Nama rencana usaha dan/atau kegiatan adalah Rencana Pembangunan Gudang Rumah
Beauty Skincare.
Lokasi rencana usaha dan/atau Pembangunan Gedung Gudang Rumah Beauty Skincare.
berada pada titik koordinat 8014’41.67’’ S 113042’41.08’’ E , yakni di JL Raya Soekarno Hatta
termasuk wilayah Dusun Bulangan, Desa Lengkong, Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember,
Provinsi Jawa Timur. Status kepemilikan tanah yang direncanakan sebagai lokasi Pembangunan
Gudang Rumah Beauty Skincare adalah asset pribadi. Adapun rencana lokasi pembangunan gedung
disajikan pada Gambar 2.1.
Kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi rencana kegiatan Pembangunan Gudang Rumah
Beauty Skincare disajikan pada Tabel 3.1.
Salinan perizinan dan sertifikat tanah yang dimiliki disajikan pada Lampiran 2.
C. Ketentuan Sempadan
Total 19.480
Luas keseluruhan lahan Gudang Rumah Beauty Skincare berdasarkan sertifikat tanah seluas
20.000 m2, luas lantai dasar dan luas lantai bangunan gudang kosmetik Beauty Skincare di
Mumbulsari, Kabupaten Jember.
Sumberdaya manusia (SDM) rumah beauty skincare terbagi menjadi 3 (tiga) kategori utama
yaitu owner, managere dan karyawan. Sedangkan jumlah owner, managere dan karyawan dan
waktu kerja disajikan pada Tabel 2.8.
Total 26 Orang
Sumber: data pekerja rumah beauty skincare0
Total kebutuhan air bersih untuk operasional gudang per hari diperkirakan sebesar 8/24
(jam/hari) x 79 liter/orang/hari = 26,33 liter/orang, Maka kebutuhan air bersih perhari = 26,33
liter/orang x 26orang = 684,66 liter perhari, Kebutuhan air ini direncanakan akan dipenuhi dari
jaringan air sumur bor, sebagai sumber utama di gudang kosmetik yang berkapasitas 9000
liter/jam yang bersumber dari air sumur bor asli. Skema sistem pelayanan air bersih gudang.
Gambar
2.5. Diagram Sistem Kelistrikan
C. Sistem Drainase
Pengelolaan air hujan dilakukan dengan drainase dan sumur resapan di sekitar area
pembangunan gudang Rumah Beauty Skincare baru yang diperhitungkan dapat menampung
jumlah air maksimum. Perhitungan kebutuhan Sumur Peresapan Air Hujan (SPAH) mengikuti
ketentuan dari Peraturan Bupati Kabupaten Jember Pasal 75 penjelasan ayat (8) huruf c, Setiap
pembangunan wajib menyediakan jaringan drainase lingkungan dan/atau sumur resapan yang
terintegrasi dengan sistem drainase sekitarnya sesuai ketentuan teknis yang berlaku;
Saluran pembuangan air hujan berupa saluran terbuka dan diatasnya ditutup dengan jeruji
besi dan plat beton, disamping itu juga dibuatkan bak kontrol agar terlihat dan mudah terkontrol
kebersihannya serta saluran akan dialirkan ke sumur peresapan air hujan. Pembuatan selokan air
hujan ini dengan ukuran lebar 30 cm dengan kedalaman tertinggi 30 cm.
● Sistem penyalur dalam, yaitu sistem yang melindungi seluruh peralatan elektronik dan
penghuninya di dalam bangunan dari tegangan induksi akibat aliran arus konduktor terkena
sambaran petir.
● Sistem penyalur luar bangunan menggunakan tipe elektrostatik, sedangkan untuk dalam
bangunan, semua peralatan elektronik harus di catu dari panel elektronik, yang dilengkapi
dengan sistem “surge arrester”. Sebelum sistem penyalur petir dioperasikan pihak pengelola
gedung akan melakukan pengujian pengesahan pemakaian dari Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Jember.
Pasokan air untuk hydrant halaman harus sekurang-kurangnya 2400 liter/menit, serta mampu
mengalirkan air minimal selama 45 menit. Jumlah pasokan air untuk hydrant halaman yang
dibutuhkan ditunjukkan pada RUMUS berikut : Sumber: (SNI 03-1735-2000)
b. Hydrant Gedung
Hydrant gedung atau biasa disebut dengan hydrant box adalah suatu sistem pencegah
kebakaran yang menggunakan pasokan air dan dipasang di dalam bangunan atau gedung.
Hydrant box biasanya dipasang menempel di dinding dan menggunakan pipa tegak (stand
pipe) untuk menghubungkan dengan pipa dalam tanah khusus kebakaran.Untuk menentukan
kebutuhan pasokan air kebakaran menggunakan perhitungan SNI 03-1745-2000 dan NFPA
(National Fire Protection Association) sbb:
Pasokan air untuk hydrant gedung harus sekurang-kurangnya 400 liter/menit, serta mampu
mengalirkan air minimal selama 30 menit.
Jumlah pasokan air untuk hydrant gedung yang dibutuhkan ditunjukkan dalam rumus sebagai
berikut:
V = Q x t…………………………….(2.2)
Dimana :
V = Volume air yang dibutuhkan hydrant (liter)
Q = Debit aliran untuk hydrant pilar (liter/menit)
t = Waktu pasokan air simpanan (menit)
Suplai air cadangan untuk fire hydrant dan sprinkle system diperoleh dari water ground tank.
Dari tangki ini air dihisap oleh pompa dan selanjutnya didistribusikan ke setiap hose cabinet untuk
hydrant dan ke jaringan head sprinkle. Tekanan air dalam jaringan dipertahankan oleh pompa
jockey yang bekerja secara otomatis berdasarkan seting tekanan (cut off pada tekanan 8 kg/cm2 dan
on pada tekanan 4 kg/cm 2). Sedangkan pompa utama akan bekerja secara otomatis apabila tekanan
air didalam pipa mengalami penurunan yang cepat dan kurang dari 4 kg/m 2 dan hanya boleh
berhenti secara manual. Seluruh instalasi pompa terdiri dari: pompa kebakaran diesel, pompa
jockey (pacu), dan pompa listrik. Untuk keperluan penanggulangan kebakaran secara umum
penyediaan hydrant dan sprinkle harus disediakan pula tabung fire extinguisher (alat pemadam
kebakaran api ringan) yang akan digunakan terlebih dahulu untuk pemadaman yang kemudian
apabila tidak mampu baru menggunakan hydrant dan sprinkler, adapun cadangan air yang
diperlukan untuk hydran sebesar 20% dari total kebutuhan. Penempatan APAR mudah dilihat dan
dijangkau oleh tangan, dari lantai minimal 120 cm. Sebaran alat proteksi kebakaran semi basement
2 tabung kapasitas 3.5 kg, lantai I – VII masing-masing 1 tabung, hidran kebakaran halaman 3 titik,
hidran kebakaran gedung 12 titik. Sebelum dioperasikan pihak pengelola gedung, akan dilakukan
pengujian pengesahan pemakaian dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jember.
Di Jember saat ini pemadam kebakaran ditangani oleh Pusat Keamanan Keselamatan
Kesehatan Kerja dan Lingkungan (PK4L) Jember di bawah Bidang Keselamatan Kerja dan
Lingkungan yaitu subbidang kedaruratan, disamping itu juga mengadakan simulasi kebakaran
dan keamanan yang dilaksanakan setahun sekali. Pelatihan atau peragaan yang dilakukan
antara lain penggunaan alat-alat tradisional dan alat-alat modern untuk memadamkan api, serta
penggunaan mobil pemadam kebakaran. Pelatihan ini bekerjasama dengan Dinas Kebakaran
Pemkot serta instansi swasta yang bergerak di bidang pemadam kebakaran. Jember memiliki 2
unit mobil pemadam kebakaran dan 3 unit sepeda motor pemadam kebakaran kecil yang
digunakan bila ada kebakaran yang tidak bisa dileweti oleh mobil besar.
