Anda di halaman 1dari 6

KESEPAKATAN BERSAMA

ANTARA
KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
DENGAN
KETUA PALANG MERAH INDONESIA
KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Nomor : 0318 Tahun 2012


Nomor : 08/MOU-PMI/VII/2012

TENTANG
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEGIATAN KEPALANGMERAHAN
BAGI PENDIDIK, TENAGA KEPENDIDIKAN DAN PESERTA DIDIK DI LINGKUNGAN
MADRASAH

Pada hari ini, Kamis tanggal lima bulan Juli tahun dua ribu dua belas, kami yang
bertanda tangan di bawah ini:
I. Drs. H. MASDJURI, M.Si. : Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Gunungkidul, dalam hal ini bertindak untuk
dan atas Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Gunungkidul, yang berkedudukan di
Jl. Brigjend Katamso No. 13 Wonosari, yang
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA;
II. Drs. SUMEDI : Ketua Palang Merah Indonesia Kabupaten
Gunungkidul, dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Palang Merah Indonesia
Kabupaten Gunungkidul, yang berkedudukan di
Jl. Nusa Indah No. 3, Wonosari, Gunungkidul
yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA;
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK sepakat untuk
melakukan kesepakatan yang dituangkan dalam Kesepakatan Bersama dengan
pertimbangan sebagai berikut:
a. Perjanjian kerjasama antara Departemen Agama Republik Indonesia dengan
Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia Nomor: 459 tahun 1995, Nomor:
0185.KEP/PP/IX/95 Tanggal: 26 September 1995. Tentang Pembinaan dan
Pengembangan Kepalangmerahan di Kalangan Siswa dan Mahasiswa.
b. Perjanjian kerjasama antara Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Palang Merah Indonesia Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: KW.12.4/2/PP.00/874.A/2008, Nomor:
580/02.05/SKB/VIII/2008 tanggal 2 Mei 2008 tentang Pembinaan dan
Pengembangan Kepalangmerahan di Lingkungan Siswa Madrasah.
c. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Palang Merah Indonesia Tahun
2009.
PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk mengadakan kesepakatan bersama dengan
syarat - syarat sebagai berikut:

KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam kesepakatan bersama ini yang dimaksud dengan:
1. Madrasah adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan
Madrasah Aliyah (MA) baik negeri ataupun swasta
2. Pendidik adalah pengajar profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan formal jenjang pendidikan dasar, menengah
dan nonformal.
3. Tenaga kependidikan adalah tenaga/pegawai yang bekerja pada satuan
pendidikan dan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan.
4. Peserta didik adalah siswa pada satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan dasar dan menengah di jalur pendidikan madrasah, baik negeri
maupun swasta.
5. Palang Merah Indonesia adalah organisasi yang berstatus badan hukum dan
disahkan dengan Keputusan Presiden RIS No. 25 Tahun 1950 serta
Keputusan Presiden RI No. 246 Tahun 1963 sebagai satu-satunya organisasi
di Indonesia yang ditunjuk untuk menjalankan pekerjaan Perhimpunan
Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah menurut Konvensi-Konvensi
Jenewa tahun 1949.
6. Palang Merah Remaja wadah pembinaan dan pengembangan anggota
remaja Palang Merah Indonesia

MAKSUD DAN TUJUAN


Pasal 2
(1) Kesepakatan Bersama ini dimaksudkan sebagai langkah awal dari PARA
PIHAK untuk mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian
dan evaluasi kegiatan kepalangmerahan .
(2) Tujuan kesepakatan bersama ini untuk memanfaatkan potensi dan sumber
daya yang ada pada masing – masing pihak dalam rangka membina dan
mengembangkan jiwa dan semangat kemanusiaan di kalangan peserta
didik, tenaga kependidikan dan peserta didik di lingkungan madrasah agar
memiliki rasa kepedulian terhadap sesama manusia dan tangung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan sebagai bagian dari pendidikan karakter.
RUANG LINGKUP
Pasal 3
Ruang lingkup kesepakatan bersama ini meliputi pembinaan dan pengembangan
kegiatan kepalangmerahan di Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah
(MTs) dan Madrasah Aliyah (MA), melalui wadah organisasi Palang Merah Remaja
yang selanjutnya disebut PMR.

TUGAS POKOK PMR


Pasal 4
Tugas Pokok dan fungsi PMR adalah sebagaimana tersebut pada Tri Bhakti PMR:
a. Berkarya dan berbakti di masyarakat
b. Meningkatkan keterampilan hidup sehat
c. Mempererat persahabatan nasional dan internasional

KELOMPOK PMR
Pasal 5
(1) Kelompok PMR sebagai wadah kegiatan kepalangmerahan disebut PMR
(2) Penjenjangan anggota PMR terdiri dari:
a. Anggota Remaja PMI berusia 10 – 12 tahun/ setingkat Madrasah
Ibtidaiyah dapat bergabung sebagai anggota PMR Mula
b. Anggota remaja PMI berusia 12 – 15 tahun/ setingkat Madrasah
Tsanawiyah dapat bergabung sebagai anggota PMR Madya
c. Anggota Remaja PMI berusia 15 – 17 tahun/ setingkat Madrasah Aliyah
dapat bergabung sebagai anggota PMR Wira

PEMBENTUKAN PMR
Pasal 6
(1) Pembentukan PMR di madrasah dilakukan oleh kepala sekolah di lingkungan
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul selanjutnya
dikukuhkan oleh PMI Kabupaten Gunungkidul.
(2) Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul, PMI Kabupaten Gunungkidul
dan madrasah secara aktif melakukan pembinaan dan pengembangan PMR
di madrasah.

