Anda di halaman 1dari 3

Mengonstruksi Opini dan Fakta dalam Bentuk Artikel

Dalam penyusunan artikel, penulis harus memperhatikan kontruksi artikel. Artikel


memiliki kontruksi atau struktur sebagai berikut.

a. Judul
Judul hendaknya mewakili tema yang akan dibahas atau pendapat yang akan
disampaikan. Judul harus singkat (3 sampai 5 kata) dan padat (sarat makna). Judul
mampu menarik dan menggugah orang lain untuk membaca tulisan secara
keseluruhan. Sebaiknya menggunakan istilah populer agar lebih menarik.
b. Pembuka (Tesis)
Bagian pembuka berfungsi sebagai pembuka artikel. Bagian pembuka berisi masalah yang
akan dibahas. Usahakan satu paragraf mengandung satu pokok pikiran masalah. Pada
bagian pembuka Anda dapat menanggapi opini orang lain atau mengajukan opini
tersendiri berdasarkan masalah yang akan dibahas.
c. Isi (Argumentasi)
Bagian penjelas berfungsi menjelaskan masalah yang telah disampaikan di bagian
pembuka. Bagian penjelas mengulas lebih dalam masalah tersebut. Di bagian penjelas
penulis bebas menyampaikan opini-opini berdasarkan masalah. Opini-opini yang
disampaikan penulis harus berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan. Penulis
menghindari opini yang tidak berdasarkan fakta atau seenaknya sendiri.

Pada bagian penjelas penulis dapat menggunakan referensi untuk menguatkan


opininya. Referensi tersebut untuk menunjukkan bahwa semua pendapat yang sama atau
berbeda sudah dipertimbangkan secara ilmiah. Jika diperlukan, penulis dapat
menampilkan kutipan data dalam format sederhana karena panjang artikel terbatas.

Dengan demikian, bagian isi artikel memuat aspek-aspek berikut.

a. Fakta berkaitan dengan masalah yang dibahas.


b. Argumentasi penulis berdasarkan masalah yang dibahas.
c. Teori atau referensi yang sesuai dengan masalah.
d. Contoh-contoh pemecahan masalah.
d. Penutup atau simpulan (Penegasan Ulang)
Bagian penutup berfungsi sebagai penutup artikel. Berisi uraian yang terdapat
pembukaan pembukaan dan penjelas. Penulis harus menggunakan kalimat yang
menggugah, bukan memaksakan kehendak kepada pembaca. Sebaiknya, kalimat
simpulan mampu membuka kesempatan orang lain untuk berbeda pendapat dengan
penulis. Penulis juga dapat memberikan solusi atau saran terkait masalah yang
dibahas.

Menyusun Artikel Sesuai dengan Fakta

Anda akan belajar menyusun artikel berdasarkan fakta. Anda dapat menulis artikel
berdasarkan dua hal, yaitu berdasarkan pengalaman sendiri dan fakta yang terkumpul dari
bacaan.

Gunakan langkah berikut untuk menyusun arti.

1. Menentukan tema. Tema harus spesifik agar.


2. Menetapkan tujuan penulisan. Sebagian besar artikel tergolong jenis deskripsi dan
narasi tidak menyatakan tujuan penulisan secara tersurat melainkan. Tersirat
3. Menentukan fakta.
4. Menentukan opini opini berdasarkan fakta yang ada.
5. Menyusun opini-opini dan fakta menjadi artikel padu dan runtut dengan
memperhatikan tata bahasa dan ejaan.
6. Membuat kalimat simpulan berdasarkan opini dari masalah yang dibahas dalam
artikel.

Selain memahami langkah menyusun artikel, anda harus paham penanda-penanda sebuah
opini dalam artikel.

1. Menggunakan kutipan kata-kata seseorang, biasanya ditandai dengan adanya tanda


petik dua (“...”).
2. Menggunakan sudut pandang penulis dalam bentuk penafsiran terhadap fakta
3. Menggunakan kata yang tidak pasti (mungkin, rasanya).
4. Menggunakan kata yang bertujuan menyampaikan sesuatu (sebaiknya, saran,
pendapat).

Inti dari paragraf opini adalah dapat ditemukan kata atau kalimat yang menunjukkan
bahwa itu adalah pendapat pribadi ataupun pandangan seseorang yang belum benar, hanya
berdasarkan seseorang.

Kegiatan!
1. Pilihlah salah satu permasalahan/isu yang ada di sekitar kalian untuk dijadikan topik
artikel! (Bisa pilih dari salah satu gambar yang ada di halaman 145 Buku Paket)

2. Kemukakan opini kalian terkait masalah yang dipilih dalam bentuk paragraf!

3. Catatlah fakta-fakta terkait masalah yang kalian pilih!

(Kerjakan di buku Latihan. Pertemuan berikutnya dilanjutkan dengan menyusun artikel


berdasarkan opini dan fakta yang kalian kerjakan hari ini)

Anda mungkin juga menyukai