Gambar 2.11. Mobil Pemadam Kebakaran Gambar 2.12. Sepeda Motor Pemadam
Kebakaran
F. Sarana Parkir
Parkir kendaraan gudang Rumah Beauty Skincare terletak di samping gudang di sebelah
kanan pintu masuk gudang , parkir kendaraan dapat menampung sekitar kurang lebih 60 kendaraan
motor roda dua. Terdapat parkir kendaraan roda empat di sebelah parkir kendaraan roda dua, yang
dapat menampung kurang lebih 10 kendaraan roda empat.
G. Jalur Evakuasi
Rencana pembangunan gudang Rumah Beauty Skincare ini juga dilengkapi dengan sarana
jalur evakuasi. Jalur tersebut merupakan jalur darurat yang digunakan jika terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan seperti kebakaran dan bencana alam, disamping itu juga dilengkapi dengan tanda tujuan
jalur menuju titik kumpul.
1. Wilayah Utara
Bagian utara wilayah Kabupaten Jember berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso,
Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Situbondo. Di utara wilayah mumbulsari berbatsan
dengan Desa Wirowongso.
Bagian utara wilayah Kabupaten Jember berbatasan dengan Kabupaten tersebut, sehingga
daerah ini dimanfaatkan sebagai objek pariwisata, industri, dan transportasi. Objek-objek
wisata di Kabupaten Probolinggo dan Bondowoso, diantaranya yang terkenal adalah
Pantai Bentar di kabupaten Probolinggo. Wilayah ini juga merupakan pusat pendidikan,
perdagangan dan jasa. Kawasan pengembangan selatan adalah area yang sebagian besar
perkotaan dengan aktivitas ekonomi yang dominan pada sektor tersier.
2. Wilayah Timur
Diwilayah timur beratasan dengan Desa Mumbulsari, dan Kabupaten Jember juga
berbatasan dengan kabupaten banyuwangi, Wilayah ini merupakan tempat peninggalan
purbakala (candi) yang merupakan pusat wisata budaya karena banyaknya wisatawan asing
yang akan berkunjung ke Denpasar, Bali. Sehingga bisa digunakan sebagai tempat distribusi
produk.
Kegiatan industri pengolahan masih diperbolehkan selama tidak mengganggu keberadaan
kawasan budaya sehingga yang perlu dilakukan adalah mendata secara lengkap peninggalan
berupa candi dan menetapkan gambar pemetaan (delineasi) serta tindakan untuk
memungkinkan orang dapat melakukan apresiasi terhadap candi-candi tersebut. Perubahan
guna lahan secara terbatas untuk pariwisata, industri maupun permukiman diperbolehkan
untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah kawasan ini.
3. Wilayah Selatan
Yaitu Aglomerasi Kabupaten Jember yang meliputi Kecamatan Berbatasan dengan Desa
Kawangrejo. Namun wilayah ini juga merupakan sumber daya air Kawasan pengembangan
selatan adalah area yang sebagian besar perkotaan dengan aktivitas ekonomi yang dominan
pada sektor tersier. Dengan demikian, pemanfaatan lahan tidak sampai merusak bentang alam
yang ada. Perubahan guna lahan secara terbatas untuk pariwisata, industri maupun permukiman
diperbolehkan untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah kawasan Probolinggo
selatan ini.
4. Wilayah Barat
Meliputi Kecamatan Berbatasan dengan Desa Jenggawah, Kecamatan Jenggawah merupakan
daerah pertanian lahan basah yang tersedia cukup air dan sumber bahan baku kegiatan industri.
Kawasan pengembangan barat merupakan kawasan yang basis pengembangan ekonomi adalah
pertanian serta industri pengolahan yang material oriented.
