Anda di halaman 1dari 8

UJIAN TENGAH SEMESTER

KINERJA BISNIS

Nama:

Arella Kartikaputri/ 130119043

UNIVERSITAS SURABAYA

FAKULTAS BISNIS & EKONOMIKA

GENAP 2021-2022
1. Keterkaitan antara perusahaan bisnis dengan lingkungannya.
Lingkungan adalah konsep kunci dalam memahami hubungan bisnis/masyarakat.
Stabilitas lingkungan merupakan salah satu faktor penentu bagaimana manajer atau CEO
dalam suatu perusahaan/ bisnis dapat berkontribusi pada pengambilan keputusan strategis.
Stabilitas lingkungan hanya mengacu pada sejauh mana lingkungan kompetitif organisasi
yang kompleks, tidak pasti dan dapat dengan mudah beradaptasi atau rentan terhadap
perubahan strategis dan sangat ditekankan bahwa stabilitas tersebut merupakan penentu
utama dari masalah strategis yang dihadapi organisasi dan manajemen puncaknya
(Carpenter dan Westphal, 2001).
Untuk perusahaan bisnis tertentu, lingkungan bisnis terbagi atas lingkungan
internal dan lingkungan eksternal (Sardak S.Е., Movchanenko I.V. 2018). Lingkungan
internal dan eksternal adalah yang paling penting bagi bisnis.
Lingkungan internal menentukan seberapa cepat perusahaan mengenali peluang
dan juga seberapa cepat memanfaatkannya peluang. Lingkungan internal perusahaan
mengacu pada pengaturan organisasi dalam hal struktur, sumber daya, keterampilan, dan
kapasitas untuk mengirimkan barang dan jasa (Washington et al., 2016). Selain itu,
perolehan keterampilan dan sumber daya penting bagi perusahaan untuk membangun
kapasitas internal yang kuat dan menjawab permintaan pasar.
Di sisi lain, lingkungan eksternal mewakili komunitas bisnis dan regulator dari
suatu organisasi dan merupakan salah satu kontinjensi utama yang wajah perusahaan di
luar perbatasannya (Prakash K. Chathoth, 2002). Lingkungan eksternal tidak hanya penting
sebagai sumber peluang bisnis, tetapi sebaliknya dapat menjadi tantangan besar bagi
perusahaan. Perusahaan yang beroperasi di lingkungan yang dinamis dengan perubahan
yang cepat dapat mengalami ketidakpastian profitabilitas dan dengan demikian terus-
menerus perlu mencari peluang baru.

Sumber:
- Business Environment: The Concept and A Literature Review
https://www.researchgate.net/publication/346381732_BUSINESS_ENVIRONME
NT_The_Concept_and_A_Literature_Review
- https://communication.uii.ac.id/old/images/PERKULIAHAN/crd%203%20%20a
pril%20%20the%20business_society%20relationship..pdf
2. Setuju, keunggulan kompetitif memang merupakan suatu terminology yang sudah banyak
dibahas.
Keunggulan kompetitif berasal dari keunggulan dalam kinerja, keuangan, dan
penentuan posisi pasar yang dapat menciptakan tambahan nilai bagi sebuah perusahaan.
Keunggulan kompetitif adalah salah satu tujuan yang dikejar oleh sebagian besar
perusahaan untuk mempertahankan bisnis. Begitu perusahaan dapat mencapai keunggulan
kompetitif, itu dapat meningkatkan nilai dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Perusahaan dikatakan memiliki keunggulan kompetitif jika implementasi
strateginya tidak dapat dilakukan secara bersamaan oleh pesaing dan pesaing potensial.
Keunggulan kompetitif dapat dicapai jika perusahaan memiliki sumber daya yang
berharga, langka, tidak dapat ditiru, dan tidak tersubstitusi. Rencana strategis juga dapat
dikatakan sebagai sumber daya yang berharga bagi perusahaan karena dengan perencanaan
strategis perusahaan dapat menganalisis peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal
dan menyikapinya untuk kepentingan efisiensi dan efektifitas perusahaan.
Perusahaan dikatakan mencapai keunggulan kompetitif jika ketika dihadapkan
dengan persaingan, perusahaan merespon dengan meningkatkan kemampuannya, yang
pada gilirannya akan berdampak pada meningkatkan kinerjanya agar persaingan dapat
dimenangkan (Barney, 1991).
Biasanya, perusahaan hanya dapat mempertahankan keunggulan bersaing untuk
jangka waktu tertentu karena pesaing akan tidak tinggal diam dan terus mengintimidasi
dan mengikuti keuntungan tersebut (David & David, 2016)

Sumber:
- Competitive Advantage In The Company
file:///C:/Users/SAMSUNG/Downloads/643-2060-1-PB.pdf
- The Concept of Competitive Advantages. Logic, Sources and Durability
https://www.researchgate.net/publication/318947759_The_Concept_of_Competiti
ve_Advantages_Logic_Sources_and_Durability
3.
A. Posisi unik untuk memperoleh keunggulan daya saing dan kinerja superior hanya dapat
diperoleh dengan menerapkan salah satu strategi generik yaitu biaya rendah, keunikan
produk dan fokus (Porter, 1980, 1996)
a. Strategi Biaya Rendah (Cost Leadership)
Strategi biaya rendah (Cost Leadership) menekankan pada upaya
memproduksi produk standar yang sama dalam segala aspek dengan biaya per unit
yang sangat rendah. Produk ini (harga ataupun jasa) biasanya ditujukan kepada
konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga (price sensitive)
atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan. Dari sisi perilaku
pelanggan, strategi jenis ini sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang termasuk
dalam kategori perilaku lowinvolvement, ketika konsumen tidak atau terlalu peduli
terhadap perbedaan merek, dan cenderung relatif tidak membutuhkan perbedaan
produk, atau jika terdapat sejumlah besar konsumen memiliki kekuatan tawar
menawar yang signifikan (Porter, 1980).
Untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah, sebuah perusahaan harus
mampu memenuhi persyaratan di dua bidang, yaitu : sumber daya (resources) dan
organisasi. Strategi ini hanya mungkin dijalankan jika memiliki beberapa
keunggulan di bidang sumber daya perusahaan, yaitu : kuat akan modal, terampil
pada rekayasa proses (process engineering), pengawasan yang ketat, mudah
diproduksi, serta biaya distribusi dan promosi rendah. Sedangkan dari bidang
organisasi, perusahaan harus memiliki : kemampuan mengendalikan biaya dengan
ketat, informasi pengendalian yang baik, insentif berdasarkan target alokasi insentif
berbasis hasil (Umar, 1999)
b. Strategi Perbedaan Produk (Differentiation)
Strategi perbedaan produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk
mampu menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang menjadi sasarannya.
Keunikan produk (barang dan jasa) yang diutamakan ini memungkinkan suatu
perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya.
Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar ke pasar, tetapi berhubungan dengan
sifat dan atribut fisik suatu produk atau pengalaman kepuasan (secara nyata maupun
psikologis) yang didapat oleh konsumen dari produk tersebut. Berbagai kemudahan
pemeliharaan, features tambahan, fleksibilitas, kenyamanan dan berbagai hal
lainnya yang sulit ditiru lawan merupakan sedikit contoh dari diferensiasi (Porter,
1985).
Strategi jenis ini biasa ditujukan kepada para konsumen potensial yang
relatif tidak mengutamakan harga dalam pengambilan keputusannya (price
insensitive). Contoh penggunaan strategi ini secara tepat adalah pada produk
barang yang bersifat tahan lama (durable) dan sulit ditiru oleh pesaing. Resiko
lainnya dari strategi ini adalah jika perbedaan atau keunikan yang ditawarkan
produk tersebut ternyata tidak dihargai (dianggap biasa) oleh konsumen. Jika hal
ini terjadi, maka pesaing yang menawarkan produk standar dengan strategi biaya
rendah akan sangat mudah merebut pasar. Oleh karena itu dalam strategi jenis ini,
kekuatan departemen penelitian dan pengembangan sangatlah berperan.
c. Strategi Fokus (Focus)
Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam
suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani
kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan
keputusan untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga (Porter, 1985).
Dalam pelaksanaannya, terutama pada perusahaan skala menengah dan besar,
strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi generik lainnya :
strategi biaya rendah atau strategi perbedaan karakteristik produk. Strategi ini
biasanya digunakan oleh pemasok “niche market” (segmen khusus atau khas dalam
suatu pasar tertentu, disebut pula sebagai ceruk pasar) untuk memenuhi kebutuhan
suatu produk barang dan jasa khusus.
Syarat bagi penerapan strategi ini adalah adanya besaran pasar yang cukup
(market size), terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan tudak terlalu
diperhatikan oleh pesaing dalam rangka mencapai keberhasilannya (pesaing tidak
tertarik untuk bergerak pada ceruk tersebut). Strategi ini akan menjadi lebih efektif
jika konsumen membutuhkan kekhasan tertentu yang tidak diminati oleh
perusahaan pesaing. Biasanya perusahaan yang bergerak dengan strategi ini lebih
berkonsentrasi pada suatu kelompok pasar tertentu (niche market), wilayah
geografis tertentu, atau produk barang atau jasa tertentu dengan kemampuan
memenuhi kebutuhan konsumen secara baik, excellent delivery.