KEGIATAN PMR
Pasal 7
Kegiatan PMR adalah kegiatan kepalangmerahan di madrasah yang disesuaikan
dengan penjenjangan PMR seperti yang sudah diatur dalam Manajemen PMR

PENANGGUNGJAWAB DAN PEMBINA PMR


Pasal 8
(1) Penanggung jawab Unit PMR adalah Kepala Madrasah.
(2) Pembina PMR adalah Wakil Kepala Madrasah bidang kesiswaan, atau guru
yang ditunjuk oleh madrasah untuk melakukan pembinaan dan
pengembangan unit dan anggota PMR di madrasah yang bersangkutan.

TUGAS POKOK, HAK DAN KEWAJIBAN PEMBINA PMR


Pasal 9
(1) Pembina PMR bertugas:
a. Membuat dan menyusun rencana program pembinaan dan
pengembangan kepalangmerahan beserta anggaran secara rinci dan
rutin dengan mengacu pada mekanisme yang berlaku.
b. Melakukan koordinasi secara periodik dan berkelanjutan dengan PMI
Kabupaten Gunungkidul berkaitan dengan pelaksanaan dan evaluasi dari
program pembinaan dan pengembangan.
c. Melaksanakan perintah lain dari kepala madrasah berkaitan dengan
pembinaan dan pemberdayaan PMR di lingkungan kerjanya.
(2) Pembina PMR berhak:
a. Mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang relevan.
b. Mendapatkan honorarium atau tunjangan tugas/ kerja dari madrasah
dengan peraturan yang berlaku di madrasah.
(3) Pembina PMR berkewajiban :
a. Melaksanakan kegiatan dan program kerja sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan.
b. Melaksanakan monitoring dan evaluasi tentang pembinaan dan
pengembangan PMR di lingkungan kerjanya bersama pihak madrasah dan
PMI Kabupaten Gunungkidul.
c. Membuat dan menyampaikan laporan secara tertulis, berkala dan
berkesinambungan kepada kepala madrasah dan ditembuskan kepada
Ketua PMI Kabupaten Gunungkidul

KEWAJIBAN PARA PIHAK


Pasal 10
(1) PIHAK PERTAMA mempunyai kewajiban:
a. Membentuk dan membina organisasi dan manajemen PMR pada
madrasah di Kabupaten Gunungkidul melalui koordinasi dengan PMI
Kabupaten Gunungkidul.
b. Membina dan mengembangkan kegiatan PMR di madrasah.
c. Mengusahakan penyediaan seragam, atribut dan peralatan PMR melaluii
koordinasi dengan madrasah yang bersangkutan dan PMI Kabupaten
Gunungkidul
d. Memberikan izin dan mengalokasikan anggaran dana untuk pendidikan
dan pelatihan Pembina PMR.
e. Memberikan izin dan mengalokasikan anggaran dana untuk kegiatan –
kegiatan kepalangmerahan.
(2) PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban :
a. Membina dan mengembangkan organisasi dan manajemen PMR pada
madrasah Kabupaten Gunungkidul melalui koordinasi dengan Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul.
b. Melaksanakan pembinaan dan dukungan teknis pengembangan kegiatan
PMR di madrasah melalui koordinasi dengan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Gunungkidul.
c. Menyediakan tenaga fasilitator dan atau pelatih PMI
d. Menyediakan dan atau mensosialisasikan buku – buku panduan dan
pelatihan PMR maupun Pembina PMR.

PELAKSANAAN KEGIATAN
Pasal 11
(1) PARA PIHAK sepakat untuk mengambil langkah – langkah secara optimal
guna mewujudkan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7
Kesepakatan Bersama ini dengan membangun kerjasama yang saling
menguntungkan.
(2) Setelah penandatanganan Kesepakatan Bersama ini PARA PIHAK dapat
membentuk Tim yang bertugas melakukan kajian berkaitan dengan maksud
dan tujuan Kesepakatan Bersama .

PEMBIAYAAN
Pasal 12
Biaya yang timbul dalam rangka pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini menjadi
tanggung jawab PARA PIHAK sesuai dengan peraturan yang berlaku.

JANGKA WAKTU
Pasal 13
(1) Kesepakatan Bersama ini berlaku selama 5 ( lima ) tahun terhitung sejak
tanggal ditandatangani dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan
PARA PIHAK.
(2) Salah satu pihak sewaktu – waktu dapat memutuskan Kesepakatan Bersama
ini dengan pemberitahuan secara tertulis dengan disertai alasan kepada
pihak lain 30 (tigapuluh) hari sebelumnya.

EVALUASI KEGIATAN
Pasal 14
PARA PIHAK sepakat akan mengadakan evaluasi bersama terhadap kegiatan yang
telah disepakati 1 ( satu ) tahun sekali.
LAIN – LAIN
Pasal 15
Hal – hal lain yang belum cukup diatur dalam Kesepakatan Bersama ini akan
diatur lebih lanjut dalam suatu tambahan ( Adendum ) yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Kesepakatan Bersama.

PENUTUP
Pasal 16
(1) Kesepakatan Bersama ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua),
masing – masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum
mengikat yang sama.
(2) Kesepakatan bersama ini mulai berlaku sejak ditandatangani oleh PARA
PIHAK.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Drs. SUMEDI Drs. H. MASDJURI, M.Si.


NIP. 195903201982031001

Anda mungkin juga menyukai