Anda di halaman 1dari 4

Bagaimana menghitung tebal RO?

andi

Dear rekan milist Migas,


Pada kesempatan ini saya ingin menanyakan bagaimana menghitung ketebalan plate Restriction
Orifice (RO) jika kondisi prosesnya adalah sbb:
1. Fluid state : Liquid
2. Upstream Pressure : 138 Barg
3. Downstream Pressure : 3,5 Barg
4. Max design Temp : 74.69 deg C
5. Pipe Size : 2"
6. Rating : 1500#
7. Plate Material : ASTM A182 F316L
Apakah utk menghitung tebal plate ini dengan menggunakan ANSI B31.3?
Ada yang bisa bantu memberikan rumusnya (based on ANSI B31.3)utk menghitung tebal plate
RO tersebut?

Nugroho Wibisono

Dear Mas Andi,

Maaf atas respon yg terlambat ini dan maaf juga kalau sudah dibahas. Maklum, abis kongkow2
ama temen di starbucks dan kafe oh la la PS ... hehehe

ehm.. ehm.. *mode serius*

Saya biasanya menggunakan perhitungan RO dengan menggunakan software Instrucalc yang


basis kalkulasinya berdasarkan ISO-5167.

Ketebalan plate RO ini sebenarnya berkaitan erat dengan inside diameter (ID) dari pipa itu
sendiri (kalau OD-nya 2 inch, ID-nya bias bervariasi antara 1.54 inch s/d 2.245 inch, tergantung
schedule pipanya ya).

Di ISO-5167 Part-2 Section 5.1.5 (Thicknesses E and e) diterangkan mengenai penentuan


ketebalan plate.

"5.1.5 The thickness E of the plate shall be between e and 0,05D. However, when 50 mm =< D =<
64 mm, a thickness E up to 3,2 mm is acceptable. It shall also meet the requirements of 5.1.2.3."
Dimana E adalah ketebalan orifice plate sedangkan e adalah ketebalan plat yg mempunyai bore
yang beveled (untuk Orifice Flowmeter) sedangkan D adalah inside diameter dari pipa. Dalam
kasus ini, kita membicarakan RO yg tidak ber-bevel. Ok, menurut paragraf diatas, apabila kita
mempunyai pipa dengan ukuran antara 50 mm s/d 64 mm (kurang lebih 2 inch s/d 2.5 inch), kita
boleh mempunyai ketebalan plat orifice SAMPAI DENGAN 3,2 mm (0.125 inch).

Artinya kita boleh mempergunakan ketebalan plat KURANG dari 3,2 mm (0.125 inch). Tetapi
jangan lupa dalam section 5.1.5 diatas masih ada lanjutan yg merujuk pada section 5.1.2.3 yang
berbunyi:

"5.1.2.3 Care shall be taken in the design of the orifice plate and its installation to ensure that
plastic buckling and elastic deformation of the plate, due to the magnitude of the differential
pressure or of any other stress, do not cause the slope of the straight line defined in 5.1.3.1 to
exceed 1 % under working conditions."

Saya melihat sepertinya kebanyakan orang tidak mau ambil resiko pake plat lebih tipis dari 0.125
inch (1/8 inch) karena besarnya differential pressure yang terjadi pada plate bisa beda2 pada tiap
aplikasi. Ya wis, biasanya langsung dipatok ke angka tsb (0.125 inch). Itu dalam kasus mas Andi
yg pakai pipa 2 inch lho.

Untuk lebih jelasnya, silahkan refer ke ISO-5167 Part-2 lagi ya, siapa tahu saya nipu (hehehe...).
Nah, pertanyaan selanjutnya bisa merembet, "lho kenapa yang dipilih kok angka 0.125 inch sih?".
Wadhohh... kalo saya terus terang sebagai tukang, ndak bisa njawab pak. Saya persilahkan
teman2 lain yg menjawabnya. :)

Btw, saya lihat differential pressure pada RO sampeyan gede banget ya? Dari 138 Barg ke 3,5
Barg? Suit suiiitt... wheeew... hampir 2000 Psig nge-drop-nya lho.. Pake satu RO plate aja ya?

Semoga membantu dan mohon koreksi dari rekan-rekan sekalian.


Terima kasih.

