Pendik
Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
Dikpen03@gmail.com
Sulbi Prabowo
Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
sulbiprapp@yahoo.co.id
Abstrak
Seni dapat mengubah barang-barang tak berguna menjadi karya yang indah bahkan bernilai
jual.Sebagai contoh, tunggak kayu jati di Desa Gemarang-Madiun.Benda ini hanya dipandang
sebagai limbah, karena tidak indah maupun bernilai jual.Alhasil masyarakat hanya
menggunakannya sebagai kayu bakar. Selain itu adanya anggapan dari orang-orang yang dituakan
di Desa Gemarang tentang aturan dalam proses mengukir.Dari uraian di atas maka penulis ingin
PHQFLSWDNDQ NDU\D ³Elang dan Tali Sebagai Sumber Ide Penciptaan Karya Seni Kriya Kayu
GHQJDQ 7HPD %HOHQJJX´
Tujuan penciptaan karya kriya kayu antara lain :(1) Menciptakan karya kriya kayu yang
terinspirasi dari bentuk visual burung elang dan tali dengan tema belenggu. (2) Sebagai media
ekspresi mahasiswa seni rupa, berupa kritik sosial terhadap masyarakat, khususnya. Tentang
anggapan yang membelenggu tentang proses pembuatan karya seni ukir. (3) Sebagai media
eksistensi mahasiswa seni, berupa ide kreatif yang dituangkan dalam bentuk karya. Seni kriya
ND\X \DQJ GLEXDW EHUMXPODK EXDK NDU\D SHUWDPD EHUMXGXO ³*DJDO 3HUNDVD´ GDQ NHGXD EHUMXGXO
³SHPEHURQWDNDQ´ .HGXD NDU\D WHUVHEXW PHQJJXQDNDQ EDKDQ GDUL WXQJJDN Mati, dibuat dengan
teknik ukir, dan finishing dengan clear melamine lack.
Kata Kunci: kriya kayu, tunggak jati, elang, belenggu.
Abstract
Artcan change theuselessstuffintobeautiful worksand evenworth selling. For example,
teakwoodstumpwas in Gemarang-Madiun.Thisthingwas onlyseen aswaste, because it was neither
beautiful normarketable.As a result,peoplejustused it asfirewood. Beside, the assumtion of the
people who is aged in the village gemarang about the rules in the process of carving..From the
description above, the authors created works³EAGLE AND ROPE AS SOURCES OF IDEA IN
&5($7,1* 2) :25.6 2) :22':25. :,7+ 6+$&./(6 7+(0(´
The purpose ofthe creation ofworks ofwoodwork, like: (1) Creating
awoodencraftworksinspired by thevisualform ofan eagleandropewithshacklestheme. (2) As an
expressionmedia of art students, in the form ofsocial critiqueon society, particularlyonthe
assumptionthatfetteronthe process ofmaking art carving. (3) As anexistence media of art students,
in the form ofcreative ideas thatpoured in the formwork. The author made 2 woodcarved objects,
the first worktitled"Mighty Fail" andthe secondtitled"rebellion". Both ofthese
worksusedthestumpteak withcarving techniquesandfinising with clear melaimine lack.
Keyword :woodwork, teakstumpi, eagle, shackles.
205
Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Volume 03 Nomor 03, Tahun 2015, 204-208
belenggu. Penulis mengunakan visual tali seperti pada sebagai bahan dasar karya, antara lain: mudah didapat di
gambar karena dinilai memiliki bentuk yang estetik dan alam maupun di pasaran, tersedia dalam berbagai jenis
unik. dan ukuran panjang serta lebar, mudah diproses,
dipotong, dibentuk, diukir, diberi tekstur, dan harganya di
Landasan dan Metode Penciptaan daerah Desa Gemarang termasuk murah bahkan untuk
konsep dan ide yang telah diuraikan penulis diatas tunggak jati warga diperbolehkan mengambilnya secara
merupakan landasan penciptaan karya seni kriya kayu. gratis.