Rencana Pembangunan Gudang Kecantikan dan sarana penunjang lainnya, jumlah tenaga
kerja yang akan digunakan selama pembangunan pada tahap konstruksi adalah 45 orang,
baik dari warga masyarakat setempat maupun dari luar daerah, dengan komposisi tenaga
kerja dari kontraktor sebanyak 80% dan tenaga kerja lokal 20%. Tenaga kerja ini bermalam
di barak pekerja di luar rencana pembangunan Gudang Kecantikan dan akan tinggal selama
± 240 hari. Diperkirakan untuk pelaksanaan dan konstruksi akan melibatkan lebih dari 45
orang tenaga kerja sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan serta rekomendasi dari Dinas
Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Jember, yakni:
● Seluruh tenaga kerja konstruksi diikutsertakan dalam program BPJS Ketenagakerjaan
Jasa Konstruksi.
● Alat pelindung diri tenaga kerja konstruksi agar disediakan dan tenaga kerja wajib
selalu diingatkan untuk memakai alat pelindung diri saat bekerja.
● Untuk yang mengoperasionalkan alat-alat berat pada saat konstruksi agar benar-benar
orang yang sudah memiliki lisensi K3.
● Pekerja juga dilengkapi dengan lift barang dan mobile crème bila bekerja dalam
ketinggian.
Secara ringkas klasifikasi dan prakiraan jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk pelaksanaan
konstruksi rencana usaha dan/atau kegiatan dapat dilihat pada Tabel 2.9.
Jumlah Kebutuhan
No Keahlian Spesifikasi
(orang)
1 Manajer Proyek 1 S1 Teknik Sipil/Arsitek
2 Site Manager 1 S1 Teknik Sipil
3 Pelaksana 1 S1 Teknik Sipil/Arsitek
4 Mandor 1 D3 atau S1
6 Operator Alat Berat 2 STM/SMA
7 Pengemudi 1 STM/SMA
8 Administrasi dan sekretariat 1 D3/SMA
Jumlah Kebutuhan
No Keahlian Spesifikasi
(orang)
9 Security 2 STM/SMA
10 Kepala tukang 10 STM/SMA
11 Tukang Kayu 8 STM/SMA
12 Tukang Cat 5 STM/SMA
13 Tukang Batu 18 STM/SMA
14 Tukang Las dan Bubut 4 STM/SMA
15 Tukang keramik 5 STM/SMA
16 Instalatir Listrik 5 STM/SMA
17 Instalatir Air 5 STM/SMA
18 Lain-lain/pembantu tukang (helper) 30 STM/SMA
Total 100
Sumber: PT DED Fak. Hukum, 2018
serta pada waktu malam hari, sehingga tidak mengganggu kepadatan dan kelancaran
lalulintas.
Peralatan yang dipersiapkan pada tahap ini diantaranya adalah mobile crane, generator set,
barbender, bar cutter, vibrator, molen, las karbit, dan theodolit. Sementara itu, material atau
bahan yang dipersiapkan berupa pasir, batu kali, semen, besi ulir, kayu balok, kayu
bekisting, pipa besi, pipa paralon PVC, multiplek, paku, dan lain-lain. Jalur mobilisasi
kendaraan pengangkut keluar dan masuk lokasi tapak proyek akan melalui Jl. Soekarno
Hatta.
