50%(2)50% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
2K tayangan14 halaman
Jendral Ahmad Yani adalah salah satu pahlawan yang gugur akibat Gerakan 30 September/PKI pada 1965. Ia mengenyam pendidikan militer dan berjuang melawan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pandangannya yang bertentangan dengan upaya PKI mempersenjatai buruh tani menjadikannya target penculikan dan pembunuhan oleh PKI.
Jendral Ahmad Yani adalah salah satu pahlawan yang gugur akibat Gerakan 30 September/PKI pada 1965. Ia mengenyam pendidikan militer dan berjuang melawan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pandangannya yang bertentangan dengan upaya PKI mempersenjatai buruh tani menjadikannya target penculikan dan pembunuhan oleh PKI.
Jendral Ahmad Yani adalah salah satu pahlawan yang gugur akibat Gerakan 30 September/PKI pada 1965. Ia mengenyam pendidikan militer dan berjuang melawan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pandangannya yang bertentangan dengan upaya PKI mempersenjatai buruh tani menjadikannya target penculikan dan pembunuhan oleh PKI.
KEMERDEKAAN INDONESIA Nama : Selvina Maulidya Rahayu No. : 27 Kelas : XII MIPA 4 Biografi Ahmad Yani
Nama : Ahmad Yani
Tempat,tanggal lahir : Purworejo, 19 Juni 1922 Jabatan : Panglima TNI Angkatan Darat Masa Jabatan : 23 Juni 1962 – 1 Oktober 1965 Penghargaan Sipil : Pahlawan Revolusi Meninggal Dunia : 1 Oktober 1965, Lubang Buaya Jakarta Pendidikan Bintang Kehormatan
HIS (setingkat SD) Bogor, tamat tahun 1935 Bintang RI Kelas II
MULO (setingkat SMP) kelas B Afd. Bogor, Bintang Sakti tamat tahun 1938 Bintang Gerilya AMS (setingkat SMU) bagian B Afd. Bintang Sewindu Kemerdekaan I dan II Jakarta, berhenti tahun 1940 Satyalancana Kesetyaan VII, XVI Pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di Malang Satyalancana G: O.M. I dan VI Pendidikan Heiho di Magelang Satyalancana Sapta Marga (PRRI) PETA (Tentara Pembela Tanah Air) di Bogor Satyalancana Irian Barat (Trikora) Command and General Staff College di Fort Ordenon Narodne Armije II Reda Yugoslavia Leaven Worth, Kansas, Amerika Serikat, (1958) dan lain-lain tahun 1955 Special Warfare Course di Inggris, tahun 1956 Latar Belakang Jendral Ahmad Yani Merupakan salah satu Pahlawan yang gugur akibat adanya pemberontakan G 30 S/PKI. Karena hal ini beliau disebut sebagai Pahlawan Revolusi. Beliau mengenyam pendidikan SD di HIS daerah Bogor, kemudian tamat pada tahun 1935. Kemudian meneruskan SMP nya di MULO kelas B Afd. Bogor hingga tahun 1938 yang diteruskan ke AMS bagian B Afd. Jakarta. Namun saat di AMS beliau tidak sampai tamat, dikarenakan ada milisi yang diumumkan oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk menjalani wajib militer. Jendral Ahmad Yani kemudian mengikuti pendidikan topografi militer di Malang, Jawa Timur, dan mendalaminya di Bogor dengan pangkat Sersan. Namun, pendidikan yang beliau jalani terganggu karena kedatangan Jepang 1942. Pada tahun ini juga keluarganya pindah lagi ke Jawa Tengah. Pada tahun 1943 Ahmad Yani bergabung dan mengikuti Pendidikan Heiho di Magelang. Setelah itu beliau bergabung dengan tentara PETA di Bogor. Perjalanan Hidup Jendral Ahmad Yani Achmad Yani merupakan anak dari keluarga Wongsoredjo yang bekerja di sebuah pabrik gula milik Belanda. Lahir di Purworejo Jawa Tengah tanggal 19 Juni 1922 Beliau dan keluarganya kemudian pindah ke Batavia tahun 1927. Tahun 1929 beliau menempuh pendidikan SD di HIS Bogor Tahun 1935 melanjutkan ke MULO bagian B Add Bogor Kemudian melanjutkan ke AMS bagian B Add Jakarta sampai kelas 2 tahun 1938 Lalu tahun 1940 mengikuti pendidikan Topografi Militer di Malang dan mendalami Bogor Pada tahun 1942, beliau mengikuti pendidikan Heiho di Magelang Tahun 1943 kemudian beliau masuk PETA Pada tanggal 21 Juli-5 Agustus 1947 Ahmad Yani diangkat menjadi komando TKR Purworejo dan pasukannya berhasil menahan gerak pasukan Belanda di daerah Pingit ( Agresi militer I) Karena berhasil mengatasi gerakan pasukan Belanda, pada tanggal 19 Desember 1948, Ahmad Yani dipercaya memimpin gerilya dan menjadi Komandan Wehrkreise II yang beroperasi di daerah Kedu Saat Belanda mengakui kedaulatan RI Pada tanggal 27 Desember 1949, Letnan Ahmad Yani bertugas dtangal Pada tahun 1954 beliau menjadi komandan Divisi Diponegoro dan membentuk Benteng Raiders Tahun 1955, Ahmad Yani memperdalam ilmu militer di USA selama 9 bulan Tahun 1956, mengikuti pendidikan pada Spesial Warfare Course di Inggris selama 2 bulan Pada tahun 196 Ahmad Yani diangkat sebagai Kepala Staff Angkatan Darat dengan pangkat Letnan Jendral Tahun 1958 diangkat sebagai Komandan Operasi 17 Agustus untuk menumpas PPRI (Pemberontakan Pemerintah Revolusioner) atau Permesta Tanggal 1 Oktober 1965, Gerakan 30 September beliau ditembak hingga terbunuh di depan kamar tidurnya dan dibawa ke Lubang Buaya Tanggal 4 Oktober 1965, jenazahnya ditemukan dan dimakamkan keesokan harinya di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta 2. Peran Ahmad Yani dalam Mempertahankan Kemerdekaan RI Masuk ke dalam PETA tahun1943 Bergabung dengan tentara republik Indonesia dan berjuang melawan Belanda. Membentuk batalion dengan dirinya sebagai Komandan dan memimpin Perlawanan dengan Inggris di Magelang dan mendapat julukan "Juru selamat Magelang". Tahun 1952 Jendral Ahmad Yani membantu melawan Darul Islam, Menjadi Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Darat di Markas Besar Angkatan Darat sebelum menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat untuk Organisasi dan Kepegawaian. Menjadi Wehrkeise II di daerah Kedu pada Agresi Militer II Bulan Agustus tahun 1958, beliau memerintahkan Operasi 17 Agustus terhadap Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia pemberontak di Sumatera Barat dan pasukannya berhasil merebut kembali Padang dan Bukittinggi. Sebagai Komandan TKR daerah Purwokerto. Turut serta dalam memadamkan pemberontakan Muso di Madiun pada tahun 1948. 3. Menjadi Target G30S/PKI Menurut Ahmad Yani, dalam pandangan politik tidak setuju dan selalu bertentangan dengan PKI. Ketika PKI berusaha untuk membentuk angkatan ke 5 yang terdiri dari buruh tani yang dipersenjatai, Ahmad Yani langsung menolaknya. Inilah yang menjadi alasan hingga beliau dimasukkan dalam target penculikan dan pembunuhan oleh PKI tahun 1965. Jendral Ahmad Yani bersama dengan ke tujuh perwira Angkatan Darat lainnya, diculik dan dibunuh lalu mayatnya dimasukkan ke dalam sumur tua di daerah Lubang Buaya melalui operasi pemberontakan G30 S/PKI. Daftar Pustaka https://id.m.wikipedia.org/wiki/Abdul_Haris_Nasution https://initu.id/biografi-singkat-jenderal-tni-anumerta-ahmad-yani-pahlawan- revolusi/ https://aceh.tribunnews.com/amp/2017/09/21/kisah-sang-pahlawan-revolusi- jenderal-achmad-yani?page=3 http://ceknricek.com/mobile/sepak-terjang-pahlawan-revolusi-jenderal- ahmad-yani/6473 Buku sejarah Opini sendiri SEKIAN DAN TERIMA KASIH