Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SITURAJA
Jl. Raya Alun-Alun Situraja No.177 A ' ( 0261 ) 2727381 Sumedang 45371

KEWASPADAAN UNIVERSAL

Prinsip utama kewaspadaan Universal pelayanan kesehatan adalah menjaga hygiene


sanitasi individu,hygiene sanitasi ruangan dan steilisasi peralatan.Ketiga prinsip tersebut
dijabarkan menjadi 5 (lima)kegiatan pokok yaitu:

1. Cuci tangan guna mencegah infeksi


2. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan guna mencegah
kontak dengan darah serta cairan infeksius yang lain
3. Pengelolaan alat habis pakai
4. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan
5. Pengelolaan sanitasi

1. CUCI TANGAN

Mikroorganisme pada kulit manusia dapat diklasifikasikan dalam 2 kelompok,yaitu flora


residen dan flora transien.flora residen adalah mikroorganisme yang secara konsisiten dapat
diisolasi dari tangan manusia,tidak mudah dihilangkan dengan gesekan mekanis ,yang telah
beradaptasi pada kehidupan tangan manusia.flora transien yang juga disebut flora transien
atau flora kontaminasi,jenisnya tergantung dari lingkungan tempat bekerja.Mikroorganisme ini
dengan mudah dapat dihilangkan dari permukaan dengan gesekan mekanis dan pencucian
dengan sabun atau deterjen.Oleh karena itu cuci tangan adalah cara pencegahan infeki yang
sangat penting.

Cuci tangan harus dilakukan dengan benar sebelum dan sesudah melakukan tindakan
perawatan sebelum dan sesudah memakai sarung tangan atau alat pelindung lain untuk
menghilangkan/mengurangi mikroorganisme yang ada ditangan sehingga penyebaran penyakit
dapat dikurangi dan lingkungan terjaga infeksi.tangan harus dicuci sebelum dan sesudah
memakai sarung tangan.

Tiga cara cuci tangan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan:

1. Cuci tangan higienik atau rutin:mengurangi kotoran dan flora yang ada ditangan dengan
menggunakan sabun atau deterjen.

2. Cuci tangan aseptic : sebelum tindakan aseptic pada pasien dengan menggunakan
antiseptic
3. Cuci tangan beadah (surgical handscrub) : sebelum melakukan tindakan bedah
cara aseptic dan antiseptic dengan sikat steri.

A. INDIKASI CUCI TANGAN

1.Sebelum melakukan tindakan.


2.Setelah melakukan tindakan.

B. SARANA CUCI TANGAN

1.Air Mengalir

Sarana utama cuci tangan adalah air mengalir dengan saluran pembuangan atau bak
penumpang yang memadai.Dengan guyuran air mengalir tersebut maka
mikroorganisme yang terlepas karena gesekan mekanis atau kimiawi saat cuci tangan
akan terhalau dan tidak menempel lagi dipermukaan kulit.

2. Sabun dan Deterjen

Bahan tersebut tidak membunuh organisme tapi menghambat dan mengurangi


tegangan permukaan sehingga mikroorganisme terlepas dari permukaan kulit dan
mudah terbawa oleh air.

3. Larutan Antiseptik

Larutan antiseptic atau disebut juga antimikroba topikal,dipakai pada kulit atau jaringan
hidup untuk menghambat aktivitas atau membunh mikroorganisme pada kulit.Antiseptik
memiliki bahan kimia yang memungkinkan untuk digunakan pada kulit dan selaput
mukosa.Antiseptik memiliki keragaman dalam hal efektivitas,aktivitas,akibat dan rasa
pada kulit setelah dipaai sesuai dengan keragaman jenis antiseptic tersebut dan reaksi
kulit masing –masing individu.

Kriteria memilih antiseptic adalah :

1. Memiliki efek yang luas,menghambat atau merusak mikroorganisne


2. Efektivitas
3. Kecepatan aktifitas awal
4. Efek residu,aksi yang lama setelah pemakaian untuk merendam pertumbuhan
5. Tidak mengakibatkan iritasi kulit
6. Tidak menyebabkan alergi
7. Efektifitas sekali pakai,tidak perlu diulang ulang
8. Dapat diterima secara visual maupun estetik.
2. ALAT PELINDUNG

Alat pelindung tubuh digunakan untuk melindungi kulit dan selaput lender petugas dari
resiko pajanan darah,semua jenis cairan tubuh,secret,ekskreta.kulit yang tidak utuh dan selaput
lender pasien.jenis tendakan berisiko menckup tindakan rutin,tindakan bedah tulang,.otopsi
atau perawatan gigi dimana menggunakan bor dengan kecepatan putar yang tinggi.

JENIS JENIS PELINDUNG DIRI

1. Sarung tangan
2. Pelindung wajah/Masker/Kacamat.
3. Penutup kepala.
4. Gaun pelindung(Baju kerja/celemek)
5. Sepatu pelindung(sturdy foot weart)

INDIKASI PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG

Tidak semua alat pelindung bisa dipakai .jenis pelindug tubuh yang dipakai tergantung pada
jenis tindakan atau kegiatan yang akan dikerjakan sebagai contoh untuk tindakan bedah
minor(misalnya vasektomi,memasang atau mengangkat implant)cukup memakai sarung tangan
steril atau DTT saja.Namun untuk krgiatan operatif di kamar bedah,atau melakukan
pertolongan persalinan sebaiknya semua pelindung tubuh dipakai oleh petugas untuk
mengurangi kemugkinan terpajan darah/cairan tubuh lainnya.

MANFAAT DARI ALAT PELINDUNG TERHADAP PASIEN MAUPUN PETUGAS

ALAT TERHADAP PASIEN TERHADAP PETUGAS

PELINDUNG KESEHATAN

Sarung tanngan Mencegah mikroorganisme yang Mencegah kontak tangan petugas


terdapat pada tangan petugas dengan darah dan cairan tubuh
kesehatan kepada pasien penderita lainya ,selaput
lender,kulit yang tidak utuh atau
alat kesehatan yang telah
terkontaminasi
Masker Mencegah kontak droplet dari mulut Mencegah membrane mukakosa
dan hidung petugas kesehatan yang petugas (hidung dan mulut)
mengandung mikroorganisme dan kontak dengan percikan darah
terpercik saat bernafas,bicara atau atau cairan tubuh penderita
batuk
Kacamata - Mencegah membrane mukosa
pelindung petugas kesehatan kontak
dengan percikan darah atau
cairan tubuh penderita
Tutup Kepala Mencegah jatuhnya mikroorganisme -
dari rambut dan kulit kepala petugas
je daerah streril
Jas/Celemek Mencegah kontak mikroorganisme Mencegah kulit petugas
dari tangan ,tubuh dan pakaian kesehatan kontak dengan
petugas kesehatan kepada pasien percikan darah atau cairan tubuh
penderita
Sepatu Pelindung Sepatu yang bersih mengurangi Mencegah perlukaan kaki dari
kemungkinan terbawanya benda ta terjepit benda berat,atau
mikroorganisme dari ruangan lain menginjak benda tajam
atau luar ruangan mencegah kontak dengan darah
dan cairan tubuh lainya.

CARA PENGGUNAAN APD

1. Sarung tangan,bertujuan untuk melindung tangan dari kontak darah selaput lendi,cairan
tubuh ,seck utuh,selaput.eksekreta,kulit yang ti dak utuh selaput lender pasien dan benda
yang terkontaminasi.sarung tangan harus selalu di pakai oleh petugas sebelum kontak
dengan darah atau semua jenis cairan tubuh dan benda yang terkontaminasi.
Dikenal 3 jenis sarung tangan: sarung tangan bersih,sarung tangan steril,sarung tangan
rumah tangga.
2. Pelindung wajah atau masker
Pelindung wajah terdiri dari dua macam pelindung yaitu masker dan
kacamata.pemakaian pelindung wajah ini dimksudkan untuk melindungi selaput terjadi ng
mulut dan mata .Selama melakukan tindakan atau perawatan pasien yang
memungkinkan.
3. Penutup kepala
Adalah mencegah jatuhnya mikrororganisme yang ada dirambut dan kulit kepala petugas
terhadap alat-alat atau daerah steril dan juga sebaliknya untuk melindungi kepala/rambut
petugas dari percikan bahan – bahan dari pasien.
4. Gaun/baju pelindung/celemek
Gaun pelindung/jubbah/celemek merupakan salah satu jenis pakaian kerja dapat berupa
gaun bedah jas laboratorium yang jenis ddan bahannya dapat berupa bahan tembus
cairan dan bahan tidak tembus cairan dengan tujuan melindungi petugas dari
kemungkinan genangan atau percikan darah/cairan tubuh lain yang dapat mencemari
baju / seragam.
5. Sepatu pelindung (pelindung kaki)
Sepatu pelindung adalah sepatu yang hanya bias dipakai diruangan tersebut dan tidak
boleh dipakai ke ruangan lain misal ruang bedah, laboratorium, ICU, ruang isolasi, ruang
persalinan, ruang pemulasaraan jenazah dan petugas sanitasi. Tujuan pemakaian
melindungi kaki dari percikan darah dan cairan tubuh. Sepatu harus menutupi seluruh
ujung dan telapak kaki dan tidak dianjurkan untuk menggunakan sandal atau sepatu
terbuka. Sepatu khusus sebaiknya terbuat dari bahan yang mudah dicuci dan tahan
tusukan misalnya karet atau plastic.
3. PENGELOLAAN ALAT HABIS PAKAI
Tujuan untuk mencegah penyebaran infeksi melalui alat kesehatan atau untuk menjamin
alat tersebut dalam kondisi steril dan siap pakai. Proses penatalaksanaan peralatan
dilakukan melaui 4 tahap kegiatan yaitu :
a. Dekontaminasi : rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
b. Pencucian : cuci bersih dengan menggunakan deterjen dan dibersihkan dnegan
sikat pada air mengalir.
c. Sterilisasi / DTT
1) Sterilisasi
 Dengan uap bertekanan tinggi (otoklap) 121 0C selama 20-30 menit
 Pemanasan kering 1700C
 Kiamiawi : rendam dalam larutan disinfektan 10-24 jam.
2) DTT
 Kimiawi : rendam dalam larutan disinfektan 20 menit
 Uap : tutup dalam uap air mendidih selama 20 menit
 Rebus : biarkan dalam air mendidih dalam 20 menit.
d. Penyimpanan
 Alat yang terbungkus dalam bungkusan steril dapat disimpan dalamsatu minggu
bila tetap kering dan pembungkus utuh.
 Alat yang tidak terbungkus harus dalam disimpan dalam tempat (tromol ) steril
 Alat yang diolah dengan DTT disimpan dalam wadah tertutup dan tidak mudah
terbuka atau segera dipakai.
4. PENGELOLAAN JARUM DAN ALAT TAJAM UNTUK MENCEGAH PERLUKAAN
Benda tajam sangat beresiko menyebabkan perlukaan sehingga meningkatkan terjadinya
penularan penyakit melalui kontak darah, penularan infeksi HIV, hepatitis B dan C disarana
pelayanan kesehatan sebagian besar disebabkan yang dapat dicegah yaitu tertusuk jarum
suntik dan perlukaan oleh alat tajam lainnya. Untuk menghindari perlukaan atau
kecelakaan kerja maka semua benda tajam harus digunakan sekali pakai dan dibuang
kedalam safety box.
5. PENGELOLAAN SANITASI
Limbah ada 3 jenis yaitu :
1) Limbah Rumah Tangga
2) Limbah Medis
a. Limbah klinis
Darah atau cairan tubuh material yang mengandung darah seperti perban, kasa dan
benda-benda dari kamar bedah, benda tajam atau jenis gelas lain yang bersifat
infeksius contoh sediaan apus darah.
Penanganan limbah klinis sebelum dibwa ketempat pembuangan akhir atau
pembakaran (incinerator) semua jenis limbah klinis ditampung dalam kantong kedp air
2
biasanya berwarna kuning ikat secara rapat kantong yang sudah berisi penuh.
3
b. Limbah laboratorium
Sejenis limbah berasal dari laboratorium dikelompokan sebagai limbah beresiko tinggi.
Cara penanganan sebelum keluar dari luar Lab dilakukan sterilisasi dengan Otoklap
selanjutnya ditangani secara prosedur pembuangan limbah klinis.

Anda mungkin juga menyukai