Tabel 2.10. Jenis dan Jumlah Alat Berat yang Digunakan Selama Pembangunan
Gedung Baru
No. Jenis Alat Kapasitas Jumlah
1 Beton Molen 350 liter 3 bh
2 Light Truck 2,5 m3 4 bh
3 Bar Cutter & Bar Bender @ 1 set
4 Scaffolding 3.000 set
5 Theodolith /TS 2 set
6 Mobil Crane 20 ton 1 bh
7 Excavator 1 bh
8 Dump truck 4 m3 4 bh
9 Stamper 3 bh
10 Genset 10 KVA 2 bh
11 Lift Barang 800 kg 1 bh
12 Vibrator 5 bh
13 Silinder 5 bh
14 Pompa Air 1 Bh
Sumber: DED Pembangunan Gedung Fak.Hukum, 2018
Material bangunan yang dibutuhkan selama tahap konstruksi didatangkan dari luar Kota
Jember. Pengadaan dan pengangkutan material bangunan menjadi tanggungjawab pihak
kontraktor, atau oleh sub-kontraktor. Untuk mengangkut material pembangunan akan
dilakukan secara periodik atau kontinyu dengan frekuensi 5 – 10 rate/hari tergantung dari
jauh dan dekatnya lokasi pengambilan material. Pengadaan dan pengangkutan material
bangunan menjadi tanggung jawab pihak kontraktor dengan memperhatikan tonnase dan
kelas jalan, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pekerjaan Struktur
Kegiatan pembangunan struktur meliputi substruktur (pembangunan pondasi) menggunakan
bore pile agar supaya tidak menimbulkan getaran dibandingkan dengan menggunakan tiang
pancang. Sedangkan Volume tanah galian 9566,41 m 2. Kegiatan ini banyak membutuhkan
bahan-bahan bangunan seperti semen, koral, pasir, krikil, baja, dan besi beton. Pekerjaan
pondasi bangunan disesuaikan dengan kondisi struktur tanah yang ada, berapa besar beban
yang disangga dan klasifikasi bangunannya. Dengan demikian rencana pembangunan telah
dilakukan dengan mempertimbangkan lingkungan di sekitar yang berbatasan dengan
bangunan bertingkat dan sensitif terhadap getaran.
Pekerjaan struktur atas dibawah tanah: struktur utama dari konstruksi adalah kombinasi
struktur rangka (open frame) dan dinding geser yang terbuat dari bahan utama beton
bertulang yang dicor ditempat di lokasi. Untuk penutup atap dipasang struktur ringan dari
baja profil dengan struktur rafter.
Kriteria desain: bentuk bangunan yang direncanakan didasarkan atas pertimbangan segi
estetika, tapak bangunan dan tampak bangunan, pada puncaknya pembangunan diperkirakan
akan melibatkan tenaga kerja sebanyak 100 orang.
Aktivitas Pekerja
Rencana Pembangunan Gudang Kecantikan dan fasilitas penunjangnya, aktivitas pekerja
tidak tinggal/ menginap. Disamping itu juga kontraktor melakukan beberapa hal yang
berkaitan pembangunan gedung yaitu:
● Melakukan pemeliharaan lingkungan di lokasi konstruksi dan basecamp dan pekerja tidak
boleh menginap dalam basecamp, kecuali penjaga gedung.
● Menyediakan toilet yang memenuhi syarat, tersedia air bersih yang cukup, bersih,
tersedia sabun dan bebas dari bau dan binatang vektor penyakit (kecoa, tikus, lalat,
nyamuk).
● Menyediakan peralatan P3K di lokasi konstruksi dan alat pelindung diri bagi karyawan
konstruksi.
● Membuat konstruksi toilet/KM tanpa menggunakan bak permanen (air tergenang lama)
yang akan menimbulkan gangguan kesehatan.
Kebutuhan airuntuk konstruksi diperoleh dari air bawah tanah. Normal kebutuhan air untuk
setiap orang tenaga konstruksi setiap harinya adalah sekitar 100 liter (Panduan penyusunan
dan pemeriksaan dokumen UKL/UPL Bangunan Komersial, 2007).Sumber air bersih didapat
dari sumur dangkal sebanyak 1 (satu) sumur, karena kondisi eksisting di lokasi
pembangunan sudah ada.Kebutuhan air perharinya sebesar 27.500 liter/hari untuk tenaga
kerja 100 orang, maka limbah cair yang dihasilkan 27.500 liter/hari x 70% = 19.250 liter/hari
atau 19,25 m3. Sedangkan sampah yang dihasilkan dari100 orang tenaga kerja setiap harinya
bila diasumsikan tiap orang 0,175 kg, adalah sebesar 17,5 kg/hari. Sampah berasal dari
pekerja atau sampah konstruksi dikumpulkan di tempat yang telah disediakan kontraktor
Jumlah/volume limbah cair yang akan dihasilkan dihitung dengan persentase sebesar 70%
dari kebutuhan air bersih di seluruh Gedung kecantikan. Sehingga, Normal kebutuhan air
untuk setiap orang tenaga konstruksi setiap harinya adalah sekitar 100 liter (Panduan
penyusunan dan pemeriksaan dokumen UKL/UPL Bangunan Komersial, 2007).Sumber air
bersih didapat dari sumur dangkal sebanyak 1 (satu) sumur, karena kondisi eksisting di
lokasi pembangunan sudah ada.Kebutuhan air perharinya sebesar 27.500 liter/hari untuk
tenaga kerja 100 orang, maka limbah cair yang dihasilkan 27.500 liter/hari x 70% = 19.250
liter/hari atau 19,25 m3. Sedangkan sampah yang dihasilkan dari100 orang tenaga kerja
setiap harinya bila diasumsikan tiap orang 0,175 kg, adalah sebesar 17,5 kg/hari.