Selain itu perkembangan seni kriya kayu yang belum Dalam membuat suatu karya harus memperhatikan
maksimal, karena orang lebih mengenal seni yang sifat-sifat bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan
berbahan dari kayu dengan teknik ukir adalah benda karya yang didambakan. Setiap jenis kayu memiliki sifat-
kerajinan. Berbeda dengan karya seni murni yang sifat yang berbeda (sifat fisik, mekanik, dan kimia),
dominan.Khusus untuk lingkungan kampus di tempat bahkan yang berasal dari satu pohonpun memiliki sifat
penulis menempuh perkuliahan dapat dikatakan Seni yang berbeda, jika dibandingkan dengan bagian ujung
kriya kalah pamor dengan seni murni. Hal ini dibuktikan dan pangkalnya atau bagian dalam dan bagian luar kayu
dengan banyaknya acara pameran atau even seni yang (Prabowo, 2002:10). (Soepratno, 2004:93) Tidak semua
lebih menampilkan karya-karya seni murni dari pada seni jenis kayu bisa dibuat ukiran, biasanya dipilih yang
kriya. selain itu penulis juga ingin menunjukan bahwa berserat lurus, halus, liat, dan tidak mudah retak atau
karya kriya juga dapat menjadi media kritikan belenggu pecah, bahkan kadang-kadang disukai yang berwarna
yang penulis alami di masyarakat. gelap. Adapun jenis kayu yang digunakan adalah
Berdasarkan uraian di atas karya kriya kayu yang tunggak kayu jati.
penulis buat nantinya dapat memperlihatkan pandangan
penulis dalam membuat karya seni. Tahap Pendesainan
Setiap proses penciptaan karya seni khususnya kriya
Metode Penciptaan kayu pada dasarnya dihadapkan dengan pendesainan.
Metode yang digunakan penulis dalam penciptaan dalam diksi rupa susanto (2012 : 102) istilah desain
karya ini adalah eksplorasi, yaitu mengali informasi GLMHODVNDQ VHEDJDL EHULNXW ³GHsain merupakan aktivitas
sebanyak-banyaknya berupa foto - foto Elang, tali serta menata unsut unsur karya seni yang memerlukan
informasi lain yang terkait dengan konsep karya yang pedoman yaitu azas azas desain (principles of design) ,
ingin penulis ciptakan. Dalam hal ini penulis mencoba antara lain unity, balance, rhythm dan proporsi. Desain
mengeksplorasi bentuk visual burung Elang dan tali sangat terkait dengan komponen visual seperti garis,
untuk menggambarkan tema belenggu. warna, bentuk, dan tekstur.
Penjelasan di atas menujukan desain merupakan
Proses kreativitas kegiatan untuk merencanakan atau perancangan yang
Dalam setiap penciptaan kreativitas sangatlah memperhatikan komposisi, konsep serta unsur-unsur seni
penting kreativitas untuk menciptakan ide dan gagasan yang lain sehingga dapat tercipta sebuah karya seni yang
baru sebagai konsep pembuatan karya secara orisinil dan baik. Adanya desain dapat mempermudah dalam
menarik. Seperti yang dikatakan dalam buku Tabrani menuangkan gagasan-gagasan kreatif ke dalam karya
proses kreasi dibagi dalam dua tahap. Pertama, tahap ide, yang akan dibuat. Selain itu desain dapat dijadikan media
yaitu apa yang terjadi sampai matangnya ide. Kedua, pengingat ketika mulai asyik menggunakan intuisinya
tahap pelaksanaan, yaitu tindak lanjut tahap ide tersebut saat mengerjakan karya.
(Tabrani, 2006: 280).
Dari penjelasan di atas dapat dikatakan proses Desain
kreatif seseorang dapat timbul dari keadaan nyata yang Desain ini merupakan desain yang dianggap terbaik dan
dialami oleh pelakunya kemudian muncul ide untuk cocok dengan bahan yang diperoleh untuk diwujudkan
merespon keadaan tersebut kemudian diwujudkan menjadi karya yang nyata.Desain terpilih yang telah
kedalam bentuk yang nyata dalam bentuk karya. disetujui oleh dosen pembimbing dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
Pemilihan Bahan
Karya Burung Elang dan Tali sebagai simbol
adanya belenggu ini berbahan dasar kayu. Kayu dipilih
karena memiliki sifat-sifat paling mudah dibuat dengan
teknik ukir dibanding dengan bahan-bahan lain. Iensufiie
(2008:20) menyebutkan beberapa keuntungan kayu
Penciptaan Karya Kriya Kayu
Deskripsi Karya
Karya satu (Gagal Perkasa)
Gambar 3, Pemberontakan
Spesifikasi Karya:
Gagal Perkasa
Media : kayu jati lengo, Ukuran : 50 cmx 50cmx 60 cm,
Teknik : Ukir
Finishing :Clear Melamine Lack
2015
Gambar 4.2
³3HPEHURQWDNDQ´
(Dok. Penulis, 2015)
.DU\D NHGXD \DQJ EHUMXGXO ³3HPEHURQWDNDQ´
Gambar 2, Gagal Perkasa memiliki tampilan agak berbeda dibanding karya
Spesifikasi Karya: pertama, seperti tambahan partisi berupa bentuk api yang
Gagal Perkasa menyimbolkan panas, burung Elang yang terlihat lebih
Media : kayu jati lengo, Ukuran : 100cmx 50cmx 40cm, ekspresif, dan tali yang terlihat lebik banyak namun tidak
Teknik : Ukir terlalu mengikat erat. Partisi-partisi tersebut membentuk
Finishing :Clear Melamine Lack kesatuan emosi yang mengandung arti.
