Anda di halaman 1dari 14

PERAN DAN NILAI –NILAI PERJUANGAN Jendral

AHMAD YANI DALAM MEMPERTAHANKAN


KEMERDEKAAN INDONESIA
Nama : Selvina Maulidya Rahayu
No. : 27
Kelas : XII MIPA 4
Biografi Ahmad Yani

Nama : Ahmad Yani


Tempat,tanggal lahir : Purworejo, 19 Juni 1922
Jabatan : Panglima TNI Angkatan Darat
Masa Jabatan : 23 Juni 1962 – 1 Oktober 1965
Penghargaan Sipil : Pahlawan Revolusi
Meninggal Dunia : 1 Oktober 1965, Lubang Buaya Jakarta
Pendidikan Bintang Kehormatan

 HIS (setingkat SD) Bogor, tamat tahun 1935  Bintang RI Kelas II


 MULO (setingkat SMP) kelas B Afd. Bogor,  Bintang Sakti
tamat tahun 1938
 Bintang Gerilya
 AMS (setingkat SMU) bagian B Afd.  Bintang Sewindu Kemerdekaan I dan II
Jakarta, berhenti tahun 1940
 Satyalancana Kesetyaan VII, XVI
 Pendidikan militer pada Dinas Topografi
Militer di Malang  Satyalancana G: O.M. I dan VI
 Pendidikan Heiho di Magelang  Satyalancana Sapta Marga (PRRI)
 PETA (Tentara Pembela Tanah Air) di Bogor  Satyalancana Irian Barat (Trikora)
 Command and General Staff College di Fort  Ordenon Narodne Armije II Reda Yugoslavia
Leaven Worth, Kansas, Amerika Serikat, (1958) dan lain-lain
tahun 1955
 Special Warfare Course di Inggris, tahun
1956
Latar Belakang
Jendral Ahmad Yani Merupakan salah satu Pahlawan yang gugur
akibat adanya pemberontakan G 30 S/PKI. Karena hal ini beliau
disebut sebagai Pahlawan Revolusi. Beliau mengenyam
pendidikan SD di HIS daerah Bogor, kemudian tamat pada tahun
1935. Kemudian meneruskan SMP nya di MULO kelas B Afd.
Bogor hingga tahun 1938 yang diteruskan ke AMS bagian B Afd.
Jakarta. Namun saat di AMS beliau tidak sampai tamat,
dikarenakan ada milisi yang diumumkan oleh Pemerintah Hindia
Belanda untuk menjalani wajib militer.
Jendral Ahmad Yani kemudian mengikuti pendidikan topografi
militer di Malang, Jawa Timur, dan mendalaminya di Bogor
dengan pangkat Sersan.
Namun, pendidikan yang beliau jalani terganggu karena kedatangan
Jepang 1942. Pada tahun ini juga keluarganya pindah lagi ke Jawa
Tengah. Pada tahun 1943 Ahmad Yani bergabung dan mengikuti
Pendidikan Heiho di Magelang. Setelah itu beliau bergabung dengan
tentara PETA di Bogor.
Perjalanan Hidup Jendral Ahmad Yani
Achmad Yani merupakan anak dari keluarga Wongsoredjo yang
bekerja di sebuah pabrik gula milik Belanda.
Lahir di Purworejo Jawa Tengah tanggal 19 Juni 1922
Beliau dan keluarganya kemudian pindah ke Batavia tahun 1927.
Tahun 1929 beliau menempuh pendidikan SD di HIS Bogor
Tahun 1935 melanjutkan ke MULO bagian B Add Bogor
Kemudian melanjutkan ke AMS bagian B Add Jakarta sampai kelas 2
tahun 1938
Lalu tahun 1940 mengikuti pendidikan Topografi Militer di Malang
dan mendalami Bogor
Pada tahun 1942, beliau mengikuti pendidikan Heiho di Magelang
 Tahun 1943 kemudian beliau masuk PETA
 Pada tanggal 21 Juli-5 Agustus 1947 Ahmad Yani diangkat menjadi komando TKR
Purworejo dan pasukannya berhasil menahan gerak pasukan Belanda di daerah Pingit (
Agresi militer I)
