Ahmad Yani
Ahmad Yani
BIODATA
Nama : Jenderal TNI Anumerta Achmad Yani
Lahir : Jenar, Purworejo, Jawa Tengah, 22 Juni 1922
Wafat : Jakarta, 1 Oktober 1965
Pendidikan :
HIS (setara SD) Bogor, tamat tahun 1935
MULO (setara SMP) kelas B Afd. Bogor, tamat tahun 1938
AMS (setara SMA/ SMU) bagian B Afd. Jakarta, berhenti tahun 1940
Pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di Malang
Pendidikan Heiho di Magelang
Tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor
Command and General Staf College di Fort Leaven Worth, Kansas, USA,
tahun 1955
Spesial Warfare Course di Inggris, tahun 1956
Jabatan:
Menteri Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad) (23 Juni 1962 – 1 Oktober
1965)
Pada bulan Desember tahun 1955, Achmad Yani dikirim ke Amerika Serikat
untuk menjalani pendidikan di Command and General Staff College di Fort
Leavenworth, Kansas, USA. Disana Ia menjalani pendidikan selama 9 bulan, lalu
pada tahun 1956 Ia mengikuti pendidikan di Special Warfare Course, Inggris
selama 2 bulan.
Pada tahun 1958, terjadi pemberontakan PRRI di Sumatera Barat dan Ahmad
Yani yang berpangkat Kolonel ditunjuk sebagai Komandan Komando Operasi
17 Agustus untuk melawan pemberontakan tersebut dan berhasil menang.
Karena pencapaiannya tersebut, pada tahun 1962 Yani diangkat menjadi
Panglima/ Menteri Angkatan Darat.
Wafatnya Ahmad Yani
Ahmad Yani yang selalu berbeda pendapat dengan Partai Komunis Indonesia,
Saat PKI menginginkan pembentukan Angkatan Kelima yang terdiri dari buruh
dan tani yang diberi persenjataan, Yani menolaknya. Karena hal tersebut, PKI
menjadikan Yani sebagai salah satu target dari 7 petinggi TNI AD yang akan
diculik dan di bunuh melalui Pemberontakan G30S/PKI.
Pada dini hari 1 Oktober 1965, para penculik datang ke rumah Yani dan
mengaku bahwa mereka akan menjemput Yani untuk dibawa bertemu
presiden, Ia meminta waktu untuk mandi dan berganti pakaian namun ditolak
lalu ia marah dan menampar salah satu penculik itu dan berusaha untuk
menutup pintu rumahnya. Seorang penculik kemudian melepaskan tembakan
pada Yani, jasad Yani dibawa ke Lubang Buaya, Jakarta Timur bersama orang
yang terbunuh lainnya, lalu semua jasad tersebut disembunyikan dalam
sebuah sumur bekas.
Pada tanggal 4 oktober, jasad Achmad Yani dan semua korban ditemukan dan
pada hari berikutnya mereka dimakamkan di Taman Makam Pahlawan,
bersamaan dengan itu dengan Keputusan Presiden Nomor 111/KOTI/1965
Achmad Yani beserta rekan diyatakan sebagai Pahlawan Revolusi dan Achmad
Yani dinaikan pangkatnya menjadi Jenderal Anumerta.