Anda di halaman 1dari 3

Fungsi Alquran sebagai sumber hukum Islam beserta Kandungan hukum dan contohnya

Sebagai sumber hukum Islam Alquran memiliki kedudukan yang sangat tinggi AlQuran merupakan
sumber utama dan pertama sehingga semua persoalan harus menuju dan berpedoman kepadanya. Hal
ini sesuai dengan firman Allah SWT. dalam al-qur'an surat an-nisa ayat 59 yang artinya :

"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri
(pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."

Dalam ayat lain Allah SWT. Menyatakan :

"Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) membawa kebenaran,
agar engkau mengadili antara manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah kepadamu, dan janganlah
engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang yang berkhianat"(Q.S.
an-nisa /4:105)

Berdasarkan kedua ayat di atas, jelaslah bahwa Alquran adalah kitab yang berisi sebagai petunjuk
dan peringatan bagi orang-orang yang beriman Alquran sumber dari segala sumber hukum baik dalam
konteks kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak yang demikian hukum-hukum yang terdapat dalam
kitab suci Alquran ada yang bersifat kelinci yang sangat jelas maksudnya kan ada yang masih bersifat
umum dan perlu pemahaman mendalam untuk memahaminya

Kandungan hukum dalam al-qur'an beserta contohnya :

Para ulama mengelompokkan hukum yang terdapat dalam Al-quran ke dalam tiga bagian, yaitu seperti
berikut.

A. Akidah atau keimanan

Aqidah atau keimanan adalah keyakinan yang tertancap kuat di dalam hati. Aqidah terkait dengan
keimanan terhadap hal-hal yang gaib yang terangkum dalam rukun iman(arkanu iman), itu iman kepada
Allah Swt. malaikat, kitab suci, para rasul, hari kiamat, dan qada/qadar Allah Swt.

Contoh ayat :

Surat Al-Baqarah ayat 186 yang artinya :

Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya
Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,
maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku,
agar mereka selalu berada dalam kebenaran“.
B. Syariah atau ibadah

Hukuman yang mengatur tentang tata cara ibadah baik yang berhubungan langsung dengan Al-
Khaliq (pencipta) yaitu Allah SWT..yang disebut ibadah mahdah, maupun yang berhubungan dengan
sesama makhluk-nya yang disebut dengan ibadah gairu mahdah. ilmu yang mempelajari tata cara ibadah
dinamakan ilmu fikih.

1) Hukum ibadah

Hukum ini mengatur bagaimana seharusnya melaksanakan ibadah yang sesuai dengan ajaran
Islam. hukum Ini mengandung perintah untuk mengerjakan salat, Haji, zakat, puasa, dan lain sebagainya.

Contoh ayat :

Surat Al-Baqarah ayat 183 yang artinya :

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

2) Hukum Mu'amalah

Hukum yang mengatur interaksi antar manusia dan sesamanya, seperti hukum tata cara jual beli,
hukum pidana, hukum perdata, hukum warisan, pernikahan, politik, dan lain sebagainya.

Contoh ayat :

Surat An-Nisa ayat 5 yang artinya :

Artinya: "Dan jangan lah kamu serahkan kepada orang yang belum sempurna akalnya, harta(mereka
yang ada dalam kekuasaan) kamu yang di jadikan Allah SWT. sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka
belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik."

C. Akhlak atau budi pekerti

Selain berisi hukum-hukum tentang aqidah dan ibadah Al-Quran juga berisi hukum-hukum tentang
akhlak. Al-Quran menuntun Bagaimana seharusnya manusia berakhlak atau berperilaku baik berakhlak
kepada Allah SWT. kepada sesama manusia, dan akhlak terhadap makhluk Allah SWT. yang lain,
pendeknya berakhlak adalah tuntunan dalam hubungan antara manusia dengan Allah SWT. hubungan
antara manusia dan manusia dan hubungan manusia dengan alam semesta. Hkum ini tercermin dalam
konsep perbuatan manusia yang tampak, mulai dari gerakan mulut (ucapan), tangan, dan kaki.

Contoh ayat :

Suat Ali'Imran ayat 134 yang artinya :


Artinya: "(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang
yang berbuat kebajikan".

Anda mungkin juga menyukai