2015 Emosi panas yang tergambar seperti api
3DGD NDU\D SHUWDPD \DQJ EHUMXGXO ³*DJDO 3HUNDVD´ menunjukkan keadaan menyakitkan yang dialami
terdapat 3 komponen yaitu burung Elang yang seseorang ketika ia berusaha membebaskan diri dari
melambangkan kekuatan dan kebebasan, tali tambang batasan-batasan yang berupa aturan-aturan di masyarakat.
sebagai simbol belenggu, serta batu yang ibaratkan Untuk melakukan pembebasan diri atau seringkali
sebagai beban. Bentuk visual-visual tersebut ditampilkan disebut pemberontakan ini dibutuhkan aksi yang luar
207
Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Volume 03 Nomor 03, Tahun 2015, 204-208
biasa, hal ini digambarkan dengan keadaan burung Elang Daftar Pustaka
yang tampak lebih ekspresif. Atas usaha kerasnya dalam Iensufiie, Tikno. 2008. Furniture & Handicraft
melakukan pemberontakan, batasan norma masyarakat Berkualitas Ekspor. Jakarta: Erlangga.MacKinnon,
yang diibaratkan ikatan tali menjadi lebih banyak tetapi John et al. 2010. Burung-burung di Sumatera, Jawa,
tidak lagi mengikat dengan erat. Bali, dan Kalimantan. Bogor: Burung Indonesia.
Maran, Rafael R. 2007.Manusia Dan Kebuayaan Dalam
Kesimpulan Perspektif Budaya dasar. Jakarta: Rineka Cipta
Setelah melalui beberapa tahapan seperti konsep, Prabowo, Sulbi. 2002. Kerajinan Kayu. Surabaya: Unesa
pendesainan, dan perwujudan karya yang panjang University Press.
akhirnya terciptalah karya kriya kayu dengan judul Soepratno. 2004. Mengenal Budaya Bangsa Indonesia:
³Elang dan Tali sebagai Sumber Ide Penciptaan Ornamen Ukir Kayu Tradisional Jawa 2. Semarang:
Karya Seni Kriya Kayu dengan Tema Effhar & Dahara Prize.
Belenggu´ .HPXGLDQ GLEXDW NDU\D EHUEDKDQ OLPEDK Susanto, Mikke. 2011. Diksi rupa : yogyakarta, Dicti Art
tunggak kayu jati jenis lengo yang masing-masing Lab.
PHPLOLNL MXGXO ³*DJDO 3HUNDVD´ GDQ Tim Penyusun KBBI. 2002. Kamus Besar Bahasa
³3HPEHURQWDNDQ´ .HGXD NDU\D WHUVHEXW PDVLK Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
mengusung tema besar yakni Belenggu, namun dengan
penampakan berbeda sesuai dengan kegelisahan yang
diceritakan.
Karya yang dihasilkan merupakan bentuk surealis
hasil dari penggunaan teknik ukir. Pada tahap
pembentukan global digunakan gergaji manual, sedang
pada tahap pendetailan dimanfaatkan bermacam-macam
pahat, seperti pahat kol, penyilat, penguku dan
coret.Setelah itu, tahap berikutnya adalah penghalusan
mengunakan kertas gosok.
Tahap finishing dilakukan dengan teknik air brush
dan kuas pada bagian-bagian detail. Woodstain dipakai
sebagai pewarna, tepatnya warna coklat transparan,
sedang sending sealer dan melamin lack dof digunakan
sebagai pelapis warna transparan untuk memunculkan
warna alami kayu beserta seratnya agar tampak kesan
unik.
Dengan usaha maksimal yang mampu dilakukan,
semoga karya yang tercipta dapat diterima
masyarakat.Lebih jauh, pesan yang diselipkan mampu
terbaca oleh penikmat seni, sehingga kegelisahan penulis
tersampaikan.
Saran
Dalam penciptaan karya seni kriya khususnya kayu,
ada beberapa saran yang diajukan sebagai berikut:
1. Kepada mahasiswa agar mencari banyak referensi
tentang konsep yang akan diaplikasikan. Apabila
bentuk kayu yang didapat tidak sesuai dengan konsep,
sebaiknya menggunakan konsep alternatif.
2. Kepada jurusan pendidikan seni rupa Universitas
Negeri Surabaya agar memberikan kebebasan kepada
mahasiswa dalam berkarya dan mendukung
sepenuhnya terhadap karya yang diciptakan.