetapi hanyalah
pada suatu akta di bawah tangan adalah sidik jari (cap jari
agar dapat digunakan sebagai alat bukti di kemudian hari.
atau cap jempol) yang dikuatkan dengan suatu keterangan
yang diberi tanggal oleh seorang notaris atau pejabat lain Kekuatan pembuktian akta dibedakan menjadi
yang ditujuk oleh undang-undang, yang menyatakan bahwa tiga macam: (1) Kekuatan pembuktian lahir (kekuatan
la mengenal otang yang membubuhkan sidik jari atau pembuktian yang didasarkan pada keadaan lahir, apa yang
orang itu diperkenalkan kepadanya, dan bahwa isi akta itu tampak pada lahirnya; acta publica probant sese ipsa); (2)
telah dibacakan dan dijelaskan kepadanya, kemudian sidik Kekuatan pembuktian formil (memberikan kepastian
jari itu dibubuhkan pada akta di hadapan pejabat tersebut tentang peristiwa bahwa pejabat dan para pihak menyatakan
(Pasal 1874 Staatsblad Nomor 29, Pasal 1, 286 Rb^. dan melakukan apa yang dknuat dalam akta);(3) Kekuatan
Pengesahan sidik jari ini lebih dikenal dengan waarmerking. pembuktian materil (memberikan kepastian tentang materi
suatu akta).
Menufut bentuknya, akta dapat dibagi menjadi akta
otentdk dan akta di bawah tangan. Akta otentik adalah akta Dalam konteks ini, Akta Ikrar Wakaf (AIW) termasuk
yag dibuat oleh pejabat yang diberi wewenang untuk itu dalam kategori akta otentik karena dibuat oleh pejabat yang
oleh penguasa, menutut ketentuan-ketentuan yang telah berwenangyangditunjuk oleh MenteriAgama,baik dariunsur
ditetapkan, baik dengan maupun tanpa bantuan dari yang Kepala KUA maupun notaris yang telah memenuhi syarat
berkepentingan (lihat pasal 165 HIR, 1868 KUH Per, dan sebagaimana diatur dalam Pasal 37 Peraturan Pemetintah
285 Rbg). Akta di bawah tangan ialah akta yang sengaja Nonor 42Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-undang
dibuat untuk pembuktian oleh para pihak tanpa bantuan dari Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, yaitu:
seorang pejabat a. PPAIW harta benda wakaf tidak bergerak berupa
Akta mempunyai dua fungsi : fiingsi formil (formatitas tanah adalah Kepala KUA dan/atau pejabat yang
causa)dan fungsi alat bukti (probationis causa). Formalitas causa menyelenggarakan urusan wakaf.
artdnya akta berfiingsi untuk lengkapnya atau sempurnanya b. PPAIW harta benda wakaf bergerak selain uang adalah
suatu perbuatan hukum,jadi bukan sahnya perbuatan hukum. Kepala KUA dan/atau pejabat lain yang ditunjuk oleh
Dalam konteks ini akta merupakan syarat formil untuk Menteri.
c. PPAIW harta benda wakaf bergerak berupa uang adalah 3 Harta benda wakaf Kepala KUA dan/ Boleh dari
Pejabat Lembaga Keuangan Syariah paling rendah berupa uang (rupiah) atau pejabat lain notaris yang telah
yang ditunjuk oleh ditetapkan oleh
setingkat Kepala Seksi LKS yang ditunjuk Menteri. Menteri Menteri Agama
d. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),(2) dan
ayat (3) tidak menutup kesempatan bagi Wakif untuk Perlu dijelaskan kenapa PPAIW pada setiap jenis harta
membuat AIW di hadapan Notaris. benda wakaf berbeda-beda? Pertanyaan ini dapat dijawab,
e. Persyaratan Notaris sebagai PPAP^JC'^ ditetapkan oleh bahwa setiap jenis harta benda wakaf memiliki karakteristik
Menteri. yang juga berbeda dalam rangka untuk memudahkan dan
mengamankan pengadministrasian harta benda wakaf.
Penjelasan pasal tersebut menyebutkan bahwa yang
Untuk harta benda tidak bergerak, khususnya berupa
dimaksud "pejabat yang menyelenggarakan urusan wakaf"
dalam pasalini adalah pejabat yang menyelenggarakan urusan
tanah, pembuatan AIW diserahkan kepada Kepala KUA
wakaf di tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Sedangkan dan/atau pejabat yang menyelenggarakan urusan wakaf.
yang dimaksud dengan "pejabat lain yang ditunjuk oleh Penyerahan kewenangan membuat AIW harta benda wakaf
Menteri" adalah pejabat yang menyelenggarakan wakaf atau tidak bergerak kepada kepala KUA karena dinUai telah
notaris yang ditunjuk oleh Menteri. mapan dan berjalan dengan baik sejak perwakafan tanah
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977
Dari penjelasan tersebut dapat digambarkan dalam tabel tentang Perwakafan Tanah Milik berdasarkan Peraturan
sebagai bedkut: Menteri Agama Nomor 1 Tahun 1978 tentang Pembuatan
AIW oleh Kepala KUA.Disampingitu,KUA adalah institusi
Jenis Harta PPAIW Keterangan I terbawah di lingkungan Kementerian Agama yang menjadi
I ■ -4
1 Harta benda wakaf Kepala KUA dan/ Boleh dari basis data informasi keagamaan terdepan, sehingga tepat
tidak bergerak, seperti atau pejabat yang notaris yang telah untuk mengeluarkan AIW
tanah, bangunan, dll. menyelenggarakan ditetapkan oleh
urusan wakaf Menteri Agama Untuk harta benda wakaf bergerak selain uang,
2 Harta benda wakaf Kepala KUA dan/ Boleh dari pembuatan AIW; selain kepala KUA, diserahkan kepada
bergerak selain uang, atau pejabat lain notaris yang telah pejabat lain yang ditunjuk oleh Menteri, seperti pejabat yang
seperti mobil, kapal yang ditunjuk oleh ditetapkan oleh
laut, pesawat, dll. Menteri Menteri Agama
menyelenggarakan wakaf atau notaris yang ditunjuk oleh
Menteri. Dilibatkannya selain kepala KUA pada pembuatan
AIW pada harta benda bergerak selain uang ini karena jenis
asetbendainibersifat mobile(bergerak)dimanakewenangan
Penetapan Menteri Agama terhadap notaris sebagai PPAIW
administrasinya berkait dengan instansi yang berbeda-beda.
berdasarkan beberapa kriteria khusus,seperti notaris pernah
Sebagai contoh, harta benda wakaf bergerak selain mengikuti pelatihan tentang perwakafan dan tidak ditujukan
uang seperti mobil, maka untuk mengurus kepindahan semata-mata untuk tujuan komersial.
kepemilikan dari seseorang atau lembaga kepada Nazhir
Untuk menggambarkan tentang posisi PPAIW, Nazhir,
sebagai benda wakaf perlu diurus ke instansi Kepolisian
dan harta benda wakaf, berikut ini peta pikirannya:
RI.Jika benda tersebut berupa kapal, misalnya, maka harus
diurus kepada instansi Syahbandar yang berada di setiap ton Wakif /•»

pelabuhan laut, dan seterusnya. Dengan alasan tersebut,


maka pembuatan AIW dapat juga diserahkan kepada pejabat - Tanah
yang menyelenggarakan wakaf atau notaris, dengan tujuan l^rar Wakaf - Bangunari
- Uang
agar tertib admistrasi dapat dilakukan. • Logam Mulia
- Dll
Sedangkan pembuatan ATW untuk benda bergerak
Peran PPAIW lAktalkrarWa
berupa uang diserahkan kepada Pejabat Lembaga Keuangan
Syariah (LKS) yang jabatannya paling rendah setingkat
Kepala Seksi LKS yang ditunjuk Mented sebagai LKS
Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU). Penunjukan terhadap ^ >1 Kesejahteraan Omum |j|
pejabat LKS karena Sumber Daya Manusia (SDM)-nya
secara teknis mengerti masalah administrasi keuangan. B. PPAIW Sebagai Pilar Perwakafan Nasional
Disamping itu lebih untuk memudahkan bagi calon wakif
Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW)
untuk mencatatkan perilaku (perbuatan) wakafaya. Karena
merupakan salah satu pilar penting dalam perwakafan
jika yang membuatAIW diserahkan kepada kepala KUA akan
nasional. Berdasarkan Undang-undang Nomor 41 Tahun
menambah rumit birokrasi dan menyulitkan kontrolnya.
2004 tentang Wakaf,PPAIW adalah pejabat berwenang yang
Namun demikian, meskipun setiap jenis harta benda ditetapkan oleh Menteri Agama untuk membuat Akta Ikrar
wakaf tersebut telah ditentukan pembuat AIW sesuai Wakaf (AIW). Diantara tugas-tugas pokok PPAIW adalah
dengan lingkup keahlian dan kewenangannya, namun menyediakan administrasi wakaf dan melayani keperluan
wakif tetap berpeluang membuat AIW di hadapan notaris calon wakif yang akan mewakafkan sebagian harta bendanya
yang telah ditetapkan oleh Menteri Agama sebagai PPAIW dengan baik.
Posisi PPAIW secara administratif sangat penting Terlepas dari hal tersebut, dalam rangka untuk
dan strategis, yaitu untuk kepentingan pengamanan harta menciptakan PPAIW yang profesional, memiliki komitmen
benda wakaf dan sisi hukum, khususnya dan sengketa dan tanggung jawab, maka perlu sebuah upaya serius
dan perbuatan pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab. yang dHakukan dengan berbagai pendekatan. Salah satu
Banyak di lapangan ditemukan harta benda wakaf belum pendekatan yang sangat strategis adalah menyelenggarakan
ada AIW karena belum didaftarkan oleh Nazhir di KUA, Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang secara khusus
atau telah memiliki AIW namun belum memillki sertifikat didesain dengan modul terstruktur dan terukur, baik pada
karena belum optimalnya peran PPAIW dalam menjalankan tataran konsep maupun penerapan operasional, dan tentu
tugas dan fungsinya. saja kapasitas tutor atau widyaiswara yang handal.
Memang harus diakui, bahwa tidak semua KUA Dalam konteks perwakafan nasional, PPAIW memiliki
dimana kepala kantornya melekat sebagai PPAIW memiliki peran penting, yaitu:
dukungan manajemen dan adminstrasi yang memadai. a. Sebagai ujung tombak pelayanan perwakafan yang terjadi
Bahkan di beberapa daerah, kepala KUA tidak memiliki di tengah masyarakat. Posisi PPAIW menjadi sangat
staf satupun dan dukungan sumber daya yang sangat penting karena memiliki peran utama terdaftar atau
terbatas. Sementara tuntutan kerja, tanggung jawab sosial terjadi tidaknya perbuatan hukum wakaf berdasarkan
dan administratif sedemikian besar dan luas,sehingga sering peraturan perundang-undangan. Meskipun secara fikih,
masalah perwakafan kurang mendapat porsi dan perhatian wakaf dapat dilakukan,PPAIW menjadi salah satu organ
kerja yang memadai. penting pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama,
Namun demikian, sebesar apapun hambatan dan dalam pengadministrasian perwakafan nasional.
kekurangan yang dimiliki oleh PPAIVC^ hendaknya tidak b. Sebagai pihak yang memiliki data riH perwakafan di
menjadi alasan utama untuk tidak berbuat sesuatu demi tingkat kecamatan dalam rangka pengamanan harta
meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan kepada benda wakaf.Data perwakafan menyangkut administrasi
masyarakat yang ingin mewakafkan sebagian hartanya. yang terdiri dari jumlah harta benda wakaf, potensi
Masyarakat tidak peduli terhadap kendala yang dihadapi yang dimiliki, sertifikasi harta benda wakaf, dan proses
seorang PPAIW Masyarakat hanya menginginkan administrasi wakaf lainnya.
pemerintah, dalam hal ini PPAIW, dapat memberikan c. Menjadi fasilitator atau setidaknya pendamping jika
pelayanan sebaik-baiknya untuk kepentingan ibadah mereka. suatu kali terdapat persengketaan perwakafan, baik
menyangkut unsur hukum maupun konflik internal Nasional (BPN) telah terjadi kesepahaman tentang
Nazhir yang terjadi di lingkup atau wilayah kerjanya. pentingnya sertifikasi tanah wakaf dan kemudahan
prosesnya, namun di tingkat operasional (pelaksanaan)
C. Kondisi Obyektif Perwakafan Nasional di lapangan ternyata mengalami banyak hambatan.
Berbagai upaya untuk mengatasi hal tersebut telah
Untuk mengetahui kondisi PPAPJC'^ secara umum, dilakukan, seperti membentuk Tim Asistensi Sertifikasi
tidak dapat dipisahkan untuk mengetahui kondisi obyektif dan Mutasi Harta Benda Wakaf yang dibentuk di
perwakafan nasional. Setidaknya, kondisi perwakafan berbagai wilayah di Indonesia dan Tim Pendataan
nasional dapat dipotret dalam beberapa perspektif, sehingga Sertifikasi Harta Benda Wakaf.
mempengaruhi peran PPAIW dalam perwakafan nasional
c. Kapasitas Nazhir (pengelola wakaQ rata-rata tidak
secara umum,yaitu:
memiliki keterampilan (skill) dalam mengembangkan
a. Masih berkembangnya paradigma lama tentang harta benda wakaf secara produktif. Jika ditilik dari
pengelolaan wakaf,dimana aspek legalitas formal belum keseluruhan performance Nazhir di seluruh Indonesia
menjadi unsur penting dalam pengamanan harta benda berdasarkan hasil riser PPIM UIN Syarif HidayatuUah
wakaf. Sebagian masyarakat masih banyak orang yang Jakarta, bahwa lebih dari 80 persen Nazhir bekerja
mempercayai ketokohan agama sebagai Nazhir tanpa sambilan. Hal ini menunjukkan bahwa Nazhir sebagai
bukti-bukti tertulis. Mereka belum memiliki budaya poros utama dalam pemberdayaan wakaf belum
tertib administrasi (pencatatan) pada instansi resmi memiliki power yang kuat dalam mengembangkan
KUA yang memiliki tugas pembinaan perwakafan di wakaf secara produktif. Terlebih lagi, di lingkungan
tingkat kecamatan. Nazhir sendiri belum memiliki kesadaran massif akan
b. Banyak harta benda wakaf, khususnya tanah, belum pentingnya membangun kepercayaan kepada generasi
bersertifikat yang disebabkan oleh banyak hal, muda untuk mengembangkan wakaf.
diantaranya adalah keengganan dan ketidaktahuan para d. Dalam banyak hal, muncul berbagai kasus sengketa
Nazhir dalam mencatatkan harta benda wakaf kepada tanah-tanah wakaf yangdisebabkan oleh beberapafaktor,
KUA dan pengurusan sertifikat di Badan Pertahanan
diantaranya adalah minimnya bukti-bukti administratif
Kabupaten/Kota yang terhitung rumit yang memakan Negara sebagai pelindung hukum; perilaku sebagian
waktu dan biaya yang cukup banyak serta ukuran Nazhir yang tidak bertanggung jawab, tindakan pihak-
yang tidak jelas. Meskipun di level pknpinan antara pihak ketiga yang dengan sengaja mengambil paksa atau
Kementerian Agama RI dengan Badan Pertanahan
11
10
melanggar hukum untuk mengambil aKh kepemilikan II
asset wakaf dengan cara-cara illegal. Disamping itu,
PERAN,TOGAS DAN WEWENANG PPAIW
banyak kasus tukar guling atau ruislah tanah wakaf yang
dilakukan tidak sesiiai dengan ketentuan yang berlaku
yaitu karena alasan RUTR dan alasan keagamaan sebagai Dalam bab ini terdapat tiga hal pokok yang melekat dalam
mana diatur dalam Undang-undang Nomor 41 Tahun did PPAIW, yaitu peran, tugas, dan wewenang. Meskipun
2004 tentang Wakaf. Beberapa kasus mutasi harta ketiganya dapat dipisahkan dalam pengertiannya masing-masing,
benda wakaf yang sering ditemukan di lapangan adalah namun antara satu dengan yang lain saling terkait dan tidak dapat
pelaksanaan ruislah dilakukan sebelum mendapat ijin saling menafikan.
dari Menteri Agama, atau mendapat tanah pengganti
yang kurang layak dari tanah wakaf semula. Sebagai contoh, seorang polisi, misalnya, memiliki peran
sebagai pengayom masyarakat dari berbagai gangguan keamanan
e. Belum terbangunnya sistim terpadu dalam pengelolaan
atau potensi-potensi yang dapat menimbulkan kekacauan di
dan pengembangan harta benda wakaf secara nasional,
masyarakat. Tugasnya adalah memberikan pelayanan kepada
sehingga wakaf belum dapat berkembang secara lebih
masyarakat yang meminta jaminan keamanan dengan sebaik-
optimal. Memang telah diatur dalam Undang-undang,
baiknya, sehingga dapat menciptakan dan menyelesaikan
Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Agama, dan
berbagai masalah keamanan. Sedangkan wewenangnya adalah
Dirjen,namun masih mengalami kendala koordinatif di
polisi berhak menangkap seseorang yang secara hukum
antara semua stakeholders yang ada. Dalam pengelolaan
diindikasikan atau terbukti melanggar, membuat berita acara
wakaf produktif misalnya, masih ditemukan adanya
pemeriksaan terhadap tersangka, bahkan menembak mati dalam
ketidaksikronan antara Kementerian Agama dan
kondisi tertentu.
berbagai lembaga wakaf kinnya. Belum adanya sinergi
antar lembaga wakaf ini sangat mempengaruhi kinerja Namun, ketiga hal tersebut tidak dapat dipilah-pilah dari
pengembangan wakaf untuk memajukan ekonomi seorang polisi tersebut. Tidaklah mungkin, seorang polisi
umat.
diberikan peran, namun tidak memiliki tugas dan wewenang.
Demikian juga tidak mungkin diberikan tugas, namun tidak
diberikan kewenangan apapun. Tugas yang tidak memiliki
wewenang, maka tugasnya tidak akan membenkan makna
apapun. Jika dijelaskan secara agak rinci, maka dapat diuraikan,
bahwa "peran" bersifat lebih umum, "tugas" bersifat lebih
12 13
operasional, dan "wewenang" bersifat lebih detail dan konkrit
pengembangan wakaf secara nasional. Karena PPAIW
sebagai bentuk kerja yang nampak.
adalah kunci dari seluruh jabaran administratif perwakafan
Denaikian juga, seorang PPAIW, secara bersamaan melekat nasional.
dalam dirinya sebuah peran, tugas dan wewenang dalam
Jika dicermati, banyak kasus-kasus perwakafan
melayani, menyelesaikan,dan mengamankan harta benda wakaf,
di Indonesia, seperti penyelewengan, persengketaan,
baik secara administratif atau lainnya. Oleh karena itu, untuk
penghilangan, dan pelepasan harta benda wakaf bermula
membahas lebih jauh terhadap peran, tugas, dan wewenang
dari masalah tertib administrasi hukum. Betapa banyak,
PPAIW,berikut ini akan dijelaskan ketiganya.
harta benda wakaf (khususnya berupa tanah) yang hilang
Dari penjelasan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: atau lepas karena belum adanya Akta Ikrar Wakaf (AIW)
dan sertifikat wakaf.

Praktdk wakaf di Indonesia, sebeliam lahirnya Undang-


N. PERAN
undangNomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf banyak terjadi
berdasarkan tradisi (kepercayaan) lisan tanpa bukti tertulis.
Masyarakat yang ingin berwakaf, lebih mempercayakan
I TUGAS
kepada para tokoh agama, seperti ulama, kyai, ajengan,
tengku, dan sejenisnya. Mereka dianggap lebih dapat
WEWENANG
dipercaya karena memiliki otoritas keagamaan.Praktik wakaf
saat itu lebih dikarenakan faktor kepercayaan agama tanpa
1
mempertimbangkan aspek kemampuan penerima amanah
wakaf (Nazhir) dalam menjaga keutuhan dan mengelola
Gambar.l.a
secara berkesinambungan untuk kemanfaatan harta benda
Peran, tugas, dan wewenang PPAIW wakaf.

Akibat dari fenomena tersebut, praktik wakaf di


A. Peran PPAIW masyarakat Indonesia kurang memperhatlkan unsur
Dalam peraturan perundang-undangan wakaf disebut pengamanan administratif dari sisi hukum positif. Di
bahwa PPAIW adalah pihak yang memiliki peran yang lapangan banyak ditemukan harta benda wakaf yang tidak
sangat signifikan dalam pengelolaan, pemberdayaan, dan memHiki AIW,apalagi sertifikat harta benda wakaf. Sehingga
banyak ditemukan harta benda wakaf yang berpindah
kepemilikan karena minimnya, atau bahkan tidak adanya Dalam Undang-undang disebutkan : Pasal 17:(1) Ikrar
biikti-bukti tertulis akan adanya perbuatan wakaf, seperti wakaf dilaksanakan oleh Wakif kepada Nazhir di hadapan
diwariskan, dijualbelikan, atau diserobot oleh pihak-pihak PPAIW dengan disaksikan oleh 2(dua) orang saksi;(2)Ikrar
yang tidak bertanggung jawab. Wakaf sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan
secara lisan dan/atau tulisan serta dituangkan dalam akta
Oleh karena itu, peran PPAIW dapat disebutkan sebagai
ikrar wakaf oleh PPAIW
berikut:
Pasal 18: Dalam hal Wakif tidak dapat menyatakan ikrar
a. Sebagai pihak yang memberikan kepastian hukum
wakaf secara lisan atau tidak dapat hadir dalam pelaksanaan
dalam pengamanan dan meminimalisir persengketaan,
ikrar wakaf karena alasan yang dibenarkan oleh hukum,
perselisihan, dan penghilangan harta benda wakaf dari
Wakif dapat menunjuk kuasanya dengan surat kuasa yang
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
diperkuat oleh 2(dua) orang saksi.
b. Sebagai basis informasi dan data perwakafan nasional
yang akurat dan lengkap di tingkat kecamatan seluruh Pasal 19: Untuk dapat melaksanakan ikrar wakaf,
Indonesia yang dapat dijadikan pedoman dalam wakif atau kuasanya menyerahkan surat dan/atau bukti
pemetaan pemberdayaan dan pengembangan wakaf. kepemilikan atas harta benda wakaf kepada PPAIW
c. Sebagai pihak yang memberikan pelayanan, baik Pasal 20 : Saksi dalam ikrar wakaf harus memenuhi

administratif maupun pembimbingan bagi kepentingan persyaratan: a. dewasa; b. beragama Islam; c. berakal sehat;
perwakafan masyarakat sesuai dengan koridor hukum d. tidak terhalang melakukan perbuatan hukum. Pasal 21:
yang berlaku. (1) Ikrar wakaf dituangkan dalam akta ikrar wakaf;(2) Akta
ikrar wakaf sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
B. Tugas PPAIW sedikit memuat: a. nama dan identitas Wakif; b. nama dan
identitas Nazhir; c. data dan keterangan harta benda wakaf;
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa tugas PPAIW d. peruntukan harta benda wakaf; d. jangka waktu wakaf.
bersifat lebih operasional terhadap pelayanan perwakafan
nasional. Jika merujuk pada Undang-undang Nomor 41 Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42
Tahun 2004 tentang Wakaf, memang tidak secara tegas Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-undang Wakaf
disebutkan:
dijelaskan tugas-tugas langsung PPAIW Namun, jika
dicermati secara seksama, maka akan ditemukan beberapa Pasal 28: Pembuatan AIW benda tidak bergerak wajib
poin tugas PPAIW memenuhi persyaratan dengan menyerahkan sertifikat