Aktivitas pekerja dan konsumen juga akan menimbulkan limbah padat berupa sampah,
sehingga direncanakan pada setiap lantai akan disediakan tempat sampah tertutup yang
terpisah antara sampah organik dan anorganik. Menurut SNI 19-3964-1994, untuk
menghitung besaran timbulan sampah dapat digunakan nilai timbulan sampah sebesar 0,3 –
0,4 kg/orang/hari. Dengan demikian, bila jumlah pekerja 26 orang, konsumen sebanyak 100
orang, maka besaran timbulan sampah dalam satu hari yang dihasilkan ialah sekitar 1.128,60
– 1.504,80 kg. Namun demikian, tentu saja aktivitas pekerja tidak selama 24 jam, berada di
gudang hanya sekitar 8 jam, sedangkan konsumen bisa dihitung dari jam memilih apa saja
kebutuhannyan mereka bisa setengahnya dari aktivitas pekerja. Dengan kata lain, aktivitas
pekerja dan konsumen tersebut juga beraktivitas di tempat lain, selain di gudang sehingga
sampah yang dihasilkan juga akan tersebar ke tempat-tempat lain di luar gudang. Dengan
demikian, diperkirakan jumlah sampah yang dihasilkan oleh seluruh aktivitas gudang selama
satu hari tidak sebesar angka yang disebutkan di atas, maka besaran sampah yang dihasilkan
diprakiran sepertiga dari perhitungan di atas yaitu sebesar 376,20 – 501,60 kg/hari.
Pembuangan sampah tiap hari dilakukan oleh Petugas Gudang Kecantikan sampai di
Depo yang dekat dengan Gudang Kecantikan. Dari depo, sampah-sampah tersebut sudah
dipisahkan antara organik (sampah daun yang berasal dari lingkungan Gudang) dan
sampah anorganik.
b. Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan dan perawatan dilakukan dengan membersihkannya secara rutin dan
melakukan perbaikan dan/atau penggantian terhadap bagian-bagian yang mengalami
kerusakan. Untuk bangunan fisik gedung pada periode tertentu, dilakukan pengecatan
kembali agar tampilan fisik gedung tetap tampak bersih dan indah. Agar lingkungan Gdang
Kecantikan tampak indah, asri, dan nyaman, juga dilakukan pengelolaan terhadap ruang
terbuka dan merawat setiap jenis vegetasi yang ada dengan sebaik-baiknya. Pemeliharaan
taman khususnya akan berdampak positif terhadap estetika di lingkungan gudang dan
sekitarnya. Pemeliharaan gedung juga akan memberikan dampak positif terhadap masyarakat
sekitar dalam hal kebutuhan akan tenaga kerja seperti tukang kebun dan petugas kebersihan
sekitar 1-10 orang.
Beberapa fasilitas pendukung yang menimbulkan limbah B3 seperti limbah oli dari
generator set, limbah lampu TL dan baterai yang sudah tidak berfungsi, kaleng bahan
pestisida, dikumpulkan secara terisolasi di ruangan sebelum diangkut ke TPS Limbah B3
Gudang Kecantikan.
Setelah ada pemberitahuan dari Penanggung Jawab limbah B3 tersebut dibawa ke TPS
Limbah B3, kemudian setelah didata dan terkumpul selanjutnya diserahkan ke pihak ketiga
yang telah memiliki izin pengumpulan limbah B3 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan. Dalam hal ini adanya kerjasama dengan PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri.
Tabel 3.11. Jadwal Kegiatan Rencana Pembangunan Gedung (B)Law Learning Center Fakultas Hukum UGM
No Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI Bulan VII
JENIS PEKERJAAN
. 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
A. Pekerjaan Persiapan
B. Pekerjaan Tanah
C. Pekerjaan Struktur
1. Lantai Semi Basement
2. Lantai Dasar
3. Lantai I
4. Lantai II
5. Lantai III
6. Lantai IV
7. Atap Kuda Kuda Baja
D. Pekerjaan Arsitektur
1. Lantai Basement
2. Lantai Dasar
3. Lantai I
⮚ Pekerjaan Pengecetan Lt. I
4. Lantai 2
⮚ Pekerjaan Pengecetan Lt. II
5. Lantai 3
⮚ Pekerjaan Pengecatan Lt. III
6. Lantai 4
⮚ Pekerjaan Pengecatan Lt. IV
No JENIS PEKERJAAN Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI Bulan VII
. 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
7. Lantai 5
⮚ Pekerjaan Pengecatan Lt. V
8. Lantai 6
⮚ Pekerjaan Pengecatan Lt. VI
9. Atap, Genting dan Pasangan
10. Pekerjaan Praktis
11. Pekerjaan Rumah Lift
12. Pekerjaan Fasad
E. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
1. Pekerjaan Plumbing
2. Pekerjaan Pemadam Kebakaran
3. Pekerjaan Sistem Ac
4. Pekerjaan Elektrikal
5. Pekerjaan Penyalur Petir
6. Pekerjaan Fire Alarm
7. Pekerjaan Telphone
8. Pekerjaan Local Area Network (Lan)
9. Pekerjaan Tatasuara
F. Pekerjaan Lanscape
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Drainase
4. Pekerjaan Ground Cover
Sumber : DED Fak Hukum, 2018
Mobilisasi - Penurunan - Peningkatan - Perawatan - Tapak - Selama - Pengamatan - Satu titik - Satu kali - instansi pelaksana :
Material Kualitas kadar debu kendaraan kegiatan kegiatan langsung di ditapak selama Rumah Beauty
udara akibat pengangkut proyek mobilisasi lapangan proyek kegiatan Skincare
mobilisasi secara - Jl. peralatan apakah - Satu titik di mobilisasi - instansi pengawas :
dan berkala Soekarno dan telah jl. peralatan DLH. Kab
demobilisasi - Penyiraman Mumbulsari material dilaksanaka Soekarno dan Jember, kec.
material. dengan air berlangsun n Mumbulsar material Mumbulsari
Diperkirakan (jika g penyiraman i berlangsun - instansi penerima
konsentrasi berdebu/musi air pada g laporan : DLH.
debu yang m kemarau) jalan dan Kab Jember
ditimbulkan pada jaan apakah - DLH. Prov Jawa
dari aktivitas yang kendaraan Timur
tersebut digunakan yang
adalah untuk digunakan
mobilisasi telah
peralatan berjalan
terutama di sesui
dekat dengan
pemukiman batas
- Menutup bak maksimum
Timbulnya ● Limbah cair ● Limbah cair ● Tapak ● Selama ● Pengecekan ● Tapak Satu kali - instansi pelaksana :
limbah domestik yang domestik yang kegiatan kegiatan saluran air kegiatan selama Rumah Beauty
berupa limbah dihasilkan dihasilkan akan proyek modemob limbah proyek kegiatan Skincare
padat dan yaitu 19.250 ditampung dan tenaga kerja domestic mobilisasi - instansi pengawas :
limbah cair liter/hari atau dikelola dalam ● Pengambilan peralatan dan DLH. Kab
19.25 m3, biofil. sampel air material Jember, kec.
berlangsung
sedangkan limbahdi lokasi Mumbulsari
sampah yang ● Uji dan - instansi penerima
dihasilkan dari analisis laporan : DLH.