 Karena berhasil mengatasi gerakan pasukan Belanda, pada tanggal 19 Desember 1948,
Ahmad Yani dipercaya memimpin gerilya dan menjadi Komandan Wehrkreise II yang
beroperasi di daerah Kedu
 Saat Belanda mengakui kedaulatan RI Pada tanggal 27 Desember 1949, Letnan
Ahmad Yani bertugas dtangal
 Pada tahun 1954 beliau menjadi komandan Divisi Diponegoro dan membentuk
Benteng Raiders
 Tahun 1955, Ahmad Yani memperdalam ilmu militer di USA selama 9 bulan
 Tahun 1956, mengikuti pendidikan pada Spesial Warfare Course di Inggris selama 2
bulan
 Pada tahun 196 Ahmad Yani diangkat sebagai Kepala Staff Angkatan
Darat dengan pangkat Letnan Jendral
 Tahun 1958 diangkat sebagai Komandan Operasi 17 Agustus untuk
menumpas PPRI (Pemberontakan Pemerintah Revolusioner) atau
Permesta
 Tanggal 1 Oktober 1965, Gerakan 30 September beliau ditembak
hingga terbunuh di depan kamar tidurnya dan dibawa ke Lubang Buaya
 Tanggal 4 Oktober 1965, jenazahnya ditemukan dan dimakamkan
keesokan harinya di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
2. Peran Ahmad Yani dalam Mempertahankan
Kemerdekaan RI
 Masuk ke dalam PETA tahun1943
 Bergabung dengan tentara republik Indonesia dan berjuang melawan
Belanda.
 Membentuk batalion dengan dirinya sebagai Komandan dan memimpin
Perlawanan dengan Inggris di Magelang dan mendapat julukan "Juru
selamat Magelang".
 Tahun 1952 Jendral Ahmad Yani membantu melawan Darul Islam,
 Menjadi Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Darat di Markas Besar
Angkatan Darat sebelum menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat
untuk Organisasi dan Kepegawaian.
 Menjadi Wehrkeise II di daerah Kedu pada Agresi Militer II
Bulan Agustus tahun 1958, beliau memerintahkan Operasi 17
Agustus terhadap Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia
pemberontak di Sumatera Barat dan pasukannya berhasil merebut
kembali Padang dan Bukittinggi.
Sebagai Komandan TKR daerah Purwokerto.
Turut serta dalam memadamkan pemberontakan Muso di Madiun
pada tahun 1948.
3. Menjadi Target G30S/PKI
Menurut Ahmad Yani, dalam pandangan politik tidak setuju dan
selalu bertentangan dengan PKI. Ketika PKI berusaha untuk
membentuk angkatan ke 5 yang terdiri dari buruh tani yang
dipersenjatai, Ahmad Yani langsung menolaknya. Inilah yang menjadi
alasan hingga beliau dimasukkan dalam target penculikan dan
pembunuhan oleh PKI tahun 1965.
Jendral Ahmad Yani bersama dengan ke tujuh perwira Angkatan
Darat lainnya, diculik dan dibunuh lalu mayatnya dimasukkan ke
dalam sumur tua di daerah Lubang Buaya melalui operasi
pemberontakan G30 S/PKI.
Daftar Pustaka
 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Abdul_Haris_Nasution
 https://initu.id/biografi-singkat-jenderal-tni-anumerta-ahmad-yani-pahlawan-
revolusi/
 https://aceh.tribunnews.com/amp/2017/09/21/kisah-sang-pahlawan-revolusi-
jenderal-achmad-yani?page=3
 http://ceknricek.com/mobile/sepak-terjang-pahlawan-revolusi-jenderal-
ahmad-yani/6473
 Buku sejarah
 Opini sendiri
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai