Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KEGIATAN

PELATIHAN TENAGA PENYULUH SCHISTOSOMIASIS


BAGI PETUGAS PENYULUH PERTANIAN TINGKAT KECAMATAN LORE BARAT
TAHUN ANGGARAN 2019

I. LATAR BELAKANG
Permasalahan kesehatan masyarakat di kabupaten Poso yang
merupakan local specific dan merupakan salah satu penyakit yang terabaikan
yaitu penyakit Schistosomiasis di daerah Napu (Kecamatan Lore Utara, Lore
Timur, Lore Peore, Lore Tengah) dan Bada (Kecamatan Lore Barat), dengan
penduduk berisiko sekitar 20.000 jiwa. dimana angka infeksi pada penduduk
berisiko masih diatas 1 %. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian,
menurunkan produktifitas penduduk, gangguan tumbuh kembang pada bayi
dan anak-anak serta berdampak bagi perekonomian masyarakat.
Kondisi Fokus keong perantara penyakit Schistosomiasis di sekitar pemukiman
dan tempat beraktifitas penduduk masih banyak yang belum diintervensi serta
pemahaman masyarakat tentang pencegahan dan pengendalian penyakit
Schistosomaisis masih sangat rendah. Untuk itu diperlukan kesinambungan
kegiatan pengendalian dan pemberantasan penyakit schistosomiasis serta
kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit
Schistosomiasis di daerah endemis Schistosomiasis.

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu berpartisipasi dalam
pencegahan dan pemberantasan penyakit schistosomiasis khususnya di
kecamatan lore barat.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan, peserta diharapkan :
1) Mampu menjelaskan apa yang di maksud Penyakit Schistosomiasis
2) Mampu menjelaskan cara penularan Penyakit Schistosomiasis
3) Mampu menjelaskan cara pemberantasan Penyakit Schistosomiasis

III. SASARAN
Penyuluh Pertanian Kecamatan Lore Barat, Kelompok Tani Desa Lelio,
Kelompok Tani Desa Kageroa, Kelompok Tani Desa Tuare, Kelompok Tani Desa
Lengkeka, Kelompok Tani Desa Tomehipi, Kelompok Tani Desa Kolori,

IV. BENTUK KEGIATAN


Pelatihan ini diselanggarakan dengan metode :
1. Pre test dan Post test
2. Penyajian materi
3. Diskusi dan Tanya-jawab
4. Penugasan
5. Praktek

V. TAHAP KEGIATAN
Kegiatan hari pertama, Pelatihan Tenaga Penyuluh Schistosomiasis bagi Petugas
Penyuluh Pertanian Tingkat Kecamatan Lore Barat dilaksanakan pada hari Jumat, 6
September 2019 bertempat di Ruang Pertemuan Laboratorium Schistosomiasis Lengkeka.
Dimulai pada jam 08.00 wita. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Poso, dr. N.Taufan Karwur.
Materi yang dipaparkan adalah tentang Kebiajakan Pengendalian Schistosomiasis
di Indonesia , Epidemiologi schistosomiasis , Survei dan pemeriksaan Tinja , Survei dan
pemeriksaan keong dan Survei dan pemeriksaan tikus. Peserta pelatihan sangat antusias
dengan diadakannya pelatihan ini, dapat dilihat dengan banyaknya pertanyaan dan
tanggapan yang diungkapkan oleh peserta pelatihan. Dukungan Kepala Desa dan
masyarakat juga sangat diharapkan dalam membantu mewujudkan Eliminasi
Schistosomiasis di Kecamatan Lore Barat.
Kegiatan ini berakhir pada pukul 15.00 wita, setelah materi Survei dan
Pemeriksaan Tikus.
Kegiatan hari ke-2, Pelatihan Tenaga Penyuluh Schistosomiasis bagi Petugas
Penyuluh Pertanian Tingkat Kecamatan Lore Barat dilaksanakan pada hari Jumat, 6
September 2019 bertempat di Ruang Pertemuan Laboratorium Schistosomiasis Lengkeka,
dimulai pada pukul 08.00 wita.
Materi lanjutan yang dipaparkan adalah Pencegahan dan Pemberantasan
Schistosomiasis, GEMA BERAKSI, Praktek pengenalan fokus, Praktek pengenalan keong
dan Rencana Tindak Lanjut. Narasumber dan Panitia juga melakukan Praktek bagi Peserta
Pelatihan.
Kegiatan ini berakhir pada pukul 15.00 wita, setelah Post Test dan ditutup secara
resmi oleh Kepala Seksi P2M Bapak Permenas Lahagina, SKM.