16 17
hak atas tanah atau sertifikat satuan rumah susun yang
saksi serta MW tidak mungkin dibuat karena Waldf sudah
bersangkutan atau tanda bukti pemilikan tanah lainnya.
meninggal dunia atau tidak diketahui lagi keberadaannya,
Pasal 29: Pembuatan APOC benda bergerak selain uang maka dibuat APAIW
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dan Pasal 21 wajib
Pasal 32: (1) Wakif menyatakan ikrar wakaf kepada
memenuhi persyaratan dengan menyerahkan bukti pemilikan
Nazhir di hadapan PPAIW dalam Majelis Ikrar Wakaf
benda bergerak selain uang.
sebagaimana dimaksud dalam Pasal30ayat(1);(2)Ikrar wakaf
Pasal 30: (1) Pemyataan kehendak Wakif dituangkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima oleh Mauqtf
dalam bentuk AIW sesuai dengan jenis harta benda yang alaih dan harta benda wakaf diterima oleh Nazhir untuk
diwakafkan,diselenggarakan dalam Majelis Ikrar Wakaf yang kepentinganM^?//^/^ alaik,(3)Ikrar wakaf yang dilaksanakan
dihadiri oleh Nazhir,Mauqtif alaih, dan sekurang-kurangnya oleh Wakif dan diterima oleh Nazhir dituangkan dalam MW
2(dua) orang saksi;(2) Kehadiran Nazhir dan Mauquf alaih oleh PPAIW;(4) AIW sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dalam Majelis Ikrar Wakaf untuk wakaf benda bergerak paling sedikit memuat: a. nama dan identitas Waldf; b. nama
berupa uang dapat dinyata-kan dengan surat pernyataan dan identitas Nazhir;c nama dan identitas saksi; d. data dan
Nazhir dan/atau Mauquf alaih;(3) Dalam hal Mauqt^ alaih keterangan harta benda wakaf; e. peruntukan harta benda
adalah masyarakat luas (publik), maka kehadiran Mauquf wakaf; dan jangka waktu wakaf;(5) Dalam hal Waldf adalah
alaih dalam Majelis Ikrar Wakaf sebagaimana dimaksud pada organisasi atau badan hukum, maka nama dan identitas
ayat (1) tidak disyaratkan; (4) Pernyataan kehendak Wakif Wakif sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a yang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dalam bentuk dicantumkan dalam akta adalah nama pengurus organisasi
wakaf-khairi atau wakcf-ahli\ (5) Wakaf ahli sebagaimana atau direksi badan hukum yang bersangkutan sesuai dengan
dimaksud pada ayat (4) diperuntukkan bagi kesejahteraan ketentuan anggaran dasar masing-masing; (6) Dalam hal
umum sesama kerabat berdasarkan hubungan darah (nasab) Nazhir adalah organisasi atau badan hukum, maka nama
dengan Waldf;(6) Dalam hal sesama kerabat dari wakaf ahli dan identitas Nazhir sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
telah punah,maka wakaf ahli karena hukum beralih statusnya huruf b yang dicantumkan dalam akta adalah nama yang
menjadi wakcf khdri yang peruntukannya ditetapkan oleh ditetapkan oleh pengurus organisasi atau badan hukum
Menteti berdasarkan pertimbangan BWI. yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar
Pasal 31: Dalam hal perbuatan wakaf belum dituangkan masing-masing.
dalam AIW sedangkan perbuatan wakaf sudah diketahui Pasal 34: Tata cara pembuatan AIW benda tidak
berdasarkan berbagai petunjuk (qarinah) dan 2 (dua) orang bergerak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan Pasal
18
19
17 dan benda bergerak selain uang sebagaimana dimaksud menyampaikan APAJW beserta dokumen pelengkap lainnya
dalam Pasal 19, Pasal 20 dan Pasal 21 dilaksanakan sebagai kepada kepala kantor pertanahan kabupaten/kota setempat
berikut: a. sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan; dalam rangka pendaftaran wakaf tanah yang bersangkutan
b. PPAP^ meneliti kelengkapan persyaratan administrasi dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) had sejak
perwakafan dan keadaan fisik benda wakaf; c. dalam hal penandatanganan APAIW
ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf b terpenuhi, Pasal 36: (1) Harta benda wakaf wajib diserahkan oleh
maka pelaksanaan ikrar wakaf dan pembuatan AIW Wakif kepada Nazhir dengan membuat berita acara serah
dianggap sah apabila dilakukan dalam Majelis Ikrar Wakaf terima paling lambat pada saat penandatanganan AIW yang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1); d. AIW yang diselenggarakan dalam Majelis Ikrar Wakaf sebagaimana
telah ditandatangani oleh Wakif, Nazhir,2(dua) orang saksi, dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1); (2) Didalam bedta acara
dan/atau Mauqtrf alaih disahkan oleh PPAIW; e. Salinan serah terima sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
AIW disampaikan kepada: Wakif; Nazhir; Mauquf alaih, disebutkan tentang keadaan serta rincian harta benda wakaf
Kantor Pertanahan kabupaten/kota dalam hal benda wakaf yang ditandatangani oleh Wakif dan Nazhir; (3) Berita
berupa tanah; dan Instansi berwenang lainnya dalam hal acara serah terima sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
benda wakaf berupa benda tidak bergerak selain tanah atau tidak diperlukan dalam hal serah terima benda wakaf telah
benda bergerak selain uang. dinyatakan dalam AIW
Pasal 35:(1) Tata cara pembuatan Akta Pengganti Akta Dari penjabaran tidak langsung yang disebutkan dalam
Ikrar Wakaf (APAIW) sebagaimana dimaksud dalam Pasal peraturan perundang-undangan wakaf di atas, maka tugas
31 dilaksanakan berdasarkan permohonan masyarakat PPAIW dapat dijabarkan sebagai berikut:
atau saksi yang mengetahui keberadaan benda wakaf; (2)
1. Sebelum pelaksanaan ikrar wakaf dari calon wakif,
Permohonan masyarakat atau 2 (dua) orang saksi yang
PPAIW harus dapat memastikan terbentuknya Majelis
mengetahui dan mendengar perbuatan wakaf sebagaimana
Ikrar Wakaf yang terdiri dari Wakif, Nazhir, mauquf
dimaksud pada ayat (1) harus dikuatkan dengan adanya
alaih, dua orang saksi, dan PPAIW itu sendiri.
petunjuk {qarinaB) tentang keberadaan benda wakaf; (3)
2. Meneliti kelengkapan persyaratan administrasi per
Apabila tidak ada orang yang memohon pembuatan
wakafan dan keadaan fisik benda wakaf.
APAIW, maka kepala desa tempat benda wakaf tersebut
berada wajib meminta pembuatan APAIW tersebut kepada 3. Menyaksikan pelaksanaan Ikrar Wakaf (pernyataan
PPAIW setempat; (4) PPAIW atas nama Nazhir wajib kehendak Waki]^ ^ hadapan Majelis Ikrar Wakaf.

20 21
sertifikat wakaf atas benda dimaksud yang menjadi
4. Mengesahkan AIW yang telah ditandatangani oleh
otoritas Badan Pertanahan Kabupaten/Kota dan/atau
WaMf, Nazhir, 2 (dua) orang saksi, dan/atau Mauquf
instansi terkait.
alcdh.
11. PPAIW atas nama Menteri Agama dan Badan Wakaf
5. Membuat berita acara serah terima harta benda
wakaf dari WaMf kepada Nazhir beserta penjelasan
Indonesia (BWl) wajib mendaftar Nazhir di Hngkup
wilayah tugasnya.
tentang keadaan serta rincian harta benda wakaf yang
ditandatangani oleh Wakif dan Nazhir. 12. Memproses penggantian Nazhir lama yang berhenti
karena kedudukannya yang disebabkan meninggal
6. Mengesahkan Nazhir,baik perseorangan,badan hukum,
dunia, berhalangan tetap, mengundurkan din" atau
maupun organisasi.
diberhentdkan oleh BWI.
7. Menyampaikan salinan AIW kepada: Wakif; Nazhir;
13. Menginventarisasi data tanah wakaf, baik yang sudah
Mauquf alaih;Kantor Pertanahan kabupaten/kota dalam
ber-sertifikat maupun masih dalam proses di BPN
hal benda wakaf berupa tanah; dan instansi berwenang
Kabupaten.
lainnya dalam hal benda wakaf berupa benda tidak
bergerak selain tanah atau benda bergerak selain uang.
14. Ikut membantu penyelesaian bila terjadi masalah yang
berkaitan dengan pensertifikatan tanah wakaf.
8. Membuat Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf (APAIW)
berdasarkan permohonan masyarakat atau saksi yang
C. Wewenang PPAIW
mengetahui keberadaan benda wakaf, atau pihak yang
telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan. Dalam terminologi hukum, wewenang seorang pejabat
9. AtasnamaNazhir,PPAIWwajibmenyampaikanAPAIW seperti PPAIW melekat pada peran dan tugasnya sebagai
beserta dokumen pelengkap lainnya kepada kepala manifestasi dalam menjalankan dan mengoptimalkan
Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota setempat dalam fungsinya.Sebagaimana tugas PPAIW Peraturan perundang-
rangka pendaftaran wakaf tanah yang bersangkutan undangan wakaf juga tidak secara rinci menyebut tentang
dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari wewenangnya secara langsung. Namun,wewenangnya dapat
sejak penandatanganan APAIW digali dari beberapa klausul yang menyangkut pengaturan
tentang PPAIW
10. Penyerahan kelengkapan adminstrasi pelaksanaan
wakaf kepada Badan Pertanahan Kabupaten/Kota dan Beberapa wewenang PPAIW dapat dijabarkan sebagai
berikut:
instansi terkait bertujuan untuk mengurus diterbitkannya

23
22
1. Memeriksa keabsahan administrasi sebagai persyaratan
dilaksanakannya Ikrar Wakaf dan penerbitan Akta Ikraf
Wakaf, meliputi kepemilikan harta benda yang akan
diwakaflcan, identitas calon Wakif, Nazhir, dan saksi- Wewenang

saksi, serta hal-hal lain yang dianggap perlu.


• memberikan kepastian - membentuk MIW;. - memeriksa keabsahan
2. Menolakpelaksanaan ikrar wakaf yangakandilaksanakan hukum untuk • meneiiti kelengkapan administrasi wakaf;
mengamankan harta administrasi wakaf; • menolakpelaksanaan
oleh Wakif jika persyaratan administrasi dan ketentuan benda wakaf; • menyelenggarakan ikrar wakafjika
• sebagai basis informas! pelaksanaan Ikrar persyaratan
hukumnya belum terpenuhi sebagaimana peraturan dan data; Wakaf; administrasi dan
- memberikan peiayanan - mengesahkan AIW; ketentuan hukumnya
perundangan yang berlaku, seperti harta benda yang serta fungsi - membuat berita acara beium terpenuhi;
pembimbingan daiam serah terima benda • memberikan masukan
akan diwakafkan masih menjadi sengketa. perwakafan nasional. wakaf; atau atensi kepada
• menyampaikan sailnan calon Wakif, calon
3. Memberikan masukan atau atensi kepada calon Wakif, AlW/APAIW kepada Nazhir, dan calon saksi-
plhak terkait; saksi;
calon Nazhir,dan calon saksi-saksi pada saat pelaksanaan - membuat APAIW; - mengusulkan
- mengurus sertifikat penggantian Nazhir;
Ikrar Wakaf dalam rangka untuk memenuhi persyaratan ^ wakaf; - memediasi jika terjadi
konflik di antara stake
dan perbaikan wakaf, balk menyangkut rencana f
mendaftardan
memproses holders wakaf.

pengelolaan maupun peruntukannya (mauquf 'alaih) agar 5 penggantian Nazhir

lebih memberi manfaat untuk kebajikan umum.


4. PPAIW (sebagai Kepala KUA) berhak mengusulkan Gambar.l.b

penggantian Nazhir, balk atas inisiatif sendiri atau Rincian singkat peran, tugas dan wewenang PPAIW
usul Wakif atau ahli warisnya apabila Nazhir dalam
jangka waktu 1 (satu) tahun sejak AIW dibuat tidak
melaksanakan tugasnya dengan baik.
5. Memediasi jika terjadi konflik antara Nazhir dengan
anggota Nazhir lainnya, antara Nazhir dengan Wakif,
antara Nazhir dengan masyarakat atau pihak-pihak lain
terkait.

Dari ulasan di atas tentang peran, tugas, dan wewenang


PPAIW dapat disederhanakan dalam peta plkiran melalui
tabel sebagai berikut:
Ill
STANDAR PELAYANAN PRIMA WAKAF

A. Konsep Dasar Pelayanan Prima PPAIW


Sebagai pejabat yang diberikan kewenangan dalam
perwakafan, PPAIW dituntut dapat memberikan pelayanan
terbaik kepada pemangku kepentingan (stake holders) wakaf.
Karena PPAIW merupakan salah satu unsur terpenting
dalam perwakafan nasional yang terkait dengan sistem
administrasi dan pengamanan secara legal harta benda wakaf.
Jika PPAIW menjadi simpul yang tidak profesional dalam
pelayanannya, maka hampir dapat dipastikan perwakafan
sulit dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat(umat).
Oleh karena itu, konsep dasar pelayanan prima harus
dipahami secara mendalam oleh PPAIW sebagai bagian
dari upaya membangun profesionalisme untuk mendukung
sistem manajemen dan administrasi perwakafan secara
umum.

Dalam mated kali ini akan dijelaskan konsep dasar


pelayanan prima PPAIW Konsep ini akan dijelaskan tentang
pelayanan prima yang juga dapat digunakan dalam lingkup
kerja yang lebih umum.
Pelayanan prima(exeUentsermce),secara etimologis,berarti
pelayanan terbaik, atau pelayanan yang sangat baik. Dari
aspek manajemen, pelaj^an prima menjadi faktor kunci

26
27
dari sebuah keberhasilan organisasi (pemerintahan atau Sama halnya dilingkungan perusahaan,bahwa pelayanan
swasta). Di lingkungan birokrasi pemerintahan, pelayanan prima kepada peianggan tidak sebatas pada pelayanan
yang baik kepada masyarakat akan meningkatkan great atau Standar, namun juga harus melewati batas-batas yang lebih
image building yang efektif bagi kementerian atau lembaga. optimal (ekstra) sesuai dengan harapan peianggan. Artinya,
Sementara di sektor swasta, pelayanan kepada peianggan karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan yang melayanai
akan mendorong pertumbuhan positif dan keuntungan peianggan harus memiliki kemampuan dalam memberikan
perusahaan. "garansi" yang tidak mengecewakan melalui ucapan, sikap
Secara operasional, pelayanan prima tidak berhenti pada dan perilaku yang berhubungan dengan peianggan. Dengan
pemaknaan "melayani" sesuai standar yang ada, namun demikian, maka peianggan akan tetap terpelihara dengan
memberikan ruang yang lebih luas bagi kepuasan masyarakat baik dan secara otomatis akan menambah peianggan baru
atau costumer. Sebagai contoh, di lingkungan birokrasi karena pelayanannya.Pada saat bersamaan,perusahaan akan
Kantor Urusan Agama(KUA)terdapatprosedurpengurusan mendapatkan keuntungan yang signifikan.
pernikahan bagi masyarakat. Untuk melaksanakan prosedur Dari uraian tersebut dapat dijelaskan konsep dasar
tersebut, ada Standar Pelayanan Minimal(SPM) yang harus pelayanan prima PPAIW dalam gambar sebagai betikut:
dipenuhi oleh petugas di lapangan. Namun, pelaksanaan
SPM tersebut merupakan pelayanan terukur yang berbeda PPAIW

dengan pelayanan prima. Galon Wakif


Yang dimaksud dengan pelayanan prima adalah Galon Nazhir

pelayanan di atas SPM dimana petugaslapangan membenkan Mauquf'Alaih


Masyarakat
pelayanan yang lebih baik berkaitan dengan kepuasan.
j Pelayanan Galon Investor Wakaf
Contoh dari imsur pelayanan lebih terkait dengan sikap
yang ramah, bersahabat (friendly), atau bahkan perlakuan
khusus lainnya. Dengan pemberian layanan yang lebih ini
menjadikan masyarakat (pengguna jasa) KUA merasakan Kepuasan Pengguna Jasa
adanya tdngkat kepuasan yang tdnggi dari pelayanan yang Image Building

diberikan. Dampak nyata dari pelayanan ini akan membawa ► Great Value

image atau perasaan masyarakat(pengguna jasa) secara lebih Gambar. 1.a


positif. Konsep Dasar Pelayanan Prima PPAIW

28 29
Pelaksanaan tanggung jawab harus terus dibangun agar budaya kerja yang positif dapat
birokrasi
terus ditingkatkan.
Oleh karena itu, paradigma baru pelayanan PPAIW
harus dikembangkan. Sebagai orang yang dipercaya
Urgensi
Pelayanan menduduki PPAIW tidak boleh hanya menunggu pekerjaan
Pijakan pengembangan Advokasi dan
Prima PPAIW
wakaf pengamanan dengan sikap pasif, sementara di luar sana banyak harta
benda wakaf yang belum memiliki Akta Ikrar Wakaf(AIW)
dan sertifikat wakaf. Kondisi tersebut diperparah lagi dengan
sikap masyarakat yang tidak mengerti atau kurang peduli
Manifestasi keyaktnan dengan pengamanan harta benda wakaf melalui mekanisme
Agama(iman,islam,dan ihsan)
hukum resmi.Tentu ini menjadi problem serius karena harta
Gambar.l.b benda wakaf tidak akan terurus, bahkan suatu kaU akan
Urgensi pelayanan piima PPAIW berkurang atau hilang karena diambil oleh pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab.
C. Prinsip-prinsip Pelayanan Prima PPAIW Untuk membangun paradigma baru pelayanan PPAIW
maka harus ada stdmulasi-stimulasi yang dapat mendorong
Sebelum memberikan pelayanan terbaik kepada stake
holders wakaf, PPAIW harus memahami betul paradigma
pelayanan menjadi lebih optimal. Stimulasi tersebut dapat
datang dari internal, seperti meningkatkan etos kerja,
pelayanan yang akan diberikan menyangkut: mengapa
kedisiplinan, kepedulian, dan sebagainya. Sementara dari
harus melayani, apa saja bentuk-bentuk pelayanannya, dan
faktor eksternal dapat berupa pembinaan dari instansi
bagaimana memberikan pelayanan. Paradigma tersebut
lebih tinggi dari Kementerian Agama atau pihak lain yang
harus tertanam dalam pikiran, emosi dan perilaku PPAIW
berhubungan.
agar dapat memberikan yang terbaik untuk karier, tugas dan
tanggung jawabnya. Namun, semua upaya tersebut harus diorientasikan
pada kepuasan pengguna jasa dari pihak stake holders wakaf,
Paradigma lama yang selama ini menjangkiti aparatur di
khusus-nya calon Wakif. Kepuasan pengguna jasa terwujud
lingkungan pelaksana birokrasi adalah "dilayani". Paradigma dari perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja
yang tidak berpijak pada nilai-nilai idealisme tersebut tentu (basil) yang dirasakan dengan harapan sebelumnya. Tingkat
sangat bertentangan dengan tugas utama sebagai abdi negara kepuasan pengguna jasa merupakan perbedaan antara
yang harus "melayani" masyarakat. Kerangka berfikir ini kinerja yang diterima dengan harapan.
32 33
Jika dihubungkan dengan pengguna jasa PPAT^ maka Sedangkan keberhasilan PPAIW dalam memberikan
pengguna jasa dapat merasakan hal-hal sebagai betikut: pelayanan jasa kepada masyarakat pengguna jasa) akan
sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan di lapangan.
1. Jika kinerja PPAIW di bawah harapan, maka pengguna
Prinsip-prinsip pelayanan terbaik kepada pelanggan atau
jasa akan merasakan kekecewaan yang mungkin dapat
masyarakat (pengguna jasa) terletak pada tdga hal penting
diekspresikan dengan protes atau marah.
yang perlu diperhatikan, yaitu:
2. Jika kinerja PPAIW sesuai dengan Standar Pelayanan
1. Attitude (sikap)
Minimal (SPM) sebagaimana yang ditetapkan, maka
pengguna jasa akan merasa puas. Sikap adalah sebuah respon atas sebuah aksi seseorang,
baik bersifat aktif maupun pasif. Berkaitan dengan
3. Namun jika kinerja PPAIW melebihi harapan, maka
pengguna jasa akan merasa sangat puas yang mungkin pelayanan di lapangan yang diharapkan terbangun
diekspresikan melalui aprasiasi yang pantas dan dalam diri seorang pegawai adalah sikap yang baik,
penghargaan.
ramah, simpatik, empatik, dan mempunyai rasa memilild
yang tinggi terhadap perusahaan atau organisasi. Sikap
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka paradigma yang baik adalah sikap memberikan respon jujur, wajar,
pelayanan PPAIW dapat digambarkan sebagai berikut: tidak berlebihan, dan antusias dalam memberikan
informasi tentang layanan yang akan dibeiikan. Sikap
Pemahaman Tugasdan Fungsi ramah menyangkut respon yang menyenangkan, murah

— Mengapa harus melayani?


f—' senyum, sabar, tidak emosional, dan apresiatif terhadap
pengguna jasa. Sikap simpatik mewujud dalam respon
Paradigma Pelayanan
~ Apa yang akan dilayani? k verbal yang peduli frarej. Sikap empatik tedihat dari
— Bagaimana cara melayani?
bentuk kepedulian nyata. Sedangkan sikap "memiliki"
Melayani Masyarakat terkait dengan tanggung jawab yang tinggi atas apa yang
harus diberikan.

— Peduli Dari konsep formil, sikap karyawan sebuah perusahaan


atau lembaga pemerintahan akan menggambarkan
—► Kinerja di bawah harapan ► Kecev perusahaan atau lembaganya tersebut. Prinsipnya,
Gambar.l.c.
sikap seorang pegawai akan mewaldli citra perusahaan
Paradigma Pelayanan PPAIW atau lembaga, baik secara langsung atau tidak langsung.

34 35
Pelanggan atau pengguna jasa akan menilai perusahaan Attitude(Sikap) jj
atau lembaga dari kesan pertama dalam berhubungan
dengan orang-orang yang terlibat dalam perusahaan
Bangga terhadap pekerjaan > Serius melayani
atau lembaga tersebut.
Sikap-sikap utama dalam pelayanan prima dapat
dijelaskan sebagai berikut: Pengabdian total terhadap pekerjaan *■ Tuiusdan ikhlas

a. Mempunyai kebanggaan terhadap pekerjaan.


Kebanggaan yang besar terhadap tugas dan
Menjaga nama balk lembaga/organ. 1- Loyal dan bertanggung jawab
fiingsinya akan termanifestasi dalam pelayanan yang
memuaskan bagi pengguna jasa. Sebaliknya, bagi Gambar.l.d.
pegawai atau pejabat yang tidak memiliki tanggung Sikap PPAIW dalam Memberikan Pelayanan
jawab pekerjaan akan berdampak pada keseriusan
dalam melayani masyarakat
2. Attention (perhatian)
b. Memiliki pengabdian yang besar terhadap pekerjaan.
Jika sikap bangga terhadap pekerjaan telah Dalam melakukan kegiatan layanan, seorang PPAIW
terbangun, maka secara otomatis akan terbangun harus senantiasa memperhatikan dan mencermati
bentuk-bentuk pengabdian dengan ketulusan dan suatu kondisi masyarakat (pengguna jasa). Apabila
keikhlasan.
masyarakat (pengguna jasa) memiliki antusiasme tinggi
dalam pengurusan kepentingan-kepentingan wakaf,
c. Senantiasa menjaga martabat dan nama baik
maka PPAIW harus memberikan perhatian yang serius.
perusahaan. Seorang pegawai atau karyawan
Namun jika masyarakat kurang memiliki kepedulian
sebuah perusahaan atau lembaga secara moral
atau tidak mengerti banyak tentang pentingnya
harus memiliki sikap yang loyal, sehingga yang
pemberdayaan wakaf, sementara jumlah aset wakaf
bersangkutan terbangun tanggungjawab yang tinggi,
cukup banyak, maka PPAIW harus dapat menjadi
sehingga akan menjaga nama baik perusahaan atau
motivator, fasilitator dan public service.
lembaga.
Secara teknis di lapangan, hal-hal yang perlu diperhatikan
menyangkut bentuk-bentuk pelayanan berdasarkan
konsep perhatian adalah sebagai berikut:

36 37
a. Mengucapkan salam pembuka pembicaraan. Salam d. Melayani masyarakat(pengguna jasa) dengan cepat,
pembuka pembicaraan seperti "assalamualaikum", tepat dan ramah. Respon pelayanan merupakan
"selamat pagi", dan seterusnya. Piinsip dari salam faktor terpenting yang dituntut oleh masyarakat
pembuka ini adalah antusiasme petugas kepada
(pengguna jasa). Seorang PPAIW atau stafiiya harus
masyarakat (pengguna jasa) yang membutxihkan
menunjukkan keseriusan dalam melayani dengan
pelayanan dengan sikap welcome, terbuka, dan
asas cepat, tepat dan ramah. Hilangkan kesan yang
slap melayani. Sebaliknya, sikap cuek atau tidak
berbelit, bertele-tele yang dapat menimbulkan kesan
peduli, apalagi tidak merespon sapaan masyarakat
pada permintaan "uang jasa" atau "tips".Paradigma
yang membutuhkan jasa, maka akan menimbulkan
yang digunakan adalah: jika dapat dipermudah,
kekecewaan atau protes.
kenapa harus dipersulit?
b. Menanyakan apa saja keinginan masyarakat
e. Menempatkan kepentingan masyarakat (pengguna
pengguna jasa). Masyarakat (pengguna jasa) yang
jasa) pada nomor urut satu. Costumer oriented
datang ke kantorKUA xintuk mengurus kepentingan
(berorientasi terhadap masyarakat atau pengguna
wakaf, maka PPAIW atau staf yang diberikan
jasa) adalah kepentingan yang paling utama dari
kepercayaan untuk menanyakan kepentingan apa
semua kepentingan lain dalam bidang pelayanan
yang akan diurus. Tentu pertanyaan yang diajukan
jasa. Jika dalam pelayanan terdapat imsur-unsur
harus dengan cara yang sopan dan simpatik.
kepentingan pribadi atau kelompok, maka
Pertanyaan ini diperlukan agar petugas secara
pelayanan tidak akan berjalan optimal, bahkan
mudah dapat melakukan pelayanan dengan cepat
terjadi penyimpangan terhadap kewenangan.
dan tepat
c. Mendengarkan dan memahami keinginan
masyarakat (pengguna jasa). Tahap berikut adalah
mendengarkan dan memahami apa yang menjadi
kepentingan masyarakat (pengguna jasa). Ketika
mendengarkan pun harus dilakukan dengan
seksama agar tidak mengajukan pertanyaan secara
berulang.

38
39
Attention (Perhatian)
Adapun bentuk-bentuk pelayanan berdasarkan konsep
tindakan dapat dijabarkan sebagai berikut:
Motivator
a. Segera mencatat keperluan masyarakat pengguna
Fasllltator
jasa).
Public service Memberikan salam
b. Menegaskan kembali keperluan masyarakat
(pengguna jasa)
Menanyakan keperluan
c. Menyelesaikan keperluan masyarakat (pengguna
jasa)
Mendengarkan keinginan
d. Menunjukkan perlakuan sopan dengan harapan
masyarakat (pengguna jasa) dapat mendapatkan
Melayani cepat, tepat, ramah
kepuasan

Mengutamakan masyarakat
Action (Tindakan)

Gambar.l.e.

Perhatian PPAIW dalam Memberikan Pelayanan Mengidentifikasi keperluan masyarakat


Administratif

3. Action (tindakan) Memastikan keperluan masyarakat


Pembimbingan
Konsep tindakan (action) merupakan respon langsung
Menyelesaikan tugas
terhadap keinginan atau keperluan masyarakat(pengguna
jasa) dalam bentuk layanan yang diberikan PPAIW atau Berlaku sopan dan simpatik
petugas yang ditunjuk. Aspek tindakan yang dilakukan
oleh PPAIW menyangkut unsur-unsur administratif
dan pembimbingan yang menjadi tugas dan fungsinya. Gambar.l.f.

Terciptanya proses komunikasi pada konsep tindakan ini Tindakan PPAIW dalam Memberikan Pelayanan
merupakan respon terhadap masyarakat(pengguna jasa)
yang memerlukan pelayanan dalam bidang perwakafan.
sedangkan behavior berkaitan dengan aspek penerimaan
D. Profil PPAIW Pfofesional
(acceptance) oleh lingkungan yang menjadi mitra atau stake
Seorang PPAIW yang memiliki sifat profesionalisme, holder berhubungan dengan lingkup pekerjaannya.
beidkut ini akan diuraikan tipologinya sebagai berikut:
Attitude merupakan cara pandang dan perilaku seseorang
Pertama, memiliki skill atau keahlian tertentu. dalam melihat dan menyikapi suatu keadaan.Attitude adalah
Dengan skill-nya, PPAIW jioga berusaha terus mengasah jendela seseorang terhadap "dunia luar". Menurut Jeff
kemampuannya untuk membeidkan yang terbaik. Seorang KeUer,attitude isyour window to the world(attitude adalah jendela
PPAIW harus memiliki kemampuan dasar,apa yang dikuasai anda terhadap dunia). Dalam keseharian sebagai pegawai
dan apa yang menjadi bidang keahliannya. Sehingga ia dapat atau karyawan, PPAIW harus bertanggung jawab terhadap
disebut sebagai orang yang expert pada bidang tertentu. "jendela" yang dimilikinya. 'jendela" bisa bersih, bisa
Penguasaan bidang tertentu sangat penting agar dalam pula berdebu, kotor, bahkan berlumpur, tergantung dari
menjalankan tugasnya dapat dengan mudah memetakan sang pemiliknya. Sehingga jelas, bagi "jendela" yang kotor
masalah, mana yang menjadi prioritas dan tidak. disebabkan karena pemiliknya tidak pernah atau enggan
Sebaliknya,seorangPPAIW yang tidak memiliki keahlian membersihkan. Hidupnya didominasi oleh cara pandang
tertentu,bahkania tidak mengertiapa keahliannya,maka akan dan perilaku negatif (negative thinking,sehingga tidak mampu
menjadi faktor penghambat yang serius ketika harus bekerja melihat setiap persoalan dengan jernih.
melayani masyarakat Seorang PPAIW seharusnya tidak Ketiga, memiliki integritas. Satu kata yang mencakup
menjadi beban organisasi atau institusi Kementerian Agama seluruh konsep etis dan moral dalam diri seorang
karena ketidakmampuannya menyumbangkan pikiran dan profesional. Menurut Hendrasyahputra dalam artikel
tenaganya untuk melayani masyarakat Di lapangan masih "integritas (hendrasyahputra.wordpress.com), setidaknya
ada sebagian PPAIW yang tidak memiliki kapabilitas dalam terdapat tiga makna yang berkaitan dengan integritas, yaitu:
melayani masyarakat. (a) integritas sebagai "unity", digunakan untuk menjelaskan
Kedua, memiliki attitude atau perilaku yang baik. Selain kondisi kesatuan, keseluruhan, keterpaduan. Ia merupakan
skill tertentu, yang dituntut dari seorang PPAIW adalah kekuatan seperti kata pepatah, bersatu kita teguh, bercerai
kualitas cara pandang dan perilaku moralnya. Dalam kita runtuh. Tidak heran bila semangat untuk bersatu,
perspektif manajemen,kesuksesanmerupakangabungan dari bersesuaian dan keberseluruhan semakin akrab didengar.
skill(keahlian), quality (kemampuan), dan behavior(perilaku). Ini dimaksudkan untuk penyeragaman dimana semua unsur
Keahlian dan kemampuan berkait dengan kualitas kinerja. dapat bersatu, namun esensinya adalah mencari kesamaan

43
42
di tengah keperbedaan.(b) integtitas adalah incorruptibility, yang paling pokok untuk menggetakkan semua potensinya
keutuhan, kebulatan, yang tidak tergoyahkan, tanpa cacat. demi memenuhi tuntutan tugas dan tanggung jawab yang
Dalam hal ini, integtitas berarti konsistensi, keterpaduan dibetikan kepadanya.
antara ide dengan perwujudan nyatanya. (c) integtitas Keempat,memiliki etos dan motivasi ketja yang tinggi.
adakb kualitas motal {moral quality), Hampir semua sepakat Menutut Toto Tasmata (2004), etos ketja adalah totalitas
mengartdkan integtitas sebagai honesty, kejujutan, ketulusan, keptibadian setta cata mengeksptesikan, memandang,
kemutnian,kelutusan, yang tidak dapat dipalsukan.la bukan meyakini dan membetikan makna pada sesuatu, yang
keputa-putaan. Sebuah kualitas kejujutan dapat dikatakan mendotong ditinya untuk bettindak dan metaih amal yang
sebagai pilat utama kualitas motal seseotang. Otang bijak optimal (highperformance), Di dalam ditinya tetkandung suatu
menyebutkan, bahwa kejujutan adalah mata uang yang laku gaitah atau motivasi, semangat untuk mengatahkan selutuh
dimana-mana. potensi yang dimilikinya, sehingga apa yang diketjakannya
Selain itu, integtitas juga adalah ketulusan, sesuatu yang benar-benat membeti kepuasan dan manfaat
sungguh-sungguh betasaldatidalam hati.Sehingga,integtitas Etos dan motivasi ketja betkaitan dengan nilai kejiwaan
bukan hanya jujut pada otang lain, namun —utamanya— jujur seseotang dalam melakukan sebuah peketjaan. Karena
pada diri senditi. Integtitas bukan kata yang dapat tetlihat itu, seotang PPAIW hatus mengisinya dengan kebiasaan-
indeta saja, namun hatus tetasa oleh hati. Ada lagi,integtitas kebiasaan positif. PPAIW memiliki semacam ketinduan
adalah putity atau kemutnian. Seseotang mungkin disebut untuk menunjukkan keptibadiannya dalam bentuk basil
sebagai pemimpin hebat yang mampu mengatut banyak ketja, serta sikap dan perilaku yang menuju atau mengatah
otang,namnn bila semuaitu dilakukan dengan memanipulasi kepada hasil yang lebih semputna. Sehingga, cata ditinya
otang lain dengan betbagai bahasa diplomasi yang ulung, mengeksptesikan sesuatu selalu betdasatkan semangat untuk
maka itu bukan sebuah bentuk dati integtitas. menuju kepada petbaikan {improvement) yang tetus betupaya
Intinya, integtitas itu yang meliputi komitmen, dengan amat sungguh-sungguh menghindati yang negatif.
kejujutan, ketulusan, dan tanggung jawab. Seotang pegawai Etos ketja juga mempunyai nilai motal ketja, yaitu
yang betmutu tinggi hatus memiliki sikap batin yang kuat sesuatu pandangan batin yang betsifat mendatah mendaging
akan semua tanggung jawab yang dibetikan kepadanya dalam peketjaan. Dia metasakan bahwa hanya dengan
sebagai konsekuensi dati kesepakatan awal menjadi seotang menghasilkan peketjaan yang tetbaik, bahkan semputna,
pegawai melalui kesepakatan ketja, atau sumpah jabatan nilai yang diyakininya dapat diwujudkan. Karenanya etos
bagi seotang pejabat Sikap batin ini merupakan pondasi ketja bukan sekedar keptibadian atau sikap, melainkan lebih

44 45
mendalam lagi, dia adakh martabat, harga diri, dan jati diri hanya dengan ketekunan dan sungguh-sungguh dalam
seseorang. melaksanakan tugas dan tanggung jawab, maka seluruh
Kelima, melaksanakan Standard Operational Procedure potensi kemanusiaannya dapat digunakan untuk mendorong
(SOP) yang telah ditetapkan. Banyak PPAIW yang tidak bagi terwujudnya kesuksesan dan kebahagiaan haldld. Tidak
mengerti tentang SOP sebagai sebuah pedoman atau acuan ada keberhasilan dan kesuksesan yang lahir dari sifat malas-
untok melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi malasan.
dan alat penilaian kinerja organisasi berdasarkan indikator- Tekun dan tajin adalah tradisi yang dibangun dan
indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan dilaksanakan oleh orang-orang sukses. Meski seseorang
tata kerja,prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang dikategorikan tidak memiliki kapabilitas tertentu,namun jika
bersangkutan. Tujuan SOP adalah menciptakan komitmen dalam dirinya telah terbentuk sikap dan perilaku tekun dan
mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja untuk rajin, maka niscaya ia sedang dalam perjalanan menuju pada
mewujudkan goodgovernance, arah yang benar.
Bagi PPAPJC'^ bermutu tdnggi, bekerja berdasarkan Tekun dan rajin adalah tradisi yang dapat menjadi modal
SOP, tidak keluar dari jalur aturan main, atau tetap berada dasar bagi terbangunnya sikap dan perilaku positif yang
pada rel yang benar {on the right tracH). Karena SOP selain menunjukkan akan kesungguhan untuk mencapai cita-cita
digunakan untuk mengukur kiaerja organisasi publik dan target hidupnya. Tanpa keduanya, seseorang yang telah
yang berkaitan dengan ketepatan program dan waktu, dikategorikan sebagai pegawai berkapasitas tinggi sekalipun,
juga digunakan untuk menilai kinerja organisasi publik niscaya ia akan banyak kehilangan kesempatan untuk maju,
di mata masyarakat berupa responsivitas, responsibilitas, bahkan akan terpuruk karenanya. Sehingga, tekun dan rajin
dan akuntabilitas kinerja. Namun, harus diakui bahwa mutlak menjadi barometer penting bagi pegawai bermutu
tidak semua satuan unit kerja memiliki SOP, sehingga tinggi.
para pegawai bekerja hanya berdasarkan kebiasaan
Ketujuh, memiliki kepribadian kreatif, inisiatif atau
dan tradisi yang sudah berjalan bertahun-tahun, bukan
ber-jiwa pelopor. Sebagai PPAIW yang baik, ia harus
berdasarkan kaedah manajemen yang rapi dan terukur.
menanyakan pada dirinya: apakah sc^a telah memherikan
Keenam, tekun dan rajin, yaitu PPAIW yang memiliki kontribusi kepada institusi, atau belum? Jika merasa telah
semangat tinggi dalam bekerja, tidak malas, tanpa pamrih. memherikan "sesuatu" kepada organisasi atau institusi,
Tekun dan rajin adalah manifestasi dari integritas. Dalam apakah kehadiran atau keberadaannya telah "dirasakan"
benaknya, telah terbangun sebuah sikap batin bahwa atau "diakui" oleh organisasi atau institusi tersebut? Jangan-
46 47
jangan sebagai pegawai, kehadirannya baru sebatas klaim organisasi, memotivasi perilaku pengikut atau rekan kerja
yang hanya menggugurkan kewajiban saja, datang, bekerja untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki
sebisanya, bahkan semaunya, dan menerima gaji atau honor kelompok dan budayanya.
setiap bialan, selesai. Seorang PPAP^ y^g bermutu baik, dalam dirinya
Pertanyaan tersebut hams dimunculkan dalam benak terbangun sikap untuk memotivasi diri dan orang lain
setiap pegawai dalam rangka untuk membangun sensitifitas untuk berbuat sesuatu yang lebih baik. Apalagi dalam
mental agar memiliki kepedulian terhadap kontribusi yang doktrin agama disebutkan bahwa setiap orang adalah
diberikankepadaofganisasiatauinstitusiyangmempercayakan pemimpin,dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung
kepadanya. Melalui pertanyaan itu pula, dengan sendirinya jawabannya. Artinya, dalam kepribadian seseorang
dapat memetakan kontribusinya selama ini.Jika belum,akan tertanam jiwa kepemimpinan, karena kepribadian terdiri
diupayakan,jika sudah,akan ditingkatkan. Sehingga,dengan dari struktur-struktur, yaitu ruh, akal, hati, dan na^
kesadaran batin tersebut akan muncul ide-ide kreatif dan yang membutuhkan kepemimpinan si empunya. Tanpa
inovatif. la selalu bemsaha memberikan yang terbaik bagi jiwa kepemimpinan, maka seseorang akan gagal membawa
rencana dan aksi-aksi strategis untuk memberikan kontribusi diririya untuk berhasil dan sukses, apalagi bagi orang lain.
atas kehadirannya dalam sebuah tim kerja. Menurut Herry Kesembilan, memiliki disiplin waktu dan kinerja, atau
Presetyo (2009), faktor terpenting dari poin ini adalah tepat waktu dalam memulai pekerjaan dan pencapaian
senantiasa mengubah did, memperbaiki setiap langkah target. Dalam bahasa lugasnya, disiplin adalah kepatuhan
yang kurang tepat, dan mengembangkan cara dan strategi untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang
untuk sukses. Prinsipnya, pegawai yang dtnamis, kreatif dan mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan,
inovatif tidak alergi terhadap perubahan untuk mendapatkan perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain,
kehidupan yang lebih batk, juga pada pematangan wawasan, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang
sikap, dan pola pikir. telah ditetapkan tanpa memiliki agenda terselubung dalam
Kedelapan, memiliki jiwa leadership (kepemimpinan). dirinya. Sehingga, pegawai yang bermutu tinggi senantiasa
Jiwa kepemimpinan tidak selalu identik dengan kiprah memperhatikan aspek ini karena besarnya pengaruh
seorang pemimpin, tetapi jiwa PPAIW yang memiliki terhadap kehidupan, baik dalam kehidupan piibadi, dalam
kemampuan mempengaruhidan memotivasioranglain untuk kehidupan masyarakat maupun dalam kehidupan berbangsa
melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan dan bernegara.
meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan

48 49
Dalam konteks waktu, banyak teks suci agama yang Kemampuan kerja sama dapat diartikan pula sebagai
menyebut pentingnya memperhatikan waktu. Seorang sebuah sikap menerima masukan, peran dan ktitdk orang
PPAIW yang memiliki visi ke depan selalu memperhitungkan lain, dimana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja atau
kerangka waktu dengan seksama. Waktu yang telah berlalu melakukan suatu tindakan dalam kemanunggalan mutlak.
tidak mungkin dapat kembali lagi. Had yang sudah lewat Sehingga, jiwa kerja sama untuk menyatukan kekuatan
tidak akan datang lagi. Sedemikian pentingnya waktu, dan sinergi mutlak hams dimHild oleh seorang pegawai
banyak ungkapan yang menyatakan penghargaan terhadap yang bermutu tinggi. Sehebat apapun dia, namun jika tidak
waktu. Orang Inggtis mengatakan time is mon^(waktu adalah memiliki kemampuan untuk berkerja sama dengan orang
uan^,peribahasa Arab mengatakan al-waqtu ka as-saif(waktu lain, maka ia tidak akan mencapai tingkat keberhasilan
adalah pedan^, dan peribahasa kita menyebutkan: sesal yang optimal, bahkan kegagalan. Ibarat permainan bola,
dahulu pendapatan sesal kemudian tak berguna. Tak dapat setiap anggota tdm hams membuka ruang kerja sama sesuai
dipungkiri bahwa orang-orang yang berhasil mencapaisukses dengan peran dan kapasitas masing-masing menuju pada
dalam hidupnya adalah orang-orang yang hidup teratur dan titik keberhasilan dan kesuksesan.
berdisiplin memanfaatkan waktunya. Disiplin tidak akan Untuk memetakan profilPPAIW yang profesional dapat
datang dengan sendirinya, akan tetapi melalui latihan yang digambarkan melalui gambar sebagai berikut:
ketat dalam kehidupan ptibadinya. Demikian juga kualitas
pegawai yang sukses dan bermutu tinggi tidak terlepas dati
sikap disiplin yang tinggi.
Kesepuluh, dapat menjalin kerja sama dengan pihak
lain untuk membangun sinergi, target dan tujuan bersama.
Kemampuan bekerja sama dengan orang lain adalah kunci
keberhasilan untuk membangun sinergi. Keberhasilan
sebuah kebijakan institusi pemerintah, misalnya, tidak dapat
lepas dati kemampuanpoHg maker membangun kerja
sama atau sinergi dengan pihak-pihak terkait. Sangat tidak
mungkin,sebuah kebijakan dapat dilaksanakan dengan baik
tanpa ada kemampuan kerja sama untuk mematuhi dan
melaksanakan sebuah kebijakan tersebut.

50 51
BRB IV
PPAIW Profesional
IMPLEMENTASI PERAN,TUGAS,
DAN WEWENANG PPAIW
Memiliki Skill

Attitude A. Sistem Administrasi Perwakafan

Sistem administrasi perwakafan yang menjadi wilayah


Integritas
peran dan tugas PPAIW terkait dengan pelaksanaan Ikrar
Wakaf (kehendak Wakif dalam melaksanakan wakaf),
Etos dan Motivasi Kerja pembuatan Akta Ikrar Wakaf (AIW) atau Akta Pengganti
Akta Ikrar Wakaf (APAIW), serta penyelesaian sertifikasi
Menjalankan SOP wakaf. Sedangkan dalam pembimbingan perwakafan kepada
masyarakat (stak£ holders) menyangkut aspek-aspek hukum
Tekun dan Rajin
perwakafan, kesadaran terhadap pengamanan aset-aset, dan
pentLngnya pemberdayaan wakaf secara umum.
Kreatif dan Inovatif
Dari aspek persyaratan administrasi pelaksanaan
perwakafan, PPAIW harus jeli melihat apakah seluruh
persyaratan yang telah diatur dalam peraturan perundang-
Leadership
undangan telah dipenuhi atau belum. Persyaratan yang perlu
dilihat sebelum terjadinya perbuatan wakaf adalah hal-hal
Disiplin Waktu yang berhubungan dengan:
Pertama, kondisi calon Wakif yang akan mewakafkan
Kemltraan Strategis
harta bendanya. Seorang PPAIW harus memastikan bahwa
calon Wakif telah memenuhi persyaratan hukum sehingga
Gambar.l.g. yang bersangkutan dapat melakukan perbuatan hukum
Tipologi PPAPiV Profesional secara sah. Syarat calon Wakif menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan yang ada adalah: dewasa,berakal sehat,
Keempat, peruntukan harta benda wakaf (mauquf
tidak terhalang melakukan perbuatan hukum, dan pemiUk
*alaih), Peruntukan harta benda wakaf juga sangat penting
sah harta benda yang ingin diwakafkan.
menjadi catatan yang perlu diberikan oleh PPAIW kepada
Kedua, status harta benda wakafiiya. Sebagai contoh,
calon Wakif. Jika dicermati, peruntukan harta benda wakaf,
harta benda wakaf berupa tanah yang akan diwakafkan
khususnya tanah di masyarakat Indonesia lebih banyak
hams dapat dipastikan bahwa tanah tersebut telah menjadi
digunakan untuk membangun masjid, mushalla, makam,
milik sempurna(milk at-tam)calon Wakif.Dari aspek hukum,
pesantren,dan lainnya.Jika di suatu tempattemyata tekh ada
tanah yang dimilild calon Wakif adalah sah secara hukum,
masjid atau mushaUa, maka alangkah baiknya tanah tersebut
dan dikuasai penuh secara fisik (tidak sedang dikuasai
diperuntukkan untuk hal lain, seperti dijadikan tempat
oleh pihak lain). Jika tanah tersebut masih belum menjadi
usaha-usaha produktif dalam bentuk bangunan ruko, mini
milik sempurna, seperti tanah yang masih dalam jaminan
market, rumah kontrakan, dan lain sebagakiya. Hasil dari
sebuah bank, misakiya, maka tanah tersebut tidak boleh
pengelolaannya untuk kesejahteraan umum.Jika calon Wakif
diwakafkan. Demikian juga, meskipun status tanah tersebut
tetap tidak mau menerima usulan PPAIVCJ maka sebaiknya
milik sempurna calon Wakif dengan bukti kepemiHkan surat
dalam Ikrar Wakaf-nya ditambah dengan pernyataan:
gifik atau sertifikat hak milik, namun secara fisik dikuasai
"dan untuk kemaslahatan umum lainnya". Hal ini sebagai
oleh pihak ketiga, maka tanah tersebut juga belum dapat
antisipasi jika di kemudian hari terjadi ketidakberfungsian
diwakafkan. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan wakaf
harta benda wakaf tersebut, sehingga dapat diberdayakan
dapat berjalan dengan baik, sehingga calon Wakif harus
dalam bentuk lainnya.
dapat memastikan penguasaannya secara penuh.
Oleh karena itu, implementasi sistem administrasi
Ketiga, Nazhir atau pengelola wakaf yang akan
perwakafan dapat diilustrasikan dalam gambar sebagai
diberikan kepercayaan calon Wakif. Meskipun Nazhir
berikut:
merupakan otoritas penuh calon Wakif siapa yang akan
dipilihnya, namun karena posisi Nazhir sangat urgen dalam
pengelolaan dan pengembangan wakaf, maka PPATW
berhak memberikan saran kepada calon Wakif siapa Nazhir
yang terbaik berdasarkan penilaian yang obyektif. Paling
tidak berbentuk saran berdasarkan persyaratan Nazhir sesuai
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

55
54
.Caioh iMarte BeddirWakaf^l
L. Mengatur pelaksanaan wakaf secara lebih luas, yaitu
Dewasa
Dimiliki secara sempurna
bolehnya wakaf benda bergerak, baik berupa uang
Tidak sedang dalam sengketa
— Berakal sehat
Tidak dalam jaminan
atau selain uang, seperti saham, surat berharga, HAKI,
— Tak terhalang secara hukum
— Pemlllk sah harta benda logam mulia dan Iain-lain. Khusus pengaturan terhadap
.PeruntukaW Kemaslahatan umat
wakaf uang merupakan peluang yang sangat besar bagi
pengembangan wakaf ke depan. Karena uang bersifat
Nazhlf
3- Profesional
Transparan fleksible dan likuid yang mudah dijangkau oleh semua
Akuntabel
Perseorangan
kalangan, sehingga wakaf dapat diberdayakan secara
Organisasi
Badan Hukum
lebih cepat.
Pengaturan secara lebih rind dan lengkap terhadap
Gambar.l.a Nazhir sebagai unsur penting pengelolaan wakaf, baik
Administrasi Perwakafan perseorangan (sebelumnya disebut kelompok orang
yang terdiri dari 3 orang, salah satunya menjadi ketua),
Sedangkan dan aspek pembimbingan, PPAIW organisasi maupun badan hukum. Pengaturan ini
dalam posisi sebagai pen)^u]i perwakafan yang bertugas dimaksudkan agar pengelolaan wakaf dapat dilakukan
mensosialisasi peraturan perundang-undangan yang ada. secara lebih profesional, meminimalisir terjadinya
Salah satu bentuk sosiaUsasi peraturan penmdang-undangan penyimpangan terhadap benda-benda wakaf, serta
wakaf adalah dengan menyebarkan buku-buku, VCD, kemudahan dalam pembinaan.
maupun media lainnya. Namun,dengan segala keterbatasan 4. Memberikan peran kepada Lembaga Keuangan Syariah
yang ditemukan di lapangan, paling tidak PPAIW dapat (LXS) yang ditunjuk oleh Menteri Agama sebagai
memberikan penyuluhan darisubstansiperaturan perundang- tempat penitipan wakaf uang (wadVah) dan berhak
undangan wakaf yang berisi hal-hal sebagai berikut: mengeluarkan Sertifikat Wakaf Uang(SWU). Pelibatan
1. Menekankan perlunya pemberdayaan wakaf sebagai LKS dimaksudkan untuk mempermudah proses
pranata keagamaan yang memiJiki potensi dan manfaat pengelolaan wakaf uang dan LKS memiliki sistem
ekonomi untuk kepentingan ibadah dan memajukan dan teknologi yang memadai dalam pengamanan dan
kesejahteraan umum.Ini merupakan point kunci dimana pengembangan wakaf uang.
wakaf diberi makna yang lebih luas, yaitu tidak hanya 5. Pengaturan terhadap pembentukan Badan Wakaf
ritual, namun juga sosial dan ekonomi. Indonesia (BWI) sebagai organisasi independen dalam
56
57
rangka untuk mengembangkan perwakafan nasional. mewariskan, mengalihkan dalam bentuk pengalihan
Adapun tugas dariBWIadalah:(a)melakukan pembinaan hak lainnya tanpa izin di pidana penjara paling lama 5
terhadap Nazhir dalam mengelola dan mengembangkan (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp
harta benda wakaf; (b) melakukan pengelolaan dan 500.000.000,00 (lima rams juta rupiah); (b) bagi yang
pengembangan harta benda wakaf berskala nasional dengan sengaja mengubah peruntukan harta benda
dan internasional;(c) memberikan persetujuan dan/atau wakaf tanpa izin di pidana penjara paling lama 4
izin atas perubahan peruntukan dan status harta benda (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp
wakaf;(d) memberhentikan dan mengganti Nazhir; (e) 400.000.000,00 (empat rams juta rupiah); dan (c) bagi
memberikan persetujuan atas penukaran harta benda yang dengan sengaja menggunakan atau mengambil
wakaf;(f) memberikan saran dan pertimbangan kepada fasilitas atas hasil pengelolaan dan pengembangan harta
Pemerintah dalam penyusunan kebijakan perwakafan; benda wakaf melebihi jumlah yang ditentukan, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/
6. Dalam pengelolaan dan pengembangan harta benda
atau pidana denda paling banyak Rp 300.000.000,00
wakaf, Nazhir wakaf dapat bekerja sama dengan pihak
(tiga rams juta rupiah).
ketiga dan menjaminkan kepada asuransi Syariah.
Regulasi wakaf membuka peluang kemitraan strategis Uraian substansi peraturan perundang-undangan wakaf
antara Nazhir dengan pihak ketiga dalam rangka dapat disederhanakan dalam tabel sebagai berikut:
memberdayakan dan mengembangkan wakaf produktif.
7. Penyelesaian sengketa terhadap harta benda wakaf
diatur dengan menggunakan mediasi, arbitrase atau 1 Pranata keagamaan yang Harta benda wakaftidak hanya
pengadilan. Sengketa terhadap aset wakaf sering terjadi, memilikipotensidanmanfaat untuk kepentingan ibadah
namun belum dapat diselesaikan dengan baik. Namun, ekonomi untuk kepentingan mahdhah, tetapi juga sosial
dengan regulasi yang ada, penyelesaikan dapat dilakukan ibadah dan memajukan
kesejahteraan umum
dengan tahapan mediasi, arbitrase, dan proses hukum di
pengadilan. 2 Mengatur harta benda Sebelumnya hanya berupa
bergerak, baik uang maupun harta benda tidak bergerak,
8. Adanya ketentuan pidana umum dan sanksi
selain uang, seperti HAKI, khususnya tanah
administratif terhadap penyimpangan aset wakaf dan
logam mulia, saham, surat
pengelolannya sebagai berikut: (a) bagi yang dengan berharga, dan Iain-lain
sengaja menjaminkan, menghibahkan, menjual,
3 Mengatur tentang Nazhir Ketiga jenis Nazhir ini sebagai 8 Adanya ketentuan Sebelumnya tidak dicantum-
sebagai unsur penting wakaf, respon atas beragamnya jenis pidana umum dan sanksi kan ketentuan ancaman
baikperseorangan,organisasi dan flingsi harta benda wakaf administratif terhadap pidanaumum
maupiin badan hukum. penyimpangan aset wakaf
4 Membuka peran kepada Keterlibatan LKS sebagai dan pengelolaannya
LKS Penerima Wakaf Uang terobosan penting dalam
sebagai tempat penitipan pengelolaan wakaf
Tabel.l.a
uang (wadi'ah) dan berhak
mengeluarkan Sertifikat Substansi Peraturan Perundang-undangan Wakaf
Wakaf Uang(SWU)

5 Pembentukan Badan Wakaf Perwakilan BWI dapat Disamping itu, PPAIW juga dapat menyampaikan hal-
Indonesia (BWI) iintuk dibentuk di daerah setelah hal terkait dengan kesadaran terhadap pengamanan aset-
membina Nazhir dalam rnempertimbangkan aset dan pemberdayaan wakaf secara umum. Kesadaran
rangka memajukan per- urgensinya. masyarakat terhadap pengamanan merupakan hal penting,
wakafan nasional. karena substansi dari wakaf itu sendiri adalah keabadian

6 Dalam pengelolaan dan Fungsi dari asuransi Syariah benda yang ddak boleh berkurang, atau hilang. Bentuk-
pengembangan harta benda adalah untuk menghindari bentuk pengamanan harta benda wakaf, khususnya tanah
wakaf, Nazhir wakaf dapat ketika teijadi kerugian (lost) adalah memproses pembuatan AIW bagi yang belum ada,
bekeija sama dengan pihak dan sertifikat bagi yang baru ada AP^-n^^a. Jika Nazhir,
ketiga dan menjaminkan Wakif atau ahli warisnya tidak ada dan harta benda wakaf
kepada asuransi Syariah. belum ada AIW, maka masyarakat dapat mengurus APAPJ7
7 Penyelesaian sengketa Penyelesaian dimaksudkan berdasarkan saksi atau qarinah (petunjuk) yang mendukung.
terhadap harta benda wakaf agar pola penanganan sengketa Upaya pengamanan harta benda wakaf sangat
melalui mediasi, arbitrase wakaf dapat diselesaikan penting, meskipun Nazhir dituntut agar manfaat dari
atau pengadilan. dengan baik pemberdayaannya dapat diperoleh secara lebih optimal.
Bagaimana harta benda wakaf dapat memberikan manfaat
yang lebih optimal jika bentuk bendanya hilang,atau minimal
berkurang volumenya.
Uraian tentang urgensi pengamanan harta benda wakaf sejarah kemajuan peradaban umat Islam pernah dicapai
dapat disederhanakan dalam bentuk gambar sebagai berikut: karena peran wakaf? Terlebih lagi potensi wakaf di Indonesia
sangat besar, baik berupa harta benda wakaf tidak bergerak
, Pengamanan Harta Benda Wakaf
maupun bergerak berupa uang.
Menurut data paling mutakhir yang dimiliki oleh
I j » AlW/APAIW Direktorat Pemberdayaan Wakaf tahun 2011, jumlah aset
tanah wakaf di Indonesia seluas 3,492,045,373.754 M2,
PPAIW ► Sertiflkasi atau sekitar 3492 KM2. Jika disandingkan dengan luas Ibu
Kota Jakarta yang hanya 661,52 KM2 dan negara Singapura
yang hanya 679 KM2, maka jumlah aset tanah wakaf
> Advokasi 1
Indonesia lebih dari dua kali lipat luas Jakarta plus Singapura.
Perbandingan ini dapat dilihat pada gambar berikut:

Pemberdayaan dan Pengembangan

Gambar. l.b.

Pengamanan Harta Benda Wakaf


J Singapura
u Tanah Wakaf
Demikian juga harta benda wakaf harus bisa
diberdayakan dan dikembangkan sebagaimana pesan wakaf
itu sendiri. Pemberdayaan dan pengembangan harta benda
wakaf menjadi tugas Nazhir yang diberi kepercayaan oleh
Wakif. Harta benda wakaf yang tidak diberdayakan dan
dikembangkan, maka akan menjadi beban bagi Nazhir dan
Gambar. I.e.
umat secara umum. Urgensi pendngnya pemberdayaan dan
Peta Potensi Tanah Wakaf di Indonesia
pengembangan harta benda wakaf ini juga menjadi tugas
PPAIW untuk disampaikan kepada umat. Bukankah dalam
Jumlah asetyang sedemikian luas dan tersebar di 420.003 Sedangkan potensi yang lebih bersifat intrinsik adalah
lokasi di seluruh nusantara tersebut menunjukkan besarnya kekuatan sistem ajaran ekonomi wakaf dibandingkan dengan
potensi ekonomiwakaf.Jikadiasumsikan dari jumlah tersebut sistem ekonomi kapitalisme. Kekuatan ajaran wakaf terletak
10 persen-nya memiliki potensi ekonomi tinggi yang dapat pada dga aspek utama:(a) perbuatan wakaf didasarkan pada
dikelola secara profesional-produktif, maka aset tanah wakaf semangat kepercayaan (trust) yang sangat tinggi dari seorang
di seluruh Indonesia menjadi kekuatan yang signifikan dalam wakif(pemberiwaka^ kepadaNazhir;(b)aset wakaf dimiliki
perekonomian bangsa. Potensi inilah yang belum dipahami oleh AUah atau umat yang tidak boleh berkurang sedikitpun,
secara lebih baik bagi pengambil kebijakan perekonomian sehingga dapat memberikan manfaat abadi; (c) tujuan
bangsa. Kekayaan tersebut belum menghitung potensi wakaf adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
wakaf uang yang sedang dan akan terkumpul sebagai salah banyak. Sedangkan sistem ekonomi kapitalis memandang (a)
satu jenis wakaf likuid yang telah diatur dalam peraturan kepemilikian benda dikuasai oleh individu secara penuh dan
perundang-undangan wakaf. tidak otomatis memiliki dimensi sosial;(b) memaksimalkan
Sebagai sebuah gambaran umum tentang potensi wakaf keuntungan sebesar-besarnya; (c) meyakini sistem pasar
uang diIndonesia disimulasikan secara menarik oleh Mustafa bebas (mekanisme harga); dan (d) membuka peluang
Edwin Nasution, wakil ketua Badan Wakaf Indonesia. persaingan seluas-luasnya, meskipun menghancurkan pihak
lain.
Mustafa mencontohkan, jika 10 juta umat muslim di
Indonesia mewakafkan uangnya mulai dari Rp 1.000 sampai Potensi Wakaf di Indonesia Konsepsl Ajaran

Rp. 100 ribu per-bulan, maka minimal dana wakaf uang


yang akan terkumpul selama setahun dapat mencapai Rp Kepercayaan (trust)
Tidak boleh berkurang
2,5 triliun. Bahkan, jika sekitar 20 juta umat Islam di tanah Jumlah Aset
Berdimensi sosial
air mewakafkan hartanya sekitar Rp 1 juta per-tahun, maka
potensi wakaf uang dapat mencapai Rp 20 triliun. Lebih Luas sekitar 3492 KM2
fantastik lagi pendapat Direktur Tabung Wakaf Indonesia
(TWI), Zaim Saidi, yang menyatakan bahwa potensi wakaf Uang't'*; Berpotensi Rp 20T/tahun

uang di Indonesia dapat mencapai sepertiga kekayaan umat


muslim. Hitungan potensi itu diukur dari anjuran RasuluUah tSergerak Selain|
Uaitg Belum terprediks!
SAW untuk berwakaf sebesar sepertiga harta yang dimiliki,
Gambar.l.d.
sehingga potensinya sangat luar biasa.
Potensi Harta Benda Wakaf di Indonesia
B. Sinergitas Pelayanan PPAIW pendataan sangat tinggi karena banyaknya daerah yang
memiliki tanah wakaf.
Dalam praktik di lapangan, peran PPAEW sangat besar
dalam pengadministrasian harta benda wakaf. Namun 3. Faktorbirokrasi yang memakanwaktucukuplama dalam
demikian, antara PPAIVC^ Badan Pertanahan, dan Badan pengurusan sertifikasi tanah wakaf di Badan Pertanahan.
Wakaf Indonesia (BWI) masih diperlukan koordinasi yang Meskipun jadwal waktu telah ditentukan dengan jelas,
lebih intens. Hal ini disebabkan, khususnya dengan pihak namun sering ditemukan kendala non teknis, seperti
Badan Pertanahan sering terjadi masalah dalam sertifikasi. sikap-sikap para oknum yang berhubungan dengan
Meskipun pengaturan sertifikasi telah diatur dalam Surat biaya diluar ketentuan yang ada.
Keputusan Bersama Kepala Badan Pertanahan Nasional 4. Masih ditemukannyaPPAIW yang kurang peduli dengan
dan Menteri Agama RI Nomor 422 Tahun 2004 tentang pengurusan sertifkasi tanah wakaf yang menjadi tugas
Sertifikasi Tanah Wakaf, namun masalah masih ditemukan pokoknya. Keengganan PPAIW bisa jadi disebabkan
di lapangan, diantaranya: oleh beberapa hal, diantaranya minimnya anggaran atau
1. Dalam SKB tersebut disebutkan bahwa biaya bahkan tidak adanya biaya untuk pengurusan sertfikat,
sertifikasi tanah wakaf dibebankan kepada anggaran atau sering menemukan kendala birokrasi dan oknum-
Kementerian Agama untuk kemudian dibagikan kepada oknum tidak bertanggung jawab.
para Nazhir dalam pengurusan sertifikat tanah wakaf Dari beberapa kendala tersebut, maka antara PPAIW
setelah dikoordtnasikan dengan Kementerian Agama dengan Badan Pertanahan setempat harus melakukan kerja
Kabupaten/Kota. Namun, dibandingkan dengan sama atau sinergi dalam sertifikasi tanah wakaf. Bentuk
jumlah tanah wakaf yang belum memiliki sertifikat, sinergi yang paling memungkinkan adalah dalam bentuk:
bantuan sertifikasi jauh dari memadai. a. Kesepakatan tentang persyaratan dan prosedur
2. Perbedaan standar pada pengurusan setiap persil antar pengurusan
wilayah. Sebagai contoh, bantuan untuk satu persil b. Ketentuan biaya yang jelas dan transparan
ditetapkan Kementerian Agama sebesar Rp 1 juta c. Ketentuan jangka waktu tertentu dalam pengurusan
rupiah,namun di beberapa daerah, biaya tersebut terlalu
d. Membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat
kecil, sehingga di lapangan seting menemui kendala.Jika
bantuan disesuaikan dengan standar biaya yang dimiliki e. Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan
oleh BPN di semua lokasi, maka tingkat kesulitan dalam pensertifikatan tanah wakaf

