BAGAIMANA HAKIKAT
PENDIDIKAN DALAM
MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN UTUH
SARJANA ATAU
PROFESIONAL
1. Anda identifikasi sebuah
masalah bangsa yang dapat
diantisipasi melalui pendidikan
kewarganegaraan. Apakah
masalah itu muncul dari
perkembangan IPTEKS,
tuntutan
dan kebutuhan masyarakat,
ataukah tantangan global saat
in
TUGAS MATERI 1
BAGAIMANA HAKIKAT
PENDIDIKAN DALAM
MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN UTUH
SARJANA ATAU
PROFESIONAL
1. Anda identifikasi sebuah
masalah bangsa yang dapat
diantisipasi melalui pendidikan
kewarganegaraan. Apakah
masalah itu muncul dari
perkembangan IPTEKS,
tuntutan
dan kebutuhan masyarakat,
ataukah tantangan global saat
in
TUGAS MATERI 1
BAGAIMANA HAKIKAT
PENDIDIKAN DALAM
MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN UTUH
SARJANA ATAU
PROFESIONAL
1. Anda identifikasi sebuah
masalah bangsa yang dapat
diantisipasi melalui pendidikan
kewarganegaraan. Apakah
masalah itu muncul dari
perkembangan IPTEKS,
tuntutan
dan kebutuhan masyarakat,
ataukah tantangan global saat
in
TUGAS MATERI 1
BAGAIMANA HAKIKAT
PENDIDIKAN DALAM
MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN UTUH
SARJANA ATAU
PROFESIONAL
1. Anda identifikasi sebuah
masalah bangsa yang dapat
diantisipasi melalui pendidikan
kewarganegaraan. Apakah
masalah itu muncul dari
perkembangan IPTEKS,
tuntutan
dan kebutuhan masyarakat,
ataukah tantangan global saat
in
TUGAS MATERI 1
BAGAIMANA HAKIKAT
PENDIDIKAN DALAM
MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN UTUH
SARJANA ATAU
PROFESIONAL
1. Anda identifikasi sebuah
masalah bangsa yang dapat
diantisipasi melalui pendidikan
kewarganegaraan. Apakah
masalah itu muncul dari
perkembangan IPTEKS,
tuntutan
dan kebutuhan masyarakat,
ataukah tantangan global saat
ini
TUGAS MATERI 1
KELOMPOK 8
1. AKHSANA NAUFAL
2. M. DANURI
3. M. RIZKY RIZALDY
4. NAUFAL YASIIR
5. SHAN ABISHA
BAGAIMANA HAKIKAT PENDIDIKAN DALAM MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN UTUH SARJANA ATAU PROFESIONAL
1. Anda identifikasi sebuah masalah bangsa yang dapat diantisipasi melalui Pendidikan
kewarganegaraan. Apakah masalah itu muncul dari perkembangan IPTEKS, tuntutan dan
kebutuhan masyarakat, ataukah tantangan global saat ini
Jawaban:
Mencari data
- Kasus e-ktp menjadi kasus
yang fenomenal. Kasus ini
menyeret mantan ketua
partai Golkar (SN) yang
bergulir sejak 2011 dengan
total kerugian mencapai
Rp2,3 triliun.
- Kasus blbi (bantuan
likuiditas Bank Indonesia) 1
dasawarsa ini juga menjadi
salah
satu kasus korupsi terbesar
yang pernah ada di Indonesia
menurut KPK kerugian
negara akibat korupsi ini
mencapai Rp3,7 triliun.
- Jawa Timur rawan korupsi 35
pengaduan terverifikasi KPK,
KPK selama periode
2015-2018 telah menerima
1772 laporan atau pengaduan
dari masyarakat Jawa
Timur
Mencari data
- Kasus e-ktp menjadi kasus
yang fenomenal. Kasus ini
menyeret mantan ketua
partai Golkar (SN) yang
bergulir sejak 2011 dengan
total kerugian mencapai
Rp2,3 triliun.
- Kasus blbi (bantuan
likuiditas Bank Indonesia) 1
dasawarsa ini juga menjadi
salah
satu kasus korupsi terbesar
yang pernah ada di Indonesia
menurut KPK kerugian
negara akibat korupsi ini
mencapai Rp3,7 triliun.
- Jawa Timur rawan korupsi 35
pengaduan terverifikasi KPK,
KPK selama periode
2015-2018 telah menerima
1772 laporan atau pengaduan
dari masyarakat Jawa
timur
Mencari data
- Kasus e-ktp menjadi kasus yang fenomenal. Kasus ini menyeret mantan ketua
partai Golkar (SN) yang bergulir sejak 2011 dengan total kerugian
mencapai Rp2,3 triliun.
Kasus blbi (bantuan likuiditas Bank Indonesia) 1 dasawarsa ini juga menjadi salah
satu kasus korupsi terbesar yang pernah ada di Indonesia menurut KPK kerugian
negara akibat korupsi ini mencapai Rp3,7 triliun.
Jawa Timur rawan korupsi 35 pengaduan terverifikasi KPK, KPK selama periode
2015-2018 telah menerima 1772 laporan atau pengaduan dari masyarakat Jawa
Timur
3. Kemukakan program pendidikan kewarganegaraan seperti apa yang dapat dilakukan guna
mengantisipasi masalah tersebut
Jawaban:
Program pendidikan kewarganegaraan yang akan dilakukan :
a) Menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma yang berlaku dalam kehidupan.
b) Menghormati harkat dan martabat setiap individu.
c) Berpartisipasi dalam urusan kewarganegaraan secara bijaksana dan bertanggung
jawab.
d) Menerapkan norma yang telah dipahami dalam kehidupan sehari-hari