VI. DISKUSI (TANYA-JAWAB)


Diskusi (Tanya-Jawab) pada hari pertama, Pelatihan Tenaga Penyuluh Schistosomiasis
bagi Petugas Penyuluh Pertanian
1) Bpk Slamet Tokii (Lengkeka)
 Pertanyaan : Penderita positif terkena penyakit schistosomiasis tapi
tidak bisa minum obat?

Jawab : Ada Beberapa indikasi terntentu pasien yang positif


terkena penyakit schistosomiasis tidak bisa diberikan obat,
yaitu ibu hamil, orang yang menderita penyakit tertentu
dan lain-lain. Kalau yang seperti itu biasanya penyakitnya
dulu diobati baru setelah itu diberikan obat untuk penyakit
schistosomiasisnya.

2) Pak Theori Pengati (Kageroa)


 Pertanyaan : Bagaimana jika penyempritan dikembalikan di desa?
Pengobatan Bisa secepatnya diberikan.

Jawab : untuk penyemprotan dikembaliakan di desa akan di


evaluasi lagi fungsi dari tim PEDA, untuk menentuka
apakah penyemprotan bisa dilakukan di desa.

Jumlah Obat yang didistribusi masih kurang, oleh karena


itu pemberian obat pencegahan masih tertunda. Dinas
kesehatan masih menunggu pendistribusian obat.
Pemberian obat terakhir tahun ini, pada tahun 2020
hanya yang terinfeksi yang akan diberikan obat.

3) Bapak Marana Ragento


 Pertanyaan : Setelah minum obat apakah penderita sembuh total?

Jawab : Pasien bisa sembuh total, tetapi untuk yang sudah


terinfeksi selama bertahun-tahun dan sudah terjadi
kerusakan organ hati, cacing schistonya akan mati tetapi
kerusakan hatinya sudah tidak bisa disembuhkan.

Diskusi (Tanya-Jawab) pada hari kedua, Pelatihan Tenaga Penyuluh Schistosomiasis bagi
Petugas Penyuluh Pertanian

1) Bkp. Yorem Wengkau


 Pertanyaan : Apakah baik pemberantasan dengan pemeliharaan ternak
itik?

Jawab : Pemberantasan dengan pemeliharaan ternak itik sudah


pernah dilakukan diwilayah napu tetapi tidak efektif.
Lebih baik dengan memelihara ikan di titik fokus.

2) Bpk. Manuel Towelo


 Saran : Jika nanti dilakukan pemberian pengobatan massal, agar
petugas melakukan pemberitahuan dahulu dan melakukan
pemeriksaan terhadap masyarakat sehingga semua
masyarakat bisa minum obat.

3) Bpk Efendi Pembawa


 Pertanyaan : Apakah ada batasan usia dalam pengumpulan Tinja?

Jawab : Tidak ada batasan usia untuk dilakukan pengumpulan


tinja. Semua tergantund dimana tempat dia beraktifitas.
Jika dia sering berada di daerah fokus meski dia sudah
usia lanjut maupun balita, tinja mereka tetap harus
dikumpulkan untuk diperiksa.

VII. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


Bertempat di Ruang Pertemuan Laboratorium Schistosomiasis Kecamatan Lore Barat
VIII. PELAKSANAAN DAN PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN
a. Pelaksanaan Kegiatan
Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten
Poso.
b. Penanggung Jawab
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Poso.
IX. BIAYA
Biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan ini dibebankan kepada DPA OPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Poso Tahun Anggaran 2019.

Lengkeka, 7 September 2019

NO NAMA JABATAN TTD

1. dr. N. Taufan Karwur Narasumber

2. Permenas Lahagina, SKM Narasumber

3. Opyn Mananta, SKM., M.Epid Narasumber

4. Sitti Rahma SKM., M.Kes Panitia Pelaksana

5. Novia Angelina Kaope, S.Kep., Ns Panitia Pelaksana

6. Dedi Ardiansah Bodjo, Amd.Kep Panitia Pelaksana

7. Ardi Sandy Rengku, Skep.,Ns Panitia Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai