Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

MAPEL : FIQIH KLS X


OLEH : HUSNIJAL

A, TOPIK : Memahami kedudukan dan fungsi al-Qur’an sebagai sumber utama hukum Islam

B. TUJUAN : Setelah selesai mempelajari LKPD ini, peserta didik diharapkan mampu :

1. Mampu membaca dengan fasih dan benar


2. Menjelaskan pengertian al-Qur’an.
3. Menjelaskan kedudukan al-Qur’an sebagai sumber hukum Islam yang utama
4. Menganalisis prinsip-prinsip al-Qur’an dalam penetapan hukum Islam
5. Menyebutkan kandungan hukum dalam al-Qur’an

C. KEGIATAN
1. Agar mempunyai kesiapan untuk menjawab pertanyaan dalam topik pelajaran dan tujuan belajar
tersebut, cermatilah materi berikut.
BACAAN
A. Pengertian al-Qur'an
Menurut bahasa, kata al-Qur'an adalah bentuk isim masdar dari kata “qa-raa”
yang berarti membaca yaitu kata “qur-a-nan” yang berarti yang dibaca. Demikian
pendapat Imam Abu Hasan Ali bin Hazim. Penambahan huruf alif dan lam atau al, pada
awal kata menunjuk pada kekhususan tentang sesuatu yang dibaca, yaitu bacaan yang
diyakini sebagai wahyu Allah swt. Sedang penambahan huruf alif dan nun pada akhir
kata menunjuk pada makna suatu bacaan yang paling sempurna. Kekhususan dan
kesempurnaan suatu bacaan tersebut berdasar pada firman Allah swt. sendiri yang
terdapat dalam QS al-Qiyamah/75:17-18 dan QS Fushshilat/41: 3.
Artinya : Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah (Allah swt.) mengumpulkan di dada-
mu dan membuatmu pandai membacanya, jika Kami (Allah swt.) telah selesai
membacanya, maka ikutilah (sistem) bacaan itu. (QS al-Qiyamah/75:17-18)
Dalam ayat yang lain Allah swt berfirman:
Artinya : Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab untuk
kaum yang mengetahui. (QS Fushshilat/41: 3)
Secara istilah (terminologi), para pakar al-Qur'an memberikan definisi di antaranya:

1. Menurut Muhammad Ali al-Shabuni


Al-Qur'an adalah firman Allah swt. yang mengandung mukjizat yang diturun-kan kepada
nabi dan rasul terakhir dengan perantaraan Jibril a.s. yang tertulis dalam mushaf dan
sampai kepada kita dengan mutawattir (bersambung).
2. Menurut Muhammad Musthofa al-Salabi
Al-Qur'an adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammmad saw. untuk memberi
hidayah kepada manusia dan menjelaskan mana jalan yang benar dan harus dijalani yang
dibawa oleh Jibril a.s. dengan lafaz dan maknanya.
3. Menurut Khudhari Beik
Al-Qur'an adalah firman Allah swt. yang berbahasa Arab yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw. untuk dipahami dan selalu diingat, disampaikan secara mutawattir
(bersambung), ditulis dalam satu mushaf yang diawali dengn surat al-Fatihah dan diakhiri
dengan surat al-Naas.
4. Menurut Ulama Ushul
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dan kalau
bukan kalam Allah dan tidak diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. maka tidak
dinamakan al-Qur’an, melainkan Zabur, Taurat, atau Injil. Bukti bahwa al-Qur’an sebagai
kalam Allah swt. adalah kemukjizatan yang terkandung di dalam-nya dari struktur
bahasa, isyarat-isyarat ilmiah, dan informasi masa depan yang diungkapkan semua bisa
dibuktikan secara ilmiah.
B. Kedudukan al-Qur’an sebagai Sumber Hukum Islam
Kedudukan al-Qur’an merupakan satu-satunya sumber yang pertama dan paling utama
dalam hukum Islam, sebelum sumber-sumber hukum yang lain. Sebab, al-Qur’an
merupakan undang-undang dasar tertinggi bagi umat Islam, sehingga semua hukum dan
sumber hukum tidak boleh bertentangan dengan al-Qur’an. Dasar al-Qur’an sebagai
sumber hukum yang utama dan pertama adalah firman Allah swt. dalam QS al-Nisa/4:
59.
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan ulul amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian jika
kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an)
dan Rasul (sunahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS al-Nisa/4: 59.)

