PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang memiliki predikat terkorup di
ASIA Tenggara. Indonesia memiliki indeks persepsi korupsi yang
sangat tinggi. Upaya pemberantasan korupsi sudah dilakukan oleh
pemerintah Indonesia dengan membentuk berbagai macam unit
khusus dan mengatur berbagai kebijakan dalam rangka
mempersempit kesempatan bagi siapapun untuk melakukan
korupsi. Namun, setelah lebih satu dekade upaya pemberantasan
korupsi, indeks persepsi korupsi yang menggambarkan tingkat
korupsi di Indonesia menunjukkan angka yang sangat fantastis.
Indonesia masih menempati urutan pertama negara terkorup di
kawasan Asia Tenggara. Ancaman hukuman mati bagi koruptor
bahkan saat ini didengungkan. Namun, bila melihat data statistik
yang ada, tingkat korupsi di Indonesia masih tinggi bahkan semakin
terang-terangan dari mulai pelayanan masyarakat di tingkat
kelurahan hingga tingkat pusat.
Beberapa kajian mengenai tindak korupsi menyebutkan
sejumlah sebab atau motivasi orang melakukan korupsi. Satu
diantaranya adalah tuntutan keluarga. Alasan tersebut menempati
urutan pertama disusul alasan tuntutan masyarakat dan alasan
sistem. Pada posisi sebagai alasan pertama bagi seseorang
melakukan korupsi, keluarga menjadi identitas yang sangat penting
dalam tindak korupsi. Ketika keluarga menjadi alasan seseorang
melakukan korupsi pada saat itu pula seharusnya keluarga memiliki
peranan sangat penting dalam upaya pemberantasan korupsi.
Bagaimana agar peran penting keluarga ini dapat optimal. Ada
beberapa hal yang menjadi prasyarat keluarga memainkan peran
dalam pemberantasan korupsi. Saat ini yang menjadi hambatan
terbesar dari optimalisasi peran keluarga adalah minimnya
pengetahuan tentang korupsi. Diakui atau tidak, masyarakat
umumnya mengetahui seseorang terlibat dalam kasus korupsi
adalah ketika orang tersebut diberitakan oleh media tersangkut
masalah itu. Selama belum ada yang memberitakan hampir semua
orang tidak tahu, pun tahu hanya menduga dan tidak berani
melaporkan ke yang berwenang karena tidak bisa memberikan bukti
yang kuat di mata hukum. Termasuk anggota keluarganya.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian korupsi?
2. Keterlibatan apa saja yang dapat dilakukan mahasiswa dalam
keluarga untuk gerakan anti korupsi?
C. Tujuan
1. Pembaca dapat mengetahui apa itu korupsi.
2. Pembaca dapat mengetahui keterlibatan apa saja yang dapat
dilakukan keluarga dalam gerakan anti korupsi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Korupsi
Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja
corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutar
balik, menyogok) adalah tindakan pejabat publik, baik politisi
maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam
tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal
menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada
mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis
besar memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
ikut
serta
dalam
pengadaan
negeri/penyelenggara negara), dan
(bagi
pegawai
mementingkan
diri
sendiri
dan
untuk
mencegah
B. Keterlibatan Mahasiswa
Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi pada
dasarnya dapat dibedakan menjadi empat wilayah, yaitu: di
lingkungan keluarga, di lingkungan kampus, di masyarakat sekitar,
dan di tingkat lokal/nasional. Lingkungan keluarga dipercaya dapat
menjadi tolok ukur yang pertama dan utama bagi mahasiswa untuk
menguji apakah proses internalisasi anti korupsi di dalam diri
mereka sudah terjadi. Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti
korupsi di lingkungan kampus tidak bisa dilepaskan dari status
mahasiswa sebagai peserta didik yang mempunyai kewajiban ikut
menjalankan visi dan misi kampusnya. Sedangkan keterlibatan
mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di masyarakat dan di tingkat
lokal/nasional terkait dengan status mahasiswa sebagai seorang
warga negara yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama
dengan masyarakat lainnya.
Internalisasi karakter anti korupsi di dalam diri mahasiswa
dapat dimulai dari lingkungan keluarga. Kegiatan tersebut dapat
berupa melakukan pengamatan terhadap perilaku keseharian
anggota keluarga, misalnya:
a. Apakah dalam mengendarai kendaraan bermotor
bersama ayahnya atau anggota keluarga yang lain,
peraturan
lalin
dipatuhi?
Misalnya:
tidak
berbelok/berputar di tempat dimana ada tanda larangan
berbelok/berputar,
tidak
menghentikan
kendaraan
melewati batas marka jalan tanda berhenti di saat lampu
lalu lintas berwarna merah, tidak memarkir/menghentikan
kendaraan di tempat dimana terdapat tanda dilarang
parkir/berhenti, dsb.
b. Apakah ketika berboncengan motor bersama kakaknya
atau anggota keluarga lainnya, tidak menjalankan
motornya di atas pedestrian dan mengambil hak pejalan
kaki? Tidak mengendarai motor berlawanan arah? Tidak
mengendarai motor melebihi kapasitas (misalnya satu
motor berpenumpang 3 atau bahkan 4 orang).
c. Apakah penghasilan orang tua tidak berasal dari tindak
korupsi? Apakah orang tua tidak menyalahgunakan
fasilitas kantor yang menjadi haknya?
d. Apakah
ada
diantara
anggota
keluarga
yang
menggunakan produk-produk bajakan (lagu, film,
software, tas, sepatu, dsb.)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Korupsi adalah tindakan yang harus diberantas segera karena
mengancam keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Sehingga
perlu peran serta semua lapisan masyarakat. Mahasiswa adalah
salah satu bagian masyarakat yang mempunyai pengaruh signifikan
dalam memperngarhi kebijakan pemerintah dan menggerakkan
lapisan masyarakat yang lain. Sehingga pemberantasan korupsi bisa
lebih efektif. Maka mahasiwa harus lebih berkomitmen dalam
8
DAFTAR PUSTAKA
Revida, Erika. 2003. Korupsi di Indonesia: Masalah dan Solusinya. USU Digital Library.
Karsona, Agus Mulia. 2011. Pengertian Korupsi. Dalam Pendidikan Anti Korupsi untuk
Perguruan Tinggi/ Anti Korupsi. Jakarta: Kemendikbud.
Wibowo, Aryo P. dan Puspito, Nanang T. 2011. Peranan Mahasiswa dalam Pencegahan
Korupsi. Dalam Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi/ Anti Korupsi.
Jakarta: Kemendikbud.
http://beingden.blogspot.com/2012/11/agent-of-change-fungsi-danperan.html
http://hukum.kompasiana.com/2010/07/25/libatkan-masyarakat-dankeluarga-dalam-pemberantasan-korupsi-203843.html
file:///D:/Peran%20dan%20Upaya%20Mahasiswa%20dalam
%20Memberantas%20Korupsi%20_%20Munajat%20Hati.htm
10