B. Teori MBV menekankan pentingnya peran pasar yang kompetitif sebagai penentu
perilaku perusahaan yang kemudian memberikan implikasi pada kinerja perusahaan.
Teori MBV merupakan modifikasi teori Organisasi Industri ke dalam ranah manajemen
stratejik (Spanos dan Liokas, 2001). Teori Organisasi Industri sangat dikenal dengan
kerangka pemikiran Structure-Conduct-Performance yaitu struktur industri
menentukan perilaku industri dan kinerja industri (Bain, 1956; Mason, 1939). Struktur
industri dimaksud terdiri dari jumlah pembeli dan penjual, diferensiasi produk, entry
barriers, struktur biaya, integrasi vertikal dan diversifikasi (Scherer, 1980). Perilaku
dimaksud terdiri dari perilaku harga, strategi produk, advertensi, riset dan inovasi,
investasi pabrik dan taktik legal (Scherer, 1980). Modifikasi yang dimaksud di atas
adalah (Porter, 1981): (1) Bila teori Organisasi Industri memiliki fokus unit analisis
pada level industri, maka teori MBV memiliki fokus unit analisis pada level
perusahaan; (2) Bila teori Organisasi Industri memiliki pandangan bahwa struktur
industri memiliki peran yang deterministik terhadap perilaku dan kinerja, maka teori
MBV menyatakan bahwa lingkungan persaingan tidak sepenuhnya bersifat
deterministik dan perusahaan memiliki sejumlah pilihan stratejik (Child, 1972, 1997)
dalam merespon lingkungan kompetitif (Porter, 1981)

C. Menurut saya, bisa.


Teori MBV menyatakan bahwa kinerja perusahaan ditentukan oleh posisi unik
perilaku stratejik perusahaan dalam menanggapi persaingan pasar (Hoskisson, Hitt dan
Ireland, 2004; Porter, 1980, 1985, 1996). Teori ini menekankan pentingnya peran pasar
yang kompetitif sebagai penentu perilaku perusahaan yang kemudian memberikan
implikasi pada kinerja perusahaan
Dengan mengembangkan startegi bisnis MBV pada sektor bisnis dan industri di
Indonesia saat Pandemi Covid-19 dengan bijak. Mengaplikasikan strategi bisnis
melalui posisi unik yang sudah dibahas diatas tadi. Yang paling penting ialah
diferensasi atau keunikan produk. Keunikan produk (barang dan jasa) yang diutamakan
ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari
konsumen potensialnya. Jika berinovasi dan dikembangkan dengan sungguh-sungguh
saya rasa strategi bisnis MBV ini akan akan mampu dan bermanfaat bagi sektor bisnis
dan industry untuk survive dari Pandemi Covid-19.

4.
A. Dalam menjalankan suatu bisnis, semua pasti telah melakukan segmentasi dan
kemudian menentukan segmen pasar tertentu bagi produk atau jasa perusahaan.
Segmen pasar tentunya menjadi fokus perusahaan dalam mempersiapkan segala
strategi untuk unggul dalam persaingan. Menyasar segmen pasar yang sudah dipilih,
atau targeting, tidak sebatas proses memilih segmen pasar yang tepat bagi produk atau
jasa perusahaan. Hakikatnya, targeting adalah menentukan segmen-segmen pasar yang
potensial bagi perusahaan. Namun, menurut saya, targeting merupakan strategi dalam
mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif. Strategi ini perlu dilakukan
untuk mempermudah proses penyesuaian sumber daya-sumber daya yang dimiliki
(fitting) ke dalam segmen-segmen pasar yang telah dipilih. Karen itu, targeting biasa
saya sebut juga sebagai fitting strategy.
Seperti yang kita tahu, sumber daya yang kita miliki pasti terbatas, baik itu berupa
dana, asset, maupun sumber daya manusia. Untuk itu, perusahaan perlu melakukan
suatu strategi pengalokasian secara efektif. Efektif di sini berarti perusahaan yang
dimiliki harus mampu menempatkan sumber daya sesuai dengan tujuan yang jelas. Hal
ini dimaksudkan agar sumber daya dapat memberikan hasil yang menguntungkan
perusahaan secara nyata.
Setelah melakukan proses secara efektif, perlu menerapkan efisiensi dalam proses
pengalokasian sumber daya. Maksudnya, dalam menjalankan strategi ini sebisa
mungkin harus menekan anggaran pengeluaran atau melakukan strategi itu dalam
waktu yang sesingkat mungkin. Dengan demikian, tujuan dapat tercapai secara efektif
dan efisien.
Namun, harus hati-hati. Jangan sampai ketika kita bermaksud menekan anggaran
tapi malah mengakibatkan proses yang berlangsung menjadi tidak efektif, karena bagi
saya efektif lebih penting daripada efisien. Tidak apa-apa mengeluarkan biaya lebih
tetap hasilnya bisa lebih bagus. Semakin efektif kinerja perusahaan, semakin mudah
Anda dalam mewujudkan visi perusahaan.

B. Strategi bisnis untuk membangun keunggulan kompetitif, yaitu;


- Kenali dan bangun sumber daya inti yang dimiliki
- Bangun kemampuan operasional yang unik dan khusus
- Bangun norma perusahaan yang sesuai visi besar organisasi
- Miliki ragam pendekatan menghadapi perubahan eksternal
- Kenali kompetensi inti agar efisien dan efektif
- Kenali kekuatan dan kelemahan sumber daya operasional
- Temukan peluang pasar yang sesuai strategi kompetitif

Anda mungkin juga menyukai