Anda di halaman 1dari 2

Diagnosa 2 1. 10.

00 WIB : Mengkaji pola aktivitas dan kebiasaan di rumah


2. 10.05 WIB : Mendengarkan dan memberikan reinforcement positif terhadap
kebiasaan baik pasien
3. 10.15 WIB : Menjelaskan kepada pasien terkait perilaku yang dapat
dilanjutkan dan perilaku yang harus dihindari terkait mobilisasi ibu hamil
4. 10.30 WIB : Melakukan KIE terkait asupan nutrisi pasien terkait pencegahan
kelahiran premature
5. 10.45 WIB : Menjelaskan mengenai pemerahan ASI untuk pengetahuan
setelah melahirkan
E (Evaluasi): (13.00)
1. S (Subjektif):
- Pasien mengatakan pengetahuannya bertambah mengenai nyeri melahirkan
- Pasien mengatakan pengetahuannya bertambah mengeni aktivitas fisik yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk ibu hamil
- Pasien mengatakan pengetahuannya meningkat mengenai pentingnya asupan nutrisi
ibu hamil
2. O (Objektif):
- Pasien menghabiskan makan siangnya
- Pasien tampak tertidur setelah menghabiskan makan siangnya
- Pasien dapat mempraktekkan relaksasi nafas dalam saat nyeri timbul
- Pasien dapat menjelaskan kembali penjelasan perawat mengenai asupan nutrisi dan
pembatasan aktivitas ibu hamil
2. A (Analisa) :
- Nyeri melahirkan teratasi
- Defisit pengetahuan teratasi, pasien mampu memahami dan mempraktekkan
pengajaran relaksasi nafas dalam, penghindaran aktivitas/mobilisasi berat ibu hamil,
dan peningkatan asupan nutrisi ibu hamil
3. P (Perencanaan):
Lanjutkan intervensi :
1. Observasi kondisi pasien
2. Berikan tablet per oral Nifedipin pukul 14.00
- Meningkatnya rasa tidak nyaman karena bersama dengan munculnya kontraksi
uterus
- Meneteskan urin selama kontraksi yang kuat ada kala II
- Memperlambat kelahiran plasenta
- Mencetuskan perdarahan pasca persalinan
4. Kebutuhan hygiene
Untuk membuat ibu merasa nyaman, rileks, mengurangi kelelahan, mencegah infeksi,
mencegah gangguan sirkulasi darah, mempertahankan integritas jaringan dan memelihara
kesejahteraan fisik dan psikis. Tindakan personal hygiene yang perlu dilakukan pada ibu
bersalin antara lain: membersihkan daerah genitalia (vulva-vagina, anus), dan
memfasilitasi ibu untuk menjaga kebersihan badan dengan mandi.
5. Kebutuhan istirahat
Selama persalinan berlangsung, kebutuhan istirahat perlu dipenuhi seperti berhenti
sejenak untuk melepas rasa sakit akibat his.
6. Posisi dan ambulasi
Perlunya mobilisasi yang membantu dalam meningkatkan kemajuan persalinan, dapat
juga mengurangi rasa jenuh dan kecemasan yang dihadapi ibu menjelang kelahiran janin.
7. Pengurangan rasa nyeri
Berupa pemijatan (massage) di daerah pinggul dan lutut. Selain itu dengan pemberian
kompres hangat dan dingin.
8. Penjahitan perineum
Saat melakukan penjahitan perineum, bidan perlu memperhatikan penjahitan
perineum. Posisikan badan ibu dengan posisi litotomi/dorsal recumbent.

Anda mungkin juga menyukai