Hal ini diperkuat dialog Nabi dengan Mu’az bin Jabal ketika diutus ke Yaman.
Kebanyakan hukum yang ada dalam al-Qur’an bersifat umum (kulli), tidak membica-
rakan soal-soal yang kecil-kecil (juz’i), artinya tidak satu persatu suatu masalah
dibicarakan. Karena itu, al-Qur’an memerlukan penjelasan lebih lanjut dan hadis
merupakan penjelasan utama bagi al-Qur’an. Adapun al-Qur’an hanya memuat
pokok-pokok yang meliputi semua persoalan yang berhubungan dengan urusan dunia dan
akhirat. Syari’at Islam telah sempurna dengan turunnya al-Qur’an. Allah berfirman dalam
QS al-Maidah/5: 3 sebagai berikut:
Artinya : Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu. Maka
barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa. Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS al-Maidah/5: 3).
Hukum-hukum mengenai salat, zakat, jihad dan urusan-urusan ibadah lainnya yang
terkandung dalam al-Qur’an masih bersifat umum, maka yang menjelaskannya ialah
hadis. Demikian pula untuk urusan muamalat seperti pernikahan, kisas, hudud, dan lain-
lain.
Menurut Imam Ghazali, ayat-ayat al-Qur’an yang berisi tentang hukum ada 500 ayat, dan
terbagi kepada dua macam, yaitu: ayat yang bersifat ijmali (global) dan ayat yang bersifat
tafsili (detil). Ayat-ayat al-Qur’an yang berisi tentang hukum itu disebut dengan ayat al-
ahkam. Dasar bahwa kedudukan al-Qur’an merupakan satu-satunya sumber yang pertama
dan paling utama dalam hukum Islam adalah firman Allah dalam QS al-Maidah/5: 49.
Artinya : Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang
diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-
hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari
sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. (QS al-Maidah/5: 49).
C. Prinsip-prinsip al-Qur’an dalam Penetapan Hukum Islam
1. Tidak Menyulitkan atau Memberatkan ( ‘Adam al-Harj)
Artinya : Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu.(QS al-Baqarah/2: 185).
2. Menyedikitkan Beban (Taqlil al-Takalif)
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada
Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu (QS al-
Maidah/5:101).
3. Bertahap dalam Pelaksanaan (al-Tadrij fi al-Tasyri’)
Contoh kasus dalam cara ini adalah pengharaman khamr yang ditetapkan dalam tiga
proses:
a. Menjelaskan manfaat khamar lebih kecil dibanding akibat buruknya
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah, “Pada ke-duanya
terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih
besar daripada manfaatnya” dan mereka bertanya kepa-damu apa yang mereka
nafkahkan. Katakanlah, “Yang lebih dari keperluan” Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu ber-pikir. (QS al-Baqarah/2: 219).
b. Melarang pelaku salat dalam keadaan mabuk
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan
mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan. (QS al-Nisa/4: 43).
c. Menegaskan hukum haram kepada khamar dan perbuatan buruk lainnya
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah termasuk perbuatan syaitan.
Maka, jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS al-
Maidah/5: 90).
D. Kandungan Hukum dalam al-Qur'an
1. Hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah swt. yang disebut
ibadah. Ibadah ini dibagi tiga:
a. Bersifat ibadah semata-mata, yaitu salat dan puasa.
b. Bersifat harta benda dan berhubungan dengan masyarakat, yaitu zakat.
c. Bersifat badaniyah dan berhubungan juga dengan masyarakat, yaitu haji.
Ketiga macam ibadah tersebut dipandang sebagai pokok dasar Islam, sesudah iman.
Hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan ibadah ber-sifat tetap
atau tidak berubah.
2. Hukum-hukum yang mengatur pergaulan manusia (hubungan sesama manu-sia), yaitu
yang disebut muamalah. Hukum menyangkut muamalah ini dibagi empat:
a. Berhubungan dengan jihad.
b. Berhubungan dengan penyusunan rumah tangga, seperti kawin, cerai, soal keturunan,
pembagian harta pusaka dan lain-lain.
c. Berhubungan dengan jual-beli, sewa-menyewa, perburuhan dan lain-lain. Bagian ini
disebut muamalah juga (dalam arti yang sempit).
d. Berhubungan dengan soal hukuman terhadap kejahatan, seperti kisas, hudud, dan lain-
lain. Bagian ini disebut jinayat (hukum pidana).
Berbagai hukum dan peraturan yang berhubungan dengan masyarakat (muamalah) dapat
dirumuskan melalui pemikiran. Dia didasarkan pada kemaslahatan dan kemanfaatan yang
merupakan jiwa agama. Atas dasar kemaslahatan dan keman-faatan ini, hukum- hukum
itu dapat disesuaikan dengan kondisi tempat dan waktu.

D. TUGAS SISWA :
Setelah membaca dan memahami materi diatas jawablah pertanyaan dibawah ini :

Ayat-ayat yang membicarakan hukum disebut ….


Select one:
a. ayat-ayat syar'iy
b. ayat-ayat kauniyah
c. ayat-ayat kauliyah
d. ayat-ayat hukum

Salah satu prinsip al-Qur'an dalam menetapkan hukum adalah 'adam al-haraj yang berarti ….
Select one:
a. diterapkan bertahap
b. berangsur-angsur
c. menyedikitkan beban
d. tidak menyulitkan

Penambahan huruf alif dan nun pada akhir kata al-Qur'an menunjuk pada makna ….
Select one:
a. suatu bacaan yang berasal dari Allah
b. suatu bacaan yang paling sempurna
c. bacaan yang mengandung kekuatan magis
d. kekhusususan tentang sesuatu yang dibaca

maksud frasa ‫ قُرْ َءانًا ع ََربِيًّا‬dalam ayat ini adalah ….


Select one:
a. al-Qur'an berasal dari bahasa Arab
b. al-Qur'an berbahasa Arab
c. al-Qur'an bacaan orang Arab
d. al-Qur'an khusu untuk orang Arab

Kekhusususan tentang sesuatu yang dibaca merupakan makna yang terkandung dalam penamaan
al-Qur'an yang tersimbol pada ….
Select one:
a. penambahan alif dan lam c.
b. pemakaian tanda petik ( ' )
c. penambahan alif dan nun
d. kata iqra' pada ayat yang pertama turun

Jumlah ayat tentang hukum dalam al-Qur'an menurut al-Gazali ada ….


Select one:
a. 800 ayat
b. 600 ayat
c. 500 ayat
d. 700 ayat

Ayat ini merupakan ayat terakhir yang turun berkaitan dengan hukum dan menyatakan bahwa
ayat telah sempurna turunnya. Makna sempurna dalam ayat ini adalah ….
Select one:
a. semua persoalan sudah ditetapkan prinsip-prinsipnya di dalam al-Qur'an
b. semua persoalan sudah ada ketetapan hukumnya dalam al-Qur'an secara rinci
c. selain persoalan yang sudah ditetapkan dalam al-Qur'an, yang lain tidak perlu
d. tidak ada lagi persoalan yang penting ditetapkan hukumnya

Makna al-Qur'an disampaikan secara mutawatir adalah ….


Select one:
a. menetang
b. bersambung-sambung
c. berangsur-angsur
d. meyakinkan

Pemberlakuan larangan minum khamar dalam al-Qur'an yang tidak sekaligus merupakan contoh
prinsip ….
Select one:
a. taqlil al-takalif
b. al-tadrij fi al-tasyri'
c. izalah al-masalah
d. 'adam al-harj

Al-Qur'an adalah sumber hukum Islam yang pertama dan utama. Sikap yang sesuai dengan
ungkapan tersebut terkait dengan adanya persoalan yang belum ada ketentuan hukumnya adalah
….
Select one:
a. Ali mencari ayat-ayat yang bisa dijadikan dasar
b. Ali langsung mengiyaskan dengan kasus yang serupa
c. Ali mencari keterangan hukumnya di dalam kitab fikih
d. Ali bertanya kepada gurunya

Anda mungkin juga menyukai