66 67
Sedangkan urgensi sinergitas PPAIW dengan Badan PPAIW ,Badan Pertanahan

Wakaf Indonesia(BWl)dimaksudkan sebagai berikut:


Persyaratan dan prosedur pengurusan;
1. Sebagai media untuk saling kontrol terhadap jumlah Ketentuan blaya yang jelas dan transparan;
Ketentuan Jangka waktu pengurusan;
aset wakaf yang ada, termasuk melakukan pemetaan Akses seluas-luasnya kepada masyarakat;
Evaluasi dan monitoring terpola.

terhadap seluruh potensi harta benda wakaf yang perlu


diberdayakan dan dikembangkan secara lebih optimal.
BWI

2. Untuk mengintegrasikan sistem pendaftaran harta


benda wakaf sebagaimana dimanahkan oleh Undang- Media saling kontrol terhadap jumlah aset wakaf;
Mengintegrasikan sistem pendaftaran harta benda

undang Nomor 42 Tahun 2004 tentang Wakaf dan wakaf;


Memudahkan pengawasan dan pembinaan Nazhir;
Koordinasi pengangkatan dan pemberhentlan
Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang Nazhir.

Peiaksanaan Undang-undang Nomor 42 Tahun 2004


Gambar.l.e
tentang Wakaf. Hal ini diperlukan sebagai upaya
Bentuk Koordinasi PPAIVC^ BP,dan BWI
menata sistem pendaftaran yang saat ini belum baik.
3. Untuk memudahkan sistem pengawasan dan
pembinaan terhadap Nazhir. Salah satu wewenang BWI C. Implementasi Pelayanan Ptima PPAIW
adalah mengangkat dan memberhentikan Nazhir yang Pada sub bab ini, akan dijelaskan bagaimana praktik
dianggap tidak mampu,melanggar, atau mengundurkan pelayanan PPAIW di lapangan secara cepat, tepat dan
did, karena prosedurnya harus melalui Kepala KUA memuaskan masyarakat (pengguna jasa). Menurut Sutopo
sebagai PPAIW dan Adi Suryanto (2006), pelayanan prima yang ditetapkan
Berikut ini uraian di atas disederhanakan dalam gambar oleh Lembaga Administrasi Negara (2003) mengacu pada
sebagai berikut: out put, diantaranya:
1. Memberikan jaminan kepada masyarakat (pengguna
jasa) bahwa mereka mendapat pelayanan dalam kualitas
yang dapat dipertanggungjawabkan, fokus kepada
masyarakat (pengguna jasa), menjadi alat komunikasi
antara masyarakat (pengguna jasa) dengan penyedia
pelayanan dalam upaya meningkatkan pelayanan.

68 69
menjadi alat imtuk mengukur kinerja pelayanan serta dalam membuat suatu pengaduan ataupun tuntutan
menjadi alat monitoring dan evaluasi kinerja pelayanan; apabila tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan
2. MelakukanperbaikankinerjapelayananpubIik.Perbaikan standar yang telah ditetapkan.
kinerja pelayanan publik mudak harus dilakukan, Berdasarkan uraian di atas, maka standar pelayanan
dikarenakan dalam kehidupan bernegara pelayanan menjadi faktor kund dalam upaya meningkatkan kualitas
publik menyangkut aspek kehidupan yang sangat luas. pelayanan publik PPAIW Upaya penyediaan pelayanan
Hal ini disebabkan tugas dan fungsi utama pemerintah yang berkualitas antara lain dapat dilakukan dengan
adalah memberikan dan memfasilitasiberbagaipelayanan memperhatikan ukuran-ukuran yang menjadi kriteria kinerja
publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai dari pelayanan. Menurut LAN (2003), kriteria-kriteria pelayanan
pelayanan dalam bentuk pengaturan ataupun pelayanan- tersebut antara lain:
pelayanan lain dalam rangka memenuhi kebutuhan 1. Kesederhanaan, yaitu bahwa tata cara pelayanan dapat
masyarakat dalam bidang pendidikan,kesehatan, utilitas, diselenggarakan secara mudah, lancar, cepat, tidak
sosial dan lainnya; berbelit-belit, mudah dipahami dan dilaksanakan oleh
3. Meningkatkanmutupelayanan.Adanyastandarpelayanan pelanggan;
dapat membantu unit-unit penyedia jasa pelayanan 2. R' eliabiHtas, meliputi konsistensi dari kinerja yang tetap
untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi dipertahankan dan menjaga saling ketergantungan
masyarakat (pengguna jasa). Dalam standar pelayanan antara masyarakat(pengguna jasa) dengan pihak PPAIW,
ini dapat terlihat dengan jelas dasar hukum, persyaratan seperti menjaga keakuratan data, ketelitian pencatatan
pelayanan, prosedur pelayanan, waktu pelayanan, biaya data dan tepat waktu;
serta proses pengaduan, sehingga petugas pelayanan 3. Tan^ungaufob dari PPAIW atau petugas yang ditunjuk,
memahami apa yang seharusnya mereka lakukan dalam yang meliputi pelayanan sesuai dengan urutan waktunya,
memberikan pelayanan. Masyarakat sebagai pengguna menghubungi masyarakat (pengguna jasa) secepatnya
jasa pelayanan juga dapat mengetahui dengan pasti apabila terjadi sesuatu yang perlu segera diberitahukan;
hak dan kewajiban apa yang harus mereka dapatkan 4. Kecakapan PPAIW atau petugas yang ditunjuk dengan
dan lakukan untuk mendapatkan suatu jasa pelayanan. menguasai keterampilan dan pengetahuan yang
Standar pelayanan juga dapat membantu meningkatkan dibutuhkan; pendekatan kepada masyarakat (pengguna
transparansi dan akuntabilitas kinerja suatu unit jasa) dan kemudahan kontak masyarakat(pengguna jasa)
pelayanan.Dengan demikian,masyarakat dapat terbantu dengan petugas.

70 71
5. Keramahan^ meliputi kesabaran, perhatian dan bahaya, resiko dan keragu-raguan. Jaminan keamanan
persahabatan dalam kontak antara petugas pelayanan yang perlu kita berikan agar masyarakat(pengguna jasa)
dan masyarakat(pengguna jasa). Keramahan diperlukan tidak ragu-ragu;
untuk menjaga kepercayaan masyarakat(pengguna jasa) 11. Mengerti apa yang diharapkan masyarakat (pengguna
dalam perwakafan. jasa), Hal ini dapat dHakukan dengan berusaha mengerti
6. Keterbukaan,yaitu bahwa masyarakat(pengguna jasa) bisa apa saja yang dibutuhkan masyarakat(pengguna jasa).
mengetahui seluruh informasi yang mereka butuhkan 12. Kenyataan^ meliputi bukti-bukti atau wujud nyata dari
secara mudah dan gamblang, meliputi informasi pelayanan, berupa fasilitas fisik, adanya petugas yang
mengenai tata cara, persyaratan, waktu penyelesaian, melayani masyarakat (pengguna jasa), peralatan yang
biaya dan Iain-lain; digunakan dalam memberikan pelayanan,kartu pengenal
7. Komunikasi antara petugas dan masyarakat (pengguna dan fasilitas penunjang lainnya;
jasa). Komunikasi yang baik dengan masyarakat 13. Efisien, yaitu bahwa persyaratan pelayanan hanya dibatasi
(pengguna jasa) adalah bahwa masyarakat (pengguna pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan pencapai
jasa) tetap memperoleh informasi yang berhak sasaran pelayanan dengan tetap memperhatikan
diperolehnya dari petugas pelayanan dalam bahasa yang keterpaduan antara persyaratan dengan produk
mereka mengerti; pelayanan;
8. Kredibilitas, meliputi adanya saling percaya antara 14. Ekonoms, yaitu agar pengenaan biaya pelayanan harus
masyarakat (pengguna jasa) dan petugas pelayanan, ditetapkan secara wajar dengan memperhatikan nilai
adanya usaha yang membuat petugas pelayanan tetap barang/jasa dan kemampuan masyarakat (pengguna
layak dipercayai, adanya kejujuran kepada masyarakat jasa) untuk membayar.
(pengguna jasa) dan kemampuan petugas pelayanan;
9. Kgelasan dan kspastian, yaitu mengenai tata cara, rincian
layanan, jadwal waktu penyelesaian layanan tersebut
Hal ini sangat penting karena masyarakat (pengguna
jasa) tidak boleh ragu-ragu terhadap pelayanan yang
dibetikan;
10. Keamanan, yaitu usaha untuk memberikan rasa aman
dan bebas pada masyarakat(pengguna jasa) dari adanya
72 73
DAFTARPUSTAKA

1. Atep Adya Barata, Dasar-dasar Pela^anan Prima, Persiapan


Membangun Budc^a Pek^anan Prima mtuk Meningkatkan
Kepuasan dan IjoyaJitas Pelanggan Qakarta: Elex Media
Komputindo),2001
2. DebraJ. MacNeill, CostumerService Excellence(USA:McGraw-
Hill Companies,Inc.),2010
3. Kerry Presetyo, Menjadi Katyajvan Andal, Bemyali dan
Berprinsip,(Jakarta: BIP),2009
4. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004tentang
Wakaf

5. Renee Evenson, Costumer Service, 101 Wcysto


Guarantee Great Performance(New York: AMACOM books),
2007

6. Sutopo dan Adi Suryanto, Pelayanan Prima:ModulPendidikan


dan Pelatihan Prajahatan Golongan HI,(Jakarta: LAN RI),2006
7. Thobib Al-Asyhar, "Tipok^ Pegawai Bermutu Tinggi" dalam
Media Diklat, Volume V Nomor 2,April - Juni 2010
8. Thobib Al-Asyhar, 'Pjgulasi Wakcf: Menuju Profesionalisme
Pengelolaan Wakcf di Indonesia, dalam Jurnal Bimas Islam,
Volume Tahun 2011

9. Toto Tasmara, Memhudcyakan Etos Kerja Islami, (Jakarta:


GIP),2004

74
75
10. Undang-undang Nomor 41 Tahiin 2004 tentang Wakaf TIM PENYUSUN
11. http://hendrasyahputra.wofdpfess.com, artikel tentang BUKU STANDAR PELAYANAN WAKAF

"integritas", diunduh pada tanggal 15 Agustus 2011 BAGI PEJABAT PEMBUAT AKTAIKRAR WAKAF
(PPAIW)
12. http://bwi.or.id/index..potensi-wakaf-uang-capai-20-
tfiliuntahun. diunduh pada tanggal 28Juli 2011
Susunan Tim:

Penanggung Jawab : Drs. H. Sutami, M.Pd.I


Ketua : H. Mardjuni, S.Sos
Wakil Ketua : Firdaus Indriawan
Sekretaris : Drs. H. Ahmad Zamroni
Anggota : 1. H.Thobib A1 Asyhar, S.Ag, M.Si
2.H. Edy Winarso, S.Ag
3. Mob. Yasir Arafat, SE, ME
4.Ibnu Tsalis Kurniawan,SE
5.Sri Agustina Johariah, SE
6.Drs. H. Muttaqin
7. H. Sulaeman

Jakarta, 18 Januari 2012


a.n. Dkektur Jenderal
Selaku Kuasa Pengguna Anggaran
Pembuat Komitmen

DIREKTORAT JENDERAL
BIMBINOAN MASVARAKAT
ISLAM

djuni, S.Sos
&/K inp2 95708101983031004

76 77

Anda mungkin juga menyukai