Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selama kurun waktu Januari hingga Desember 2021, terjadi sebanyak 99


kasus kebakaran di berbagai wilayah Kabupaten Cianjur dengan korban
meninggal dunia 1 orang dan total kerugian ditaksir mencapai kurang lebih Rp9,6
miliar. Dugaan penyebab kebakaran 60% didominasi korsleting listrik, lalu dari
gas atau tungku 30% serta 10% berasal dari charger dan lainnya. Seperti itu yang
tercatat di data yang ada di kami. Untuk wilayah kebakaran di dominasi yang
masuk di wilayah pos 1 Cianjur, karena pos Cianjur sendiri membawahi enam
kecamatan wilayah kerjanya. Pertama Wilayah kerja Cianjur kota, Kecamatan
Cilaku, Warungkondang, Gekbrong, Cugenang dan Karangtengah
(Cianjurekspres.net, 2021).
Kecelakaan akibat kebocoran gas LPG (Liquified Petroleum Gas) biasanya
disebabkan karena tidak adanya pemberitahuan terjadinya kebocoran gas LPG.
Tidak hanya pemasangan yang salah atau terdapatnya human error, material yang
terdapat pada tabung gas LPG juga harus diperhatikan contohnya seperti
contohnya seperti, rubber seal rusak dapat mengakibatkan kebocoran gas. Ketika
terjadi kebakaran kebocoran gas masyarakat tidak ada pemberitahuan kebocoran
gas sehingga masyarakat lalai .Penyebab seringnya terjadi kasus kebakaran di
akibatkan kebocoran gas,mengingat rentannya peristiwa kebakaran yang didahului
dengan kebocoran gas maka sangat diperlukan Sebuah Sistem Pendeteksi adanya
kebocoran gas sehingga tidak menimbulkan kerugian material dan korban jiwa
Pada intinya ledakan dapat dihindarkan sebelum pemadam kebakaran datang ke
lokasi apabila adanya pencegahan dini, saat gas keluar atau pada saat kebocoran
gas terjadi.
Dengan demikian perlu dirancang sebuah sistem keamanan dengan cara
memberikan sistem peringatan (Early Warning System) untuk memberikan sebuah
tanda jika ada tercium bau gas disekitar rumah. Jika sistem ini mentedeksi adanya
bau gas LPG maka sistem akan memberikan sebuah tanda berupa alarm/buzzer.

1
Alat sensor ini menggunakan arduino dan nantinya dapat didistribusikan kepada
masyarakat oleh pemadam kebakaran alat sensr yang dibangun adalah
percontohan sehingga kerja praktek yang diambil berjudul “PERANCANGAN
ALAT SENSOR UNTUK MENDETEKSI KEBOCORAN GAS BERBASIS
ARDUINO”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka


berikut ini merupakan identifikasi masalah pada kerja praktek ini:
a. Hampir 30% penyebab kebakaran di wilayah Cianjur di sebabkan oleh
gas.
b. Sulitnya mendeteksi kebocoran gas dikarena sulitnya mengetahui
kebocoran gas LPG.

1.3 Solusi Pemecahan Masalah Kerja Praktek

Rencana solusi akan dilakukan dari kerja praktek ini adalah :


a. Membuat Alat Sensor Mendeteksi Kebocoran Tabung Gas Alat yang
dibuat nantinya akan mengeluarkan bunyi dari buzzer apabila terjadi
kebocoran gas maka kebocoran gas dapat diketahui dengan cepat,
sehingga meminimalisir terjadinya kebakaran atau ledakan yang di
sebabkan oleh kebocoran tabung gas.
b. Alat sensor ini dibuat menggunakan arduino

1.4 Ruang Lingkup Pekerjaan

Kerja praktek ini berbasis proyek dalam hal ini adalah pembuata Alat
Sensor Mendeteksi Kebocoran Tabung Gas. Ruang lingkup dari kerja praktek
ini adalah :
a. Mikrokontroler yang di rancang berbasis Arduino
b. Alat sensor yang akan dibuat dapat digunakan oleh pemadam kebakaran,

2
1.5 Output Pekerjaan

Output yang diharapkan dari kerja praktek ini adalah alat sensor
mendeteksi kebocoran tabung gas untuk meminimalisir terjadinya kebakaran
yang disebabkan oleh kebocoran tabung gas sehingga kebakaran akibat
kebocoran gas dapat dihindari dan mengurangi korban akibat jiwa dari
ledakan tabung gas.

1.6 Metode Kerja Praktek

Metode pada penelitian ini menggunakan metode prototype. Model


prototype (evalutionary) yaitu prototype yang secara terus menerus
dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang
dibutuhkan oleh sistem. Tahapan dari model prototype menurut Roger
S.Pressman adalah sebagai berikut :

Gambar 1. 1 Model Prototype Pressman 2010

a. Communication :
Interaksi dari pengembang dan pemakai untuk mendefinisikan
secara lengkap identifikasi masalah, analisis kebutuhan dan tujuan. Pada
tahap komunikasi ini yaitu dimana penyusun melakukan komunikasi
dengan pengguna (pemadam) untuk mendefinisikan semua kebutuhan dan

3
garis besar dari system yang akan dibangun serta membantu memberikan
informasi yang akurat terhadap pengguna.
b. Quick Plan :
Merencanakan dengan cepat pembuatan perangkat dengan
melakukan analisis kebutuhan yang diperlukan dalam membangun sistem
alat sensor kebocoran gas.
c. Modeling Quick Design :
melakukan proses membuat desain dengan cepat untuk melihat
gambaran alat yang akan dibangun.
d. Construction of Prototype :
Tahap keempat dilakukan proses evaluasi terhadap kebutuhan
pemakai berdasarkan rancangan yang di modelkan sebelumnya. prototype
yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna seperti apa yang
sudah di analisis dan dikomunikaskan dengan pengguna (pemadam )
dengan melakukan perancangan perangkat keras sesuai kebutuhannya.
e. Deployment, Delivery & Feedback :
Tahapan dimana sistem diuji coba oleh
pengguna(Pemadam).Kemudian dilakukan evaluasi kekurangan –
kekurangan dari kebutuhan pengguna, kemudian kembali mendengarkan
keluhan dari pengguna.

4
1.7 Tempat dan Waktu Kerja Praktek

Waktu yang diperlukan dalam penelitian Kerja Praktek ini dimulai dari
tanggal 22 Februari- 11 Maret 2021, detail pelaksanaan adalah sebagai berikut :

Tabel 1. 1 Rencana Jadwal Pelaksanaan

Minggu ke
Uraian Langkah
No.
Penelitian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Perumusan Masalah
2 Studi Lapangan
3 Studi Literatur
4 Initiation
5 Pre-Production
6 Production
7 Testing
8 Beta
9 Release
10 Penyusunan Laporan
11 Seminar

1,8 Ringkasan Sistematika Laporan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini dibagi menjadi 5 (lima)


bab. Berikut penjelasan mengenai masing-masing bab :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi
permasalahan, solusi pemecahan masalah kerja praktek, ruang lingkup pekerjaan,
output yang dihasilkan, metode kerja praktek, tempat dan waktu kerja praktek,
hingga ringkasan sistematika laporan.

5
BAB II PROFIL INSTANSI KERJA PRAKTEK
Bab ini akan membahas mengenai profil Instansi, struktur
organisasi,proses bisnis organisasi,serta lokasi kerja praktek.

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK


Bab ini akan membahas mengenai studi literatur yang dilakukan, studi
lapangan yang dilakukan,deskripsi aktivitas dimana berisikan penjelasan
mengenai metode kerja praktek yang digunakan,serta membahas mengenai hasil
kerja praktek mulai dari penjelasan hasil baik itu produk atau
rancangan,pengujian,serta dokumentasi implementasi berupa foto.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini akan membahas mengenai simpulan dalam proses pembuatan alat sesnsor
pendeteksi kebocoran gas mengunakan arduino.

Anda mungkin juga menyukai