100 orang laboratorium Kab Jember
tenaga kerja terhadap
C. TAHAP OPERASI
Peningkatan Peningkatan Pemasangan Lalu lintas di Jl. Selama tahap - Pengamatan Lalu lintas di Jl. Enam bulan a. Instansi
lalu lintas volume lalu lintas rambu-rambu Soekarno operasional langsung di Soekarno sekali selama Pelaksana : Rumah
di jalan sebanyak lalu lintas Mumbulsari, Mumbulsari, tahap Beauty Skincare
mobil, motor dan dan Jember lapangan Jember operasional b. Instansi
sepeda Penempatan adanya Pengawas :
Petugas DLH. Kab
pemasangan
Keamanan Jember
rambu Dishub
- Pengamatan kominfo kab
Jember
langsung di Kec.
lapangan Mumbulsari
c. Instansi
adanya
Penerima
petugas Laporan :
keamanan DLH. Kab
Jember
untuk DLH. Prov
mengatur arus Jawa Timur
lalu lintas
Timbulnya Oli yang -Melakukan Gudang Beauty Selama -Melakukan Lingkungan 3 bulan sekali a. Instansi
limbah B3 dihasilkan dari penggantian oli Skincare kegiatan LB3 pengecekan Gedung dan selama Pelaksana :
perawatan bekas sesuai dihasilkan/ dokumen TPS LB3 operasional Fakutas Hukum
genset, catridge dengan SOP pada saat pergantian oli Fakultas UGM
Rencana Pembangunan Gedung (B) Law Learning Center Fakultas Hukum Universitas
Gadjah Mada menghasilkan LB3 pada saat kegiatan operasional berlangsung berupa oli
bekas pemeliharaan genset, lampu TL, Baterai bekas dan Catridge Printer bekas sehingga
izin PPLH yang di wajibkan untuk dipenuhi yaitu :
No Jenis Izin PPLH Jumlah Izin PPLH Keterangan
E. SURAT PERNYATAAN
SURAT PERNYATAAN
2. Dalam melaksanakan UKL dan UPL ini apabila tidak memenuhi UKL/UPL yang
ada, maka kami bersedia dan bertanggung jawab untuk memperbaiki.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2016. Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup Rencana Pembangunan Law Learning Center Fakultas Hukum
Universitas Gadjah Mada
LAMPIRAN
1 Berdasarkan:
Rencana tata ruang a. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No. 12 Tahun 2012
sesuai
ketentuanperaturan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sleman
perundang-undangan. Tahun 2011-2031
perundang-undangan sector :
5 Rencana usaha dan/ a. Pada dasarnya tidak ada nilai-nilai sosial atau pandangan
atau kegiatan masyarakat (emic view) yang akan terganggu pada
tidakmengganggu nilai- daerah dalam Batas Wilayah Studi.
nilai sosial
b. Kondisi sosial penduduk di wilayah studi saat
ataupandangan
pelaksanaan konsultasi publik di wilayah Kecamatan
masyarakat (emic view)
Depok terdapat beberapa persepsi 1) sikap mendukung
rencana kegiatan yang dianggap dapat membawa
manfaat positif 2) sikap mendukung dengan catatan
adanya upaya-upaya untuk mengendalikan dampak
negatif yang dapat ditimbulkan selama kegiatan berjalan
saat kegiatan konstruksi maupun kegiatan beroperasi
7 Rencana usaha dan/ Dalam kajian ini sudah dilakukan telaahan terhadap
atau kegiatan tidak usaha dan/atau kegiatan yang telah berada di sekitar
menimbulkan gangguan rencana lokasi usaha dan/atau kegiatan yaitu:
terhadap usahadan/
a. Rencana kegiatan tidak mengganggu usaha dan/atau
atau kegiatan yang telah
kegiatan yang telah ada di sekitar rencana lokasi