Arief Rahman Thanura

ISO-5167 bukannya untuk orifice plate ?


Pertanyaannya untuk RO lho.

andi

Maaf baru bisa merepon e-mail rekan2.


Benar mas Arief, sepertinya ISO-5167 utk menghitung Orifice Plate, dimana menghitung
ketebalannya bisa dengan mudah menggunakan InstruCalc.
Tapi pada kasus ini static pressure dan differensial pressurenya sangat besar, fungsi RO ini
adalah menurunkan pressure pada saat maintenance (blow down). Saya sudah komparasikan
penghitungan ketebalannya dengan menggunakan ANSI B31.3 yang berhubungan piping. Dan
hasilnya cukup mengejutkan, apabila kita menggunakan InstruCalc saja maka tebal yang di
dapat adalah 0.125 Inch sedangkan dengan ANSI B31.3 tebalnya adalah +/- 30mm.
So, apakah hasil kalkulasi InstruCalc pada kasus ini bisa digunakan?

Waskita Indrasutanta

Perhitungan untuk Orifice Plate, mengasumsikan differential pressure atau pressure drop tidak
lebih dari 250 inH2O, karena lebih besar dari itu velocity sudah terlalu tinggi dan pengukuran
flow tidak lagi bisa dilakukan.

Jelas, menggunakan orifice plate setebal 0.125 inch tidak akan kuat menahan pressure setinggi
itu. Dengan menggunakan RO setebal +/- 30mm lebih masuk diakal (bandingkan dengan
ketebalan pipa dan material strength).

Walaupun demikian, sebuah orifice yang mempunyai pressure drop demikian tinggi juga tetap
membuat velocity sangat tinggi yang menyebabkan abrasi atau rupture pada orifice. Juga perlu
diperhatikan dalam keadaan flow rendah, tekanan downstream akan meningkat, dan dalam
keadaan statis (tidak ada flow) tekanan downstream akan sama dengan upstream.

Saya kira saran rekan-rekan untuk membuat bebeberapa tingkat adalah yang terbaik, dan
gunakan PRV (Pressure Reducing Valve) bukan RO.

Nugroho Wibisono

Mas Andi,

Memang benar ISO-5167 untuk menghitung Orifice Plate dan setahu saya itu yang dipakai basis
Instrucalc untuk melakukan perhitungan ketebalan plate.

Saya kira dengan pressure drop yang sedemikian besar (kurang lebih hampir 2000 psig), satu RO
plate saja tidak akan cukup mas, perhitungkan efek vibrasi yang akan timbul kalau pake RO
cuma 1 plate. Silahkan tanya pak Arief Thanura yang sudah melihat "tarian ular pipa" karena
pake RO-nya cuma 1 plate, padahal DP-nya guede hehehe.. Seharusnya tekanannya diturunkan
secara bertahap seperti yang disarankan cak Garong, dkk.

Semoga membantu.

Crootth Crootth

Salut buat Mas Wiby yang teliti...

Wah bener tuh dropnya sampai 2000 psi? Apa ga kegedean? Apa ga ada cara engineering lain,
selain RO? Apa ga lebih baik pasang beberapa RO?
Ini sih kebangetan, bisa freezing bener itu pipa. kalau gitu apakah pipa anda dirancang hingga
minus beberapa derajat?

As info, saya pernah pasang 3 RO secara serial untuk menurunkan tekanan dari 700 psig ke 25
psig.... karena secara teknis ukuran lobangnya akan kecil kalau maksain pake 1 RO... ini cuma
turun 675 psi lho... 2000 psi?? Yuuuk yah Yuuuuk...

btw, Wiby (minjem panggilan sayangnya pak Michael ama Nugroho Wibisono senyampang
masih di VICO dulu) masih attention to details juga meski sudah sering manasin kursinya
Starbucks...

henri

Kalau boleh urun rembug.


Setuju dengan mas Garonk, sebaiknya penurunan per 200 psi aja. Secara Code & Standard saya
kok blm menemui aturannya. ( Maaf karena keterbatasan pengetahuan saya aja). Secara aplikatip
penurunan 200-250 mungkin masih moderat. Demikian, kalau salah mohon dikoreksi.

Anda mungkin juga menyukai